Anda di halaman 1dari 15

KESEHATAN REPRODUKSI

MAKALAH KELUARGA BERENCANA

OLEH :
KELAS B14A
KELOMPOK 1

1. NI WAYAN SRI JANAWATI 213222129


2. NI KADEK ERNI NURLIANI 213221233
3. NI KOMANG YULIANI 213221237
4. NI LUH PUTU AYUMI PARAMITHA SURIANA 213221192

PROGRAM ALIH JENJANG S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmatNYa sehingga penulisan
makalah “KELUARGA BERENCANA” dapat kami selesaikan.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca
khususya profesi perawat, sehingga kedepannya dapat diterapkan di dunia praktek
keperawatan. Dalam kesempatan ini kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu selama penyusunan makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan yang mendasar dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami memohon keterbukaan dalam pemberian saran dan kritik agar lebih baik lagi
untuk ke depannya.

Denpasar, Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang................................................................................................................. 1
2. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
3. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian ........................................................................................................................ 2
2. Cara kerja kontrasepsi ..................................................................................................... 4
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan ........................................................................................................................ 11
2. Saran .............................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Keluarga berencana atau yang biasa disebut KB adalah program sekala nasional
untuk menekan angka kelahiran dan mengendalikan pertambahan penduduk di suatu
negara. Program KB juga secara khusus dirancang demi menciptakan kemajuan,
kestabilan dankesejahteraan ekonomi, social, serta spiritual setiap penduduknya.
Program KB di Indonesia diatur dalam UU NO 10 tahun 1992, yang dijalankan dan
diawasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga berencana Nasional ( BKKBN).
Pengertian keluarga berencana secara umum ialah suatu usaha yang mengatur
banyaknya jumlah kelahiran sedemikian rupa sehingga bagi ibu maupun bayinya dan
bagi ayah serta keluarganya atau masyarakat yang bersangkutan tidak
akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kelahiran tersebut.
Pengertian sempitnya keluarga berencana dalam kehidupan sehari-hari berkisar pada
pencegahan terjadinya pembuahan atau mencegah pertemuan antara sel mani pada laki-
laki dan sel telur dari wanita sekitar persetubuhan (Risyadi, 2001).
Kontrasepsi adalah mencegah terjadinya kehamilan akibat pertemuan antara sel
telur yang matang dengan sperma. Adapun beberapa cara kerja kontrasepsi pada
umumnya dibagi menjadi metode sederhana, metode efektif dan metode mantap dengan
cara operasi. Untuk menjelaskan hal-hal tersebut maka penulis menulis makalah ini
yang berjudul Makalah Keluarga Berencana.

2. Rumusan Masalah
1. Apa saja metode – metode keluarga berencana serta efektifitasnya?
2. Apa saja manfaat keluarga berencana?

3. Tujuan Penulisan
Mengetahui metode - metode yang dapat digunakan dalam keluarga berencana serta
efektifitasnya dan manfaat dari program keluarga berencana.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian
A. Keluarga Berencana
Pengertian keluarga berencana secara umum adalah suatu usaha yang mengatur
banyaknya jumlah kelahiran sedemikian rupa sehingga bagi ibu maupun bayinya
dan bagi ayah serta keluarganya atau masyarakat yang bersangkutan tidak akan
menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kelahiran tersebut. Pengertian
sempitnya keluarga berencana dalam kehidupan sehari – hri berkisar pada
pencegahan terjadinya pembuahan atau mencegah pertemuan antara sel mani pada
laki – laki dan sel telura dari wanita sekitar persetubuhan ( Risyadi, 2001 )
Menurut WHO, KB adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami
istri untuk :
1. Mendapatkan objektif – objektif tertentu.
2. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan.
3. Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan.
4. Mengatur interval saat kehamilan.
5. Menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Di Indonesia (BKKBN) tujuan dilaksanakan program berencana diantaranya :
1. Membentuk keluarga kecil sejahtera,sesuai dengan kondisi ekonomi keluarga
tersebut.
2. Mencanangkan keluarga kecil dengan cukup dua anak.
3. Mencegah terjadinya pernikahan di usia dini.
4. Menekan angka kematian ibu dan bayi akibat hamil di usia yang terlalu muda
atau terlalu tua .
5. Menekan jumlah penduduk serta menyeimbangkan jumlah kebutuhan dengan
jumlah penduduk di Indonesia.
Dalam penerapannya BKKBN selaku badan pengelola program keluarga berencana
mendorong masyarakat untuk memakai alat kontrasepsi guna mencegah atau
menunda kehamilan hingga saat yang tepat.

