Anda di halaman 1dari 16

SOLUSIONAL

ATAU KARST
oleh : kelompok 3

DR. RAHMA KURNIA SRI UTAMI,


S.SI.,M.PD.
Definisi Bentang
Lahan Solusional

Proses Solusional atau Karst adalah proses terbentuknya sebuah


lahan akibat pelarutan material batuan karbonat oleh air. Karst
merupakan suatu daerah yang memiliki karakteristik relief dan
drainase yang khas yang diakibatkan oleh proses pelarutan
batuan yang tinggi oleh air.
Karst
karst adalah bentang alam yang terbentuk karena
pelarutan air pada batu gamping atau dolomite.
Karst ialah suatu kawasan yang mempunyai
karakteristik relief dan drainase yang khas, yang
disebabkan oleh tingginya keterlarutan batuan
didalam air (Jennings, 1971).
ciri-ciri
Ford dan Williams (1989) 1. Daerahnya berupa cekungan – cekungan
mendefinisikan karst sebagai 2. Terdapat bukit – bukit kecil
medan dengan kondisi hidrologi 3. Sungai – sungai yang nampak di permukaan hilang
dan terputus ke dalam tanah
yang khas sebagai akibat dari 4. Adanya sungai – sungai di bawah permukaan tanah
batuan yang mudah larut dan 5. Adanya endapan sedimen lempung berwarna merah
mempunyai porositas sekunder hasil dari pelapukan batu gamping
6. Permukaan yang terbuka nampak kasar, berlubang –
yang berkembang baik. Karst
lubang, dan runcing
dicirikan oleh:
perkembangan karst

Perkembangan karst suatu 1. Muda: dicirikan oleh masih adanya


daerah dicirikan keberadaan sungai – sungai, lapies, dan lubang – lubang
fenomenanya, Whitten dan larian
Brooks (1972) membagi 2. Dewasa: dicirikan adanya saluran -
perkembangan karst menjadi 3 saluran bawah permukaan, gua – gua, serta
tingkatan, yakni: hilangnya drainase permukaan
3. Tua: sungai bawah tanah tersingkap oleh
ambruknya gua, terbentuknya uvala dan
drainase permukaan mulai kembali
Jenis – Jenis Solusional atau
Karst
1. Bentuk Lahan Negatif: terbentuk akibat proses pelarutan,
runtuhan, maupun terban. Terdiri dari doline, uvala, polye, dan
blind valley.
• Doline
• Uvala
• Blind Valley
• Polje
2. Bentuk Lahan Positif: terdiri 2 macam yaitu kygelkarst dan
turmkarst (Oswald Sitanggang, 2012:5 dan 6).
• Kygelkarst:
• Turmkarst
Proses Terbentuknya
Solusional atau Karst
Secara ringkas proses pelarutan dirumuskan dengan reaksi
sebagai berikut:
Ca𝐶𝑂3 + 𝐻2O + 𝐶𝑂2 𝐶𝑎2+ + 2 𝐻𝐶𝑂3−

Karstifikasi dipengaruhi oleh dua kelompok faktor, faktor pengontrol dan


faktor pendorong (Haryono E & Adji TN, 2004). Faktor pengontrol
menentukan dapat tidaknya proses karstifikasi berlangsung, sedangnya
faktor pendorong menentukan kecepatan dan kesempurnaan proses
karstifikasi.
Persebaran Solusional atau
Karst di Indonesia
Menurut Balazs (1968) terdapat 17 lokasi yang dapat
dikategorikan sebagai kawasan karst. Karst di Indonesia seperti
yang ditulis oleh Balazs tersebar di sebagian besar pulau – pulau di
Indonesia, namun tidak semuanya berkembang dengan baik.
Diantara 17 kawasan karst tersebut, terdapat 2 kawasan karst yang
paling baik dan dianggap sebagai prototipe dari karst daerah tropis,
yaitu karst Maros dan Gunung Sewu.
1. Karst Pesisir Barat
Aceh

merupakan wilayah dengan bentang alam karst


terluas di Sumatera yang memiliki potensi
keberadaan gua atau ceruk. Pemanfaatan gua dan
ceruk sebagai lokasi hunian pada masa lalu juga
telah dibuktikan pada penelitian – penelitian
arkeologi.
2. Kawasan Karst
Bahorok (Sumatera
Utara)

kawasan karst bahorok ini memiliki luas + −


20.120.856 m2 atau sama dengan 2012 Ha. Formasi
karst ini menyebar di daerah Desa Lau Damak, Desa
Batu Jong Jong, serat kawasan hutan Taman
Nasional Gunung Leuser (Hani & Razuda, 2019).
3. Ekosistem Karst
Bukit Lindung Bulan
(Sumatera Barat)

Penelitian mengenai karst dan gua di Solok Selatan belum


banyak dilakukan. Hal ini berakibat minimnya publikasi
mengenai bentang alam karst tersebut. Kurangnya data terkait
potensi karst menjadikan karst rentan dikelola secara tidak
berkelanjutan. Sampai saat ini pemanfaatan karst hanya dilihat
sebagai bahan tambang galian saja.
4. Sawarna (Lebak,
Banten):

Goa di Sawarna berupa gua karst (batu


gamping) yang terbentuk dari masa Miosen
awal (Heriyanto, 2015).
5. Pegunungan Sewu
(Daerah Istimewa
Yogyakarta):

Kawasan karst Gunung Sewu dihasilkan


oleh penangkatan yang dimulai pada
Pleiosen Akhir.
Terima
Kasih
Waktunya diskusi

Anda mungkin juga menyukai