Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KESEHATAN PEREMPUAN DAN KELUARGA


BERENCANA
Dosen Pengampu : Mardeyanti, M.Kes

Tentang:

‘’Pelayanan Alat Kontrasepsi Bawah Kulit/AKBK’’

Kelas 2A Kelompok 4

Disusun Oleh :

Gaby Stephanie Renata P3.73.24.2.19.012

Helwa Mutiara Sopha P3.73.24.2.19.015

Nakita Indira Elfariani P3.73.24.2.19.022

Rahma Zahra P3.73.24.2.19.028

Shafa Khairunnisa Azzahrah P3.73.24.2.19.033

JURUSAN DIII KEBIDANAN

POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA III

TAHUN 2020/2021

Jl. Arteri Jorr Jatiwarna Pondok Melati Pondok Gede


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat, dan anugrah-Nya kami dapat menyusun Makalah ini yang disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Perempuan dan Keluarga
Berencana tentang Pelayanan Alat Kontrasepsi Bawah Kulit/AKBK.

Tidak sedikit kesulitan yang kami alami dalam proses penyusunan


makalah ini. Namun berkat dorongan dan bantuan dari pihak yang terkait, baik
secara moril maupun materil, kesulitan tersebut dapat diatasi. Tidak lupa pada
kesempatan ini kami menyampaikan rasa terimakasih kepada Dosen yang telah
membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Kami menyadari bahwa untuk meningkatkan kualitas makalah ini kami


membutuhkan kritik dan saran demi perbaikan makalah di waktu yang akan
datang. Akhir kata, besar harapan kami agar makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.

Jakarta, 10 Maret 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang............................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................1

1.3. Tujuan..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Jenis Kontrasepsi Susuk/Implan..............................................................3

2.2 Efektivitas....................................................................................................4

2.3 Mekanisme Kerja........................................................................................6

2.4 Pencegahan Infeksi......................................................................................6

2.5 Cara Penggunaan dan Instruksi................................................................7

2.6 Efek Samping dan Penanggulangannya....................................................8

2.7 Keuntungan dan Kerugian.........................................................................9

2.8 Dokumentasi................................................................................................9

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

KB implan atau susuk KB mengandung hormon progestogen, fleksibel, dan


berbahan plastik. Susuk KB ini mencegah pembuahan atau kesuburan dengan cara
menebalkan lendir pada leher rahim, serta membuat lapisan pada rahim menipis,
sehingga sperma sulit untuk membuahi dan rahim tidak dalam kondisi yang baik
untuk memungkinkan kehamilan.

Penggunaan KB implan ini dapat digunakan selama tiga tahun tanpa perlu
rutin memeriksakan diri ke dokter. Anda tidak perlu lagi bolak-balik ke bidan atau
dokter untuk mendapatkan obat atau suntikan KB. Selain itu, Anda tidak perlu
repot menggunakan kondom.

Meski tampak memberikan kemudahan, KB implan ini ternyata tidak luput


dari isu yang membuat beberapa wanita merasa ragu untuk menggunakannya.
Misalnya saja, KB implan dianggap dapat bergerak atau berpindah dari tempat
awal dipasang. Hal ini sebenarnya tidak akan terjadi jika dilakukan oleh dokter
atau bidan yang sudah ahli dalam melakukan pemasangan KB implan atau susuk
KB.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana jenis kontrasepsi susuk ?
2. Bagaimana efektifitas kontrasepsi tersebut?
3. Bagaimana mekanisme kerja dari setiap kontrasepsi tersebut ?

1
4. Bagaimana pencegahan infeksi dari kontrasepsi tersebut ?
5. Bagaimana cara penggunaan dan instruksi dari kontrasepsi tersebut ?
6. Bagaimana efek samping dan penanggulangannya ?
7. Bagaimana keuntungan dan kerugian dari kontrasepsi tersebut ?
8. Bagaimana dokumentasi dari kontrasepsi tersebut ?

1.3. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui jenis kontrasepsi susuk.


