Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KEPERAWATAN MATERNITAS

Tentang
“ KONTRASEPSI“

Dosen Pengampu :Gusti Lestari Handayani M.Kes

Oleh

NAMA : RAHMADANIA
NIM : PO71201190003
PRODI : SARJANA TEFAPAN KEPERAWATAN TK 2

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI


JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya.Dalam menyusun makalah ini kami banyak mendapatkan hambatan dan rintangan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak hambatan ini bisa teratasi.

Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Allah SWT.

Terlepas dari semua itu saya menyadari bahwa makalah yang saya buat masih jauh
dari kata sempurna baik dari segi susunan maupun tata bahasa. Maka dari itu kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat diharapkan agar kami dapat membuat makalah yang lebih
baik untuk kedepannya.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih, dan kami harap makalah ini dapat bermanfaat
bagi yang membaca.

Jambi, September 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rentang tahun 1800-1900 jumlah penduduk Indonesia bertambah tiga kali lipatnya.
Sedangkan 1900 -2000 terjadi pertambahan penduduk lima kali lipat dari 40,2 juta orang
menjadi 205,8 juta orang. Selama rentang 1900- 2000, program Keluarga Berencana (KB)
berhasil mencegah kelahiran 80 juta orang. Tingginya angka kematian ibu di Indonesia
akibat resiko tinggi untuk melahirkan menjadi perhatian pemerintah, Sehingga
diadakannya program Keluarga Berencana (KB) sebagai salah satu cara untuk mengurangi
tingginya angka kematian ibu, banyaknya anak-anak terlantar dan dengan jarak usia yang
sangat dekat juga menjadi perhatian pemerintah. Alat kontrasepsi yang saat ini sudah
tersedia bermacam-macam. Selain adanya alat kontrasepsi untuk wanita, juga tersedia alat
kontrasepsi untuk pria. Hanya saja yang menjadi masalah saat ini, kurangnya pengetahuan
akan metode memilih kontrasepsi, keuntungan, kerugian, serta efek samping dari
pemakaian alat kontrasepsi tersebut. Dan alat kontrasepsi yang sangat mudah di dapatkan
seperti di minimarket.
Keluarga Berencana sebagai salah satu usaha untuk mengatasi masalah
kependudukan, pada umumnya orang berpendapat bahwa ide keluarga berencana tersebut
adalah suatu hal yang baru. Pendapat yang demikian ini adalah tidak benar, sebab keluarga
berencana (yang dimaksud disini mencegah kehamilan) sudah ada sejak jaman dahulu.
Memang di Indonesia adanya keluarga berencana masih baru (abad XX) dibandingkan
dengan negara-negara barat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Kontrasepsi
2. Bagaimana jenis-jenis Metode Kontrasepsi
C. TUJUAN
Agar mengetahui informasi tentang kontrasepsi dan apa saja jenis-jenis Metode
Kontrasepsi
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN KONTRASEPSI
Kontrasepsi berasal dari kata Kontra dan konsepsi. Kontra berarti mencegah atau
melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang
dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan. Kontrasepsi adalah
menghindari /mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur
yang matang dengan sel sperma tersebut. Kontrasepsi dapat dipakai untuk menunda
kehamilan, menjarangkan kehamilan dan menghentikan kesuburan (Anonim, 1992).
Perencanaan keluarga menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera dibagi menjadi 3
berdasarkan usia produktif istri, yaitu:
1. Masa menunda kehamilan, bagi pasangan usia subur dengan istri berumur dibawah 20
tahun dianjurkan untuk menunda kehamilannya. Obat/alat kontrasepsi yang cocok
adalah Pil KB, AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim), Suntikan KB, Implant, cara
kontrasepsi sederhana seperti kondom, intravag, jelly atau sistem kalender.
2. Masa mengatur kesuburan (menjarangkan kehamilan). Pada periode istri berusia
antara 20 sampai 30 tahun merupakan periode yang paling baik untuk melahirkan
dengan jumlah anak dua orang dan jarak kelahiran antara kelahiran anak pertama dan
anak kedua adalah 3 sampai 4 tahun. Obat/alat kontrasepsi yang cocok adalah Pil KB,
AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim), Suntikan KB, Implant, cara kontrasepsi
sederhana seperti kondom, intravag, jelly atau sistem kalender.
3. Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi), pada periode usia istri diatas 30 tahun
sebaiknya mengakhiri kesuburan terutama setelah mempunyai 2 anak. Alat
kontrasepsi yang digunakan adalah kontrasepsi mantap pria, kontrasepsi mantap
wanita, AKDR, Implant, Suntikan KB dengan disiplin tinggi, pil KB dengan disiplin
tinggi, dan metode kontrasepsi sederhana dengan disiplin tinggi (Sidi, 1996). Masa
subur atau masa reproduksi bagi seorang wanita dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu:
o Reproduksi muda: hamil dan melahirkan pada usia 15 sampai 20 tahun.
o Reproduksi sehat: hamil dan melahirkan pada usia 20 sampai 30 tahun.
o Reproduksi tua: hamil dan melahirkan pada usia diatas 30 tahun.

