Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS I

“Alat Kontrasepsi”

DOSEN PENGAJAR
Wasis Pujiati, S.Kep, Ns, M.Kep

DISUSUN OLEH
Kelompok 2
Geby Indriani 142011010
Nabila Syafitri Eka Putri 142011017
Nur Haziq 142011018
Nurliana Putri Binte Ismail 142011020
Putri Yani 142011023
Saherawati 142011027
Suryan Nurmasyitah 142011029

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES HANGTUAH TANJUGPINANG
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. yang masih
memberikan kita kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan
makalah ini dengan judul “Alat Kontrasepsi.”
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Maternitas I. Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyusun
makalah ini. Penyusun juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat
kami harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki
pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Tanjungpinang, 5 Januari 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
1.4 Manfaat......................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................4
2.1 Definisi Kontrasepsi.......................................................................................4
2.2 Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi...........................................................................4
2.2.1 Kontrasepsi Sederhana.............................................................................4
2.2.2 Kontrasepsi Hormonal.............................................................................6
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Alat Kontrasepsi................................................8
2.4 Kegunaan Alat Kontrasepsi..........................................................................13
BAB III..................................................................................................................17
PENUTUP.............................................................................................................17
3.1 Kesimpulan...................................................................................................17
3.2 Saran.............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam sejarah peradaban manusia, keluarga dikenal sebagai suatu
persekutuan (unit) terkecil, pertama dan utama dalam masyarakat. Dari
persekutuan inilah manusia berkembang biak menjadi suatu komunitas
masyarakat dalam wujud marga, kabilah dan suku yang seterusnya menjadi
umat dan bangsa-bangsa yang bertebaran di muka bumi. Keluarga adalah inti
dari jiwa dari suatu bangsa, kemajuan dan keterbelakangan suatu bangsa
menjadi cermin dari keadaan keluarga-keluarga yang hidup pada bangsa
tersebut. (Keluarga Berencana, 2008)
Tingginya laju pertumbuhan penduduk dan kurang seimbangnya
penyebaran dan struktur umur penduduk masih merupakan masalah utama
yang sedang di hadapi Negara berkembang termasuk Indonesia. Jumlah
penduduk yang besar tanpa diiringi kualitas sumber daya manusia yang baik
mempersulit usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat.
Semakin tinggi pertumbuhan penduduk semakin besar usaha yang diperlukan
untuk mempertahankan tingkat kesejahteraan rakyat. Salah satu upaya yang
dilakukan pemerintah untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk
adalah dengan cara penurunan angka kelahiran dengan menggunakan alat
kontrasepsi atau dengan jalan Keluarga Berencana (KB).
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan
preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu
diakui demikian. Untuk optimalisasi manfaat kesehatan KB, pelayanan
tersebut harus disediakan bagi wanita dengan cara menggabungkan dan
memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan reproduksi utama dan yang lain.
Juga responsive terhadap berbagai tahap kehidupan reproduksi wanita.
Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah
satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang
sedemikian tinggi akibat yang dialami oleh wanita. (Keluarga Berencana,
2008).

1
Menurut World Health Organization (WHO), pada saat ini pemakaian
kontrasepsi meningkat. Hampir 380 juta pasangan menggunakan kontrasepsi
terutama di Negara-negara berkembang. (Marwati, 2006). Berdasarkan Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2007, prevalensi pengguna
kontrasepsi modern di kalangan wanita usia subur yang sudah menikah
mencapai 57 persen. Jumlah ini hanya naik tipis dari data tahun 2003 yang
menunjukkan prosentase 56 persen. Dengan angka kelahiran 21 per 1000
populasi, The Population Bureau memperkirakan penduduk Indonesia akan
mencapai 290 juta pada tahun 2025. Karena itu upaya menjaring akseptor KB
lewat perusahaan, khususnya industri yang pekerjanya mayoritas perempuan,
diharapkan bisa mengendalikan pertumbuhan penduduk. (AN, 2009)

1.2 Rumusan Masalah


Dalam makalah ini rumusan masalah yang dapat dibuat dalam bentuk
pertanyaan sebagai berikut :
a. Apa yang dimaksud dengan kontrasepsi?
b. Apa saja jenis-jenis alat kontrasepsi?
c. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari alat kontrasepsi?
d. Apa kegunaan dari alat kontrasepsi?

