Disusun Oleh:
Mengetahui :
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan pendahuluan pada Stase Asuhan Kebidanan KB
dan Kontrasepsi. Penulisanan laporan ini dalam rangka menerapkan tugas mata kuliah
Asuhan Kebidanan KB dan Kontrasepsi yang merupakan salah satu mata kuliah yang
harus dilalui dalam proses pendidikan profesi bidan. Dalam penyusunan laporan
pendahuluan ini penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan serta pengarahan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Imas Yoyoh, M.Kep. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Tangerang
2. Catur Erty Suksesty, M.Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tangerang
3. Atnesia Ajeng , SST, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Institusi
4. Hj.Nurlaelah, S.ST , Bd selaku Pembimbing Lahan
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan pendahuluan ini masih jauh dari
kesempurnaan dengan demikian penulis sangat mengharapkan petunjuk dan saran serta
kritik dari berbagai pihak. Akhir kata semoga hasil laporan ini memberikan manfaat
yang berguna bagi yang membutuhkannya.
Penulis
KATA PENGANGAR..................................................................................... I
DAFTAR ISI ................................................................................................... Ii
TINJAUAN TEORI ........................................................................................ 1
A. Kontrasepsi ................................................................................................ 1
1. Pengertian Kontrasepsi ........................................................................ 1
2. Macam-macam Kontrasepsi................................................................. 1
3. Pengertian Injeksi ................................................................................ 2
B. Suntik IM ................................................................................................... 2
1. Pengertian Pemberian Obat Secara IM................................................. 2
2. Tujuan Pemberian Injeksi Intramuskuler.............................................. 3
3. Prinsip Pemberian Obat Secara IM ...................................................... 3
4. Indikasi dan Kontraindikasi Pemberian Obat Secara IM ...................... 5
5. Daerah Pemberian Obat Secara IM ...................................................... 5
6. Prosedur Pemberian Obat Secara IM ................................................... 7
Daftar Pustaka ................................................................................................ 9
TINJAUAN TEORI
A. Keluarga Berencana
Menurut World Health Organization (2016), Keluarga Berencana (Family Planning) dapat
memungkinkan pasangan usia subur (PUS) untuk mengantisipasi kelahiran, mengatur jumlah
anak yang diinginkan, dan mengatur jarak serta waktu kelahiran. Hal ini dapat dicapai melalui
penggunaan metode kontrasepsi dan tindakan infertilitas. Jadi, Keluarga Berencana (Family
Planning) adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak
kehamilan dengan menggunakan alat kontrasepsi yang bertujuan untuk mewujudkan
keluarga kecil, bahagia sejahtera.
Tujuan dilaksanakan program KB yaitu membentuk keluarga kecil sesuai dengan sosial
ekonomi keluarga dengan cara mengatur kelahiran anak untuk mewujudkan keluarga
bahagia, sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya (Sulistyawati, 2013).
Metode kontrasepsi sederhana ini terdiri dari dua yaitu metode kontrasepsi sederhana tanpa alat
(Metode Amenore Laktasi /MAL), senggama terputus (coitus interuptus), metode kalender, metode
lendir serviks, metode suhu basal badan , simptotermal dan metode kontrasepsi dengan alat seperti
kondom, diafragma, cup serviks dan spermisida (Handayani, 2010).
1) Metode kontrasepsi tanpa alat :
Metode Amenore Laktasi /MAL
adalah salah satu kontrasepsi alami yang menggunakan prinsip menyusui
secara eksklusif selama 6 bulan penuh tanpa tambahan makanan dan
minuman apapun. Selama ini banyak informasi yang memaparkan tentang
ASI eksklusif dan berbagai pilihan jenis kontrasepsi, sementara ibu masih
begitu asing dengan kontrasepsi MAL. Padahal tingkat keefektifan MAL
adalah 98% bagi ibu yang menyusui secara eksklusif (Syaifudin, 2006).
Coitus terputus (senggama terputus)
adalah suatu metode kontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum
terjadi ejakulasi intra vaginal. Cara kerjanya penarikan penis dari
vagina sebelum terjadi ejakulasi, dengan demikian air mani sengaja
ditumpahkan diluar untuk mencegah sel mani masuk arena fertilisasi
Pantang Berkala
adalah tidak melakukan persetubuhan pada masa subur istri yaitu sekitar
terjadinya ovulusi.
Metode pantang berkala dikenal dua sistem yaitu :
a) Pantang berkala dengan sistem kelender adalah cara Keluarga
Berencana Alamiah (KBA) dimana hari subur ditaksir berdasarkan
kumpulan catatan siklus haid dari 6- 12 bulan terahkir.
Untuk menetukan masa subur istri dipatokan sebagai berikut:
- Ovulasi terjadi 12-16 hari sebelum haid yang akan datang.
- Sperma dapat hidup dan membuahi dalam 48 jam setelah
ejakulasi
- Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi (Wiknjosastro, 2014)
Sistem mengukur suhu badan basal
adalah cara Keluarga Berencana Alamiah (KBA) dimana masa tidak subur
diperkirakan/ditetapkan berdasarkan adanya perubahan suhu 14 basal
badan sesaat setelah ovulasi. Cara kerjanya menjelang ovulasi yaitu suhu
badan turun (pada hari ke- 12 dan 13 siklus haid), pada hari ke 14 terjadi
ovulasi, suhu akan naik sampai lebih tinggi dari suhu sebelum ovulasi pada
hari ke 15 dan 16 siklus haid. Dengan cara ini masa berpantang akan lebih
pendek namun lebih meninggikan efektifitas metode pantang berkala.
2) Metode sederhana dengan mengunakan alat
- Kondom
Kondom adalah selubung /sarung karet yang dapat terbuat dari berbagi bahan
seperti latex (karet), plastik (vinil), atau bahan alami (produksi hewani
dipasang pada penis pada saat hubungan sexual).Cara kerjanya: menghalangi
terjadinya pertemuaan sperma dan sel telur, mencegah penularan
mikroorganisme (Saifuddin, 2012).
- Diafragma
Diafragma adalah Kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks (karet)
yang diinersikan kedalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup
serviks. Cara kerjanya menghalangi sel mani masuk kedalam kanalis
servikalis. Diafragma dipasang sebelum koitus dan dikeluarkan 6-8 jam
setelah koitus selesai
- Spermisida
Spermisida adalah sat kimia yang dapat melumpuhkan sampai mematikan
spermatozoa yang digunakan menjelang hubungan seks. Cara kerjanya
melumpuhkan dan mematikan sperma atau sel mani, menutup mulut serviks
(cervical prop) (Manuaba, 1BG, 2016)
Kontrasepsi modern terdiri dari pil, suntik, Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK), Alat Kontraepsi
Bawah Rahim (AKDR), Metode Operatif Wanita (MOW) dan Metode Operatif Pria / MOP
(Handayani, 2010). Berdasarkan lama efektivitasnya, metode kontrasepsi dibagi menjadi dua,
antara lain:
. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang adalah cara kontrasepsi yang mempunyai efektivitas
dan tingkat kelangsungan pemakaiannya tinggi dengan angka kegagalan yang rendah.
Metode jangka panjang terdiri dari Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR), Alat Kontrasepsi
Bawah Kulit (AKBK), Metode Operatif Wanita (MOW) dan Metode Operatif Pria / MOP
(Affandi dkk, 2014). Keuntungan dari pemakaian 5 MKJP adalah perlindungan jangka
panjang, pengembalian tingkat kesuburan yang cepat, tidak mempengaruhi hubungan
seksual, tidak mengganggu produksi ASI dan tidak ada efek samping hormonal (Rahayu
dan Prijatni, 2016). Pemakaian MKJP mempunyai efek samping diantaranya nyeri pada
saat haid, perubahan pola haid berupa perdarahan bercak (spotting), hipermenorea atau
meningkatnya jumlah darah haid (Affandi dkk, 2014).
1) Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)
Implan merupakan kontrasepsi yang berbentuk batang kecil yang mengandung hormon progestin.Setelah
bidan mematikan rasa dikulit dengan menggunakan anastetik,kemudian alat seperti jarum (trocar) digunakan
untuk menempatkan implan dibawah kulit pada lengan bagian atas. Pemasangan implan tidak memerlukan
jahitan pada kulit. Secara perlahan, implan akan melepaskan progestin ke dalam aliran darah. Implan efektif
digunakan selama 3 tahun (Sulistyawati A,2011).
2) AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukan dalam rahim untuk
menghambat masuknya spermatozoa. Cara kerjanya, menghambat
kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi (Saifuddin, 2012)
3) Metode Mantap
a) Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan
fertilitas (kesuburan) seorang perempuan secara permanen. Dengan
mengoklusi tuba fallopi, mengikat dan memotong atau memasang
cincin sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum (Saifuddin,
2012)
b) Vasektomi
Adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria
dengan jalan melakukan okulasi vasa
deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses
fertilisasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi .
1) Suntikan kombinasi
2) Suntikan progestin
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Bari Saifuddin.2006. Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.h.22-68
Anggraini, yetti, dkk. (2012). Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta : Rohima press
Glasier, Ana. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC; 2005.
Handayani, S. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Hartanto H. Keluarga berencana dan kontrasepsi. Jakarta: Pustaka sinar harapan; 2014.
Manuaba, Ida Bagus. Ilmu Kebidanan Penyakit dan Kandungan dan Kb untuk Pendidikan Bidan.
Jakatra : EGC: 2016
. 2012. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi edisi 3. Jakarta : PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Saifuddin AB. 2012. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Uliyah, Musrifatul. 2010. Keterampilan Dasar Peraktik Klinik Untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba
Medika.
Wiknjosastro, S., (2014) Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Wulansari, Pita dan Huriawati Hartanto (Eds.). 2006. Ragam Metode Kontrasepsi. Jakarta : EGC