Mendirikan Pos Kesehatan sebanyak 434 pos Mmelakukan pertemuan dengan seluruh dinas
dengan rincian 80 pos di Provinsi DIY dan kesehatan dan RS terkait upaya pelanan
354 pos di Provinsi Jawa Tengah. kesehatan reproduksi
Membentuk koordinator Tim Penanggulangan Kemenkes memberi bentuan logistik, berupa : Masker,
Kesehatan Akibat Bencana MPASI, Alkes dan Obat-obatan.
Berdasarkan data dari tabel kebutuhan pelayanan kesehatan pada bencana gunung Merapi 2010, dapat
disimpulkan bahwa kebutuhan pelayanan kesehatan untuk kategori tenaga kesehatan seperti, dokter
spesialis, perawat, bidan, tenaga fisioterapi, spesialis bedah, ahli gizi, tenaga rontgen untuk para
pengungsi sudah tercukupi, sehingga para pengungsi bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh tenaga kesehatan yang tersedia. Selanjutnya untuk kebutuhan sarana dan prasarana seperti
ambulan, kursi roda, puskesmas, pustu atau pusling, pos kesehatan desa, dan rumah sakit rujukan
kapasitas yang disediakan juga sudah tercukupi untuk para pengungsi jika dibutuhkan untuk perawatan
atau rujukan.
Kemudian untuk kebutuhan peralatan medis seperti peralataan perawatan luka, bed periksa, waskom cuci
tangan, bengkok, kantong mayat, kantong darah, tabung oksigen, serta obat-obatan juga sudah tercukupi
untuk para pengungsi. Selain itu pada kondisi darurat seperti pada ibu bersalin juga sudah tersedia
peralatan untuk bersalin seperti partus set dan haecting set juga sudah tercukupi dan tersedia nya sarana
dan prasarana jika dibutuhkan untuk rujukan. Namun dari data tersebut masih ada beberapa kebutuhan
pelayanan kesehatan yang belum tercukupi atau masih kurang seperti tenaga kesehatan dokter umum,
peralatan diagnostic set, timbangan bayi, handscoon, serta sarana kesehatan seperti mobil bak terbuka
masih belum tercukupi.
MANAJEMEN PELAYANAN GIZI
PADA SITUASI BENCANA MERAPI
Barak permanen memiliki kapasitas sebesar 4300 orang dan 4300 unit
bantuan.Kebutuhan bantuan untuk 1 orang pengungsi sebanyak 1
unit/orang.