2. Untuk mengetahui efektifitas kontrasepsi tersebut.
3. Untuk mengetahui mekanisme kerja dari setiap kontrasepsi tersebut.
4. Untuk mengetahui pencegahan infeksi dari kontrasepsi tersebut.
5. Untuk mengetahui cara penggunaan dan instruksi dari kontrasepsi tersebut.
6. Untuk mengetahui efek samping dan penanggulangannya.
7. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dari kontrasepsi tersebut.
8. Untuk mengetahui dokumentasi dari kontrasepsi tersebut.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jenis Kontrasepsi Susuk/Implan

KB implan atau susuk KB memang masih jarang dipakai oleh masyarakat di


dunia, termasuk di Indonesia. Soalnya, sebagian besar wanita masih
mengandalkan, pil KB, suntik, dan IUD. Nah, sebenarnya KB implan atau susuk
KB ini bekerja sangat efektif dalam mencegah kehamilan. Hal ini karena KB
implan mengandung hormon progestin yang menghambat proses ovulasi. Selain
efek sampingnya yang sangat sedikit, bahkan nggak ada, usia KB implan ini

3
panjang. Usia paling lama KB implan sekitar lima tahun. KB implan pun ada
berbagai jenis. Ini dia jenis KB implan yang diedarkan di seluruh dunia.:

 Norplant.
Kontrasepsi ini terdiri dari 6 batang kapsul kecil yang fleksibel dibuat dari
bahan silastik berisi levonorgestrel (LNG) yaitu suatu progestin sintetik
dengan panjang 3,4 cm dan diameter 2,4 mm. Metode ini memiliki masa kerja
sampai 5 tahun.
 Implanon.
Kontrasepsi ini hanya terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang
kira-kira 40 mm dan diameter 2 mm yang telah dipersiapkan dalam suatu
jarum terpasang pada inserter khusus berbentuk semprit dispossible dalam
kemasan steril kantong aluminium. Implanon berisi progestin 3-keto-
desogestrel (3- keto-DSG). Pemasangan implanon merupakan penyuntikan
subkutan biasa yang bisa dilakukan tanpa anestesi local. Metode ini bisa
efektif sampai 3 tahun.
 Sino-implant 2.
Merupakan sistem susuk KB atau KB implan dengan dua batang. Tipe ini
efektif digunakan selama empat hingga lima tahun. Tipe ini diedarkan di
Indonesia dan kabar baiknya, tipe ini disubsidi oleh Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN). Sino-implant 2 dibanderol dengan harga Rp 375 ribu.
Meskipun agak mahal, tapi untuk jangka waktu yang panjang harganya lebih
murah dibanding pemakaian suntik KB tiga bulan sekali nih.
 Jadelle
KB implan atau susuk KB yang satu ini diproduksi oleh swasta dan dijual
secara luas di seluruh dunia. Jadelle terdiri dari dua batang dan efektif
digunakan selama lima tahun. Untuk harganya kurang lebih Rp 115 ribu.

2.2 Efektivitas
1) Efektivitas sangat tinggi. akseptor memang tidak mengharapkan punya anak
lagi.
2) Dapat dipakai untuk jangka panjang.
3) Tidak menambah kelainan yang sudah ada.

4
Keluarga kebercana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang
diinginkan, salah satu cara agar rencana tersebut tercapai yaitu dengan pemakaian
kontrasepsi. Adapun metode kontrasepsi ini dibagi menjadi tiga sesuai dengan
efektivitasnya, yaitu metode kontrasepsi sederhana, metode kontrasepsi efektif,
dan metode kontrasepsi mantap. Dari ketiga macam metode kontrasepsi diatas
yang sangat dianjurkan dalam pemakaiannya adalah metode kontrasepsi efektif,
yang dibagi menjadi dua yaitu non hormonal dan hormonal. Metode kontrasepsi
hormonal terdiri dari tiga yaitu suntik, pil, dan implant. Namun yang memiliki
banyak penggunanya adalah suntik dan pil. Sedangkan pada kenyataannya
implant merupakan metode kontrasepsi hormonal yang memiliki efektivitas
sangat tinggi serta memiliki angka kegagalan yang rendah. implant juga
merupakan alat kontrasepsi yang sangat sesuai bagi pasangan usia subur yang
ingin memakai kontrasepsi dalam jangka panjang untuk mengatur jarak
kehamilan. Menurut BKKBN, program KB dengan penggunaan metode
kontrasepsi jangka panjang masih kurang peminatnya termasuk implant (BKKBN,
2011).

