Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENDAHULUAN

KELUARGA BERENCANA (KB)

Di susun oleh :

Nama : Linda Alifia Yulianti

NIM : P0 5140319 015

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Dwie Yunita Baska, SST. M. Keb Grace Damairia Sinurat, Amd. Keb

Mengetahui,
Ketua Program Studi

Diah Eka Nugraheni, M. Keb.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh


Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberi rahmat
serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini
dengan baik. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan besar kita
nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam
yang penuh kecanggihan teknologi seperti yang kita rasakan saat ini.
Tak lupa pula saya ucapkan terimakasih, kepada Bunda Dwie Yunita Baska,
SST. M.Keb. selaku dosen pembimbing akademik di lahan Praktek Bidan Grace
Sinurat, Amd., Keb Desa Riak Siabun, yang telah membimbing saya. Harapan
saya semoga ada manfaat dan berguna bagi kalangan mahasiswa.
Dengan mengambil pepatah tak ada gading yang retak maka dengan
kerendahan hati, saya mohon maaf apabila penulisan dan penyusunan laporan ini
jauh dari kesempurnaan yang kita harapkan. Akhir kata saya, mengucapkan
terimakasih dan penghargaan kepada teman-teman dan dosen pembimbing atas
masukan saran, dan kritik untuk kesempurnaan dimasa yang akan datang.
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Bengkulu, 17 November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI
COVER

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3

A. Tinjauan Teori 3
B. Pendahuluan Asuhan Kebidanan 14
BAB III PENUTUP 21

A. Kesimpulan 21
B. Saran 21
DAFTAR PUSTAKA 22

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan hasil sensus penduduk pada tahun 2020, Indonesia
merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke- 4 di dunia.
Menurut data statistik, jumlah penduduk Indonesia pada Maret 2020
adalah 273.523.615 jiwa dengan kepadatan penduduk 151 jiwa per km2.
Laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2010- 2020 sekitar 1,25%.
Tingginya jumlah penduduk di Indonesia ini tentunya dapat memberikan
dampak positif maupun negatif. Terlalu banyaknya penduduk ini sebagai
akibat dari pertambahan penduduk dengan pesat. Keadaan ini tentu
memunculkan beberapa pandangan yang berlawanan. Karena terikat tinggi
rendahnya beban negara untuk memberikan kehidupan yang baik bagi
semua orang, pemerintah telah mengambil serangkaian tindakan guna
memperlambat pertumbuhan penduduk. Hal ini bertujuan agar populasi
manusia di Indonesia dapat dikendalikan. Salah satu intervensi yang
dilakukan oleh pemerintah yaitu adanya program unggulan keluarga
berencana, diaman program ini berada di bawah Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional.
Salah satu indikator keberhasilan program ini yaitu penurunan
kebutuhan Keluarga Berencana (KB) yang tidak terpenuhi (Unmet need)
Indonesia sebanyak 8,6 % pada tahun 2020 dan di targetkan menjadi 7,4%
pada tahun 2024 yang sebelumnya Unmet need pada tahun 2019 dimana
sebelum pandemi terjadi sebanyak 9,9% .
B. Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan kebidanan keluarga berencana terhadap cara
menjarangkan kehamilan, menunda kehamilan dan mengakhiri kehamilan
sebagai antisipasi masalah kehamilan tak diinginkan di wilayah Indonesia?

1
2

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana macam kontrasepsi yang bisa digunakan
untuk menjarangkan kehamilan, menunda kehamilan dan mengakhiri
kehamilan
2. Untuk mengetahui keuntungan, kerugian, cara kerja dan efek samping
dari macam-macam kontrasepsi tersebut
BAB II

PEMBAHASAN

I. TINJAUAN TEORI
A. KONSEP KELUARGA BERENCANA
Keluarga berencana adalah merupakan salah satu usaha untuk
mencapai kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat
perkawinan,pengobatan kemandulan dan penjarangan kelahiran. KB
merupakan tindakan membantu individu atau pasangan suami istri untuk
menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang
memang diinginkan, mengatur interval diantara kelahiran. KB adalah
proses yang disadari oleh pasangan untuk memutuskan jumlah dan jarak
anak serta waktu kelahiran.
B. TUJUAN KELUARGA BERENCANA
Tujuan peraturan ini yaitu supaya ibu usia muda terhindar dari
melahirkan di umur yang belum siap untuk melahirkan, waktu melahirkan
yang begitu dekat dan ibu usia tua yang masih melahirkan. Tujuan
Keluarga Berencana meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta
mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui
pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk
Indonesia.
C. RUANG LINGKUP PROGRAM KB
Ruang lingkup program KB, meliputi:
1. Komunikasi informasi dan edukasi
2. Konseling
3. Pelayanan infertilitas
4. Pendidikan seks
5. Konsultasi pra perkawinan dan konsultasi perkawinan
6. Konsultasi genetic

