1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufiq dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
Makalah Keperawatan Maternitas II ini. Kami juga berterima kasih kepada dosen
Mata Kuliah Keperawatan Maternitas II, Nurul Fadhillah Gani., S.Kep., Ns.,
M.Kep, Dr. Hasnah., S.Kep., Ns., M.Kep, dan Nurhidayah., S.Kep., Ns., M.Kep
yang telah menugaskan pembuatan laporan ini dan membimbing kami dalam
penyusunan laporan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan mengenai Keperawatan Maternitas II. Kami
menyadari bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh
dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, Kami berharap ada kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Kelompok I
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul.........................................................................................................1
Kata Pengantar.........................................................................................................2
Daftar Isi..................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan................................................................................................4
A. Latar belakang..............................................................................................4
B. Tujuan
Penelitian..........................................................................................5
Bab II Pembahasan................................................................................................6
A. Definisi.........................................................................................................6
B. Etiologi/Penyebab........................................................................................6
D. Penanganan.................................................................................................1
1
E. Pengkajian..................................................................................................12
F. Patofisiologi/Penyimpangan KDM............................................................16
G. Diagnosa Keperawatan..............................................................................17
H. Intervensi Keperawatan.............................................................................17
A. Kesimpulan.................................................................................................2
1
B. Saran...........................................................................................................21
3
Daftar Pustaka......................................................................................................22
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
5
kelahiran pada tahun 2009 .Penanganan yang
terpenting dalam menangani masalah abortus adalah
bidan mampu mengetahui dari gejala-gejala abortus
agar dalam mendiagnosa suatu masalah tepat dan
sebaiknya dalam hal ini bidan melakukan kolaborasi
dengan dokter dan di tunjang oleh fasilitas yang
memadai. (Nurarif .A.H. dan Kusuma. H., 2015)
Menurut WHO (World Health Organisation),, di
seluruh dunia sekitar 40-60 juta ibu yang tidak
menginginkan kehamilannya melakukan aborsi
setiap tahun. Sekitar 500.000 ibu mengalami
kematian yang disebabkan oleh kehamilan dan
persalinan, sekitar 30-50 % di antaranya meninggal
akibat komplikasi abortus yang tidak aman dan
sekitar 90 % kematian tersebut terjadi di Negara
berkembang termasuk Indonesia, (Nurarif .A.H. dan
Kusuma. H., 2015)
AKI di Indonesia tahun 2010 masih cukup tinggi
bahkan tertinggi di ASEAN (Association of
Southeast Asian Nations) yakni 228 kematian per
100.000 kelahiran hidup, AKI di Filipina 170
kemaian per 100.000 kelahiran hidup, di Thailand
44 kematian per 100.000 kelahiran hidup, brunai
39,0 kematian per 100.000 kelahiran hidup dan di
singapura 6 kematian per 100.000 kelahiran hidup.
Di Sulawesi selatan berdasarkan data yang di
peroleh dari dinas kesehatan tingkat 1 dari bulan
januari – desember 2007 jumlah ibu yang
mengalami abortus 2478 orang dan yang mengalami
kematian 4 orang dan pada tahun 2008 jumlah ibu
yang mengalami abortus adalah 2571 orang dan
yang mengalami kematian 2 orang dan pada tahun
6
2009 jumlah ibu yang mengalami abortus adalah
2571 orang dan yang mengalami kematian 6 orang.
(Nurarif .A.H. dan Kusuma. H., 2015)
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui
faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
abortus di Indonesia dan juga mengetahui beberapa
faktor yang berhubungan dengan terjadinya
pendarahan dalam kehamilan (Abortus) yaitu,
mengetahui dan memahami definisi dari perdarahan
dalam kehamilan (Abortus), memahami penyebab-
penyebab yang terjadi pada pendarahan dalam
kehamilan (Abortus), mengetahui tanda-tanda dan
gejala dari pendarahan dalam kehamilan (Abortus),
dan juga harus mengetahui dan memahami
patofisiologi dari pendarahan dalam kehamilan
(Abortus).
B
A
B
7
I
I
P
E
M
B
A
H
A
S
A
N
A. DEFINISI
8
dunia luar disebut abortus.Anak baru mungkin hidup di dunia
luar kalau beratnya telah mencapai 1000 gram atau umur
kehamilan 28 minggu.Ada juga yang mengambil sebagai
batas untuk abortus berat anak yang kurang dari 500 gram.
Jika anak yang lahir beratnya antara 500
– 999 gram disebut juga dengan immature.Abortus adalah
berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu)
pada atau belum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau
buah kehamilan belum mampu untuk hidup diuar kandungan.
Dari definisi diatas kelompok menyimpulkan bahwa
abortus merupak suatu keadaan pengeluaran hasil konsepsi
sebelum janin dapat hidup diluar dengan usia kurang dari 20
minggu .(Kusuma. H, 2012)
B. ETILOGI / PENYEBAB
9
tempat implantasi kurang sempurna sehinga
pemberian zat-zat makanan pada hasil konsepsi
terganggu.Endometrium belum siap untuk
menerima implasi hasil konsepsi. Bisa juga
karena gizi ibu kurang karena anemia atau
terlalu pendek jarak kehamilan.
3) Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus, obat-
obatan tembakau dan alcohol.Radiasi, virus,
obat-obatan, dan sebagainya dapat
mempengaruhi baik hasil konsepsi maupun
lingkungan hidupnya dalam uterus. Pengaruh
ini umumnya dinamakan pengaruh teratogen.
Zat teratogen yang lain misalnya tembakau,
alkohol, kafein, dan lainnya.(Morgan, 2012)
2. Kelainan pada plasenta, misalnya endarteritis vili
korialis karena hipertensimenahun.Endarteritis dapat
terjadi dalam vili koriales dan menyebabkan
oksigenisasi plasenta terganggu, sehingga menyebabkan
gangguan pertumbuhan dan kematian janin. Keadaan ini
biasa terjadi sejak kehamilan muda misalnya karena
hipertensi menahun.Infeksi pada plasenta dengan
berbagai sebab, sehingga palsenta tidak dapat
berfungsi.Gangguan pembuluh darah plasenta,
diantaranya pada diabetes melitus. Hipertensi
menyebabkan gangguan peredaran darah palsenta
sehingga menimbulkan keguguran.(Morgan, 2012)
3. Faktor maternal seperti pneumonia, typus, anemia berat,
keracunan dan toksoplasmosis.Penyakit-penyakit
maternal dan penggunaan obat : penyakit menyangkut
infeksi virus akut, panas tinggi dan inokulasi, misalnya
pada vaksinasi terhadap penyakit cacar . nefritis kronis
dan gagal jantung dapat mengakibatkan anoksia janin.
10
Kesalahan pada metabolisme asam folat yang
diperlukan untuk perkembangan janin akan
mengakibatkan kematian janin. Obat-obat tertentu,
khususnya preparat sitotoksik akan mengganggu proses
normal pembelahan sel yang cepat. Prostaglandin akan
menyebabkan abortus dengan merangsang kontraksi
uterus. Penyakit infeksi dapat menyebabkan abortus
yaitu pneumonia, tifus abdominalis, pielonefritis,
malaria, dan lainnya.Toksin, bakteri, virus, atau
plasmodium dapat melalui plasenta masuk ke janin,
sehingga menyebabkan kematian janin, kemudian
terjadi abortus. Kelainan endokrin misalnya diabetes
mellitus, berkaitan dengan derajat kontrol metabolik
pada trimester pertama.selain itu juga hipotiroidism
dapat meningkatkan resiko terjadinya abortus, dimana
autoantibodi tiroid menyebabkan peningkatan insidensi
abortus walaupun tidak terjadi hipotiroidism yang
nyata.(Musliha, 2012)
4. Kelainan traktus genetalia, seperti inkompetensi serviks
(untuk abortus pada trimester kedua), retroversi uteri,
mioma uteri dan kelainan bawaan uterus.
Abnoramalitas uterus yang mengakibatkan kalinan
kavum uteri atau halangan terhadap pertumbuhan dan
pembesaran uterus, misalnya fibroid, malformasi
kongenital, prolapsus atau retroversio uteri.Kerusakan
pada servik akibat robekan yang dalam pada saat
melahirkan atau akibat tindakan pembedahan (dilatasi,
amputasi).Rahim merupakan tempat tumbuh
kembangnya janin dijumpai keadaan abnormal dalam
bentuk mioma uteri, uterus arkatus, uterus septus,
retrofleksi uteri, serviks inkompeten, bekas operasi
pada serviks (konisasi, amputasi serviks), robekan
11
serviks postpartum.(Musliha, 2012)
5. Trauma.
(1) Infeksi
12
gravidarum
e. Gangguan fisiologis, misalnya Syok, ketakutan, dll.
f. Trauma fisik.
(3) Retroversikronis.
2) Mola hidatidosa.