Bila seorang wanita menginginkan bayinya lahir dalam keadaan sehat, maka
sebaiknya hamil dan melahirkan pada usia 20 sampai 30 tahun. Karena pada usia tersebut
organ reproduksi wanita sudah siap fisik dan mental (Sidi, 1996).
2. JENIS-JENIS METODE KONTRASEPSI
1. Metode sederhana tanpa alat dan menggunakan alat
a. Tanpa alat
1. Pantang berkala
Hubungan suami istri atau senggama dilakukan dengan menghitung waktu-waktu
subur, yaitu saat keluarnya sel telur. Cara ini memerlukan perhitungan siklus atau
perputaran waktu haid, yaitu jarak waktu datangnya haid sebelumnya dengan saat
haid berikutnya. Hubungan suami istri tidak dilakukan pada saat-saat subur. Untuk
bisa mendapatkan perhitungan yang cocok, diperlukan pengamatan terhadap siklus
haid selama beberapa bulan. Mungkin diperlukan bantuan dokter atau bidan untuk
bisa menghitung dengan benar dan tepat.
2. Senggama terputus
Cara KB sederhana ini juga disebut ‘azl atau coitus interruptus. Pencegahan dilakukan
dengan cara menghentikan senggama dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya
(penis) dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi. Manfaat secara kontrasepsi
adalah efektif bila digunakan dengan benar, tidak mengganggu produksi ASI, dapat
digunakan sebagai pendukung metode KB lainnya, tidak ada efek samping, dapat
digunakan setiap waktu, tidak membutuhkan biaya. Manfaat secara non kontrasepsi
adalah meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana, untuk pasangan
memungkinkan hubungan lebih dekat dan pengertian yang sangat dalam.
b. Dengan alat
3. Kondom/Karet KB
Kondom merupakan selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan
diantaranya lateks (karet), plastik (vinil) atau bahan alami (produksi hewani) yang
dipasang pada penis saat berhubungan seksual .
Macam-macam kondom antara lain yang terbuat dari bahan alami (produksi hewani)
bercirikan dibuat dari membran usus biri-biri ( caecum ), tidak meregang atau
mengkerut, menjalarkan panas tubuh, sehingga dianggap tidak mengurangi
sensitivitas selama senggama, harga lebih mahal, jumlahnya < 1% dari semua jenis
kondom. Kondom yang terbuat dari lateks adalah jenis yang paling banyak
digunakan, harganya murah dan elastis. Kondom yang terbuat dari plastik sangat tipis
(0,0025–0,035 mm), menghantarkan panas tubuh dan harganya lebih mahal dari
kondom lateks (Hartanto, 1994).
- Cara kerja: menghalangi pertemuan spermatozoa/sel mani dengan ovum/sel telur
pada waktu bersenggama dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet
yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran
reproduksi perempuan, mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuk HBV
dan HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada pasangan yang lain (khusus kondom
yang terbuat dari lateks dan vinil) (Saifudin, 2003).
- Tingkat keberhasilan/efektivitas: theoretical effectiveness yangmeliputi ‘ method
failure’ 2% per pasangan per-tahun. Use effectiveness yang meliputi ‘user failure’
13-38%.
- Keuntungan: mencegah kehamilan, memberi perlindungan terhadap penyakit
akibat hubungan seks, dapat diandalkan, relatif murah, sederhana, ringan,
disposible, tidak memerlukan pemeriksaan medis, supervise atau following-up,
reversible, pria ikut aktif dalam program KB.
- Kerugian: angka kegagalan relatif tinggi, perlu menghentikan sementara aktifitas
dan spontanitas hubungan seks guna memasang kondom, perlu dipakai secara
konsisten, hati-hati dan terus menerus pada setiap senggama (Hartanto, 1994).
Kegagalan pada umumnya karena kondom tidak dipasang sejak permulaan
senggama atau terlambat menarik penis setelah ejakulasi sehingga kondom terlepas
dan cairan sperma tumpah di dalam vagina .
- Tempat pelayanan: Rumah Sakit, Klinik KB, Puskesmas, Dokter, Bidan, Klinik
