OLEH :
KELOMPOK 11 B12A
“Om Swastyastu”
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah ini dengan judul “ PRAKTIK LABORATORIUM KLINIK
KEPERAWATAN MANAJEMEN GAWAT DARURAT RUANG TRIAGE
ISOLASI COVID-19 INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP SANGLAH
DENPASAR TAHUN 2020”.
Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, kami mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak dan sumber. Oleh karena itu kami sangat menghargai bantuan dari
semua pihak yang telah member kami bantuan dukungan kjuga semangat, buku dan
sumber lainnya sehingga tugas ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu melalui media
ini kelompok menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang
kelompok miliki. Oleh karena itu kelompok mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna untuk menyempurnakan makalah ini.
“Om Santih, Santih, Santih Om”
Tim Penulis
Kelompok 11 B-12A
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................
a. MAN .............................................................................................
b. MATERIAL ................................................................................
c. METHOD ....................................................................................
d. MONEY ......................................................................................
e. MARKET ....................................................................................
3.2 Analisis Data ................................................................................................
3.3 Rumusan Dan Prioritas Permasalahan ....................................................
3.4 Seleksi Alternatif Penyelesaian Masalah Metode CARL ........................
3.5 Plan Of Action (POA)..................................................................................
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan ......................................................................................................
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Grafik 1. ....................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Lampiran 1. ...............................................................................................................
Lampiran 2. ...............................................................................................................
Lampiran 3. ..............................................................................................................
Lampiran 4. ...............................................................................................................
Lampiran 5. ...............................................................................................................
Lampiran 6. ...............................................................................................................
Lampiran 7. ...............................................................................................................
Lmapiran 8. ...............................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN
Tahun : 2020
1.2 Tujuan
1.2.2.2 Untuk mengetahui data umum dan data khusus tempat praktik
terkait penerapan manajemen keperawatan
1.3 Metode
8. Tahun 2005 : Menjadi UPT Depkes PPK BLU dan menjadi RS Kelas A
Pendidikan
2.2.1. Visi
2.2.2. Misi
2.2.3. Falsafah
a. Insan Profesional
b. Tat twam Asi
c. Bekerja dalam Teamwork
Gambar 1.
Logo RSUP Sanglah Denpasar
Gambar 3.
Instalasi Gawat Darurat RSUP Sanglah Denpasar
BAB III
PENGKAJIAN DAN ANALISIS DATA
7 CS SD 1 1
SMP 1 1
SMA/SMK/SMEA 5 9 21 35
Jumlah 5 9 23 37
8 Biling SMA/SMK/SMEA 4 6 10
DIII 0
S1 4 3 7
Jumlah 0 8 9 17
9 Pramusaji SMP 0
SMA/SMK/SMEA 1 12 13
Jumlah 0 1 12 13
10 Administrasi SMA/SMK/SMEA 1 1
DI 1 1
Jumlah 0 0 2 2
11 Sopir SMP 1 1
ambulan
SMA/SMK/SMEA 5 3 8
Jumlah 0 5 4 9
FASILITAS
1.TRIAGE
Tabel 2.
Fasilitas Ruang Triage IGD RSUP Sanglah Denpasar
Tahun 2020
2.22. VK KEBIDANAN
Tabel 3.
Fasilitas Ruang VK Kebidanan IGD RSUP Sanglah Denpasar
Tahun 2020
3.
5.AMBULANS
Tabel 6.
Fasilitas Ruang AMBULANS IGD RSUP Sanglah Denpasar
Tahun 2020
No Nama alat Jumlah
1 Ambubag anak 4
2 Ambubag dewasa 4
3 Defibrilator 2
4 EKG 1
5 Infusion pump 6
6 Mobil ambulance 4
7 Nebuliser 1
8 Patient monitor 12
9 Pulse oxymeter 1
10 Suction portable 3
11 Syringe pump 1
12 Tensimeter 5
13 Ventilator mobile 4
c. METHOD
1. PELAYANAN
2. JAM BUKA/OPERASIONAL
1.Laporan Harian
Laporan harian dibuat oleh :
a. Petugas billing ruangan berupa laporan sensus harian
b. Perawat masing-masing ruangan berupa laporan harian ruangan yang
berisi rekapitulasi pasien 24 jam, masalah pelayanan, fasilitas dan SDM
c. Dokter jaga melaporkan pelayanan ,fasilitas dan SDM yang khusus.
