Anda di halaman 1dari 102

ASUHAN KEPERAWATAN

KB PIL

DOSEN PENGAJAR :

Ibu Lenny Irmawati Sirait, SST., M.Kes

KELOMPOK 9

Dwi Novebrilian Ningsih

Latifah Hanum

Putriana Destianingrum

Qodrika Lestari

Taupik Rohman

KELAS 2B PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES MEDISTRA INDONESIA

2018

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang
paling sempurna. Shalawat dan Salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad
SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Syukur Alhamdulillah, Penyusun panjatkan kehadirat iIlahi Rabbi atas segala Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas mata kuliah sistem reproduksi
1 ini.

Pada kesempatan ini, penyusun ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, terutama kepada Ibu Lenny Irmawati
Sirait, SST., M.Kes pembimbing pelajaran Sistem Reproduksi 1.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan. Akhirnya Kami hanya dapat
mengembalikan segala sesuatunya kepada Allah SWT. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak yang menggunakannya. Amin.

Bekasi, 21 Mei 2018

Kelompok 9

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ 2


DAFTAR ISI ...................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 4
1.1 LATAR BELAKANG ....................................................................... 4
BAB II KASUS PIL KB..................................................................................... 6
BAB III KASUS KONDOM .............................................................................. 24
BAB IV KASUS KB SUNTIK ......................................................................... 38
BAB V KASUS KB IMPLAN ........................................................................... 63
BAB VI KASUS IUD ........................................................................................ 75
BAB VII PENUTUP ......................................................................................... 99
7.1 KESIMPULAN ..................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 101

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Salah satu masalah kependudukan yang cukup besar di Indonesia adalah jumlah
kepadatan penduduk yang sangat besar. Hal ini menimbulkan berbagai macam masalah
lain. Untuk itu, pemerintah mencanangkan program KeluargaBerencana (KB) yaitu
program pembatasan jumlah anak yakni dua untuk setiap keluarga. Program KB di
Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat dan diakui keberhasilannya di tingkat
Internasional. Hal ini terlihat dari angka kesertaan ber-KB meningkat dari 26% pada tahun
1980, menjadi 50% pada tahun 1991, dan terakhir menjadi 57% pada tahun 1997.

Program KB nasional telah berjalan selama kurun waktu 4 pelita dengan hasil yang
cukup menggembirahan, baik secara normatif maupun demografis. Berdasarkan hasil –
hasil Survey Prevalensi Indonesia ( SPI ) tahun 1987 ternyata tingkat kelahiran kasar telah
menurun menjadi sekitar 28 –29 / 1000 dan TFR menjadi sekitar 3,4 –3,6. Meskipun
begitu, jika dipandang dari segi islam KB itu hukumnya haram.

Rentang tahun 1800-1900 jumlah penduduk Indonesia bertambah tiga kali


lipatnya. Sedangkan 1900 -2000 terjadi pertambahan penduduk lima kali lipat dari 40,2
juta orang menjadi 205,8 juta orang. Selama rentang 1900-2000, progran Keluarga
Berencana (KB) berhasil mencegah kelahiran 80 juta orang. "Tanpa program KB jumlah
penduduk hingga tahun 2000 diprediksi 285 juta orang, " ungkap Kepala Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr.Sugiri Syarief, MPA dalam acara
Studium Generale ‘Kependudukan dan Program Keluarga Berencana: Peluang dan
Tantangan', Jum'at (19/6) di Auditorium Thoyib Hadiwijaya Institut Pertanian Bogor
(IPB). Acara ini digelar Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB bekerjasama dengan
BKKBN.

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif


yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian.
Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha
untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat
kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi
yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena

4
metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan
nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh
kontrasepsi (Depkes RI, 1998).

Kepadatan penduduk yang terjadi tentu saja menjadi suatu masalah bagi negara
Indonesia yang perlu diperhatikan oleh pemerintah sehingga banyak upaya yang dipilih
atau diprogramkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengurangi kepadatan penduduk
tersebut dengan cara melakukan program Keluarga Berencana atau dikenal dengan
singkatan KB. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui beberapa hal yang berkaitan
dengan program keluarga berencana dan sehingga penulis membuat makalah ini dengan
judul “Asuhan Keperawatan dengan Keluarga Berencana”.

5
BAB II

PEMBAHASAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PIL KB

2.1 PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Kontasepsi hormonal oral adalah kontrasepsi berupa pil atau obat yang berbentuk
tablet yang berisi hormon esterogen dan atau progesteron. Salah satu jenis pil KB
kombinasi ialah pil KB yang mengandung alefonorgrastel atau suatu hormon
progestran dan etinel estradiol atau suatu esterogen. Hal utama yang harus diperhatikan
dalam penggunaan pil KB adalah aturan minum pil KB tersebut.kemasan pil KB yang
berredar dipasaran kemasan 28 hari (28 tablet) atau 21 hari (21tablet).untuk kemasan
28 hari, 21 tablet mengandung hormon sedangkan 7tablet lainnya tidak mengandung
hormon.untuk memulai meminum pil KB ini pastikan terlebih dahulu bahwa anda
tidak dalam keadaan hamil.

B. JENIS JENIS
1. Pil Oral Kombinasi (POK)
Adalah pil kontasepsi yang mencegah terjadinya ovulasi dan mempunyai efek
lain terhadap traktus genetalis, seperti menimbulkan perubahan perubahan
pada lendir serviks, pada motilas tuba valopi dan uiterus
2. Mini Pil
adalah pil kontasepsi yang mengandung progestin saja, tanpa esterogen. Dosis
progestin kecil yaitu 0,5mg atau kurang.mini pil bukan menghambat ovulasi
karena selama memakan pil mini ini kadang kadang masih dapt terjadi.evek
utamanya adalah terhadap lendir serviks, dan endomotrium sehingga nidasi
blasto kista tidak dapat terjadi.
3. Morning After Pil
Adalah pil atau obat yang harus dimulai dalam waktu beberapa jam atau
diberikan esok paginya.morning after pil hanya akan efektif jika diminum
paling lama120 jam atau 5 harisejak hubungan seks evek sampingnya dapat
ditimbulkan adalah mual dan sedikit mulas.

6
C KEUNTUNGAN
1 Keuntungan pil KB secara umum
a) Sangat efektif bila dipakai dengan benar
b) Tidak mengurangi kenyamanan hubungan suami istri
c) Menstruasi (Haid) menjadi teratur, lebih sedikit dan lebih singkat
waktunya, juga mengurangi rasa nyeri haid.
d) Dapat dipakai selama diinginkan, tidak harus beristirahat dulu
e) Dapat dipakai oleh semua wanita usia reproduktif
f) Dapat dipakai oleh wanita yang belum pernah hamil
g) Dapat dihentikan pemakaiannya dengan mudah kapan saja
h) Kesuburan segera kembali setelah pemakaian pil dihentikan
i) Dapat dipakai sebagai kontrasepsi emergensi• setelah hubungan suami
istri yang
2 Keuntungan Pil oral kombinasi
a) Sangat efektif sebagai kontrasepsi.
b) Resiko terhadap kesehatan sangat baik.
c) Tidak mengganggu hubungan seksual.
d) Mudah digunakan.
e) Mudah dihentikan setiap saat.
f) Mengurangi perdarahan saat haid.
g) Mengurangi insidens gangguan menstruasi.
h) Mengurangi insidens anemia defisiensi besi.
i) Mengurangi insidens kista ovarium.
j) Mengurangi insidens tumor jinak mammae.
k) Mengurangi karsinoma endometrium.
l) Mengurangi infeksi radang panggul.
m) Mengurangi osteoporosis.
n) Mengurangi rheumatoid artritis.
3 Keuntungan Pil Mini
a) Sangat efektif apabila digunakan secara benar.
b) Tidak mempengaruhi air susu ibu.
c) Nyaman, mudah digunakan.
d) Tidak mengganggu hubungan seksual.

7
D KERUGIAN
1 Pil oral kombinasi
a) Mahal
b) Penggunaan pil harus diminum setiap hari dan bila lupa minum akan
meningkatkan kegagalan.
c) Perdarahan bercak dan “breakthrough bleeding”.
d) Ada interaksi dengan beberapa jenis obat (rifampisin, barbiturat, fenitoin,
fenilbutason dan antibiotik tertentu).
e) Tidak mencegah penyakit menular seksual, HBV, HIV/AIDS.
f) Efek samping ringan/jarang, namun dapat berupa amenorea, mual, rasa
tidak enak di payudara, sakit kepala, mengurangi ASI, berat badan
meningkat, jerawat, perubahan mood, pusing, serta retensi cairan, tekanan
darah tinggi, komplikasi sirkulasi yang jarang namun bisa berbahaya
khususnya buat perokok.
2 Pil Mini
a) Mahal.
b) Menjadi kurang efektif bila menyusui berrkurang.
c) “Breaktfrough bleeding” perdarahan bercaak, amenorea dan haid tidak
teratur.
d) Harus diminum setiap hari (bila lupa minnum maka kemungkinan hamil).
e) Gejala khusus : nyeri kepala, perubahan mood, penambahan atau
penurunan berat badan, payudara menegang, nausea, pusing, dermatitis
atau jerawat, hiersutisme (pertumbuhan rambut atau bulu yang berlebihan
pada daerah muka) sangat jarang.
f) Bagi wanita yang pernah mengalami kehamiilan ektopik, pil mini tidak
menjamin akan melindungi dari kista ovarium di masa depan.
g) Tidak melindungi dari penyakit menular sseksual, HBV, HIV/AIDS.

2.2 ASUHAN KEPERAWATAN

Kasus

Ny.Kn melahirkan putra ke 3 tanggal 25 Maret 2018. Saat ini dia sudah mengalami
menstruasi ke 3 dan sekarang menstruasi hari ke 4. Ibu dinyatakan di diagnosa diabetes
saat mengandung putra ketiganya ini sehingga haruss menjalani SC. Ibu berencana

8
menggunakan alat kontrasepsi yang tidak mengganggu kesehatan dan kesuburannya.
Konseling dan jenis alat kontrasepsi apa yang diberikan kepada Ny.Kn?

Step 1 dan 2

Kata-kata sulit

1. Alat kontrasepsi
Alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan, memiliki expire date
(tanggal kadaluarsa) dan penggunaannya dapat dipakai sendiri, namun
sebagian alat kontrasepsi juga perlu mendapat bantuan tenaga kesehatan
untuk memasangkan alat kontrasepsi tersebut.
2. Diabetes
penyakit jangka panjang atau kronis yang ditandai dengan kadar gula darah
(glukosa) yang jauh di atas normal
3. SC
Sectio C aesarea adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi
pada dinding abdomen dan uterus
4. Konseling
proses penyuluhan yang dilakukan oleh ahli

Step 3 dan 4

1. Kenapa ibu harus menggunakan alat kontrasepsi ?


2. Apa yang menyebabkan ibu didiagnosa diabetes saat mengandung putra ke 3 ?
3. Apa yang mengharuskan ibu harus menjalani SC ?

Jawab :
1. Guna untuk mencegah kehamilan kembali
2. Karena ibu mempunyai kadar glukosa yang tidak normal atau melebihi batas
normal
3. Ibu diharuskan menjalani SC karena didiagnosa diabetes.wanita yang
menderita diabetes pada masa kehamilannya akan memiliki bayi yang
ukurannya lebih besar dari normal dikarenakan bayi mendapatkan asupan gula
terlalu banyak akibat kadar gula dalam darah sang ibu yang tinggi

9
LO : PIL KB

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 06 april 2018, jam 08.30 WIB di RS Central
Medika
I. Identitas pasien
Nama : Ny.Kn
Usia : 35 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Pernikahan : Sudah Menikah
Alamat : Bekasi
Suku : Sunda
Diagnosa Medis : Diabetes Gestasional
KB : Kb Pil
Agama : Islam
No. RM : 001
Ruangan : mawar
Tanggal Masuk : 25 maret 2018
Tanggal Pengkajian : 25 maret 2018
II. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Usia : 45 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan Klien : suami
III. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama
Ibu mengalami menstruasi saat setelah melahirkan dengan adanya diabetes
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien setelah melahirkan mengalami menstruasi dan di diagnosa diabetes
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sebelumnya mengalami diabetes saat kehamilan putra ke 3
d. Riwayat Penyakit Keluarga

10
Keluarga mengatakan tidak pernah mengalami penyakit serupa.
IV. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Status emosional : Stabil
Tanda vital sign
Tekanan darah :130/90
Nadi : 65x /menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,5oC
V. Pemeriksaan fisik
Kepala : Mesocepal, tidak ada nyeri tekan
Rambut : panjang, lurus, hitam , tidak ada massa oval, tidak ada striae
gravidarum, tidak ada bekas luka, tidak oedem
Mata : simetris, tidak ada tanda –tanda infeksi, konjung tiva merah
muda
sclera tidak ikterik dan penglihatan baik
Telinga : simetris, bersih
Hidung : simetris tidak ada polip,tidak ada sekret
Mulut : tidak ada karies pada gigi, tidak ada gusi berdarah, lidah bersih.
Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar parotis, tyroid, limfe
dan tidak
ada pembesaran kelenjar vena jugu laris.
Dada : tidak ada bunyi wezzing, tidak ada bunyi retraksi
dinding dada.
Payudara : simetris, putting susu menonjol, hiperpigmentasi pada
areola
mamae, dan Colostrums belum keluar.
Abdomen : bekas luka operasi.
Hasil pemeriksaan Laboratoriun
Sebelum makan Setelah Puasa Hamil
makan

11
Normal 70-130 mg/dl < 180 mg/dl < 100 mg/dl 122 setelah
makan
Tidak 145 mg/dl
normal
B. Data Fokus

Nama : NY.Kn No. RM : 001


Ruangan : mawar Usia : 35 tahun
Data Subjektif Rasional Data Objektif Rasional
1 Ibu 1 Keuntungan 1. TTV 1. Tekanan
mengatakan menggunakan alat TD : darah pasien
berencana kontrasepsi pil 130/90mmHg tinggi
ingin adalah siklus Nadi : 65x /menit merupakan
menggunakan menstruasi lebih Pernafasan: salah satu
alat teratur, kram dan 20x/menit tanda klinis
kontasepsi nyeri menstruasi Suhu: 36,5oC nyeri.
lebih ringan, dll.

2 Ibu 2 Semua wanita


mengatakaan hamil harus 2. Hasil lab 2. Diabetes
di diagnosa menjalani tes urin Glukosa : 145 gestasional
diabetes yang rutin pada mg/dl merupakan
setiap kali diabetes
kunjungan temporer
prenatal untuk yang timbul
mendeteksi akibat
glikosuria. Tes perubahan
yang positif metabolisme
merupakan karbohidrat
indikasi untuk selama
pemeriksaan kehamilan.
toleransi

12
glukosa(GTT). 3. Abdomen : ada 3. Sectio
(Hellen Farrer, bekas luka caesarea
Perawatan operasi. adalah suatu
Maternitas Edisi tindakan
2, 1999) untuk
melahirkan
3 Ibu berencana 3 Keuntungan bayi
menggunakan KB Pil menurut perabdominan
alat Handayani dengan
kontrasepsi (2010) yaitu membuat
yang tidak tidak sayatan pada
mengganggu mengganggu dinding perut
kesehatan dan hubungan dan rahim atas
kesuburannya seksual, siklus indikasi
haid menjadi tertentu.
teratur
(mencegah
anemia), dapat
digunakam
sebagai metode
jangka panjang,
dapat
digunakan pada
masa remaja
hingga
menopouse,
mudah
dihentikan
setiap saat,
kesuburan
cepat kembali
setelah
penggunaan pil

13
dihentikan,
membantu
mencegah:
kehamilan
ektopik, kanker
ovarium,
kanker
endometrium,
kista ovarium,
acne, dan
disminorhea.

