DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang disusun agar
pembaca dapat memperluas ilmu dan mengerti tentang "Keluarga Berencana".
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, diharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah kami ini
untuk kedepannya. Semoga makalah ini bermanfaat demi peningkatan proses
belajar mengajar dan menambah pengetahuan kita bersama. Akhir kata kami
mengucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
Halaman depan
Kata Pengantar............................................................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan
1.3 Tujuan................................................................................................................................ 2
BAB II Pembahasan
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 6
3.2 Saran................................................................................................................................. 6
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang paling dasar
bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan
kesehatan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kematian
ibu yang semakin tinggi akibat kehamilan. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi
yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena
metode-metode tertentu yang tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB,
kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi.
KB merupakan program yang berfungsi bagi pasangan muda untuk menunda kelahiran,
membatasi jumlah anak yang diinginkan sesuai dengan keamanan medis.
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Keluarga Berencana
Menurut World Health Organisation (WHO) ekspert commitee 1997: keluarga berencana
adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak
diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara
kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta
menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur
banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta
keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari
kehamilan tersebut.
Pasangan usia subur, yaitu pasangan yang wanitanya berusia antara 15-49 tahun
karena kelompok ini merupakan pasangan yang aktif melakukan hubungan seksual dan setiap
kegiatan dapat menghasilkan kehamilan.
Kelompok remaja usia 15-19 tahun, remaja ini memang bukan merupakan target utama
untuk menggunakan alat kontrasepsi secara langsung tetapi merupakan kelompok yang
beresiko untuk melakukan hubungan seksual akibat telah berfungsinya alat-alat reproduksinya.
Sehingga program KB disini lebih berupaya untuk mencegah terjadinya kehamilan yang tidak
diinginkan serta kejadian aborsi.
a. Kondom
Kondom merupakan selubung/sarung karet tipis yang dipasang pada penis sebagai
tempat penampungan sperma yang dikeluarkan pria pada saat berhubungan seksual sehingga
tidak tercurah pada vagina.
b. Coitus Interuptus
c. KB Alami
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut Undang-Undang no 10 Tahun 1992 (tentang perkembangan kependudukan dan
pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan
kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Keluarga berencana adalah suatu usaha
untuk menjalankan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
Tujuan akhir KB adalah adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan
Sejahtera) dan membentuk keluarga berkualitas.
Sasaran program KB terdiri dari sasaran langsung dan tidak langsung. Sasaran langsung,
yaitu pasangan usia subur. Sedangkan sasaran tidak langsung, yaitu kelompok remaja usia 15-
19 tahun.
3.2 Saran
Jika dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan, kami selaku penulis
memohon maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar kami
dapat membuat makalah yang lebih baik kedepannya.
Daftar Pustaka