2.Laporan bulanan
Laporan bulanan dibuat masing-masing ruangan yang berisi :
a. Rekapitulasi pasien bulanan
b. Indikator mutu RS : BOR( Bed Occupancy Rate),LOS (Length of Stay),
BTO (Bed Turn Over), TOI (Turn Over Interval)
c. Indikator mutu Ruang Rawat (target dan pencapaian)
3.Laporan Triwulan
a. Laporan Program Kerja
b. Laporan Pencapaian Mutu
3.Laporan Tahunan
a. Laporan tahunan dibuat oleh instalasi dengan merangkum laporan
bulanan masing-masing ruangan
b. Laporan Program Kerja
5. URAIAN JABATAN
5. URAIAN TUGAS :
1. Menyusun Rencana Kerja Instalasi Gawat Darurat sesuai dengan Rencana
Strategi (Renstra) dan Rencana Bisnis dan Anggaran RSUP Sanglah
Denpasar;
2. Menyusun Tata Cara Kerja di lingkungan Instalasi Gawat Darurat, yang
meliputi cara pelaksanaan tugas, pendistribusian tugas serta bimbingan
pelaksanaannya;
3. Menyiapkan data usulan Program dan Anggaran Instalasi Gawat Darurat;
4. Menyiapkan data usulan kebutuhan tenaga pada Instalasi Gawat Darurat;
5. Menyiapkan data usulan kebutuhan sarana, prasarana, dan fasilitas Instalasi
Gawat Darurat;
6. Menyiapkan data kebutuhan pemeliharaan sarana dan prasarana serta fasilitas
pada Instalasi Gawat Darurat;
7. Menyiapkan data kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan
pengembangan Instalasi Gawat Darurat;
8. Menyusun Standar Prosedur Operasional di Instalasi Gawat Darurat;
9. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pelayanan Gawat darurat;
10. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan kegiatan di lingkungan Instalasi
Gawat Darurat;
11. Melaksanakan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan di lingkungan
Instalasi Gawat Darurat, dengan cara mengkoordinasikan dan membimbing
agar pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan berjalan lancar dan
tepat waktu;
12. Menyusun Laporan Kegiatan Berkala Instalasi Gawat Darurat;
13. Mengevaluasi kegiatan staf dengan menilai hasil pelaksanaan tugas serta
menilai prestasi kerja Pegawai di Lingkungan Instalasi Gawat Darurat dan
menuangkannya ke dalam Nilai Rekomendasi Pelaksanaan Pekerjaan (Pra
DP3).
14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas RSUP Sanglah Denpasar.