KB swasta, Apotik/Toko Obat, Tim Keluarga Berencana Keliling
(TKBK)/Posyandu, Pos Alat Keluarga Berencana Desa (PAKBD), Pembantu
Petugas Keluarga Berencana Desa (PPKBD). Kunjungan ulang: jika persediaan
habis .
4. Diafragma
Alat kontrasepsi ini berbentuk seperti mangkuk, terbuat dari karet lunak yang
dimasukkan ke dalam vagina sebelum bersenggama, bisa dibubuhi spermatisid.
Difragma mencegah sperma masuk ke dalam uterus. Ada bermacam-macam ukuran,
harus dipilih yang sesuai dengan mulutrahim pemakai. Diafragma disarankan untuk
pasangan yang masih inginpunya anak dan setuju menggunakan diafragma (Sidi,
1996). Jenisdiafragma: flat spring ( flat metal band ), coil spring (coiled wire), arching
spring ( combinasi metal spring).
- Cara penggunaan: dipasang sesaat sebelum melakukan senggama atau dalam waktu
6 jam sebelum bersenggama. Setelah bersenggama, diafragma tidak boleh diangkat
sesudah 6 jam. Keuntungan: tidak ada efek sampingyang berbahaya, dapat dipasang
sebelum bersenggaman, dapat mencegah penularan penyakit kelamin tertentu,
mencegah kanker serviks.
- Kerugian:kadang-kadang alergi terhadap spermatisid. Pada beberapa wanita lebih
mudah terkena infeksi kandung kencing. Ada kemungkinan diafragma ke luar atau
lepas sewaktu bersenggama. Harus dibersihkan dengan baik dan diperiksa, kalau-
kalau berlubang. Pernah dilaporkan terjadi “Toxic Shock Syndrome” (Sidi,
1996).Efektivitasnya: secara teori pada pemakaian yang benar adalah sebesar 98%,
tetapi prakteknya sebesar 75–96%. Diafragma tidak disarankan untuk ibu yang
alergi terhadap lateks atau spermatisid dan mengalami infeksi fracus urinarius
berulang-ulang. Diafragma tidak boleh dipakai bila ibu menderita tonus otot vagina
yang lemah, menderita obstruksi vagina, “sangging uterus”, pernah menderita toxic
shock syndrome atau infeksi vagina oleh Staphylococcus aureus. Harus
diperhatikan bahwa diafragma tidak boleh digunakan ketika sedang haid, dipakai
tidak lebih dari 24 jam, waspada terhadap munculnya gejala-gejala toxic shock
syndrome : demam (39°C), diare, muntah, nyeri otot dan kulit kemerahan (rash)
(Sidi,1996).
2. Metode kontrasepsi modern
a. Kontrasepsi Hormonal
1. Per-oral
Pil KB ada bermacam-macam jenisnya antara lain: pil kombinasi, mini pil dan
sequential. Pil kombinasi mengandung kombinasi estrogen dan progestogen dalam
berbagai konsentrasi. Jumlah pil aktif berbeda-beda ada berat badan, atau sakit kepala.
Semua gejala ini tidak berbahaya. Aman untuk hampir semua wanita karena efek
samping jarang terjadi. Dapat digunakan wanita berbagai golongan umur, baik yang
sudah maupun yang belum mempunyai anak. Dapat mencegah penyakit kanker
tertentu, kurang darah (akibat kekurangan zat besi), nyeri pada waktu haid dan
beberapa kesehatan lain (Anonimb, 2004).
- Keuntungan lain menggunakan pil kontrasepsi antara lain: periode haid yang dapat
diramalkan, berkurangnya anemia, penyakit rahim lebih sedikit, payudara menjadi
penuh, berisi dan kurang menggantung, kemungkinan perlindungan terhadap sakit
jantung, manfaat dari segi kosmetik yaitu disamping membaiknya kulit dan rambut
secara umum, efek pil tertentu yang mengandung estrogen yang lebih tinggi dapat
mendatangkan kebaikan pada rambut yang berlemak .
- Tempat pelayanan: Rumah Sakit, Klinik KB, Apotik, Dokter, Bidan, Klinik swasta,
Pos Alat Keluarga Berencana Desa (PAKBD), Pembantu Petugas Keluarga
Berencana Desa (PPKBD), Tim Keluarga Berencana Keliling (TKBK). Kunjungan
ulang: jika persediaan pil habis, jika ada keluhan atau masalah .
2. Suntikan/injeksi
Suntikan KB adalah obat suntik yang berisi progestin untuk wanita sebagai
kontrasepsi. Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg depo medroksiprogesteron asetat
dan 5 mg estradiol sipionat, dan 50 mg noretindron enantat dan 5 mg estradiol valerat
