Anda di halaman 1dari 14

KONSEP KELUARGA BERENCANA

Nama kelompok 1:
DISUSUN OLEH :

1. Dwi Putra P00320020013


2. Nur Ainun Azizah P00320020028
3. Astian Fadillah P00320020009
4. Anastasia Yulvianti Putri P00320020005
5. Sri Sunarni Ahpa P00320020041
6. Fitryani P00320020017
7. Nur Fadlun P00320020029
8. Isnawati Awaliah P00320020021
9. RR. Anggi Adistiani P P00320020037
10. Aan P00320020001
11. Putri Regina Aprilia P00320020033

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN D III KEPERAWATAN

2021/2022
ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

KATA PENGANTAR.........................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN….................................................................................4
A. Latar Belakang…...............................................................................................
B. Perumusan Masalah...........................................................................................4
C.Tujuan ................................................................................................................
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ….....................................................................
A. pengertian mengenai Keluarga Berencana......................................................
B. Tujuan Program KB ..........................................................................................
C. Sasaran Program KB..........................................................................................
D. Ruang Lingkup Program KB...............................................................................
E. Strategi Pendekatan Program KB..............................................................................
F. Dampak Program KB................................................................................................
G. Pengaruh Program KB............................................................................................10
H. Manfaat Program KB..............................................................................................11
I. Cara Operasional Program KB................................................................................12
BAB III. PENUTUP.............................................................................................13
A. Kesimpulan....................................................................................................13
B. Saran .............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................14

KATA PENGANTAR
iii

Pertama-tama kami memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha


Esa karena atas limpahan rahmat dan karunianya kami diberikan kesehatan dan
kesempatan sehingga kelompok kami bisa menyelesaikan makalah dengan
judul “ Konsep Keluarga Berencana” dengan tepat waktu.
Tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam penulisan makalah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya dan tak lupa
pula kami berterima kasih kepasa dosen Keperawatan Maternitas
Di dalam makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun kami harap-harapkan agar menjadi
makalah ini lebih baik. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu Keperawatan Maternitas
4

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Salah satu masalah kependudukan yang cukup besar di Indonesia
adalahjumlah kepadatan penduduk yang sangat besar. Hal ini menimbulkan
berbagaimacam masalah lain. Untuk itu, pemerintah mencanangkan
programKeluargaBerencana (KB) yaitu program pembatasan jumlah anak yakni
duauntuk setiap keluarga. Program KB di Indonesia mengalami kemajuan yangcukup
pesat dan diakui keberhasilannya di tingkat Internasional.
Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk membentukkeluarga
yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran atau usahauntuk mengontrol
jumlah dan jarak antara kelahiran anak. Untuk menghindarikehamilan yang bersifat
sementara digunakan kontrasepsi sedangkan untukmenghindari kehamilan yang
sifatnya menetap bisa dilakukan sterilisasi
Peran program KB sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan reproduksi
seseorang, baik itu untuk kesehatan reproduksi wanita maupun kesehatan reproduksi pria.
Peran KB bagi kesehatan reproduksi wanita diantaranya yaitu menghindari dari bahaya
infeksi, eklamsia, abortus, emboli obstetri, komplikasi masa puerpureum (nifas), serta
terjadinya pendarahan yang disebabkan karena sering melakukan proses persalinan (Depkes,
2007). Selain itu program KB juga bertujuan untuk mengatur umur ibu yang tepat untuk
melakukan proses persalinan, sebab jika umur ibu terlalu muda atau terlalu tua ketika
melakukan persalinan, hal ini akan sangat beresiko mengakibatkan perdarahan serius yang
bisa mengakibatkan kematian bagi ibu maupun bayinya (Depkes, 2007).

2. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Keluarga Berencana?
2. Apa yang menjadi tujuan dilaksanakannya program Keluarga
Berencanatersebut?
3. Siapa yang menjadi sasaran program Keluarga Berencana?
4. Apa saja Ruang Lingkup Program KB
5. Apa saja Strategi Pendekatan Program KB?
6. Apa saja dampak program keluarga berencana
7. Apa saja Manfaat Program Keluarga Berencana (KB)?
8. Bagaimana Pengaruh Program Keluarga Berencana (KB)?
9. Jelaskan Cara Operasional Program Keluarga Berencana (KB).?
5