2
B. Akseptor Keluarga Berencana
Akseptor keluarga berencana adalah proses yang disadari oleh pasangan untuk
memutuskan jumlah dan jarak anak serta waktu kelahiran. Adapun jenis- jenis
akseptor KB, yaitu :
1. Akseptor Aktif
Akseptor aktif adalah akseptor yang ada pada saat ini menggunakan salah satu
cara / alat kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan ataumengakhiri
kesuburan.
2. Akseptor Aktif Kembali
Akseptor aktif kembali adalah pasangan usia subur yang telah menggunakan
kontrasepsi selama tiga bulan atau lebih yang tidak diselingi suatu kehamilan
dan kembali menggunakan caraalat kontrasepsi baik dengan cara yang sama
maupun berganti cara setelah berhenti / istirahat kurang lebih tiga bulan berturut-
turut dan bukan karena hamil.
3. Akseptor KB Baru
Akseptor KB baru adalah akseptor yang baru pertama kali menggunakan alat /
obat kontrasepsi atau pasangan usia subur yang kembali menggunakan alat
kontrasepsi setelah melahirkan atau abortus.
4. Akseptor KB Dini
Akseptor KB dini adalh para ibu yang menerima salah satu cara kontrasepsi
dalam waktu dua minggu setelah melahirkan atau abortus.
5. Akseptor KB Langsung
Akseptor KB langsung merupakan para istri yang memakai salah satu cara
kontrasepsi dalam waktu 40 hari pasca melahirkan atau abortus.
6. Akseptor KB Dropout
Akseptor KB dropout adalah akseptor yang menghentikan pemakaian
kontrasepsi lebih dari 3 bulan (BKKBN, 2007)

Adapun akseptor KB menurut sasarannya, meliputi :


a. Fase Menunda Kehamilan
Masa menunda kehamilan pertama sebaiknya dilakukan oleh pasangan yang
istrinya belum mencapai usia 20 tahun. Kriteria kontrasepsi yang diperlukan
adalah kontrasepsi dengan pulihnya kesuburanyang tinngi, artinya kesuburan
dapat terjamin 100%. Hal ini penting karena pada masa ini pasangan belum

3
mempunyai anak sertaefektifitasnya tinggi. Ontrasepsi yang cocock dan
disarankan adalah pil KB, AKDR.
b. Fase Mengatur / Menjarangkan Kehamilan
Periode usia istri antara 20 – 30 tahun merupakan periode usia paling baik untuk
mmelahirkan, dengan jumlah anak anak 2 orang dan jarak anak 2 – 4 tahun.
Kriteria kontrasepsi yang diperlukan yaituefektifitas tinggi, reversibilitas tinggi
karena pasangan masih mengharapkan punya anak lagi. Kontrasepsi dapat
dipakai 3 – 4 tahunsesuai jarak kelahiran yang direncanakan.
c. Fase Mengakhiri Kesuburan
Sebaiknya keluarga setelah mempunyai 2 anak dan umur istri lebih dari 30
tahun tidak hamil. Kondisi keluarga seperti ini dapat menggunakan kontrasepsi
yang mempunyai efektifitas tinggi, karena jika terjadi kegagalan, hal ini dapat
menyebabkan kehamilan dengan resiko tinggi bagi ibu dan anak. Disamping itu
jika pasangan akseptor tidak mengharapkan untuk mempunyai anak lagi.
Kontrasepsi yang cocok digunakan adalah metode mantap, AKDR, implant,
suntik KB dan pil KB.
C. Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra, yaitu mencegah atau melawan. Sedangkan
konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang
mengakibatkan kehamilan. Jadi kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah
terjadinya kehamilan akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel
sperma tersebut. Untuk itu, berdasarkan maksud dan tujuan kontrasepsi, maka yang
membutuhkan kontrasepsi adalah pasangan yang aktif melakukan hubungan seks
dan kedua- duanya memiliki kesuburan normal namun tidak menghentikan
kehamilan.
Cara kerja kontrasepsi pada umumnya dapat dibagi menjadi :
a. Metode Sederhana : - Tanpa alat ( senggama terputus dan pantang berkala )
- Dengan alat/obat ( kondom, diafragma atau cap, cream,
jelly dan cairan erbusa serta tablet berbusa/ vaginal tablet)
b. Metode Efektif ( pil KB, AKDR/IUD, Suntikan KB, Susuk KB)
c. Metode Mantap dengan cara Operasi ( tubektomi, Vasektomi )
2. Cara kerja kontrasepsi
A. Metode Sederhana
1) Tanpa alat/obat

4
a. Senggama terputus ( coitus interuptus )
Senggama dijalankan biasa tetapi pada puncak senggama alat kelamin pria
dikeluarkan dari vagina, sehingga mani keluar dari luar vagina. Cara tidak
dapat diandalkan sepenuhnya karena :
- Memerlukan penguasaan diri yang kuat
- Kemungkinan adanya sperma yg tumpah ke vagina masih ada, sehingga
kemungkinan terjadinya kehamilan lebih besar.
b. Pantang berkala adalah tidak melakukan senggama pada masa subur seorang
wanita, yaitu sekitar waktu terjadinya ovulasi pada wanita.
2) Dengan alat/obat
Maksud penggunaan alat adalah untuk menahan atau menghalangi masuknya
sperma ke dalam rahim, sedangkan penggunaan obat maksuknya untuk
melumpuhkan sperma.
a. Kondom
kondom adalah suatu karet yang tipis, berwarna atau tidak berwarna dipakai
untuk menutupi penis sebelum dimasukkan ke dalam vagina sehingga mani
tertampung di dalamnya dan tidak masuk ke dalam vagina, dengan demikian
dapat mencegah terjadinya kehamilan.
b. Diafragma
Diafragma dibuat dari karet yang berbentuk mangkok, dipkai untuk menutup
serviks, gunanya untuk mencegah masuknya mani kedalam serviks.
Diafragma dimasukkan ke dalam vagina setinggi mungkin sampai menutupi
mulut rahim, kemudian dikeluarkan lagi delapan jam setelah persetubuhan.
c. Cream, jelly dan tablet atau cairan berbusa
Cream, jelly dan tablet atau cairan berbusa yang disebut spermicida adalah
suatu bahan kimia yang menghentikan gerak/ melumpuhkan spermatozoa
didalam vagina seingga tidak dapat membuahi telur. Untuk penggunaan
spermicida yang berbentuk tablet berbusa dimasukkan kedalam vagina.
B. Metode Efektif
1) Pil KB
Pil KB adalah pil berisikan hormon estrogen dan atau hormon progesteron yang
dimakan wanita secara teratur untuk mencegah kehamilan ( syahlan, 1996 ). Pil
KB telah diperkenalkan sejak tahun 1960, pil diperuntukkan bagi wanita yan

5
tidak hamil dan menginginkan cara pencegah kehamilan sementara yang paling
efektif bila diminum secara teratur.
Menurut Wiknjosastro ( 2002:919 ) Adapun efeksamping dari penggunaan pil
KB yaitu
- Efek samping ringan yaitu berupa penambahan Berat badan, perdarahan di luar
siklus haid, mual – mual, melasma, amenorea pasca pil dan keluhan-keluhan
gastrointestinal. Umumnya efeksamping ini akan berkurang dan hilang dengan
sendirinya, ada pula yang hilang jika pasien berpindah ke pil yang lain dengan
kadar estrogen dan progesteron yang lebih sesuai
- Efek samping berat yaitu tromboemboli yang mungkin terjadi karena
peningkatan aktivitas faktor-faktor pembekuan, atau mungkin juga karena
pengaruh vaskular secara langsung.
2) IUD/AKDR
IUD adalah suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim yang
bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan (prawiroharjo, 1999).
Cara kerja IUD menurut saifudin (2003) adalah sebagai berikut :
- Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tubafalopi
- Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri.
- IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun IUD
membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan
mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi.
- Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.
Keuntungan – keuntung AKDR yaitu :
- Sebagai kontrasepsi mempunyai efektifitas yang tinggi
- IUD dapat efektif segera setelah pemasangan
- Metode jangka panjang
- Sangat efektif karena tidak perlu mengingat –ingat
- Tidak mempengaruhi hubungan seksual
- Tidak ada efek samping hormonal
- Tidak mempengaruhi kualitas dan voleme asi
- Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus apabila tidak
terjadi infeksi
- Dapat digunakan sampai menopause

6
- Tidak ada interaksi dengan obat-obatan
- Membantu mencegah kehamilan ektopik
Kerugian dari AKDR, yaitu ;
- Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
- Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang
sering berganti pasangan
- Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan IMS memakai IUD
- Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvic diperlukan dalam pemasangan
IUD. Seringkali perempuan takut selama pemasangan.
- Sedikit nyeri dan perdarahan terjadi segera setelah pemasangan IUD.
- Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya sendiri.
- Mungkin IUD keluar dari uterus tanpa diketahui.
- Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD untuk
mencegah kehamilan Normal.
- Harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu
Kontra indikasi pemasangan AKDR, yaitu ;
- Adanya kehamilan
- Infeksi panggul yang terus menerus, akut, dan kronis.
- Lecet atau peradangan pada leher rahim.
- Perdarahan yang tidak normal dari alat kelamin.
- Perdarahan haid yang hebat
- Alergi rogam.
- Rahim kecil, endometriosis
3) Suntik KB
a. Cara kerja kontrasepsi senantiasa mencegah kehamilan dengan cara :
- Menghalangi terjadinya ovulasi
- Menipiskan endometrium sehingga tidak terjadi nidasi
- Memekatkan lendir serviks sehingga menghambat perjalanan
spermatozoa melalui kanalis servikalis.
b. Keuntungan
- Sangat fektif, kegagalannya kurang dari 1%
- Kemungkinan salah dan lupa memakainya tidak ada

7
- Dapat diberikan pada ibu yang menyusui karena tidak mempengaruhi
produksi ASI.
c. Jenis
Kontrasepsi suntik yang beredar di indonesia ada 2 macam yaitu DMPA (
Depo Medroxis Progesteron Astat ) yang lazim disebut Depo Provera dan
Noristerat.
d. Efek samping
a) Gangguan haid : amenorea, menoragia, metroragia
b) Gangguan bukan haid : pusing, sakit kepala, mual, muntah, rambut
rontok, jerawat, kenaikan BB, kenaikan tekanan darah, penurunan
libido, alergi dan hyperpigmentasi.
4) Alat Kontrasepsi Susuk ( implant )
Alat kontrasepsi susuk KB atau implant adalah alat kontrasepsi bagi wanita
yang dipasang ( disusukan ) dibawah kulit lengan bagian atas yang terdiri
atas 1 atau 2 atau 6 kapsul berukuran kira - kira 3 cm berisikan zat
levonorgestrel. ( Hartono, 2003 )
Keuntungan susuk KB yaitu ;
- Tidak menekan produksi ASI
- Praktis dan efektif
- Tidak ada faktor lupa
- Masa pakai jangka panjang ( 5 th )
- Mencegah anemia
- Khasiat kontrasepsi susuk berakhir segera setelah pengangkatan
- Dapat digunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan hormon estrogen.
Efeksamping yang dapat ditimbulkan yaitu amenorea, jerawat, perubahan
libido, peningkatan BB, hematoma, nyeri pada daerah pemasangan.
C. Metode Mantap dengan operasi
1) Tubektomi
Tubektomi adalah kontrasepsi permanen wanita yang tidak menginginkan anak
lagi yang bekerja menghambat sel telur wanita, sehingga tidak dapat dibuahi
oleh sperma. Cara kontrasepsi ini dipersiapkan melalui tindakan operasi kecil
dengan mengikat dan memotong sel tuba pada wanita. Keuntungannya adalah
pemakaian atau perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangan tinggi,