B. KOORDINATOR PELAYANAN DAN PENUNJANG IGD
1. NAMA JABATAN : KOORDINATOR PELAYANAN DAN
PENUNJANG IGD
2. UNIT ORGANISASI : IGD RSUP SANGLAH
3. IKHTISAR JABATAN :
Koordinator Pelayanan dan penunjang yaitu mengatur kelancaran pelayanan dan
penunjang di IGD
4. URAIAN TUGAS
1) Merencanakan kebutuhan tenaga dokter jaga triage
2) Merencanakan kebutuhan diklat tenaga dokter jaga triage
3) Menyiapkan SPO yang dibutuhkan terkait pelayanan medis
4) Mengatur pelaksanaan pelayanan medis
5) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelayanan oleh petugas medis
IGD
6) Melaksanakan koordinasi dengan SMF dan unit lain di lingkungan
Rumah Sakit terkait masalah pelayanan medis
7) Mengkoordinasikan kegiatan rapat tim medis
8) Melaksanakan koordinasi dengan unit lain di Rumah Sakit terkait
penunjang (radiologi,laboratorium,farmasi,alat medis dll)
4. URAIAN TUGAS:
1. Mengatur dan mengawasi kegiatan ketata usahaan di IGD
2. Mengatur dan mengawasi urusan kepegawaian IGD
3. Mengatur dan mengawasi pelayanan administrasi pasien IGD
4. Mengatur dan mengawasi pelaporan IGD
5. Mengatur dan mengawasi kegiatan kerumahtanggaan IGD
6. Melaksanakan koordinasi dengan unit lain di Rumah Sakit terkait
administrasi pasien dan ketatausahaan IGD
6. PELAYANAN PASIEN ISOLASI COVID-19 DI IGD RSUP SANGLAH
DENPASAR
Sejak diumumkan oleh WHO dan Pemerintah Indonesia melalui
Kementerian Kesehatan bahwa Penyakit Infeksi COVID-19 sebagi Pandemi,
Instalasi Gawat Darurat berupaya merespon dan berbenah guna meningkatkan
kesiapsiagaan dan percepatan penanganan pandemi virus saluran pernafasan
jenis baru ini. Berbekal pengalaman penanganan wabah virus Flu Burung, Flu
Babi, dan Bahwa SARS dan MERS tahun-tahun sebelumnya, Instalasi Gawat
Darurat berupaya melakukan inovasi pelayanan dengan strategi eskalasi
Pasien Isolasi COVID-19 terutama yang memerlukan penanganan gawat
darurat (RSUP Sanglah Denpasar, 2020).
120
100
80
60
Juli,112
40
Juni,68
20
48%
52%
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
Gambar 7.
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil pengamatan, dari total 254 sampel, diperoleh
data bahwa sebanyak 123 orang jenis kelamin perempuan (48%),
sedangkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 131 orang (52%).
7,09%
6,3%
27,95
0-5 tahun
6-18 tahun
58,66% 19-60 tahun
> 60 tahun
7,48%
11,81%
22,05%
PRA SEKOLAH
16,14% SD
15,35%
SMP
27,17%
SMA/K
DIPLOMA
SARJANA/SEDERA-
JAT
10,63% 6,69%
50%
TIDAK BEKERJA
WIRASWASTA
16,14%
SWASTA
ASN
16,54% PENSIUNAN
Luar
Negeri
Buleleng Jawa NTB
Bangli
Jembrana
Klungkung
Tabanan
Gianyar
Karangasem Denpasar
Badung
Gambar 11.
Karakteristik Responden Berdasarkan
Alamat
Berdasarkan data tersebut, adapat dijelaskan bahwa dari sampel
254 orang responden, mayoritas responden beralamat Kota Denpasar,
yaitu sebanyak 133 orang (52,36%).Sebanyak 50 orang responden
(19,69%) beralamat Kabupaten Badung, sebanyak 3 orang (1,18%)
beralamat Kabupaten Klungkung, sebanyak 17 orang (6,69%)
beralamat Kabupaten Gianyar, sebanyak 5 orang (1,97%) beralamat
Kabupaten Tabanan, sebanyak 7 orang (2,76%) dari Jembrana.
Kabupaten Bangli sebanyak 4 orang (1,57%), sedangkan dari Jawa dan
Nusa tenggara Barat (NTB) secara berturut-turut sebanyak 9 orang
(3,54%) dan 5 orang (1,97%). Terdapat pula responden yang berasal
dari Luar Negeri, yaitu sebanyak 4 orang (1,57%).
8,66%
22,83%
0-480MENIT
481-720MENIT
58,27%
721-1440MENIT
10,24%
>1440MENIT
9,45%
12,60% 23,62%
0-480MENIT
481-720MENIT
721-1440MENIT
>1440MENIT
54,33%
d. MONEY
Visi untuk menjadi Rumah Sakit Rujukan Nasional Kelas Dunia
telah dicanangkan pada Rencana Strategis 2014-2019. Meskipun
demikian, lingkungan internal yang akan berubah dalam lima tahun ke
depan serta lingkungan eksternal yang juga berubah, menuntut rumah
sakit untuk meninjau arah dan prioritas strategis dengan mereview Visi
yang ingin dicapai di akhir periode Rencana Bisnis Strategis ini dan upaya
yang akan dilakukan untuk mencapai visi tersebut. Visi yang ingin dicapai
di akhir periode 2015-2019 didasarkan kepada evaluasi pelaksanaan
Rencana strategis periode 2010-2014, serta hasil diskusi antara
manajemen puncak RSUP sanglah dengan manajemen puncak Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana.
