Anda di halaman 1dari 26

Kelompok 2

Data Objektif
Anamnesa Pemeriksaan Fisik dan
Penunjang Pada Ibu Hamil
Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan
Helwa Mutiara Sopha
P3.73.24.2.19.015
Intan Salsabilah
P3.73.24.2.19.017
Kheziah Amanda Hermawan
P3.73.24.2.19.019
Putri Tarisa Salsabila
P3.73.24.2.19.027
Ranita Dwi Purnama
P3.73.24.2.19.029
Rifani
P3.73.24.2.19.030
Selfia Herlita
P3.73.24.2.19.032
01 Pemeriksaan Fisik Umum
Ibu

02
Pemeriksaan Obstetri Ibu
Terdiri atas Inspeksi, Palpasi, Perkusi dan Auskultasi

03
Pengkajian Fetal
Terdiri atas gerakan janin dan DJJ
1. Pemeriksaan Umum Ibu

Umur Kehamilan Tinggi Fundus Uteri


20 minggu 18 cm
24 minggu 20 cm
28 minggu 24,5 cm

32 minggu 28 cm

36 minggu 31,5 cm
40 minggu 35 cm
Pemeriksaan umum juga meliputi pemeriksaan, jantung, paru,
reflex, serta tanda-tanda vital seperti tekanan darah, denyut nadi,
suhu dan pernafasan.
2. Pemeriksaan Obstetri Ibu

STEPS

INSPEKSI PALPASI
PANDANG MERABA

Melihat dan Untuk menentukan


mengevaluasi pasien besarnya rahim dengan
secara visual dan menentukan usia
merupakan metode tertua kehamilan serta
yang digunakan untuk menentukan letak janin
mengkaji/menilai pasien. dalam rahim.
2. Pemeriksaan Obstetri Ibu

STEPS Place Your Picture Here

PERKUSI AUSKULTASI
PENGETUKKAN MENDENGARKAN

Melakukan pengetukan Pemeriksaan dengan


pada bagian tubuh cara mendengarkan
dengan menggunakan bunyi yang berasal dari
jari, tangan, atau alat dalam tubuh, yang
kecil untuk mengevaluasi meliputi frekuensi,
ukuran, konsistensi, intensitas, durasi dan
batas atau adanya cairan kualitasl, dengan bantuan
dalam organ tubuh. alat yang disebut
stetoskop.
INSPEKSI

Mata Wajah Leher Payudara Perut

Menilai apakah perut


Pucat atau tidak Menilai keadaan Menilai ada Menilai bentuk membesar ke depan atau
pada selaput ada tidaknya tidaknya buah dada dan ke samping, keadaan
mata, dan ada cloasma pembesaran pigmentasi putting pusat, pigmentasi linea
tidaknya edema. gravidarum pada kelenjar gondok susu. alba, serta ada tidaknya
muka/wajah atau kelenjar striae gravidarum.
limfe. Pemeriksaan vulva untuk
menilai keadaan perineum,
ada tidaknya tanda
chadwick, dan adanya
fluor.
PALPASI
Digunakan untuk menentukan usia kehamilan dan bagian apa yang ada dalam
fundus. Jika teraba benda bulat, melenting, mudah digerakkan, maka itu adalah
LEOPOLD I kepala. Namun jika teraba benda bulat,besar, lunak, tidak melentingdan susah
digerakkan maka itu adalah bokong.

Digunakan untuk menentukan bagian janin yang ada disebelah kanan atau kiri.
Jika teraba benda yang rata, atau tidak teraba bagian kecil, terasa ada tahanan,
LEOPOLD II maka itu adalah punggung bayi, namun jika teraba bagian-bagian yang kecil dan
menonjol maka itu adalah bagian kecil janin.

Digunakan untuk menentukan bagian janin yang ada dibawah uterus. Jika teraba
bagian tang bulat, melenting keras, dan dapat digoyangkan maka itu adalah
kepala. Namun jika teraba bagian yang bulat, besar, lunak, dan sulit digerakkan,
LEOPOLD III maka itu adalah bokong. Jika dibagian bawah tidak ditemukan kedua bagian
seperti yang diatas, maka pertimbangan apakah janin dalam letak melintang.

