DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
NURHAKIKI B (G 701 16 )
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmad-Nya kami
bisa menyelesaikan tugas makalah ini. Bahwasannya makalah ini kami buat untuk
memenuhi tugas mata kuliah selfcare and mediction.
Dalam makalah ini kami membahas tentang kontrasepsi yang merupakan
upaya pencegahan kehamilan yang bersifat sementara atau menetap serta cara
penggunaan kontrasepsi tersebut sehingga kita semua bisa mengambil manfaat
dari isi makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran untuk
menyempurnakan makalah ini.
( Penulis )
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang.........................................................................................
I.2 Rumusan Masalah...................................................................................
I.3 Tujuan Masalah.......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Definisi Kontrasepsi...................................................................................
II.2 Macam-Macam Metode Kotrasepsi...........................................................
II.3 Cara Kerja Dan Fungsi Dari Penggunaan Kontrasepsi..............................
II.4 Tujuan Dari Kotrasepsi.........................................................................
II.5 Macam-Macam Obat Kontrasepsi..........................................................
BAB III PENUTUP
III.1 KESIMPULAN.................................................................................
III.2 SARAN.............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
KASUS
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
II.I.Definisi Kontrasepsi
Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu AKDR yang
mengandung hormon sintetik (sintetik progesteron) dan yang tidak
mengandung hormon (Handayani, 2010). AKDR yang mengandung hormon
Progesterone atau Leuonorgestrel yaitu Progestasert (Alza-T dengan daya kerja
1 tahun, LNG-20 mengandung Leuonorgestrel (Hartanto, 2002).
2. BIFASIK
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon
aktif estrogen/progestin dalam dua dosuis yang berbeda, dengan 7
tablet tanpa hormon aktif.
Contohnya : CLIMEN
Komposisi : Terdiri dari 16 tablet putih berisi estradiol valerate
2 mg dan 12 tablet pink berisi estradiol valerate 2
mg dan cyproterone acetate 1 mg.
Dosis : Wanita yang masih menstruasi, dimulai pada awal
menstruasi. Wanita yang menstruasinya tidak
teratur dapat dimulai kapan saja asal tidak hamil.
Tablet putih 1x sehari selama 16 hari diikuti tablet
merah muda 1x sehari selama 12 hari.
Caranya : Minumkan tablet putih satu kali sehari selama 16 hari
dilanjutkan dengan tablet pink satu kali sehari
hingga habis.
3. TRIFASIK
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon
aktif estrogen/progestin dalam 3 dosis yang berbeda, dengan 7
tablet tanpa hormon aktif.
Contohnya : TRINORDIOL
Komposisi : Tiap kemasan Trinordiol*-28 berisi 28 tablet.
Tablet-tablet ini disusun dalam kemasan menurut urutan sebagai
berikut: 6 tablet kuning tua dari 0.03 mg
etinilestradiol dan 0.05 mg levonorgestrel, 5 tablet
putih dari 0.04 mg etinilestradiol dan 0.075 mg
levonorgestrel, 10 tablet kuning dari 0.03 mg
etinilestradiol dan 0.125 mg levonorgestrel, 7 tablet
innert merah dari 31.835 mg laktosa.
Dosis : 1 tablet sebelum tidur setiap hari
Caranya : Satu tablet sehari untuk 28 hari berturut-turut
dalam urutan yang tepat seperti diuraikan di atas. Tablet-tablet
diminum terus menerus tanpa dihentikan. Segera
setelah satu kemasan habis, mulailah dengan
kemasan yang baru dan diminum seperti diuraikan
di atas. Dianjurkan tablet Trinordiol*-28 diminum
setiap hari pada waktu yang sama, sebaiknya
setelah makan atau pada waktu mau tidur. Bila
pemakai merasa mual, sebaiknya tablet diminum
dengan susu.
Siklus Lanjutan :
Pemakai hendaknya segera mulai kemasan
berikutnya walaupun perdarahan masih
berlangsung. Tiap 28 hari penggunaan Trinordiol*-
28 dimulai pada hari yang samaseperti pada
pemakaian pertama kalinya pada bagian foil
berwarna merah dan mengikuti jadual yang sama.
Meskipun terjadinya kehamilan sangat kecilbila
tablet digunakan sesuai petunjuk bila perdarahan
tidak terjadi setelah tablet terakhir diminum,
kemungkinan hamil harus dipertimbangkan. Bila
pasien tidak menuruti cara penggunaan yang tertera
(lupa satu atau lebih tablet atau mulai minum tablet
yang terlupa pada hari terlambat daripada
seharusnya) kemungkinan hamil harus
dipertimbangkan pada saat tidak terjadi haid dan
dilakukan cara-cara dianostik yang tepat sebelum
pengobatan dilanjutkan.
B. Suntikan Kombinasi
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo medroksiprogesteron
asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi IM sebulan
sekali, dan 50 mg Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang
diberikan injeksi IM. Sangat efektif 0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan
selama tahun pertama penggunaan. Secara umum mekanisme kerjanya
adalah menekan ovulasi, mengentalkan lendir serviks, atrofi endometrium,
dan Menghambat transportasi ovum lewat tuba.
2. Kontrasepsi Implant
a. Jenis
- Norplant.
Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4
cm, diameter 3,4 mm, yang diisi dengan 36 mg. Levonorgestrel dan
lama kerjanya 5 tahun.
