Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENDAHULUAN

MINGGU KE 3

ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK KB DAN KESEHATA REPRODUKSI


DENGAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN
DI PUSKESMAS ANGGUT ATAS
TAHUN 2024

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Kebidanan Fisiologi Pada Kb Dan Kesehatan Reproduksi

Oleh:
LINDA ALIFIA YULIANTI
P01740523022
Pembimbing Akademik:

Elvi Destariyani, SST.,M.Kes


NIP. 197812032002122003

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BENGKULU


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2023/2024
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN

“ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK KB DAN KESEHATA REPRODUKSI


DENGAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN”

Oleh:
LINDA ALIFIA YULIANTI
NIM. P01740523022

Menyetujui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Elvi Destariyani, SST.,M.Kes Jainati, SST., SKM


NIP. 197812032002122003 NIP. 196806061989112001

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Diah Eka Nugraheni, M.Keb


NIP 198012102002122002

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan ini.
Penulisan laporan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas Praktik Asuhan
Kebidanan Holistik pada Akseptor Baru KB dan KESPRO Metode suntik 3 bulan.
Laporan ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bunda Yuniarti,SST,M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes


Kemenkes Bengkulu.
2. Bunda Diah Eka Nugraheni,M,Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan Jurusan
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
3. Bunda Elvi Destariyani,SST,M.Kes selaku dosen Pembimbing Akademik.
4. Bunda Jainati, SST., SKM selaku Pembimbing Lahan Praktik.

Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, penulis menyadari


bahwa penulisan laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Akhir
kata, penulis berharap semoga laporan pendahuluan ini bermanfaat bagi semua
pihak.

Bengkulu, Maret 2024

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................iv
I. TINJAUAN TEORI
A. Keluarga Berencana ...............................................................................1
B. KB Suntik 3 Bulan..................................................................................5
II. KONSEP ASUHAN KEBIDANAN
A. Pengkajian Data Subjektif.......................................................................11
B. Pengkajian Data Objektif........................................................................15
C. Analisa ....................................................................................................16
D. Penatalaksanaan......................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I

TINJAUAN TEORI

A. Keluarga Berencana

1. Definisi Keluarga Berencana

Keluarga Berencana merupakan suatu program pemerintah yang

dirancang untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah

penduduk (Irianto, 2014). Pelayanan keluarga berencana merupakan salah

satu strategi untuk mendukung percepatan penurunan Angka Kematian

Ibu (AKI) dengan mengatur waktu, jarak, jumlah kehamilan, sehingga

dapat mencegah atau memperkecil kemungkinan ibu hamil mengalami

komplikasi yang membahayakan jiwa atau janin (Kemenkes RI, 2014).

Keluarga berencana adalah upaya mewujudkan keluarga berkualitas

melalui promosi, perlindungan dan bantuan dalam hak-hak reproduksi

untuk membentuk keluarga dengan usia kawin yang ideal, mengatur

jumlah, jarak kehamilan, membina ketahanan serta kesejahteraan anak

(BKKBN, 2015).

2. Tujuan Keluarga Berencana

Tujuan dilaksanakan program KB yaitu membentuk keluarga kecil

sesuai dengan sosial ekonomi keluarga dengan cara mengatur kelahiran

anak untuk mewujudkan keluarga bahagia, sejahtera yang dapat memenuhi

kebutuhan hidupnya (Sulistyawati, 2013). Tujuan program KB lainnya

yaitu menjarangkan, menunda dan menghentikan kehamilan untuk

menurunkan angka kelahiran, menyelamatkan ibu dan bayi akibat

1
2

melahirkan pada usia muda, jarak kelahiran yang terlalu dekat dan

melahirkan pada usia tua (Hartanto, 2015).

3. Fisiologi Keluarga Berencana

Pelayanan kontrasepsi mempunyai 2 tujuan, yaitu tujuan umum

dan tujuan khusus. Tujuan umum yaitu pemberian dukungan dan

pemantapan penerimaan gagasan KB. Tujuan khusus yaitu penurunan

angka kelahiran yang bermakna. Untuk mencapai tujuan tersebut,

pelayanan KB digolongkan ke dalam 3 fase yaitu fase menunda

kehamilan, fase menjarangkan kehamilan, fase menghentikan kehamilan

(Pinem, 2017).