Kontrasepsi implan memiliki daya guna yang tinggi kegagalan 0,2-1


kehamilan per 100 perempuan. Selain itu kontrasepsi implan memberikan
perlindungan jangka panjang 5 tahun. Berdasarkan hasil indeks Pearl jumlah
kelahiran per 100 pengguna dalam 1 tahun adalah 0,2 dan 0,9 untuk dua tahun
pertama; 0,5 dan 1,1 per 100 perempuan untuk tahun ketiga sampai kelima.

 Norplant

Norplant merupakan salah satu alat kontrasepsi jangka panjang yang dipasang
dibawahkulit ,diatas daging pada lengan atas perempuan. Alat ini terdiri dari 6
kapsul lentur seukuran korek api yang terbuat dari bahan karet silastik. Setiap
kapsul mengandung progestin levonogestrel dan hormon ini lepas secara perlahan
lahan melalui dinding kapsul sampai kapsul diambil dari lengan pemakai. Wanita
yang tidak diperboleh kan menggunakan alat ini adalah wanita yang menderita
penyakit liver, kuning, pendarahan alat kelamin yang tidak terdiagnose, varises,
darah tinggi, tumor, dan jantung (Population Council,1987).

5
Pemakaian norplant secara tidak benar akan menimbulkan efek negatif bagi
pemakai. Konsekuensi teringan dari pemakaian yang salah adalah menjadi
hamil,sedang kankonsekuensi terberat adalah adanya kemungkinan mengalami
kehamilan ektopik jika akseptor menggunakan norplant lebih dari 5 tahun tanpa
diganti.

 Implanon

Implanon memberikan perlindungan terhadap kehamilan selama 3 tahun


dengan menghambat pelepasan sel telur (evolusi) dan memetkan cairan leher
rahim (serviks).

2.3 Mekanisme Kerja

Mekanisme kerja Implan menurut Wikjosastro (2007), adalah:

1) Mengentalkan lendir serviks uteri sehingga menyulitkan penetrasi sperma


2) Menimbulkan perubahan-perubahan pada endometrium sehingga tidak cocok
untuk implantasi zigot
3) Pada sebagian kasus dapat pula menghalangi terjadinya ovulasi
4) Mengurangi transportasi sperma.

2.4 Pencegahan Infeksi

Pencegahan infeksi pada Pemasangan AKBK (Alat kontasepsi Bawah Kulit)


sangat lah penting untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi silang, baik kepada
klien atau pun kepada petugas kesehatan itu sendiri.

Berikut hal yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi:

 Cuci tangan 6 langkah dengan sabun dan air, keringkan dengan kain bersih.
 Pakai sarung tangan steril atau DTT.
 Persiapkan tempat insisi dengan larutan antiseptik (betadine) menggunakan
kasa.
 Peralatan dan bahan harus dalam kondisi baik (misalnya: trokar dan skapel
harus tajam). Pastikan semua alat dan bahan dalam keadaan steril atau DTT.

6
 Kapsul implan-2 dikemas dalam wadah steril, tertutup baik dan tetap steril
selama tiga tahun sesuai dengan jaminan sterilitas dan masa aktif dari
produsennya
 Sarung tangan steril yang dipakai oleh pemasang harus bebas/tidak
mengandung bedak/talk, oleh karena itu bedak/talk bila jatuh atau terbawa
masuk bersama-sama Implant ke dalam tempat insisi, dapat menyebabkan
timbulnya reaksi jaringan berupa fibrosis.
 Setelah bungkus Implant dibuka untuk mengeluarkan keenam “kapsul”
Norplant, letakkan keenam “kapsul” tersebut ke dalam mangkuk stainless
steel kosong dan steril, atau bungkus Implant dibuka sebagian saja dan
“kapsul-kapsul”nya diambil satu persatu langsung dari dalam bungkusnya
dengan memakai pinset anatomis steril. Jangan letakkan keenam “kapsul”
diatas doek steril, karena partikel-partikel kain/tenun dapat menempel pada
“kapsul” dan menyebabkan “kapsul” menjadi lebih reaktif sehingga
menimbulkan perlengkapan atau parut yang berlebih.
 Setelah selesai dengan insersi keenam “kapsul” Norplant, rendam semua
alat-alat yang sudah dipakai dalam cairan klorin 0,5% untuk dekontaminasi
alat-alat tersebut. (Hanafi, 2004; h. 186)

2.5 Cara Penggunaan dan Instruksi


Cara memasang / mengguakan alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) :
1. Memastikan klien dan bidan sudah mencuci lengan kiri atas dengan bersih
2. Cuci tangan sampai dengan tempat yang akan dipasang implant dengan sabun
dan bilas hingga bersih
3. Keringkan tangan menggunakan handuk kering dan bersih
4. Memakai handscoon steril disebelah tangan kanan
5. Lalu masukkan obat anastesi, dan pasang handscoon sebelah tangan kiri,
siapkan pisau bisturi
6. Usap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik, Gerakan ke arah luar
secara melingkar seluas 8 – 13 cm dan biarkan kering
7. Pasangkain atau duk steril, suntikkan jarum di kulit tepat di lokasi insisi

7
8. Suntikkan anastesi local 0,3 – 0,5 cc tepat dibawah kulit sampai kulit
menggelembung
9. Teruskan penusukkan jarum sampai ke lapisan bawah kulit kurang lebih 4cm,
lakukan aspirasi untuk meyakinkan bahwa jarum tidak masuk ke pembuluh
darah
10. Suntikkan 0,5 – 1 cc obat anastesi sambil menarik spuid ke arah tempat
tusukan jarum dikulit tetapi tidak sampai tercabut seluruh jarum.
11. Ulangi Langkah diatas kira – kira sampai membentuk sudut 20 – 30 derajat
terhadap lokasi suntikan anastesi sebelumnya
12. Buat insisi dangkal dikulit selebar kurang lebih 2mm dengan disturi
13. Masukkan ujug trokar yang ujung pendorongnya telah dipasang melalui
tempat insisi dengan sudut kurang lebih 30 derajat
14. Setelah ujung trokar menembus kulit, ubah sudut trokar sejajar dengan kulit,
masukkan terus trokar dengan pendorongnya sampai sedikit melewati batas
tanda pertama pada pangkal trokar
15. Keluarkan pendorong, masukkan kapsul implan pertama ke dalam trokar
dengan pinset, tadahkan tangan dibawah kapsul hingga dapat menangkap
kapsul bila jatuh
16. Masukkan Kembali pendorong dan tekan kapsul kea rah ujug trokar sampai
terasa adanya tahanan
17. Tahan pendorong ditempatnya dengan satu tangan dan Tarik trokar ke luar
sampai mencapai pegangan pendorong , Tarik trokar dan pendorong secara
Bersama sama sampai batas tanda kedua pada ujung trokar yang terlihat pada
luka insisi
18. Jangan keluarkan trokar ditempat insisi, tahan kapsul yang telah terpasang
dengan satu jari dan masukkan Kembali trokar, ulangi Langkah diatas.
19. Setelah implant terpasang Tarik trokar, raba kapsul untuk memastikan kedua
kapsul implant telah terpasang kira kira membentuk sudut 15 – 30 derajat
20. Tekan pada tempat insisi dengan menggunakan kassa untuk menghentikan
pendarahan, dekatkan ujung ujung insisi tutup dengan handsaplast, berikan
kasa untuk menghentikan pendarahann

8
2.6 Efek Samping dan Penanggulangannya
Efek samping AKBK adalah
1. Perubahan pada siklus menstruasi
2. Darah haid menjadi lebih banyak atau lebih sedikit
3. Keluar flek atau bercak darah saat sedang tidak haid
4. Berat badan bertambah
5. Sakit kepala
6. Muncul jerawat
7. Payudara nyeri
8. Rasa sakit infeksi, dan bekas luka dikulit tempat susuk dimasukkan

Cara Penanggulangannya:

Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh jurnal obstetrics dan gynekologi


meneliti soal hubungan antara pemakaian KB implant dan kenaikan berat badan.
Hasil penelitian tersebut tidak menemukan bahwa penambahan berat badan
berhubugan langsung dengan penggunaan KB ini. Setelah melihat beragam efek
samping, tidak perlu khawatir, karena tidak semua pengguna KB susuk
mengalami efek samping tersebut.Sekali pun ada, efek samping biasanya akan
membaik dan menghilang seiring berjalannya waktu.

2.7 Keuntungan dan Kerugian


 Keuntungan :
1. Sangat efektif dengab tingkat kegagalan kurang dari 1%
2. Tahan lama hingga 3 tahun
 Kekurangan :
1. Biaya relatif mahal
2. Siklus menstruasi menjadi tidak teratur
3. Risiko memar dan bengkak pada kulit di awal pemasangan
4. Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual

2.8 Dokumentasi

9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Banyak wanita yang masih merasa keberatan dengan alat kontrasepsi implan
karena mereka perlu lebih intens berkonsultasi ke tenaga medis. Ditambah, teknik
ini belum terlalu popular. Oleh sebab itu, kita sebagai bidan harus mengetahui
bagaimana cara pemasangan implant tersebut yang benar, aman, dan nyaman.
Selain itu sebagai bidan untuk menambah wawasan kita mempelajari kotrasepsi
dan lainnya mulai dari keefektivitasannya, kemudian keuntungan dan kerugian,
mekanisme kerja, efek samping, penggunaanya, dan juga cara
pendokumentasiannya. Sehingga ibu dan suaminya dapat lebih bijak lagi memilih
kontrasepsi dan keinginan berKB juga meningkat karena pengetahuan seorang
bidan ini berwawasan luas.

10
DAFTAR PUSTAKA

Prawihardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanaan, Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono


Prawihardjo, 2014. Romauli,

Suryati. Buku Ajar ASKEB 1:Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Yogyakarta:


Nuha Medika, 2011.

Saifuddin, Abdul Bari dkk. Buku Paduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2010.

Sulistyawati, Ari. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta Selatan: Salemba


Medika, 2011.

Tresnawati, Frisca. Asuhan Kebidanan. Jakarta: Pt Prestasi Pustakarya, 2013.

Affandi, Bira dkk. Buku Panduan Praktis Pelassyanan Kontrasepsi. Jakarta: Pt


Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2012.

https://www.nhs.uk/conditions/contraception/contraceptive-implant/ diakses pada


Rabu, 10 Maret 2021 pukul 17:46 WIB

11
Your Life. Contraceptive Implant. Tersedia di https://www.your-
life.com/en/contraception-methods/long-acting-
contraception/contraceptive-implant/. Diakses pada Rabu, 10 Maret 2021
pukul 17:58 WIB

PEDOMAN PELAYANAN KONTRASEPSI DAN KELUARGA


BERENCANA.(2020). Jakarta: Direktorat Kesehatan Keluarga.

Windarti, Y. (2015). Pengaruh pengetahuan akseptor dengan pemilihan


kontrasepsi implant. Journal of Health Sciences, 8(2).

Bangun, S. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Terhadap Pemakaian


Alat Kontrasepsi Implan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor
Pangkalan Masyur Tahun 2017. Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist,
Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist), 12(2), 217-
221.

12

Anda mungkin juga menyukai