3
4

D. MANFAAT PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) BERIKUT


KEUNGGULAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA :
a. Kematian ibu dapat diturunkan secara merencanakan keadaan saat
hamil baik secara fisik maupun asupan nutrisi serta menyenangkan.
b. Menggunakan tablet kontrasepsi dapat membantu Anda menghindari
kanker rahim dan ovarium.
c. menghindari kanker rahim dan ovarium.
d. Berkontribusi pada pembangunan jangka panjang yang berpusat pada
populasi
E. PASANGAN USIA SUBUR
Pasangan usia subur yaitu pasangan suami istri yang istrinya berumur 25 -
35 tahun atau pasangan suami istri yang istrinya berumur kurang dari 15
tahun dan sudah haid atau istri berumur lebih dari 50 tahun tetapi masih
haid (datang bulan).
F. KONTRASEPSI
Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti
“melawan” atau “mencegah”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan
antara sel telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan
kehamilan. Maksud dari konsepsi adalah menghindari/mencegah
terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur
dengan sel sperma.. Adapun akseptor KB menurut sasarannya, meliputi:
1. Fase Menunda Kehamilan
Masa menunda kehamilan pertama sebaiknya dilakukan oleh pasangan
yang istrinya belum mencapai usia 20 tahun.Karena usia di bawah 20
tahun adalah usia yang sebaiknya menunda untuk mempunyai anak
dengan berbagai alasan.Kriteria kontrasepsi yang diperlukan yaitu
kontrasepsi dengan pulihnya kesuburan yang tinggi, artinya
kembalinya kesuburan dapat terjamin 100%. Hal ini penting karena
pada masa ini pasangan belum mempunyai anak, serta efektifitas yang
tinggi. Kontrasepsi yang cocok dan yang disarankan adalah pil KB,
AKDR.
2. Fase Mengatur/Menjarangkan Kehamilan
5

Periode usia istri antara 20 - 30 tahun merupakan periode usia paling


baik untuk melahirkan, dengan jumlah anak 2 orang dan jarak antara
kelahiran adalah 2 – 4 tahun.Kriteria kontrasepsi yang diperlukan yaitu
efektifitas tinggi, reversibilitas tinggi karena pasangan masih
mengharapkan punya anak lagi. Kontrasepsi dapat dipakai 3-4 tahun
sesuai jarak kelahiran yang direncanakan.
3. Fase Mengakhiri Kesuburan
Sebaiknya keluarga setelah mempunyai 2 anak dan umur istri lebih
dari 30 tahun tidak hamil. Kondisi keluarga seperti ini dapat
menggunakan kontrasepsi yang mempunyai efektifitas tinggi, karena
jika terjadi kegagalan hal ini dapat menyebabkan terjadinya kehamilan
dengan resiko tinggi bagi ibu dan anak. Di samping itu jika pasangan
akseptor tidak mengharapkan untuk mempunyai anak lagi, kontrasepsi
yang cocok dan disarankan adalah metode kontap, AKDR, implan,
suntik KB dan pil KB.
Adapun syarat - syarat kontrasepsi, yaitu:
a) Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya.
b) Efek samping yang merugikan tidak ada.
c) Kerjanya dapat diatur menurut keinginan.
d) Tidak mengganggu hubungan persetubuhan.
e) Tidak memerlukan bantuan medik atau kontrol ketat selama
pemakaian.
f) Cara penggunaannya sederhana
g) Harganya murah supaya dapat dijangkau oleh masyarakat luas.
h) Dapat diterima oleh pasangan suami istri.
G. JENIS DAN METODE KELUARGA BERENCANA
Metode KB pasca persalinan dibagi dalam dua jenis, yaitu non hormonal
dan hormonal. Non hormonal terdiri dari Metode Amenore Laktasi
(MAL). kondom, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) dan kontrasepsi
mantap (tubektomi dan vasektomi). Sedangkan kontrasepsi hormonal
terdiri dari hormonal yang berisi progestin berupa pil, injeksi dan implan
serta hormonal kombinasi berupa pil dan injeksi.
6