4. Sasaran Program Keluarga Berencana

Sasaran program KB dibagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung dan

sasaran tidak langsung, tergantung tujuan yang ingin dicapai. Sasaran

langsungnya adalah pasangan usia subur (PUS) yaitu pasangan yang

wanitanya berusia antara 15- 49 tahun, karena kelompok ini merupakan

pasangan yang aktif melakukan hubungan seksual dan setiap kegiatan

seksual dapat mengakibatkan kehamilan.

Sedangkan Sasaran tidak langsung adalah kelompok usia remaja

15- 19 tahun, remaja ini memang bukan merupakan target untuk

menggunakan alat kontrasepsi secara langsung tetapi merupakan

kelompok yang beresiko untuk melakukan hubungan seksual akibat telah

berfungsinya alat- alat reproduksinya ( Suratun, dkk,. 2013).


3

5. Manfaat Keluarga Berencana

Menurut Dewi (2013), manfaat dari Keluarga Berencana adalah:

a. Dapat mencegah risiko kesehatan terkait kehamilan pada Perempuan.

Keluarga Berencana dapat mengatur jarak dan menunda kehamilan

pada wanita usia muda yang memiliki risiko terhadap masalah

kesehatan serta mencegah kehamilan yang tidak diinginkan pada usia

tua sehingga mengurangi kematian akibat persalinan. Sebuah studi

menunjukkan bahwa wanita yang memiliki anak lebih dari 4 berisiko

tinggi mengalami kematian ibu saat persalinan.

b. Mengurangi angka kematian bayi Penyebab tertinggi dari kematian

bayi di dunia adalah kelahiran yang berjarak dekat dan tidak tepat

waktu. Dengan adanya Keluarga Berencana diharapkan dapat

mencegah kehamilan yang tidak diinginkan sehingga mengurangi

angka kematian bayi.

c. Membantu mencegah Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan

Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) Keluarga Berencana

yang menggunakan alat kontrasepsi berupa kondom dapat

memberikan perlindungan ganda yaitu terhadap kehamilan yang tidak

diinginkan dan terhadap penularan Infeksi Menular Seksual (IMS)

termasuk HIV.

d. Dapat memberdayakan masyarakat dan meningkatkan pendidikan

Dengan Keluarga Berencana dapat memberikan kesempatan pada ibu

untuk mengejar pendidikan tambahan dan bekerja, dikarenakan jarak

umur anak yang jauh, sehingga ibu memiliki banyak waktu untuk
4

melakukan hal yang diinginkan. Selain itu, 12 dengan Keluarga

Berencana terbentuklah keluarga kecil yang dapat menjamin

pendidikan pada anak- anaknya. e. Mengurangi kehamilan pada

remaja (usia muda) Ibu dengan usia muda lebih cenderung memiliki

bayi prematur atau bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

Bayi yang lahir dari ibu usia muda memiliki angka kematian neonatal

yang tinggi.

e. Memperlambat pertumbuhan populasi Keluarga Berencana adalah

kunci untuk memperlambat pertumbuhan populasi agar tidak

berdampak negatif terhadap perekonomian, lingkungan, dan upaya

pembangunan negara.

6. Definisi Kontrasepsi

Kontrasepsi berasal dari kata “kontra”, artinya melawan dan

“konsepsi”, artinya pembuahan. Jadi, kontrasepsi artinya mencegah

bertemunya sperma dengan ovum sehingga tidak terjadi pembuahan yang

mengakibatkan kehamilan (Irianto, 2014). Kontrasepsi adalah upaya

untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat

sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi

merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas

(Prawirohardjo, 2016).
5

7. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dalam Pemilihan Kontrasepsi

Faktor yang mempengaruhi pemilihan memerlukan pertimbangan

yang matang dari calon penggunanya. Penelitian yang dilakukan oleh

Pratiwi (2019) menemukan tiga faktor utama yaitu faktor individu, faktor

program, dan faktor lingkungan. Pada faktor individu yang terdiri dari

umur, pendidikan, sikap, pekerjaan, indeks kekayaan, jumlah anak lahir

hidup, jumlah anak masih hidup, jumlah anak yang diinginkan, wilayah

tempat tinggal dan status wanita. Faktor program yang terdiri dari

pengetahuan tentang KB, pernah pakai kontrasepsi sebelumnya, informed

choiced dan informed consent. Faktor lingkungan yang terdiri dari

peranan pasangan, peranan keluarga/tetangga/teman, peranan petugas,

peranan tokoh masyarakat dan peranan media masa.

