Dosen Pengampu :
Hana Fitria Andayani,S.St
Disusun Oleh :
Ika Sulastri (1910105500)
Ika Sulastri
i
DAFTAR Isi
DAFTAR Isi...............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
1.2. Manfaat........................................................................................................................ 1
BAB II........................................................................................................................................ 2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Usaha-usaha itu dapat bersifat sementara dan permanen (Wiknjosastro, 2007).
Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau
pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim. Alat
kontrasepsi adalah suatu cara atau metode yang bertujuan untuk mencegah pembuahan
sehingga tidak terjadi kehamilan. Negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki
jumlah penduduk besar mendukung program alat kontrasepsi untuk mengendalikan
pertumbuhan jumlah penduduk dan untuk meningkatkan kesejahteraaan keluarga.
Alat atau metode ini bisa digunakan oleh laki-laki maupun perempuan dan memiliki
tanggal kedaluwarsa. Cara pemakaiannya bisa digunakan sendiri. Namun ada beberapa
jenis alat kontrasepsi yang penggunaannya harus dengan bantuan tenaga kesehatan.
Kontrasepsi bekerja dengan cara melumpuhkan sperma atau mencegah agar tidak
terjadi ovulasi dan menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Wiknjosastro (2007) efektivitas atau daya guna suatu cara kontrasepsi dapat dinilai
pada 2 tingkat, yakni:
a. Daya guna teoritis (theoretical effectiveness), yaitu kemampuan suatu cara kontrasepsi untuk
mengurangi terjadinya kehamilan yang tidak 11 diinginkan, apabila kontrasepsi tersebut
digunakan dengan mengikuti aturan yang benar.
b. Daya guna pemakaian (use effectiveness), yaitu kemampuan kontrasepsi dalam keadaan
sehari-hari dimana pemakaiannya dipengaruhi oleh faktorfaktor seperti pemakaian yang tidak
hati-hati, kurang disiplin dengan aturan pemakaian dan sebagainya.
Menurut Hartanto (2002), ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih
kontrasepsi. Metode kontrasepsi yang baik ialah kontrasepsi yang memiliki syarat-syarat
sebagai berikut:
2
a. Aman atau tidak berbahaya e. Dapat diterima oleh orang banyak
d. Murah
6) Sikap kewanitaan
7) sikap kepriaan
Metode kontrasepsi sederhana terdiri dari 2 yaitu metode kontrasepsi sederhana tanpa alat dan
metode kontrasepsi dengan alat. Metode kontrasepsi tanpa alat antara lain: Metode Amenorhoe
Laktasi (MAL), Couitus Interuptus, Metode Kalender, Metode Lendir Serviks, Metode Suhu
Basal Badan, dan Simptotermal yaitu perpaduan antara suhu basal dan lendir servik. Sedangkan
metode kontrasepsi sederhana dengan alat yaitu kondom, diafragma, cup serviks dan
spermisida
3
b. Metode Kontrasepsi Hormonal
Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu kombinasi (mengandung
hormon progesteron dan estrogen sintetik) dan yang hanya berisi progesteron saja. Kontrasepsi
hormonal kombinasi terdapat pada pil dan suntikan/injeksi. Sedangkan kontrasepsi hormon
yang berisi progesteron terdapat pada pil, suntik dan implant .
Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu AKDR yang mengandung
hormon sintetik (sintetik progesteron) dan yang tidak mengandung hormon . AKDR yang
mengandung hormon Progesterone atau Leuonorgestrel yaitu Progestasert (Alza-T dengan
daya kerja 1 tahun, LNG-20 mengandung Leuonorgestrel
Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu Metode Operatif Wanita (MOW) dan
Metode Operatif Pria (MOP). MOW sering dikenal dengan tubektomi karena prinsip metode
ini adalah memotong atau mengikat saluran tuba/tuba falopii sehingga mencegah pertemuan
antara ovum dan sperma. Sedangkan MOP sering dikenal dengan nama vasektomi, vasektomi
yaitu memotong atau mengikat saluran vas deferens 14 sehingga cairan sperma tidak dapat
keluar atau ejakulasi. (Ardyani, 2017)
1. Pil KB
Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang paling umum digunakan. Alat kontrasepsi ini
mengandung hormon progestin dan estrogen untuk mencegah terjadinya ovulasi. Pil KB
umumnya terdiri dari 21–35 tablet yang harus dikonsumsi dalam satu siklus atau secara
berkelanjutan.
Kelebihan:
• Haid menjadi lancar dan kram berkurang saat haid, tetapi ada pula jenis pil KB yang
dapat menghentikan haid
4
Kekurangan:
2. Kondom pria
Tak hanya pil KB, kondom pria juga umum digunakan untuk mencegah kehamilan. Kondom
biasanya terbuat dari bahan lateks dan bekerja dengan cara menghalangi sperma masuk ke
vagina dan mencapai sel telur.
Kelebihan:
• Harga terjangkau
• Praktis dan mudah digunakan
• Dapat mencegah dari penyakit menular seksual
• Mudah diperoleh di toko atau apotek
Kekurangan:
• Tingkat kegagalan mencapai 15%, terutama jika penggunaan kondom kurang tepat
• Hanya bisa digunakan sekali dan harus diganti setelah ejakulasi
3. Suntik KB
Suntik KB merupakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon progestin dan mampu
menghentikan terjadinya ovulasi. Berdasarkan periode penggunaannya, ada dua jenis suntik
KB, yaitu suntik KB 3 bulan dan 1 bulan.
