OLEH
KELOMPOK 2
KELAS B14.A
Denpasar, 24 September2021
Penulis
1
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sejarah diagnosis keperawatan?
2. Apakah itu diagnosis keperawatan?
3. Bagaimanakah klasifikasi diagnosis keperawatan?
4. Bagaimanakah proses diagnosis keperawatan?
3
5. Bagaimanakah peta konsep diagnosis keperawatan
6. Bagaimanakah pengumpulan data, analisis data dan perumusan masalah ?
7. Bagaimankah penentuan prioritas diagnosa keperawatan?
8. Apa sajakah hal hal yang mempengaruhi penetapan prioritas masalah?
9. Apa sajakah sumber kesalahan dalam diagnosis keperawatan ?
10. Bagaimanakah aplikasi proses diagnosa dalam kasus dewasa dan anak?
C. Tujuan
D. Manfaat
1. Manfaat teoritis dari penyusunan makalah ini agar mahasiswa dan pembaca
memperoleh pengetahuan tambahan dan dapat mengembangkan wawasan mengenai
Proses Keperawatan, khususnya Diagnosis Keperawatan.
2. Manfaat praktis dari penyusunan makalah ini agar para pembaca mengetahui
bagaimana cara berpikir kritis dan bagaimana menentukan diagnosis keperawatan
dalam keperawatan serta dapat menerapkannya dalam melakukan tindakan
keperawatan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
C. Klasifikasi Diagnosis Keperawatan
Klasifikasi diagnosis keperawatan berdasarkan International Council of Nurses (ICN)
membagi diagnosis keperawatan menjasi lima kategori yaitu fisiologis, psikologis, prilaku,
relasional dan lingkungan. Jenis Diagnosa keperawatan dalam Standar Diagnosa
Keperawatan Indonesia yaitu ;
1. Diagnosa negatif, menunjukan bahwa klien dalam kondisi sakit atauberisiko
mengalami sakit sehingga pemberian intervensi keperawatan berorientasi pada
penyembuhan, pemulihan dan pencegahan.
2. Diagnosa positif, menunjukkan klien dalam kondisi sehat dan dapat mencapai
kondisi yang lebih sehat lagi atau optimal, yang disebut juga Diagnosa
Promosi Kesehatan.
Sedangkan jenis - jenis diagnosis keperawatan dapat diuraikan sebagai berikut
(carpenito,2013; potter & perry,2013) yaitu :
1. Diagnosa aktual, menggambarkan respons klien terhadap kondisi kesehatan atau
proses kehidupannya yang menyebabkan klien mengalami masalah kesehatan.
2. Diagnosa risiko, menggambarkan respon klien terhadap kondisi kesehatan atau
proses kehidupannya yang dapat menyebabkanklien berisiko mengalami masalah
kesehatan.
3. Diagnosa promosi kesehatan, menggambarkan adanya keinginan dan motivasi
klien untuk meningkatkan kondisi kesehatannya ke tingkat yang lebih baik atau
optimal.
Berdasarkan NANDA Internasional diagnosis keperawatan dibedakan mejadi 4 jenis, yakni;
1. Diagnosa keperawatan aktual
Diagnosis aktual adalah masalah klien yang muncul pada saat asesmen
keperawatan. Diagnosis ini didasarkan pada adanya tanda dan gejala terkait.
Diagnosis keperawatan aktual pada prinsipnya tidak bisa dipandang lebih penting
daripada diagnosis risiko, karena pada beberapa kasus diagnosis risiko memiliki
prioritas lebih tinggi daripada diagnosis aktual.
2. Diagnosa keperawatan risiko
Jenis kedua dari diagnosis keperawatan adalah diagnosis keperawatan risiko
yakni penilaian klinis bahwa masalah tidak ada, tetapi adanya faktor risiko
menunjukkan bahwa masalah kemungkinan besar akan berkembang kecuali jika
perawat melakukan intervensi. Individu atau kelompok memiliki rentan
perkembangan masalah karena adanya faktor risiko.
6
3. Diagnosa keperawatan promosi kesehatan
Diagnosis promosi kesehatan adalah penilaian klinis tentang motivasi dan
keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan. Diagnosis jenis ini berkaitan dengan
transisi, individu, keluarga, atau komunitas dari tingkat kesehatan tertentu ke
tingkat kesehatan yang lebih tinggi.
4. Syndrome diagnosis
Syndrome diagnosis adalah penilaian klinis yang berkaitan dengan
sekelompok diagnosis keperawatan aktual dan risiko yang diperkirakan muncul
karena situasi atau peristiwa tertentu.
Diagnosis keperawatan memiliki dua komponen utama yaitu masalah (problem) atau
label diagnosis dan indikator diagnostik. Masalah merupakan label diagnosis
keperawatan yang menggambarkan inti dari respons klien terhadap kondisi kesehatan
atau proses kesehatan atau proses kehidupannya. Indikator diagnostik terdiri atas
penyebab (etiologi), tanda (sign) dan gejala (symptom), faktor resiko. Tanda/gejala
dikelompokkan menjadi dua yaitu mayor (tanda/gejala ditemukan sekitar 80%-100%)
untuk validasi diagnosis) dan minor (tanda dan gejala tidak harus di temuan, namun
jika ditemukan dapat mendukung penegakan diagnosa).
7
b. Penulisan dua bagian ; metode penulisan ini dilakukan pada diagnosis risiko
dan diagnosis promosi kesehatan.
8
F. Sumber Kesalahan Dalam Diagnosis Keperawatan
1. Pengelompokkan data : data tidak mencukupi, pengkajian terlalu cepat ( prematur)
dan pengelompokan tidak benar.
2. Pemberian label : salah memilih label, tidak dilakukan validasi date ke pasien,
tidak ada petunjuk
9
DAFTAR PUSTAKA
10