yang diberikan injeksi I.M. sebulan sekali (Cyclofem) .
- Cara kerja: menekan ovulasi (mekanisme primer), lendir serviksmenjadi kental dan
sedikit, sehingga merupakan barier terhadap spermatozoa, membuat endometrium
menjadi kurang baik/layak untuk implantasi dari ovum yang telah dibuahi,
mungkin mempengaruhi kecepatan transport ovum di dalam tuba fallopii
(Hartanto,1994).
- Tingkat keberhasilan/keefektivan: sangat efektif (0,1–0,4 kehamilan per 100
perempuan) selama tahun pertama penggunaan.
- Keuntungan: resiko terhadap kesehatan kecil, tidak berpengaruh pada hubungan
suami istri, tidak memerlukan pemeriksaan dalam, jangka panjang, efek samping
sangat kecil, klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
- Keuntungan non kontrasepsi: mengurangi jumlah pendarahan, mengurangi nyeri
haid, mencegah anemia, khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker
endometrium, mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium, mencegah
kehamilan ektopik, melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit radang
panggul, pada keadaan tertentu dapat diberikan kepada wanita usia perimenopause
(Saifudin, 2003).
- Kerugian: Gangguan perdarahan biasa terjadi seperti flek-flek, perdarahan ringan
diantara 2 masa haid. Setelah pemakaian satu tahun sering tidak mengalami haid.
Kenaikan berat badan juga biasa terjadi atau timbul sakit kepala ringan. Dapat
digunakan wanita berbagai golongan umur, baik yang sudah maupun yang
3. Sub-kutis/implant
Dikenal ada dua macam implant yaitu non-biodegradable implant
dan biodegradable implant. Non-biodegradable implant antara lain norplant (6 kapsul)
berisi hormon levonorgestrel dengan daya kerja 5 tahun, norplant-2 (2 batang) daya
kerja 3 tahun, satu batang berisi hormone ST-1435 daya kerja 2 tahun, satu batang
berisi hormone 3-keto desogestrel daya kerja 2,5–4 tahun. Biodegradable implant
antara lain capronor yaitu suatu kapsul polymer yang berisi hormon levonogestrel
dengan daya tahan 18 bulan, pellets berisi norethindrone dan sejumlah kecil kolesterol
dengan daya kerja 1 tahun (Hartanto, 1994).
- Cara kerja: lendir serviks menjadi kental, mengganggu proses pembentukan
endometrium sehingga sulit terjadi implantasi, mengurangi transportasi sperma,
menekan ovulasi (Saifudin, 2003).
- Tingkat keberhasilan/efektivitas: sangat efektif (0,2–1 kehamilan per 100
perempuan.
- Keuntungan dan kerugian: bila diinginkan, susuk KB dapat diangkat setiap
waktu. Segera setelah susuk KB diangkat, wanita dapat hamil. Perubahan pola
haid masih dalam batas normal, perdarahan ringan diantara masa haid, flek-flek
atau tidak haid.Juga timbul sakit kepala ringan. Aman digunakan pada masa
menyusui, dipasang setelah 6 minggu sehabis melahirkan. Membantu mencegah
anemia dan kehamilan di luar .
- Efek samping/ keluhan yang mungkin terjadi: tidak terdapat haid/gangguan siklus
haid, bercak pendarahan, pendarahan haid yang banyak, pendarahan banyak
diluar haid, kadang ada perubahan berat badan, migrain (sakit kepala hebat),
hematoma/pembengkakan dan nyeri. Ibu harus segera ke klinik jika terjadi:
pendarahan pada luka bekas pasangan, terjadi pendarahan yang banyak sekali,
sakit kepala yang berat dan mata berkunang-kunang, terlambat haid disertai
tanda-tanda kehamilan seperti mual-mual, pusing dan muntah.
- Kontra indikasi: hamil/diduga hamil, pendarahan per-vagina yang tidak diketahui
penyebabnya, tumor/neoplasma ginekologik, penyakit jantung, hepar, hipertensi,
diabetes mellitus .
- Tempat pelayanan: Rumah Sakit, Rumah Sakit Bersalin, Puskesmas, Tim
Keluarga Berencana Keliling (TKBK)/Posyandu, Klinik KB, Dokter, Bidan,
Klinik KB swasta. Kunjungan ulang: jika ada keluhan atau masalah, jika pindah
rumah, pemakai harus memberi tahu ke klinik.