Kelebihan:
5
Kekurangan:
4. Implan
KB implan atau susuk merupakan alat kontrasepsi berukuran kecil dan berbentuk seperti
batang korek api. KB implan bekerja dengan cara mengeluarkan hormon progestin secara
perlahan yang berfungsi mencegah kehamilan selama 3 tahun.
Alat kontrasepsi ini digunakan dengan cara dimasukkan ke bagian bawah kulit, biasanya lengan
bagian atas.
Kelebihan:
Kekurangan:
5. IUD
Intrauterine device (IUD) adalah alat kontrasepsi berbahan plastik dan berbentuk menyerupai
huruf T yang diletakkan di dalam rahim. IUD dapat mencegah kehamilan dengan cara
menghalau sperma agar tidak membuahi sel telur.
6
Ada dua jenis IUD yang umum digunakan, yaitu IUD yang terbuat dari tembaga dan dapat
bertahan hingga 10 tahun serta IUD yang mengandung hormon yang perlu diganti setiap 5
tahun sekali.
Kelebihan:
Kekurangan:
6. Kondom wanita
Kondom wanita berbentuk plastik yang berfungsi untuk menyelubungi vagina. Terdapat cincin
plastik di ujung kondom, sehingga posisinya mudah disesuaikan. Kondom wanita tidak dapat
digunakan bersamaan dengan kondom pria.
Kelebihan:
Kekurangan:
7
7. Spermisida
Spermisida adalah produk kontrasepsi yang digunakan di dalam vagina sebelum berhubungan
seksual. Produk ini berbentuk jeli, krim, membran, atau busa yang mengandung bahan kimia
untuk membunuh sperma.
Kelebihan:
• Harga terjangkau
• Mudah digunakan
Kekurangan:
8. Diafragma
Diafragma merupakan alat kontrasepsi yang terbuat dari karet berbentuk kubah. Alat
kontrasepsi ini ditempatkan di mulut rahim sebelum berhubungan seksual dan umumnya
digunakan bersama dengan spermisida.
Kekurangan:
9. Cervical cap
Cervical cap berbentuk seperti diafragma, tetapi memiliki ukuran lebih kecil. Alat kontrasepsi
ini umumnya digunakan bersama dengan spermisida dan berfungsi untuk menutup jalan
sperma masuk ke rahim.
8
Kelebihan:
• Harga terjangkau
• Bisa digunakan hingga 2 kali
Kekurangan:
• Tingkat kegagalan mencapai 30% pada wanita yang sudah memiliki anak dan 15% bagi
yang belum memiliki anak
• Pemasangan perlu dilakukan oleh dokter
• Harus dilepas saat haid
• Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
Koyo ortho evra digunakan dengan cara ditempelkan pada kulit dan diganti setiap seminggu
sekali selama 3 minggu. Cara kerja koyo ini adalah dengan melepaskan hormon yang sama
efektifnya dengan yang terdapat dalam pil KB.
Kelebihan:
Kekurangan:
Cincin vagina atau NuvaRing merupakan cincin plastik yang ditempatkan di dalam vagina.
NuvaRing bekerja dengan cara melepaskan hormon yang sama seperti pil KB.
9
Kelebihan:
Kekurangan:
12. KB permanen
Jika Anda dan pasangan sudah yakin untuk tidak ingin memiliki anak kembali, KB permanen
bisa menjadi pilihan. Metode kontrasepsi ini memiliki efektivitas yang tinggi atau hampir
100% efektif untuk mencegah kehamilan.
Jenis KB permanen untuk masing-masing orang berbeda, tergantung jenis kelaminnya. Pada
pria, KB permanen dilakukan dengan vasektomi, sedangkan pada wanita bisa dengan
tubektomi atau proses pengikatan tuba falopi. (Adrian, 2020)
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-
usaha itu dapat bersifat sementara dan permanen . Kontrasepsi yaitu pencegahan
terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur
yang telah dibuahi ke dinding rahim. Alat kontrasepsi adalah suatu cara atau metode
yang bertujuan untuk mencegah pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan.
Metode metode nya yaitu :
o Metode kontrasepsi sederhana
o Metode kontrasepsi hormonal
o Metode kontrasepsi dengan alat kontrasepsi dalam rahim
o Metode kontrasepsi mantap
Adapun jenis jenis alat kontrasepsi yaitu :
o Pil KB o Spermisida
o Kondom Pria o Diafragma
o Suntik KB o Carvical cap
o Implan o Koyo orto evra
o IUD o Cincin vagina
o Kondom wanita o KB permanen
3.2 Saran
Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita sebagai mahasiswa
khususnya dan bagi pembaca makalah ini umumnya. apabila ada kekurangan mohon
maklum adanya dan mohon maaf yang sebesar-besarnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Adrian, d. K. (2020, 12 30). Kenali Jenis dan Cara Memilih Alat Kontrasepsi yang Tepat.
Diambil kembali dari Akodokter: https://www.alodokter.com/memilih-alat-kontrasepsi
12