B. KB Suntik 3 Bulan

1. Pengertian KB Suntik 3 Bulan

Suntikan KB ini mengandung hormon Depo medroxy progesterone

Acetate (hormon progestin) 150mg. Sesuai dengan namanya, suntikan ini

diberikan setiap 3 bulan (12 Minggu). Suntikan pertama biasanya

diberikan 7 hari pertama periode menstruasi Anda, atau 6 minggu setelah

melahirkan. Suntikan KB 3 Bulan ada yang dikemas dalam cairan 3ml

atau 1ml (Raidanti dan Wahidin, 2021).

2. Mekanisme KB Suntik 3 Bulan

Menurut Prawihardjo (2011) mekanisme kontrasepsi suntik DMPA yaitu:

a. Obat ini menghalangi terjadinya ovulasi dengan jalan menekan

pembentukan releasing hormon dari hipotalamus.


6

b. Lendir serviks bertambah kental, sehingga menghambat penetrasi

sperma melalui serviks uteri

c. Implantasi ovum dalam endometrium dihalangi. Efek DMPA terlihat

dengan membuat endometrium menjadi kurang layak / baik untuk

implantasi dari ovum yang telah di buahi, yaitu mempengaruhi

perubahan – perubahan menjelang stadium sekresi, yang diperlukan

sebagai persiapan endometrium untuk memungkinkan nidasi dari

ovum yang telah dibuahi.

d. Kecepatan transpor ovum melalui tuba berubah.

3. Keuntungan Suntik 3 Bulan

Menurut teori Marmi, (2016) ada beberapa keuntungan dari KB

suntik 3 Bulan atau Depo medroxy progesterone Acetate yaitu :

a. Kontrasepsi suntikan adalah kontrasepsi sementara yang paling baik,

dengan angka kegagalan kurang dari 0,1% pertahun.

b. Suntikan KB tidak mengganggu kelancaran air susu ibu (ASI)

c. Suntikan KB mungkin dapat melindungi ibu dari anemia (kurang

darah)

d. Memberi perlindungan terhadap radang panggul dan untuk

pengobatan kanker bagian dalam rahim

e. Kontrasepsi suntik yang tidak mengandung estrogen tidak

mempengaruhi secara serius pada penyakit jantung dan reaksi

penggumpalan darah

f. Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil,

tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri.


7

g. Pemeriksaan dalam tidak diperlukan pada pemakaian awal dan dapat

dilaksanakan oleh tenaga paramedis baik perawat maupun bidan.

h. Oleh karena tindakan dilakukan oleh tenaga medis / paramedis,

peserta tidak perlu menyimpan obat suntik, tidak perlu mengingat

setiap hari, kecuali hanya untuk kembali melakukan suntikan

berikutnya.

4. Kekurangan atau Efek Samping Suntik 3 Bulan

Menurut BKKBN (2015), kelemahan dari suntikan DMPA adalah:

a. Sering ditemukan gangguan haid, seperti:

b. Siklus haid yang memendek atau memanjang

c. Perdarahan yang banyak atau sedikit

d. Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting)

e. Tidak haid sama sekali

a. Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan

(harus kembali untuk suntikan)

b. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut

c. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular

seksual, hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV

d. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian.

Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya

kerusakan/kelainan pada organ genetalia, melainkan karena belum

habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat suntikan)

e. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang


8

f. Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan

kepadatan tulang (densitas)

g. Pada pengguna jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada

vagina, menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit kepala,

nervositas, jerawat.

5. Efektivitas suntik 3 Bulan

Kontrasepsi suntik 3 Bulan memiliki efektivitas yang tinggi,

dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan tiap tahun. Asal penyuntikan

dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan. Salah satu

keuntungan suntikan adalah tidak mengganggu produksi ASI. Pemakaian

hormon ini juga bisa mengurangi rasa nyeri dan darah haid yang keluar.

