Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Macam Macam Metode Kontrasepsi pria dan wanita


Diajukan sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas II

Dosen Pengampu :
Hana Fitria Andayani,S.St

Disusun Oleh :
Ika Sulastri (1910105500)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SEBELAS APRIL SUMEDANG
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh


Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
segala limpahan Rahmat, karunia serta Hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Makalah
yang berjudul “Macam Macam Metode Kontrasepsi Pria dan Wanita” makalah ini saya
susun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas II.
Tentunya tak lupa saya sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya
makalah ini, maka dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Hana Fitria Andayani,S.st Selaku Dosen Mata Kuliah Keperawatan Maternitas II, Ilmu
Keperawatan STIKes Sebelas April Sumedang yang telah memberikan arahan serta
dukungan dalam menulis dan menyelesaikan makalah ini.
Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang di miliki. Oleh karena itu saya mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan
dunia pendidikan.
Wabillahitaufiqwalhidayah Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Sumedang, 28 April 2021

Ika Sulastri

i
DAFTAR Isi

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR Isi...............................................................................................................................ii

BAB I ......................................................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2. Manfaat........................................................................................................................ 1

BAB II........................................................................................................................................ 2

2.1 Pengertian kontrasepsi....................................................................................................2

2.2 Efektifitas kontrasepsi................................................................................................... 2

2.3 Memilih kontrasepsi.......................................................................................................2

2.4 Macam macam metode kontrasepsi...............................................................................3

2.5 Jenis alat alat kontrasepsi........................................................................................... ....4

BAB III .................................................................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 11

3.2 Saran ...................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Usaha-usaha itu dapat bersifat sementara dan permanen (Wiknjosastro, 2007).
Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau
pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim. Alat
kontrasepsi adalah suatu cara atau metode yang bertujuan untuk mencegah pembuahan
sehingga tidak terjadi kehamilan. Negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki
jumlah penduduk besar mendukung program alat kontrasepsi untuk mengendalikan
pertumbuhan jumlah penduduk dan untuk meningkatkan kesejahteraaan keluarga.
Alat atau metode ini bisa digunakan oleh laki-laki maupun perempuan dan memiliki
tanggal kedaluwarsa. Cara pemakaiannya bisa digunakan sendiri. Namun ada beberapa
jenis alat kontrasepsi yang penggunaannya harus dengan bantuan tenaga kesehatan.
Kontrasepsi bekerja dengan cara melumpuhkan sperma atau mencegah agar tidak
terjadi ovulasi dan menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Kontrasepsi?


2. Sebutkan efektivitas ( Daya guna ) Kontrasepsi?
3. Bagaimana memilih kontrasepsi?
4. Apa Saja macam macam metode kontrasepsi?
5. Apa saja jenis jenis alat kontrasepsi?
1.3. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian dari Kontrasepsi.
2. Memahami efektivitas kontrasepsi.
3. Mengetahui pemilihan kontrasepsi.
4. Mengetahui macam macam metode kontrasepsi.
5. Mengetahui jenis jenis alat kontrasepsi
1.2. Manfaat
1. Dapat memberikan pengetahuan kepada Mahasiswa / Pembaca sehingga dapat
menambah wawasan kita semua tentang kontrasepsi.
2. Dapat memberikan informasi yang jelas kepada Mahasiswa yang sedang
melakukan pembelajaran tentang materi jenis jenis alat kontrasepsi.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kontrasepsi

Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-


usaha itu dapat bersifat sementara dan permanen (Wiknjosastro, 2007). Kontrasepsi yaitu
pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan menempelnya
sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim. Kontrasepsi bekerja dengan cara melumpuhkan
sperma atau mencegah agar tidak terjadi ovulasi dan menghalangi pertemuan sel telur dengan
sperma. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah lama
menggalakkan Program Keluarga Berencana dengan moto "Dua Anak Cukup". Program
tersebut tidak hanya bertujuan untuk mengendalikan jumlah penduduk, tapi juga menurunkan
angka kematian ibu dan anak. Guna mewujudkan program tersebut, masyarakat dianjurkan
untuk menggunakan alat kontrasepsi setiap kali berhubungan seksual. Hal ini dilakukan untuk
mengendalikan kelahiran dan bahkan juga mencegah infeksi menular seksual (IMS). (yahsyl,
2019)

2.2 Efektifitas ( Daya Guna ) Kontrasepsi

Menurut Wiknjosastro (2007) efektivitas atau daya guna suatu cara kontrasepsi dapat dinilai
pada 2 tingkat, yakni:

a. Daya guna teoritis (theoretical effectiveness), yaitu kemampuan suatu cara kontrasepsi untuk
mengurangi terjadinya kehamilan yang tidak 11 diinginkan, apabila kontrasepsi tersebut
digunakan dengan mengikuti aturan yang benar.

b. Daya guna pemakaian (use effectiveness), yaitu kemampuan kontrasepsi dalam keadaan
sehari-hari dimana pemakaiannya dipengaruhi oleh faktorfaktor seperti pemakaian yang tidak
hati-hati, kurang disiplin dengan aturan pemakaian dan sebagainya.

