KB PIL
DOSEN PENGAJAR :
KELOMPOK 9
Latifah Hanum
Putriana Destianingrum
Qodrika Lestari
Taupik Rohman
2018
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang
paling sempurna. Shalawat dan Salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad
SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Syukur Alhamdulillah, Penyusun panjatkan kehadirat iIlahi Rabbi atas segala Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas mata kuliah sistem reproduksi
1 ini.
Pada kesempatan ini, penyusun ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, terutama kepada Ibu Lenny Irmawati
Sirait, SST., M.Kes pembimbing pelajaran Sistem Reproduksi 1.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan. Akhirnya Kami hanya dapat
mengembalikan segala sesuatunya kepada Allah SWT. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak yang menggunakannya. Amin.
Kelompok 9
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah kependudukan yang cukup besar di Indonesia adalah jumlah
kepadatan penduduk yang sangat besar. Hal ini menimbulkan berbagai macam masalah
lain. Untuk itu, pemerintah mencanangkan program KeluargaBerencana (KB) yaitu
program pembatasan jumlah anak yakni dua untuk setiap keluarga. Program KB di
Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat dan diakui keberhasilannya di tingkat
Internasional. Hal ini terlihat dari angka kesertaan ber-KB meningkat dari 26% pada tahun
1980, menjadi 50% pada tahun 1991, dan terakhir menjadi 57% pada tahun 1997.
Program KB nasional telah berjalan selama kurun waktu 4 pelita dengan hasil yang
cukup menggembirahan, baik secara normatif maupun demografis. Berdasarkan hasil –
hasil Survey Prevalensi Indonesia ( SPI ) tahun 1987 ternyata tingkat kelahiran kasar telah
menurun menjadi sekitar 28 –29 / 1000 dan TFR menjadi sekitar 3,4 –3,6. Meskipun
begitu, jika dipandang dari segi islam KB itu hukumnya haram.
4
metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan
nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh
kontrasepsi (Depkes RI, 1998).
Kepadatan penduduk yang terjadi tentu saja menjadi suatu masalah bagi negara
Indonesia yang perlu diperhatikan oleh pemerintah sehingga banyak upaya yang dipilih
atau diprogramkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengurangi kepadatan penduduk
tersebut dengan cara melakukan program Keluarga Berencana atau dikenal dengan
singkatan KB. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui beberapa hal yang berkaitan
dengan program keluarga berencana dan sehingga penulis membuat makalah ini dengan
judul “Asuhan Keperawatan dengan Keluarga Berencana”.
5
BAB II
2.1 PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Kontasepsi hormonal oral adalah kontrasepsi berupa pil atau obat yang berbentuk
tablet yang berisi hormon esterogen dan atau progesteron. Salah satu jenis pil KB
kombinasi ialah pil KB yang mengandung alefonorgrastel atau suatu hormon
progestran dan etinel estradiol atau suatu esterogen. Hal utama yang harus diperhatikan
dalam penggunaan pil KB adalah aturan minum pil KB tersebut.kemasan pil KB yang
berredar dipasaran kemasan 28 hari (28 tablet) atau 21 hari (21tablet).untuk kemasan
28 hari, 21 tablet mengandung hormon sedangkan 7tablet lainnya tidak mengandung
hormon.untuk memulai meminum pil KB ini pastikan terlebih dahulu bahwa anda
tidak dalam keadaan hamil.
B. JENIS JENIS
1. Pil Oral Kombinasi (POK)
Adalah pil kontasepsi yang mencegah terjadinya ovulasi dan mempunyai efek
lain terhadap traktus genetalis, seperti menimbulkan perubahan perubahan
pada lendir serviks, pada motilas tuba valopi dan uiterus
2. Mini Pil
adalah pil kontasepsi yang mengandung progestin saja, tanpa esterogen. Dosis
progestin kecil yaitu 0,5mg atau kurang.mini pil bukan menghambat ovulasi
karena selama memakan pil mini ini kadang kadang masih dapt terjadi.evek
utamanya adalah terhadap lendir serviks, dan endomotrium sehingga nidasi
blasto kista tidak dapat terjadi.
3. Morning After Pil
Adalah pil atau obat yang harus dimulai dalam waktu beberapa jam atau
diberikan esok paginya.morning after pil hanya akan efektif jika diminum
paling lama120 jam atau 5 harisejak hubungan seks evek sampingnya dapat
ditimbulkan adalah mual dan sedikit mulas.
6
C KEUNTUNGAN
1 Keuntungan pil KB secara umum
a) Sangat efektif bila dipakai dengan benar
b) Tidak mengurangi kenyamanan hubungan suami istri
c) Menstruasi (Haid) menjadi teratur, lebih sedikit dan lebih singkat
waktunya, juga mengurangi rasa nyeri haid.
d) Dapat dipakai selama diinginkan, tidak harus beristirahat dulu
e) Dapat dipakai oleh semua wanita usia reproduktif
f) Dapat dipakai oleh wanita yang belum pernah hamil
g) Dapat dihentikan pemakaiannya dengan mudah kapan saja
h) Kesuburan segera kembali setelah pemakaian pil dihentikan
i) Dapat dipakai sebagai kontrasepsi emergensi• setelah hubungan suami
istri yang
2 Keuntungan Pil oral kombinasi
a) Sangat efektif sebagai kontrasepsi.
b) Resiko terhadap kesehatan sangat baik.
c) Tidak mengganggu hubungan seksual.
d) Mudah digunakan.
e) Mudah dihentikan setiap saat.
f) Mengurangi perdarahan saat haid.
g) Mengurangi insidens gangguan menstruasi.
h) Mengurangi insidens anemia defisiensi besi.
i) Mengurangi insidens kista ovarium.
j) Mengurangi insidens tumor jinak mammae.
k) Mengurangi karsinoma endometrium.
l) Mengurangi infeksi radang panggul.
m) Mengurangi osteoporosis.
n) Mengurangi rheumatoid artritis.
3 Keuntungan Pil Mini
a) Sangat efektif apabila digunakan secara benar.
b) Tidak mempengaruhi air susu ibu.
c) Nyaman, mudah digunakan.
d) Tidak mengganggu hubungan seksual.
7
D KERUGIAN
1 Pil oral kombinasi
a) Mahal
b) Penggunaan pil harus diminum setiap hari dan bila lupa minum akan
meningkatkan kegagalan.
c) Perdarahan bercak dan “breakthrough bleeding”.
d) Ada interaksi dengan beberapa jenis obat (rifampisin, barbiturat, fenitoin,
fenilbutason dan antibiotik tertentu).
e) Tidak mencegah penyakit menular seksual, HBV, HIV/AIDS.
f) Efek samping ringan/jarang, namun dapat berupa amenorea, mual, rasa
tidak enak di payudara, sakit kepala, mengurangi ASI, berat badan
meningkat, jerawat, perubahan mood, pusing, serta retensi cairan, tekanan
darah tinggi, komplikasi sirkulasi yang jarang namun bisa berbahaya
khususnya buat perokok.
2 Pil Mini
a) Mahal.
b) Menjadi kurang efektif bila menyusui berrkurang.
c) “Breaktfrough bleeding” perdarahan bercaak, amenorea dan haid tidak
teratur.
d) Harus diminum setiap hari (bila lupa minnum maka kemungkinan hamil).
e) Gejala khusus : nyeri kepala, perubahan mood, penambahan atau
penurunan berat badan, payudara menegang, nausea, pusing, dermatitis
atau jerawat, hiersutisme (pertumbuhan rambut atau bulu yang berlebihan
pada daerah muka) sangat jarang.
f) Bagi wanita yang pernah mengalami kehamiilan ektopik, pil mini tidak
menjamin akan melindungi dari kista ovarium di masa depan.
g) Tidak melindungi dari penyakit menular sseksual, HBV, HIV/AIDS.
Kasus
Ny.Kn melahirkan putra ke 3 tanggal 25 Maret 2018. Saat ini dia sudah mengalami
menstruasi ke 3 dan sekarang menstruasi hari ke 4. Ibu dinyatakan di diagnosa diabetes
saat mengandung putra ketiganya ini sehingga haruss menjalani SC. Ibu berencana
8
menggunakan alat kontrasepsi yang tidak mengganggu kesehatan dan kesuburannya.
Konseling dan jenis alat kontrasepsi apa yang diberikan kepada Ny.Kn?
Step 1 dan 2
Kata-kata sulit
1. Alat kontrasepsi
Alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan, memiliki expire date
(tanggal kadaluarsa) dan penggunaannya dapat dipakai sendiri, namun
sebagian alat kontrasepsi juga perlu mendapat bantuan tenaga kesehatan
untuk memasangkan alat kontrasepsi tersebut.
2. Diabetes
penyakit jangka panjang atau kronis yang ditandai dengan kadar gula darah
(glukosa) yang jauh di atas normal
3. SC
Sectio C aesarea adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi
pada dinding abdomen dan uterus
4. Konseling
proses penyuluhan yang dilakukan oleh ahli
Step 3 dan 4
Jawab :
1. Guna untuk mencegah kehamilan kembali
2. Karena ibu mempunyai kadar glukosa yang tidak normal atau melebihi batas
normal
3. Ibu diharuskan menjalani SC karena didiagnosa diabetes.wanita yang
menderita diabetes pada masa kehamilannya akan memiliki bayi yang
ukurannya lebih besar dari normal dikarenakan bayi mendapatkan asupan gula
terlalu banyak akibat kadar gula dalam darah sang ibu yang tinggi
9
LO : PIL KB
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 06 april 2018, jam 08.30 WIB di RS Central
Medika
I. Identitas pasien
Nama : Ny.Kn
Usia : 35 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Pernikahan : Sudah Menikah
Alamat : Bekasi
Suku : Sunda
Diagnosa Medis : Diabetes Gestasional
KB : Kb Pil
Agama : Islam
No. RM : 001
Ruangan : mawar
Tanggal Masuk : 25 maret 2018
Tanggal Pengkajian : 25 maret 2018
II. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Usia : 45 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan Klien : suami
III. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama
Ibu mengalami menstruasi saat setelah melahirkan dengan adanya diabetes
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien setelah melahirkan mengalami menstruasi dan di diagnosa diabetes
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sebelumnya mengalami diabetes saat kehamilan putra ke 3
d. Riwayat Penyakit Keluarga
10
Keluarga mengatakan tidak pernah mengalami penyakit serupa.
IV. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Status emosional : Stabil
Tanda vital sign
Tekanan darah :130/90
Nadi : 65x /menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,5oC
V. Pemeriksaan fisik
Kepala : Mesocepal, tidak ada nyeri tekan
Rambut : panjang, lurus, hitam , tidak ada massa oval, tidak ada striae
gravidarum, tidak ada bekas luka, tidak oedem
Mata : simetris, tidak ada tanda –tanda infeksi, konjung tiva merah
muda
sclera tidak ikterik dan penglihatan baik
Telinga : simetris, bersih
Hidung : simetris tidak ada polip,tidak ada sekret
Mulut : tidak ada karies pada gigi, tidak ada gusi berdarah, lidah bersih.
Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar parotis, tyroid, limfe
dan tidak
ada pembesaran kelenjar vena jugu laris.
Dada : tidak ada bunyi wezzing, tidak ada bunyi retraksi
dinding dada.
Payudara : simetris, putting susu menonjol, hiperpigmentasi pada
areola
mamae, dan Colostrums belum keluar.
Abdomen : bekas luka operasi.
Hasil pemeriksaan Laboratoriun
Sebelum makan Setelah Puasa Hamil
makan
11
Normal 70-130 mg/dl < 180 mg/dl < 100 mg/dl 122 setelah
makan
Tidak 145 mg/dl
normal
B. Data Fokus
12
glukosa(GTT). 3. Abdomen : ada 3. Sectio
(Hellen Farrer, bekas luka caesarea
Perawatan operasi. adalah suatu
Maternitas Edisi tindakan
2, 1999) untuk
melahirkan
3 Ibu berencana 3 Keuntungan bayi
menggunakan KB Pil menurut perabdominan
alat Handayani dengan
kontrasepsi (2010) yaitu membuat
yang tidak tidak sayatan pada
mengganggu mengganggu dinding perut
kesehatan dan hubungan dan rahim atas
kesuburannya seksual, siklus indikasi
haid menjadi tertentu.
teratur
(mencegah
anemia), dapat
digunakam
sebagai metode
jangka panjang,
dapat
digunakan pada
masa remaja
hingga
menopouse,
mudah
dihentikan
setiap saat,
kesuburan
cepat kembali
setelah
penggunaan pil
13
dihentikan,
membantu
mencegah:
kehamilan
ektopik, kanker
ovarium,
kanker
endometrium,
kista ovarium,
acne, dan
disminorhea.
C. Analisa Data
Nama : NY.Kn No. RM : 001
Ruangan : mawar Usia :35 Tahun
NO Data Problem Etiologi
1. DS : Ibu mengatakaan di Ketidak stabilan Gangguan toleransi
diagnosa diabetes glukosa dalam darah glukosa darah
DO :
Terdapat odema di kaki
bagian kiri
Glukosa : 145 mg/dl
BB : 70 kg
14
E. Intervensi
Nama : NY.Kn No. RM : 001
Ruangan : mawar Usia :35 Tahun
15
2. Setelah dilakukan 1. Berikan informasi 1. agar pasien
asuhan keperawatan mengenai penyakit mengerti tentang
selama 1x24 jam pasien kondisinya
diharapkan kecemasan 2. Berikan konseling agar 2. agar pasien
pasien berkurang pasien mengerti tentang mengetahui
dengan KH : pemasangan prosedur
- Pasien tidak kontrasepsi pemasangan
merasa gelisah 3. Gunakan pendekatan kontrasepsi
- Pasien yang tenang dan 3. agar pasien
mengerti menyakinkan percaya kepada
tentang perawat dan
informasi mudah mengerti
penyakit yang tentang
diderita penjelasan
- Pasien perawat
mengerti
tentang alat
pemasangan
kontrasepsi
F. Implementasi Keperawatan
Nama : NY.Kn No. RM : 001
Ruangan : mawar Usia :35 Tahun
16
N : 65x /menit
RR : 20x/menit
S : 36,5oC
3 Menimbang BB untuk
memantau adanya perubahan S :
odema O : 70 kg
17
3. Gunakan pendekatan yang S : pasien mengatakan
tenang dan menyakinkan mengerti tentang informasi
pemasangan kontrasepsi
S : perawat melakukan
pendekatan untuk
mengurangi kegelisahan
pasien
G. Evaluasi
Nama : NY.Kn No. RM : 001
18
- terdapat odema di bagian kaki
- perawat memberi obat penurun
glukosa
A :masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
25 maret 2018 Ansietas b.d kurang terpapar S:
informasi - pasien mengatakan perawat sudah
memberikan informasi tentang
penyakit.
- pasien mengatakan mengerti
tentang informasi pemasangan
kontrasepsi
- perawat melakukan pendekatan
untuk mengurangi kegelisahan
pasien
O:
- pasien mengerti dengan informasi
yg dipaparkan oleh perawat
- pasien terlihat mengerti apa yang
perawat jelaskan
- pasien terlihat tenang
A :masalah teratasi
P : hentikan intervensi
19
2.3 JUSTIFIKASI
B Data Objektif
No DO JUSTIFIKASI
1 TTV Tekanan darah pasien tinggi merupakan
TD : 130/90mmHg salah satu tanda klinis nyeri.
Nadi : 65x /menit NILAI NORMAL
Pernafasan: 20x/menit TD 100-120 dan 70-80 mmHg
Suhu: 36,5Oc Nadi 60 – 100 x/menit
20
Pernafasan 12-20 x/menit
Suhu 36,5 – 37,40C
2 Hasil lab Diabetes gestasional merupakan diabetes
Glukosa : 145 mg/dl temporer yang timbul akibat perubahan
metabolisme karbohidrat selama kehamilan.
3 Abdomen : ada bekas luka Sectio caesarea adalah suatu tindakan untuk
operasi. melahirkan bayi perabdominan dengan
membuat sayatan pada dinding perut dan
rahim atas indikasi tertentu.
21
2 Pantau TTV dalam batas normal Tekanan darah adalah kekuatan yang
terutama TD mendorong darah terhadap dinding
arteri, Tekanan ditentukan oleh kekuatan
dan jumlah darah yang dipompa, dan ukuran
serta fleksibilitas dari arteri, diukur dengan
alat pengukur tekanan darah dan stetoskop.
Tekanan darah terus-menerus berubah
tergantung pada aktivitas, suhu, makanan,
keadaan emosi, sikap, keadaan fisik, dan
obat-obatan.
3 Timbang BB untuk memantau Edema (oedema) atau sembab adalah
adanya perubahan odema meningkatnya volume cairan ekstraseluler
dan ekstravaskuler (cairan interstitium) yang
disertai dengan penimbunan cairan
abnormal dalam sela-sela jaringan dan
rongga serosa (jaringan ikat longgar dan
rongga-rongga badan). Oedema dapat
bersifat setempat (lokal) dan umum
(general). Oedema yang bersifat lokal
seperti terjadi hanya di dalam rongga perut
(ascites), rongga dada (hydrothorax)
(Wheda, 2010).
4 Monitor edema di bagian kaki untuk mencegah komplikasi tambahan
22
keluarganya ,sedangkan hal tersebut perlu
diketahui untuk membantu dan
mendukung penatalaksanaan medis serta
melibatkan pasien dan keluarga dalam
penalaksanaan pelayanan kesehatan di
rumah sakit.
2 Berikan konseling agar pasien Konseling merupakan proses interaksi
mengerti tentang pemasangan
untuk menolong seseorang untuk
kontrasepsi
menemukan permasalahan dan
memecahkan permasalahan tersebut.
Proses interaksi terjadi antara pihak yang
memiliki permasalahan (konseli) dengan
pihak yang memiliki keterampilan khusus
dalam memberi bantuan memcahkan
masalah (konselor).
3 Gunakan pendekatan yang tenang dan Sebuah keberhasilan dan kesuksesan yang
menyakinkan
diperoleh oleh seseorang merupakan hasil
dari sebuah kepercayaan terhadap dirinya
sendiri yang dapat menimbulkan motivasi
untuk memperoleh apa yang diinginkan,
serta kepercayaan terhadap orang lain yang
telah membantu dalam mewujudkan
keinginannya agar pasien percaya kepada
perawat dan mudah mengerti tentang
penjelasan perawat
23
BAB III
3.1 PEMBAHASAN
A Sejarah dan Pengenalan
Kondom adalah bentuk kontrasepsi yang pertama kali ditemukan. Kondom dibuat
daribanyakbahan yang tidak lazim dan pada awalnya lebih dianggap sebagai perlindungan
terhadap penyakit menular seksual daripada sebagai pencegah kehamilan. Sejak acquired
immune deficiency syndrome (AIDS) ditemukan pada tahun 1981 (Conor&Kingman,
1998) kondom telah diiklankan dan dipromosikan secara luas. Kondom dapat dibeli di
swalayan, pompa bensin dan mesin penjual serta tersedia di toilet umum priadanwanita.
Kondom adalah metode yang sanga tefektif dan merupakan satu diantara beberapa
kontrasepsi yang tersedia bagi pria. Kondom sering disebut denan berbabainama, seperti
selubung, johnny, karet dan French letter.
B Jenis Kondom
A. Kondom untuk Pria
Kondom untuk pria terbuat dari lembaran latex, polyurethane atau membrane
alamiah yang diletakkan di penis sebelum berhubungan seks dan dikenakan
sampai setelah ejakulasi ketika penis sudah dilepaskan dari liang (vagina, mulut,
anus).
24
sekali pakai. Kondom ini punya 2 jenis cincin: yang lebih kecil dimasukkan
kedalam vagina, sedangkan yang lebih besar ditaruh diluar.
C Cara Kerja
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara
mengemas sperma diujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga
sperma tersebut tidak tercurah kedalam reproduksi wanita.
Mencegah penularan kepada pasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat
dari latex danvinill.)
D Efektivitas
Kondom cukup evektif bila dipakai secara benar pada setiap kali berhubungan
seksual. Pada beberapa pasangan pemakaian kondom tidak efektif karena tidak
dipaai secara konsisten. Secara ilmiah didapatkan hanya sediki tangka
kegagalan kondom yaitu 2 -12 kehamilan per 100 perempuan pertahun.
E Manfaat
Kontrasepsi
Efektif bila digunakan dengan benar
Tidak mengganggu produksi ASI
Tidak mengganggu kesehatan klien
Tidak mempunyai pengaruh sistemik
25
Murah dan dapat dibeli secara umum
Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus
Metode kontrasepsi sementara bila metode kontasepsi lainnya harus ditunda
Nonkontasepsi
Keterbatasan
Ny.Cusia 30 tahun danTn.A menikah pada bulan maret yang lalu. Pasangan ini
berkeinginan untuk tidak memiliki anak terlebih dahulu oleh karna keuangan yang belum
siap.Pasangan memutuskan yang menggunakan kontrasepsi adalah istri namun tidak
menginginkan kontrasepsi yang mengganggu pola haid, tidak merepotkan, dan jika di hentikan
dapat segera hamil.Tn.A mengatakan bekerja serabutan sehingga tidak memiliki penghasilan
tetap dan tidak memiliki asuransi kesehatan. HasilTTV : TD : 120/80 mmHg , N : 80x/menit,
RR : 20x/menit, S : 36,7 °c. Konseling dan jenis alat kontrasepsi apa yang anda berikan kepada
Ny.C ?