Tingkat kegagalannya hanya 3-5 wanita hamil dari setiap 1.000 pasangan

dalam setahun (Sulistyawati, 2013).

6. Indikasi KB Suntik 3 Bulan

Menurut Pinem, (2015) KB Suntik 3 Bulan dapat digunakan pada Klien

dengan :

a. Usia reproduktif

b. Menghendaki pemakaian kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah

mempunyai anak sesuai harapan

c. Klien yang sedang menyusui

d. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi

e. Setelah abortus atau keguguran

f. Klien yang mendekati massa menopause, atau sedang menunggu

proses sterilisasi juga cocok menggunakan kontrasepsi suntik


9

g. Riwayat kehamilan ektopik

h. Haid teratur serta nyeri hebat ketika haid.

7. Kontraindikasi KB Suntik 3 Bulan

Menurut Saifudin , (2014) Kontraindikasi Kb suntik 3 bulan adalah

sebagai berikut:

a. Hamil atau dicurigai hamil

b. Perdarahan pervagina yang belum jelas penyebabnya

c. Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara

d. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama

amenorrhea ( tidak haid)

e. Menderita diabetes mellitus disertai komplikasi

f. Ibu dengan Diabetes Millitus disertai Komplikasi

g. Menderita Penyakit Kuning (liver)

h. Terdapat Kelainan Jantung

i. Varises

j. Hipertensi

k. Migrain ( sakit kepala sebelah) atau sakut kepala hebat

l. Epilepsy

m. Kanker hati

n. Dan depresi
10

8. Efek Samping KB suntik 3 Bulan

Efek samping kontrasepsi suntik antara lain adalah adanya

gangguan haid berupa siklus haid memanjang atau memendek,

pendarahan yang banyak atau sedikit, pendarahan tidak teratur atau

pendarahan bercak, tidak haid sama sekali. Penggunaan jangka

panjang akan terjadi defisiensi esterogen sehingga dapat

menyebabkan kekeringan vagina, menurunkan libido, gangguan

emosi, sakit kepala, jerawat, dan meningkatnya resiko osteoporosis,

dan amenorea (tidak terjadi pendarahan), pendarahan/pendarahan

bercak, meningkat/menurunnya berat badan (Saifuddin, 2014).


11

BAB II
KONSEP ASUHAN KEBIDANAN

A. Pengkajian Data Subyektif

Data subjektif merupakan pendokumentasian dengan

pengumpulan data klien melalui anamnesa yaitu tetang apa yang

dikatakan klien, sperti identitas pasien, kemudian keluhan yang

diungkapkan pasien pada saat melakukan anamnesa kepada pasien.

Identitas atau biodata sdalah sebgai berikut:

1. Identitas

a. Nama

Dikaji dengan nama yang jelas, lengkap untuk menghindari

adanya kekeliruan lainnya atau untuk membedakan dengan pasien

b. Umur

Untuk mengetahui factor resiko yang sanagt berpengaruh

terhadap proses reproduksi seseorang, umur yang aman dalam

perencanaan kehamilan sehat yaitu berada pada rentang usia 20-

35 tahun.

c. Agama

Untuk memberikan motivasi dorongan moril sesuai dengan

keyakinan yang sedang dianut oleh pasien

d. Ras/kelompok entries.

Untuk mengetahui adat istiadat yang menguntungkan dan

merugikan
12

e. Pendidikan

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan, untuk menerima

informasi atau informasi baru karena tingkat pendidikan yang

lebih tinggi mudah dalam memahami

f. Alamat.

Untuk mengetahui tempat tinggal pasien

2. Keluhan utama

Ibu datang ke pelayanan kesehatan/puskesmas ingin memeriksakan

dirinya, dan mengatakan ingin menggunakan kontrasepsi KB suntik 3

bulan/ DMPA, ibu mengatakan ini merupakan jadwal kembali ia

suntik, ibu mengatakan telah memiliki 2 anak dan sedang menyusui

anak terakhirnya berusia 18 bulan.