- Implanon.
Terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 4 mm,
dan diameter 2 mm yang diisi dengan 68 mg 3-keto-dosegestrel dan
lamam kerjanya 3 tahun.
- Jadena dan Indoplan.
Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg. Levonorgestrel dengan
lamam kerja 3 tahun.
b. Cara kerja
Secara umum bekerja dengan menekan ovulasi, Mengentalkan
lendir serviks, Atrofi endometrium, dan menghambat transportasi ovum
lewat tuba. Efektivitas sangat efektif 0,2-1 kehamilan per 100 perempuan.
3. Kontrasepsi Sterilisasi
Mengikat sel indung telur pada wanita (tubektomi) atau testis pada pria
(vasektomi).
Kerugian : Menyebabkan infeksi dan komplikasi akibat pembedahan
dan kemungkinan kehamilan di luar kandungan.
Efek Samping : rasa nyeri di lokasi operasi
1. Kontrasepsi Teknik
a. Coitus Interruptus (Senggama terputus) : ejakulasi dilakukan di luar
Vagina
Efek samping : penyakit ginekologik, neurologist kejiwaan
(neurasteni, keluhatan prostat.
b. Sistem kalender (Pantang berkala) : tidak melakukan senggama pada
masa subur.
c. Prolonged lactation/menyusui : selama 3 bulan setelah melahirkan.
Kelemahan : Ketika ibu menyusui < 6 jam/hari, kemungkinan terjadi
kehamilan cukup besar
2. Kontrasepsi Mekanik
a. Kondom
Kondom merupakan selaput/selubung/sarung karet yang dapat
terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil),
atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis salama
hubungan seksual. Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis,
berbentuk silinder, dengan muaranya berpinggir tebal, yang bila
digulung berbentuk rata atau berbentuk puting susu. Kondom dibuat
dalam berbagai variasi baik dari segi bentuk, warna, pelumas,
ketebalan, maupun bahan pembuatnya. Kondom dapat digunakan
bersamaan dengan alat kontrasepsi lain. Selain itu, kondom juga
membantu mencegah penularan penyakit menular seksual, termasuk
AIDS. Efektif 75-80%. Terbuat dari latex, ada kondom untuk pria
maupun wanita serta berfungsi sebagai pemblokir / barrier sperma.
Kegagalan pada umumnya karena kondom tidak dipasang sejak
permulaan senggama atau terlambat menarik penis setelah ejakulasi
sehingga kondom terlepas dan cairan sperma tumpah di dalam vagina.
b. Femindom
Alat ini seperti kondom, tapi dipakai oleh perempuan.
Bentuknya seperti topi yang menutupi mulut rahim. Terbuat dari bahan
karet dan agak tebal. Fungsinya sama dengan kondom laki-laki, tapi
ukurannya lebih besar. Bentuknya elastis dan fleksibel sehingga dapat
mengikuti kontur vagina, selain itu juga bisa dipakai beberapa jam
sebelum melakukan hubungan seksual.
c. Spermisida
Merupakan bahan kimia yang digunakan untuk menonaktifkan atau
membunuh sperma.
Bentuknya : Aerosol (busa), tablet vaginal, suppositoria, dan
krim.
Efek Samping : Menyebabkan alergi
Cara kerja : Spermisida menyebabkan sel membran sperma
terpecah, memperlambat gerakan sperma, dan
menurunkan kemampuan sperma untuk membuahi
sel telur
d. Vaginal Diafragma
Merupakan kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks yang
diinersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan
menutup serviks.
Jenisnya : Flat spring (flat metal band), coil spring ( coiled wire),
arching spring (kombinasi metal spring)
Cara Kerja : menaham sperma agar tidak mendapat akses mencapai
alat reproduksi bagian atas (uterus & tuba falopi) dan sebagai alat
tempat spermisida.
III.2Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa pembuatan
makalah ini masih jauh dari sempurnaan ,untuk itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat dibutuhkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.BukuPanduan Program
KeluargaBerencana.KerjasamaYayanKusumaBuanadengan
Profit/USAID. 1994
1. Ini salah satu contoh bagaimana penggunaan kondom yang tak benar dapat
menyebabkan risiko infeksi. Ketika seorang pria melakukan hubungan
seks, segera setelah ejakulasi atau segera setelah ia mulai kehilangan
ereksinya, dia harus mundur, memegang pangkal kondom saat ia menarik
penis dari kemaluan pasangan.
Jika dia tidak, kondom dapat tetap tertinggal di dalam vagina pasangannya.
Hal ini dapat terjadi selama hubungan seksual baik vaginal maupun anal.
Kondisi ini bisa berisiko menimbulkan kehamilan, HIV dan infeksi
menular seksual lainnya.
2. Kondom masuk ke saluran pernapasan
Pada tahun 2004, seorang wanita 27 tahun dilaporkan mengalami batuk
terus-menerus, dahak dan demam selama 6 bulan. Kendati diobati dengan
menggunakan antibiotik dan anti-TB (tuberkulosis), gejala tidak juga
membaik.
Rontgen dada dilakukan dan hasilnya menunjukkan adaserpihan non-
homogen pada lobus kanan atas. Videobronchoscopy mengungkapkan
adanya kondom. Dokter yakin kondom tersebut tidak sengaja masuk ke
saluran pernapasan selama oral seks.
PENYALAHGUNAAN KONTRASEPSI