2.3 Memilih Kontrasepsi

Menurut Hartanto (2002), ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih
kontrasepsi. Metode kontrasepsi yang baik ialah kontrasepsi yang memiliki syarat-syarat
sebagai berikut:

2
a. Aman atau tidak berbahaya e. Dapat diterima oleh orang banyak

b. Dapat diandalkan f. Pemakaian jangka lama (continution rate


tinggi).
c. Sederhana

d. Murah

Menurut Hartanto (2002), faktor-faktor dalam memilih metode kontrasepsi yaitu:

a. Faktor pasangan b. Faktor kesehatan

1) Umur 1) Status kesehatan

2) Gaya hidup 12 2) Riwayat haid

3) Frekuensi senggama 3) Riwayat keluarga

4) Jumlah keluarga yang diinginkan 4) Pemeriksaan fisik

5) Pengalaman dengan kontraseptivum 5) Pemeriksaan panggul.


yang lalu

6) Sikap kewanitaan

7) sikap kepriaan

2.4 Macam Macam Metode Kontrasepsi

a. Metode Kontrasepsi Sederhana

Metode kontrasepsi sederhana terdiri dari 2 yaitu metode kontrasepsi sederhana tanpa alat dan
metode kontrasepsi dengan alat. Metode kontrasepsi tanpa alat antara lain: Metode Amenorhoe
Laktasi (MAL), Couitus Interuptus, Metode Kalender, Metode Lendir Serviks, Metode Suhu
Basal Badan, dan Simptotermal yaitu perpaduan antara suhu basal dan lendir servik. Sedangkan
metode kontrasepsi sederhana dengan alat yaitu kondom, diafragma, cup serviks dan
spermisida

3
b. Metode Kontrasepsi Hormonal

Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu kombinasi (mengandung
hormon progesteron dan estrogen sintetik) dan yang hanya berisi progesteron saja. Kontrasepsi
hormonal kombinasi terdapat pada pil dan suntikan/injeksi. Sedangkan kontrasepsi hormon
yang berisi progesteron terdapat pada pil, suntik dan implant .

c. Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu AKDR yang mengandung
hormon sintetik (sintetik progesteron) dan yang tidak mengandung hormon . AKDR yang
mengandung hormon Progesterone atau Leuonorgestrel yaitu Progestasert (Alza-T dengan
daya kerja 1 tahun, LNG-20 mengandung Leuonorgestrel

d. Metode Kontrasepsi Mantap

Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu Metode Operatif Wanita (MOW) dan
Metode Operatif Pria (MOP). MOW sering dikenal dengan tubektomi karena prinsip metode
ini adalah memotong atau mengikat saluran tuba/tuba falopii sehingga mencegah pertemuan
antara ovum dan sperma. Sedangkan MOP sering dikenal dengan nama vasektomi, vasektomi
yaitu memotong atau mengikat saluran vas deferens 14 sehingga cairan sperma tidak dapat
keluar atau ejakulasi. (Ardyani, 2017)

2.5 Jenis Jenis alat kontrasepsi

1. Pil KB

Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang paling umum digunakan. Alat kontrasepsi ini
mengandung hormon progestin dan estrogen untuk mencegah terjadinya ovulasi. Pil KB
umumnya terdiri dari 21–35 tablet yang harus dikonsumsi dalam satu siklus atau secara
berkelanjutan.

Kelebihan:

• Tingkat efektivitas tinggi dengan persentase kegagalan hanya sekitar 8%

• Haid menjadi lancar dan kram berkurang saat haid, tetapi ada pula jenis pil KB yang
dapat menghentikan haid

4
Kekurangan:

• Tidak dapat mencegah penyakit menular seksual


• Dapat menimbulkan efek samping, seperti naiknya tekanan darah, pembekuan darah,
keluarnya bercak darah, dan payudara mengeras
• Tidak cocok untuk wanita dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung,
gangguan hati, kanker payudara dan kanker rahim, migrain, serta tekanan darah tinggi

2. Kondom pria

Tak hanya pil KB, kondom pria juga umum digunakan untuk mencegah kehamilan. Kondom
biasanya terbuat dari bahan lateks dan bekerja dengan cara menghalangi sperma masuk ke
vagina dan mencapai sel telur.