3. Riwayat Kesehatan Ibu

Untuk mengetahui riwayat kesehatan ibu seperti penyakit

kronis tanyakan riwayat (Jantung, ginjal, dan lain-lain), menurun

(Diabetes Melitus,Hemofilia dan lain-lain) menular (HIV/AIDS dan

lain-lain), ibu penyakit sakit kepala seperti epilepsi,migraine, riwayat

hipertensi, dan perdarahan abnormal diluar mentruasi, kanker

payudara, depresi, kanker hati, penyakit kuning atau liver

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

Untuk mengetahui riwayat kesehatan keluarga seperti penyakit

kronis (Jantung, ginjal, dan lain-lain), menurun (Diabetes

Melitus,Hemofilia dan lain-lain) menular (HIV/AIDS dan lain-lain).


13

5. Riwayat menstruasi

Ibu mengatakan usia pertama kali menstruasi pada tahun

dengan siklus .... hari, banyaknya .... ganti pembalut setiap hari dan

mengalami keluhan misalnya sakit kepala sehingga mengganggu

penglihatan sampai pingsan, atau jumlah darah yang banyak

(Sulistyawati, 2013).

6. Riwayat pernikahan

Ibu mengatakan usia menikah pertama kali....tahun, status

pernikahan sah/tidak, lama pernikahan .... tahun, ini adalah suami

yang ke (Sulistyawati, 2013)

7. Riwayat kehamilan, persalinan dan KB yang lalu

a. Kehamilan

Ibu mengatakan pada kehamilan ke... . Pernah periksa ke fasilitas

kesehatan berapa kali yaitu dengan periksa kehamilan pada

Trimester 1 .... kali periksa ke ..., Trimester 2 kali periksa ke

...., Trimester 3 .... kali periksa ke dengan keluhan misalnya

mual, muntah, nyeri punggung, susah tidur, gangguan eliminasi

dan mendapat obat atau terapi.... serta ibu pernah atau tidak

pernah mengalami tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan,

preeklampsia, infeksi, perkembangan janin terlalu besar dan

terganggu, diabetes gestasional, poli/oligohidramnion.

(Muslihatun, 2010).

b. Persalinan

Ibu mengatakan melahirkan anak ke ... pada usia kehamilan...


14

minggu secara normal atau operasi Sectio Caesaria pada

tanggal ... bulan ... tahun ... pukul ... WIB berjenis kelamin laki-

laki/perempuan dengan Berat Badan Lahir ... gram, Panjang

Badan ... cm dengan jalan lahir dijahit atau tidak dijahit. Pada

proses persalinan ke ... ibu pernah atau tidak pernah bersalin

dengan prematur/postmatur, partus lama, penggunaan obat selama

persalinan, gawat janin, suhu ibu meningkat, posisi janin tidak

normal, air ketuban bercampur mekonium, amnionitis, ketuban

pecah dini (KPD), perdarahan dalam persalinan, prolapsus tali

pusat, ibu hipotensi dan asidosis janin (Muslihatun, 2010).

c. KB

Riwayat kontrasepsi terakhir yang dipakai, berapa lama

kontrasepsi dipakai, keluhan penggunaan kontrasepsi (Rahayu

Sri ,2016).

8. Pengkajiaan Nutrisi

Untuk memperoleh informasi yang adekuat tentang asupan dan

kebutuhan nutrisi ibu dalam kaitannya dengan kesehatan ibu saat ini

sebelum dia mendapatkan asuhan prakonsepsi. Pengkajian nutrisi

meliputi pengkajian terhadap asupan diet dan pemeriksaan klinis

dimulai dari makan, minum,dan eliminasi.

9. Personal Hygiene

Mandi (2x sehari), mengganti pembalut (3-4x/hari),

10. Pola aktivitas

Melakukan aktivitas/pekerjaan yang tidak berlebihan.


15

11. Pola istirahat.

Tidur siang : 2-3 jam

Tidur Malam : 5-7 jam

B. Pengkajian Data Objektif

1. Pemeriksaan Umum

a. Keadanan Umum

Keadaan umum baik

b. Kesadaran

Tingkat kesadaran composmentis

c. Tekanan Darah

Tekanan darah normal 90/60 mmHg -120/80 mmHg

d. Suhu

Suhu normal yaitu 36,5-37,5°C

e. Denyut Nadi

Denyut nadi normal dewasa 60-100 kali per menit

f. Respirasi

Respirasi normal dewasa 18-24 kali permenit

g. Berat Badan (≥45 kg)

h. Tinggi Badan ( ≥150 cm)

i. LILA: normal ≥ 23,5 cm.

2. Pemeriksaan Fisik

Wajah : Oedema/tidak, pucat/tidak.

Mata : Konjungtiva merah muda/pucat, sklera putih/kuning.


16

Mulut : Kebersihan, warna, gangguan pada mulut

Leher : Pembesaran kelenjar tiroid, limfe dan vena jugularis.

Payudara : Kebersihan,bentuk, pembesaran, puting susu

(menonjol/mendatar, adakah nyeri dan lecet pada puting)

Abdomen : Bentuk, Ada bekas luka operasi/tidak

Gentelia : Kebersihan perineum, pengeluaran lokea (jenis, warna,

jumlah, bau), peradangan, keadaan jahitan, nanah, tanda-

tanda infeksi pada luka jahitan, Hemoroid, tidak ada

perdarahan.

Ekstremitas : Atas : bentuk, gangguam/kelainan,

Bawah : bentuk, oedem, varises, refleks patella (+/-)

C. Analisa

Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan objektif didapat data

sebagai berikut :

Ny. “………” umur 20-35 tahun akseptor KB Suntik 3 Bulan

D. Penatalaksanaan (P)

Adapun rencana asuhan kebidanan prakonsepsi mengenai KIE Keluarga

Berencana adalah :

1. Melakukan konseling mengenai pengertian dari keluarga berencana

dan kontrasepsi

2. Menjelaskan apa pengertian dari KB Suntik 3 Bulan

3. Menjelaskan bagaimana mekanisme kerja KB Suntik 3 Bulan


17

4. Menjelaskan kepada ibu kelebihan dan kekurangan dari KB Suntik 3

Bulan

5. Menjelaskan kepada ibu indikasi dan kontraindikasi dari KB Suntik 3

Bulan

6. Melakukan pemberian kontrasepsi Kb suntik DMPA dengan cara

diberikan melalui Injeksi Intramuskular dengan teknik sudut 90⁰

pastikan melakukan desinfeksi pada area kulit sebelum dilakukan

penyuntikkan dan pastikan tidak terdapat darah saat dilakukan aspirasi

dan berikan cairan DMPA.


DAFTAR PUSTAKA

Arum, Dyah N. Sujianti. 2011. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini.


Yogyakarta: Nuha Medika

BKKBN. 2015. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Cetakan ke5. Jakarta:


Pustaka Sinar Harapan

BKKBN. 2014. Panduan Siaran Kependudukan Keluarga Berencana dan


Pembangunan Keluarga Untuk Komunitas Baru. Jakarta: Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.

Dewi, M.U.K. (2013), Buku Ajar Keseha tan Reproduksi dan Keluarga
Berencana, Trans Info Media, Jakarta

Hartanto, Hanafi. 2015. Keluarga berencana dan kontrasepsi. Jakarta: Sinar


Harapan.

Irianto, K. (2014), Pelayanan Keluarga Berencana, Pustaka Rihanna,


Yogyakarta.

Manuaba I.B.G. (2015), Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga


Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Mega, Wijayanegara H. Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana. Jakarta: CV.


Trans Info Media; 2017.

Mulyani S.N, dan Rinawati M. 2013. Keluarga Berencana dan Alat Kontrasepsi.
Yogyakarta: Nuha Medika.

Pinem, S. Kesehatan Reproduksi & Kontrasepsi. Jakarta: Trans Info Media;


2015.

Prawirohardjo, S. (2016), Ilmu Kandungan, Edisi Kedua, Cetakan Kelima,


Yayasan Bina Pustaka, Jakarta.

Raidanti, D. dan Wahidin (2021) Efek KB Suntik 3 bulan (DMPA) terhadap


Berat Badan. Malang: CV. Literasi Nusantara Abadi.

Saifuddin AB. 2016. Panduan Pratisk Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal. Jakarta: EGC.

Setiyaningrum, Erna dan Zulfa. 2016. Pelayanan Keluarga Berencana dan


Kesehatan Reproduksi. Trans Info Media. Jakarta.

Sulistyawati, Ari. 2013.Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta:Salemba Medika

18
Suratun, dkk. 2013. Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi.
Trans Info Media. Jakarta.

19

Anda mungkin juga menyukai