C. Analisa Data
Nama : NY.Kn No. RM : 001
Ruangan : mawar Usia :35 Tahun
NO Data Problem Etiologi
1. DS : Ibu mengatakaan di Ketidak stabilan Gangguan toleransi
diagnosa diabetes glukosa dalam darah glukosa darah
DO :
Terdapat odema di kaki
bagian kiri
Glukosa : 145 mg/dl
BB : 70 kg

2 Ds : pasien terlihat gelisah Ansietas Kurang terpapar


Do : Terdapat odema di kaki informasi
bagian kiri
D. Diagnosa Keperawatan :
1. Ketidakstabilan glukosa dalam darah b.d Gangguan toleransi glukosa darah
2. Ansietas b.d kurang terpapar informasi

14
E. Intervensi
Nama : NY.Kn No. RM : 001
Ruangan : mawar Usia :35 Tahun

Tujuan Dan KH Intervensi Rasional


No. Dx

1. Setelah di lakukukan 1. Pantau nilai glukosa darah 1. untuk mengetahui


asuhan keperawatan pada pasien keadaan gula
selama 2x24jam, 2. Pantau TTV dalam batas darah pasien
diharapkan normal terutama TD selama kehamilan
Kesejahteraan 3. Timbang BB untuk dan
maternal dengan batas memantau adanya mempermudah
normal perubahan odema intervensi
dengan KH : 4. Monitor edema di bagian selanjutnya
- Glukosa dalam kaki 2. untuk
batas normal 5. Kolaborasikan dengan mengetahui
- Tekanan darah dokter untuk penurunan kondisi klinis
dalam batas kadar glukosa pasien
normal 3. untuk
- Tidak terdapat mengetahui
odema adanya edema
atau tidak
4. untuk mencegah
komplikasi
tambahan
5. Untuk
mempercepat
penyembuhan
dan mencegah
komplikasi
tambahan

15
2. Setelah dilakukan 1. Berikan informasi 1. agar pasien
asuhan keperawatan mengenai penyakit mengerti tentang
selama 1x24 jam pasien kondisinya
diharapkan kecemasan 2. Berikan konseling agar 2. agar pasien
pasien berkurang pasien mengerti tentang mengetahui
dengan KH : pemasangan prosedur
- Pasien tidak kontrasepsi pemasangan
merasa gelisah 3. Gunakan pendekatan kontrasepsi
- Pasien yang tenang dan 3. agar pasien
mengerti menyakinkan percaya kepada
tentang perawat dan
informasi mudah mengerti
penyakit yang tentang
diderita penjelasan
- Pasien perawat
mengerti
tentang alat
pemasangan
kontrasepsi

F. Implementasi Keperawatan
Nama : NY.Kn No. RM : 001
Ruangan : mawar Usia :35 Tahun

Tgl/ jam dx. Implementasi Respon


kep
25 aret 1. 1 Memanantau nilai glukosa darah S :-
2018 pada pasien O : Glukosa : 145 mg/dl

2 memantau TTV dalam batas S: -


normal terutama TD O:
Td :130/90

16
N : 65x /menit
RR : 20x/menit
S : 36,5oC
3 Menimbang BB untuk
memantau adanya perubahan S :
odema O : 70 kg

4 Memonitor edema di bagian


kaki S : pasien mengatakan
adanya odema pada bagian
kaki
O : terdapat odema di
5 Mengkolaborasikan dengan bagian kaki
dokter untuk penurunan kadar
glukosa
S : pasien mengatakan
sudah meminum obat untuk
menurunkan kadar glukosa

O : perawat memberi obat


penurun glukosa
25-maret-2018 2. 1. Berikan informasi mengenai S : pasien mengatakan
penyakit pasien perawat sudah memberikan
informasi tentang penyakit.

O : pasien mengerti dengan


informasi yg dipaparkan
2. Berikan konseling agar oleh perawat
pasien mengerti tentang
pemasangan kontrasepsi

17
3. Gunakan pendekatan yang S : pasien mengatakan
tenang dan menyakinkan mengerti tentang informasi
pemasangan kontrasepsi

O : pasien terlihat mengerti


apa yang perawat jelaskan

S : perawat melakukan
pendekatan untuk
mengurangi kegelisahan
pasien

O : pasien terlihat tenang

G. Evaluasi
Nama : NY.Kn No. RM : 001

Ruangan : mawar Usia :35 Tahun

no Tanggal/jam Diagnose evaluasi


1. 25 maret - 1. Ketidakstabilan glukosa S :
2018 dalam darah b.d - pasien mengatakan adanya odema
Gangguan toleransi pada bagian kaki
glukosa darah - pasien mengatakan sudah
meminum obat untuk menurunkan
kadar glukosa
O:
- Td :130/90
N : 65x /menit
RR : 20x/menit
S : 36,5oC
-70 kg

18
- terdapat odema di bagian kaki
- perawat memberi obat penurun
glukosa
A :masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
25 maret 2018 Ansietas b.d kurang terpapar S:
informasi - pasien mengatakan perawat sudah
memberikan informasi tentang
penyakit.
- pasien mengatakan mengerti
tentang informasi pemasangan
kontrasepsi
- perawat melakukan pendekatan
untuk mengurangi kegelisahan
pasien

O:
- pasien mengerti dengan informasi
yg dipaparkan oleh perawat
- pasien terlihat mengerti apa yang
perawat jelaskan
- pasien terlihat tenang

A :masalah teratasi
P : hentikan intervensi

19
2.3 JUSTIFIKASI

1. PEMBAHASAN DATA FOKUS PADA ASKEP


A Data Subjektif
No DS JUSTIFIKASI
1 Ibu mengatakan berencana ingin Keuntungan menggunakan alat kontrasepsi
menggunakan alat kontasepsi pil adalah siklus menstruasi lebih teratur,
kram dan nyeri menstruasi lebih ringan, dll.
2 Ibu mengatakaan di diagnosa Semua wanita hamil harus menjalani tes
diabetes urin yang rutin pada setiap kali kunjungan
prenatal untuk mendeteksi glikosuria. Tes
yang positif merupakan indikasi untuk
pemeriksaan toleransi glukosa(GTT).
(Hellen Farrer, Perawatan Maternitas Edisi
2, 1999)
3 Ibu berencana menggunakan alat Keuntungan KB Pil menurut Handayani
kontrasepsi yang tidak (2010) yaitu tidak mengganggu hubungan
mengganggu kesehatan dan seksual, siklus haid menjadi teratur
kesuburannya (mencegah anemia), dapat digunakam
sebagai metode jangka panjang, dapat
digunakan pada masa remaja hingga
menopouse, mudah dihentikan setiap saat,
kesuburan cepat kembali setelah
penggunaan pil dihentikan, membantu
mencegah: kehamilan ektopik, kanker
ovarium, kanker endometrium, kista
ovarium, acne, dan disminorhea.

B Data Objektif
No DO JUSTIFIKASI
1 TTV Tekanan darah pasien tinggi merupakan
TD : 130/90mmHg salah satu tanda klinis nyeri.
Nadi : 65x /menit NILAI NORMAL
Pernafasan: 20x/menit TD 100-120 dan 70-80 mmHg
Suhu: 36,5Oc Nadi 60 – 100 x/menit

20
Pernafasan 12-20 x/menit
Suhu 36,5 – 37,40C
2 Hasil lab Diabetes gestasional merupakan diabetes
Glukosa : 145 mg/dl temporer yang timbul akibat perubahan
metabolisme karbohidrat selama kehamilan.
3 Abdomen : ada bekas luka Sectio caesarea adalah suatu tindakan untuk
operasi. melahirkan bayi perabdominan dengan
membuat sayatan pada dinding perut dan
rahim atas indikasi tertentu.

2. KETERANGAN DARI DIAGNOSA KEPERAWATAN


1 Ketidakstabilan glukosa dalam darah (D.0027) (SDKI)
Definisi : variasi kadar glukosa darah naik/turun dari
rentang normal
Penyebab : gangguan toleransi glukosa darah
Gejaa dan tanda mayor : subjektif (lelah atau lesu), objektif (kadar
glukosa dalam darah/urin tinggi)
2 Ansietas (D.0080) (SDKI)
Definisi : kondisi emosional dari pengalaman subjektif
individu terhadap objektif yang tidak jelas dan
spesifik akibat antisipasi bahaya yang
memungkinkan individu melakukan tindakan
untuk menghadapi ancaman
Penyebab : ancaman terhadap konsep diri
Gejala dan tanda mayor : subjektif (merasa khawatir dengan akibat dari
kondisi yang dihadapi), objektif (tampak
gelisah)
3. PEMAPARAN TENTANG INTERVENSI & IMPLEMENTASI
A Intervensi dan Implementasi Dx 1
No Intervensi Justifikasi
1 Pantau nilai glukosa darah pada untuk mengetahui keadaan gula darah
pasien pasien selama kehamilan dan
mempermudah intervensi selanjutnya

21
2 Pantau TTV dalam batas normal Tekanan darah adalah kekuatan yang
terutama TD mendorong darah terhadap dinding
arteri, Tekanan ditentukan oleh kekuatan
dan jumlah darah yang dipompa, dan ukuran
serta fleksibilitas dari arteri, diukur dengan
alat pengukur tekanan darah dan stetoskop.
Tekanan darah terus-menerus berubah
tergantung pada aktivitas, suhu, makanan,
keadaan emosi, sikap, keadaan fisik, dan
obat-obatan.
3 Timbang BB untuk memantau Edema (oedema) atau sembab adalah
adanya perubahan odema meningkatnya volume cairan ekstraseluler
dan ekstravaskuler (cairan interstitium) yang
disertai dengan penimbunan cairan
abnormal dalam sela-sela jaringan dan
rongga serosa (jaringan ikat longgar dan
rongga-rongga badan). Oedema dapat
bersifat setempat (lokal) dan umum
(general). Oedema yang bersifat lokal
seperti terjadi hanya di dalam rongga perut
(ascites), rongga dada (hydrothorax)
(Wheda, 2010).
4 Monitor edema di bagian kaki untuk mencegah komplikasi tambahan

5 Kolaborasikan dengan dokter Untuk mempercepat penyembuhan dan


untuk penurunan kadar glukosa mencegah komplikasi tambahan

B Intervensi dan Implementasi Dx 2


No Intervensi Justifikasi
1 Berikan informasi mengenai penyakit Pemberian informasi kesehatan adalah
pasien usaha atau kegiatan yang dilakukan dalam
rangka memberikan informasi kesehatan
terhadap masalah kesehatan pasien yang
belum diketahui oleh pasien dan

22
keluarganya ,sedangkan hal tersebut perlu
diketahui untuk membantu dan
mendukung penatalaksanaan medis serta
melibatkan pasien dan keluarga dalam
penalaksanaan pelayanan kesehatan di
rumah sakit.
2 Berikan konseling agar pasien Konseling merupakan proses interaksi
mengerti tentang pemasangan
untuk menolong seseorang untuk
kontrasepsi
menemukan permasalahan dan
memecahkan permasalahan tersebut.
Proses interaksi terjadi antara pihak yang
memiliki permasalahan (konseli) dengan
pihak yang memiliki keterampilan khusus
dalam memberi bantuan memcahkan
masalah (konselor).
3 Gunakan pendekatan yang tenang dan Sebuah keberhasilan dan kesuksesan yang
menyakinkan
diperoleh oleh seseorang merupakan hasil
dari sebuah kepercayaan terhadap dirinya
sendiri yang dapat menimbulkan motivasi
untuk memperoleh apa yang diinginkan,
serta kepercayaan terhadap orang lain yang
telah membantu dalam mewujudkan
keinginannya agar pasien percaya kepada
perawat dan mudah mengerti tentang
penjelasan perawat

23
BAB III

PEMBAHASAN DAN ASUHAN KEPERWATAN KONDOM

3.1 PEMBAHASAN
A Sejarah dan Pengenalan

Kondom adalah bentuk kontrasepsi yang pertama kali ditemukan. Kondom dibuat
daribanyakbahan yang tidak lazim dan pada awalnya lebih dianggap sebagai perlindungan
terhadap penyakit menular seksual daripada sebagai pencegah kehamilan. Sejak acquired
immune deficiency syndrome (AIDS) ditemukan pada tahun 1981 (Conor&Kingman,
1998) kondom telah diiklankan dan dipromosikan secara luas. Kondom dapat dibeli di
swalayan, pompa bensin dan mesin penjual serta tersedia di toilet umum priadanwanita.

Kondom adalah metode yang sanga tefektif dan merupakan satu diantara beberapa
kontrasepsi yang tersedia bagi pria. Kondom sering disebut denan berbabainama, seperti
selubung, johnny, karet dan French letter.

B Jenis Kondom
A. Kondom untuk Pria
Kondom untuk pria terbuat dari lembaran latex, polyurethane atau membrane
alamiah yang diletakkan di penis sebelum berhubungan seks dan dikenakan
sampai setelah ejakulasi ketika penis sudah dilepaskan dari liang (vagina, mulut,
anus).

B. Kondom untuk Wanita


Kondom pertama untuk wanita adalah Reality, bisa dimasukkan sendiri oleh
wanita atau pasangannya kedalam vagina, berjenis polyutherane dan hanya

24
sekali pakai. Kondom ini punya 2 jenis cincin: yang lebih kecil dimasukkan
kedalam vagina, sedangkan yang lebih besar ditaruh diluar.

C Cara Kerja
 Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara
mengemas sperma diujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga
sperma tersebut tidak tercurah kedalam reproduksi wanita.
 Mencegah penularan kepada pasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat
dari latex danvinill.)

D Efektivitas
 Kondom cukup evektif bila dipakai secara benar pada setiap kali berhubungan
seksual. Pada beberapa pasangan pemakaian kondom tidak efektif karena tidak
dipaai secara konsisten. Secara ilmiah didapatkan hanya sediki tangka
kegagalan kondom yaitu 2 -12 kehamilan per 100 perempuan pertahun.

E Manfaat
Kontrasepsi
 Efektif bila digunakan dengan benar
 Tidak mengganggu produksi ASI
 Tidak mengganggu kesehatan klien
 Tidak mempunyai pengaruh sistemik

25
 Murah dan dapat dibeli secara umum
 Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus
 Metode kontrasepsi sementara bila metode kontasepsi lainnya harus ditunda

Nonkontasepsi

 Memberi dorongan untuk suami untuk berKB


 Dapat mencegah penularan IMS
 Mencegah ejakulasi dini
 Membantu mencegah terjadinya kanker serviks (mengurang iiritasi bahan
karsinogenik eksogen pada serviks)
 Saling berinteraksi sesama pasangan
 Mencega himunoin fertiltas

Keterbatasan

 Efektivitas tidk terlalu tinggi


 Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi
 Agak mengganggu hubungan seksual dan mengurangi sentuhan langsung
 Pada beberapa klien menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan ereksi
 Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual
 Beberapa klien malu untuk membeli kondom di tempat umum
 Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah dalam
hallimah

3.2 ASUHAN KEPERAWATAN


Kasus

Ny.Cusia 30 tahun danTn.A menikah pada bulan maret yang lalu. Pasangan ini
berkeinginan untuk tidak memiliki anak terlebih dahulu oleh karna keuangan yang belum
siap.Pasangan memutuskan yang menggunakan kontrasepsi adalah istri namun tidak
menginginkan kontrasepsi yang mengganggu pola haid, tidak merepotkan, dan jika di hentikan
dapat segera hamil.Tn.A mengatakan bekerja serabutan sehingga tidak memiliki penghasilan
tetap dan tidak memiliki asuransi kesehatan. HasilTTV : TD : 120/80 mmHg , N : 80x/menit,
RR : 20x/menit, S : 36,7 °c. Konseling dan jenis alat kontrasepsi apa yang anda berikan kepada
Ny.C ?

26
Seven jump:

Step 1 dan 2 mencaridanmenjawab kata sulit

1. Kontrasepsi : Metode atau alat yang di gunakan untuk mencegah kehamilan


2. Konseling : Proses pemberian bantuan yang di lakukan oleh seorang ahli

Step 3 dan 4 membuatpertayaandanmenjawab

1. Mengapa pasien tidak memutuskan tidak memiliki anak terlebih dahulu ?


Karena keuangan pasien belum cukup dan pasien tidak memiliki asuransi kesehtan
untuk menjamin biaya persalinan
2. Kenapa pasien memutuskan untuk konseling ?
Karena pasien ingin lebih tau tentang alat kontrasepsi

Step 5

 LO : Kondom

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama : Ny.C
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Pondok Hijau Permai Bekasi
Masuk Rs : 16 Mei 2018 pukul 13.00
No.RM : 002
Ruangan : Anggrek 2
Tanggalpengkajian : 16- mei - 2018

2. Riwayat kesehatan klien


a. Keluhan penyakit sekarang
Pasien berkeinginan untuk tidak memiliki anak terlebih dahulu oleh karna
keuangan yang belum siap, Pasien memutuskan yang menggunakan kontrasepsi

27
adalah istri namun tidak menginginkan kontrasepsi yang mengganggu pola
haid,jika di hentikan dapat segera hamil
b. Riwayat penyakit dahulu

c. Riwayat kesehatan keluarga
-.
3. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan fisik umum
. Inspeksi
1. Kepala
 Warna rambut : hitam
 Benjolan : tidak ada
 Rontok : tidak
 Ketombe : tidak ada
2. Mata
 Kelopak mata : tidak oedema -/-
 Konjungtiva : tidak anemis -/-
 Sklera : tidak ikterus -/-
3. Hidung : simetris
 Skret : tidakada-/-
 Polip : tidak ada -/-
4. Mulut dan gigi
 Lidah : bersih, tidak stomatitis
 Gusi : tidak epulis,
 Gigi : tidak karies
5. Telinga : simetris
6. Leher : tidak ada pembesaran klj. Thyroid dan vena jugularis
 Axilla : tidak ada pembesaran klj. Limfe
7. Dada
 Payudara : Simetris
 Pembesaran : tidak ada -/-
 Papilla mammae : menonjol +/+
 Benjolan : tidak ada
 Strie : tidak ada
28
8. Abdomen :Pembesaran : tidak ada
 Linea alba : tidak ada
 Linea nigra : tidak ada
 Bekas luka operasi : tidak ada
 Strie livide : tidak ada
 Strie albican : tidak ada
9. Punggung
 Posisi tulang belakang :normal
10. Ekstrimitas : Simetris
 Oedema : tidak ada-/-
 Varices : tidak ada-/-
11. genital
 Keadaan perineum : bersih, elastis
 Warna vulva : merah muda
 Pengeluaran pervagina : tidak ada
 Oedema : tidak ada
 Anus : tidak hemoroid
 Penyakit Kelamin : tidak ada
 Palpasi : Tidak ada pembesaran pada payudara dan abdomen
12. Pemeriksaan Dalam : tidak dilakukan
13. Pemeriksaan Laboratorium : Tidak dilakukan
14. Pemeriksaan Penunjang Lain: Tidak dilakukan

A. DATA FOKUS
Nama : Ny.C No.RM : 002
Umur : 30 tahun Ruangan : Anggrek 2

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


- Pasien mengatakan berkeinginan - Hasil TTV : TD : 120/80 mmHg , N :
untuk tidak memiliki anak terlebih 80x/menit, RR : 20x/menit, S : 36,7 °c.
dahulu oleh karna keuangan yang - Pasien terlihat bingung untuk
belum siap. memutuskan menggunakan alat
kontrasepsi.