Kelebihan:

• Harga terjangkau
• Praktis dan mudah digunakan
• Dapat mencegah dari penyakit menular seksual
• Mudah diperoleh di toko atau apotek

Kekurangan:

• Tingkat kegagalan mencapai 15%, terutama jika penggunaan kondom kurang tepat
• Hanya bisa digunakan sekali dan harus diganti setelah ejakulasi

3. Suntik KB

Suntik KB merupakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon progestin dan mampu
menghentikan terjadinya ovulasi. Berdasarkan periode penggunaannya, ada dua jenis suntik
KB, yaitu suntik KB 3 bulan dan 1 bulan.

Kelebihan:

• Lebih efektif dan praktis dari pil KB


• Tingkat kegagalan pada suntik KB 1 bulan bisa kurang dari 1% jika digunakan dengan
benar

5
Kekurangan:

• Harga relatif mahal


• Perlu kunjungan secara rutin ke dokter atau bidan setiap bulannya
• Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
• Dapat menyebabkan efek samping, seperti keluarnya bercak darah
• Siklus menstruasi menjadi tidak teratur
• Tidak dianjurkan untuk digunakan pada wanita yang memiliki riwayat penyakit
migrain, diabetes, sirosis hati, stroke, dan serangan jantung

4. Implan

KB implan atau susuk merupakan alat kontrasepsi berukuran kecil dan berbentuk seperti
batang korek api. KB implan bekerja dengan cara mengeluarkan hormon progestin secara
perlahan yang berfungsi mencegah kehamilan selama 3 tahun.

Alat kontrasepsi ini digunakan dengan cara dimasukkan ke bagian bawah kulit, biasanya lengan
bagian atas.

Kelebihan:

• Sangat efektif dengan tingkat kegagalan kurang dari 1%


• Tahan lama hingga 3 tahun

Kekurangan:

• Biaya relatif mahal


• Siklus menstruasi menjadi tidak teratur
• Risiko memar dan bengkak pada kulit di awal pemasangan
• Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual

5. IUD

Intrauterine device (IUD) adalah alat kontrasepsi berbahan plastik dan berbentuk menyerupai
huruf T yang diletakkan di dalam rahim. IUD dapat mencegah kehamilan dengan cara
menghalau sperma agar tidak membuahi sel telur.

6
Ada dua jenis IUD yang umum digunakan, yaitu IUD yang terbuat dari tembaga dan dapat
bertahan hingga 10 tahun serta IUD yang mengandung hormon yang perlu diganti setiap 5
tahun sekali.

Kelebihan:

• Tidak memerlukan perawatan yang rumit


• Tahan lama

Kekurangan:

• IUD dari tembaga dapat menyebabkan haid tidak lancar


• Risiko bergeser dan keluar dari tempatnya
• Risiko efek samping, seperti munculnya bercak darah pada 3–6 bulan pertama
pemakaian
• Biaya mahal

6. Kondom wanita

Kondom wanita berbentuk plastik yang berfungsi untuk menyelubungi vagina. Terdapat cincin
plastik di ujung kondom, sehingga posisinya mudah disesuaikan. Kondom wanita tidak dapat
digunakan bersamaan dengan kondom pria.

Kelebihan:

• Memberikan perlindungan dari penyakit menular seksual


• Menjaga suhu tubuh lebih baik daripada kondom pria

Kekurangan:

• Kurang efektif daripada kondom pria


• Muncul bunyi yang mengganggu saat digunakan
• Hanya sekali pakai
• Tingkat kegagalan mencapai 21%

7
7. Spermisida

Spermisida adalah produk kontrasepsi yang digunakan di dalam vagina sebelum berhubungan
seksual. Produk ini berbentuk jeli, krim, membran, atau busa yang mengandung bahan kimia
untuk membunuh sperma.