Untuk menentukan apa yanag menjadi bagian bawah dan seberapa masuknya,
bagian bawah tersebut ke dalam rongga panggul. Jika teraba kepala, tempatkan
LEOPOLD IV kedua tangan di dua belah pihak yang berlawanandi bagian bawah Jika kedua
tangan konvergen (dapat saling bertemu) berarti kepala belum masuk ke
panggul. Jika kedua tangan divergen (tidak saling bertemu) berarti kepala sudah
masuk ke panggul.
PERKUSI (KETUKAN)
SUARA
NADA DURASI PATOLOGI
PERKUSI

Pekak > Tinggi > Pendek Padat (cair)/ tidak ada udara
Redup Tinggi Pendek Udara < normal
Sonor NORMAL NORMAL NORMAL (padat = udara)
Hipersonor Rendah Panjang Udara > normal
Timpani > Rendah > Panjang Udara saja

Pemeriksaan di lakukan dengan ketokan jari atau tangan pada


permukaan tubuh. Perjalanan getaran/gelombang suara tergantung
oleh kepadatan media yang dilalui.

Derajat bunyi di sebut dengan resonansi. Karakter bunyi yang di


hasilkan dapat menentukan lokasi , ukuran , bentuk , dan kepadatan
struktur di bawah kulit.

Sifat gelombang suara yaitu semakin banyak jaringan , semakin


lemah hantarannya dan udara/gas paling resonan.
Auskultasi, dilakukan umumnya dengan stetoskop

AUSKULTASI
monoaural untuk mendengarkan bunyi jantung
anak,bising talipusat, gerakan anak, bising rahim, bunyi
aorta , serta bising usus. Bunyi jantung anak dapat di
dengar pada akhir bulan ke-5, walaupun dengan
ultrasonografi dapat diketahui pada akhir bulan ke-3.

Bunyi jantung pada janin dapat


terdengar di kiri dan kanan di bawah
tali pusat bila presentasi kepala. Bila
terdengar setinggi tali pusat, maka
presentasidi daerah bokong. Bila
terdengar pada pihak berlawanan
dengan bagian kecil, maka anak fleksi
dan bila sepihak maka defleksi.
Pengkajian Fetal
 
Gerakan janin/FMC (Fetal Movement Counting)

Pola gerakan janin adalah tanda reliable tentang kesejahteraan janin, dimana gerakan janin yang
mengikuti pola teratur dari waktu ketika gerakan ini dirasakan. Data sedikitnya 10 perhari dianggap lazim.
Perhitungan gerakan janin harus dimulai pada usia kehamilan 34 sampai 36 Minggu bagi wanita
beresiko rendah mengalami insufisiensi uteroplasenta. Sedangkan pada wanita yang faktor resikonya
telah diidentifikasi, perhitungan gerakan janin dilakukan pada usia kehamilan 28 minggu. Gerakan janin
normal yaitu sekelompok atau beberapa kelompok aktivitas tungkai dan tubuh janin yang menunjukkan
normalitas. Gerakan janin pada grimigravida dirasakan pada kehamilan 18 minggu sedangkan pada
multigravida pada kehamilan 16 Minggu.
Hal yang Mempengaruhi Gerakan Janin
Kapan gerakan muncul
Usia kandungan
Kadar glukosa
Stimulus suara
Status perilaku janin
Penggunaan obat-obatan dan kebiasaan merokok
Hipoksia
Asidemia
Polihidramnion
Oligohidramnion
Cara Menghitung Gerakan Janin

Jadwalkan satu sesi perhitungan per hari


1
Jadwalkan Vsesi pada waktu yang sama setiap
2 hari

Catat Berapa lama biasanya dibutuhkan untuk merasakan 10 kali gerakan

3
Setidaknya harus dapat 10 kali gerakan teridentifikasi dalam 10 jam

4
Apabila gerakan kurang dari 10 kali dalam 10 jam, Jika dibutuhkan waktu lebih lama

5 untuk mencapai 10 kali gerakan, atau jika tidak terasa gerakan dalam 10 jam maka
hubungi bidan. Kelebihan metode ini yaitu : itu mudah digunakan singkat dan mudah
dan diinterpretasi.
Langkah Yang Akan Dilakukan Jika Dirasakan Penurunan Gerakan Janin