29
- Tn.A mengatakan memutuskan yang - Pasien terlihat tidak memiliki asuransi
menggunakan kontrasepsi adalah kesehatan.
istri
- Pasien mengatakan tidak ingin
menggunakan kontrasepsi yang
mengganggu pola haid, tidak
merepotkan, dan jika di hentikan
dapat segera hamil.

B. ANALISA DATA
Nama : Ny.C No.RM : 002
Umur : 30 tahun Ruangan :Anggrek 2
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
DS:
- Pasien mengatakan menikah pada bulan
maret yang lalu
- Pasien mengatakan berkeinginan untuk
tidak memiliki anak terlebih dahulu
oleh karna keuangan yang belum siap.
- Tn.A mengatakan bekerja serabutan
sehingga tidak memiliki penghasilan
Risiko
tetap
1 Kehamilan Tidak Faktor sosial ekonomi
- Pasien mengatakan menginginkan alat
Di Kehendaki
kontrasapsi yang jikadi hentikan
pemakaian dapat segera hamil.
DO:
- Hasil TTV : TD : 120/80 mmHg , N :
80x/menit, RR : 20x/menit, S : 36,7 °c.
- Pasien terlihat tidak memiliki asuransi
kesehatan.

DS: Difisiensi
2 Kurang Informasi
Pengetahuan

30
- Pasien mengatakan tidak ingin
menggunakan kontrasepsi yang mengganggu
pola haid, tidak merepotkan, dan jika di
hentikan dapat segera hamil.

DO:
- Pasien terlihat bingung untuk
memutuskan menggunakan alat
kontrasepsi.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko Kehamilan Tidak Di Kehendaki B.D Faktor Sosial Ekonomi
2. Difisit Pengetahuan B.D Kurang Informasi

D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : Ny.C No.RM : 002
Umur : 30 tahun Ruangan :Anggrek 2

DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA


NO INTERVENSI KEPERAWATAN
KEPERAWATAN HASIL
Setelah dilakukan asuhan 1. Eksplorasi kesiapan mengenai
keperawatan selama 1x 24 jam kehamilan dengan kedua pasangan.
di harapkan klien mampu 2. Bahas hal-hal spesifik dalam
Risiko Kehamilan memahami yang di sampaikan persiapan kehamilan, termaksud
Tidak Di Kehendaki tentang kehamilan yang tidak tuntutan sosail, keuangan, dan
1
B.D Faktor Sosial di kehendaki denganKH: psikologis dalam melahirkan dan
Ekonomi 1. Mengetahui pengaruh membesarkan anak.
nilai-nilai personal dalam 3. Dorong penggunaan kontrasepsi
pemilihan metode sampai siap untuk proses kehamilan
kontrasepsi

31
2. Mengetahui keuntungan
dan kerugian dari
memiliki anak.
Setelah dilakukan tindakan 1. Bangun hubungan teurapetik yang di
keperawatan selama 1x24jam dasarkan pada rasa saling percaya dan
di harapkan Klien memahami saling menghormati.
informasi tentang alat 2. Sediakan informasi factual yang tepat
kontrasepsi KH: dan sesuai kebutuhan.
1. Mampu mengetahui nilai-
Difisiensi nilai personal dalam
Pengetahuan B.D pemilihan metode
2
Kurang Informasi kontrasepsi
2. Mengetahui bagaimana
kontrasepsi yang di pilih
bekerja
3. Mengetahui penggunaan
kontrasepsi yang tepat.
4. Mengetahui efek dari alat
kontrasepsi yang di pilih.

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : Ny.C No.RM : 002
Umur : 30 tahun Ruangan :Anggrek 2
NO DX.
TGL/ JAM IMPLEMENTASI TTD
KEP
1. Mengeksplorasi kesiapan mengenai kehamilan dengan
kedua pasangan.
2. Membahas hal-hal spesifik dalam persiapan kehamilan,
16- MEI-2018 1 termasuk tuntutan sosail, keuangan, dan psikologis dalam
melahirkan dan membesarkan anak.
3. Mendorong penggunaan kontrasepsi sampai siap untuk
proses kehamilan

32
4. Mendiskusikan waktu penghentian kontrasepsi untuk
memaksimalkan akurasi tanggal kehamilan.
1. Bangun hubung anteurapetik yang didasarkan pada
perasaan saling percaya dan saling menghormati.
2. Sediakan informasi factual yang tepat dan sesuai
kebutuhan.
3. Identifikasi adanya perbedaan antara pandangan pasien
16-MEI-2018 2
terhadap situasi dengan pandangan dari tim tenaga
kesehatan.
4. Gunakan alat pengkajian untuk membantu meningkatkan
kesadaran diri pasien dan pengetahuan konselor terhadap
situasi , dengan cara yang tepat

F. EVALUASI

Nama : Ny.C No.RM : 002


Umur : 30 tahun Ruangan :Anggrek 2
NO TANGGAL/JAM DIAGNOSE EVALUASI
1. Risiko Kehamilan S :
Tidak Di - Pasien mengatakan sudah ingin
Kehendaki B.D memiliki anak
Faktor Sosial O :
1. 16-Mei-2018 Ekonomi - Pasien mulai memahami edukasi
A:
- Masalah teratasi
P:
- Hentikan intervensi
2. Difisiensi S:
Pengetahuan B.D - Pasien mengatakan sudah paham
Kurang Informasi mengenai alat kontrasepsi.
2. 16-Mei 2018
O:
- Pasien sudah terlihat memahami.
A:

33
- Masalah teratasi.
P:
- Hentikan intervensi.

3.3 JUSTIFIKASI
A. PEMBAHASAN DATA FOKUS PADA ASKEP
1. DATA SUBJEKTIF
NO DATA SUBJEKTIF JUSTIVIKASI
Keluarga berencana (KB) adalah gerakan untuk
Pasien mengatakan berkeinginan untuk
membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera
1 tidak memiliki anak terlebih dahulu oleh
dengan membatasi kelahiran
karna keuangan yang belum siap
(kemenkes.RI:2005)
Alat kontrasepsi adalah alat yang digunakan
untuk mencegah kehamilan, adapun alat tersebut
Tn.A mengatakan memutuskan yang yang dapat di gunakan oleh wanita yang sudah
2
menggunakan kontrasepsi adalah istrinya menikah untuk menjarak kehamilan adalah, pil
KB, suntik, dan implan.
(BKKBN:2012)
Alat kontrasepsi adalah pencegahan terbuahinya
sel telur pada perempuan oleh sel sperma pada
laki-laki atau pencegahan menempelnya sel telur
Pasien mengatakan tidak ingin
yang di buahi kedinding rahim wanita, metode
menggunakan kontrasepsi yang
3 tersebut adalah:
mengganggu pola haid, tidak merepotkan,
1. Kondom
dan jika di hentikan dapat segera hamil
2. Coitus interuptus
3. Metode kalender
(Nina:2013)

2. DATA OBJEKTIF
No DATA OBJEKTIF JUSTIVIKASI
Tanda tanda vital adalah pengecekan denyut
Hasil TTV : TD : 120/80 mmHg , N :
1 nadi/ detak jantung, respirasi, suhu tubuh juga
80x/menit, RR : 20x/menit, S : 36,7 °c
pernafasan. Dalam batas normal

34
TD: 100/70-130/90 mmHg
Nadi: 60-100 x/menit
Suhu: 36-37,5◦ C
Respirasi: 16-24 x/menit
(who dan depkes)
Alat kontrasepsi adalah pencegahan terbuahinya
sel telur pada perempuan oleh sel sperma pada
laki-laki atau pencegahan menempelnya sel
telur yang di buahi kedinding rahim wanita,
Pasien terlihat bingung untuk memutuskan
2 metode tersebut adalah:
menggunakan alat kontrasepsi
1. Kondom
2. Coitus interuptus
3. Metode kalender
(Nina:2013)
Asuransi kesehatan adalah yang mampu
memberikan jaminan keamanan finansial
terhadap pemegang polis dikala pemegang polis
mengalami sakit atau kendala kesehatan dan
Pasien terlihat tidak memiliki asuransi
3 kecelakaan yang membuatnya masuk kerumah
kesehatan
sakit, ada 2 tipe perawatan yang ditawarkan
pihak perusahaan asuransi, diantaranya rawat
inap dan rawat jalan.
(Ali: 1993).

B. KETERANGAN DARI DIAGNOSA KEPERAWATAN.


1. Risiko Kehamilan Tidak Di Kehendaki (SDKI)
- Definisi : Beresiko mengalami kehamilan yang tidak di harapkan baik
karena alasan waktu yang tidak tepat atau karena kehamilan tidak di inginkan.
- Faktor resiko : Faktor ekonomi.
- Gejala dan tanda mayor (subjektif) selalu menanyakan tentang kehamilan,
(objektif) pasien tampak kebingungan.

2. Difisit pengetahuan (SDKI)

35
- Definisi : ketiadaan atau kurang informasi kognitif yang berkaitan dengan topik
tertentu
- Penyebab : kurang terpapar informasi
- Gejala dan tanda mayor : (subjektif) menanyakan masalah yang dihadapi, (objektif)
menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah.

C. PEMAPARAN TENTANG INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI


Intervensi pada diagnosa pertama:
No Intervensi DX 1 Justivikasi
Metode ini menggunakan cross-sectional deskritif
Mengeksplorasi kesiapan mengenai
analitik untuk mengetahui faktor yang
1 kehamilan dengan kedua pasangan (NIC)
mempengaruhi kesiapan ibu menghadapi kehamilan
( Juli Oktalia, Herizasyam ).
Ada baiknya ibu mengikuti beberapa tips hamil
sehat. Hal ini untuk olahraga masa hamil guna
mempersiapkan kebugaran menghadapi proses
Membahas hal-hal spesifik dalam
kelahiran. Berikut juga hal yang perlu dipersiapkan :
persiapan kehamilan, termaksud tuntutan
1. Persiapan finalsial dengan matang
2 sosail, keuangan, dan psikologis dalam
2. Pengetahuan soal kehamilan dan kelahiran
melahirkan dan membesarkan anak. (NIC)
3. Ubah gaya hidup
4. Keuangan
5. Mental
( Depkes : 2005 )
Mendorong penggunaan kontrasepsi Menggunakan metode kontrasepsi untuk kebutuhan
3 sampai siap untuk proses kehamilan (NIC) KB agar dapat mencegah kehamilan ( WHO : 2014)

INTERVENSI PADA DIAGNOSA KEDUA :


NO INTERVENSI JUSTIVIKASI
Membangun hubungan teurapetik yang di Manusia merupakan bagian dari sistem adaptasi,
dasarkan pada rasa saling percaya dan yaitu suatu kumpulan unit yang saling berhubungan
1
saling menghormati. mempunyai masukan, proses kontrol, keluaran dan
umpan balik. Proses kontrol adalah mekanisme

36
koping yang dimanifestasikan dengan adaptasi
secara spesifik. Manusia dalam sistem ini berperan
sebagai kognator dan regulator (pengaturan) untuk
mempertahankan adaptasi. ( Roy : 1996 )

Menurut King system personal merupakan system


terbuka dimana didalamnya terdapat hubungan
interpersonal. Maka King memandang manusia
Menyediakan informasi factual yang tepat sebagai makhluk yang berorientasi sebagai makhluk
2 dan sesuai kebutuhan. sosial maka manusia memiliki 3 kebutuhan :
1. Informasi kesehatan
2. Pencegahan penyakit
3. Kebutuhan terhadap perawat ketika sakit.
( Teori : Imogene King)

37
BAB IV

PEMBAHASAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN KB SUNTIK

4.1. KONTRASEPSI SUNTIK


A. PENDAHULUAN DAN SEJARAH
Suntik pada awalnya adalah hasil penelitian setelah perang, ketika tahun 1953,
Dr. Juniman menemukan bahwa suntikan aksi-lama terbentuk bila progestogen dan
alkohol digabungkan.
Pada tahun 1957, penelitian mulai dilakukan pada Norigest suntik, saat ini
dikenal sebagai noristerat, yang di lisensi untuk pemakaian jangka pendek di inggris,
yaitu setelah pemberian vaksin rubella. Pada tahun 1963, uji coba mulai di lakukan
pada depoprovera suntik yang dilisensi sebagai pemilihan pertama.
Dari dua kontrasepsi suntik yang ada, depoprovera adalah yang paling banyak di
gunakan. Namun, banyak di gunakan. Namun, banyak wanita masih tidak menyadari
keberadaannya atau mendapat informasi yang tidak akurat, yang menghambat
depoprovera di terima sebagai sebuah metode.

B. PENJELASAN METODE
Seperti pil yang hanya berisi progesteron (POP), kontrasepsi suntik mencegah
kehamilan dengan berbagai cara. Kontrasepsi ini menyebabkan lendir serviks
mengental sehingga menghentikan daya tembus sperma, mengubah endometrium
menjadi tidak cocok untuk implantasi, dan mengurangi fungsi tuba falopi. Namun,
fungsi utama kontrasepsi suntik dalam mencegah kehamilan adalah menekan ovulasi.

C. EFEKTIVITAS
Efektivitas kontrasepsi adalah antara 99% dan 100% dalam mencegah kehamilan.
Kontrasepsi suntik adalah bentuk kontrasepsi yang sangat efektif karena angka
kegagalan penggunaanya lebih kecil. Hal ini karena wanita tidak perlu mengingat
untuk meminum pil dan tidak ada penurunan efektivitas yang di sebabkan oleh diare
atau muntah.

D. KERUGIAN

38
1 Perdarahan tidak teratur atau perdarahan atau perdarahan bercak atau amenore
2 Keterlambatan kembali subur sampai satu tahun
3 Depresi
4 Berat badan meningkat
5 Galaktore
6 Setelah di berikan tidak dapat di tarik kembali.
7 Dapat berkaitan dengan osteoporosis pada pemakaian jangka panjang.
8 Dek suntikan pada kanker payudara.

E. KEUNTUNGAN
1 Efektivitas tinggi
2 Bertahan sampai 8-10 Minggu
3 Penurunan dismenorea dan menoragi yang menyebabkan anemia berkurang
4 Penurunan gejala pramenstruasi
5 Penyakit radang panggul berkurang
6 Kemungkinan penurunan endometriosis karena pengentalan lendir serviks
7 Efektivitas tidak berkurang karena diare, muntah, atau penggunaan antibiotik

F. KONTRAINDIKASI
1 Kehamilan
2 Perdarahan saluran genital yang tidak terdiagnosis
3 Penyakit arteri berat di masa lalu atau saat ini
4 Kelainan lipid yang hebat
5 Penyakit trofoblastik baru baru ini
6 Efektivitas samping serius yang terjadi pada kontrasepsi oral kombinasi yang
bukan di sebabkan oleh estrogen
7 Adanya penyakit hati, adenoma, atau kanker hati

G. TIPE METODE
Ada dua jenis suntikan, depoprovera dan noristerat
1 Depoprovera
Depoproveraberisi depot medoksiprogesteron asetat dan di berikan dalam
suntikan tunggal 150 mg secara IM setiap 12 minggu. DMPA saat ini tersedia

39
dalam spuit yang sebelumnya telah di isi dan dianjurkan untuk diberikan tidak lebih
dari 12 Minggu dan 5 hari setelah suntikan terakhir.
2 Noristerat
Berisinoretisteronenantatdan di berikan dalam suntikan tunggal 200 mg secara
intramskular setiap 8 Minggu.