3. Tujuan
1. Agar mengetahui pengertian mengenai Keluarga Berencana.
2. Supaya mengetahui tujuan dilaksanakannya program Keluarga Berencana.
3. Agar mengerti apa saja cara sasaran untuk melaksanakan program Keluarga
Berencana.
4. Supaya mengetahui ruang lingkup dilaksanakannya program Keluarga
Berencana.
5. Supaya mengetahui strategi dilaksanakannya program Keluarga Berencana
6. Agar mengtahui dampak dari program keluarga berencana
7. Supaya mengetahui Manfaat Program Keluarga Berencana (KB)
8. Supaya mengetahui Bagaimana Pengaruh Program Keluarga Berencana (KB)
9. Agar mengerti Cara Operasional Program Keluarga Berencana (KB)
6

BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Keluarga Berencana

Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yang dirancang


untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Program keluarga
berencana olehpemerintah adalah agar keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa
diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang
berorientasi padapertumbuhan yang seimbang. Gerakan Keluarga Berencana Nasional
Indonesia telah berumur sangat lama yaitu pada tahun 70-an dan masyarakat dunia
menganggap berhasil menurunkan angka kelahiran yang bermakna. Perencanaan jumlah
keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi
atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya.

Adapun beberapa jenis alat kontrasepsi, antara lain :

1. Pil (biasa dan menyusui) yang mempunyai manfaat tidak mengganggu hubungan
seksual dan mudah dihentikan setiap saat. Terhadap kesehatan resikonya sangat kecil.
2. Suntikan (1 Bulan dan 3 Bulan) sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan)
selama tahun pertama penggunaan. Alat kontrasepsi suntikan juga mempunyai
keuntungan seperti klien tidak perlu menyimpan obat suntik dan jangka pemakaiannya
bias dalam jangka panjang.
3. Implan (susuk) yang merupakan alat kontrasepsi yang digunakan dilengan atas bawah
kulit dan sering digunakan pada tangan kiri. Keuntungannya daya guna tinggi, tidak
mengganggu produksi ASI dan pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah
pencabutan.
4. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) merupakan alat kontrasepsi yang digunakan
dalam rahim. Efek sampingnya sangat kecil dan mempuyai keuntungan efektivitas
dengan proteksi jangka panjang 5 tahun dan kesuburan segera kembali setelah AKDR
diangkat.
5. Kondom, merupakan selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan
diantaranya lateks (karet), plastik (vinil) atau bahan alami 2 (produksi hewani) yang
dipasang pada alat vital laki-laki saat berhubungan seksual. Manfaatnya kondom
sangat efektif bila digunakan dengan benar dan murah atau dapat dibeli secara umum.
6. Tubektomi adalah prosedur bedah mini untuk memotong, mengikat atau memasang
cincin pada saluran tuba fallopi untuk menghentikan fertilisasi (kesuburan) seorang
perempuan. Manfaatnya sangat efektif, baik bagi klien apabila kehamilan akan terjadi
resiko kesehatan yang serius dan tidak ada efek samping dalam jangka panjang.
7

4. Tujuan Keluarga Berencana


Tujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekutan sosial
ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu
keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Tujuan lain
meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga.
Menurut Kemenkes, (2014) tujuan dari program keluarga berencana dan pelayanan
kontrasepsi adalah:
a. Mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan cara menekan Laju Pertumbuhan
Penduduk (LPP). Pertambahan penduduk yang tidak terkendali akan mengakibatkan
kesenjangan bahan pagan kaena perbandingan yang tidak sesuai dengan jumlah
penduduk. Hal ini tentunya juga akan diikuti dengan penuran angka kelahiran atau
disebut Total Fertility Rate dari 2,78 menjadi 2.0 per wanita pada tahun 2015.
b. Mengatur kehamilan dengan cara menunda usia perkawinan hingga benar-benar
matang., menunda kehamilan, menjarangkan kehamilan. Serta untuk menghentikan
kehamilan bila dirasakan telah memiliki cukup anak
c. Membantu dan mengobati kemandulan atau infertilisasi bagi pasangan yang telah
menikah lebih dari satu tahun dan ingin memiliki anak tetapi belum mendapat
keturunan.
d. Sebagai married conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang
akan menikah. Dengan harapan nantinya pasangan tersebut memiliki pengetahuan
untuk membentuk keluarga yang sejahtera dan berkualitas.
e. Tercapainya norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera serta membentuk
keluarga yang berkualitas.
Tujuan KB berdasar RENSTRA 2005-2009 meliputi:
1. Keluarga dengan anak ideal
2. Keluarga sehat
3. Keluarga berpendidikan
4. Keluarga sejahtera
5. Keluarga berketahanan
6. Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya
7. Penduduk tumbuh seimbang (PTS)
8

5. Sasaran Program Keluarga Berencana (KB)


Sasaran program KB tertuang dalam RPJMN 2004-2009 yang meliputi:
1. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadi sekitar 1,14 persen per
tahun.
2. Menurunnya angka kelahiran total (TFR) menjadi sekitar 2,2 per perempuan.
3. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin menjarangkan kelahiran
berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara kontrasepsi (unmet need) menjadi 6%.
4. Meningkatnya peserta KB laki-laki menjadi 4,5 persen.
5. Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang rasional, efektif, dan efisien.
6. Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama perempuan menjadi 21 tahun.
7. Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak.
8. Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera-1 yang aktif dalam
usaha ekonomi produktif.
9. Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan Program
KB Nasional.