1. Metode Amenore Laktasi (MAL)


a. Definisi
MAL adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian Air Susu
Ibu (ASI) secara ekslusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa
tambahan makanan ataupun minuman apapun lainnya
b. Syarat untuk dapat menggunakan Menyusui secara penuh (full
breast feeding), lebih efektif bila pemberian lebih dari 8 kali sehari.
c. Cara Kerja Penundaan/ penekanan ovulasi
d. Keuntungan
1) Efektivitas tinggi (keberhasilan 98% pada enam bulan pasca
persalinan)
2) Segera efektif dan tidak mengganggu senggama
3) Tidak ada efek samping secara sistematik dan tidak perlu
pengawasan medis
4) Tidak perlu obat atau alat dan tanpa biaya
e. Keterbatasan
1. Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar dapat segera
menyusui dalam 30 menit pasca persalinan
2. Efektivitas tinggi sampai kembalinya haid atau sampai dengan
6 bulan
3. Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi sosial
f. Efek Samping : Tidak ada
2. Kondom
a. Definisi
Kondom merupakan selubung/ sarung karet sebagai salah satu
metode kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan dan atau
penularan penyakit kelamin pada saat bersenggama. Penggunaan
kondom perlu memperhatikan cara menggunakan. kondom yang
benar dan tepat.
b. Cara Kerja
1) Menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan
cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang
7

pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam


saluran reproduksi perempuan.
2) Mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuk HBV dan
HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada pasangan yang lain
(khusus kondom yang terbuat dari lateks dan vinil).
c. Keuntungan kontrasepsi
1) Efektif mencegah kehamilan bila digunakan dengan benar
2) Tidak mengganggu produksi ASI
3) Tidak mengganggu kesehatan klien
4) Tidak mempunyai pengaruh sistemik
5) Murah dan dapat dibeli secara umum
6) Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus
7) Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya
harus ditunda
d. Keuntungan non kontrasepsi
1) Membantu mencegah terjadinya kanker serviks(mengurangi
iritasi bahan karsinogenik eksogen padaserviks)
2) Mencegah penularan IS, HIV, memberi dorongan kepada
suami untuk ikut ber-KB
3) Mencegah ejakulasi dini, saling berinteraksi sesama pasangan,
mencegah imuno infertilitas
e. Keterbatasan
1) Efektivitas tidak terlalu tinggi
2) Cara penggunaan sangat memengaruhi keberhasilan
kontrasepsi
3) Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan
langsung)
4) Bisa menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan ereksi
5) Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual
6) Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah
dalam hal limbah
f. Efek Samping : Tidak ada
8

3. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)


a. Definisi
Alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim dengan menjepit
kedua saluran yang menghasilkan indung telur sehingga tidak
terjadi pembuahan, terdiri dari bahan plastik polietilena, ada yang
dililit oleh tembaga dan ada yang tidak.
b. Cara Kerja
Mencegah terjadinya fertilisasi, tembaga pada AKDR
menyebabkan reaksi inflamasi steril, toksik buat sperma sehingga
tidak mampu untuk fertilisasi.
c. Waktu Pemasangan AKDR
1) Pascaplasenta
a) Dipasang dalam 10 menit setelah plasenta lahir (pada
persalinan normal)
b) Pada persalinan caesar, dipasang pada waktu operasi
caesar
2) Pascapersalinan
a) Dipasang antara 10 menit - 48 jam pasca persalinan
b) Dipasang antara 4 minggu 6 minggu (42 hari) setelah
melahirkan (Perpanjang Interval pasca persalinan)
d. Efektivitas Insersi dini pascaplasenta:
1) Telah dibuktikan tidak menambahkan risiko infeksi,
perforasi dan perdarahan
2) Kemampuan penolong meletakkan di fundus amat
memperkecil risiko ekspulsi Kontraindikasi pemasangan
AKDR pascaplasenta ialah ketuban pecah sebelum
waktunya, infeksi intra partum dan perdarahan post partum
e. Keuntungan
1) Efektivitas tinggi. 99.2 99.4 % (0.6 08 kehamilan/100
perempuan dalam 1 tahun pertama).
2) Dapat efektif segera setelah pemasangan dan Metode
jangka Panjang
9

3) Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingatdan


Tidak memengaruhi hubungan seksual
4) Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut
untuk hamil
5) Tidak ada efek samping hormonal dan tidak memengaruhi
kualitas dan volume asi dan dapat digunakan sampai
menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir
abortus/apabila tidak terjadi infeksi)
6) Tidak ada interaksi dengan obat-obat dan membantu
mencegah kehamilan ektopik
f. Keterbatasan
1) Tidak mencegah Infeksi Menular Seksual
2) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau
perempuan yang sering berganti pasangan
3) Diperlukan prosedur medis termasuk pemeriksaan pelvis
4) Klien tidak dapat melepas AKDR sendiri
5) Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui (sering
terjadi apabila AKDR dipasang segera sesudah melahirkan)
6) Waktu Bisa dilakukan kapan saja
g. Keuntungan
1) Efektivitas tinggi 99,6-99,8 % Sangat aman, tidak
ditemukan efek samping jangka Panjang
2) Morbiditas dan mortalitas jarang Hanya sekali aplikasi dan
efektif dalam jangka Panjang
3) Tinggi tingkat rasio efisiensi biaya dan lamanya
penggunaan kontrasepsi
h. Komplikasi
5-10% mengalami infeksi, perdarahan, nyeri pasca operasi
Teknik tanpa pisau merupakan pilihan mengurangi perdarahan
dan nyeri dibandingkan teknik insisi.
4. Pil
a. Jenis
10

1) Kemasan 28 pil berisi 75 µg norgestrel


2) Kemasan 35 pil berisi 300 µg levonorgetrel atau 350 μg
norethindrone
b. Keuntungan
1) Efektif jika diminum setiap hari di waktu yang sama (0.05-5
kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama)
2) Tidak diperlukan pemeriksaan panggul, tidak memengaruhi
ASI
3) Tidak memengaruhi hubungan seksual Kembalinya fertilitas
segera jika pemakaian dihentikan Mudah digunakan dan
nyaman
4) Efek samping kecil
c. Keterbatasan
1) Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama Bila
lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar
2) Risiko kehamilan ektopik cukup tinggi, tetapi risiko ini lebih
rendah jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak
menggunakan minipil
3) Efektivitas menjadi rendah bila digunakan bersamaan dengan
obat tuberculosis atau obat epilepsy
4) Tidak mencegah IMS
d. Efek Samping
1) Hampir 30-60% mengalami gangguan haid (perdarahan sela.
spotting, amenorrhea)
2) Peningkatan/penurunan berat badan
3) Payudara menjadi tegang, mual, sakit kepala, dermatitis atau
jerawat
4) Hirsutisme (tumbuh rambut/ bulu berlebihan di daerah muka)
tetapi sangat jarang terjadi.
5) Waktu Mulai Menggunakan
6) Pada ibu menyusui dapat mulai menggunakan setelah 6 minggu
pasca persalinan
11

7) Pada ibu tidak menyusui dapat menggunakan segera setelah


persalinan.
5. Injeksi/suntikan
a. Jenis
Tersedia 2 jenis kontrasepsi sukan yang hanya mengandung
progestin yaitu:
1) Depo medroksi progesteron asetat mengandung 150 mg
DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik
intramuscular di daerah bokong.
2) Depo noretisteron enanatat mengandung 200 mg noretindrol
enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik
intramuscular.
b. Keuntungan
1) Sangat efektif (0,3 kehamilan per 100 perempuan dalam satu
tahun pertama).
2) Pencegahan kehamilan jangka panjang.
3) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
4) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius
terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah.
5) Tidak memengaruhi ASI. Sedikit efek samping.
6) Dapat digunakan oleh perempuan > 35 tahun sampai
perimenopause.
c. Efek Samping
1) Gangguan haid seperti siklus haid yang memendek atau
memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, perdarahan
bercak/spotting, tidak haid sama sekali.
2) Peningkatan berat badan dan Terjadi perubahan pada lipid
serum pada penggunaan jangka Panjang.
3) Sedikit menurunkan kepadatan (densitas) tulang pada Sedikit
menurunkan kepadatan (densitas) tulang pada penggunaan
jangka Panjang. Pada penggunaan jangka Panjang dapat
12

menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido,


gangguan emosi (jarang), sakit kepala, nervositas, jerawat.
d. Yang Tidak Boleh Menggunakan
1) Hamil atau dicurigai hamil risiko cacat pada janin 7 per
100.000 kelahiran.
2) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
3) Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid terutama
amenorrhea.
4) Menderita kanker payudara atau Riwayat kanker payudara.
5) Diabetes melitus disertai komplikasi.
e. Waktu mulai menggunakan
1) Pada ibu menyusui dapat menggunakan setelah 6 minggu pasca
persalinan.
2) Pada ibu tidak menyusui dapat menggunakan segera setelah
persalinan.
6. Implan
Definisi Adalah alat kontrasepsi bawah kulit yang mengandung
progestin yang dibungkus dalam kapsul silastik silicon polidimetri.
a. Jenis
1) Norplan, terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan
Panjang 3.4 cm, diameter 4 mm yang diisi dengan 36 mg
levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
2) Implanon, terdiri dari satu batang putih lentur dengan Panjang
kira-kira 40 mm, diameter 2 mm yang diisi dengan 68 mg 3
keto desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
3) Jadelle dan Indoplan, terdiri dari 2 batang berisi 75 mg
levonorgestrel dengan lama kerjanya 3 tahun.
b. Keuntungan, dibagi menjadi 2 yaitu:
1) Keuntungan kontrasepsi:
a. Sangat efektif ( kegagalan 0,2 1,0 kehamilan per 100
perempuan)
13

b. Daya guna tinggi Perlindungan jangka Panjang (sampai 5


tahun)
c. Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat pencabutan.
setelahTidak memerlukan pemeriksaan dalam Bebas dari
pengaruh estrogen
d. Tidak mengganggu hubungan seksual, tidak mengganggu
ASI
2) Non kontrasepsi
3) Mengurangi nyeri haid, mengurangi jumlah darah haid ,
mengurangi/memperbaiki anemia
c. Keterbatasan
1) Membutuhkan Tindakan pembedahan minor untuk insersi dan
pencabutan
2) Tidak mencegah IMS
3) Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi.
akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan
4) Efektivitas menurun bila menggunakan obat tuberculosis atau
obat epilepsy
5) Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi
d. Efek samping
1) Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi
2) Sakit kepala, Nyeri payudara
3) Amenorrhea, Perasaan mual, Perdarahan bercak ringan
4) Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi
Waktu mulai menggunakan implant Waktu pemasangan
minimal 4 minggu pasca persalinan.
7. Vasektomi
Vasektomi adalah istilah dalam ilmu bedah yang terbentuk dari dua
kata yaitu vas dan ektomi. Vas atau vasa deferensia artinya adalah
saluran benih yaitu saluran yang menyalurkan sel benih jantan
(spermatozoa) keluar dari buah zakar (testis) yaitu tempat sel benih itu
diproduksi menuju kantung mani (vesikulaseminalis) sebagai tempat
14

penampungan sel benih jantan sebelum dipancarkan keluar pada saat


puncak sanggama (ejakulasi). Ektomi atau cktonia artinya pemotongan
sebagian Jadi vasektomi artinya adalah pemotongan sebagian (0.5 cm
1 cm) saluran beml sehingga terdapat jarak diantara ujung saluran
benih bagian sisi testis dan saluran benih bagian sisi lainya yang masih
tersisa dan pada masing-masing kedua ujung saluran yang tersisa
tersebut dilakukan pengikatan sehingga saluran menjadi bantu
tersumbat.
8. Tubektomi
Sterilisasi pada wanita disebut tubektomi atau Tubal Ligation. Caranya
ialah dengan memotong kedua saluran sel telur (tuba palupi) dan
menutup kedua-duanya sehingga sel telur tidak dapat keluar dan sel
sperma tidak dapat pula masuk bertemu dengan sel telur, sehingga
tidak terjadi kehamilan
II. PENDAHULUAN ASUHAN KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA


NY. B UMUR 37 TAHUN AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN
DI PMB GRACE SINURAT DESA RIAK SIABUN

Tanggal : 14 November 2022


Waktu pengkajian : 11.00 WIB
Pengkaji : Linda Alifia Yulianti

1. PENGAKAJIAN DATA
A. Subjektif
1) Biodata
Nama Ibu : Ny. B Nama Suami : Tn. J
Umur : 37 tahun Umur : 41 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Serawai Suku : Serawai
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani
15

Alamat : Jagung Manis Alamat : JagungManis


No. Hp :0857 0917 0406
2) Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin suntik KB ulang KB 3 bulan dan tidak ada
keluhan apapun.
3) Riwayat kesehatan
a) Riwayat kesehatan lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronik,
menular dan menurun.
b) Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronik,
menular dan menurun.
c) Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita
penyakit kronik, menular dan menurun.
4) Riwayat menstruasi
Menarche : 13 tahun Siklus : 28 hari
Banyaknya : 60 cc Teratur/tidak : teratur
Lamanya : 6-7 hari Sifat : khas
Konsistensi : merah, segar tidak bergumpal
5) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
N
o Kehamilan Persalinan Anak ASI Nifas
Ke Usia Jenis Penolo Tempat Peny BB/ JK Umu
ng ulit PB r
1 1 9 bln Spon Bidan BPS - 3000/50 L 10 th +- 6 Norma
tan bln l
2 2 9 bln Spon bidan BPS - 3100/50 P 4 Th +- 6 normal
tan bln
16

6) Riwayat kontrasepsi
a) Ibu mengatakan setelah melahirkan anak pertama ibu
menggunakan pil kombinasi kemudian menggunakan pil kb
suntik 3 bulan
b) Ibu mengatakan setelah melahirkan anak pertama ibu
menggunakan pil kb suntik 3 bulan hingga sekarang
7) Riwayat obat-obatan
Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah menggunakan atau
mengkonsumsi obat-obatan yang tidak dianjukan, dan setelah
persalinan dan menyusui juga tidak pernah mengkonsumsi obat-
obalan yang tidak dianjurkan.
8) Riwayat psikososial
Hubungan ibu dan suami keluarga dan tetangga baik. Suami
menyetujui ibu untuk ber-KB. Dalam agama Ibu tidak ada larangan
untuk menggunakan alat kontrasepsi. Ibu mengatakan merasa
nyaman menggunakan kb suntik 3 bulan.
9) Pola kebiasaan sehari-hari
Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi rokok ataupun
minumakn keras.
a) Pola nutrisi : Ibu mengatakan makan 3 kali/hari, minum 7-
8 gelas/hari berupa air putih
b) Pola Eliminasi : Ibu mengatakan BAB 1 kali/hari, BAK 6-7
kali/hari
c) Pola personal hygiene : Ibu mengatakan mandi 2-3 kali/hari,
gosok gigi 2 kali/hari, keramas 2-3 kali/hari, ganti pakaian
dalam 2-3 kali/hari
d) Pola istirahat : Ibu mengatakan tidur siang 1-2 jam, tidur
malam 7-9 jam/hari
10) Pola pemgetahuan ibu mengenai KB suntik 3 bulan
Ibu mengatakan pernah dijelaskan tentang KB tersebut, tentang
efek samping, keuntungan, dan kerugian.
17

B. Objektif
1) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum : baik
b) Kesadaran : composmentis
c) Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 94 kali/menit
Pernapasan : 23 kali/menit
BB : 58 Kg
TB : 159 Cm
Suhu : 35,6C
d) Kepala dan rambut
warna : hitam
kebersihan : tidak ada kotoran
kekuatan : tidak rontok
distribusi : merata
e) Muka
Bentuk : simetris
Pucat : tidak pucat
Oedema : tidak ada
f) Mata
Bentuk : simetris
Konjungtiva : merah muda
Sklera : putih
Penglihatan : baik
g) Hidung
Penciuman : baik
Pengeluaran : tidak ada
h) Mulut
Gigi : bersih, tidak ada karang
gigi
Mukosa bibir : lembab, tidak pucat
18