b. Intra Uterine Devices (IUD)


Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau Spiral adalah alat yang dibuat dari
plastik halus berukuran kecil, plastik yang dililit tembaga atau tembaga bercampur
perak yang berisi hormon. Waktu penggunaan: bisa mencapai 10 tahun. Jenisnya
AKDR CuT-380A, kecil kerangka terbuat dari plastik yang fleksibel, berbentuk huruf
T diselubungi oleh kawat halus yang terbuat dari tembaga (Cu). Tersedia di Indonesia
dan terdapat di mana- mana. AKDR lain yang beredar di Indonesia adalah NOVA T
( Schering ).
- Cara Kerja: menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopii,
mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri, AKDR bekerja
terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR membuat
sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
kemampuan sperma untuk fertilisasi, memungkinkan untuk mencegah implantasi
telur dalam uterus (Saifudin, 2003).
- Tingkat keberhasilan/efektifitas: 0,6–0,8% kehamilan per 100 perempuan dalam 1
tahun pertama (kegagalan dalam 125–170 kehamilan) .
- Keuntungan dan kerugian: Alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur, yang
dimasukkan ke dalam rongga rahim oleh seorang bidan/dokter terlatih. Sangat
efektif, dan bila berhenti memakai AKDR, kehamilan dapat terjadi. AKDR ini
merupakan cara KB jangka panjang. AKDR tipe TCu-380 A misalnya, efektif
paling sedikit selama 10 tahun. Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan
banyak, terutama pada bulan- bulan pertama pemakaian. Mengalami sedikit
ketidak-nyamanan setelah IUD dipasang. Tidak ada pengaruh terhadap ASI.
Infeksi panggul cenderung menyerang pemakai IUD terlebih lagi apabila si
pemakai telah terjangkit penyakit menular seksual. IUD dapat keluar sendiri pada
waktu mengedan, khususnya pada bulan-bulan pertama pemakaian, jadi sangat
penting memeriksakan talinya. Tidak dianjurkan digunakan oleh wanita yang
mengidap Penyakit Menular Seksual.
- Kontra indikasi AKDR/Spiral/IUD: ibu hamil/diduga sedang hamil, pendarahan
vagina yang tidak diketahui penyebabnya, sedang menderita infeksi alat genital,
kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat
mempengaruhi kavum uteri, penderita TBC pelviks, ukuran rongga rahim kurang
dari 5 cm.
- Tempat pelayanan: Rumah Sakit, Rumah Sakit bersalin, Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas), Tim Keluarga Berencana Keliling (TKBK)/Posyandu,
Klinik KB, Dokter, Bidan, Klinik KB swasta. Kunjungan ulang: pemakai harus
datang ke klinik dalam 1–6 minggu untuk pengecekan. Jika ada keluhan atau
masalah, pemakai harus segera kembali ke klinik
c. Sterilisasi
1. Kontrasepsi mantap wanita (Tubektomi)
Kontrasepsi Mantap Wanita (Tubektomi/MOW (Medis Operatif Wanita)) adalah
salah satu cara kontrasepsi dengan tindakan pembedahan sukarela untuk
menghentikan fertilitas (kesuburan) seorang perempuan secara permanen.
Secara umum ada 3 syarat yang harus dipenuhi oleh setiap calon peserta kontrasepsi
mantap antara lain:
 Sukarela. Calon peserta kontrasepsi mantap harus secara sukarela menerima
pelayanan kontrasepsi mantap, artinya peserta tersebut tidak dipaksa atau
ditekan untuk menjadi peserta kontrasepsi mantap. Untuk memantapkan syarat
sukarela ini perlu dilakukan pelayanan informasi dan konseling.
 Bahagia. Setiap calon peserta kontrasepsi mantap harus memenuhi syarat
kebahagiaan, artinya calon peserta tersebut terikat dalam perkawinan yang
syah dan harmonis, telah dianugerahi sekurang- kurangnya 2 orang anak yang
sehat rohani dan jasmani, dengan umur anak terkecil sekitar 2 tahun, dan
mempertimbangkan umur ibu sekurang-kurangnya 25 tahun. Syarat bahagia