6. Ruang Lingkup Program Keluarga Berencana (KB)


Ruang lingkup KB antara lain:

 Keluarga berencana
 Kesehatan reproduksi remaja
 Ketahanan dan pemberdayaan keluarga
 Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas
 Keserasian kebijakankependudukan
 Pengelolaan SDM aparatur
 Penyelenggaran pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan
 Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur Negara

7. Strategi Pendekatan Program Keluarga Berencana (KB)


Strategi pendekatan dalam program keluarga berencana antara lain :
1. Pendekatan kemasyarakatan (community approach). Diarahkan untuk meningkatkan
dan menggalakkan peran serta masyarakat (kepedulian) yang dibina dan
dikembangkan secara berkelanjutan.
2. Pendekatan koordinasi aktif (active coordinative approach). Mengkoordinasikan
berbagai pelaksanaan program KB dan pembangunan keluarga sejahtera sehingga
dapat saling menunjang dan mempunyai kekuatan yang sinergik dalam mencapai
tujuan dengan menerapkan kemitraan sejajar.
9

3. Pendekatan integrative (integrative approach) Memadukan pelaksanaan kegiatan


pembangunan agar dapat mendorong dan menggerakkan potensi yang dimiliki oleh
semua masyarakat sehingga dapat menguntungkan dan memberi manfaat pada semua
pihak.
4. Pendekatan kualitas (quality approach). Meningkatkan kualitas pelayanan baik dari
segi pemberi pelayanan (provider) dan penerima pelayanan (klien) sesuai dengan
situasi dan kondisi.
5. Pendekatan kemandirian (self rellant approach) Memberikan peluang kepada sektor
pembangunan lainnya dan masyarakat yang telah mampu untuk segera mengambil
alih peran dan tanggung jawab dalam pelaksanaan program KB nasional.
6. Pendekatan tiga dimensi ( three dimension approach). Strategi tiga dimensi program
kb sebagai pendekatan program kb nasional. Strategi ini diterapkan atas dasar survei
terhadap kecenderungan respon pasangan usia subur (PUS) di Indonesia terhadap
ajakan (KIE) untuk berkb. Berdasarkan hasil survei tersebut respon pus terhadap KIE
kb terbagi dalam 3 kelompok
a. 15% pus langsung merespon ya untuk berkb.
b. 15% - 55% pus merespon raguragu untuk berkb.
c. 30% pus merespon tidak untuk berkb.
Strategi 3 dimensi ini juga diterapkan untuk merespon kemendesakkannya untuk scepatnya
menurunkaj TFR dan membudayakan NKKBS sebagai normaprogram KBN .

Selain itu, Strategi program KB terbagi dalam dua hal yaitu:

1. Strategi dasar
- Meneguhkan kembali program di daerah
- Menjamin kesinambungan program
2. Strategi operasional
- Peningkatan kapasitas sistem pelayanan Program KB Nasional
- Peningkatan kualitas dan prioritas program
- Penggalangan dan pemantapan komitmen
- Dukungan regulasi dan kebijakan
- Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan
8. Dampak Program Keluarga Berencana (KB)

Program keluarga berencana memberikan dampak yaitu:

1. Penurunan angka kematian ibu dan anak


2. Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
3. Peningkatan kesejahteraan keluarga
4. Peningkatan derajat kesehatan
5. Peningkatan mutu dan layanan KB-KR
6. Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM
10

7. Pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan


kenegaraan dan pemerintahan berjalan lancar.

