Anda di halaman 1dari 24

Konsep Dasar KB

Definisi

 Keluarga Berencana (KB) adalah suatu program yang


dicanangkan pemerintah dalam upaya peningkatan
kepedulian dan peran serta masyarakat melalui
pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan
kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
 Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk
menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak
kehamilan dengan memakai kontrasepsi (Manuaba,
2003).
Menurut WHO
KB adalah tindakan yang memakai individu atau
pasangan suami istri untuk:
 Menghindari kehamilan dan kelahiran yang tidak diinginkan
 Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan
 Mengatur interval diantara kehamilan
 Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan
umur suami istri
 Menentukan jumlah anak dalam keluarga (Hanafi, 2004)
Tujuan umum KB
Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan
sosial–ekonomi suatu keluarga dengan cara
mengatur kelahiran anak, agar diperoleh suatu
keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya (Mochtar, 2002)
Tujuan utama program KB nasional
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan
pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang
berkualitas, menurunkan tingkat atau angka
kematian Ibu dan bayi serta penanggulangan
masalah kesehatan reproduksi dalam rangka
membangun keluarga kecil yang berkualitas.

Tujuan KB Menurut WHO (2003)


 Menunda atau mencegah kehamilan (bagi PUS usia
dibawah 20 tahun)
Meniadakan pertemuan antara sel telur dan
sperma
1. Menekan ovulasi (pengeluran sel telur ke
tuba falopi)
2. Mencegah masuknya sperma mencapai
ovum
3. Menghalangi nidasi (peristiwa tertanamnya
sel telur yang telah dibuahi dalam
endometrium)
1. Masa Reprodukksi Muda
(15-19 th) : Tahap menunda
2. Masa Reproduksi Sehat
(20-35 th) : Tahap menjarangkan
3. Masa Reproduksi Tua
(36-45 th) : Tahap mengakhiri
Ciri-ciri Kontrasepsi yang dianjurkan
1. Reversibilitas yang tinggi, artinya kembalinya masa
kesuburan dapat terjamin hampir 100%
2. Efektivitas yang tinggi, karena kegagalan akan
menyebabkan terjadinya kehamilan dengan risiko tinggi
dan kegagalan ini merupakan kegagalan program.
3. Menjarangkan kehamilan, periode usia istri antara 20–
30/ 35 tahun merupakan periode usia paling baik untuk
melahirkan, jarak antara kelahiran adalah 2–4 tahun
4. Tidak menghambat air susu ibu (ASI), karena ASI
adalah makanan terbaik untuk bayi sampai umur 2 tahun
dan akan mempengaruhi angka kesakitan dan kematian
anak.
Menghentikan/Mengakhiri Kehamilan/
Kesuburan
Periode umur istri diatas 35 tahun, sebaiknya
mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 orang
anak.
Alasan mengakhiri kesuburan :
1. Ibu dengan usia diatas 35 tahun dianjurkan untuk
tidak hamil atau tidak mempunyai anak lagi, karena
alasan medis atau alasan lainnya.
2. Pilihan utama adalah kontrasepsi mantap.
3. Pil oral kurang dianjurkan karena usia ibu yang relatif
tua dan mempunyai kemungkinan timbulnya efek
samping dan komplikasi.
Macam-Macam KB
1. Metode sederhana meliputi:
a. Tanpa alat (KB alamiah ) :
Metode kalender, dan Coitus Interuptus (Senggama
terputus)
a. Dengan alat yaitu Mekanis (Barrier):
Kondom pria dan kondom wanita
Macam-Macam KB
2. Metode Modern
a. Kontrasepsi hormonal:
 Per-oral (Pil KB)
 Injeksi (KB suntik)
 Sub-kutis : Implant (Alat kontrasepsi bawah kulit = AKBK)
b. Intra Uterie Devices (IUD, AKDR : alat kontrasepsi
dalam rahim)
c. Kontrasepsi mantap (Kontap) : pada wanita MOW
(tubektomi) dan pada pria MOP (vasektomi)
 Keuntungan : Paling efektif
 Kerugian : Terjadi penyesalan, risiko infeksi
operasi
 Keuntungan : Sederhana, tanpa biaya dan
tidak memerlukan bantuan tenaga kesehatan
 Kerugian : Sering terjadi kegagalan sehingga
menyebabkan kehamilan (kurang efektif)
 Keuntungaan : efektif, mudah digunakan
 Kerugian : disposable, less pleasure
 Keuntungan : sederhana, tidak ada intervensi
medis, tidak mengganggu senggama
 Kerugian : Minum setiap hari (risiko lupa
minum dan terjadi kehamilan)
 Keuntungan : lebih efektif, praktis, aman
 Kerugian : Intervensi medis (steril), gangguan
perdarahan
 Keuntungan : Sangat efektif, pulih subur baik,
risiko kegagalan rendah
 Kerugian : Perdarahan, nyeri, butuh
intervensi medis
 Kontrasepsi merupakan upaya pencegahan kehamilan
dengan prinsip dasar menekan ovulasi, menghalangi
sperma, mencegah nidasi
 Terdapat berbagai metode kontrasepsi: barrier,
hormonal, AKDR, dan kontap
 Pemilihan metode yang tepat disesuaikan dengan
kurun tahap reproduksi, ada tidaknya kontraindikasi,
situasi dan kondisi klien
 Dibutuhkan KIE (konseling, informasi, dan edukasi)
yang memadai sehingga masyarakat dapat
mengetahui dan mengatasi efek samping metode
kontrasepsi dan meningkatkan efektifitas
pemakaiannya

Anda mungkin juga menyukai