Kelebihan:

• Harga terjangkau
• Mudah digunakan

Kekurangan:

• Beberapa jenis spermisida perlu diaplikasikan 30 menit sebelum berhubungan seksual


• Risiko terjadi iritasi pada organ intim bila terlalu sering digunakan
• Penggunaannya perlu disertai dengan alat kontrasepsi lain, misalnya kondom
• Tingkat kegagalan mencapai 29%

8. Diafragma

Diafragma merupakan alat kontrasepsi yang terbuat dari karet berbentuk kubah. Alat
kontrasepsi ini ditempatkan di mulut rahim sebelum berhubungan seksual dan umumnya
digunakan bersama dengan spermisida.

Kelebihan: harganya terjangkau

Kekurangan:

• Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual


• Tingkat kegagalan mencapai 16%, terutama jika tidak dikenakan dengan tepat
• Pemasangan harus dilakukan dokter
• Harus dilepas saat haid

9. Cervical cap

Cervical cap berbentuk seperti diafragma, tetapi memiliki ukuran lebih kecil. Alat kontrasepsi
ini umumnya digunakan bersama dengan spermisida dan berfungsi untuk menutup jalan
sperma masuk ke rahim.

8
Kelebihan:

• Harga terjangkau
• Bisa digunakan hingga 2 kali

Kekurangan:

• Tingkat kegagalan mencapai 30% pada wanita yang sudah memiliki anak dan 15% bagi
yang belum memiliki anak
• Pemasangan perlu dilakukan oleh dokter
• Harus dilepas saat haid
• Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual

10. Koyo ortho evra

Koyo ortho evra digunakan dengan cara ditempelkan pada kulit dan diganti setiap seminggu
sekali selama 3 minggu. Cara kerja koyo ini adalah dengan melepaskan hormon yang sama
efektifnya dengan yang terdapat dalam pil KB.

Kelebihan:

• Tidak perlu repot mengingat untuk mengonsumsi pil


• Haid menjadi lebih lancar dan mengurangi kram saat haid

Kekurangan:

• Harga relatif mahal


• Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
• Bisa menyebabkan efek samping yang serupa dengan efek samping pil KB

11. Cincin vagina

Cincin vagina atau NuvaRing merupakan cincin plastik yang ditempatkan di dalam vagina.
NuvaRing bekerja dengan cara melepaskan hormon yang sama seperti pil KB.

9
Kelebihan:

• Hanya perlu diganti sebulan sekali


• Siklus menstruasi menjadi lebih lancar

Kekurangan:

• Harga relatif mahal


• Dapat menyebabkan iritasi dan efek samping yang mirip pil KB dan koyo
• Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual

12. KB permanen

Jika Anda dan pasangan sudah yakin untuk tidak ingin memiliki anak kembali, KB permanen
bisa menjadi pilihan. Metode kontrasepsi ini memiliki efektivitas yang tinggi atau hampir
100% efektif untuk mencegah kehamilan.

Jenis KB permanen untuk masing-masing orang berbeda, tergantung jenis kelaminnya. Pada
pria, KB permanen dilakukan dengan vasektomi, sedangkan pada wanita bisa dengan
tubektomi atau proses pengikatan tuba falopi. (Adrian, 2020)

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-
usaha itu dapat bersifat sementara dan permanen . Kontrasepsi yaitu pencegahan
terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur
yang telah dibuahi ke dinding rahim. Alat kontrasepsi adalah suatu cara atau metode
yang bertujuan untuk mencegah pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan.
Metode metode nya yaitu :
o Metode kontrasepsi sederhana
o Metode kontrasepsi hormonal
o Metode kontrasepsi dengan alat kontrasepsi dalam rahim
o Metode kontrasepsi mantap
Adapun jenis jenis alat kontrasepsi yaitu :
o Pil KB o Spermisida
o Kondom Pria o Diafragma
o Suntik KB o Carvical cap
o Implan o Koyo orto evra
o IUD o Cincin vagina
o Kondom wanita o KB permanen
3.2 Saran
Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita sebagai mahasiswa
khususnya dan bagi pembaca makalah ini umumnya. apabila ada kekurangan mohon
maklum adanya dan mohon maaf yang sebesar-besarnya.

11
DAFTAR PUSTAKA
Adrian, d. K. (2020, 12 30). Kenali Jenis dan Cara Memilih Alat Kontrasepsi yang Tepat.
Diambil kembali dari Akodokter: https://www.alodokter.com/memilih-alat-kontrasepsi

Ardyani, A. (2017). Kontrasepsi. Diambil kembali dari repository.unimus.ac.id:


http://repository.unimus.ac.id/1444/3/BAB%20ll.pdf

yahsyl, A. (2019). Alat kontrasepsi paling populer di indonesia. Jakarta: CNNindonesia.

12

Anda mungkin juga menyukai