Samarinda
Penulis
DAFTAR ISI
5. Riwayat Obstetri
6. Riwayat KB
Riwayat KB perlu dikaji karena disesuaikan dengan kondisi dan keluhan yang di
alami oleh klien sebelumnya untuk menganjurkan alat kontrasepsi yang sesuai
dengan kebutuhan klien (Saifuddin, 2006; h. MK-62).
7. Pola Fungsional Kesehatan
Pola Keterangan
Nutrisi Pola nutrisi perlu dikaji untuk
mengetahui kebutuhan nutrisi ibu,
karena kebutuhan nutrisi sangat
berpengaruh terhadap fungsi
reproduksi, jika kebutuhan nutrisi ibu
terpenuhi maka dapat mengurangi
resiko terjadinya anemia karena
berhubungan dengan efek samping KB
IUD yaitu haid lebih banyak dan lama
dan dapat menyebabkan anemia
(BKKBN, 2009; h. 155).
Eliminasi Pola eliminasi perlu dikaji untuk
mengetahui Kebiasaan BAB (terakhir
BAB, warna, konsistensi, keluhan) dan
kebiasaan BAK (terakhir BAK, warna,
konsistensi dan keluhan), terutama
BAK perlu dikaji untuk mengetahui
ada keluhan atau tidak karena KB IUD
dapat menimbulkan gejala infeksi
traktus genitalia pada wanita yaitu
buang air kecil sukar atau sakit dan
adanya rasa panas atau terbakar
Aktivitas Untuk mengetahui apakah pekerjaan
ibu sehari-hari terlalu berat, sehingga
dapat berpengaruh terhadap alat
kontrasepsi yang akan ibu gunakan,
karena pekerjaan ibu yang berat dapat
mempengaruhi penggunaan alat
kontrasepsi yang akan digunakan
karena dapat menyebabkan ekspulsi
(Handayani, 2010 ; h. 16).
Istirahat Menggambarkan tentang pola istirahat
ibu, yaitu berapa jam ibu tidur siang
dan berapa jam ibu tidur malam, karena
berpengaruh terhadap kesehatan fisik
ibu.
Personal Hygiene Menggambarkan pola hygiene pasien,
misalnya berapa kali ganti pakaian
dalam, membersihkan alat kelaminnya
agar tidak terjadi keputihan. Pola ini
perlu dikaji untuk mengetahui apakah
pasien menjaga kebersihan alat
kelaminnya, karena jika pasien tidak
menjaga personal hygiene dengan baik
maka akan berpengaruh pada kesehatan
alat reproduksinya karena berhubungan
dengan KB IUD yaitu terdapat cairan
putih yang berlebihan, terjadi akibat
produksi cairan rahim yang berlebihan,
hal ini tidak berbahaya apabila cairan
tersebut tidak berbau, tidak terasa gatal,
dan tidak terasa panas (BKKBN, 2008;
h. 105).
Seksual Pola seksual perlu dikaji untuk
mengetahui kapan ibu terakhir
melakukan hubungan seksual dengan
suami, dan memberitahu ibu hal-hal
yang harus diketahui ibu timbul rasa
nyeri sesudah melakukan hubungan
seksual dan suami mengeluh
mengalami perasaan kurang enak
sewaktu melakukan hubungan seksual
(BKKBN, 2009; h. 151).
c. Kebutuhan
Memberikan asuhan sesuai kebutuhan ibu
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Pada langkah ini bidan mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial yang telah
teridentifikasi (Varney, 2004). Pengeluaran darah saat menstruasi yang meningkat dua
kali lipat dan mungkin sangat banyak sehingga menyebabkan anemia defisiensi besi
(Williams, 2006).
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Mengidentifikasi kebutuhan yang memadukan penanganan bila ada masalah atau
diagnosa potensial (Varney, 2004). Bila klien menderita anemia berat Hb kurang dari
8 gr/dL segera rujuk ke rumah sakit ( Panduan Klinik KB, 2000)
V. INTERVENSI
a. Jelaskan bahwa gejala tersebut bersifat sementara dalam rangka penyesuaian diri.
b. Beri motivasi agar tetap memakai IUD
c. Beri tablet slfat ferosus 3 x 1 tablet/hari selama 5-7 hari,
d. Bila gejala bertambah berat (Hb kurang dari 8 gr/dL) segara rujuk ke rumah sakit
(Panduan Klinik KB, 2000)
VI. IMPLEMENTASI
Langkah ini merupakan pelaksanaan dari rencana asuhan secara menyeluruh dari
langkah V (Varney, 2004).