26
Seven jump:
Step 5
LO : Kondom
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama : Ny.C
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Pondok Hijau Permai Bekasi
Masuk Rs : 16 Mei 2018 pukul 13.00
No.RM : 002
Ruangan : Anggrek 2
Tanggalpengkajian : 16- mei - 2018
27
adalah istri namun tidak menginginkan kontrasepsi yang mengganggu pola
haid,jika di hentikan dapat segera hamil
b. Riwayat penyakit dahulu
–
c. Riwayat kesehatan keluarga
-.
3. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan fisik umum
. Inspeksi
1. Kepala
Warna rambut : hitam
Benjolan : tidak ada
Rontok : tidak
Ketombe : tidak ada
2. Mata
Kelopak mata : tidak oedema -/-
Konjungtiva : tidak anemis -/-
Sklera : tidak ikterus -/-
3. Hidung : simetris
Skret : tidakada-/-
Polip : tidak ada -/-
4. Mulut dan gigi
Lidah : bersih, tidak stomatitis
Gusi : tidak epulis,
Gigi : tidak karies
5. Telinga : simetris
6. Leher : tidak ada pembesaran klj. Thyroid dan vena jugularis
Axilla : tidak ada pembesaran klj. Limfe
7. Dada
Payudara : Simetris
Pembesaran : tidak ada -/-
Papilla mammae : menonjol +/+
Benjolan : tidak ada
Strie : tidak ada
28
8. Abdomen :Pembesaran : tidak ada
Linea alba : tidak ada
Linea nigra : tidak ada
Bekas luka operasi : tidak ada
Strie livide : tidak ada
Strie albican : tidak ada
9. Punggung
Posisi tulang belakang :normal
10. Ekstrimitas : Simetris
Oedema : tidak ada-/-
Varices : tidak ada-/-
11. genital
Keadaan perineum : bersih, elastis
Warna vulva : merah muda
Pengeluaran pervagina : tidak ada
Oedema : tidak ada
Anus : tidak hemoroid
Penyakit Kelamin : tidak ada
Palpasi : Tidak ada pembesaran pada payudara dan abdomen
12. Pemeriksaan Dalam : tidak dilakukan
13. Pemeriksaan Laboratorium : Tidak dilakukan
14. Pemeriksaan Penunjang Lain: Tidak dilakukan
A. DATA FOKUS
Nama : Ny.C No.RM : 002
Umur : 30 tahun Ruangan : Anggrek 2
29
- Tn.A mengatakan memutuskan yang - Pasien terlihat tidak memiliki asuransi
menggunakan kontrasepsi adalah kesehatan.
istri
- Pasien mengatakan tidak ingin
menggunakan kontrasepsi yang
mengganggu pola haid, tidak
merepotkan, dan jika di hentikan
dapat segera hamil.
B. ANALISA DATA
Nama : Ny.C No.RM : 002
Umur : 30 tahun Ruangan :Anggrek 2
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
DS:
- Pasien mengatakan menikah pada bulan
maret yang lalu
- Pasien mengatakan berkeinginan untuk
tidak memiliki anak terlebih dahulu
oleh karna keuangan yang belum siap.
- Tn.A mengatakan bekerja serabutan
sehingga tidak memiliki penghasilan
Risiko
tetap
1 Kehamilan Tidak Faktor sosial ekonomi
- Pasien mengatakan menginginkan alat
Di Kehendaki
kontrasapsi yang jikadi hentikan
pemakaian dapat segera hamil.
DO:
- Hasil TTV : TD : 120/80 mmHg , N :
80x/menit, RR : 20x/menit, S : 36,7 °c.
- Pasien terlihat tidak memiliki asuransi
kesehatan.
DS: Difisiensi
2 Kurang Informasi
Pengetahuan
30
- Pasien mengatakan tidak ingin
menggunakan kontrasepsi yang mengganggu
pola haid, tidak merepotkan, dan jika di
hentikan dapat segera hamil.
DO:
- Pasien terlihat bingung untuk
memutuskan menggunakan alat
kontrasepsi.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko Kehamilan Tidak Di Kehendaki B.D Faktor Sosial Ekonomi
2. Difisit Pengetahuan B.D Kurang Informasi
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : Ny.C No.RM : 002
Umur : 30 tahun Ruangan :Anggrek 2
31
2. Mengetahui keuntungan
dan kerugian dari
memiliki anak.
Setelah dilakukan tindakan 1. Bangun hubungan teurapetik yang di
keperawatan selama 1x24jam dasarkan pada rasa saling percaya dan
di harapkan Klien memahami saling menghormati.
informasi tentang alat 2. Sediakan informasi factual yang tepat
kontrasepsi KH: dan sesuai kebutuhan.
1. Mampu mengetahui nilai-
Difisiensi nilai personal dalam
Pengetahuan B.D pemilihan metode
2
Kurang Informasi kontrasepsi
2. Mengetahui bagaimana
kontrasepsi yang di pilih
bekerja
3. Mengetahui penggunaan
kontrasepsi yang tepat.
4. Mengetahui efek dari alat
kontrasepsi yang di pilih.
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : Ny.C No.RM : 002
Umur : 30 tahun Ruangan :Anggrek 2
NO DX.
TGL/ JAM IMPLEMENTASI TTD
KEP
1. Mengeksplorasi kesiapan mengenai kehamilan dengan
kedua pasangan.
2. Membahas hal-hal spesifik dalam persiapan kehamilan,
16- MEI-2018 1 termasuk tuntutan sosail, keuangan, dan psikologis dalam
melahirkan dan membesarkan anak.
3. Mendorong penggunaan kontrasepsi sampai siap untuk
proses kehamilan
32
4. Mendiskusikan waktu penghentian kontrasepsi untuk
memaksimalkan akurasi tanggal kehamilan.
1. Bangun hubung anteurapetik yang didasarkan pada
perasaan saling percaya dan saling menghormati.
2. Sediakan informasi factual yang tepat dan sesuai
kebutuhan.
3. Identifikasi adanya perbedaan antara pandangan pasien
16-MEI-2018 2
terhadap situasi dengan pandangan dari tim tenaga
kesehatan.
4. Gunakan alat pengkajian untuk membantu meningkatkan
kesadaran diri pasien dan pengetahuan konselor terhadap
situasi , dengan cara yang tepat
F. EVALUASI
33
- Masalah teratasi.
P:
- Hentikan intervensi.
3.3 JUSTIFIKASI
A. PEMBAHASAN DATA FOKUS PADA ASKEP
1. DATA SUBJEKTIF
NO DATA SUBJEKTIF JUSTIVIKASI
Keluarga berencana (KB) adalah gerakan untuk
Pasien mengatakan berkeinginan untuk
membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera
1 tidak memiliki anak terlebih dahulu oleh
dengan membatasi kelahiran
karna keuangan yang belum siap
(kemenkes.RI:2005)
Alat kontrasepsi adalah alat yang digunakan
untuk mencegah kehamilan, adapun alat tersebut
Tn.A mengatakan memutuskan yang yang dapat di gunakan oleh wanita yang sudah
2
menggunakan kontrasepsi adalah istrinya menikah untuk menjarak kehamilan adalah, pil
KB, suntik, dan implan.
(BKKBN:2012)
Alat kontrasepsi adalah pencegahan terbuahinya
sel telur pada perempuan oleh sel sperma pada
laki-laki atau pencegahan menempelnya sel telur
Pasien mengatakan tidak ingin
yang di buahi kedinding rahim wanita, metode
menggunakan kontrasepsi yang
3 tersebut adalah:
mengganggu pola haid, tidak merepotkan,
1. Kondom
dan jika di hentikan dapat segera hamil
2. Coitus interuptus
3. Metode kalender
(Nina:2013)
2. DATA OBJEKTIF
No DATA OBJEKTIF JUSTIVIKASI
Tanda tanda vital adalah pengecekan denyut
Hasil TTV : TD : 120/80 mmHg , N :
1 nadi/ detak jantung, respirasi, suhu tubuh juga
80x/menit, RR : 20x/menit, S : 36,7 °c
pernafasan. Dalam batas normal
34
TD: 100/70-130/90 mmHg
Nadi: 60-100 x/menit
Suhu: 36-37,5◦ C
Respirasi: 16-24 x/menit
(who dan depkes)
Alat kontrasepsi adalah pencegahan terbuahinya
sel telur pada perempuan oleh sel sperma pada
laki-laki atau pencegahan menempelnya sel
telur yang di buahi kedinding rahim wanita,
Pasien terlihat bingung untuk memutuskan
2 metode tersebut adalah:
menggunakan alat kontrasepsi
1. Kondom
2. Coitus interuptus
3. Metode kalender
(Nina:2013)
Asuransi kesehatan adalah yang mampu
memberikan jaminan keamanan finansial
terhadap pemegang polis dikala pemegang polis
mengalami sakit atau kendala kesehatan dan
Pasien terlihat tidak memiliki asuransi
3 kecelakaan yang membuatnya masuk kerumah
kesehatan
sakit, ada 2 tipe perawatan yang ditawarkan
pihak perusahaan asuransi, diantaranya rawat
inap dan rawat jalan.
(Ali: 1993).
35
- Definisi : ketiadaan atau kurang informasi kognitif yang berkaitan dengan topik
tertentu
- Penyebab : kurang terpapar informasi
- Gejala dan tanda mayor : (subjektif) menanyakan masalah yang dihadapi, (objektif)
menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah.
36
koping yang dimanifestasikan dengan adaptasi
secara spesifik. Manusia dalam sistem ini berperan
sebagai kognator dan regulator (pengaturan) untuk
mempertahankan adaptasi. ( Roy : 1996 )
37
BAB IV
B. PENJELASAN METODE
Seperti pil yang hanya berisi progesteron (POP), kontrasepsi suntik mencegah
kehamilan dengan berbagai cara. Kontrasepsi ini menyebabkan lendir serviks
mengental sehingga menghentikan daya tembus sperma, mengubah endometrium
menjadi tidak cocok untuk implantasi, dan mengurangi fungsi tuba falopi. Namun,
fungsi utama kontrasepsi suntik dalam mencegah kehamilan adalah menekan ovulasi.
C. EFEKTIVITAS
Efektivitas kontrasepsi adalah antara 99% dan 100% dalam mencegah kehamilan.
Kontrasepsi suntik adalah bentuk kontrasepsi yang sangat efektif karena angka
kegagalan penggunaanya lebih kecil. Hal ini karena wanita tidak perlu mengingat
untuk meminum pil dan tidak ada penurunan efektivitas yang di sebabkan oleh diare
atau muntah.
D. KERUGIAN
38
1 Perdarahan tidak teratur atau perdarahan atau perdarahan bercak atau amenore
2 Keterlambatan kembali subur sampai satu tahun
3 Depresi
4 Berat badan meningkat
5 Galaktore
6 Setelah di berikan tidak dapat di tarik kembali.
7 Dapat berkaitan dengan osteoporosis pada pemakaian jangka panjang.
8 Dek suntikan pada kanker payudara.
E. KEUNTUNGAN
1 Efektivitas tinggi
2 Bertahan sampai 8-10 Minggu
3 Penurunan dismenorea dan menoragi yang menyebabkan anemia berkurang
4 Penurunan gejala pramenstruasi
5 Penyakit radang panggul berkurang
6 Kemungkinan penurunan endometriosis karena pengentalan lendir serviks
7 Efektivitas tidak berkurang karena diare, muntah, atau penggunaan antibiotik
F. KONTRAINDIKASI
1 Kehamilan
2 Perdarahan saluran genital yang tidak terdiagnosis
3 Penyakit arteri berat di masa lalu atau saat ini
4 Kelainan lipid yang hebat
5 Penyakit trofoblastik baru baru ini
6 Efektivitas samping serius yang terjadi pada kontrasepsi oral kombinasi yang
bukan di sebabkan oleh estrogen
7 Adanya penyakit hati, adenoma, atau kanker hati
G. TIPE METODE
Ada dua jenis suntikan, depoprovera dan noristerat
1 Depoprovera
Depoproveraberisi depot medoksiprogesteron asetat dan di berikan dalam
suntikan tunggal 150 mg secara IM setiap 12 minggu. DMPA saat ini tersedia
39
dalam spuit yang sebelumnya telah di isi dan dianjurkan untuk diberikan tidak lebih
dari 12 Minggu dan 5 hari setelah suntikan terakhir.
2 Noristerat
Berisinoretisteronenantatdan di berikan dalam suntikan tunggal 200 mg secara
intramskular setiap 8 Minggu.
H. EFEK SAMPING
1 Sakit kepala
2 Kembung
3 Depresi
4 Berat badan meningkat
5 Perubahan mood
6 Perdarahan tidak teratur
7 Amnore
Ny. A usia 25 thn pasca curettage oleh karena diagnose kehamilan molla hidatidosa dan
diharapkan untuk menunda kehamilan berikutnya minimal 1 tahun. Alat kontrasepsi apa yang
anda anjurkan untuk Ny. A tersebut?
Step 1
1. Curettage
2. Molla hidatidosa
3. Kontrasepsi
Step 2
1. Curettage adalah operasi Rahim untuk wanita dengan masalah menstruasi, hamil,
kontrasepsi, keguguran, polip atau setelah melahirkan.
2. Molla hidatidosa adalah hamil anggur atau kehamilan abnormal berupa tumor jinak
yang terbentuk akibat kegagalan pembentukkan janin.
3. Kontrasepsi adalahmetode atau alat untuk mencegah kehamilan.
Step 3
Step 4
Step 5
LO : Suntik KB 3 Bulan.
41
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Data pasien
Nama Pasien : Ny. A
Usia : 25 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl Kamboja No.5
Pekerjaan : Irt
No.Rm : 002
Ruangan : Klari
Tanggal Pengkajian : 16 Mei 2018
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri pada bagian perut bawah setelah dilakukan tindakan
curettage
b. Kesehatan sekarang
Pasien mengatakan trauma pada kehamilan selanjutnya
c. Kesehatan terdahulu
pasien pernah melakukan curettage 2kali berturut-turut karna di diagnose
kehamilan molla hidatiosa
d. Kesehatan keluarga
Keluarga tidak ada pernah mengalami kejadian yang serupa
3. Pemeriksaan Fisik
ERSISTEM
42
a. Keadaan umum : composmetis
b. Tingkat kesadaran : normal GCS 4-5-6
c. Sistem respirasi : pernafasan normal RR: 20x/menit
d. Sistem kardiovaskular : TD : 120/80 mmHg
e. Sistem intergumen : tidak ada gangguan pada sistem intergumen
f. Sistem gastrointestinal : tidak ada gangguan pada sistem gastrointestinal
g. Sistem muskuloskeletal : tidak ada gangguan pada sistem muskuloskeletal
h. Sistem perkemihan : tidak ada gangguan pada sistem perkemihan
i. Sistem reproduksi : mengalami trauma pada rahim akibat curett
HEAD TO TOE
Inspeksi : Tidak adanya bekas oprasi, lesi, dan perubahan warna kulit
43
B. Data Focus
44
trauma akan berpisah, 2. Pasien tampak 2. Menurut Dalami, et al
kehilangan atau bencana . cemas (2009) ansietas atau
3. Pasien mengatakan kecemasan dapat
tidak nyaman 3. Respon perilaku dan emosi disebabkan oleh:
setelah melakukan terdiri dari gerakan Adanya pengalaman
curettage. tersentak-sentak (meremas traumatis seperti
tangan), bicara banyak dan trauma seperti trauma
lebih cepat, susah tidur, akan berpisah,
perasaan tidak aman kehilangan atau
Menurut Dalami, et al bencana
(2008) membagi tingkatan
kecemasan. 3. Pasien tampak 3. Menurut Dalami, et al
4. Pasien mengatakan trauma (2009) ansietas atau
pernah mengalami 4. Mengeluarkan lapisan kecemasan dapat
kehamilan molla dalam mengeluarkan disebabkan oleh:
hidatidosa. lapisan dalam rahim Adanya pengalaman
misalnya kasus keguguran, traumatis seperti
tertinggalnya sisa jaringan trauma seperti trauma
janin di dalam rahim akan berpisah,
setelah proes persalinan, kehilangan atau
hamil anggur, bencana
menghilangkan polip
rahim. 4. TTV 4. Pemeriksaan TTV
5. Pasien mengatakan TD:120/80 mmHg dilakukan untuk
ia di harapkan 5. Penundaan ini dilakukan N:70x/menit memantau
untuk menunda untuk mempersiapkan RR: 20x/menit perkembangan pasien,
kehamilan kandungan agar siap untuk S: 36oC tindakkan
berikutnya minimal kehamilan selanjutnya pengawasan terhadap
1 tahun. serta mengurangi resiko perubahan/ gangguan
berulangnya mola. system tubuh.
6. Pasien mengatakan
ingin 6. Dengan menggunakan alat 5. Pasien tampak 5. Adapun respon
menggunakan alat kontrasepsi, pencegahan tidak nyaman. kognitif adalah seperti
45
kontrasepsi untuk kehamilan berkala dan lapangan persepsi
menunda jangka panjang (Saiffudin, menyempit, tidak
kehamilan. 2010) mampu menerima
rangsangan dari luar
dan berfokus pada apa
yang menjadi
perhatiannya, dan
respon perilaku dan
emosi seperti gerakan
tersentak-sentak,
bicara berlebihan
dengan cepat dan
perasaan tidak aman.
46
C. Analisa data
DS:
1. Pasien mengatakan ia trauma
untuk kehamilan selanjutnya.
47
DS:
1. Pasien mengatakan tidak
nyaman setelah melakukan
curettage
2. Pasien mengatakan ia di
harapkan untuk menunda
kehamilan berikutnya minimal
Efek samping
1 tahun. Gangguan rasa
3 curettage
nyaman
(D.0074)
3. Pasien mengatakan ingin
menggunakan alat kontrasepsi
untuk menunda kehamilan.
DO:
1. Pasien tampak tidak nyaman.
D. Diagnose keperawatan
1. Nyeri Akut B.D Pasca Curettage (D.0077)
2. Ansietas B.D Trauma (0080)
3. Gangguan Rasa Nyaman B.D Efek Samping Curettage (D.0074)
48
E. Intervensi
Nama : Ny. A Ruangan : klari
Usia :25 tahun No RM : 002
49
(gate mechanism) dimana saat terbuka
impuls dapat transmisi, tetapi bila
sebagian / seluruhnya tertutup transmisi
dihambat sebagaian/ seluruhnya.
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian analgesic
R: Analgesic adalah sejenis obat yang
dibuat untuk menghilangkan rasa nyeri
tanpa harus menghilangkan kesadaran
seseorang.
50
Setelah dilakukan tindakan Mandiri
asuhan keperawatan selama 3x - Gunakan pendekatan yang tenang
24 jam diharapkan ansietas dan meyakinkan.
berkurang, dengan KH: R: Pendekatan yang tenang dan
- Perasaan gelisah meyakinkan dilakukan agar pasien
berkurang merasa aman dan nyaman kepada
- Rasa takut yang perawat.
disampaikan berkurang
- Wajah terlihat tenang - Nyatakan dengan jelas harapan
terhadap klien
R: Agar pasien mengerti bahwa
kontrasepsi ini aman.
51
Untuk mengetahui kondisi klinis dari
pasien
Setelah dilakukan tindakan Mandiri
asuhan keperawatan selama 3x - Ciptakan lingkungan yang tenang
24 jam diharapkan pasien dan aman
merasa nyaman, dengan KH: R: Lingkungan yang tenang dan aman
- Pasien mendapatkan akan meningkatkan rasa nyaman dari
posisi yang nyaman pasien.
- Pasien mendapatkan
kesejahteraan fisik - Dorong klien untuk mengambil
- Pasien mendapatkan posisi yang nyaman
dukungan sosial dari R: Posisi yang nyaman akan membuat
keluarga pasien sejahtera.
- Pasien mendapatkan
perawatan sesuai - Ajarkan teknik relaksasi pada pasien
Gangguan Rasa
kebutuhan R: Relaksasi merupakan suatu bentuk
Nyaman B.D
teknik yang melibatkan pergerakkan
Efek Samping
3 anggota badan dan bisa dilakukan
Curettage
dimana saja (Potter & Perry, 2005)
(D.0074)
52
R: Suntik KB adalah kontrasepsi
hormonal yang mengandung hormone
progestogen (progestin), yang serupa
dengan hormone alami wanita, yaitu
progesterone.
53
F. IMPLEMENTASI
Nama : Ny. A Ruangan : klari
Usia :25 tahun No RM : 002
NO
Hari, Tgl/Jam Implementasi Respon Paraf
DX
Mandiri S:
- Melakukan pengkaian nyeri - Pasien mengatakan nyeri
secara comperehensif mulai berkurang
P:curettage, Q:seperti tertusuk, - Pasien mengatakan mulai
R:terasa dibagian perut bawah, merasa nyaman
S: 5 T: mendadak.
- Mengjarkan pasien untuk O:
melakukan control nyeri. - Pasien tampak nyaman.
- Menggunakan metode - Pasien tidak tampak
penilaian dengan tahap menyeringai.
Rabu perkembangan yang
Dx.
16 Mei 2018 memungkinkan untuk 14: 40
1
14:00 memonitor perubahan nyeri.
- Memberikan informasi
mengenai nyeri
- Mempertimbangkan keinginan
kegiatan yang mendukung
ketika memilih strategi dalam
penurunan nyeri.
Kolaborasi
- Berkolaborasi dengan dokter
untuk pemberian analgesic
Mandiri S:
Rabu
DX - Menggunakan pendekatan - Pasien mengatakan
16 Mei 2018 15: 25
2 yang tenang dan cemas mulai berkurang
14: 45
meyakinkan
54
- Menyyatakan dengan jelas - Pasien mengatakan mulai
harapan terhadap klien nyaman.
- Mendengarkan keluhan
pasien O:
- Mengontrol stimulus untuk - Pasien tampak nyaman.
kebutuhan pasien secara - Pasien tampak mulai
tepat tidak cemas
- Mempertimbangkan - Pasien mulai rileks
kemampuan klien dalam
mengambil keputusan
- Menginstruksikan klien
untuk menggunakan
tehknik relaksasi
- Mengkaji TTV pasien
Mandiri S:
- Menciptakan lingkungan - Pasien mengatakan mulai
yang tenang dan aman merasa nyaman
- Mendorong klien untuk
mengambil posisi yang O:
nyaman - Pasien mulai tenang
- Mengajarkan teknik - Pasien tampak nyaman.
relasasi pada pasien
Rabu - Menciptakan suasana yang
DX
16 Mei 2018 menyenangkan 16:00
3
15:30 - Menyampaikan kepada
anggota keluarga untuk
kenyamanan pasien
- Memberi tahu pasien
untuk pemasangan kb
suntik
- Meyakinkan pasien
tentang pemasangan kb
suntik
55
- Menyuntikkan kb kepada
pasien
G. EVALUASI
Nama : Ny. A Ruangan : klari
Usia :25 tahun No RM : 002
56
4.3. JUSTIVIKASI
A. PEMBAHASAN DATA FOKUS
1. DATA SUBJEKTIF
57
Penundaan ini dilakukan untuk mempersiapkan
Pasien mengatakan ia di harapkan untuk
kandungan agar siap untuk kehamilan
5 menunda kehamilan berikutnya minimal 1
selanjutnya serta mengurangi resiko
tahun.
berulangnya mola.
2. DATA OBJEKTIF
Tentang data subjektif pada kasus kami antara lain:
NO DATA OBJEKTIF JUSTIVIKASI
Pendekatan transserviks pada abortus bedah
mensyaratkan bahwa serviks mula-mula harus
dibuka (dilatasi) dan kemudian kehamilan
dievakuasi dengan mengerok keluar secara
mekanis isi (kuretase tajam), dengan menghisap
1 Pasien terlihat menyeringai keluar isi (kuretase hisap), atau keduanya.
Aspirasi vakum, bentuk tersering kuret hisap,
memerlukan kanula kaku yang dihubungkan ke
sumber vakum bertenaga listrik (Masclsaac dan
Darney, 2000; Masc dan Roman 2005 dalam
Cummingham, et al (2012).
Menurut Dalami, et al (2009) ansietas atau
kecemasan dapat disebabkan oleh: Adanya
2 Pasien tampak cemas
pengalaman traumatis seperti trauma seperti
trauma akan berpisah, kehilangan atau bencana.
Menurut Dalami, et al (2009) ansietas atau
kecemasan dapat disebabkan oleh: Adanya
3 Pasien tampak trauma
pengalaman traumatis seperti trauma seperti
trauma akan berpisah, kehilangan atau bencana.
58
Pemeriksaan TTV dilakukan untuk memantau
TTV : TD:120/80 mmHg, N:70x/menit, RR:
4 perkembangan pasien, tindakkan pengawasan
20x/menit, S: 36oC
terhadap perubahan/ gangguan system tubuh.
Adapun respon kognitif adalah seperti lapangan
persepsi menyempit, tidak mampu menerima
rangsangan dari luar dan berfokus pada apa yang
5 Pasien tampak tidak nyaman. menjadi perhatiannya, dan respon perilaku dan
emosi seperti gerakan tersentak-sentak, bicara
berlebihan dengan cepat dan perasaan tidak
aman.
Keuntungan suntik KB 3 Bulan adalah efektif
untuk pencegahan kehamilan jangka panjang,
6 Pasien akan di beri suntik KB 3 bulan. tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
klien dan tidak memuliki pengaruh terhadap ASI
(Syaifuddin, AB. 2004)
59
3. Gangguan Rasa Nyaman B.D Efek Samping Curettage (SDKI: D.0074)
Kolcaba (1992, dalam Potter & Perry, 2006) mengungkapkan kenyamanan/ rasa
nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, yaitu
kebutuhan akan ketentraman (suatau kepuasan yang meningkatkan penampilan
sehari-hari), kelegaan (kebutuhsn telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang
sesuatu yang melebihi maasalah dan nyeri). Kenyamanan mesti dipandang secara
holistikyang mencakup 4 aspek, yaitu : fisik, social, psikospiritual dan lingkungan.
INTERVENSI DAN
NO JUSTIVIKASI
IMPLEMENTASI
Melakukan pengkaian nyeri secara PQRST digunakan untuk mengkaji keluhan nyeri
comperehensif pasien P (penyebab), Q (kualitas nyeri), R
P: Curettage, (penyebaran nyeri), S (skala), T (waktu nyeri
1 Q: Seperti tertusuk, timbul). (Muttaqin, 2011)
R: Terasa dibagian perut bawah,
S: 5
T: Mendadak.
Teori pengontrolan nyeri (Gate Control Theory)
dari Melzack dan Wall (1965) menusulkan bahwa
impils nyeri dapat diatur atau dihambat oleh
mekanisme pertahanan di sepanjang saraf pusat.
Teori ini mengatakan bahwa impuls nyeri
dihantarkan saat sebuah pertahanan dibuka dan
Mengajarkan pasien untuk melakukan impuls dihambat saat sebuah pertahanan tertutup.
2
control nyeri. Upaya menutup pertahanan tersebut merupakan
dasar teori meghilangkan nyeri. Gate control
theory: mejelaskan tentang transmisi nyeri,
transmisi pintu gerbang (gate mechanism) dimana
saat terbuka impuls dapat transmisi, tetapi bila
sebagian / seluruhnya tertutup transmisi dihambat
sebagaian/ seluruhnya.
60
Analgesic adalah sejenis obat yang dibuat untuk
Berkolaborasi dengan dokter untuk
3 menghilangkan rasa nyeri tanpa harus
pemberian analgesic
menghilangkan kesadaran seseorang.
INTERVENSI DAN
NO JUSTIVIKASI
IMPLEMENTASI
Mengunakan pendekatan yang tenang Pendekatan yang tenang dan meyakinkan
1 dan meyakinkan. dilakukan agar pasien merasa aman dan nyaman
kepada perawat.
Teknik relaksasi dilakukan untuk mnegurangi
Menginstruksikan klien untuk
2 kecemasan pasien, membuat pasien merasa aman
menggunakan tehknik relaksasi.
dan nyaman
Pemeriksaan TTV dilakukan untuk memantau
perkembangan pasien, tindakkan pengawasan
3 Mengkaji TTV pasien
terhadap perubahan/ gangguan system tubuh.
Untuk mengetahui kondisi klinis dari pasien
INTERVENSI DAN
NO JUSTIVIKASI
IMPLEMENTASI
Menciptakan lingkungan yang tenang dan Lingkungan yang tenang dan aman akan
1
aman meningkatkan rasa nyaman dari pasien.
Relaksasi merupakan suatu bentuk teknik yang
2 Mengajarkan teknik relaksasi pada pasien melibatkan pergerakkan anggota badan dan bisa
dilakukan dimana saja (Potter & Perry, 2005)
Suntik KB adalah kontrasepsi hormonal yang
Memberi tahu pasien untuk pemasangan mengandung hormone progestogen (progestin),
3
kb suntik yang serupa dengan hormone alami wanita, yaitu
progesterone.
61
Menurut WHO, KB adalah mendapatkan
objektif-objektif tertentu, mrnghindari kelahiran
yang tidak diinginkan, mengatur intrerval
diantara kehamilan, mndapatkan kelahiran yang
4 Menyuntikkan kb kepada pasien.
memang diinginkan, mengontrol waktu saat
kelahirandalam hubungan suami-istri,
menentukan jumlah anak dalam keluarga,
(Hartanto,2004)
62
BAB V
A. Pengertian
Implan adalah metode kontrasepsi hormon yang efektif, tidak permanen dan
dapat mencegah terjadinya kehamilan antara 3 sampai 5 tahun.Implan ini merupakan
kontrasepsi jenis lain yang bersifat hormonal, dan dimasukkan kebawah kulit. Ada
beberapa jenis implan, yang biasa dipakai diindonesia itu yang mereknya
norplant.Bedanya implan dengan IUD, kalau IUD dimasukkan dari rahim dan
dibiarkan tertinggal didalam rahim, sedangkan implan dimasukkan lewat lengan atas
melalui insisi kecil,dan dibiarkan didalam kulit. ketidak tahuan mereka tentang
persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi tersebut, berbagai faktor harus
dipertimbangkan termasuk status kesehatan. Salah satu bagian dari program KB
nasional adalah KB implant (Manuaba, 1998).Waktu terbaik pemasangan impaln ini
adalah waktu menstrual periode antar 5-7 hari setelah menstruasi. Kontraindikasinya
yakni pada wanita hamil, penyakit hepar, pendarahan uterus up normal. Implant
sebagai alat kontrasepsi MKET merupakan metode kontrasepsi yang dapat digunakan
dalam jangka waktu yang lama, dengan efektivitas tinggi dalam mencegah kehamilan
(Prawirohardjo, 2009).Implan akan dimasukkan ke dalam kulit dengan alatnya yang
bernama trocar yang seperti kabel kecil yang suadah dipotong kira kira 1-2cm,
sedangkan trocar itu besi yang ukurannya kira kira seperti isi pulpen.
Susuk atau implan merupakan salah satu metode kontrasepsi yang evektif yang
berjangka 2-5 tahun.kontrasepsi ini terdiri dari 6 batang susuk yang lembut, dan
terbuat dari sejenis materi karet elastis yang mengandung hormon, lokasi
pemasangannya adalah pada lengan atas melalui suatu tindakan oprasi kecil.khasiat
kontrasepsi jenis ini timbul beberapa jam setelah insersi, sedangkan tingkat kesuburan
atau verti;itas akan kembali segera setelah pencabutannya Tanda tanda vital adalah
pengecekan denyut nadi /detak jantung, respirasi, suhu tubuh juga penafasan dalam
batas normal TD : 100/70-130/90mmHg,N : 60-100x/menit,S : 36-37,5˚CR : 16-24
x/menit (WHO DAN DEPKes)
63
B. Jenis implan
Di indonesia dikenal beberapa jenis impaln yaitu :
1. Norplant : terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm
dengan diameter 2,4mm, yang diisi dengan 36mg levonorgestrel adn lama
kerjanya 5 tahun
2. Implanon : terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira kira 40mmdan
diameter 2mm, 68 3-keto-dosegestrel dan lama kerjanya 3tahun
3. Jadena dan indoplant : terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75mg
levonorgestrel dengan lama kerjanya 3thn
4. Sinoplan
C. Keuntungan kontrasepsi
implant mempunyai banyak kelebihan dibandingkan alat kontrasepsi lainnya,
antara lain perlindungan jangka panjang sampai lima tahun, pengembalian tingkat
kesuburan yang cepat setelah pencabutan, tidak memerlukan pemeriksaan dalam,
bebas dari pengaruh estrogen, tidak mengganggu kegiatan sanggama, tidak
menganggu ASI, hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan, dan dapat dicabut
setiap saat sesuai dengan kebutuhan (Saifudin, 2006).
64
D. Kerugian
1. Tidak memberikan evek prottektif terhadap penyakit menular seksual, termasuk
aids
2. Membutuhkan tindk pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan
3. Aseptor tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrsepsi ini sesuai
keinginan, akan tetapi harus pergi keklinik untuk pencabutan
4. Dapat mempengaruhi baik penurunan maupun kenaikkan berat badan
5. Memiliki resiko sebagai layaknya sebagi tindak bedah minor ( infeksi hematoma
dan pendarahan )
6. Secara kosmetik susuk norplan dapat terliat dari laur
7. Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan poal daur haid :
a) Perdarahan bercak atau spoting. Atau ketidak teraturan daur
b) Hiper menorea atau meningkatnya jumlah darah haid ( lazimnya berkurang
dengan sendirinya setelah bulan pertama mas penggunaan )
c) Amenorea ( 20%) untuk beberapa bulan atau taun
8. Timbulnya keluhan keluhan yang mungkin berhubungan dengan pemakaian
susuk norplan
9. Pada wanita yang pernah mengalami terjadinya kista ovarium, maka penggunaan
susuk norplan tidak memberikan jaminan pencegahan terbentuknya kembali kista
ovarium dikemudian hari
Step 1 dan 2
Step 3 dan 4
Step 5
LO : KB IMPLAN
65
A. PENGKAJIAN DATA
Tanggal : 26-01-2018 jam : 18.00
1. Data Subyektif
a. Biodata
Nama ibu : Ny. “M”
Umur : 29 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Sudimoro 3/5 Blimbing
66
g. Riwayat pernikahan
Umur nikah : 25 tahun
Lama pernikahan : 4 tahun
Nikah : 1 kali
h. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
i. Riwayat KB
Ibu mengatakan ingin memakai KB Implant
Ibu mengatakan ingin menjarangkan kehamilan selama 2 tahun
j. Data Psikolog
a. Psikososial
Ibu mengatakan bahwa ikut KB Implant atas kemauan sendiri dan ijin dari
suami karena praktis dan jangka waktunya panjang.
b. Hubungan Ibu dan suami serta anak-anak (keluarga) baik
k. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Makan 3 kali sehari, tiap kali makan 1 piring/porsi dengan komposisi,
sayur lauk dan buah
b. Pola Istirahat
Tidur siang kurang lebih 2 jam dan tidur malam 7 jam
c. Pola aktivitas
Ibu melakukan pekerjaan rumah tangga setiap hari
d. Pola eliminasi
BAB 1 x/hari, konsisten
BAK 4-5 x/hari, warna kuning jernih
e. Pola kebersihan
Mandi 2 x/hari, gosok gigi 2 x/hari , keramas seminggu 3 x
f. Pola sexual
Hubungan suami istri dilakukan 4 x seminggu
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital :
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
67
- Nadi : 90 x/menit
- Suhu : 36,5°C
- Respirasi : 19 x/menit
- Tinggi badan : 160 cm
- Berat badan : 78 kg
b. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : kulit bersih
Muka : tidak pucat, tidak jerawat
Mata : konjungtiva tidak pucat, sclera putih, simetris
Hidung : bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada
polip
Mulut : simetris, caries gigi tidak ada, bersih
Telinga : bersih, simetris, tidak ada kelainan
Ketiak : tidak ada benjolan
Leher : tidak ada pembesaran tyroid
Dada & payudara : tidak ada retraksi dinding dada, payudara bersih,
simetris, tidak ada kelainan.
Perut : simetris, tidak ada bekas operasi
Vulva : bersih tidak ada Flour Albus
Ekstremitas : Ekstremitas bawah dan bawah simetri, tidak ada
oedem dan varises.
b. Palpasi
Kepala : tidak ada benjolan
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis
Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar lymfe
Payudara : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Perut : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
c. Auskultasi
Dada : tidak ada ronchi dan wheezing
Perut : bising usus normal
d. Perkusi
Perut : tidak kembung
B. ANALISA DATA
68
A. PEMBAHASAN DATA FOKUS PADA ASKEP
1. DATA SUBJEKTIF
NO DS JUSTIVIKASI
1. Pasien mengatakan tangan ketidak tahuan mereka tentang persyaratan
dan keamanan metode kontrasepsi tersebut,
sebelah kiri terasanyeri
berbagai faktor harus dipertimbangkan
termasuk status kesehatan. Salah satu
bagian dari program KB nasional adalah
KB implant (Manuaba, 1998).
2. Ibu mengatakan ingin Implant sebagai alat kontrasepsi MKET
merupakan metode kontrasepsi yang dapat
menjarangkan kehamilan
digunakan dalam jangka waktu yang lama,
selama 2 tahun dengan efektivitas tinggi dalam mencegah
kehamilan (Prawirohardjo, 2009).
2. DATA OBJEKTIF
NO DO JUSTIVIKASI
1. Kulit tangan kiri tampak ketidak tahuan mereka tentang persyaratan
dan keamanan metode kontrasepsi tersebut,
kemrahan, Skala nyeri 3 ,
berbagai faktor harus dipertimbangkan
Pasien tampak menyeringai termasuk status kesehatan (Manuaba,
1998).
kesakitan
2. Tanda-tanda vital : Tanda tanda vital adalah pengecekan
denyut nadi /detak jantung, respirasi, suhu
TD :120/80 mmHg tubuh juga penafasan dalam batas normal
Nadi :90 x/menit TD : 100/70-130/90mmHg
N : 60-100x/menit
Suhu :36,5°C S : 36-37,5˚C
Respirasi:19 x/menit R : 16-24 x/menit
(WHO DAN DEPKes)
69
3. Pasien tampak sering mencari informasi terlebih dahulu tentang
cara-cara KB berdasarkan informasi yang
bertanya kepada perawat
lengkap, akurat dan benar. Untuk
tentang KB implant memutuskan suatu cara kontrasepsi
sebaiknya mempertimbangkan penggunaan
kontrasepsi yang rasional, efektif dan
efisien (Fitri,2009)
70
sendiri.Namun, pengukuran dengan
tehnik ini juga tidak dapat
memberikan gambaran
pasti tentang nyeri itu sendiri
(Tamsuri, 2007).
3. Observasi respon pasien setelah Observasi Karakteristik nyeri
meliputi lokasi, penyebaran nyeri,
dilakukan tindakan pengontrol
dan kemungkinan
nyeri penyebaran, durasi (menit, jam, hari,
bulan) serta irama (terus-menerus,
hilang
timbul, periode bertambah atau
berkurangnya intensitas nyeri) dan
kualitas nyeri
(Tamsuri, 2007).
4. Kolaborasi pemberian analgesic Perawat jika merasa tidak jelas
mengenai reaksi terapeutik yang
diharapkan,kontraindikasi, dosis,
evek samping, atau reaksi yang
merugikan dari pengobatan ( Kee and
Hayes, 1996 )
NO INTERVENSI DX 2 JUSTIVIKASI
1. Lakukan pendekatan kepada ibu Pendekatan adalah proses,pebuatan,cara
seseorang untuk mendekati sesuatu yang
dan keluarga dalam melakukan
menjadi objek dari pendekatan.
tindakan (Depdikbud)
NO INTERVENSI DX 3 JUSTIVIKASI
1. Kaji,pengetahuan klien tentang KB mencari informasi terlebih dahulu
tentang cara-cara KB berdasarkan
implant
informasi yang lengkap, akurat dan
benar. Untuk memutuskan suatu cara
kontrasepsi sebaiknya
mempertimbangkan penggunaan
kontrasepsi yang rasional, efektif dan
efisien (Fitri,2009)
71
2. Jelaskan tentang program mencari informasi terlebih dahulu
tentang cara-cara KB berdasarkan
pemasangan dan kunjungan ulang
informasi yang lengkap, akurat dan
benar. Untuk memutuskan suatu cara
kontrasepsi sebaiknya
mempertimbangkan penggunaan
kontrasepsi yang rasional, efektif dan
efisien (Fitri,2009)
F. EVALUASI
72
6 Tanggal 17 Mei 2018
7 Pasien nampak kesakitan
8 Implant terpasang pada pukul 14:25 di lengan atas sebelah
kiri
9 Implant terpasang di tangankiri
10 Pasien mampu menjawab tanggal kunjungan dan mengerti
apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh ketika
menggunakan KB Implant
A:
MasalahTeratasi
P:
HentikanIntervensi
3 S:
1 Pasienmengatakansudahpahamtentang kb implan
2 Pasienmengatakanakanberkunjungkembaliminggudepan
3 Pasienmengatakanakanmenghindariapa yang
harustidakdilakukan
O:
1 Pasiensudahtidakterlihatkebingungann
2 Pasienakanberkunjungsetiapjadwalkunjungan
3 Pasienmelakukanhalhal yang di anjurkandan yang tidak di
perbolehkan
A:
MasalahTeratasi
P:
IntervensiDihentikan
5.3 JUSTIVIKASI
73
implant mempunyai banyak kelebihan dibandingkan alat kontrasepsi lainnya,
antara lain perlindungan jangka panjang sampai lima tahun, pengembalian tingkat
kesuburan yang cepat setelah pencabutan, tidak memerlukan pemeriksaan dalam,
bebas dari pengaruh estrogen, tidak mengganggu kegiatan sanggama, tidak
menganggu ASI, hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan, dan dapat dicabut
setiap saat sesuai dengan kebutuhan (Saifudin, 2006).
Tanda tanda vital adalah pengecekan denyut nadi /detak jantung, respirasi, suhu
tubuh juga penafasan dalam batas normal TD : 100/70-130/90mmHg,N : 60-
100x/menit,S : 36-37,5˚C,R : 16-24 x/menit (WHO DAN DEPKes)
mencari informasi terlebih dahulu tentang cara-cara KB berdasarkan informasi
yang lengkap, akurat dan benar. Untuk memutuskan suatu cara kontrasepsi
sebaiknya mempertimbangkan penggunaan kontrasepsi yang rasional, efektif dan
efisien (Fitri,2009)
Dalam melakukan pengkajian terhadap nyeri, perawat harus mempercayai ketika
pasien melaporkan adanya nyeri yang dialami pasien, walaupun dalam observasi
perawat tidak menemukan adanya cedera atau luka. Setiap nyeri yang dilaporkan
oleh klien adalah nyata (Prasetyo, 2010).
Pendekatan adalah proses,pebuatan,cara seseorang untuk mendekati sesuatu yang
menjadi objek dari pendekatan. (Depdikbud)
Pengukuran nyeri dengan pendekatan objektif yang paling mungkin adalah
menggunakan respon fisiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri.Namun,
pengukuran dengan tehnik ini juga tidak dapat memberikan gambaran pasti tentang
nyeri itu sendiri (Tamsuri, 2007).
Observasi Karakteristik nyeri meliputi lokasi, penyebaran nyeri, dan kemungkinan
penyebaran, durasi (menit, jam, hari, bulan) serta irama (terus-menerus, hilang
timbul, periode bertambah atau berkurangnya intensitas nyeri) dan kualitas nyeri
(Tamsuri, 2007).
74
BAB VI
75
menentukan efektivitas dan masa aktif alat. Rentang usia alat-alat ini
sebenarnya lebih lama daripada spesifikasi pembuatnya.
3. Alat yang melepaskan hormon
Sistem intrauterus penghasil levonorgestrel dikembangkan oleh
PopulationCouncil. Alat ini, yang disetujui pemakaiannya di Finlandia dan
Swedia sejak tahun 1990, mendapat lisensi di Inggris pada tahun 1995 dengan
nama dagang “Mirena”. LNG-IUS terdiri dari sebuah rangka Nova-T dengan
sebuah kolom LNG di dalam suatu membran (yang berfungsi membatasi
pengeluaran zat) yang membungkus batang vertikal alat. Mendapat lisensi
untuk pemakaian 5tahun tetapi pengujian membuktikan bahwa tidak terjadi
penurunan efektivitas setelah pemakaian 7 tahun.
C. KERUGIAN
1. Menoragi
2. Dismenorea
3. Sedikit peningkatan risiko kehamilan ektopik bila ada kegagalan AKDR
4. Peningkatan risiko infeksi panggul
5. AKDR terlepas keluar
6. Performansi uterus, usus dan kandung kemih
7. Malposisi AKDR
8. Kehamilan yang disebabkan oleh pengeluaran, performansi, atau malposisi
D. KEUNTUNGAN
1. Efektif dengan segera
2. Tidak ada interaksi obat
3. Reversibel dan sangat efektif
4. Tidak terkait dengan koitus
E. KONTRAINDIKASI
1. Kontraindikasi mutlak
a. Kehamilan
b. Perdarahan saluran genital yang tidak terdiagnosis; bila penyebab didiagnosis
dan diobati, AKDR dapat dipasang
c. Kehamilan ektopik sebelumnya
76
d. Infeksi panggul atau vagina; bila telah diobati, AKDR dapat dipasang
e. Kelainan pada uterus, mis., Uterus bikornu
f. Alergi terhadap komponen AKDR, mis., tembaga
g. Penyakit Wilson
h. Penggantian katup jantung atau riwayat endokarditis bakteri sebelumnya karena
peningkatan risiko infeksi
i. HIV dan AIDS karena penurunan sistem imun dan peningkatan risiko infeksi
2. Kontraindikasi relatif
a. Riwayat infeksi panggul
b. Dismenorea dan/ atau menoragi
c. Fibrosis dan endometriosis
d. Terapi penisilamin dapat mengurangi keefektifan tembaga (Guillebaud,1983)
A. KASUS
Ny. A mempunyai anak 1 orang berjenis kelamin perempuan, lahir spoontan ditolong
Bidan pada tanggal 7 mei 2018. Saat ini dia datang ke klinik dengan tujuan ingin
menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang untuk menjarangkan kehamilannya. Ibu
A ingin tetap mendapatkan haid setiap bulannya. Konseling dan jenis alat kontrasepsi
apa anda berikan kepada ibu A tersebut.
Step 1
1. Alat kontrasepsi
2. Lahir spontan
3. Konseling
Step 2
1. Suatu cara atau cara yang mempunyai tujuan untuk menghindar pembuahan hingga tak
berlangsung kehamilan .
2. Proses persalinan leawat vagina yang berlangsung tampa menggunakan alat maupun
obat,baik itu induksi, vakum atau metode lainya.
77
3. Konseling atau penyuluhan adalah proses pemberian bantuan yang oleh seorang ahli
kepada individu yang mengalami suatu masalah yang bermuara pada teratasinya
masalah yang di hadapi masalah
Step 3
Step 4
Step 5
Lo: KB IUD
B. PENGKAJIAN
I. DATA DEMOGRAFI
a. Identitas klien
Umur : 26 tahun
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Bandung
Nama : Tn R
Umur : 30 tahun
78
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan
a. Keluhan Utama
Pasien ingin mengetahui tentang alat kontrasepsi jangka panjang
b. Riwayat KB
Pasien belum pernah terpasang alat kontrasepsi
c. Riwayat Obstetri Lalu
No. Tgl lahir anak Usia kehamilan Tampat persalinan Jenis persalinan
1 7 Mei 2018 Aterm Bidan Spotan
Siklus : 30 Hari
79
a. Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital :
- Tekanan darah : 110/80 mmHg
- Nadi : 87 x/menit
- Suhu : 36,5°C
- Respirasi : 18 x/menit
- Tinggi badan : 163 cm
- Berat badan : 56 kg
C. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : kulit bersih
Muka : tidak pucat, tidak jerawat
Mata : konjungtiva tidak pucat, sclera putih, simetris
Hidung : bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada polip
Mulut : simetris, caries gigi tidak ada, bersih
Telinga : bersih, simetris, tidak ada kelainan
Ketiak : tidak ada benjolan
Leher : tidak ada pembesaran tyroid
Dada & payudara : tidak ada retraksi dinding dada, payudara bersih, simetris, tidak
ada kelainan.
Perut : simetris, tidak ada bekas operasi
Vulva : bersih tidak ada Flour Albus
Ekstremitas : Ekstremitas bawah dan bawah simetri, tidak ada oedem dan varises.
b. Palpasi
Kepala : tidak ada benjolan
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis
Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar lymfe
Payudara : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Perut : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
c. Auskultasi
Dada : tidak ada ronchi dan wheezing
80
Perut : bising usus normal
d. Perkusi
Perut : tidak kembung
D. DATA FOKUS
81
klasik adalah 28 hari - Kecemasan/an
ditambah atau 2. Wajah Klien tampak xieties adalah
dikurangi 2-3 hari tegang rasa khawatir,
(Sarwono, 2005). 3. Klien tampak gugup takut yang
Umumnya siklus 4. Klien tampak cemas tidak jelas
menstruasi terjadi sebabnya.
secara periodik Kecemasan
setiap 28 hari merupakan
(adapula setiap 21 kekuatan yang
hari dan 30 hari), besar untuk
menstruasi menggerakkan
mempunyai kisaran tingkah laku
waktu tiap siklus baik tingkah
sekitar 28-35 hari laku normal
setiap bulannya maupun
(Proverawati, dkk, tingkah laku
2009). yang
menyimpang,
3. Klien 3. metode kontrasepsi yang
mengatakan jangka panjang terganggu dan
ingin menurut Hartanto kedua-duanya
menggunaka yaitu tindakan yang merupakan
n alat membantu individu pernyataan,
kontrasepsi atau pasangan usia penampilan,
jangka subur yang sangat penjelmaan,
pajang untuk efektif untuk dari
menjarangka menghindari pertahanan
n kehamilan kelahiran, mengatur terhadap
interval kelahiran, kecemasan
dan tidak (Gunarso,
mempengaruhi 2003: 27).
hubungan seksual
82
(Hartanto,Hanafi : 5. Kontrsepsi
2003). 5. Klien selalu merupakan
4. Klien bertannya tentang usaha-
mengatakan 4. Lakukan alat kontrasepsi dan usaha untuk
takut akan pembinaan dan tentang efek mencegah
efek dari alat edukasi kepada pemasangan terjadinya
kontrasepsi para ibu mengenai kontrasepsi kehamilan.
yang akan penggunaan alat Usaha-
digunakan kontrasepsi untuk usaha itu
menghilang dapat
ketakutan yang bersifat
terjadi pada ibu sementara
yang ingin dan
memasang alat permanen
kontrasepsi. (Wiknjosast
5. Klien ro, 2007 )
mengatakan 5. Menurut jurnal
cemas akan penelitian : 6. Pengkajian
ketidakefekti Kecemasan 6. Kaji nyeri PQRST
fan penggunaan alat - P : nyeri dapat
menggunaka kontrasepsi di karena membantu
n alat karenakan oleh pemasangan perawat
kontrasepsi rendahnya alat dalam
pengetahuan kontrasepsi menentuka
akseptor terhadap - Q: ngilu n rencana
pemakaian alat - R : nyeri disatu intervensia
kontrasepsi titik yang sesuai
- S:3 (Muttain,
- T : nyeri ketika 2011)
pemasangan
6. Klien
mengatakan 6. Menurut dokter 7. Klien tampak 7. pasien
nyeri ketika Natasha Alexander meringis merasa sakit
83
dilakukan nyyeri terasa pada rahim
pemasangan karena masuknya di pasang
alat benda asing ke IUD
kontrasepsi dalam rahim
membutuhkan
penyesuaian,
namun nyeri hanya
terjadi awal-awal
pemasangan alat
kontrasepsi IUD
E. ANALISA DATA
84
kontrasepsi jangka
pajang untuk
menjarangkan
kehamilan
Do :
- Klien selalu bertannya
tentang alat kontrasepsi
- Klien selalu bertanya
tentang efek
pemasangan kontrasepsi
2 Ds :
- Klien mengatakan takut Ansietas Kurang terpapar
akan efek dari alat informasi
kontrasepsi yang akan
digunakan
- Klien mengatakan cemas
akan ketidakefektifan
menggunakan alat
kontrasepsi
Do :
- Wajah Klien tampak
tegang
- Klien tampak gugup
- Klien tampak cemas
3 Ds :
8. Klien mengatakan Nyeri Proses
nyeri ketika dilakukan pemasangan alat
pemasangan alat kontrasepsi
kontrasepsi
Do :
9. Tanda – tanda vital :
85
10. TD : 110/80 mmHg
11. N : 86x/mnt
12. RR : 16x/mnt
13. S : 37 0C
14. BB Klien 56 kg
15. Tinggi Klien 163 cm
16. Kien tampak meringis
17. Kaji nyeri
P : nyeri karena
pemasangan alat
kontrasepsi
Q: ngilu
R : nyeri disatu titik
S:3
T : nyeri ketika
pemasangan
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
86
G. INTERVENSI
87
harapan dan kriteria hasil
1. Dengan KH
terhadap dari asuhan
: Klien
perilaku klien keperawata
terlihat
tenang
2. tidak ada
kecemasan
3. Jelaskan 3. Agar tidak terjadi
semua peningkatan
prosedur kecemasan saat
termasuk prosedur
sensasi yang tindakan di
akan lakukan
dirasakan
yang mungkin
akan dialami
klien selama
prosedur
(dilakukan)
4. berikan
informasi 4. Meningkatkan
faktual terkait kepercayaan
diagnosis, pasien dan
perawatan, mengurangi rasa
dan prognosis cemas
88
kontrasepsi nyeri klien karakteristik,
(IUD) teratasi durasi,
dengan KH : frekuensi,
1. klien tidak kualitas
meringis
2. skala nyeri 2. Observasi
berkurang reaksi 2. Untuk mengetahui
ketidaknyaman tingkat
secara ketidaknyamanan
nonverbal dirasakan oleh
pasien
3. Observasi TTV
klien 3. Untuk mengetahui
kondisi klinis
pasien
4. Ajarkan teknik
relaksasi untuk
mengatasi 4. Teknik disdtraksi
nyeri, seperti dan relaksasi
nafas dalam. dapat mengurangi
nyeri yang di
5. Ciptakan rasakan pasien
lingkungan
yang tenang
dan nyaman
5. Rangsangan yang
Kolaborasi : berlebihan dari
Pemberian analgetik lingkungan akan
sesuai dosis memperberat rasa
nyeri
89
6. Obat-obat
analgetik dapat
membantu
mengurangi nyeri
pasien
H. IMPLEMENTASI
90
terhadap perilaku mulai tentang
klien berkurang pemasangan
- Jelaskan semua - pasien alat kontrasepsi
prosedur termasuk mengatakan
sensasi yang akan mulai
dirasakan yang nyaman.
mungkin akan
dialami klien O:
selama prosedur - pasien
(dilakukan) tampak
- Dengarkan klien nyaman.
- Pasien
tampak
mulai tidak
cemas
- Pasien
mulai rileks
Selasa 3 - Kaji skala nyeri S: Nyeri 16:00
12 Mei 2018 - Observasi TTV - pasien merupakan efek
15:30 klien mengatakan samping saat
- Ajarkan teknik nyeri mulai pemasangan
relaksasi untuk berkurang alat kontrasepsi
mengatasi nyeri, - pasien dalam rahim
seperti nafas mengatakan (IUD) karena
dalam. mulai masuknya
- Ciptakan nyaman benda asing
lingkungan yang dalam tubuh.
tenang dan O:
nyaman - pasien
Kolaborasi : tampak
- Pemberian nyaman.
analgetik sesuai
dosis
91
- pasien tidak
tampak
menyeringai
I. EVALUASI
Tgl,
Dx. Kep SOAP Paraf
hari/jam
Selasa Defisit S:
12 Mei pengetahuan - pasien mengatakan
2018 b.d kurang sudah paham
14:45 terpapar dengan penjelasan
informasi tentang kb
penggunaan
alat O:
kontrasepsi - pasien tampak
mengerti tentang
apa yang sudah
dijelaskan
A : Masalah Teratasi
P: Hentikan intervensi
Selasa Ansietas b.d S:
12 Mei kurang - pasien mengatakan
2018 pengetahuan cemas mulai
15:30 tentang alat berkurang
kontrasepsi - pasien mengatakan
mulai nyaman.
92
O:
- pasien tampak
nyaman.
- Pasien tampak
mulai tidak cemas
- Pasien mulai rileks
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi
Rabu Nyeri b.d S:
12 Mei Proses - pasien mengatakan
2018 pemasangan nyeri mulai
16:05 alat berkurang
kontrasepsi - pasien mengatakan
(IUD) mulai nyaman
O:
- pasien tampak
nyaman.
- pasien tidak
tampak
menyeringai.
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi
93
6.3 JUSTICE KASUS IUD
94
2. Data Objektiv
No DO JUSTIVIKASI
1 Tanda – tanda vital : Tanda tanda vital adalah pengecekan
- TD : 110/80 denyut nadi/detak jantung, respirasi, suhu
mmHg tubuh juga pernafasan. Dalam batasan
- N : 86x/mnt normal
- RR : 16x/mnt TD : 100/70-130/90 mmHg
- S : 37 0C Nadi : 60-100 x/menit
Suhu : 36-37,5oC
R : 16-24x/menit
(WHO & DEPKES )
2 Wajah Klien tampak - Kecemasan/anxieties adalah rasa
tegang khawatir, takut yang tidak jelas
Klien tampak gugup sebabnya. Kecemasan merupakan
Klien tampak cemas kekuatan yang besar untuk
menggerakkan tingkah laku baik tingkah
laku normal maupun tingkah laku yang
menyimpang, yang terganggu dan
kedua-duanya merupakan pernyataan,
penampilan, penjelmaan, dari
pertahanan terhadap kecemasan
(Gunarso, 2003: 27).
95
4 Kaji nyeri Pengkajian PQRST dapat membantu
- P : nyeri karena perawat dalam menentukan rencana
pemasangan alat intervensi yang sesuai (Muttaqin, 2011)
kontrasepsi
- Q : ngilu
- R : nyeri disatu titik
- S :3
- T : nyeri ketika
pemasangan
96
1 Kaji pengetahuan pasien Pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang
(Notoatmodjo 2003)
97
napas dalam, napas lambat (menahan
inspirasi secara maksimal) dan
bagaimana menghembuskan napas
secara perlahan, Selain dapat
menurunkan intensitas nyeri, teknik
relaksasi napas dalam juga dapat
meningkatkan ventilasi paru dan
meningkatkan oksigenasi darah
(Smeltzer & Bare, 2002).
2 Ciptakan lingkungan Meningkatkan kebutuhan rasa nyaman
yang tenang dan nyaman diartikan perawat telah memberikan
kekuatan, harapan, hiburan, dukungan,
dorongan, dan bantuan. Secara umum
dalam aplikasinya pemenuhan
kebutuhan rasa nyaman adalah
kebutuhan rasa nyaman bebas dari rasa
nyeri, dan hipo/hipertermia. Hal ini
disebabkan karena kondisi nyeri dan
hipo/hipertermia merupakan kondisi
yang mempengaruhi perasaan tidak
nyaman pasien yang ditunjukan dengan
timbulnya gejala dan tanda pada pasien
Kolcaba (1992, dalam Potter & Perry,
2005)
3 Pemberian analgetik sesuai Analgetik adalah obat atau senyawa
dosis yang dipergunakan untuk
mengurangirasa sakit atau nyeri tanpa
menghilangkan kesadaran. Kesadaran
akan perasaan sakitterdiri dari dua
proses, yakni penerimaan rangsangan
sakit di bagian otak besar danreaksi-
reaksi emosional dan individu terhadap
perangsang ini (Anief, 2000).
98
99
BAB VII
PENUTUPAN
7.1 PENUTUPAN
Kontasepsi hormonal oral adalah kontrasepsi berupa pil atau obat yang berbentuk tablet
yang berisi hormon esterogen dan atau progesteron. Salah satu jenis pil KB kombinasi ialah pil
KB yang mengandung alefonorgrastel atau suatu hormon progestran dan etinel estradiol atau
suatu esterogen. Hal utama yang harus diperhatikan dalam penggunaan pil KB adalah aturan
minum pil KB tersebut.kemasan pil KB yang berredar dipasaran kemasan 28 hari (28 tablet)
atau 21 hari (21tablet).untuk kemasan 28 hari, 21 tablet mengandung hormon sedangkan
7tablet lainnya tidak mengandung hormon.untuk memulai meminum pil KB ini pastikan
terlebih dahulu bahwa anda tidak dalam keadaan hamil
Kondom adalah metode yang sanga tefektif dan merupakan satu diantara beberapa
kontrasepsi yang tersedia bagi pria. Kondom sering disebut denan berbabainama, seperti
selubung, johnny, karet dan French letter. Jenis Kondom di bagi yaitu untuk kondom lelaki
dan kondon untuk perempuan.
Suntik pada awalnya adalah hasil penelitian setelah perang, ketika tahun 1953, Dr.
Juniman menemukan bahwa suntikan aksi-lama terbentuk bila progestogen dan alkohol
digabungkan.
Ada dua jenis suntikan, depoprovera dan noristerat. Idealnya, depoprovera harus di
berikan dalam 5 hari pertama masa menstruasi, tidak dibutuhkan KONTRASEPSI tambahan.
Setelah itu, semua suntikan harus di berikan setiap 12 Minggu. Noristerat harus diberikan pada
hari pertama masa menstruasi, tidak di butuhkan kontrasepsi tambahan. Setelah itu, semua
injeksi harus diberikan setiap 8mggu.
100
Susuk atau implan merupakan salah satu metode kontrasepsi yang evektif yang berjangka
2-5 tahun.kontrasepsi ini terdiri dari 6 batang susuk yang lembut, dan terbuat dari sejenis materi
karet elastis yang mengandung hormon, lokasi pemasangannya adalah pada lengan atas melalui
suatu tindakan oprasi kecil.khasiat kontrasepsi jenis ini timbul beberapa jam setelah insersi,
sedangkan tingkat kesuburan atau verti;itas akan kembali segera setelah pencabutannya
Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) merupakan pilihan kontrasepsi yang yang efektif,
aman,dan nyaman bagi banyak wanita. Alat ini merupakan metode kontrasepsi reversibel yang
paling sering digunakan di seluruh dunia dengan pemakai saat ini mencapai sekitar 100 juta
wanita, sebagian besar berada di Cina. Generasi terbaru AKDR memiliki efektivitas lebih dari
99% dalam mencegah kehamilan pada pemakaian 1 tahun atau lebih. Saat ini AKDR yang ada
termasuk dalam tiga golongan utama: inert, mengandung tembaga, dan melepaskan hormon.
Bentuk dan ukuran AKDR bermacam-macam. Semua alat yang saat ini tersedia memiliki satu
atau dua benang nilon yang melekat ke ujung bawah untuk mempermudah pengeluaran.
101
DAFTAR PUSTAKA
Hatcher, robert . Serba-serbi kontrasepsi lengkap dan praktis. 2015. Yogyakarta: Citra
Pustaka
Everett, Suzanne. Buku saku kontrasepsi & Kesehatan Seksual Reproduktif edisi 2.
2007. Jakarta: EGC
Setroyini, Aniek. Kesehatan reproduksi & pelayanan keluarga berencana. 2014. Bogor
: IN MEDIA
Biran, Affandi. Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi edisi 3. 2011. Jakarta: PT
Bina Pustaka SarwoniPrawirohardjo
102