9. Manfaat Program Keluarga Berencana (KB).

Berikut ini merupakan manfaat dari adanya program Keluarga Berencana (KB), yaitu:

1. Menurunkan angka kematian maternal dengan adanya perencanaan kehamilan yang


aman,sehat dan diinginkan.
2. Mencegah terjadinya kanker uterus dan ovarium dengan mengkonsumsi pil
kontrasepsi.
3. Memberikan kontribusi bagi pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
kependudukan.Proggram keluarga berencana nasional adalah program untuk
membantu keluarga termasuk individu anggota keluarga untuk merencanakan
kehidupan berkeluarga yang baik sehingga dapat mencapai keluarga berkualitas.
Dengan terbentuk keluarga berkualitas maka generasi mendatang sebagai sumber
daya manusia yang berkualitas akan dapat melanjutkan pembangunan.
Program keluarga berencana dalam pembangunan berkelanjutan yang
berwawasankependudukan dapat memberikan kontribusi dalam empat hal, yaitu :
a. Mengendalikan jumlah penduduk dan pertumbuhan penduduk juga dengan
peningkatan kualitas penduduk.
b. Peningkatan kualitas penduduk sebagai sumber daya yang handal dilakukan
dengan mengarahkan pembangunan pada penurunan kematian ibu dan bayi
dengan menurunkan kelahiran atau kehamilan melalui penggunaan
kontrasepsi.
c. Berusaha dan menjunjung tinggi perwujudan hak – hak asasi manusia dalam
hal kesehatan reproduksi pasangan usia subur untuk merencanakan kehidupan
berkeluarga.
d. Mendukung upaya pemberdayaan perempuan dengan menyadari sepenuhnya
akan hak dan kewajiban perempuan serta sebagai sumber daya manusia yang
tangguh.

Dengan mengikuti program KB sesuai anjuran pemerintah, para akseptor akan mendapatkan
tiga manfaat utama optimal baik untuk ibu, anak dan keluarga, antara lain:

1. Manfaat Untuk Ibu:


 Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
 Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu
 Menjaga kesehatan ibu - Merencanakan kehamilan lebih terprogram
 Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang berulang kali
dalam jangka waktu yang terlalu pendek.
11

 Peningkatan kesehatan mental dan sosial yang dimungkinkan oleh adanya


waktu yang cukup untuk mengasuh anak, beristirahat dan menikmati waktu
luang serta melakukan kegiatan lainnya.
2. Manfaat Untuk Anak:
 Mengurangi risiko kematian bayi
 Meningkatkan kesehatan bayi
 Mencegah bayi kekurangan gizi
 Tumbuh kembang bayi lebih terjamin
 Kebutuhan ASI eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi
 Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal
3. Manfaat Untuk Keluarga:
 Meningkatkan kesejahteraan keluarga
 Harmonisasi keluarga lebih terjaga

10. Pengaruh Program Keluarga Berencana (KB)


Program Keluarga Berencana merupakan usaha langsung yang bertujuan untuk
mengurangi tingkat kelahiran melalui penggunaan alat kntrasepsi. Berhasil atau tidaknya
Pelaksaan Program Keluarga Berencana akan menetukan pula 7 berhasil atau tidaknya usaha
untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia. Pertambahan penduduk yang cepat, tidak
seimbang dengan peningkatan produksi akan mengakibatkan ketegangan – ketegangan sosial
dengan segala akibat yang luas.

1. Pengaruh positif Program KB Dengan adanya program KB maka laju pertumbuhan


penduduk dapat ditekan untuk menghindari terjadinya peledakan penduduk yang
luar biasa, karena diperkirakan jika angka persentase kesetaraan jumlah penduduk
yang ber-KB dapat dinaikkan 1 % per tahun, maka diprediksikan jmlah penduduk
Indonesia pada tahun 2015 sekitar 237,8 juta jiwa, ini masih di bawah dari angka
proyeksi penduduk tahun 2015 yang diperkirakan sekitar 248 juta jiwa. Dengan
adanya kebijakan pemerintah unutk pengaturan laju pertumbuhan penduduk dan
pengaturan jumlah kelahiran di Indonesia merupakan bagian dari kebijakan
kependudukan nasional, yang dalam hal ini pelaksanaan program KB di daerah
pada era otonomi perlu ditentukan sasaran kinerja program untuk mewujudkan
keserasian kependudukan di berbagai bidang pembangunan. Dengan terkendalinya
jumlah penduduk, maka akan tercipta generasi yang berkualitas, sehingga dapat
meneruskan pembangunan Indonesia yang berkualiatas.
2. Pengaruh negatif Program KB Selain mendatangkan pengaruh yang positif,
program KB juga memiliki pengruh yang kurang menguntungkan, ini dilihat dari
semakin meningkatnya partisipasi masyarakat dalam ber-KB, maka penggunaan
metode KB berupa penggunaan AKDR, implant, suntik KB, pil KB juga semakin
meningkat, maka biaya yang harus di keluarkan pemerintah untuk pengadaan alat –
alat dan obat untuk kontrasepsi di Indonesia dapat dikatakan cukup tinggi.
12

Menurut penelitian, dengan peggunaan metode untuk ber-KB maka dapat


mempercepat penuaan pada akseptornya, sehingga dapat dikatakan jumlah usia
lanjut akan semakin bertambah setiap tahunnya, sehingga biaya yang juga harus
dikeluarkan pemerintah untuk kesejahteraan para Usila juga meningkat.