VII. EVALUASI
Merupakan langkah akhir dari manajemen kebidanan untuk mengetahui apakah
perencanaan sudah benar – benar dilakukan dan untuk mengetahui apakah hasil
tindakan yang dilakukan sesuai dengan hasil yang di harapkan (Varney, 2004).
BAB III
TINJAUAN KASUS
Nama Pengkaji : Kelompok 8
Tanggal/ waktu : 14 April 2021 / 19.00 WITA
Tempat Pengkajian : Klinik Kelompok 8
A. Data Subyektif
I. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama Ibu : Ny. A
Umur : 34 tahun
Suku/kebangsaan : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : Diploma III
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Kawat 3 No.23
Rt 12
3.
Riwayat Kesehatan Klien
Ibu mengatakan Kesehatan yang lalu dan sekarang dirinya dan keluarga tidak
pernah dan tidak sedang menderita penyakit menular (TBC, HIV/AIDS,
Hepatitis), penyakit sistematik (Jantung, Ginjal, dan kanker) dan penyakit
menurun (Hipertens, Diabetes Mellitus dan Asma)
4. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : 5 hari
Banyaknya : 3x ganti pembalut
5. Riwayat Obstetri
Kehamilan Persalinan Anak Nifas
N Suami Ank UK Peny Jns Pnlg Tmpt Peny JK BB/PB H M Laktasi Peny
o
1 Tn A 2021 39 - spon bidan klinik - L 3800/ H ya -
mgg an 48
6. Riwayat Psikososial kultural spiritual
Ibu mengatakan bahwa ibu ingin menggunakan alat kontrasepsi yang cocok
untuk ibu menyusui dan ibu mengatakan ingin menunda kehamilannya.
7. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan KB apapun.
B. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
1. Tanda – tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Pernafasan : 20x/menit
2. Antropometri
Berat badan : 55 kg
Tinggi badan : 160 cm
IMT : 24 cm
b. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Bersih, Rambut Rontok tidak ada
Wajah : Oedema tidak ada, pucat tidak ada
Mata : Sklera putih, konjungtiva merah muda
Hidung : Tidak ada Cairan.
Mulut : Bibir tidak Pucat.
Leher : Pembesaran kelenjar tyroid tidak ada, pembesaran
kelenjar limfe tidak ada dan pembendungan vena
jugularis tidak ada.
Dada : Simetris, Nyeri tekan tidak ada, ronchi tidak ada,
Weezhing tidak ada
Payudara : Tidak ada Hiperpigmentasi, Pembengkakan dan
benjolan abnormal pada payudara tidak ada, ASI
(+/+) lancar.
Abdomen : Nyeri tekan tidak ada, benjolan pada daerah supra
pubik tidak ada, tidak ada tanda-tanda kehamilan.
Genetalia : Bersih, flour albus tidak ada, tanda-tanda IMS tidak
ada.
Anus : Tidak terdapat hemoroid
Esktermitas Atas : Simestris, Lengkap, Oedema tidak ada
Esktermitas Bawah : Simestris, Lengkap, Oedema tidak ada, Varises tida
ada
Pemeriksaan Penunjang :
HB : 14g/dl
ASSESSMENT
Ny. A 𝑃1 𝐴0 Post Partum Hari-30 Calon Akseptor KB KB IUD Copper T
380A.
PENATALAKSANAAN
Jam Penatalaksanaan Paraf
19.10 WITA Memberitahu ibu hasil pemeriksaan fisik
yang telah dilakukan.
E:/ Ibu dalam kondisi baik dan ibu
menerima hasil pemeriksaan
19.15 WITA Memberikan konseling terkait alat
kontrasepsi yang dapat digunakan oleh ibu
menyusui yaitu pil progestin/minipil, KB
suntik, Kondom, Implan dan IUD
E:/ Ibu mengerti tentang konseling terkait
alat kontrasepsi
19.25 WITA Menjelaskan indikasi dan kontraindikasi
dari alat kontrasepsi pil progestin/minipil,
KB suntik, Kondom, Implan dan IUD
E:/ Ibu mengerti indikasi dan
kontraindikasi dari alat kontrasepsi
19.30 WITA Menjelaskan perubahan atau keluhan
selama menggunakan pil
progestin/minipil, KB suntik, Kondom,
Implan dan IUD serta meyakinkan ibu
bahwa itu adalah hal yang fisiologis.
E:/ Ibu mengerti terkait penjelasan tentang
perubahan atau keluhan selama
menggunakan alat kontrasepsi
19.35 WITA Menganjurkan kepada ibu untuk
merundingkan dengan suami terkait alat
kontrasepsi yang akan dipakai oleh ibu.
E:/ Ibu akan merundingkannya dengan
suami.
19.40 WITA Menganjurkan ibu untuk segera
menggunakan alat kontrasepsi jika ibu dan
suami sudah menemukan kontrasepsi
yang cocok untuk dirinya.
E:/ Ibu mengerti dan akan melakukannya.
21.00 WITA Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang
telah dilakukan (TD : 110/70 mmHg).
E:/ Ibu dalam kondisi baik.
21.10 WITA Memberikan inform consent pada ibu dan
menjelaskan prosedur pemasangan KB
IUD
E:/ Ibu mengerti.
21.20 WITA Mengatur posisi ibu senyaman mungkin,
dan menyiapkan alat untuk pemasangan
alat kontrasepsi IUD
20.30 WITA Melakukan pendokumentasian
E:/ Bidan telah melakukan
pendokumentasian di dalam manajemen
asuhan kebidanan
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bidan dalam menjalankan praktik harus membantu program pemerintah dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarkat khususnya adalah kesehatan ibu dan anak
(KIA) serta keluarga berencana (KB).
Bidan yang menjalankan prakitk wajib meningkatkan pengetahuan dan/atau ketrampilan
(skill) melalui program pendidikan lanjutan ataupun pelatihan. Kewenangan bidan dalam
memberikan pelayanan terhadap keluarga berencana diatur dalam Permenkes No 1464
Tahun 2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan.
Dari beberapa bidan yang di wawancarai mengatakan bahwa kewenangan bidan dalam
memberikan pelayanan keluarga berencana khususnya KB IUD terdapat dalam Pasal 13,
Permenkes RI No 1464 Tahun 2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan, dan
masyarakat di Kota Yogyakarta membutuhkan bidan dikarenakan biaya yang terjangkau.
DAFTAR PUSTAKA
Affandi B, Baharuddin dkk, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta :
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2010.
Badan Pusat Statistika. Data Pengguna KB Aktif Di Makassar Tahun 2015, (2016).
Https://Sulsel.Bps.Go.Id/
Benson R.C, Martin L.P. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : EGC, 2013.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan, Makassar: SIK, 2015.
Ekayani N.P.K, “Hubungan Penggunaan KB IUD dengan Erosi Portio di Poli KB dan
Kandungan RSUP NTB Tahun 2012-2013”, Jurnal Kesehatan Prima, Vol 8,
No 2, 2014.
Farida Puput, “Asuhan Kebidanan pada Ny”D” Umur 45 Tahun P3A0 Akseptro KB
IUD dengan Erosi Portio di Puskesmas Jaten 1 Karanganyar”, 2016.
Fatimah Nurul “ Asuhan Kebidanan pada Akseptor KB IUD Ny”S” P2A0 Umur 46
Tahun dengan Menoragia di RSUD Karanganyar” 2014.
Fauzi.Keluarga Berencana Perspektif Islam dalam Bingkai Keindonesiaan.JURNAL
LENTERA: Kajian Keagamaan, Keilmuan Dan Teknologi. (2017). 3(1): 1-24
Ibid, Telah dikutip oleh, Prasti Pratiwi, http: Keluarga Berencana Menurut Pandangan
Islam Itu Apa/diakses Tanggal 7 November 2014, Pukul 21:13 WIB.
Kementerian Agama RI, A-l-Quran dan Terjemahnya (Jakarta: Dharma art, 2015).
Kementerian Kesehatan RI.Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Jakarta:
Depkes.Go.Id/Resources/Download/Pusdatin/ProfilKesehatn-Indonesia/ProfilKesehatan-
Indonesia-2016.Pdf
Lestiani Ika, “ Determinant Of Intrauterine Contraception (IUD) Election on Couples
Of Childbearing Age, Vol 5, No 3, 2017.
Mangkuji, Betty. Dkk. Asuhan Kebidanan 7 Langkah Soap. Jakarta : EGC, 2012.
Manuaba, Ida. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta : EGC, 2010.