8
dapat digunakan seumur hidup, tidak mengganggu hubungan suami istri, tidak
mengganggu produksi ASI.
2) Vasektomi
Cara kontrasepsi ini dipersiapkan melalui operasi tindakan ringan dengan cara
mengikat dan memotong sel sperma sehingga sperma tidak dapat lewat dan air
mani tidak mengandung spermatozoa, dengan demikian tidak terjadi
pembuahan.
Keuntungan dari Vasektomi yaitu tidak ada mortalitas, morbiditas kecil,
kemungkinan kegagalan tidak ada, tidak mengganggu hubungan seksual.
3. Manfaat Program Keluarga Berencana
Beberapa manfaat program keluarga berencana yang pentinguntuk diterapkan pada
setiap keluarga yaitu :
1) Menjaga kesehatan ibu dan bayi
Program kehamilan yang direncanakan dengan matang akan memberikan dampak
baik bagi kesehatan ibu dan bayi.
2) Mendorong kecukupan ASI dan pola asuh yang baik bagi anak
Dengan program KB suami istri dapat merencanakan kehamilan dengan tepat. Hal
ini erat kaitannya dengan kecukupan ASI dan pola asuh anak. Idealnya jarak anak
pertama dank e dua antara 3 – 5 tahun. Dengan jarak waktu ini anak pertama bisa
mendapatkan manfaat ASI dengan maksimal, yaitu ASI eksklusiff dan ASI hingga
2 tahun.
3) Mencegah
4) kehamilan yang tidak direncanakan
Suami dan istri tidak menjalankan program KB berisiko mengalami kehamilan yang
tidak direncanakan. Misalkan, perempuan usia di atas 35 tahun dan belum
menoupause yang melakukan hubungan intim tanpa alat kontrasepsi bisa saja hamil,
namun kehamilan ini berisiko tinggi dan bisa berdampak fatal pada ibu dan bayi.
Begitu juga dengan kehamilan dini setelah melahirkan. Misalnya, seorang wanita
bisa saja melahirkan ketika anak pertama masih berusia di bawah 1 tahun. Pada
kondisi seperti ini, ibu tidak mendapatkan pemulihan yang utuh pasca melahirkan
anak pertama. Hal ini bisa berdampak pada kesehatan ffisik dan mental sang ibu.

9
5) Mencegah penyakit menular seksual
Meski dilakukan antar suami isteri, hubungan seksual tidak terlepas dari resiko
terjadinya penyakit menular seksual, seperti sifilis, gonorre, hingga HIV/AIDS.
Namun hal ini bisa dicegah dengan penggunaan alat kontrasepsi.
6) Menurunkan angka kematian ibu dan bayi
Kasus ini masih sering dijumpai di masyarakat, terutama kehamilan yang beresiko
tinggi mengalami komplilkasi, seperti pada wanita berusia lebih dari 35 tahun, wanita
yang memiliki penyakit kronis tertenu, dan wanita yang baru saja melahirkan.
7) Membentuk keluarga yang berkualitas
Semua yang direncanakan dengan baik juga bisa berbuah baik. Dalam hal
merencanakan kehamilan dan jumlah anak bukan saja masalah waktu, tetapi juga
soal ekonomi, pendidikan anak dan pola asuh anak.

10
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Keluarga berencana adalah suatu usaha yang mengatur banyaknya jumlah kelahiran
sdemikian rupa sehingga kehamilan atau kelahiran yaang tidak diinginkan tidak
terjadi. Program KB tidak ada kaitannya dengan menolak anak. Program KB justru
dibuat untuk menyehatkan dan mensejahterakan keluarga Indonesia. Ada banyak
metode kontrasepsi yang memiliki kelemahan masing-masing. Pada dasarnya
metode – metode tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya konsepsi sehingga
kehamilan yang tidak diinginkan tidak terjadi.
2. Saran
Dengan penyusunan makalah ini, semoga dapat memberi manfaat bagi para pembaca
khususnya bagi mahasiswa keperawatan. Penulis berharap pembaca dapat lebih
memahami tentang Keluarga berencana.

11
DAFTAR PUSTAKA

Saifudin, A. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta:Yayasan Bina


Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Pendit, B. 2006. Ragam Metoda Kontrasepsi. Jakarta : EGC

https://dppkbnpmd.bantul.go.id..2020. Program. Keluarga Berencana( KB) .Bantul

Anda mungkin juga menyukai