1.3 Tujuan
Berdasarkan uraian masalah pada latar belakang diatas, maka tujuan pada
makalah ini diantaranya:
a. Untuk mengetahui definisi kontrasepsi.
b. Untuk mengetahui jenis-jenis alat kontrasepsi.
c. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari alat kontrasepsi.
a. Untuk mengetahui kegunaan dari alat kontrasepsi.

1.4 Manfaat
a. Bagi Penulis

2
Diharapkan makalah ini dapat mendeskripsikan tentang Alat Kontrasepsi,
sehingga penulis mampu memahami tentang Alat Kontrasepsi.
b. Bagi Instansi Terkait (Sekolah Tinggi)
Diharapkan makalah ini dapat menambah informasi mengenai Alat
Kontrasepsi, sehingga pihak sekolah dapat membuatnya sebagai bahan
ajar.
c. Bagi Pembaca
Sebagai referensi dan sarana penambah pengetahuan bagi pembaca
terutama berkaitan dengan Alat Kontrasepsi.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kontrasepsi


Alat kontrasepsi adalah suatu cara atau metode yang bertujuan untuk
mencegah pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan. Negara berkembang
seperti Indonesia yang memiliki jumlah penduduk besar mendukung program
alat kontrasepsi untuk mengendalikan pertumbuhan jumlah penduduk dan
untuk meningkatkan kesejahteraaan keluarga.
Kontrasepsi adalah pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma
(konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke
dinding rahim (Taufan Nugroho dkk, 2014). Keluarga berencana (KB) adalah
upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur
kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak
reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas (BKKBN, 2015).
Secara umum, alat ini digunakan untuk mencegah kehamilan atau
mencegah penularan penyakit seksual. Alat ini digunakan sebelum hubungan
intim dengan pasangan. Ada beragam jenis alat kontrasepsi yang tersedia,
sehingga cara penggunaannya pun akan berbeda-beda pula. Selain cara
penggunaan yang berbeda, jenis alat ini juga umumnya memiliki keunggulan
dan kekurangan masing-masing.

2.2 Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi


2.2.1 Kontrasepsi Sederhana
a. Kondom
Kondom merupakan selubung/sarung karet tipis yang dipasang pada penis
sebagai tempat penampungan sperma yang dikeluarkan pria pada saat
senggama sehingga tidak tercurah pada vagina. Sedangkan pada kondom
wanita berbentuk plastik yang berfungsi untuk menyelubungi vagina.
Terdapat cincin plastik di ujung kondom, sehingga posisinya mudah
disesuaikan. Kondom wanita tidak dapat digunakan bersamaan dengan

4
kondom pria. Cara kerja kondom yaitu mencegah pertemuan ovum dan
sperma atau mencegah spermatozoa mencapai saluran genital wanita.
Sekarang sudah ada jenis kondom untuk wanita, angka kegagalan dari
penggunaan kondom ini 5-21%.

b. Coitus Interuptus
Coitus interuptus atau senggama terputus adalah menghentikan senggama
dengan mencabut penis dari vagina pada saat suami menjelang ejakulasi.
Kelebihan dari cara ini adalah tidak memerlukan alat/obat sehingga relatif
sehat untuk digunakan wanita dibandingkan dengan metode kontrasepsi
lain, risiko kegagalan dari metode ini cukup tinggi.

c. KB Alami
KB alami berdasarkan pada siklus masa subur dan tidak masa subur, dasar
utamanya yaitu saat terjadinya ovulasi. Untuk menentukan saat ovulasi ada
3 cara, yaitu : metode kalender, suhu basal, dan metode lendir serviks.

d. Diafragma
Diafragma merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mencegah sperma
mencapai serviks sehingga sperma tidak memperoleh akses ke saluran alat
reproduksi bagian atas (uterus dan tuba fallopi). Angka kegagalan
diafragma 4-8% kehamilan.

e. Spermicida
Spermicida adalah suatu zat atau bahan kimia yang dapat mematikan dan
menghentikan gerak atau melumpuhkan spermatozoa di dalam vagina,
sehingga tidak dapat membuahi sel telur. Spermicida dapat berbentuk

5
tablet vagina, krim dan jelly, aerosol (busa/foam), atau tisu KB. Cukup
efektif apabila dipakai dengan kontrasepsi lain seperti kondom dan
diafragma.