Estimasi pendapatan RSUP Sanglah sumber-sumber pendapatan
serta estimasi besarannya pertahun selama lima tahun. Pendapatan RSUP
Sanglah berasal dari dana APBN dan BLU. Dana APBN sangat tergantung
dari anggaran yang turun dari Kementerian Kesehatan, dan dana ini untuk
kegiatan belanja pegawai, belanja barang sesuai tupoksi dan belanja modal
seperti untuk pembangunan gedung serta kebutuhan peralatan kesehatan.
Estimasi pendapatan dan pengeluaran dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 7. Estimasi Pendapatan RSUP Sanglah Denpasar
Dalam Kurun Waktu 6 Tahun Terakhir
Tabel 8. Estimasi Pengeluaran RSUP Sanglah Denpasar
Dalam Kurun Waktu 6 Tahun Terakhir
Setelah dilakukan penentuan Sasaran Strategis, maka
dilanjutkan dengan Indikator Ukuran Kinerja Utama dan Target
Indikator (Ukuran) Kinerja Utama yang hendak dicapai untuk
mengawal kemajuan pencapaian visi rumah sakit pada kurun waktu
periode 2015-2020. Indikator Kinerja Utama (IKU) tersebut dicapai
melalui Program Kerja Strategis yang merupakan upaya konkrit utama
yang akan dilakukan untuk mewujudkan sasaran strategis RSUP
Sanglah.
e. MARKET
Aspek Marketing (Strategi Bisnis dan Pemasaran) ditinjau dari
sistem pembiayaan dan mekanisme, terkait dengan equity dan equality
telah disusun oleh Stakeholder dan Jajaran Direksi dan Manajemen
RSUP Sanglah Denpasar.
Anggaran program pengembangan ditujukan untuk
pembiayaan program-program strategis yang bersumber dari:
Program strategis tahunan untuk pencapaian target IKU
Program strategis untuk pelaksanaan mitigasi risiko
Program strategis yang dipilih adalah yang ditujukan untuk
mitigasi risiko. Anggaran belanja program pengembangan disusun
berdasarkanjenis pembiayaan dan estimasi besarannya per tahun.
Rencana pendanaan seperti disampaikan di atas bersumber dari dana
Anggaran pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Pendapatan
dari Badan Layanan Umum. Estimasi Kebutuhan Operasional dan
Estimasi Kebutuhan Program Pengembangan disusun berdasarkan
perkiraan Estimasi Pendapatan ini setiap tahunnya. Sebagai rumah
sakit pemerintah rumah sakit kemungkinan juga akan mendapatkan
dana dari Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan –
perusahaan, akan tetapi tidak bisa ditentukan nilai CSR yang akan
diterima tiap-tiap tahunnya.