13
1. Terlambat haid atau amenorhe kurang dari 20
minggu
14
4) Hasil pemeriksaan kehamilan masih
positif. (Nursalam, 2012)
15
D. PENANGANAN
16
6) Mempertahankan Aktivitas dengan mobilisasi
7) Mencegah Terjadinya infeksi
8) Mencegah Terjadinya cemas. (Elvira, 2013)
17
E. PENGKAJIAN
4) Lama kehamilan
b) Keluhan utama:
18
1) Riwayat kesehatan sekarang yaitu keluhan sampai
saat klien pergi ke Rumah Sakit atau pada saat
pengkajian seperti perdarahan pervaginam di luar
siklus haid, pembesaran uterus lebih besar dari usia
kehamilan.
a. Riwayat pembedahan
a. Keadaan haid
b. Perkawinan
19
sudah berapa lama.
c. Riwayat kehamilan
c. Suhu : Meningkat/menurun
3) Kepala:
20
4) Wajah
5) Mata
6) Hidung
7) Telinga
8) Mulut
11) Thorax
a. Inspeksi : Pergerakan dinding dada, frekuensi,
irama, kedalaman dan penggunaan otot bantu
pernapasan, ada tidaknya retaksi dinding dada
b. Palpasi :Ada tidaknya nyeri tekan dan krepitasi
21
vocal premitus
c. Perkusi : Kenormalan organ thorax
d. Auskultasi : Ada tidaknya suara nafas tambahan
12) Abdomen
a. Inspeksi : Pembesaran perut sesuai usia
kehamilan, perdarahan pervaginam, terlihat
jaringan parut pada perut, ada tidaknya jaringan
hasil konsepsi, tercium bau busuk dari vulva.
b. Auskultasi : Bising usus normal
c. Palpasi : TFU 2 jari diatas simpisis pubis, terdapat
kontraksi uterus, tonus baik, lembek dan tidak
terdapat nyeri tekan.
d. Perkusi :Suara normal timfani, untuk mengetahui
suara normalnya bila masih ada sisa hasil konsepsi
yang belum dkeluarkan maka suara akan berubah
menjadi lebih pekak
13) Genetalia
a. Inspeksi : Kebersihan kurang, perdarahan
pervaginam, terdapat bekuan darah, serviks
tampak mendatar dan dilatasi
14) Ekstremitas atas
a. Inspeksi : Ada tidaknya infus yang terpasang
b. Palpasi : CRT (Capilary Refile Time)
15) Ekstremitas bawah
a. Inspeksi : Ada tidaknya deformitas
b. Palpasi: Akral (perdarahan biasanya disertai dnegan akral
dingin).
22
serta menentukan prognosis.
2) Pemeriksaan kadar fibrinogen pada missed abortion
3) Tes kehamilan.(Rahmawati, 2013)
23
F. PATIFISIOLOGI / PENYIMPANGAN KDM
24
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
B. INTERVENSI KEPERAWATAN
2) Nyeri hilang
Rencana Tindakan:
25
3) Monitor tanda – tanda vital
4) Ajarkan teknik relaksasi (nafas dalam)
5) Ajarkan memonitor nyeri secara mandiri (miring
kanan, miring kiri)
6) Kolaborasi pemberian analgetika .(Misroh, 2012)
26
3) Klien
Rencana Tindakan:
Rencana
Tindaka
n:
27
2. Monitor tanda – tanda infeksi
b) Cemas berkurang
Rencana Tindakan:
28
29
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah kami ini masih jauh
dari kesempurnaan untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
30
31
DAFTAR PUSTAKA
Elvira. (2013). Hubungan Umur Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus Di RSUD
Rokan Hulu Jurnal Maternity and Neonatal Vol 1 No 2 2013.
Kusuma. H, dan N. A. H. (2012). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
NANDA (North American Nursing Diagnosis Association) NIC-NOC.
Yogyakarta: Media Hardy.
Misroh. (2012). Hubungan Beban Kerja Dengan Kejadian Abortus Spontan Pada
Perempuan Yang Bekerja Di Sentra Pertanian Di Kabupaten Lombok Timur
Elektronik Thesis Dan Disertasi. Univertas Gajah Mada. Yogyakarta.
Morgan. (2012). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan
dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Alih bahasa: I Made K., Nimade
S.
Musliha. (2012). Keperawatan Gawat Darurat nuha medika, Yogyakarta.
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta:
MediAction.
Nursalam. (2012). Manajemen Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta.
Nurul Jannah. (2012). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Andi Offset. Yogyakarta.
Rahmawati, M. (2013). Kondisi Sosio Demografi Pasangan Usia Subur (PUS)
dan Peran Suami Siaga terhadap Kesehatan Maternal. Jurnal Biometrika
dan Kependudukan, Vol. 2, No. 1 Juli 2013: 66–74.
32