ini dapat diketahui pada saat dilakukan pelayanan informasi dan konseling.
 Kesehatan. Setiap peserta calon kontrasepsi mantap harus memenuhi syarat
kesehatan, artinya tidak ditemukan kontra indikasi kesehatan untuk tindak
pelayanan kontrasepsi mantap. Syarat kesehatan ini dapat diketahui pada saat
dilakukan pemeriksaan prabedah.
- Mekanisme kerja dengan mengoklusi tuba fallopii (mengikat dan memotong atau
memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.
- Tingkat keberhasilan/efektivitas: sangat efektif (0,2–4 kehamilan per 100
perempuan selama tahun pertama penggunaan).
- Keuntungan dan kerugian: belum ada efek samping jangka panjang. Mengalami
ketidak-nyamanan setelah operasi. Komplikasi yang serius karena operasi jarang
terjadi. Tidak berpengaruh terhadap kemampuan maupun perasaan seksual. Yang
tidak boleh memakai/kontra indikasi: hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai),
pendarahan vaginal yang belum terjelaskan (hingga harus dievaluasi), infeksi
sistemik atau pelviks yang akut (hingga masalah itu disembuhkan atau dikontrol),
tidak boleh menjalani proses pembedahan, kurang pasti mengenai keinginannya
untuk fertilitas di masa depan, belum memberikan persetujuan tertulis.
- Tempat pelayanan: Rumah Sakit pemerintah maupun swasta, Rumah Sakit
Bersalin. Kunjungan ulang: jika ada keluhan atau masalah, muntah- muntah yang
hebat, nyeri perut yang sangat, pendarahan yang banyak,demam tinggi.
2. Kontrasepsi mantap pria (Vasektomi)
Prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan
melakukan oklusi vas deferensia sehingga jalur transportasi sperma terhambat dan
proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi . Secara umum ada tiga syarat
seperti halnya padaTubektomi yaitu Sukarela, Bahagia dan Kesehatan.
- Keuntungan: operasi yang aman dan mudah. Memerlukan hanya beberapa menit
di klinik atau praktek dokter. Menggunakan bius lokal. Baru efektif setelah
ejakulasi 20 kali atau 3 bulan pasca operasi. Sebelum itu masih harus
menggunakan kondom. Tidak ada efek samping jangka panjang. Tidak
berpengaruh terhadap kemampuan maupun kepuasan seksual .
- Kontraindikasi: infeksi kulit lokal misalnya Scabies, infeksi traktus genitalia,
kelainan scrotum dan sekitarnya, penyakit sistemik (penyakit perdarahan,
diabetes mellitus, penyakit jantung koroner yang baru .
- Tempat pelayanan: Rumah Sakit, Rumah Sakit Bersalin, Klinik KB, Puskesmas,
Dokter, Klinik swasta. Kunjungan ulang: Jika ada keluhan atau masalah
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kontrasepsi adalah upaya dalam pencegahan terjadinya kehamilan sebagai akibat
pertemuan antara sel telur yang matang dan sperma dengan menggunakan alat atau
obat-obatan yang bertujuan untuk menunda kehamilan, untuk menjarangkan
kehamilan, untuk menghentikan kehamilan atau mengakhiri kesuburan. Metode
kontrasepsi dibagi menjadi 2 yaitu metode sederhana dan modern.
Metode sederhana terdiri metode kontrasepsi sederhana tanpa alat atau obat
(senggama terputus, Pantang berkala) dan metode kontrasepsi sederhana dengan alat
atau obat (Kondom, Diafragma ). Metode Modern terdiri Kontrasepsi Pil KB,
Kontrasepsi Suntik, kontrasepsi Implant, kontrasepsi IUD, dan sterilisasi
(vasektomidantubektomi).

B. SARAN
Diharapkan pasangan usia subur dapat mengetahui tentang keuntungan dan kerugian
dari penggunaan alat kontrasepsi agar dapat memilih alat kontrasepsi yang paling
tepat. Bagi pemerintah diperlukan perhatian yaitu melalui petugas kesehatan untuk
memberikan pelayanan yang baik, menyediakan alat kontrasepsi sesuai kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai