PBAK Kel5 3A
PBAK Kel5 3A
BIROKRASI
KELOMPOK 5
KELAS 3A
ANGGOTA
• Dwi Anggorowati P3.73.24.2.19.008
• Endah Ashanaya S P3.73.24.2.19.009
• Helwa Mutiara S P3.73.24.2.19.015
• Nakita Indira P3.73.24.2.19.022
• Yuliana Nur Fajri P3.73.24.2.19.039
2
1. PEMAHAMAN REFORMASI BIROKRASI
REFORMASI BIROKRASI
Menurut KBBI secara umum reformasi berarti Berasal dari bahasa Prancis ‘bereau’ yang berarti kantor
perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada pada atau meja tulis dan dari bahasa Yunani ‘createin’ yang
suatu masa. berarti mengatur. Jadi, birokrasi adalah kekuasaan
SYARAT TERJADINYA REFORMASI yang bersifat formal yang didasarkan pada
peraturan atau undang – undang dan prinsip –
1. Adanya penyimpangan yang terjadi dalam prinsip ideal bekerjanya suatu organisasi.
penyelenggaraan negara atau dalam masyarakat.
2. Adaanya harapan dan cita – cita positif yang
ingin dicapai oleh masyarakat di masa depan.
3. Adanya moral dan etika dalam mencapai cita –
cita yang ingin dicapai.
3
Maka,
REFORMASI BIROKRASI
Adalah perubahan pola pikir (mindset) dan budaya kerja (culture)
aparatur negara dan merupakan suatu upaya untuk melakukan
pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem
penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek – aspek
kelembagaan (
organisasi), ketatalaksanaan (business process) dan sumber daya
manusia.
4
Agar pelaksanaan reformasi birokrasi dapat
berjalan sesuai dengan arah yang telah
ditetapkan, maka perlu dilakukan monitoring
“ dan evaluasi berkala terhadap 8 area
perubahan terdiri dari :
5
6
Tatalaksana Sumber Daya Aparatu
• Diharapkan organisasi • Diharapkan regulasi yang
yang tepat fungsi dan tepat tertib tidak tumpang tindih
ukuran • Diharapkan adanya • Diharapkan aparatur yang
system, proses dan berintegritas, netral,
prosedur kerja yang jelas, kompeten, sejahtera dan
efektif, efisien dan sesuai profesional
dengan aturan
Peraturan Perundang -
Organisasi
undangan
7
Untuk mempercepat pencapaian hasil area reformasi birokrasi diatas
maka ditetapkanlah 9 Program Percepatan Reformasi Birokrasi,
meliputi :
10
PROGRAM KEMENTRIAN
2. KESEHATAN DALAM UPAYA
PENCEGAHAN KORUPSI
Penerapan E-Katalog Dalam Aksi Nasional Pencegahan
Korupsi
11
Pada Tahun 2020 KPK mengadakan Aksi Nasional Pencegahan Korupsi (ANPK)
secara virtual, dengan mengundang 87 Kementrian dan dibuka secara resmi oleh Presiden RI
Ir. Joko Widodo.
Pada acara tersebut Menteri Kesehatan berkesempatan menjadi panelis pada sesi
Talkshow I dengan tema Praktik Baik Penerapan E Katalog Marketplace Dalam Pengadaan
Barang dan Jasa. Menkes menjelaskan upaya Kemenkes dalam mencegah terjadinya praktik
korupsi adalah dengan menerapkan e-katalog alkes dan obat-obatan. Perjalanan untuk
menerapkan e-katalog pun sangat panjang, dimulai dari kesepakatan antara kemenkes
dengan Komisi 9 untuk menerapkan e-katalog dan e-purchasing. Penerapan ekatalog ini
sudah sangat luar biasa karena menyangkut niat, itikad pelaksanaan yang membuat masa
depan terjadi efiseiensi penganggaran, tepat sasaran dan jauh lebih cepat.
12
Rumusan Strategi Nasional
Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi (STRANAS PK)
13
Di dalam Rencana Strategi Nasional Pencegahan
dan Pemberantasan Korupsi terdapat enam(6)
strategi yang telah dirumuskan, yaitu :
14
PENCEGAHAN
15
PENEGAKAN HUKUM
16
HARMONISA
SI
Tujuan
PERATURAN
PERUNDANG
- UNDANGAN
17
KERJASAMA INTERNASIONAL DAN PENYELAMATAN ASET
HASIL TIPIKOR
18
PENDIDIKAN BUDAYA ANTI-KORUPSI
19
MEKANISME PELAPORAN PELAKSANAAN
PEMBERANTASAN KORUPSI
Memastikan ketersediaan
laporan rutin dan informasi
terkait pelaksanaan
ketentuan UNCAC dan
kegiatan PPK di Indonesia
beserta capaiannya
Terlaporkan dan
terpublikasikannya usaha –
usaha yang telah dilakukan
pemerintah
20
Dalam bukunya, KPK mengelompokkan strategi pemberantasan korupsi agar mudah dan
menyenangkan, yaitu :
21
Strategi Represif
22
Strategi Perbaikan Sistem
23
Strategi Edukasi dan Kampanye
24
3. SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PEMERINTAH (SPIP)
25
SPIP
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) merupakan Sistem
Pengendalian Intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di
lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Penyelenggaran
SPIP dikatakan berhasil mencapai tujuannya apabila ditandai oleh
eksistensi dua aspek, yaitu aspek desain pengendalian intern (control
design) dan aspek penerapannya (control implementation).