2.2.2 Kontrasepsi Hormonal


a. KB
Suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil atau tablet yang
berisi gabungan hormon estrogen dan progesteron (Pil Kombinasi) atau
hanya terdiri dari hormon progesteron saja (Mini Pil). Cara kerja pil KB
menekan ovulasi untuk mencegah lepasnya sel telur wanita dari indung
telur, mengentalkan lendir mulut rahim sehingga sperma sukar untuk
masuk kedalam rahim, dan menipiskan lapisan endometrium. Mini pil
dapat dikonsumsi saat menyusui. Efektifitas pil sangat tinggi, angka
kegagalannya berkisar 1-8% untuk pil kombinasi, dan 3-10% untuk mini
pil.
Manfaat Pil KB:
1) Memiliki efektifitas yang tinggi (hampir mempunyai efektifitas
tubektomi), bila digunakan tiap hari.
2) Risiko terhadap kesehatan sangat kecil.
3) Tidak mengganggu hubungan seksual.
4) Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang
(mencegah anemia), tidak terjadi nyeri haid.
5) Dapat digunakan jangka panjang selama masih ingin menggunakannya
untuk mencegah kehamilan.
6) Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause.
7) Mudah dihentikan setiap saat.
8) Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan.

6
9) Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.
10) Membantu mencegah: kehamilan ektopik, kanker ovarium dan
endometrium, kista ovarium, penyakit radang panggul, efek Samping.
Efek samping antara lain:
1) Gangguan siklus haid
2) Tekanan darah tinggi
3) Kenaikan berat badan
4) Jerawat
5) Bercak bercak coklat pada wajah

b. Suntik KB
Suntik KB ada dua jenis yaitu, suntik KB 1 bulan (cyclofem) dan suntik
KB 3 bulan (DMPA). Cara kerjanya sama dengan pil KB. Efek
sampingnya dapat terjadi gangguan haid, depresi, keputihan, jerawat,
perubahan berat badan, pemakaian jangka panjang bisa terjadi penurunan
libido, dan densitas tulang.

c. Implant
Implant adalah alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit, biasanya
dilengan atas. Cara kerjanya sama dengan pil, implant mengandung
levonogestrel. Keuntungan dari metode implant ini antara lain tahan
sampai 5 tahun, kesuburan akan kembali segera setelah pengangkatan.
Efektifitasnya sangat tinggi, angka kegagalannya 1-3%.

d. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) / IUD


AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim yang
bentuknya bermacam-macam, terdiri dari plastik (polyethyline), ada yang
dililit tembaga (Cu), dililit tembaga bercampur perak (Ag) dan ada pula
yang batangnya hanya berisi hormon progesteron. Cara kerjanya,
meninggikan getaran saluran telur sehingga pada waktu blastokista sampai
ke rahim endometrium belum siap menerima nidasi, menimbulkan reaksi
mikro infeksi sehingga terjadi penumpukan sel darah putih yang

7
melarutkan blastokista, dan lilitan logam menyebabkan reaksi anti
fertilitas. Efektifitasnya tinggi, angka kegagalannya 1%.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Alat Kontrasepsi


a. Pil KB
Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang paling umum digunakan. Alat
kontrasepsi ini mengandung hormon progestin dan estrogen untuk
mencegah terjadinya ovulasi. Pil KB umumnya terdiri dari 21–35 tablet
yang harus dikonsumsi dalam satu siklus atau secara berkelanjutan.
Kelebihan:
1) Tingkat efektivitas tinggi dengan persentase kegagalan hanya sekitar
8%
2) Haid menjadi lancar dan kram berkurang saat haid, tetapi ada pula
jenis pil KB yang dapat menghentikan haid
Kekurangan:
1) Tidak dapat mencegah penyakit menular seksual
2) Dapat menimbulkan efek samping, seperti naiknya tekanan darah,
pembekuan darah, keluarnya bercak darah, dan payudara mengeras
3) Tidak cocok untuk wanita dengan kondisi medis tertentu,
seperti penyakit jantung, gangguan hati, kanker payudara dan kanker
rahim, migrain, serta tekanan darah tinggi