11. Cara Operasional Program Keluarga Berencana (KB).


1. Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE).
Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi dilakukan dengan memberikan
penerangan konseling, advokasi, penerangan kelompok (penyuluhan) dan
penerangan massa melalui media cetak dan elektronik. Dengan penerangan,
motivasi diharapkan meningkat sehingga terjadi peningkatan pengetahuan,
perubahan sikap dan perilaku masyarakat dalam berKB, melalui pendewasaan 10
usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga,
peningkatan kesejahteraan keluarga sehingga tercapai Norma Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).
2. Pelayanan kontrasepsi dan pengayoman peserta KB.
Dikembangkan program reproduksi keluarga sejahtera. Para wanita baik sebagai
calon ibu atau ibu, merupakan anggota keluarga yang paling rentan mempunyai
potensi yang besar untuk mendapatkan KIE dan pelayanan KB yang tepat dan
benar dalam mempertahankan fungsi reproduksi. Reproduksi sehat sejahtera
adalah suatu keadaan sehat baik fisik, mental dan kesejahteraan sosial secara utuh
pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses
reproduksi. Bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan serta
dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup
spiritual dan material, bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki hubungan yang
serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antara keluarga dengan
lingkungan. Dalam mencapai sasaran reproduksi sehat, dikembangkan 2 gerakan
yaitu: pengembangan gerakan KB yang makin mandiri dan gerakan keluarga sehat
sejahtera dan gerakan keluarga sadar HIV/AIDS. Pengayoman, melalui program
ASKABI (Asuransi Keluarga Berencana Indonesia), tujuan agar merasa aman dan
terlindung apabila terjadi komplikasi dan kegagalan.
3. Peran serta masyarakat dan institusi pemerintah.
PSM ditonjolkan (pendekatan masyarakat) serta kerjasama institusi pemerintah
(Dinas Kesehatan, BKKBN, Depag, RS, Puskesmas).
4. Pendidikan KB.
Melalui jalur pendidikan (sekolah) dan pelatihan, baik petugas KB, bidan, dokter
berupa pelatihan konseling dan keterampilan
13

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program gerakan KB di laksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa
di mana pada saat ini pemerintah sedang melakukan pembangunan di segala bidang,
termasuk untuk mengatasi berbagai masalah kependudukan seperti pertumbuhan penduduk
yang tinggi, penyebaran penduduk yang tidak merata dan kualitas sumber daya manusia yang
relatif rendah.
Adapun strategi pendekatan yang dilakukan dalam program pelayanan kb meliputi:
Pendekatan Kemasyarakatan (community approach), Pendekatan koordinasi aktif (active
coordinative approach), Pendekatan integrative (integrative approach), Pendekatan kualitas
(quality approach), Pendekatan kemandirian (self rellant approach), Pendekatan tiga dimensi
( three dimension approach). Dalam pelayanan KB juga ada cara operasinal programnya yang
meliputi: Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE), Pelayanan kontrasepsi dan
pengayoman peserta KB, Peran serta masyarakat dan institusi pemerintah dan Pendidikan
KB.
Dari program KB juga memiliki dampak terhadap pencegahan kelahiran, semisalkan dampak
pada ibu, dampak pada anak, maupun dampak pada suami. Secara umum Program keluarga
berencana memberikan dampak, yaitu penurunan angka kematian ibu dan anak;
Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi; Peningkatan kesejahteraan keluarga;
Peningkatan derajat kesehatan; Peningkatan mutu dan layanan KB-KR; Peningkatan sistem
pengelolaan dan kapasitas SDM; Pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam
penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan berjalan lancar.

B. Saran
diharapkan untuk meningkatkan upaya menanggulangi ketidakikutsertaan pasangan usia
subur dalam program Keluarga Berencana dengan cara mengadakan penyuluhan mengenai
kesehatan reproduksi dan efek samping KB
diharapkan untuk dapat meningkatkan upaya dalam mengurangi angka ketidakikutsertaan
pasangan usia subur dalam program Keluarga Berencana dengan cara memperkaya ilmu
tentang alat kontrasepsi
14

DAFTAR PUSTAKA
Abd ar-Rahim ‘Umran. 1997. Islam dan KB. Jakarta: Lentera
Hartanto, Hanafi. 2004.Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan
Masjfuk Zuhdi. 1991. Masail Fiqhiyah. Jakarta: CV Haji Mas Agung
Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi.Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Anda mungkin juga menyukai