26
Kinerja SPIP akan dinilian kefektivitasannya oleh Aparat
Pengawas Intern Pemerintah (APIP), yang mana sesuai dengan
pasal 11 Peraturan Pemerintah No.60 Tahun 2008 pengawasan
ini bertujuan untuk :
1. Memberi keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi dan efektifitas
pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian
3. Memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi
Kementerian.
27
Prinsip – prinsip dalam
Pelaksanaan dan Penegakkan
Integritas dan Etika
Pengawasan
Komitmen
Hubungan Kerja
Terhadap
yang Baik
Kompetensi
Kebijakan
Struktur Organisasi
Pembinaan SDM
Sesuai Kebutuhan
yang sehat
Pendelegasian
Wewenang dan
Tanggung Jawab
28
Identifikasi Analisis
Risiko risiko
B.
Penilaian
Risiko
29
C. Kegiatan Pengendalian
◦ Review kinerja instansi pemerintah
◦ Pembinaan SDM
◦ Pemisahan fungsi
D. Informasi Pemantau
dan an
Komunikasi Berkelanju
tan
E.
Pemantauan
Pengendalian
Intern
Tindak Evaluasi
Lanjut Terpisah
31
4. PENILAIAN SATUAN KERJA
BERPREDIKAT WBK/WBBM
Zona Integritas (ZI) merupakan sebutan atau predikat yang diberikan kepada Kementerian dan Pemda
yang pimpinan dan jajarannya mempunyai niat (komitmen) untuk mewujudkan WBK dan WBBM
melalui upaya pencegahan korupsi, reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Kementerian dan Pemda yang telah mencanangkan sebagai ZI mengusulkan salah satu unit kerjanya
untuk menjadi Wilayah Bebas dari Korupsi.
32
WBK
Wilayah Bebas Korupsi
• Predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian
besar manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem
manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja.
WBBM
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
• Predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian
besar manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem
manajemen SDM, penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, dan
penguatan kualitas pelayanan publik.
33
Unit kerja berpredikat WBK/WBBM merupakan outcome dari upaya pencegahan
korupsi yang dilaksanakan secara konkrit di dalam lingkup Zona Integritas.
◦ Tim Penilai Nasional (TPN) adalah tim yang dibentuk untuk melakukan evaluasi terhadap unit kerja
yang diusulkan menjadi Zona Integritas Menuju WBK dan Menuju WBBM. Tim Penilai Nasional
terdiri dari unsur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Ombudsman Republik Indonesia (ORI).
34
Proses Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM
Mengusulkan SatKer
Mengidentifikasi SatKer kepada
Kakanwil/Kasatker
36
Komponen Pengungkit dan Hasil
1) Sosialisasi
a. membuat banner/spanduk/himbauan/brosur
b. melalui Website
d. media elektronik
e. media cetak
f. media TV
37
2) Pencanangan
a. Eksternal
b. Internal
b) penandatangan Fakta Integritas Antara jajaran Struktural dalam satuan kerja dengan
petugas pelayanan publik;
38
2. Komponen Pengungkit (60%)
Komponen pengungkit merupakan komponen yang menjadi faktor penentu pencapaian sasaran hasil
pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM. Terdapat enam komponen pengungkit,yaitu:
I. Manajemen Perubahan = 5%
V. Penguatan Pengawasan = 15 %
39
PENETAPAN SATKER SEBAGAI ZONA INTEGRITAS MENUJU
WBK/WBBM
Syarat penilaian minimal Satker yang dapat ditetapkan sebagai WBK adalah :
1. Memiliki nilai total (pengungkit dan hasil) minimal 75 dari total 80;
2. Memiliki nilai komponen hasil “Terwujudnya Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN” minimal
18, dengan nilai sub komponen Survei Persepsi Anti Korupsi minimal 13,5 dan sub komponen
Persentasi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) minimal 3,5.
◦ Penetapan Satker berpredikat WBK dituangkan dalam Keputusan Kementerian Hukum dan HAM dan dapat
dicabut apabila ternyata setelah penetapannya terdapat kejadian/ peristiwa yang mengakibatkan tidak dapat
dipenuhinya lagi indikator bebas dari korupsi.
40
Terimakasih <3
41