b. Kondom pria
Tak hanya pil KB, kondom pria juga umum digunakan untuk mencegah
kehamilan. Kondom biasanya terbuat dari bahan lateks dan bekerja dengan
cara menghalangi sperma masuk ke vagina dan mencapai sel telur.
Kelebihan:
1) Harga terjangkau
2) Praktis dan mudah digunakan
3) Dapat mencegah dari penyakit menular seksual
4) Mudah diperoleh di toko atau apotek
Kekurangan:

8
1) Tingkat kegagalan mencapai 15%, terutama jika penggunaan kondom
kurang tepat
2) Hanya bisa digunakan sekali dan harus diganti setelah ejakulasi

c. Suntik KB
Suntik KB merupakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon
progestin dan mampu menghentikan terjadinya ovulasi. Berdasarkan
periode penggunaannya, ada dua jenis suntik KB, yaitu suntik KB 3 bulan
dan 1 bulan.
Kelebihan:
1) Lebih efektif dan praktis dari pil KB
2) Tingkat kegagalan pada suntik KB 1 bulan bisa kurang dari 1% jika
digunakan dengan benar
Kekurangan:
1) Harga relatif mahal
2) Perlu kunjungan secara rutin ke dokter atau bidan setiap bulannya
3) Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
4) Dapat menyebabkan efek samping, seperti keluarnya bercak darah
5) Siklus menstruasi menjadi tidak teratur
6) Tidak dianjurkan untuk digunakan pada wanita yang memiliki riwayat
penyakit migrain, diabetes, sirosis hati, stroke, dan serangan jantung.

d. Implan
KB implan atau susuk merupakan alat kontrasepsi berukuran kecil dan
berbentuk seperti batang korek api. KB implan bekerja dengan cara
mengeluarkan hormon progestin secara perlahan yang berfungsi mencegah
kehamilan selama 3 tahun. Alat kontrasepsi ini digunakan dengan cara
dimasukkan ke bagian bawah kulit, biasanya lengan bagian atas.
Kelebihan:
1) Sangat efektif dengan tingkat kegagalan kurang dari 1%
2) Tahan lama hingga 3 tahun
Kekurangan:

9
1) Biaya relatif mahal
2) Siklus menstruasi menjadi tidak teratur
3) Risiko memar dan bengkak pada kulit di awal pemasangan
4) Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual

e. IUD
Intrauterine device (IUD) adalah alat kontrasepsi berbahan plastik dan
berbentuk menyerupai huruf T yang diletakkan di dalam rahim. IUD dapat
mencegah kehamilan dengan cara menghalau sperma agar tidak membuahi
sel telur. Ada dua jenis IUD yang umum digunakan, yaitu IUD yang
terbuat dari tembaga dan dapat bertahan hingga 10 tahun serta IUD yang
mengandung hormon yang perlu diganti setiap 5 tahun sekali.
Kelebihan:
1) Tidak memerlukan perawatan yang rumit
2) Tahan lama
Kekurangan:
1) IUD dari tembaga dapat menyebabkan haid tidak lancar
2) Risiko bergeser dan keluar dari tempatnya
3) Risiko efek samping, seperti munculnya bercak darah pada 3–6 bulan
pertama pemakaian
4) Biaya mahal

f. Kondom wanita
Kondom wanita berbentuk plastik yang berfungsi untuk menyelubungi
vagina. Terdapat cincin plastik di ujung kondom, sehingga posisinya
mudah disesuaikan. Kondom wanita tidak dapat digunakan bersamaan
dengan kondom pria.
Kelebihan:
1) Memberikan perlindungan dari penyakit menular seksual
2) Menjaga suhu tubuh lebih baik daripada kondom pria
Kekurangan:
1) Kurang efektif daripada kondom pria

10
2) Muncul bunyi yang mengganggu saat digunakan
3) Hanya sekali pakai
4) Tingkat kegagalan mencapai 21%

g. Spermisida
Spermisida adalah produk kontrasepsi yang digunakan di dalam vagina
sebelum berhubungan seksual. Produk ini berbentuk jeli, krim, membran,
atau busa yang mengandung bahan kimia untuk membunuh sperma.
Kelebihan:
1) Harga terjangkau
2) Mudah digunakan
Kekurangan:
1) Beberapa jenis spermisida perlu diaplikasikan 30 menit sebelum
berhubungan seksual
2) Risiko terjadi iritasi pada organ intim bila terlalu sering digunakan
3) Penggunaannya perlu disertai dengan alat kontrasepsi lain, misalnya
kondom
4) Tingkat kegagalan mencapai 29%

h. Diafragma
Diafragma merupakan alat kontrasepsi yang terbuat dari karet berbentuk
kubah. Alat kontrasepsi ini ditempatkan di mulut rahim sebelum
berhubungan seksual dan umumnya digunakan bersama dengan
spermisida.
Kelebihan: harganya terjangkau
Kekurangan:
1) Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
2) Tingkat kegagalan mencapai 16%, terutama jika tidak dikenakan
dengan tepat
3) Pemasangan harus dilakukan dokter
4) Harus dilepas saat haid

11
i. Cervical cap
Cervical cap berbentuk seperti diafragma, tetapi memiliki ukuran lebih
kecil. Alat kontrasepsi ini umumnya digunakan bersama dengan
spermisida dan berfungsi untuk menutup jalan sperma masuk ke rahim.
Kelebihan:
1) Harga terjangkau
2) Bisa digunakan hingga 2 kali
Kekurangan:
1) Tingkat kegagalan mencapai 30% pada wanita yang sudah memiliki
anak dan 15% bagi yang belum memiliki anak
2) Pemasangan perlu dilakukan oleh dokter
3) Harus dilepas saat haid
4) Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual

j. Koyo ortho evra
Koyo ortho evra digunakan dengan cara ditempelkan pada kulit dan
diganti setiap seminggu sekali selama 3 minggu. Cara kerja koyo ini
adalah dengan melepaskan hormon yang sama efektifnya dengan yang
terdapat dalam pil KB.
Kelebihan:
1) Tidak perlu repot mengingat untuk mengonsumsi pil
2) Haid menjadi lebih lancar dan mengurangi kram saat haid
Kekurangan:
1) Harga relatif mahal
2) Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
3) Bisa menyebabkan efek samping yang serupa dengan efek samping pil
KB

k. Cincin vagina
Cincin vagina atau NuvaRing merupakan cincin plastik yang ditempatkan
di dalam vagina. NuvaRing bekerja dengan cara melepaskan hormon yang
sama seperti pil KB.

12
Kelebihan:
1) Hanya perlu diganti sebulan sekali
2) Siklus menstruasi menjadi lebih lancar
Kekurangan:
1) Harga relatif mahal
2) Dapat menyebabkan iritasi dan efek samping yang mirip pil KB dan
koyo
3) Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual

l. KB permanen
Jika Anda dan pasangan sudah yakin untuk tidak ingin memiliki anak
kembali, KB permanen bisa menjadi pilihan. Metode kontrasepsi ini
memiliki efektivitas yang tinggi atau hampir 100% efektif untuk
mencegah kehamilan. Jenis KB permanen untuk masing-masing orang
berbeda, tergantung jenis kelaminnya. Pada pria, KB permanen dilakukan
dengan vasektomi, sedangkan pada wanita bisa dengan tubektomi atau
proses pengikatan tuba falopi.

2.4 Kegunaan Alat Kontrasepsi


Pentingnya Penggunaan Alat Kontrasepsi - KB (Keluarga Berencana)
adalah program pemerintah Indonesia sejak tahun 1970. Program tersebut
bertujuan untuk mengendalikan pertambahan jumlah penduduk, membatasi
angka kelahiran, dan mengatur jarak kelahiran sehingga dapat menciptakan
keluarga sehat sejahtera. Program ini juga diharapkan dapat menurunkan
angka kematian ibu dan bayi karena kehamilan yang tidak diinginkan ataupun
jarak kelahiran yang terlalu dekat. Upaya dalam mendukung program tersebut
adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan dan
menjarangkan atau mengatur jarak kelahiran.
Pentingnya Penggunaan Alat Kontrasepsi antara lain:
a. Menghindari kasus kehamilan yang tidak diinginkan

13
Kasus kehamilan yang tidak diinginkan sering terjadi di sekitar kita.
Pada kasus kehamilan yang tidak diinginkan kerap berujung pada
tindakan aborsi yang berdampak pada kesehatan ibu. Penggunaan alat
kontrasepsi dapat menjadi solusi untuk mengatur jarak kelahiran
sehingga meminimalisir terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan.

b. Membantu tumbuh kembang anak


Perencanaan kehamilan yang baik dapat membantu pertumbuhan anak.
Anak akan dapat memperoleh kasih sayang dan perhatian yang lebih
banyak dari kedua orang tuanya, khususnya dalam masa tumbuh
kembangnya. Ibu juga dapat memaksimalkan pemberian air susu ibu
(ASI) eksklusif bagi bayinya. Hal ini tentunya akan berbeda jika
dibandingkan dengan keluarga yang memiliki banyak anak.

c. Meningkatkan kualitas keluarga


Alat kontrasepsi digunakan untuk menjarangkan kehamilan atau
menjaga jarak kelahiran. Dengan demikian, penggunaan alat
kontrasepsi juga dapat mengurangi risiko kematian ibu dan bayi karena
jarak kelahiran yang terlalu dekat atau terlalu sering. Selain itu,
mengatur jarak atau jumlah kelahiran diharapkan dapat meningkatkan
kualitas keluarga, khususnya kehidupan perekonomian keluarga.

Sementara kegunaan kondom untuk alat kontrasepsi adalah salah satu alat
kontrasepsi yang cukup dikenal oleh masyarakat. Namun, manfaat kondom
belum dikenal baik oleh masyarakat. Terkadang, para pria enggan
menggunakan kondom saat berhubungan intim karena dirasa kurang nyaman.
Ketika ingin menunda kehamilan, penggunaan kondom bisa menjadi salah
satu cara terbaik. Berikut adalah kegunaan kondom yang perlu kamu ketahui:
a. Menghemat Pencegahan PMS
Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi terpopuler bagi kalangan
masyarakat. Ini menjadi alasan produk alat kontrasepsi ini banyak
dijual di pasaran dan mudah didapatkan. Selain itu, kondom memiliki

14
harga yang cukup terjangkau. Jadi, tidak ada salahnya untuk
menggunakan kondom saat kamu berhubungan intim. Tentu hal ini
membuat pencegahan penyakit menular seksual lebih terjangkau
dibandingkan pengobatannya.

b. Menjauhkan Penyakit Menular


Saat kamu menggunakan kondom saat berhubungan intim, artinya
kamu menjadi salah satu orang yang menjaga kebersihan organ intim.
Penggunaan kondom menurunkan risiko tertular penyakit menular
seksual. Hal ini membuat virus atau penyakit yang mudah ditularkan
oleh cairan dari Miss V atau Mr.P terhalang oleh kondom dan tidak
mudah ditularkan pada orang lain.

c. Membuat Kegiatan Hubungan Intim Lebih Menyenangkan


Selain tidak khawatir tertular penyakit, berhubungan intim
menggunakan kondom lebih menyenangkan. Kondom biasanya sudah
memiliki pelumas khusus yang membuat kegiatan berhubungan intim
kamu semakin menyenangkan. Tidak hanya itu, dengan penggunaan
kondom, kebersihan organ intim kamu dan pasangan lebih terjaga.
Jadi, kamu akan leluasa menikmati kegiatan hubungan intim dengan
pasangan.

d. Tidak Memengaruhi Kesuburan


Kondom adalah alat kontrasepsi yang paling praktis dalam mencegah
kehamilan. Selain itu, penggunaan kondom tidak memengaruhi
kesuburan kamu dan pasangan sehingga kondom dapat digunakan
kapan saja sesuai dengan kebutuhan kamu dan pasangan.

e. Delay Ejaculation
Penggunaan kondom membuat sensasi yang berbeda bagi para pria.
Kondom bisa membantu para pria untuk memperpanjang waktu ereksi
mereka, sehingga dapat meningkatkan kehidupan seksual. Selain itu,

15
penggunaan kondom mencegah terjadinya cedera pada Mr. P. Hal ini
disebabkan karena kondom tidak memiliki pori-pori dan terbuat dari
bahan yang nyaman, sehingga bisa melindungi Mr.P dengan lebih
aman.

f. Penggunaan yang Nyaman


Terkadang penggunaan alat kontrasepsi membuat beberapa wanita
tidak nyaman. Berbeda dengan kondom, alat kontrasepsi ini
merupakan salah satu kontrasepsi yang cukup nyaman dalam
penggunaannya. Kondom berbahan tipis tidak mengganggu aktivitas
hubungan intim kamu dan pasangan. Tambahan pelumas pada kondom
justru membuat pasangan lebih menikmati kegiatan seksual.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Alat kontrasepsi umumnya digunakan untuk pencegahan kehamilan yang
tidak diinginkan atau tidak memungkinkan, misalnya saat kondisi tubuh
wanita tidak memungkinkan untuk hamil. Secara umum, kehamilan bisa
terjadi saat ada pertemuan antara sperma dari pria dengan sel telur yang ada di
rahim wanita. Penggunaan alat ini juga bertujuan untuk menghentikan
produksi sel telur serta menghentikan penggabungan sel sperma dan sel telur
yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim. Adapun jenis-jenis
kontrasepsi yaitu kondom, coitus interruptus, KB alami, diafragma,
spermicida, pil KB, suntik KB, implant, dan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR) / IUD.
Pengetahuan mengenai cara memilih alat kontrasepsi yang tepat
merupakan hal penting dalam upaya perlindungan terhadap kesehatan
reproduksi perempuan. Minimnya pengetahuan tersebut akan berdampak
terhadap peningkatan angka kematian ibu hamil dan bersalin, angka
kehamilan yang tidak diinginkan, dan angka kejadian penyakit menular
seksual, serta angka kejadian gangguan kesehatan akibat efek samping
kontrasepsi.

3.2 Saran
Melalui pembuatan makalah ini diharapkan pembaca dapat menambah
informasi dan pengetahuan tentang Alat Kontrasepsi. Kami berharap agar
pembaca memberikan manfaat bagi para pembaca. Apabila ada yang kurang
jelas atau kesalahan dalam penyusunan makalah ini, pembaca dapat
memberikan masukan demi sempurnanya penyusunan makalah ini.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ardyani, A. (n.d.). Kontrasepsi. Diakses pada Januari 5, 2022, dari Repository


Unimus: http://repository.unimus.ac.id/1444/3/BAB%20ll.pdf
Dewista Than, S. K. (2018). Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim : Eviden
Based. JIDAN Jurnal Ilmiah Bidan, 47-49. Diakses pada 5 Januari 2022
Durex. (2021). PENGERTIAN ALAT KONTRASEPSI. Diakses pada Januari 5,
2022, dari Durex: https://www.durex.co.id/blogs/explore-sex/pengertian-
alat-kontrasepsi/
Fadli, d. R. (2021, November 29). Alat Kontrasepsi. Diakses pada Januari 5, 2022,
dari Halodoc: https://www.halodoc.com/kesehatan/alat-kontrasepsi
Halodoc, R. (2018, November 2). Lebih dari Alat Kontrasepsi, Ini 6 Kegunaan
Kondom yang Harus Diketahui. Diakses pada Januari 5, 2022, dari
Halodoc: https://www.halodoc.com/artikel/lebih-dari-alat-kontrasepsi-ini-
6-kegunaan-kondom-yang-harus-diketahui
Kesehatan, K. (2018, Agustus 11). Pentingnya Penggunaan Alat Kontrasepsi.
Diakses pada Januari 5, 2022, dari KEMENTERIAN KESEHATAN
DIREKTORAT PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT: https://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-penggunaan-
alat-kontrasepsi
Wahhab. (2021, Februari 4). Kenali Jenis dan Cara Memilih Alat Kontrasepsi
yang Tepat. Diakses pada Januari 5, 2022, dari DPPKBPMD Bantul:
https://dppkbpmd.bantulkab.go.id/kenali-jenis-dan-cara-memilih-alat-
kontrasepsi-yang-tepat/

18

Anda mungkin juga menyukai