Laporan yang menyatakan


tidak ada gerakan

Riwayat aktivitas janin terdahulu

Riwayat aktivitas janin terdahulu


Peran Bidan
Hal terpenting dalam pernikahan hal ini adalah para wanita mewaspadai bahwa pola gerakan
janin yang konsisten merupakan hal yang penting. Bidan berperan dalam penyampaian
informasi dan konseling terhadap klien. Informasi mengenai cara memeriksa gerakan janin serta
manfaatnya adalah hal yang penting untuk klien ketahui. Oleh karena itu, klien harus
melaporkan bila terjadi penurunan atau bahkan gerakan janin berhenti. Informasi yang
disampaikan harus jelas, akni bahwa gerakan janin dan laporan yang kalian buat sangat
penting. Hal ini dapat memberdayakan wanita untuk bertanggung jawab terhadap pengawasan
janin mereka sendiri. apabila klien merasakan penurunan atau gerakan janin berhenti, maka
bidan harus melakukan rujukan untuk diadakan tes lebih lanjut seperti tes nonstres (NST).
Denyut jantung janin (DJJ)
Denyut jantung janin normal adalah frekuensi denyut rata-rata wanita tidak sedang bersalin, atau
diukur di antara dua kontraksi. Rentang normal adalah 120 sampai 160 denyut per menit. Bunyi
jantung janin seperti bunyi detik jam di bawah bantal.
Alat Pemeriksaan Denyut Jantung Janin

Denyut jantung janin secara objektif dapat diketahui oleh pemeriksaan dengan menggunakan :

Auskultasi periodik tersedia beberapa instrumen untuk mendeteksi denyut jantung janin seperti : Fetoskop
(18-20 minggu), stetoskop Pinard/Laenec (18-30 minggu), stetoskop ultrasonografi dopler (12 minggu).

Elektronik Fetal Monitoring


Ada dua alat pemantauan janin secara elektronik yaitu : alat eksternal (transduser eksternal) dan alat internal
(elektroda spiral dan kateter tekanan intrauterin)
Cara Mendengarkan Denyut Jantung Janin
01
Dengan menggunakan Stetoskop Pinard
Tempat mendengarkan harus tenang, agar tidak mendapat gangguan dari
suara lain.
Ibu hamil diminta berbaring terlentang, kakinya lurus bagian yang tidak
perlu diperiksa ditutup, pintu atau jendela ditutup.
Alat disediakan. Pemeriksaan ini sebagai lanjutan dari pemeriksaan
palpasi.
Mencari daerah atau tempat dimana kita akan mendengarkan. Setelah
daerah ditemukan, stetoskop pinard dipakai bagian yang berlubang luas
ditempatkan ke atas tempat atau daerah di mana kita akan mendengarkan.
Sedangkan bagian yang luasnya sempit ditempatkan telinga kita, letakkan
tegak lurus .
Kepala pemeriksa dimiringkan, perhatian dipusatkan pada denyut jantung
janin. Bila terdengar sesuatu detak, maka untuk memastikan apakah yang
terdengar denyut jantung janin, letak ini harus di sesuai dengan detak nadi
ibu, yang terdengar bukan jantung janin, tetapi detak Aorta abdominalis dari
ibu.
Setelah nyata bahwa yang terdengar itu betul-betul denyut jantung janin
maka dihitung untuk mengetahui teraturnya dan frekuensinya denyut
jantung janin itu.
Dengan Menggunakan Doppler
Nyalakan Doppler, untuk memeriksa Apakah Doppler dapat
digunakan.
Usahakan jelly pada abdomen ibu, tepat pada daerah yang
telah ditentukan. kegunaan Jelly adalah sebagai kontak kedap
udara antara kulit abdomen dengan permukaan sensor.
Tempatkan sensor pada daerah yang akan didengarkan,
kemudian tekan tombol Start untuk mendengarkan denyut
jantung janin.
Lakukan penyesuaian volume seperlunya dengan
menggunakan tombol pengatur volume.
Lihat denyut jantung janin pada angka yang ditunjukkan
melalui monitor.
Cara Menghitung Denyut Jantung Janin