H. EFEK SAMPING
1 Sakit kepala
2 Kembung
3 Depresi
4 Berat badan meningkat
5 Perubahan mood
6 Perdarahan tidak teratur
7 Amnore

I. CARA MEMBERI SUNTIKAN


Idealnya, depoprovera harus di berikan dalam 5 hari pertama masa menstruasi,
tidak dibutuhkan KONTRASEPSI tambahan. Setelah itu, semua suntikan harus di
berikan setiap 12 Minggu.
Noristeratharus diberikan pada hari pertama masa menstruasi, tidak di butuhkan
kontrasepsi tambahan. Setelah itu, semua injeksi harus diberikan setiap 8mggu.
Suntikan harus di berikan secara intramskular pada Kuadran luar atas bokong.
Spuit yang sebelumnya telah diisi depoprovera harus di kocok sebelum diberikan.
Ampul noristerat harus di hangatkan hingga suhu tubuh sebelum di berikan. Hal ini
akan membuatnya mudah tertarik ke atas saat di campur dengan minyak jarak. Kedua
tempat suntikan tidak boleh dipijat setelah pemberian suntikan karena ini akan
mengurangi efektivitasnya.
Setelah terminasi kehamilan trimester pertama dan keguguran suntikan pertama
biasanya diberikan dalam 5 hari pertama tanpa di butuhkan kewaspadaan tambahan.
Wanita pascapartumharus mulai mendapat suntikan pertama 5-6 Minggu setelah
melahirkan karena bila di berikan lebih awal, perdarahan menstruasi menghebat dan
memanjang.

4.2. ASUHAN KEPERAWATAN


40
Kasus:

Ny. A usia 25 thn pasca curettage oleh karena diagnose kehamilan molla hidatidosa dan
diharapkan untuk menunda kehamilan berikutnya minimal 1 tahun. Alat kontrasepsi apa yang
anda anjurkan untuk Ny. A tersebut?

Step 1

1. Curettage
2. Molla hidatidosa
3. Kontrasepsi

Step 2

1. Curettage adalah operasi Rahim untuk wanita dengan masalah menstruasi, hamil,
kontrasepsi, keguguran, polip atau setelah melahirkan.
2. Molla hidatidosa adalah hamil anggur atau kehamilan abnormal berupa tumor jinak
yang terbentuk akibat kegagalan pembentukkan janin.
3. Kontrasepsi adalahmetode atau alat untuk mencegah kehamilan.

Step 3

1. Apakah kontasepsi suntik KB 3 bulan aman?


2. Apakah suntik KB 3 bulan lebih efektif?

Step 4

1. Kurang aman bagi wanita yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.


2. Dapat digunakan untuk ibu menyusui, bila ingin berhenti KB tinggal hentikan
penyumtikkannya, tidak perlu mengonsumsi pil KB setiap hari. Jadi lebih efektif.

Step 5

LO : Suntik KB 3 Bulan.

41
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Data pasien
Nama Pasien : Ny. A
Usia : 25 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl Kamboja No.5
Pekerjaan : Irt
No.Rm : 002
Ruangan : Klari
Tanggal Pengkajian : 16 Mei 2018

b. Data Penanggung Jawab


Nama : Tn. P
Usia : 32 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Guru SMA
Hubungan : Suami

2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri pada bagian perut bawah setelah dilakukan tindakan
curettage
b. Kesehatan sekarang
Pasien mengatakan trauma pada kehamilan selanjutnya
c. Kesehatan terdahulu
pasien pernah melakukan curettage 2kali berturut-turut karna di diagnose
kehamilan molla hidatiosa
d. Kesehatan keluarga
Keluarga tidak ada pernah mengalami kejadian yang serupa

3. Pemeriksaan Fisik
ERSISTEM

42
a. Keadaan umum : composmetis
b. Tingkat kesadaran : normal GCS 4-5-6
c. Sistem respirasi : pernafasan normal RR: 20x/menit
d. Sistem kardiovaskular : TD : 120/80 mmHg
e. Sistem intergumen : tidak ada gangguan pada sistem intergumen
f. Sistem gastrointestinal : tidak ada gangguan pada sistem gastrointestinal
g. Sistem muskuloskeletal : tidak ada gangguan pada sistem muskuloskeletal
h. Sistem perkemihan : tidak ada gangguan pada sistem perkemihan
i. Sistem reproduksi : mengalami trauma pada rahim akibat curett

HEAD TO TOE

a. Kepala: bentuknya simetris, tidak ada nodul ataupun massa


b. Rambut: halus, tidak ada ketombe ataupun rambut rontok, tidak berminyak, dan
berwarna hitam.
c. Wajah: berbentuk simetris tidak ada bekas luka ataupun jahitan pada wajah.
d. Mata: tidak tampak anemis, konjungtiva baik, dan simetris
e. Kulit: kulit halus, berambut, tidak ada massa, warna kulit sawo matang.
f. Lengan: dapat menggenggam, jari-jari lengkap, pada daerah kuku tampak normal
(berwara pink)
g. Dada: tampak simetris, tidak ada nodul atapun massa.
h. Punggung: teraba normal tidak ada nodul ataupun massa
i. Abdomen: bising usus normal 20 x/menit

Inspeksi : Tidak adanya bekas oprasi, lesi, dan perubahan warna kulit

Palpasi : Adanya nyeri tekan pada abdomen.

Perkusi : Adanya nyeri pada perut bagian bawah.

j. Ekstremitas bawah: tampak normal, tidak adanya kecacatan pada kaki

43
B. Data Focus

Nama : Ny. A Ruangan : klari

Usia :25 tahun No RM : 002

DATA SUBJEKTIF RASIONAL DATA OBJEKTIF RASIONAL


1. Ibu mengatakan 1. Pendekatan trans serviks 1. Pasien terlihat 1. Pendekatan trans
nyeri pada bagian pada abortus bedah menyeringai serviks pada abortus
perut bawah. mensyaratkan bahwa bedah mensyaratkan
serviks mula-mula harus bahwa serviks mula-
dibuka (dilatasi) dan mula harus dibuka
kemudian kehamilan (dilatasi) dan
dievakuasi dengan kemudian kehamilan
mengerok keluar secara dievakuasi dengan
mekanis isi (kuretase mengerok keluar
tajam), dengan menghisap secara mekanis isi
keluar isi (kuretase hisap), (kuretase tajam),
atau keduanya. Aspirasi dengan menghisap
vakum, bentuk tersering keluar isi (kuretase
kuret hisap, memerlukan hisap), atau keduanya.
kanula kaku yang Aspirasi vakum,
dihubungkan ke sumber bentuk tersering kuret
vakum bertenaga listrik hisap, memerlukan
(Masclsaac dan Darney, kanula kaku yang
2000; Masc dan Roman dihubungkan ke
2005 dalam sumber vakum
Cummingham, et al bertenaga listrik
(2012). (Masclsaac dan
2. Pasien mengatakan 2. Menurut Dalami, et al Darney, 2000; Masc
ia trauma untuk (2009) ansietas atau dan Roman 2005
kehamilan kecemasan dapat dalam Cummingham,
selanjutnya. disebabkan oleh: Adanya et al (2012).
pengalaman traumatis
seperti trauma seperti

44
trauma akan berpisah, 2. Pasien tampak 2. Menurut Dalami, et al
kehilangan atau bencana . cemas (2009) ansietas atau
3. Pasien mengatakan kecemasan dapat
tidak nyaman 3. Respon perilaku dan emosi disebabkan oleh:
setelah melakukan terdiri dari gerakan Adanya pengalaman
curettage. tersentak-sentak (meremas traumatis seperti
tangan), bicara banyak dan trauma seperti trauma
lebih cepat, susah tidur, akan berpisah,
perasaan tidak aman kehilangan atau
Menurut Dalami, et al bencana
(2008) membagi tingkatan
kecemasan. 3. Pasien tampak 3. Menurut Dalami, et al
4. Pasien mengatakan trauma (2009) ansietas atau
pernah mengalami 4. Mengeluarkan lapisan kecemasan dapat
kehamilan molla dalam mengeluarkan disebabkan oleh:
hidatidosa. lapisan dalam rahim Adanya pengalaman
misalnya kasus keguguran, traumatis seperti
tertinggalnya sisa jaringan trauma seperti trauma
janin di dalam rahim akan berpisah,
setelah proes persalinan, kehilangan atau
hamil anggur, bencana
menghilangkan polip
rahim. 4. TTV 4. Pemeriksaan TTV
5. Pasien mengatakan TD:120/80 mmHg dilakukan untuk
ia di harapkan 5. Penundaan ini dilakukan N:70x/menit memantau
untuk menunda untuk mempersiapkan RR: 20x/menit perkembangan pasien,
kehamilan kandungan agar siap untuk S: 36oC tindakkan
berikutnya minimal kehamilan selanjutnya pengawasan terhadap
1 tahun. serta mengurangi resiko perubahan/ gangguan
berulangnya mola. system tubuh.
6. Pasien mengatakan
ingin 6. Dengan menggunakan alat 5. Pasien tampak 5. Adapun respon
menggunakan alat kontrasepsi, pencegahan tidak nyaman. kognitif adalah seperti

45
kontrasepsi untuk kehamilan berkala dan lapangan persepsi
menunda jangka panjang (Saiffudin, menyempit, tidak
kehamilan. 2010) mampu menerima
rangsangan dari luar
dan berfokus pada apa
yang menjadi
perhatiannya, dan
respon perilaku dan
emosi seperti gerakan
tersentak-sentak,
bicara berlebihan
dengan cepat dan
perasaan tidak aman.

6. Pasien akan di beri 6. Keuntungan suntik


suntik KB 3 bulan. KB 3 Bulan adalah
efektif untuk
pencegahan
kehamilan jangka
panjang, tidak
berpengaruh pada
hubungan suami istri
klien dan tidak
memilki pengaruh
terhadap ASI
(Syaifuddin, AB.
2004)

46
C. Analisa data

Nama : Ny. A Ruangan : klari

Usia :25 tahun No RM : 002

No Data Problem Etiologi


DS:
1. Ibu mengatakn nyeri pada
bagian perut bawah

2. Ibu mengatakan sudah 2 kali


berturut turut mengalami
curettage Pasca curettage
1 Nyeri akut
DO: (D.0077)
1. Pasien terlihat menyeringai

2. TTV TD: 120/80 mmHg, N:


70x/menit, RR: 20x/menit, S:
36°C.

DS:
1. Pasien mengatakan ia trauma
untuk kehamilan selanjutnya.

2. Pasien mengatakan pernah


mengalami kehamilan molla
2 Ansietas Trauma (0080)
hidatiosa.
DO:
1. Pasien tampak cemas

2. Pasien tampak trauma

47
DS:
1. Pasien mengatakan tidak
nyaman setelah melakukan
curettage

2. Pasien mengatakan ia di
harapkan untuk menunda
kehamilan berikutnya minimal
Efek samping
1 tahun. Gangguan rasa
3 curettage
nyaman
(D.0074)
3. Pasien mengatakan ingin
menggunakan alat kontrasepsi
untuk menunda kehamilan.
DO:
1. Pasien tampak tidak nyaman.

2. Pasien akan di beri suntik KB 3


bulan

D. Diagnose keperawatan
1. Nyeri Akut B.D Pasca Curettage (D.0077)
2. Ansietas B.D Trauma (0080)
3. Gangguan Rasa Nyaman B.D Efek Samping Curettage (D.0074)

48
E. Intervensi
Nama : Ny. A Ruangan : klari
Usia :25 tahun No RM : 002

No Dx. Kep Tujuan dan KH Intervensi


Setelah dilakukan tindakan Mandiri
asuhan keperawatan selama 3x - Lakukan pengkaian nyeri secara
24 jam diharapkan nyeri comperehensif
berkurang, dengan KH: P: Curettage,
- Pasien dapat mengenali Q: Seperti tertusuk,
kapan nyeri terjadi R: Terasa dibagian perut bawah,
- Nyeri berkurang dari 5 S: 5
menjadi 2 T: Mendadak.
- Nyeri dapat terkontrol R: PQRST digunakan untuk mengkaji
keluhan nyeri pasien P (penyebab), Q
(kualitas nyeri), R (penyebaran nyeri), S
(skala), T (waktu nyeri timbul).
(Muttaqin, 2011)
Nyeri Akut B.D
Pasca Curettage
1 - Ajarkan pasien untuk melakukan
(D.0077)
control nyeri.
R: Teori pengontrolan nyeri (Gate
Control Theory) dari Melzack dan Wall
(1965) mengusulkan bahwa impils nyeri
dapat diatur atau dihambat oleh
mekanisme pertahanan di sepanjang
saraf pusat. Teori ini mengatakan bahwa
impuls nyeri dihantarkan saat sebuah
pertahanan dibuka dan impuls dihambat
saat sebuah pertahanan tertutup. Upaya
menutup pertahanan tersebut merupakan
dasar teori meghilangkan nyeri. Gate
control theory: mejelaskan tentang
transmisi nyeri, transmisi pintu gerbang

49
(gate mechanism) dimana saat terbuka
impuls dapat transmisi, tetapi bila
sebagian / seluruhnya tertutup transmisi
dihambat sebagaian/ seluruhnya.

- Gunakan metode penilaian dengan


tahap perkembangan yang
memungkinkan untuk memonitor
perubahan nyeri.
R: Memonitor perubahan nyeri adalah
proses rutin pengumpulan data atas
pengukuran kemajuan perubahan nyeri.

- Berikan informasi mengenai nyeri


R: Membantu membedakan penyebab
nyeri dan memberikan informasi tentang
kemajuan atau perbaikan penyakit.

- Pertimbangkan keinginan kegiatan


yang mendukung ketika memilih
strategi dalam penurunan nyeri.
R: Mempertimbangkan dalam pemilihan
kegiatan supaya efektiv dalam
penurunan nyeri dan tidak
membebankan pasien.

Kolaborasi
- Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian analgesic
R: Analgesic adalah sejenis obat yang
dibuat untuk menghilangkan rasa nyeri
tanpa harus menghilangkan kesadaran
seseorang.

50
Setelah dilakukan tindakan Mandiri
asuhan keperawatan selama 3x - Gunakan pendekatan yang tenang
24 jam diharapkan ansietas dan meyakinkan.
berkurang, dengan KH: R: Pendekatan yang tenang dan
- Perasaan gelisah meyakinkan dilakukan agar pasien
berkurang merasa aman dan nyaman kepada
- Rasa takut yang perawat.
disampaikan berkurang
- Wajah terlihat tenang - Nyatakan dengan jelas harapan
terhadap klien
R: Agar pasien mengerti bahwa
kontrasepsi ini aman.

- Dengarkan keluhan pasien.


R: Untuk mempermudah intervensi
Ansietas B.D selanjutnya.
2 Trauma (0080)
- Control stimulus untuk kebutuhan
pasien secara tepat.
R: Untuk pemenuhan kebutuhan pasien.

- Instruksikan klien untuk


menggunakan tehknik relaksasi.
R: Relaksasi merupakan suatu bentuk
teknik yang melibatkan pergerakkan
anggota badan dan bisa dilakukan
dimana saja (Potter & Perry, 2005)

- Kaji TTV pasien


R: Pemeriksaan TTV dilakukan untuk
memantau perkembangan pasien,
tindakkan pengawasan terhadap
perubahan/ gangguan system tubuh.

51
Untuk mengetahui kondisi klinis dari
pasien
Setelah dilakukan tindakan Mandiri
asuhan keperawatan selama 3x - Ciptakan lingkungan yang tenang
24 jam diharapkan pasien dan aman
merasa nyaman, dengan KH: R: Lingkungan yang tenang dan aman
- Pasien mendapatkan akan meningkatkan rasa nyaman dari
posisi yang nyaman pasien.
- Pasien mendapatkan
kesejahteraan fisik - Dorong klien untuk mengambil
- Pasien mendapatkan posisi yang nyaman
dukungan sosial dari R: Posisi yang nyaman akan membuat
keluarga pasien sejahtera.
- Pasien mendapatkan
perawatan sesuai - Ajarkan teknik relaksasi pada pasien
Gangguan Rasa
kebutuhan R: Relaksasi merupakan suatu bentuk
Nyaman B.D
teknik yang melibatkan pergerakkan
Efek Samping
3 anggota badan dan bisa dilakukan
Curettage
dimana saja (Potter & Perry, 2005)
(D.0074)

- Ciptakan suasana yang


menyenangkan
R: Suasana yang menyenangkan adalah
salah satu cara agar membuat pasie
merasa nyaman.

- Sampaikan kepada anggota keluarga


untuk kenyamanan pasien
R: Agar keluarga dapat mengerti apa
keinginan pasien

- Beritahu pasien untuk pemasangan


kb suntik

52
R: Suntik KB adalah kontrasepsi
hormonal yang mengandung hormone
progestogen (progestin), yang serupa
dengan hormone alami wanita, yaitu
progesterone.

- Yakinkan pasien tentang pemasangan


kb suntik
R: Agar pasien merasa aman dengan kb
ini.

- Suntikkan kb kepada pasien


R: Menurut WHO, KB adalah
mendapatkan objektif-objektif tertentu,
mrnghindari kelahiran yang tidak
diinginkan, mengatur intrerval diantara
kehamilan, mndapatkan kelahiran yang
memang diinginkan, mengontrol waktu
saat kelahirandalam hubungan suami-
istri, menentukan jumlah anak dalam
keluarga, (Hartanto,2004)

53
F. IMPLEMENTASI
Nama : Ny. A Ruangan : klari
Usia :25 tahun No RM : 002

NO
Hari, Tgl/Jam Implementasi Respon Paraf
DX
Mandiri S:
- Melakukan pengkaian nyeri - Pasien mengatakan nyeri
secara comperehensif mulai berkurang
P:curettage, Q:seperti tertusuk, - Pasien mengatakan mulai
R:terasa dibagian perut bawah, merasa nyaman
S: 5 T: mendadak.
- Mengjarkan pasien untuk O:
melakukan control nyeri. - Pasien tampak nyaman.
- Menggunakan metode - Pasien tidak tampak
penilaian dengan tahap menyeringai.
Rabu perkembangan yang
Dx.
16 Mei 2018 memungkinkan untuk 14: 40
1
14:00 memonitor perubahan nyeri.
- Memberikan informasi
mengenai nyeri
- Mempertimbangkan keinginan
kegiatan yang mendukung
ketika memilih strategi dalam
penurunan nyeri.

Kolaborasi
- Berkolaborasi dengan dokter
untuk pemberian analgesic
Mandiri S:
Rabu
DX - Menggunakan pendekatan - Pasien mengatakan
16 Mei 2018 15: 25
2 yang tenang dan cemas mulai berkurang
14: 45
meyakinkan

54
- Menyyatakan dengan jelas - Pasien mengatakan mulai
harapan terhadap klien nyaman.
- Mendengarkan keluhan
pasien O:
- Mengontrol stimulus untuk - Pasien tampak nyaman.
kebutuhan pasien secara - Pasien tampak mulai
tepat tidak cemas
- Mempertimbangkan - Pasien mulai rileks
kemampuan klien dalam
mengambil keputusan
- Menginstruksikan klien
untuk menggunakan
tehknik relaksasi
- Mengkaji TTV pasien
Mandiri S:
- Menciptakan lingkungan - Pasien mengatakan mulai
yang tenang dan aman merasa nyaman
- Mendorong klien untuk
mengambil posisi yang O:
nyaman - Pasien mulai tenang
- Mengajarkan teknik - Pasien tampak nyaman.
relasasi pada pasien
Rabu - Menciptakan suasana yang
DX
16 Mei 2018 menyenangkan 16:00
3
15:30 - Menyampaikan kepada
anggota keluarga untuk
kenyamanan pasien
- Memberi tahu pasien
untuk pemasangan kb
suntik
- Meyakinkan pasien
tentang pemasangan kb
suntik

55
- Menyuntikkan kb kepada
pasien

G. EVALUASI
Nama : Ny. A Ruangan : klari
Usia :25 tahun No RM : 002

Tgl, Hari/Jam Dx. Kep SOAP Paraf


S:
- Pasien mengatakan nyeri mulai berkurang
Nyeri akut b.d - Pasien mengatakan mulai nyaman
Rabu
pasca curettage O:
16 Mei 2018
(D.0077) - Pasien tampak nyaman.
14:45
- Pasien tidak tampak menyeringai.
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
S:
- Pasien mengatakan cemas mulai berkurang
- Pasien mengatakan mulai nyaman.
Rabu Ansietas b.d O:
16 Mei 2018 Trauma (0080) - Pasien tampak nyaman.
15:30 - Pasien tampak mulai tidak cemas
- Pasien mulai rileks
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
S:
Gangguan rasa - Pasien mengatakan mulai merasa nyaman
Rabu nyaman b.d Efek O:
16 Mei 2018 samping curettage - Pasien mulai tenag
16:05 (D.0074) - Pasien tampak nyaman.
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi

56
4.3. JUSTIVIKASI
A. PEMBAHASAN DATA FOKUS
1. DATA SUBJEKTIF

Tentang data subjektif pada kasus kami antara lain:

NO DATA SUBJEKTIF JUSTIVIKASI

Pendekatan trans serviks pada abortus bedah


mensyaratkan bahwa serviks mula-mula harus
dibuka (dilatasi) dan kemudian kehamilan
dievakuasi dengan mengerok keluar secara
mekanis isi (kuretase tajam), dengan menghisap
1 Ibu mengatakan nyeri pada bagian perut bawah keluar isi (kuretase hisap), atau keduanya.
Aspirasi vakum, bentuk tersering kuret hisap,
memerlukan kanula kaku yang dihubungkan ke
sumber vakum bertenaga listrik (Masclsaac dan
Darney, 2000; Masc dan Roman 2005 dalam
Cummingham, et al (2012).
Menurut Dalami, et al (2009) ansietas atau
Pasien mengatakan ia trauma untuk kehamilan kecemasan dapat disebabkan oleh: Adanya
2
selanjutnya pengalaman traumatis seperti trauma seperti
trauma akan berpisah, kehilangan atau bencana.
Respon perilaku dan emosi terdiri dari gerakan
tersentak-sentak (meremas tangan), bicara
Pasien mengatakan tidak nyaman setelah
3 banyak dan lebih cepat, susah tidur, perasaan
melakukan curettage
tidak aman Menurut Dalami, et al (2008)
membagi tingkatan kecemasan.

Kehamilan molla hidatidosa adalah


mengeluarkan lapisan dalam mengeluarkan
Pasien mengatakan pernah mengalami lapisan dalam rahim misalnya kasus keguguran,
4
kehamilan molla hidatidosa tertinggalnya sisa jaringan janin di dalam rahim
setelah proses persalinan, hamil anggur,
menghilangkan polip rahim.

57
Penundaan ini dilakukan untuk mempersiapkan
Pasien mengatakan ia di harapkan untuk
kandungan agar siap untuk kehamilan
5 menunda kehamilan berikutnya minimal 1
selanjutnya serta mengurangi resiko
tahun.
berulangnya mola.

Dengan menggunakan alat kontrasepsi,


Pasien mengatakan ingin menggunakan alat
6 pencegahan kehamilan berkala dan jangka
kontrasepsi untuk menunda kehamilan.
panjang (Saiffudin, 2010).

2. DATA OBJEKTIF
Tentang data subjektif pada kasus kami antara lain:
NO DATA OBJEKTIF JUSTIVIKASI
Pendekatan transserviks pada abortus bedah
mensyaratkan bahwa serviks mula-mula harus
dibuka (dilatasi) dan kemudian kehamilan
dievakuasi dengan mengerok keluar secara
mekanis isi (kuretase tajam), dengan menghisap
1 Pasien terlihat menyeringai keluar isi (kuretase hisap), atau keduanya.
Aspirasi vakum, bentuk tersering kuret hisap,
memerlukan kanula kaku yang dihubungkan ke
sumber vakum bertenaga listrik (Masclsaac dan
Darney, 2000; Masc dan Roman 2005 dalam
Cummingham, et al (2012).
Menurut Dalami, et al (2009) ansietas atau
kecemasan dapat disebabkan oleh: Adanya
2 Pasien tampak cemas
pengalaman traumatis seperti trauma seperti
trauma akan berpisah, kehilangan atau bencana.
Menurut Dalami, et al (2009) ansietas atau
kecemasan dapat disebabkan oleh: Adanya
3 Pasien tampak trauma
pengalaman traumatis seperti trauma seperti
trauma akan berpisah, kehilangan atau bencana.

58
Pemeriksaan TTV dilakukan untuk memantau
TTV : TD:120/80 mmHg, N:70x/menit, RR:
4 perkembangan pasien, tindakkan pengawasan
20x/menit, S: 36oC
terhadap perubahan/ gangguan system tubuh.
Adapun respon kognitif adalah seperti lapangan
persepsi menyempit, tidak mampu menerima
rangsangan dari luar dan berfokus pada apa yang
5 Pasien tampak tidak nyaman. menjadi perhatiannya, dan respon perilaku dan
emosi seperti gerakan tersentak-sentak, bicara
berlebihan dengan cepat dan perasaan tidak
aman.
Keuntungan suntik KB 3 Bulan adalah efektif
untuk pencegahan kehamilan jangka panjang,
6 Pasien akan di beri suntik KB 3 bulan. tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
klien dan tidak memuliki pengaruh terhadap ASI
(Syaifuddin, AB. 2004)

B. KETERANGAN DARI DIGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri Akut B.D Pasca Curettage (SDKI : D.0077)
Curettage merupakan salah satu tindakkan yang umum dilakukan pada kasus-kasus
keguguran atau adanya sisa plasenta setelah melahirkan, sering juga dilakukan sebagai
upaya diagnose pendarahan dari vagina yang dicurigai diakibatkan kelainan pada
Rahim. Pada keguguran, kuretase merupakan salah satu tindakkan penting yang
berguna untuk mengeluarkan sisapembuahan yang masih tertinggal dalam Rahim dan
menghentikan pendarahan. Terdapat beberap hal yang umum yang terjadi setelah
prosedur kuretase:
 Nyeri perut/ pinggang/ kram. Hal ini mungkin terjadi beberapa jam hingga
hari.akan tetapi terkadang dapat terjadi leih lama, seringkali muncul nyeri pada
bulan-bulan selanjutnya, terutapa pada waktu seharusnya terjadi menstruasi.
Hal ini masih dalam batas normal dan dapat terjadi hingga 3 bulan paska kuret.
2. Ansietas B.D Trauma (SDKI: 0080)
Menurut Dalami, et al (2009) ansietas adalah merupakan respon emosional terhadap
penilaian individu yang subjektif, yang dipengaruhi alam bawah sadar dan tidak
diketahui secara khusus penyebabnya.

59
3. Gangguan Rasa Nyaman B.D Efek Samping Curettage (SDKI: D.0074)
Kolcaba (1992, dalam Potter & Perry, 2006) mengungkapkan kenyamanan/ rasa
nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, yaitu
kebutuhan akan ketentraman (suatau kepuasan yang meningkatkan penampilan
sehari-hari), kelegaan (kebutuhsn telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang
sesuatu yang melebihi maasalah dan nyeri). Kenyamanan mesti dipandang secara
holistikyang mencakup 4 aspek, yaitu : fisik, social, psikospiritual dan lingkungan.

C. INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


1. INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI DX 1

INTERVENSI DAN
NO JUSTIVIKASI
IMPLEMENTASI
Melakukan pengkaian nyeri secara PQRST digunakan untuk mengkaji keluhan nyeri
comperehensif pasien P (penyebab), Q (kualitas nyeri), R
P: Curettage, (penyebaran nyeri), S (skala), T (waktu nyeri
1 Q: Seperti tertusuk, timbul). (Muttaqin, 2011)
R: Terasa dibagian perut bawah,
S: 5
T: Mendadak.
Teori pengontrolan nyeri (Gate Control Theory)
dari Melzack dan Wall (1965) menusulkan bahwa
impils nyeri dapat diatur atau dihambat oleh
mekanisme pertahanan di sepanjang saraf pusat.
Teori ini mengatakan bahwa impuls nyeri
dihantarkan saat sebuah pertahanan dibuka dan
Mengajarkan pasien untuk melakukan impuls dihambat saat sebuah pertahanan tertutup.
2
control nyeri. Upaya menutup pertahanan tersebut merupakan
dasar teori meghilangkan nyeri. Gate control
theory: mejelaskan tentang transmisi nyeri,
transmisi pintu gerbang (gate mechanism) dimana
saat terbuka impuls dapat transmisi, tetapi bila
sebagian / seluruhnya tertutup transmisi dihambat
sebagaian/ seluruhnya.

60
Analgesic adalah sejenis obat yang dibuat untuk
Berkolaborasi dengan dokter untuk
3 menghilangkan rasa nyeri tanpa harus
pemberian analgesic
menghilangkan kesadaran seseorang.

2. INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI DX2

INTERVENSI DAN
NO JUSTIVIKASI
IMPLEMENTASI
Mengunakan pendekatan yang tenang Pendekatan yang tenang dan meyakinkan
1 dan meyakinkan. dilakukan agar pasien merasa aman dan nyaman
kepada perawat.
Teknik relaksasi dilakukan untuk mnegurangi
Menginstruksikan klien untuk
2 kecemasan pasien, membuat pasien merasa aman
menggunakan tehknik relaksasi.
dan nyaman
Pemeriksaan TTV dilakukan untuk memantau
perkembangan pasien, tindakkan pengawasan
3 Mengkaji TTV pasien
terhadap perubahan/ gangguan system tubuh.
Untuk mengetahui kondisi klinis dari pasien

3. INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI DX3

INTERVENSI DAN
NO JUSTIVIKASI
IMPLEMENTASI
Menciptakan lingkungan yang tenang dan Lingkungan yang tenang dan aman akan
1
aman meningkatkan rasa nyaman dari pasien.
Relaksasi merupakan suatu bentuk teknik yang
2 Mengajarkan teknik relaksasi pada pasien melibatkan pergerakkan anggota badan dan bisa
dilakukan dimana saja (Potter & Perry, 2005)
Suntik KB adalah kontrasepsi hormonal yang
Memberi tahu pasien untuk pemasangan mengandung hormone progestogen (progestin),
3
kb suntik yang serupa dengan hormone alami wanita, yaitu
progesterone.

61
Menurut WHO, KB adalah mendapatkan
objektif-objektif tertentu, mrnghindari kelahiran
yang tidak diinginkan, mengatur intrerval
diantara kehamilan, mndapatkan kelahiran yang
4 Menyuntikkan kb kepada pasien.
memang diinginkan, mengontrol waktu saat
kelahirandalam hubungan suami-istri,
menentukan jumlah anak dalam keluarga,
(Hartanto,2004)

62
BAB V

PEMBAHASAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN IMPLAN

5.1 KONTRASEPSI IMPLANT

A. Pengertian

Implan adalah metode kontrasepsi hormon yang efektif, tidak permanen dan
dapat mencegah terjadinya kehamilan antara 3 sampai 5 tahun.Implan ini merupakan
kontrasepsi jenis lain yang bersifat hormonal, dan dimasukkan kebawah kulit. Ada
beberapa jenis implan, yang biasa dipakai diindonesia itu yang mereknya
norplant.Bedanya implan dengan IUD, kalau IUD dimasukkan dari rahim dan
dibiarkan tertinggal didalam rahim, sedangkan implan dimasukkan lewat lengan atas
melalui insisi kecil,dan dibiarkan didalam kulit. ketidak tahuan mereka tentang
persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi tersebut, berbagai faktor harus
dipertimbangkan termasuk status kesehatan. Salah satu bagian dari program KB
nasional adalah KB implant (Manuaba, 1998).Waktu terbaik pemasangan impaln ini
adalah waktu menstrual periode antar 5-7 hari setelah menstruasi. Kontraindikasinya
yakni pada wanita hamil, penyakit hepar, pendarahan uterus up normal. Implant
sebagai alat kontrasepsi MKET merupakan metode kontrasepsi yang dapat digunakan
dalam jangka waktu yang lama, dengan efektivitas tinggi dalam mencegah kehamilan
(Prawirohardjo, 2009).Implan akan dimasukkan ke dalam kulit dengan alatnya yang
bernama trocar yang seperti kabel kecil yang suadah dipotong kira kira 1-2cm,
sedangkan trocar itu besi yang ukurannya kira kira seperti isi pulpen.

Susuk atau implan merupakan salah satu metode kontrasepsi yang evektif yang
berjangka 2-5 tahun.kontrasepsi ini terdiri dari 6 batang susuk yang lembut, dan
terbuat dari sejenis materi karet elastis yang mengandung hormon, lokasi
pemasangannya adalah pada lengan atas melalui suatu tindakan oprasi kecil.khasiat
kontrasepsi jenis ini timbul beberapa jam setelah insersi, sedangkan tingkat kesuburan
atau verti;itas akan kembali segera setelah pencabutannya Tanda tanda vital adalah
pengecekan denyut nadi /detak jantung, respirasi, suhu tubuh juga penafasan dalam
batas normal TD : 100/70-130/90mmHg,N : 60-100x/menit,S : 36-37,5˚CR : 16-24
x/menit (WHO DAN DEPKes)

63
B. Jenis implan
Di indonesia dikenal beberapa jenis impaln yaitu :
1. Norplant : terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm
dengan diameter 2,4mm, yang diisi dengan 36mg levonorgestrel adn lama
kerjanya 5 tahun
2. Implanon : terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira kira 40mmdan
diameter 2mm, 68 3-keto-dosegestrel dan lama kerjanya 3tahun
3. Jadena dan indoplant : terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75mg
levonorgestrel dengan lama kerjanya 3thn
4. Sinoplan

C. Keuntungan kontrasepsi
implant mempunyai banyak kelebihan dibandingkan alat kontrasepsi lainnya,
antara lain perlindungan jangka panjang sampai lima tahun, pengembalian tingkat
kesuburan yang cepat setelah pencabutan, tidak memerlukan pemeriksaan dalam,
bebas dari pengaruh estrogen, tidak mengganggu kegiatan sanggama, tidak
menganggu ASI, hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan, dan dapat dicabut
setiap saat sesuai dengan kebutuhan (Saifudin, 2006).