Skorbut : tidak ada


i) Telinga
Pengeluaran : tidak ada
Pendengaran : baik
j) Leher
Pembengkakan kelenjar tyroid : tidak ada
Pembengkakan kelenjar limfe : tidak ada
Pembengkakan vena jugularis : tidak ada
k) Payudara
Simetris : ya
Benjolan : tidak ada
Hiperpymentasi areola : ada
Bentuk : bulat
Puting susu : menonjol
l) Abdomen
Terdapat striae livida dan tidak ada tanda kehamilan
m) Genetalia
4) Vagina
Oedema : tidak ada
Varises : tidak ada
Pembesaran kelenjar : tidak ada
Pengeluaran cairan : tidak ada
Nyeri : tidak ada
Kemerahan : tidak ada
5) Anus
Hemoroid : tidak ada
n) Ekstremitas
6) Tangan
Kuku : bersih
Oedema : tidak ada
7)Kaki
Kuku : bersih
19

Oedema : tidak ada


Reflek patella : +/+
2) Pemeriksaan penunjang
tidak ada
2. INTERPRETASI DATA
a. Ny. B usia 37 tahun akseptor lama kb suntik 3 bulan
b. Masalah
Tidak ada
c. Kebutuhan
Tidak ada
3. DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada
4. TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
5. INTERVENSI
a. Beri suntikan KB suntik 3 bulan
R : suntik kb 3 bulan relatif aman dan tidak mempengaruhi produksi
asi dan tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
b. Beri informasi kunjungan ulang
R : KB suntik 3 bulan akan bekerja lebih efektif apabila melakukan
kunjungan suntik ulang pada 7 Februari 2023
c. Beri informasi hasil tindakan dan pemeriksaan
R : ibu perlu mengetahui hasil pemeriksaan dan tindakan
d. Beri informasi tentang istirahat yang cukup
R : ibu perlu mengetahui bagaimana pola istirahat yang baik
6. IMPLEMENTASI
a. Memberitahu hasil pemeriksaan :
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 94 kali/hari
Pernapasan : 23 kali/hari
BB : 58 Kg
TB : 159 Cm
20

Suhu : 35,6C
Respon : ibu mengetahui tentang hasil pemeriksaan
b. Memberikan suntik KB suntik 3 bulan
Respon : ibu menyetujui akan tindakan penyuntikan KB
c. Memberikan informasi kunjungan ulang untuk suntik KB 3 bulan pada
7 Februari 2023
Respon : ibu mengetahui kapan jadwal kunjungan ulang suntik KB
d. Memberi informasi atau pendidikan kesehatan tentang istirahat yang
cukup yaitu sekitar 8 jam pada malam hari, sekitar 1-2 jam pada siang
hari
Respon : ibu mengetahui bagaimana pola istirahat yang cukup
7. EVALUASI
Ibu merasa senang dan tidak khawatir dengan hasil pemeriksaan dan
tindakan yang sudah diberikan. Ibu juga mengerti tentang pola istirahat yg
cukup dan ibu mau untuk melakukan kunjungan ulang suntik KB pada 7
Februari 2023.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Keluarga berencana adalah merupakan salah satu usaha untuk
mencapai kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat
perkawinan,pengobatan kemandulan dan penjarangan kelahiran.
Tujuan program keluarga berencana yaitu guna membangun
keluarga sederhana sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi keluarga,
dengan membatasi persalinan untuk memperoleh keluarga bahagia dan
makmur yang dapat memenuhi tuntutan mereka.
Metode KB pasca persalinan dibagi dalam dua jenis, yaitu non
hormonal dan hormonal. Non hormonal terdiri dari Metode Amenore
Laktasi (MAL). kondom, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) dan
kontrasepsi mantap (tubektomi dan vasektomi). Sedangkan kontrasepsi
hormonal terdiri dari hormonal yang berisi progestin berupa pil, injeksi
dan implan serta hormonal kombinasi berupa pil dan injeksi.
B. Saran
Diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan teori dengan
sungguh-sungguh dalam memberikan asuhan di lahan praktek sesuai
dengan standar pelayanan kebidanan sehingga dapat menjadi sumber daya
manusia yang berkualitas.

21
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, dina dewi. 2021. Pelayanan Kontrasepsi. Indonesia. Yayasan Kita


Menulis

Matahari, Ratu. 2018. Buku Ajar Keluarga Berencana cetakan I. Yogyakarta.


Pustaka Ilmu Group Yogyakarta

Putri, Noviyati Rhardjo. 2022. Keluarga Berencana. Indonesia. Global Eksekutif


Teknologi

22

Anda mungkin juga menyukai