Dosen pengampu
Drs. Zulkarnain, M. Si
Disusun oleh:
Kelompok 7
Tomas Bayu (2213034082)
Abel Kristofer (2213034083)
Fatimmatur Rosidah(2213034109)
Putri Arisma (2263034001)
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
1
Kata Pengantar
Puji syukur atas karunia Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
sehingga penulis telah dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Efek Samping Dari
Penggunaan Kontrasepsi pada Akseptor Kontrasepsi” sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
Demografi. Penulisan makalah ini dibuat untuk menjelaskan mengenai Efek Samping Dari
Penggunaan Kontrasepsi pada Akseptor Kontrasepsi Pada kesempatan ini Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si. Selaku dosen pengampu
yang telah membimbing dalam menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
menyumbangkan ide dan gagasannya, karena berkat dorongan dan dukungannya penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini Sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca untuk perbaikan
dalam pembuatan makalah pada waktu selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan Menambah wawasan pengetahuan kepada pembaca.
Penulis
2
Daftar isi
Kata Pengantar.........................................................................................................................2
Daftar isi....................................................................................................................................3
Bab I..........................................................................................................................................4
Pendahuluan.............................................................................................................................4
A. Latar belakang..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................4
Bab II.........................................................................................................................................5
Pembahasan..............................................................................................................................5
A. Progam Keluarga Berencana.......................................................................................5
1. Pengertian KB............................................................................................................5
2. Tujuan KB..................................................................................................................6
B. Kontrasepsi....................................................................................................................6
1. Definisi kontrasepsi...................................................................................................7
2. Efektivitas kontrasepsi..............................................................................................7
3. Macam-macam metode kontrasepsi........................................................................7
Bab III.......................................................................................................................................8
Efek Samping Dari Penggunaan Kontrasepsi.......................................................................8
Pada Akseptor Kontrasepsi.....................................................................................................9
A. Pendahuluan...................................................................................................................10
B. Permasalahan dan Pembahasan...................................................................................10
C. Efek Samping Penggunaan Kontrasepsi.....................................................................11
D. Kemungkinan Efek Samping Pil KB yang Lebih Serius...........................................12
E. Kelompok Wanita yang Sebaiknya Menghindari Pil KB..........................................13
F. Kesimpulan.....................................................................................................................14
Daftar Pustaka........................................................................................................................15
3
Bab I
Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Program Keluarga Berencana?
2. Apa efek samping penggunaan program Keluarga Berencana?
3. Siapa saja yang harus menghindari jenis pil KB?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian program Keluarga Berencana,
2. Mengetahui efek samping penggunaan program Keluarga Berencana,
3. Mengetahui siapa saja yang harus menghindari jenis pil KB?
4
Bab II
Pembahasan
2. Tujuan KB
Tujuan dilaksanakan program KB yaitu membentuk keluarga kecil sesuai
dengan sosial ekonomi keluarga dengan cara mengatur kelahiran anak untuk
mewujudkan keluarga bahagia, sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya (Sulistyawati, 2013). Tujuan program KB lainnya yaitu
menjarangkan, menunda dan menghentikan kehamilan untuk menurunkan
angka kelahiran, menyelamatkan ibu dan bayi akibat melahirkan pada usia
muda, jarak kelahiran yang terlalu dekat dan melahirkan pada usia tua
(Hartanto, 2015).
B. Kontrasepsi
1. Definisi kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti ‘mencegah’ atau ‘melawan’ dan
konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma
yang mengakibatkan kehamilan. Kontrasepsi merupakan upaya pencegahan
kehamilan yang tidak direncanakan (Nugroho, 2014).
5
2. Efektivitas kontrasepsi
Efektivitas atau daya guna pemakaian (use effectiveness), yaitu kemampuan
kontrasepsi dalam pemakaian sehari-hari dipengaruhi oleh sikap tidak hati-
hati, kurang disiplin dengan aturan pemakaian. Keberhasilan dalam
menggunakan non metode kontrasepsi jangka panjang dipengaruhi oleh
tingkat kepatuhan. Akseptor KB pil yang tidak patuh tetapi berhasil
kemungkinan pada saat akseptor tersebut tidak mengkonsumsi KB pil dan
tidak memasuki masa subur sehingga tidak terjadi kehamilan (Ermawati,
2013). Hal ini sejalan dengan penelitian Widyawati dkk (2020) didapatkan ada
hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan kejadian drop out
KB. Perilaku drop out KB sebagian besar akibat efek samping yang
seharusnya dapat dicegah dengan meningkatkan pengetahuan calon akseptor
melalui konseling
1) Pil KB
2) Suntik KB
3) Kondom pria
4) Implan
5) Intrauterine device (IUD)
6) Kondom wanita
7) Spermisida
6
8) Diafragma
9) Cervical cap
10) Cincin vagina
7
Bab III
A. Pendahuluan
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang membentuk program Keluarga
Berencana (KB) untuk mengatasi masalah laju pertumbuhan. Program ini menggunakan
metode kontrasepsi untuk mengatur dan menjarangkan jarak kehamilan. Istilah
kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti ”melawan” atau
”mencegah”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dengan
sperma yang mengakibatkan kehamilan. Kontrasepsi berarti menghindari atau mencegah
terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma
(Suratun, 2008). Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, upaya
itu dapat bersifat sementara dan dapat pula bersifat permanen (Prawirohardjo, 2008).
Angka kesertaan ber-KB (Contraceptive Prevalence Rate, CPR) di Indonesia pada
tahun 2008 diperkirakan sudah mencapai 62%. Namun besarnya jumlah wanita usia
subur (perempuan yang masih dalam usia reproduktif, yaitu antara usia 15-49 tahun) di
Indonesia tidak diikuti dengan peningkatan angka kesertaan ber-KB atau CPR.
Peningkatan CPR di Indonesia sangat kecil yaitu hanya 0,5% dalam 5 tahun terakhir, baik
pada semua cara KB tradisional maupun pada cara modern (Kemenkes RI, 2013).
Metode kontrasepsi dapat dibedakan menjadi kontrasepsi cara modern dan
cara tradisional. Cara modern misalnya sterilisasi, pil, IUD, suntik, susuk KB, kondom,
intravagina/diafragma, kontrasepsi darurat dan Metode Amenorea Laktasi (MAL). Cara
tradisional misalnya pantang berkala dan senggama terputus (Kemenkes RI, 2013).
Selain diukur dari angka kesertaan ber-KB, keberhasilan program KB juga
dipengaruhi oleh efektivitas dan durasi penggunaan kontrasepsi. Oleh karena itu, penting
untuk menjaga kelangsungan kontrasepsi dengan melihat perilaku penggantian alat
kontrasepsi (kesesuaian penggunaan kontrasepsi) (Rahardja, 2011). Salah satu hal yang
mempengaruhi kesesuaian kontrasepsi yaitu efek samping yang ditimbulkan oleh alat
kontrasepsi hormonal seperti pil, suntik dan implan dan AKDR dapat menimbulkan efek
samping (Prawirohardjo, 2008).
8
B. Permasalahan dan Pembahasan
1) Distribusi Penggunaan Kontrasepsi
Hasil menunjukkan bahwa metode pil adalah yang paling banyak dipilih oleh
akseptor kontrasepsi (40%). Keuntungan yang paling utama dari metode kontrasepsi pil
adalah dapat diandalkan jika pemakaiannya teratur dan penggunaannya mudah (tidak
diperlukan bantuan ahli) (Everett, 2007).
45% 40%
40%
35%
30% 26%
23%
25%
20%
15%
10% 5% 6%
5%
0%
PilSuntik 1 bulan Suntik 3 bulan Implan AKDR
Jenis Kontrasepsi
Jenis Kontrasepsi
9
Gambar 1. Distribusi Penggunaan Kontrasepsi
Selain diukur dari angka kesertaan ber-KB, keberhasilan program KB juga dipengaruhi oleh
efektivitas dan durasi penggunaan kontrasepsi. Oleh karena itu, penting untuk menjaga
kelangsungan kontrasepsi dengan melihat perilaku penggantian alat kontrasepsi (kesesuaian
penggunaan kontrasepsi) (Rahardja, 2011). Menurut Prawirohardjo (2008), faktor yang
mempengaruhi kesesuaian suatu cara kontrasepsi ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain:
dapat dipercaya, tidak ada atau sedikit efek samping, mudah penggunaannya, dan harga
terjangkau. Hasil penelitian menunjukan bahwa 93% akseptor kontrasepsi pernah berpindah
metode kontrasepsi dan 7% lainnya tidak pernah berpindah metode kontrasepsi
100% 93%
80%
60%
40%
20% 7%
0%
Pernah PindahTidak Pernah Pindah
100% 90%10
80%
60%
40%
20%
8%
1% 1%
0%
Metod Efek PenggunaanHarga
Gambar 3. Alasan samping
e gagal Perpindahansulit
Metode Kontrasepsi
mengganggu
11
samping amenorrhea. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Ojule (2010) yang
menyatakan bahwa 70% pengguna DMPA mengalami amenorrhea setelah 2 tahun
penggunaan.
Efek samping berupa mual muntah paling banyak dirasakan oleh akseptor
kontrasepsi
metode suntik 1 bulan (35%). Kontrasepsi metode suntik 1 bulan yang digunakan di klinik
Harmoni adalah Cyclofem® yang mengandung Medroksi Progesteron Asetat 25 mg dan
Estrogen Sipionat 5 mg (Suherman, 2007).
Efek samping berupa perdarahan paling banyak dirasakan oleh akseptor kontrasepsi
metode implan (67%). Implan yang digunakan di klinik Harmoni yaitu Norplant® yang
terdiri dari 6 tube silastik yang berisi 36 mg levonorgstrel dan digunakan selama lima tahun.
Perdarahan merupakan alasan utama seorang akseptor kontrasepsi metode implan untuk
mengganti dengan metode yang lain dan hampir sepertiga jumlah pengguna kontrasepsi
implan mengalami perdarahan yang berkepanjangan (Rowland, 2014). Pada siklus
menstruasi normal, progesteron bertanggung jawab atas dilatasi dan penipisan arteri spiralis
(arteri kecil yang menyuplai darah kedalam uterus saat fase luteal di siklus menstruasi).
Penggunaan progesteron dosis rendah secara terus menerus mempengaruhi perdarahan
karena pembuluh mengalami proliferasi dan menjadi terganggu akibat karena adanya
perembesan dari membran dasar dan berkurangnya integritas epitel (Jane, 2014).
12
Sakit kepala 40% 30% 20% 10% 0%
Mual/muntah 23% 46% 7% 24% 0%
Perdarahan 0% 0% 33% 67% 0%
Pil KB juga bisa menimbulkan efek samping yang serius. Meski jarang terjadi, efek samping
ini perlu Anda ketahui supaya bisa diantisipasi. Berikut adalah beberapa efek samping pil KB
yang perlu diwaspadai:
1. Penggumpalan darah
a) Trombosis vena dalam pada kaki, yang ditandai dengan pembengkakan dan
nyeri pada betis atau paha
b) Serangan jantung, yang ditandai dengan nyeri dada, keringat dingin, dan sesak
napas
c) Stroke, yang ditandai dengan sakit kepala tidak tertahankan atau kelemahan
tubuh yang terjadi tiba-tiba
d) Emboli paru, yang ditandai dengan sesak napas mendadak, batuk berdarah,
dan nyeri saat menarik napas
2. Kanker
Efek samping lain dari pil KB yang juga serius adalah peningkatan risiko munculnya
kanker payudara dan kanker serviks. Risiko ini akan menurun setelah Anda berhenti
mengonsumsi pil KB selama 10 tahun. Kanker payudara dan kanker serviks memiliki
peluang kesembuhan yang cukup tinggi bila terdeteksi secara dini. Oleh karena itu,
Anda dianjurkan untuk rutin melakukan SADARI (periksa payudara sendiri) serta
menjalani mammografi dan pemeriksaan pap smear secara berkala.
F. Kesimpulan
Pil KB memang sangat efektif dalam mencegah kehamilan. Namun, Anda juga harus
mewaspadai efek samping pil KB dan mempertimbangkan perbandingan risiko dengan
manfaatnya.
Untuk meminimalkan risiko Anda mengalami efek samping pil KB dan memastikan apakah
pil KB cocok untuk Anda, berkonsultasilah dulu dengan dokter kandungan. Bila memang pil
KB tidak sesuai untuk kondisi dan kebutuhan Anda, dokter bisa menyarankan jenis
kontrasepsi lain.
14
Daftar Pustaka
Bony A. E., et al., 2006. Weight Gain in Obese and Nonobese Adolescent Girls
Inisiating Depot Medroxyprogesteron, Oral Contraceptive Pills, Or Non Hormonal
Contraceptive Methods. Arch Pediatr Adolec Med. Vol. 32: 147-153
BPS., 2015. Penduduk Indonesia Menurut Provinsi 1971, 1980, 1990, 1995, 2000 dan
2010.Badan Pusat Statistik
Ballargeon, J., et al. 2006. Association Between The Current Use of Low Dose Oral
Contraceptive and Cardiovascular Arterial Disease: A Meta Analysis. J Clin
Endocrinal Metab. Vol 90: 3863-3870
Everett, Suzanne., 2007. Buku Saku Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual Reproduktif
Edisi 3 Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Irianingsih, H., 2011. Hubungan Lama Pemakaian KB Suntik 3 bulan Depo Progestin
dengan Peningkatan Berat Badan pada Akseptor KB di Puskesmas Klego II
Kabupaten Boyolali. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiyah
Jane, D., et al. 2014. Unanticipated Bleeding with Etonogestrel Implant: Advice and
Therapeutic Intervention. Journal of Family Planning and Reproductive Health Care.
Vol. 40. No 3: 158-160
15