Tabel 9. Estimasi Kebutuhan Anggaran Pencapaian IKU RSUP Sanglah Denpasar
Dalam Kurun Waktu 6 Tahun Terakhir
Tabel 9. Estimasi Kebutuhan Anggaran Pencapaian IKU RSUP Sanglah Denpasar
Dalam Kurun Waktu 6 Tahun Terakhir
3.2 ANALISIS DATA
CAUSE EFFECT
MATERIAL METHOD
Brankart Paramount
Fungsi Head Up Harus Selalu Menerima
terbatas
Pasien Diluar Kapasitas
Ruang Isolasi Bertekanan Pakaian Dinas (Scrubs
Negatif Hanya Tersedia Uniforms) terbatas
Dua Unit Duplikasi Dokumentasi
Secara Manual Tertulis
Jam Besuk Pasien IGD dan Input
tidak teratur Terkomputerisasi
BAHAYA PAPARAN /
Kemampuan
INFEKSI KONTAK PASIEN
Dokumentasi
Elektronik Belum ISOLASI COVID-19
Merata
Waktu Tunggu Hasil
Swab-PCR Test lebih dari Alat-alat Medis
(EKG,Nebulizer,Syringe
24 jam
Pump, Infussion
PumpTroley) Tidak Dapat Belum Sepenuhnya
Keluar Masuk Ruang Isolasi Memahami Prosedur APD
COVID-19 IGD Sesuai Level
yang diperoleh dari survei pengumpulan data pada perawat yang bekerja
Darurat (KUPP IGD), Kepala Urusan Ruangan (KAUR Triage IGD) serta
Associate).
1) MAN
Hasil Wawancara :
Hasil Observasi :
Analisis :
2) MATERIAL
3) METHOD
4) MACHINE
5) MONEY
6) MARKET
a) Fungsi perencanaan
Hasil Survei :
(a) Pemahaman visi dan misi rumah sakit dan misi, falsafah
ruangan.
Analisis :
Hirarki dalam perencanaan terdiri dari perumusan visi,
dan proses perubahaan yang terjadi saat ini dan akan datang.
Hasil wawancara :
Hasil Survei :
profesional.
sebanyak 73, 9 %.
Analisis :
Masalah :
Berdasarkan hasil pengkajian diatas teridentifikasi masalah/
yaitu:
pelayanan keperawatan
b) Fungsi Pengorganisasian
Hasil wawancara :
keperawatan.
Hasil survei :
tenaga keperawatan.
keperawatan.
Analisis :
Hasil wawancara :
Hasil survei :
Hasil observasi :
Analisis :
tim (Sitorus;2006).
Hasil wawancana :
Hasil survei :
(a) Karu mengatakan belum dilakukan perhitungan klasifikasi
Hasil observasi :
case confrence.
Analisis :
diruangan.
kerja perawat.
c) Fungsi Pengarahan
Supervisi
Hasil wawancara :
Hasil observasi :
Analisis :
Masalah :
tenaga supervisi.
d) Fungsi Pengendalian
Hasil wawancara :
Hasil survei :
(a) Hal ini didukung oleh data survei Katim dimana sebanyak
penilaiannya.
keperawatan.
Hasil observasi :
keperawatan diruangan.
Analisis :
(Gillies :1996).
Hasil wawancara :
Hasil survei :
Hasil observasi :
terhadap perawat.
Analisis :
(Gillies : 1996).
Masalah :
efektif.
Hasil wawancara :
peraturan kepegawaian.
(c) Informasi dari kepala ruangan dan ketua tim mereka belum
melanjutkan pendidikan.
Hasil Survei :
(d) Hal ini didukung informasi pada survei dimana sebanyak 52,2 %
Hasil observasi :
Analisis :
Fungsi manajemen SDM meliputi : analisis pekerjaan,
Hasil wawancara :
setiap ruangan.
Hasil survei :
Hasil observasi :
Kegiatan serah terima antar shif/operan sudah dilakukan akan tetapi
dengan baik dan belum dilakukan kegiatan pre dan post conference.
Analisis :
Ketua Tim dan Perawat Pelaksana dan antara Ketua Tim dan Perawat
Hasil wawancara :
(a) KUPP IGD menyatakan bahwa untuk mendukung kualitas asuhan
Hasil observasi :
belum dilakukan.
(c) Dari hasil observasi sudah ada format discharge planning disetiap
Analisis :
asuhan keperawatan.
b. Prioritas Masalah
masalah
2) Severity (S) : besarnya kerugian yang ditimbulkan
perawat
yang menjadi prioritas adalah masalah dengan jumlah nilai/ skor paling
Gawat Darurat RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2020 dapat disajikan pada
tabel berikut.
3.3 RUMUSAN DAN PRIORITAS PERMASALAHAN
Fungsi
No Masalah
Manajemen
1. Fungsi Belum adanya visi bidang keperawatan dan visi misi
Perencanaan ruangan disebabkan belum dipahaminya pentingnya
visi misi bidang keperawatan dijabarkan lagi
kedalam visi misi ruangan perawatan sebagai
pedoman kerja staf perawatan dalam memberikan
pelayanan keperawatan
Belum optimalnya rencana kegiatan perawatan
diruang rawat inap karena belum dipahaminya
pentingnya rencana jangka pendek serta cara
penyusunannya
2. Belum optimalnya pemahaman uraian tugas dan
rentang kendali/ mekanisme kerja dalam organisasi,
pembuatan jadual dinas dan alokasi pasien
Fungsi berdasarkan klasifikasi pasien akibat belum adanya
Pengorganisasian pedoman penerapan MPKP diruangan.
Belum optimalnya perencanaan kebutuhan tenaga
perawat disebabkan karena belum dipahaminya
perhitungan beban kerja perawat.
Belum optimalnya pelaksanaan metode penugasan
asuhan keperawatan di ruangan disebabkan karena
belum dipahaminya penerapan MPKP
3. Kegiatan supervisi belum berjalan dengan baik
Fungsi disebabkan karena belum dipahaminya materi dan
mekanisme supervisi dan tidak adekuatnya
Pengarahan
pemahaman pentingnya supervisi dalam
mempertahankan mutu asuhan keperawatan
4. Belum efektifnya kinerja sistem pengendalian dan
pengukuran mutu pelayanan keperawatan disebabkan
karena belum optimalnya sosialisasi pentingnya
Fungsi pengendalian mutu ke staf perawatan
Pengendalian Belum optimalnya penerapan standar asuhan
keperawatan disebabkan karena budaya dan
pengawasan keharusan menggunakan SAK dan SOP
dan pendomentasian belum efektif
5. Compensatory Belum optimalnya fungsi sistem penilaian kinerja
Reward dan pengembangan karir perawat
Tabel
Prioritas Masalah Manajemen Keperawatan di Ruang Isolasi COVID-19
Triage IGD RSUP Sanglah Denpasar
Tahun 2020
Pembobotan
N Masalah
o Priorita
M S M N A
Total s
A. Fungsi Perencanaan g v n C f
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Belum adanya visi bidang 3 2 3 3 5 270 9
keperawatan dan visi misi ruangan
disebabkan belum dipahaminya
pentingnya visi misi bidang
keperawatan dijabarkan lagi
kedalam visi misi ruangan
perawatan sebagai pedoman kerja
staf perawatan dalam memberikan
pelayanan keperawatan
2. Belum optimalnya rencana kegiatan 4 3 3 3 4 432 4
perawatan diruang rawat inap
karena belum dipahaminya
pentingnya rencana jangka pendek
serta cara penyusunannya
B. Fungsi Pengorganisasian
3. Belum optimalnya pemahaman 4 3 3 4 2 288 7
uraian tugas dan rentang kendali/
mekanisme kerja dalam organisasi,
pembuatan jadual dinas dan alokasi
pasien berdasarkan klasifikasi
pasien akibat belum adanya
pedoman penerapan MPKP
diruangan
4. Belum optimalnya perencanaan 4 2 2 4 2 128 11
kebutuhan tenaga perawat
disebabkan karena belum
dipahaminya perhitungan beban
kerja perawat
5. Belum optimalnya pelaksanaan 5 5 5 4 4 200 1
metode penugasan asuhan 0
keperawatan di ruangan disebabkan
karena belum dipahaminya
penerapan MPKP
C. Fungsi Pengarahan
6. Kegiatan supervisi belum berjalan 4 3 4 4 4 768 2
dengan baik disebabkan karena
belum dipahaminya materi dan
mekanisme supervisi dan tidak
adekuatnya pemahaman pentingnya
supervisi dalam mempertahankan
mutu asuhan keperawatan
D. Fungsi pengendalian
7. Belum efektifnya kinerja sistem 3 3 3 4 2 216 10
pengendalian dan pengukuran mutu
pelayanan keperawatan disebabkan
karena belum optimalnya sosialisasi
pentingnya pengendalian mutu ke
staf perawatan
8. Belum optimalnya penerapan 4 4 3 3 4 576 3
standar asuhan keperawatan
disebabkan karena budaya dan
pengawasan keharusan
menggunakan SAK dan SOP dan
pendomentasian belum efektif
E. Compensatory rewad
9. Belum optimalnya fungsi sistem 3 2 3 2 2 72 13
penilaian kinerja dan pengembangan
karir perawat
F Profesional relationship
10 Belum optimalnya kegiatan 3 3 3 4 3 324 7
. komunikasi dalam melakukan
asuhan keperawatan yang
diakibatkan karena belum
dipahaminya bentuk dan prosedur
komunikasi dalam proses
keperawatan
G. Patient Care Delivery
11 Belum optimalnya manajemen 4 3 3 3 4 432 4
. asuhan keperawatan yang
diakibatkan belum maksimalnya
pengetahuan perawat tentang proses
asuhan keperawatan
1) Belum optimalnya pelaksanaan metode penugasan asuhan
keperawatan (576)
keperawatan (432)
pertanyaan yang mencakup apa, siapa, dimana, berapa lama tujuan dapat
pembobotan.
1) Masalah
2) Masalah
3) Masalah
Belum optimalnya penerapan standar dan pendokumentasian asuhan
dokumentasi.
keperawatan ?
4) Masalah
keperawatan.
selama 2 (dua) hari kepada kepala ruangan, ketua tim dan perawat
asuhan keperawatan?
5) Masalah
6) Masalah
keperawatan ?
keperawatan.
7) Masalah
keperawatan .
cara penyusunannya.
9) Masalah
10) Masalah
11) Masalah
karir perawat.
meningkatan kinerjanya.
Tabel
Alternatif Pemecahan Masalah Manajemen Keperawatan di Ruang
Isolasi COVID-19 Triage IGD RSUP Sanglah Denpasar
Tahun 2020
keperawatan (90)
Tabel
Rencana Kegiatan ( Plans Of Actions)
PENANGGUNG
NO KEGIATAN TUJUAN INDIKATOR SASARAN WAKTU METODE JAWAB
1. Pre test Penyajian Peserta Karu, Direncan KUPP IGD,
materi tentang Memahami Katim, akan Pelatihan dengan Komite
Konsep konsep dan Perawat Jumat Media Audio Keperawatan,
dapat Primer, Tanggal Visual Protokol Kepala
MAKP dan
menerapkan Perawat 21 Kesehatan COVID- Bidang
Supervisi MAKP Associate Agustus 19 Keperawatan
meliputi : Metode Tim 2020
Pretest Elektronik
- Pengertian Sistem Informasi
MAKP Manajemen Rumah
-Tujuan Sakit berbasis
pelaksanaan Aplikasi Piranti
MAKP Pintar (SIMARS
-Macam- Mobile )RSUP
macam Sanglah Denpasar
metode
MAKP
-kelebihan dan
kelemahan
MAKP
-Pemahaman
tentang
supervisi
2. Pelatihan Peserta Karu, Direncan Pelatihan dengan KUPP
Supervisi Mampu Katim, akan Media Audio IGD
Memahami Perawat Visual Protokol
tentang Primer, Kesehatan COVID-
Post Test supervisi. Perawat 19
Associate
Jumat
Posttest Elektronik
Tanggal
Sistem Informasi
21
Manajemen Rumah
Agustus
Sakit berbasis
2020
Aplikasi Piranti
Pintar (SIMARS
Mobile )RSUP
Sanglah Denpasar
3 Pelaksanaan Penerapan Alat KUPP IGD,
kegiatan Pelindung Diri Komite
diruangan Termotivasi Direncan (APD) Sesuai Keperawatan
Katim,
- Pre dan Post Peserta untuk akan Level Bagian
Perawat
conference memahami melaksanakan Sabtu Ruangan (Room /
Primer,
- Overan dan alur dan manajemen Tanggal Ward Section) dan
Perawat
Ronde kegiatan asuhan 22 Protokol
Associate
Keperawatan lapangan keperawatan Agustus Kesehatan
profesional. 2020 COVID-19
1) Pengertian MAKP
2) Tujuan MAKP
2) Pelaksanaan Operan
3) Ronde keperawatan
c. Pelaksanaan MAKP metode Tim diunit rawat inap rumah sakit oleh
3) Ronde Keperawatan
5) Dokumentasi askep
1) Tujuan
a) Tujuan Umum
b) Tujuan Khusus
observasi terus-menerus.
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah: 5,35 + 3,70 + 2,20 = 11,25 (11
orang perawat)
Isolasi COVID-19):
a) dilakukan satu kali sehari pada waktu yang sama dan sebaiknya
(I) pada kolom yang tersedia sehingga dalam waktu satu hari dapat
d) Bila klien hanya mempunyai satu criteria dari klasifikasi tersebut maka
Jadi rata-rata tenaga yang dibutuhkan untuk tiap shift adalah: 6 perawat.
Berarti kebutuhan tiap 24 jam untuk satu Bagian Ruangan Triage adalah 6
perawat + 1 Karu + 4 Katim + 2 Paste = 13 perawat.
Metode Gillies
AXBXC F
= = H Keterangan :
(C – D) X E G
A = rata-rata jumlah perawatan/pasien/hari
B = rata-rata jumlah pasien /hari
C= Jumlah hari/tahun
D = Jumlah hari libur masing-masing perawat
E = jumlah jam kerja masing-masing perawat
F = Jumlah jam perawatan yang dibutuhkan per tahun
G = Jumlah jam perawatan yang diberikan perawat per tahun
H = Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut
pelayanan, yaitu:
kelompok, yaitu: self care, partial care, total care dan intensive
Wolfe & Young (Gillies, 1989, h. 245) = 60 menit/ klien/ hari dan
Rata-rata klien per hari adalah jumlah klien yang dirawat di suatau
(kalau hari kerja efektif 5 hari maka 40/5 = 8 jam, kalu hari
kerja efektif 6 hari per minggu maka 40/6 jam = 6,6 jam
perhari)
- Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan di satu unit
cadangan)
Dari hasil observasi dan sensus harian selama enam bulan di sebuah
Keperawatan langsung
= 16 + 20%= 19 orang
4) Menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan yang
87 orang (2 orang).
e. Melakukan sosialisasi uraian tugas dan rentang kendali/ mekanisme kerja
diruangan :
a) Kepala ruangan membagi perawat yang ada menjadi 2 tim dan tiap
tim diketuai oleh seorang ketua tim yang terpilih melalui test.
pelaksana.
dan shift pagi apabila karena sesuatu hal kepala ruangan sedang
tidak bertugas. Untuk itu yang dipilih adalah perawat yang paling
pasien.
g) Ketua tim mengendalikan asuhan keperawatan yang diberikan
kepada pasien baik yang diterapkan oleh dirinya maupun oleh
perawat pelaksana anggota timnya.
h) Kolaborasi dengan tim kesehatan lain dilakukan oleh ketua tim.
Bila ketua tim karena suatu hal tidak sedang bertugas maka
tanggung jawabnya didelegasikan kepada perawat paling
kompeten yang ada di dalam tim.
i) Masing-masing tim memiliki Buku Komunikasi.
j) Perawat pelaksana melaksanakan asuhan keperawatan kepada
pasien yang menjadi tangggung jawabnya.
4.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelusuran, wawancara, pengamatan dan observasi
serta survei lapangan tempat praktik, maka dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut.
4.1.1 Kegiatan pelatihan model praktik keperawatan profesional
perawat.
4.2 REKOMENDASI
4.2.1 MPKP adalah suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional)
a. Penetapan visi dan misi serta filosofi ruangan sebagai landasan dan
panjang.
d. Evaluasi metode tim-primer dilakukan setiap bulan, dan kinerja ketua tim
indikator :