1. Daya guna tinggi


2. Perlindungan jangka panjang ( sampai 5tahun )
3. Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
4. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
5. Bebas dari pengaruh esterogen
6. Tidak menggagnggu asi
7. Klien hanya perlu kembali keklinik bila ada perlu
8. Dapat dicbut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
9. Cara penggunaannya mudah
10. Bersifat efektif dan tidak merepotkan klien
11. Ekonomis
12. Tingkat proteksi yang berkesinambungan
13. Menyenangkan dan tidak mengganggu aktivitas normal
14. Bersifat nyaman dan tidak menonjol (tertanam dibawah kulit)

64
D. Kerugian
1. Tidak memberikan evek prottektif terhadap penyakit menular seksual, termasuk
aids
2. Membutuhkan tindk pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan
3. Aseptor tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrsepsi ini sesuai
keinginan, akan tetapi harus pergi keklinik untuk pencabutan
4. Dapat mempengaruhi baik penurunan maupun kenaikkan berat badan
5. Memiliki resiko sebagai layaknya sebagi tindak bedah minor ( infeksi hematoma
dan pendarahan )
6. Secara kosmetik susuk norplan dapat terliat dari laur
7. Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan poal daur haid :
a) Perdarahan bercak atau spoting. Atau ketidak teraturan daur
b) Hiper menorea atau meningkatnya jumlah darah haid ( lazimnya berkurang
dengan sendirinya setelah bulan pertama mas penggunaan )
c) Amenorea ( 20%) untuk beberapa bulan atau taun
8. Timbulnya keluhan keluhan yang mungkin berhubungan dengan pemakaian
susuk norplan
9. Pada wanita yang pernah mengalami terjadinya kista ovarium, maka penggunaan
susuk norplan tidak memberikan jaminan pencegahan terbentuknya kembali kista
ovarium dikemudian hari

5.2 KASUS ASKEP

Ny.M usia 30tahun ingin menjarangkan kehamilan selama 2 tahun.memiliki BB 78kg.


Alat kontrasepsi apa yang anda anjurkan ?

Step 1 dan 2

1. Menjarankan : memberikan jarak dari kehamilan pertama dan selanjutnya


2. Alat kontrasepsi : alat yang digunakan untuk menunda kehamilan

Step 3 dan 4

1. Mengapa harus menjarangkan kehamilan? Untuk membentuk keluarga kecil


sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara mengatur
kelahiran anak

Step 5

LO : KB IMPLAN

65
A. PENGKAJIAN DATA
Tanggal : 26-01-2018 jam : 18.00
1. Data Subyektif
a. Biodata
Nama ibu : Ny. “M”
Umur : 29 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Sudimoro 3/5 Blimbing

Nama suami : Tn.”W”


Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Sudimoro
b. Alasan datang
Ibu mengatakan ingin KB Implant
c. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu sedang tidak mempunyai penyakit darah tinggi, tidak memiliki varises
dan flek-flek hitam di wajah
d. Riwayat Kesehatan yang lalu
Ibu tidak pernah menderita hipertensi, kencing manis, dan tidak pernah
operasi
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular maupun
menurun seperti tekanan darah tinggi, kencing manis.
f. Riwayat haid
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : 7 hari
Banyaknya : 2-3 softex/hari

66
g. Riwayat pernikahan
Umur nikah : 25 tahun
Lama pernikahan : 4 tahun
Nikah : 1 kali
h. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
i. Riwayat KB
Ibu mengatakan ingin memakai KB Implant
Ibu mengatakan ingin menjarangkan kehamilan selama 2 tahun
j. Data Psikolog
a. Psikososial
Ibu mengatakan bahwa ikut KB Implant atas kemauan sendiri dan ijin dari
suami karena praktis dan jangka waktunya panjang.
b. Hubungan Ibu dan suami serta anak-anak (keluarga) baik
k. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Makan 3 kali sehari, tiap kali makan 1 piring/porsi dengan komposisi,
sayur lauk dan buah
b. Pola Istirahat
Tidur siang kurang lebih 2 jam dan tidur malam 7 jam
c. Pola aktivitas
Ibu melakukan pekerjaan rumah tangga setiap hari
d. Pola eliminasi
BAB 1 x/hari, konsisten
BAK 4-5 x/hari, warna kuning jernih
e. Pola kebersihan
Mandi 2 x/hari, gosok gigi 2 x/hari , keramas seminggu 3 x
f. Pola sexual
Hubungan suami istri dilakukan 4 x seminggu
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital :
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
67
- Nadi : 90 x/menit
- Suhu : 36,5°C
- Respirasi : 19 x/menit
- Tinggi badan : 160 cm
- Berat badan : 78 kg
b. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : kulit bersih
Muka : tidak pucat, tidak jerawat
Mata : konjungtiva tidak pucat, sclera putih, simetris
Hidung : bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada
polip
Mulut : simetris, caries gigi tidak ada, bersih
Telinga : bersih, simetris, tidak ada kelainan
Ketiak : tidak ada benjolan
Leher : tidak ada pembesaran tyroid
Dada & payudara : tidak ada retraksi dinding dada, payudara bersih,
simetris, tidak ada kelainan.
Perut : simetris, tidak ada bekas operasi
Vulva : bersih tidak ada Flour Albus
Ekstremitas : Ekstremitas bawah dan bawah simetri, tidak ada
oedem dan varises.
b. Palpasi
Kepala : tidak ada benjolan
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis
Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar lymfe
Payudara : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Perut : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
c. Auskultasi
Dada : tidak ada ronchi dan wheezing
Perut : bising usus normal
d. Perkusi
Perut : tidak kembung
B. ANALISA DATA
68
A. PEMBAHASAN DATA FOKUS PADA ASKEP
1. DATA SUBJEKTIF
NO DS JUSTIVIKASI
1. Pasien mengatakan tangan ketidak tahuan mereka tentang persyaratan
dan keamanan metode kontrasepsi tersebut,
sebelah kiri terasanyeri
berbagai faktor harus dipertimbangkan
termasuk status kesehatan. Salah satu
bagian dari program KB nasional adalah
KB implant (Manuaba, 1998).
2. Ibu mengatakan ingin Implant sebagai alat kontrasepsi MKET
merupakan metode kontrasepsi yang dapat
menjarangkan kehamilan
digunakan dalam jangka waktu yang lama,
selama 2 tahun dengan efektivitas tinggi dalam mencegah
kehamilan (Prawirohardjo, 2009).

3. Ibu mengatakan ingin KB implant mempunyai banyak kelebihan


dibandingkan alat kontrasepsi lainnya,
Implant
antara lain perlindungan jangka panjang
sampai lima tahun, pengembalian tingkat
kesuburan yang cepat setelah pencabutan,
tidak memerlukan pemeriksaan dalam,
bebas dari pengaruh estrogen, tidak
mengganggu kegiatan sanggama, tidak
menganggu ASI, hanya perlu kembali ke
klinik bila ada keluhan, dan dapat dicabut
setiap saat sesuai dengan kebutuhan
(Saifudin, 2006).

2. DATA OBJEKTIF
NO DO JUSTIVIKASI
1. Kulit tangan kiri tampak ketidak tahuan mereka tentang persyaratan
dan keamanan metode kontrasepsi tersebut,
kemrahan, Skala nyeri 3 ,
berbagai faktor harus dipertimbangkan
Pasien tampak menyeringai termasuk status kesehatan (Manuaba,
1998).
kesakitan
2. Tanda-tanda vital : Tanda tanda vital adalah pengecekan
denyut nadi /detak jantung, respirasi, suhu
 TD :120/80 mmHg tubuh juga penafasan dalam batas normal
 Nadi :90 x/menit TD : 100/70-130/90mmHg
N : 60-100x/menit
 Suhu :36,5°C S : 36-37,5˚C
 Respirasi:19 x/menit R : 16-24 x/menit
(WHO DAN DEPKes)

69
3. Pasien tampak sering mencari informasi terlebih dahulu tentang
cara-cara KB berdasarkan informasi yang
bertanya kepada perawat
lengkap, akurat dan benar. Untuk
tentang KB implant memutuskan suatu cara kontrasepsi
sebaiknya mempertimbangkan penggunaan
kontrasepsi yang rasional, efektif dan
efisien (Fitri,2009)

B. KETERANGAN DARI DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut b.d pemasangan KB implant
 Devinisi : Nyeri akut dapat didefinisikan sebagai nyeri yang disebabkan
stimulus noxious karena suatu cidera, proses penyakit atau fungsi abnormal
otot dan visera. Sifatnya hampir selalu nosisepsi.
 Penyebab : Nyeri persendian, gangguan sistem reproduksi dan nafsu makan
bertambah
2. Akseptor KB implant b.d penjarangan kehamilan
 Devinisi : KB implan adalah jenis alkon efektif berupa kapsul kecil yang
mengandung hormon dan ditanamkan dibawah kulit aseptor
 Penyebab : Menyebabkan rasa mual, muntah, sakit kepala dan perubahan mood
beberapa saat setelah pemasangan
3. Kesiapan meningkatkan pengetahuan b.d program KB implant
 Devinisi : perhatian adalah kesiapan mental untuk mempertahankan atau
mengamati
C. PEMAPARAN TENTANG INTERVENSI

NO INTERVENSI DX1 JUSTIVIKASI


1. Pengkajian nyeri secara Dalam melakukan pengkajian
terhadap nyeri, perawat harus
komprehensif
mempercayai
ketika pasien melaporkan adanya
nyeri yang dialami pasien, walaupun
dalam
observasi perawat tidak menemukan
adanya cedera atau luka. Setiap nyeri
yang
dilaporkan oleh klien adalah nyata
(Prasetyo, 2010).
2. Kaji pengetahuan dan perasaan Pengukuran nyeri dengan pendekatan
pasien mengenai nyeri objektif yang paling
mungkin adalah menggunakan respon
fisiologik tubuh terhadap nyeri itu

70
sendiri.Namun, pengukuran dengan
tehnik ini juga tidak dapat
memberikan gambaran
pasti tentang nyeri itu sendiri
(Tamsuri, 2007).
3. Observasi respon pasien setelah Observasi Karakteristik nyeri
meliputi lokasi, penyebaran nyeri,
dilakukan tindakan pengontrol
dan kemungkinan
nyeri penyebaran, durasi (menit, jam, hari,
bulan) serta irama (terus-menerus,
hilang
timbul, periode bertambah atau
berkurangnya intensitas nyeri) dan
kualitas nyeri
(Tamsuri, 2007).
4. Kolaborasi pemberian analgesic Perawat jika merasa tidak jelas
mengenai reaksi terapeutik yang
diharapkan,kontraindikasi, dosis,
evek samping, atau reaksi yang
merugikan dari pengobatan ( Kee and
Hayes, 1996 )

NO INTERVENSI DX 2 JUSTIVIKASI
1. Lakukan pendekatan kepada ibu Pendekatan adalah proses,pebuatan,cara
seseorang untuk mendekati sesuatu yang
dan keluarga dalam melakukan
menjadi objek dari pendekatan.
tindakan (Depdikbud)

2. Lakukan pemeriksaan TTV Tanda tanda vital adalah pengecekan


denyut nadi /detak jantung, respirasi, suhu
tubuh juga penafasan dalam batas normal
TD : 100/70-130/90mmHg
N : 60-100x/menit
S : 36-37,5˚C
R : 16-24 x/menit
(WHO DAN DEPKes)

NO INTERVENSI DX 3 JUSTIVIKASI
1. Kaji,pengetahuan klien tentang KB mencari informasi terlebih dahulu
tentang cara-cara KB berdasarkan
implant
informasi yang lengkap, akurat dan
benar. Untuk memutuskan suatu cara
kontrasepsi sebaiknya
mempertimbangkan penggunaan
kontrasepsi yang rasional, efektif dan
efisien (Fitri,2009)

71
2. Jelaskan tentang program mencari informasi terlebih dahulu
tentang cara-cara KB berdasarkan
pemasangan dan kunjungan ulang
informasi yang lengkap, akurat dan
benar. Untuk memutuskan suatu cara
kontrasepsi sebaiknya
mempertimbangkan penggunaan
kontrasepsi yang rasional, efektif dan
efisien (Fitri,2009)

F. EVALUASI

NO HARI/ EVALUASI (SOAP)


DX TANGGAL
1 S:
1 Pasienmengatakannyerisudahmulaiberkurang
2 Pasienmengatakannyerisudahsedikitberkurang
3 Pasienmengatakansudahtidakmerasanyeri
O:
1 Skalanyeri 1
2 Pasienterlihatkesakitnsaatmembawabebanberat
3 Pasientampaksudahtidakmenyeringai
4 Pasientampaktenang
A:
Masalahteratasi
P:
HentikanIntervensi
2 S:
1 Pasiendankeluargamengatakanperawatsangatramah
2 Pasienmengatakanlenganatasnyasedikitkebas
3 Pasien mengatakan akan datang kembali apabila
merasakan keluhan dan saat waktu kunjungan
O:
4 Pasien memberikan keterangan dengan baik dan mengerti
tentang kb implant
5 TD : 130/80 mmHg, S : 26,5°C, N : 88 x/menit, RR :
18/menit

72
6 Tanggal 17 Mei 2018
7 Pasien nampak kesakitan
8 Implant terpasang pada pukul 14:25 di lengan atas sebelah
kiri
9 Implant terpasang di tangankiri
10 Pasien mampu menjawab tanggal kunjungan dan mengerti
apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh ketika
menggunakan KB Implant
A:
MasalahTeratasi
P:
HentikanIntervensi
3 S:
1 Pasienmengatakansudahpahamtentang kb implan
2 Pasienmengatakanakanberkunjungkembaliminggudepan
3 Pasienmengatakanakanmenghindariapa yang
harustidakdilakukan
O:
1 Pasiensudahtidakterlihatkebingungann
2 Pasienakanberkunjungsetiapjadwalkunjungan
3 Pasienmelakukanhalhal yang di anjurkandan yang tidak di
perbolehkan
A:
MasalahTeratasi
P:
IntervensiDihentikan

5.3 JUSTIVIKASI

 ketidak tahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi


tersebut, berbagai faktor harus dipertimbangkan termasuk status kesehatan. Salah
satu bagian dari program KB nasional adalah KB implant (Manuaba, 1998).
 Implant sebagai alat kontrasepsi MKET merupakan metode kontrasepsi yang dapat
digunakan dalam jangka waktu yang lama, dengan efektivitas tinggi dalam
mencegah kehamilan (Prawirohardjo, 2009).

73
 implant mempunyai banyak kelebihan dibandingkan alat kontrasepsi lainnya,
antara lain perlindungan jangka panjang sampai lima tahun, pengembalian tingkat
kesuburan yang cepat setelah pencabutan, tidak memerlukan pemeriksaan dalam,
bebas dari pengaruh estrogen, tidak mengganggu kegiatan sanggama, tidak
menganggu ASI, hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan, dan dapat dicabut
setiap saat sesuai dengan kebutuhan (Saifudin, 2006).
 Tanda tanda vital adalah pengecekan denyut nadi /detak jantung, respirasi, suhu
tubuh juga penafasan dalam batas normal TD : 100/70-130/90mmHg,N : 60-
100x/menit,S : 36-37,5˚C,R : 16-24 x/menit (WHO DAN DEPKes)
 mencari informasi terlebih dahulu tentang cara-cara KB berdasarkan informasi
yang lengkap, akurat dan benar. Untuk memutuskan suatu cara kontrasepsi
sebaiknya mempertimbangkan penggunaan kontrasepsi yang rasional, efektif dan
efisien (Fitri,2009)
 Dalam melakukan pengkajian terhadap nyeri, perawat harus mempercayai ketika
pasien melaporkan adanya nyeri yang dialami pasien, walaupun dalam observasi
perawat tidak menemukan adanya cedera atau luka. Setiap nyeri yang dilaporkan
oleh klien adalah nyata (Prasetyo, 2010).
 Pendekatan adalah proses,pebuatan,cara seseorang untuk mendekati sesuatu yang
menjadi objek dari pendekatan. (Depdikbud)
 Pengukuran nyeri dengan pendekatan objektif yang paling mungkin adalah
menggunakan respon fisiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri.Namun,
pengukuran dengan tehnik ini juga tidak dapat memberikan gambaran pasti tentang
nyeri itu sendiri (Tamsuri, 2007).
 Observasi Karakteristik nyeri meliputi lokasi, penyebaran nyeri, dan kemungkinan
penyebaran, durasi (menit, jam, hari, bulan) serta irama (terus-menerus, hilang
timbul, periode bertambah atau berkurangnya intensitas nyeri) dan kualitas nyeri
(Tamsuri, 2007).

74
BAB VI

PEMBAHASAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN IUD

6.1 KONTRASEPSI IUD

A. DEFINISI ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM


AKDR atau iud atau spiral adalah suatu benda kecil yang terbuat dari plastik
yang lentur, mempunyai lilitan tembaga atau juga meengandung hormon dan di
masukan kedalam rahim melalui vagina dan mempunyai benang (Handayani, 2010)

Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) merupakan pilihan kontrasepsi yang


yang efektif, aman,dan nyaman bagi banyak wanita. Alat ini merupakan metode
kontrasepsi reversibel yang paling sering digunakan di seluruh dunia dengan pemakai
saat ini mencapai sekitar 100 juta wanita, sebagian besar berada di Cina. Generasi
terbaru AKDR memiliki efektivitas lebih dari 99% dalam mencegah kehamilan pada
pemakaian 1 tahun atau lebih.

B. JENIS ALAT INTRAUTERUS


Saat ini AKDR yang ada termasuk dalam tiga golongan utama: inert,
mengandung tembaga, dan melepaskan hormon. Bentuk dan ukuran AKDR
bermacam-macam. Semua alat yang saat ini tersedia memiliki satu atau dua benang
nilon yang melekat ke ujung bawah untuk mempermudah pengeluaran.

1. Alat inert (tanpa obat)


World HealthOrganizational (WHO) tidak menganjurkan pemasangan
AKDR inert, karena AKDR yang mengandung tembaga atau melepaskan
hormon jauh lebih efektif. Tipe ini tidak lagi di produksi walaupun sebagian
wanita mungkin masih memilikinya di dalam tubuh mereka.
2. Alat yang mengandung tembaga
AKDR yang mengandung tembaga umumnya dilisensi untuk digunakan
5 sampai 10 tahun dengan sedikit variasi dari satu negara ke negara lainnya.
Nova-T 380 dilisensi kan untuk pemakaian 5 tahun dan Cooper T 380 untuk
pemakaian kontinu sampai 10 tahun di Eropa Barat. Semua alat tersebut terdiri
dari sebuah rangka plastik dengan kawat tembaga melingkari batang dan
sebagian memiliki sarung tembaga di lengannya. Luas permukaan tembaga

75
menentukan efektivitas dan masa aktif alat. Rentang usia alat-alat ini
sebenarnya lebih lama daripada spesifikasi pembuatnya.
3. Alat yang melepaskan hormon
Sistem intrauterus penghasil levonorgestrel dikembangkan oleh
PopulationCouncil. Alat ini, yang disetujui pemakaiannya di Finlandia dan
Swedia sejak tahun 1990, mendapat lisensi di Inggris pada tahun 1995 dengan
nama dagang “Mirena”. LNG-IUS terdiri dari sebuah rangka Nova-T dengan
sebuah kolom LNG di dalam suatu membran (yang berfungsi membatasi
pengeluaran zat) yang membungkus batang vertikal alat. Mendapat lisensi
untuk pemakaian 5tahun tetapi pengujian membuktikan bahwa tidak terjadi
penurunan efektivitas setelah pemakaian 7 tahun.

C. KERUGIAN
1. Menoragi
2. Dismenorea
3. Sedikit peningkatan risiko kehamilan ektopik bila ada kegagalan AKDR
4. Peningkatan risiko infeksi panggul
5. AKDR terlepas keluar
6. Performansi uterus, usus dan kandung kemih
7. Malposisi AKDR
8. Kehamilan yang disebabkan oleh pengeluaran, performansi, atau malposisi

D. KEUNTUNGAN
1. Efektif dengan segera
2. Tidak ada interaksi obat
3. Reversibel dan sangat efektif
4. Tidak terkait dengan koitus

E. KONTRAINDIKASI
1. Kontraindikasi mutlak
a. Kehamilan
b. Perdarahan saluran genital yang tidak terdiagnosis; bila penyebab didiagnosis
dan diobati, AKDR dapat dipasang
c. Kehamilan ektopik sebelumnya

76
d. Infeksi panggul atau vagina; bila telah diobati, AKDR dapat dipasang
e. Kelainan pada uterus, mis., Uterus bikornu
f. Alergi terhadap komponen AKDR, mis., tembaga
g. Penyakit Wilson
h. Penggantian katup jantung atau riwayat endokarditis bakteri sebelumnya karena
peningkatan risiko infeksi
i. HIV dan AIDS karena penurunan sistem imun dan peningkatan risiko infeksi

2. Kontraindikasi relatif
a. Riwayat infeksi panggul
b. Dismenorea dan/ atau menoragi
c. Fibrosis dan endometriosis
d. Terapi penisilamin dapat mengurangi keefektifan tembaga (Guillebaud,1983)

6.2 ASUHAN KEPERAWATAN

A. KASUS

Ny. A mempunyai anak 1 orang berjenis kelamin perempuan, lahir spoontan ditolong
Bidan pada tanggal 7 mei 2018. Saat ini dia datang ke klinik dengan tujuan ingin
menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang untuk menjarangkan kehamilannya. Ibu
A ingin tetap mendapatkan haid setiap bulannya. Konseling dan jenis alat kontrasepsi
apa anda berikan kepada ibu A tersebut.

Step 1

1. Alat kontrasepsi
2. Lahir spontan
3. Konseling

Step 2

1. Suatu cara atau cara yang mempunyai tujuan untuk menghindar pembuahan hingga tak
berlangsung kehamilan .
2. Proses persalinan leawat vagina yang berlangsung tampa menggunakan alat maupun
obat,baik itu induksi, vakum atau metode lainya.

77
3. Konseling atau penyuluhan adalah proses pemberian bantuan yang oleh seorang ahli
kepada individu yang mengalami suatu masalah yang bermuara pada teratasinya
masalah yang di hadapi masalah

Step 3

1. Kenapa pasien ingin menggunakan alat kontrasepsi ?


2. Apa tujuan pemasangan alat kontrasepsi ?
3. Sejak kapan ibu lahir spontan di tolong bidan ?

Step 4

1. Karena ingin mendapatkan haid tiap bulan


2. Utuk menjarangkan kehamilan
3. Pada tagal 7 mei 2018

Step 5

Lo: KB IUD

B. PENGKAJIAN

I. DATA DEMOGRAFI

a. Identitas klien

Nama Pasien : Ny. A

Umur : 26 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Bandung

Identitas penanggun jawab

Nama : Tn R

Umur : 30 tahun

78
Agama : Islam

Pekerjaan : Karyawan

Hubungan dengan kli : suami

II. RIWAYAT KESEHATAN

a. Keluhan Utama
Pasien ingin mengetahui tentang alat kontrasepsi jangka panjang
b. Riwayat KB
Pasien belum pernah terpasang alat kontrasepsi
c. Riwayat Obstetri Lalu
No. Tgl lahir anak Usia kehamilan Tampat persalinan Jenis persalinan
1 7 Mei 2018 Aterm Bidan Spotan

d. Riwayat Menstruasi Lalu

Haid Pertama : umur 12 tahun

Haid Terakhir : 7 Agustus 2017

Teratur/tidak teratur : teratur

Siklus : 30 Hari

Lamanya : 3-5 hari

e. Riwayat Kesehatan Klien


Klien menyatakan tidak menderita penyakit keturunan atau menular seperti penyakit
jantung, hipertensi, kanker payudara, DM, asma atau TBC

f. Riwayat kesehatan keluarga


Klien menyatakan keluarganya tidak ada yang pmenderita penyakit keturunan atau
menular seperti penyakit jantung, DM, asma, TBC, hipertensi atau kanker payudara.
g. Riwayat spiritual.
1 Klien tetap rajin melakukan ibadah dan selalu berdoa
2 Klien selalu mendengarkan murotal al-qur’an
h. Pemeriksaan fisik

79
a. Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis

Tanda-tanda vital :
- Tekanan darah : 110/80 mmHg
- Nadi : 87 x/menit
- Suhu : 36,5°C
- Respirasi : 18 x/menit
- Tinggi badan : 163 cm
- Berat badan : 56 kg
C. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : kulit bersih
Muka : tidak pucat, tidak jerawat
Mata : konjungtiva tidak pucat, sclera putih, simetris
Hidung : bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada polip
Mulut : simetris, caries gigi tidak ada, bersih
Telinga : bersih, simetris, tidak ada kelainan
Ketiak : tidak ada benjolan
Leher : tidak ada pembesaran tyroid
Dada & payudara : tidak ada retraksi dinding dada, payudara bersih, simetris, tidak
ada kelainan.
Perut : simetris, tidak ada bekas operasi
Vulva : bersih tidak ada Flour Albus
Ekstremitas : Ekstremitas bawah dan bawah simetri, tidak ada oedem dan varises.
b. Palpasi
Kepala : tidak ada benjolan
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis
Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar lymfe
Payudara : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Perut : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
c. Auskultasi
Dada : tidak ada ronchi dan wheezing
80
Perut : bising usus normal
d. Perkusi
Perut : tidak kembung

D. DATA FOKUS

Nama Klien : Ny A Kamar : Mawar

Usia : 26 Tahun No. RM : 00134

Data Subjektif Rasional Data Objektif Rasional


1. Klien 1. Tujuan pemasangan 1. Tanda – tanda vital : 1. Tanda tanda
mengatakan alat kontrasepsi - TD : 110/80 vital adalah
ingin adalah mmHg pengecekan
mengetahui menghindari/mence - N : denyut
tujuan gah terjadinya 86x/mnt nadi/detak
pemasangan kehamilan sebagai - RR : jantung,
alat akibat pertemuan 16x/mnt respirasi,
kontrasepsi antara sel telur yang - S : 37 0C suhu tubuh
matang dengan juga
sperma (marmi, pernafasan.
2016) Dalam
batasan
normal
2. Klien 2. Siklus menstruasi TD : 100/70-
mengatakan adalah jarak antara 130/90 mmHg
ingin tetap tanggal mulainya Nadi : 60-100
mendapatka menstruasi yang lalu x/menit
n haid setiap dengan mulainya Suhu : 36-
bulan menstruasi 37,5oC
berikutnya. Panjang R : 16-24x/menit
siklus menstruasi (WHO &
yang normal atau DEPKES )
dianggap siklus
menstruasi yang 2. 3. 4.

81
klasik adalah 28 hari - Kecemasan/an
ditambah atau 2. Wajah Klien tampak xieties adalah
dikurangi 2-3 hari tegang rasa khawatir,
(Sarwono, 2005). 3. Klien tampak gugup takut yang
Umumnya siklus 4. Klien tampak cemas tidak jelas
menstruasi terjadi sebabnya.
secara periodik Kecemasan
setiap 28 hari merupakan
(adapula setiap 21 kekuatan yang
hari dan 30 hari), besar untuk
menstruasi menggerakkan
mempunyai kisaran tingkah laku
waktu tiap siklus baik tingkah
sekitar 28-35 hari laku normal
setiap bulannya maupun
(Proverawati, dkk, tingkah laku
2009). yang
menyimpang,
3. Klien 3. metode kontrasepsi yang
mengatakan jangka panjang terganggu dan
ingin menurut Hartanto kedua-duanya
menggunaka yaitu tindakan yang merupakan
n alat membantu individu pernyataan,
kontrasepsi atau pasangan usia penampilan,
jangka subur yang sangat penjelmaan,
pajang untuk efektif untuk dari
menjarangka menghindari pertahanan
n kehamilan kelahiran, mengatur terhadap
interval kelahiran, kecemasan
dan tidak (Gunarso,
mempengaruhi 2003: 27).
hubungan seksual

82
(Hartanto,Hanafi : 5. Kontrsepsi
2003). 5. Klien selalu merupakan
4. Klien bertannya tentang usaha-
mengatakan 4. Lakukan alat kontrasepsi dan usaha untuk
takut akan pembinaan dan tentang efek mencegah
efek dari alat edukasi kepada pemasangan terjadinya
kontrasepsi para ibu mengenai kontrasepsi kehamilan.
yang akan penggunaan alat Usaha-
digunakan kontrasepsi untuk usaha itu
menghilang dapat
ketakutan yang bersifat
terjadi pada ibu sementara
yang ingin dan
memasang alat permanen
kontrasepsi. (Wiknjosast
5. Klien ro, 2007 )
mengatakan 5. Menurut jurnal
cemas akan penelitian : 6. Pengkajian
ketidakefekti Kecemasan 6. Kaji nyeri PQRST
fan penggunaan alat - P : nyeri dapat
menggunaka kontrasepsi di karena membantu
n alat karenakan oleh pemasangan perawat
kontrasepsi rendahnya alat dalam
pengetahuan kontrasepsi menentuka
akseptor terhadap - Q: ngilu n rencana
pemakaian alat - R : nyeri disatu intervensia
kontrasepsi titik yang sesuai
- S:3 (Muttain,
- T : nyeri ketika 2011)
pemasangan
6. Klien
mengatakan 6. Menurut dokter 7. Klien tampak 7. pasien
nyeri ketika Natasha Alexander meringis merasa sakit

83
dilakukan nyyeri terasa pada rahim
pemasangan karena masuknya di pasang
alat benda asing ke IUD
kontrasepsi dalam rahim
membutuhkan
penyesuaian,
namun nyeri hanya
terjadi awal-awal
pemasangan alat
kontrasepsi IUD

E. ANALISA DATA

Nama Klien : Ny A Kamar : Mawar

Usia : 26 Tahun No. RM : 00134

No. Data Problem Etiologi


1 Ds :
- Klien mengatakan ingin Defisit Kurang terpapar
mengetahui tujuan Pengetahu informasi
pemasangan alat an
kontrasepsi
- Klien mengatakan ingin
tetap mendapatkan haid
setiap bulan
- Klien mengatakan ingin
menggunakan alat

84
kontrasepsi jangka
pajang untuk
menjarangkan
kehamilan

Do :
- Klien selalu bertannya
tentang alat kontrasepsi
- Klien selalu bertanya
tentang efek
pemasangan kontrasepsi

2 Ds :
- Klien mengatakan takut Ansietas Kurang terpapar
akan efek dari alat informasi
kontrasepsi yang akan
digunakan
- Klien mengatakan cemas
akan ketidakefektifan
menggunakan alat
kontrasepsi
Do :
- Wajah Klien tampak
tegang
- Klien tampak gugup
- Klien tampak cemas

3 Ds :
8. Klien mengatakan Nyeri Proses
nyeri ketika dilakukan pemasangan alat
pemasangan alat kontrasepsi
kontrasepsi
Do :
9. Tanda – tanda vital :

85
10. TD : 110/80 mmHg
11. N : 86x/mnt
12. RR : 16x/mnt
13. S : 37 0C
14. BB Klien 56 kg
15. Tinggi Klien 163 cm
16. Kien tampak meringis
17. Kaji nyeri
P : nyeri karena
pemasangan alat
kontrasepsi
Q: ngilu
R : nyeri disatu titik
S:3
T : nyeri ketika
pemasangan

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny A Kamar : Mawar

Usia : 26 Tahun No. RM : 00134

1. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi


2. Ansietas b.d kurang terpapar informasi
3. Nyeri Akut b.d Agen pencedera fisik (pemasangan alat kontrasepsi) (IUD)

86
G. INTERVENSI

Nama Klien : Ny A Kamar : Mawar

Usia : 26 Tahun No. RM : 00134

No Dx Tujuan dan KH Intervensi Rasional


Keperawatan
1 Defisit Setelah 1. Kaji 1. untuk
pengetahuan dilakukan pengetahuan memudahkan
b.d kurang tindakan 1x24 klien tentang perawat dalam
terpapar jam diharapkan IUD memberikan
informasi klien sudah penjelasan
mengetahui 2. Beri
tentang alat penjelasan 2. untuk memberikan
kontrasepsi. tentang Kb pemahaman
Dengan KH : IUD kepada pasien
Klien dapat tentang IUD
mengerti
mengenai 3. Beri
penjelasan kb kesempatan
IUD klien untuk 3. Agar tidak ada
menanyakan kebingungan yang
hal-hal yang dirasakan pasien
masih belum
dimengerti
2. Ansietas b.d Setelah 1. Kaji sumber 1. untuk
kurang dilakukan kecemasan mempermudah
terpapar asuhan klien memberikan
informasi keperawatan intervensi
1x24 jam
diharapkan
kecemasan klien
teratasi 2. Nyatakan 2. agar pasien
dengan jelas mengerti tujuan

87
harapan dan kriteria hasil
1. Dengan KH
terhadap dari asuhan
: Klien
perilaku klien keperawata
terlihat
tenang
2. tidak ada
kecemasan
3. Jelaskan 3. Agar tidak terjadi
semua peningkatan
prosedur kecemasan saat
termasuk prosedur
sensasi yang tindakan di
akan lakukan
dirasakan
yang mungkin
akan dialami
klien selama
prosedur
(dilakukan)

4. berikan
informasi 4. Meningkatkan
faktual terkait kepercayaan
diagnosis, pasien dan
perawatan, mengurangi rasa
dan prognosis cemas

3. Nyeri b.d Setelah 1. Kaji nyeri 1. Untuk mengetahui


Proses dilakukan secara tingkat nyeri
pemasangan tindakan 1x24 komprehensif pasien
alat jam diharapkan termasuk
lokasi,

88
kontrasepsi nyeri klien karakteristik,
(IUD) teratasi durasi,
dengan KH : frekuensi,
1. klien tidak kualitas
meringis
2. skala nyeri 2. Observasi
berkurang reaksi 2. Untuk mengetahui
ketidaknyaman tingkat
secara ketidaknyamanan
nonverbal dirasakan oleh
pasien

3. Observasi TTV
klien 3. Untuk mengetahui
kondisi klinis
pasien
4. Ajarkan teknik
relaksasi untuk
mengatasi 4. Teknik disdtraksi
nyeri, seperti dan relaksasi
nafas dalam. dapat mengurangi
nyeri yang di
5. Ciptakan rasakan pasien
lingkungan
yang tenang
dan nyaman
5. Rangsangan yang
Kolaborasi : berlebihan dari
Pemberian analgetik lingkungan akan
sesuai dosis memperberat rasa
nyeri

89
6. Obat-obat
analgetik dapat
membantu
mengurangi nyeri
pasien

H. IMPLEMENTASI

Nama Klien : Ny A Kamar : Mawar

Usia : 26 Tahun No. RM : 00134

Hari, tgl/ jam Dx. Kep Implementasi Respon Rasional Paraf


Selasa 1 1. Kaji pengetahuan S: Pasien mengerti 14: 40
12 Mei 2018 klien tentang IUD - pasien karena telah di
14:00 2. Beri penjelasan mengatakan jelaskan
tentang Kb IUD sudah tentang
3. Beri kesempatan paham pemasangan
klien untuk dengan alat kontrasepsi
menanyakan hal- penjelasan dengan
hal yang masih tentang kb penjelasan yang
belum dimengerti mudah di
O: mengerti oleh
- pasien klien
tampak
mengerti
tentang apa
yang sudah
dijelaskan
Selasa 2 - Kaji sumber S: Kecemasan 15: 25
12 Mei 2018 kecemasan klien - pasien pasien akan
14: 45 - Nyatakan dengan mengatakan berkurang
jelas harapan cemas setelah pasien
mengerti

90
terhadap perilaku mulai tentang
klien berkurang pemasangan
- Jelaskan semua - pasien alat kontrasepsi
prosedur termasuk mengatakan
sensasi yang akan mulai
dirasakan yang nyaman.
mungkin akan
dialami klien O:
selama prosedur - pasien
(dilakukan) tampak
- Dengarkan klien nyaman.
- Pasien
tampak
mulai tidak
cemas
- Pasien
mulai rileks
Selasa 3 - Kaji skala nyeri S: Nyeri 16:00
12 Mei 2018 - Observasi TTV - pasien merupakan efek
15:30 klien mengatakan samping saat
- Ajarkan teknik nyeri mulai pemasangan
relaksasi untuk berkurang alat kontrasepsi
mengatasi nyeri, - pasien dalam rahim
seperti nafas mengatakan (IUD) karena
dalam. mulai masuknya
- Ciptakan nyaman benda asing
lingkungan yang dalam tubuh.
tenang dan O:
nyaman - pasien
Kolaborasi : tampak
- Pemberian nyaman.
analgetik sesuai
dosis

91
- pasien tidak
tampak
menyeringai

I. EVALUASI

Nama Klien : Ny A Kamar : Mawar

Usia : 26 Tahun No. RM : 00134

Tgl,
Dx. Kep SOAP Paraf
hari/jam
Selasa Defisit S:
12 Mei pengetahuan - pasien mengatakan
2018 b.d kurang sudah paham
14:45 terpapar dengan penjelasan
informasi tentang kb
penggunaan
alat O:
kontrasepsi - pasien tampak
mengerti tentang
apa yang sudah
dijelaskan

A : Masalah Teratasi

P: Hentikan intervensi
Selasa Ansietas b.d S:
12 Mei kurang - pasien mengatakan
2018 pengetahuan cemas mulai
15:30 tentang alat berkurang
kontrasepsi - pasien mengatakan
mulai nyaman.

92
O:
- pasien tampak
nyaman.
- Pasien tampak
mulai tidak cemas
- Pasien mulai rileks

A: masalah teratasi

P: hentikan intervensi
Rabu Nyeri b.d S:
12 Mei Proses - pasien mengatakan
2018 pemasangan nyeri mulai
16:05 alat berkurang
kontrasepsi - pasien mengatakan
(IUD) mulai nyaman

O:
- pasien tampak
nyaman.
- pasien tidak
tampak
menyeringai.

A: masalah teratasi

P: hentikan intervensi

93
6.3 JUSTICE KASUS IUD

A. PEMBAHASAN DATA FOKUS


1. Data Subjektiv
No DS Justivikasi
1 Klien mengatakan ingin Tujuan pemasangan alat kontrasepsi adalah
mengetahui tujuan menghindari/mencegah terjadinya
pemasangan alat kehamilan sebagai akibat pertemuan antara
kontrasepsi sel telur yang matang dengan sperma
(marmi, 2016)

2 Klien mengatakan Siklus menstruasi adalah jarak antara


ingin tetap tanggal mulainya menstruasi yang lalu
mendapatkan haid dengan mulainya menstruasi berikutnya.
setiap bulan Panjang siklus menstruasi yang normal
atau dianggap siklus menstruasi yang
klasik adalah 28 hari ditambah atau
dikurangi 2-3 hari (Sarwono, 2005).
Umumnya siklus menstruasi terjadi secara
periodik setiap 28 hari (adapula setiap 21
hari dan 30 hari), menstruasi mempunyai
kisaran waktu tiap siklus sekitar 28-35 hari
setiap bulannya (Proverawati, dkk, 2009).

Klien mengatakan Metode kontrasepsi jangka panjang


ingin menggunakan menurut Hartanto yaitu tindakan yang
alat kontrasepsi membantu individu atau pasangan usia
jangka pajang untuk subur yang sangat efektif untuk
menjarangkan menghindari kelahiran, mengatur interval
kehamilan kelahiran, dan tidak mempengaruhi
hubungan seksual (Hartanto,Hanafi :
2003).

94
2. Data Objektiv
No DO JUSTIVIKASI
1 Tanda – tanda vital : Tanda tanda vital adalah pengecekan
- TD : 110/80 denyut nadi/detak jantung, respirasi, suhu
mmHg tubuh juga pernafasan. Dalam batasan
- N : 86x/mnt normal
- RR : 16x/mnt TD : 100/70-130/90 mmHg
- S : 37 0C Nadi : 60-100 x/menit
Suhu : 36-37,5oC
R : 16-24x/menit
(WHO & DEPKES )
2 Wajah Klien tampak - Kecemasan/anxieties adalah rasa
tegang khawatir, takut yang tidak jelas
Klien tampak gugup sebabnya. Kecemasan merupakan
Klien tampak cemas kekuatan yang besar untuk
menggerakkan tingkah laku baik tingkah
laku normal maupun tingkah laku yang
menyimpang, yang terganggu dan
kedua-duanya merupakan pernyataan,
penampilan, penjelmaan, dari
pertahanan terhadap kecemasan
(Gunarso, 2003: 27).

3 Klien selalu bertannya Kontrsepsi merupakan usaha-usaha untuk


tentang alat kontrasepsi mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-
dan tentang efek usaha itu dapat bersifat sementara dan
pemasangan permanen (Wiknjosastro, 2007 )
kontrasepsi Efek samping yang umum terjadi :
1. Perubahan siklus haid
2. Haid lebih lama dan banyak
3. Perdarahan antarmenstruasi.
4. Saat haid lebih sakit

95
4 Kaji nyeri Pengkajian PQRST dapat membantu
- P : nyeri karena perawat dalam menentukan rencana
pemasangan alat intervensi yang sesuai (Muttaqin, 2011)
kontrasepsi
- Q : ngilu
- R : nyeri disatu titik
- S :3
- T : nyeri ketika
pemasangan

B. KETERANGAN DARI DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Defisit pengetahuan ( D.0111 ) ( SDKI )
- Definisi : Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan
dengan topik tertentu.
- Penyebab : kurang terpapar informasi
- Gejala dan tanda mayor : Subjektif ( Merasa khawatir dengan akibat dari
kondisi yang di hadapi. Objektif ( Tampak gelisah )
2. Ansietas b.d kurang pengetahuan tentang alat kontrasepsi (D.0080) (SDKI)
- Definisi : Kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu terhadap objek
yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan
individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman.
- Penyebab : Kurang terpapar informasi
- Gejala dan tanda mayor : Subjektiv ( Merasa bingung), Objektiv (Tampak
gelisah)
3. Nyeri Akut
- Definisi : Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak
menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Penyebab : Agen pencedera fisik (Pemasangan alat kontrasepsi)
- Gejala dan tanda mayor : Subjektif (Mengeluh nyeri), Objektiv ( Tampak
meringis)

C. PEMBAHASAN INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


1. INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI DX 1
INTERVENSI DAN
NO JUSTIVIKASI
IMPLEMENTASI

96
1 Kaji pengetahuan pasien Pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang
(Notoatmodjo 2003)

2 Beri penjelasan tentang Kb IUD adalah salah satu alat kontrasepsi


IUD moderen yang telah di rancang
sedemikian rupa (baik bentuk, ukuran,
bahan, dan masa aktif fungsi
kontrasepsinya), diletakan dalam kavum
uteri sebagai usaha kontrasepsi,
menghalangi fertilitasi, dan menyulitkan
telur berimplantasi dalam uterus
(Hidayati 2009)

2. INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI DX 2


INTERVENSI DAN
NO JUSTIVIKASI
IMPLEMENTASI
1 Kaji sumber kecemasan Kecemasan adalah rasa khawatir, takut
klien yang tidak jelas sebabnya. Kecemasan
merupakan kekuatan yang besar untuk
menggerakan tingkah laku baik tingkah
laku normal maupun tingkah laku yang
menyimpang, yang terganggu dan
kedua-duanya merupakan pernyataan,
penampilan,penjelma, dari pertahanan
terhadap kecemasan (Gunarso, 2003).

3. INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI DX 3


INTERVENSI DAN
NO JUSTIVIKASI
IMPLEMENTASI
1 Ajarkan teknik relaksasi Teknik relaksasi nafas dalam merupakan
untuk mengatasi nyeri, suatu bentuk asuhan keperawatan, yang
seperti nafas dalam. dalam hal ini perawat mengajarkan
kepada klien bagaimana cara melakukan

97
napas dalam, napas lambat (menahan
inspirasi secara maksimal) dan
bagaimana menghembuskan napas
secara perlahan, Selain dapat
menurunkan intensitas nyeri, teknik
relaksasi napas dalam juga dapat
meningkatkan ventilasi paru dan
meningkatkan oksigenasi darah
(Smeltzer & Bare, 2002).
2 Ciptakan lingkungan Meningkatkan kebutuhan rasa nyaman
yang tenang dan nyaman diartikan perawat telah memberikan
kekuatan, harapan, hiburan, dukungan,
dorongan, dan bantuan. Secara umum
dalam aplikasinya pemenuhan
kebutuhan rasa nyaman adalah
kebutuhan rasa nyaman bebas dari rasa
nyeri, dan hipo/hipertermia. Hal ini
disebabkan karena kondisi nyeri dan
hipo/hipertermia merupakan kondisi
yang mempengaruhi perasaan tidak
nyaman pasien yang ditunjukan dengan
timbulnya gejala dan tanda pada pasien
Kolcaba (1992, dalam Potter & Perry,
2005)
3 Pemberian analgetik sesuai Analgetik adalah obat atau senyawa
dosis yang dipergunakan untuk
mengurangirasa sakit atau nyeri tanpa
menghilangkan kesadaran. Kesadaran
akan perasaan sakitterdiri dari dua
proses, yakni penerimaan rangsangan
sakit di bagian otak besar danreaksi-
reaksi emosional dan individu terhadap
perangsang ini (Anief, 2000).

98
99
BAB VII

PENUTUPAN

7.1 PENUTUPAN

Kontasepsi hormonal oral adalah kontrasepsi berupa pil atau obat yang berbentuk tablet
yang berisi hormon esterogen dan atau progesteron. Salah satu jenis pil KB kombinasi ialah pil
KB yang mengandung alefonorgrastel atau suatu hormon progestran dan etinel estradiol atau
suatu esterogen. Hal utama yang harus diperhatikan dalam penggunaan pil KB adalah aturan
minum pil KB tersebut.kemasan pil KB yang berredar dipasaran kemasan 28 hari (28 tablet)
atau 21 hari (21tablet).untuk kemasan 28 hari, 21 tablet mengandung hormon sedangkan
7tablet lainnya tidak mengandung hormon.untuk memulai meminum pil KB ini pastikan
terlebih dahulu bahwa anda tidak dalam keadaan hamil

Kondom adalah metode yang sanga tefektif dan merupakan satu diantara beberapa
kontrasepsi yang tersedia bagi pria. Kondom sering disebut denan berbabainama, seperti
selubung, johnny, karet dan French letter. Jenis Kondom di bagi yaitu untuk kondom lelaki
dan kondon untuk perempuan.

Suntik pada awalnya adalah hasil penelitian setelah perang, ketika tahun 1953, Dr.
Juniman menemukan bahwa suntikan aksi-lama terbentuk bila progestogen dan alkohol
digabungkan.

Kontrasepsi suntik mencegah kehamilan dengan berbagai cara. Kontrasepsi ini


menyebabkan lendir serviks mengental sehingga menghentikan daya tembus sperma,
mengubah endometrium menjadi tidak cocok untuk implantasi, dan mengurangi fungsi tuba
falopi. Namun, fungsi utama kontrasepsi suntik dalam mencegah kehamilan adalah menekan
ovulasi.

Ada dua jenis suntikan, depoprovera dan noristerat. Idealnya, depoprovera harus di
berikan dalam 5 hari pertama masa menstruasi, tidak dibutuhkan KONTRASEPSI tambahan.
Setelah itu, semua suntikan harus di berikan setiap 12 Minggu. Noristerat harus diberikan pada
hari pertama masa menstruasi, tidak di butuhkan kontrasepsi tambahan. Setelah itu, semua
injeksi harus diberikan setiap 8mggu.

100
Susuk atau implan merupakan salah satu metode kontrasepsi yang evektif yang berjangka
2-5 tahun.kontrasepsi ini terdiri dari 6 batang susuk yang lembut, dan terbuat dari sejenis materi
karet elastis yang mengandung hormon, lokasi pemasangannya adalah pada lengan atas melalui
suatu tindakan oprasi kecil.khasiat kontrasepsi jenis ini timbul beberapa jam setelah insersi,
sedangkan tingkat kesuburan atau verti;itas akan kembali segera setelah pencabutannya

Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) merupakan pilihan kontrasepsi yang yang efektif,
aman,dan nyaman bagi banyak wanita. Alat ini merupakan metode kontrasepsi reversibel yang
paling sering digunakan di seluruh dunia dengan pemakai saat ini mencapai sekitar 100 juta
wanita, sebagian besar berada di Cina. Generasi terbaru AKDR memiliki efektivitas lebih dari
99% dalam mencegah kehamilan pada pemakaian 1 tahun atau lebih. Saat ini AKDR yang ada
termasuk dalam tiga golongan utama: inert, mengandung tembaga, dan melepaskan hormon.
Bentuk dan ukuran AKDR bermacam-macam. Semua alat yang saat ini tersedia memiliki satu
atau dua benang nilon yang melekat ke ujung bawah untuk mempermudah pengeluaran.

101
DAFTAR PUSTAKA

Hatcher, robert . Serba-serbi kontrasepsi lengkap dan praktis. 2015. Yogyakarta: Citra
Pustaka

Glasier, Anna. Keluarga berencana&kesehatan reproduksi edisi 4.2005. Jakarta:EGC

Everett, Suzanne. Buku saku kontrasepsi & Kesehatan Seksual Reproduktif edisi 2.
2007. Jakarta: EGC

Setroyini, Aniek. Kesehatan reproduksi & pelayanan keluarga berencana. 2014. Bogor
: IN MEDIA

Anggraini, Yetti. Pelayanan Keluarga Berencana. 2012. Yogyakarta: Rohima Press

Biran, Affandi. Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi edisi 3. 2011. Jakarta: PT
Bina Pustaka SarwoniPrawirohardjo

102

Anda mungkin juga menyukai