Cara menghitung denyut jantung janin yaitu selama 1 menit penuh. Hal ini
dikarenakan pada setiap detik itu terdapat perbedaan denyut serta
membandingkan dengan rentang normal selama 1 menit.
Hal Yang Dapat Diketahui Dalam Pemeriksaan DJJ

Dari adanya denyut jantung janin


Tanda pasti kehamilan
Anak hidup
Dari tempat denyut jantung janin terdengar
Presentasi janin
Posisi janin (Kedudukan Punggung)
Sikap janin
Adanya janin kembar
Dari sifat denyut jantung janin
Keadaan janin
Bunyi Yang Sering Terdengar Ketika Memeriksa Denyut Jantung Janin

1) Desir tali pusat


Disebabkan semburan darah melalui arteri umbilikalis. Suara inti terdengar seperti siulan nyaring yang sinkron
dengan denyut jantung janin. Suara ini tidak konstan, Kadang-kadang terdengar jelas ketika diperiksa pada suatu
waktu namun pada penulisan di lain tidak terdengar.

2) Desir uterus
Terdengar sebagai suara hembusan lembut yang sinkron dengan denyut jantung ibu. Bunyi ini biasanya paling
jelas terdengar saat auskultasi Segmen bawah uterus. Suara ini dihasilkan oleh passes darah melalui pembuluh
pembuluh uterus yang berdilatasi dan dijumpai tidak saja pada kehamilan tetapi juga pada setiap keadaan yang
menyebabkan aliran darah ke usus meningkat, Sehingga pengaliran darah menjadi luas.

3) Suara akibat gerakan janin


Suara gerakan ini seperti suara pukulan, dikarenakan janin mendapat reaksi dari luar.

4) Gerakan usus
Suara ini seperti berkumur-kumur, dihasilkan oleh berjalannya gas atau cairan melalui usus ibu .
Frekuensi Denyut Jantung
 Bradikardi

Frekuensi denyut jantung janin yang berkurang dari 110 denyut per menit. Keadaan ini dianggap sebagai tanda akhir hipoksia janin.
Penyebabnya:
1. Hipoksia janin tahap lanjut
2. Obat-obatan beta adrenergetik ( Propanol ; anestetik untuk blok epidural, spinal, kaudal, dan pudendal) Takikardia
3. Hipotensi pada ibu
4. Kompresi tali pusat yang lama
5. Blok jantung congenital pada janin

Takikardia
Frekuensi denyut jantung yang lebih dari 160 denyut per menit. Keadaan ini dianggap sebagai tanda awal hipoksia janin. Penyebabnya:
1. Hipoksia janin dini
2. Demam pada ibu
3. Obat-obatan parasimpatik (aatropine, hidroksizin)
4. Obat-obatan beta simpatomimetik (ritrodin, isoksuprin)
5. Amnionitis
6. Hipertiroid pada ibu
7. Anemia pada janin
8. Gagal jantung pada janin
9. Aritmia jantung pada janin
Variabilitas
variabilitas denyut jantung janin digambarkan sebagai ketidak teraturan Irama jantung normal. Variabilitas denyut-denyut
normal dianggap antara 16 dan 15 denyut per menit.

1. Variabilitas jangka pendek yaitu ketidaksamaan 1 denyut dengan denyut berikut.


2. Variabilitas jangka panjang yaitu tampak sebagai siklus ritmik atau gelombang dasar dan biasanya terdapat tiga sampai
lima siklus per menit.

Penyebab variabilitas meningkat:

Hipoksia ringan dini


Stimulasi janin oleh palpasi rahim, Kontraksi rahim, aktivitas janin, dan aktivitas ibu.
Penyebab variabilitas menurun:
1. Hipoksia atau asidosis
2. Depresi sistem saraf pusat oleh obat obatan tertentu
3. Prematuritas
4. Siklus tidur janin
5. Aritmia jantung janin
 
Frekuensi denyut periodik
Akselerasi adalah peningkatan sementara
denyut jantung janin di atas nilai normal.
Akselerasi denyut jantung janin yang timbul
saat gerakan janin terjadi merupakan indikasi
janin sehat. Penyebab:

1. Gerakan janin spontan


2. Pemeriksaan dalam
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai