Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

IMPLANT KB
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Reproduksi yang dibimbing oleh
Ns. Siti Kholifah., S. Kep., M. Kep.

Disusun oleh kelompok 11:


Enggar Ayu P. 1511011073
Narista Ovi Lajuning Ati 1511011086

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN
Tahun akademik 2016/2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. karena atas segala rahmat dan
hidayahnya makalah ini dapat kita selesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam
makalah ini kami membahas “Implant kb”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
yang telah diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Sistem Reproduksi Ibu Siti
Kholifah
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun pembacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dimasa depan.

Jember, 14 Oktober 2017

Kelompok 11

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ 2

DAFTAR ISI ....................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 4


1.1 Latar Belakang ................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 6
1.3 Tujuan............................................................................................... 6
1.4 Manfaat............................................................................................. 6

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 7


2.1 Sejarah Implant KB ......................................................................... 7
2.2 Landasan Hukum Implant KB......................................................... 7
2.3 Pengertian Implant KB .................................................................... 9
2.4 Tujuan Pemakaian Implant KB ....................................................... 9
2.5 Jenis Implant KB ........................................................................... 10
2.6 Sasaran pemakaian Implant KB .................................................... 10
2.7 Cara Kerja Implant KB ................................................................. 10
2.8 Waktu Pemberian Implant KB ...................................................... 11
2.9 Faktor-faktor Dalam Pemilihan Implant KB ................................ 12
2.10 Keuntungan atau Kelebihan Implant KB ..................................... 13
2.11 Kerugian atau Kelemahan Implant KB ....................................... 13
2.12 Kontraindikasi Implant KB .......................................................... 14
2.13 Komplikasi Implant KB ............................................................... 14

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 24


3.1 Kesimpulan.................................................................................... 24
3.2 Saran .............................................................................................. 24

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 25

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kontrasepsi berasal dari bahasa kontra dan konsepsi. Kontra berarti
“melawan”atau “mencegah”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel
telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Jadi maksud
dari kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur dan sel sperma.
Program Keluarga Berencana (KB) salah satunya Metode kontrasepsi implant
yang merupakan salah satu dari metode yang tersedia pada saat ini, implant
minati masyarakat khususnya pasangan usia subur meskipun banyak perempuan
mengalami kesulitan didalam menentukan pilihan jenis kontrasepsi. Berbagai
faktor harus dipertimbangkan, termasuk status kesehatan, efek samping
potensial,konsekuensi kegagalan atau kehamilan yang tidak diinginkan, besar
keluarga yangdirencanakan, persetujuan pasangan bahkan norma budaya dan
lingkungan serta orang tua namun dengan pelayanan yang berkualitas dan
berkesinambungan program KB diharapkan kesulitan-kesulitan tersebut dapat
diatasi (Prawirohardjo , 2010)
Susuk merupakan alat KB yang terdiri dari 6 tube kecil dari plastik dengan
panjang masing-masing 3cm. Susuk disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena
dipasang di bawah kulit pada lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di
bawah kulit lengan atas dalam. Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau
pembungkus plastik berongga. Alat KB yang ditempatkan di bawah kulit ini
efektif mencegah kehamilan dengan cara mengalirkan secara perlahan-lahan
hormon yang dibawanya. Kemudian hormon akan mengalir ke dalam tubuh lewat
pembuluh-pembuluh darah. Susuk KB bekerja efektif selama 5 tahun. Jika dalam
waktu tersebut klien menginginkan kehamilan, maka susuk dapat segera
diangkat. Tapi jika tidak, klien tidak perlu menggunakan alat KB lain. Hanya
sesekali ia perlu memeriksakan kesehatan kedokter atau bidan yang
memasangkan susuk tersebut. Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun,
3tahun, dan ada juga yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini
biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang
ingin hamil lagi.

4
Menurut jenisnya implant di bagi menjadi 3
a. Norplant
Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm dengan
diameter 2,4 mm yang diisi dengan 36mg levonorgestel. Lama kerjanya lima
tahun.
b. Implanon
Terdiri atas satu batang putih lentur dengan panjang 40 mm dan diameter
20mm, yang diisi dengan 68 mg levonorgestel dan lama kerjanya selama tiga
tahun
c. Jadena atau indoplant
Terdiri atas dua batang yang berisi75 mg levonorgestel dengan lama kerja
tiga tahun

5
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Bagaimana sejarah implant kb ?
1.2.2 Bagaimana kebijakan atau landasan hukum pemakaian implant kb ?
1.2.3 Apa definisi implant kb ?
1.2.4 Apa tujuan pemakaian implant kb ?
1.2.5 Apa saja jenis implant kb ?
1.2.6 Siapa saja sasaran pemakaian implant kb ?
1.2.7 Bagaimana cara kerja pemakaian implant kb ?
1.2.8 Kapan saja waktu penggunaan implant kb ?
1.2.9 Apa saja faktor-faktor implant kb ?
1.2.10 Apa saja keuntungan atau kelebihan implant kb ?
1.2.11 Apa saja kerugian atau kelemahan implant kb ?
1.2.12 Apa saja kontraindikasi implant kb ?
1.2.13 Apa saja komplikasi implant kb ?

1.3 TUJUAN
1.3.1 Untuk memenuhi tugas sistem reproduksi tentang implant kb
1.3.2 Untuk mengetahui sejarah implant kb
1.3.3 Untuk memahami kontrasepsi implant kb

1.4 MANFAAT
1.4.1 Mendapat ilmu tentang implat kb dari beberapa buku dan jurnal.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Implant KB


Pada tahun 1966 dewan kependudukan (depopulation council) mulai meneliti
tentang impalnt, yang menunjukkan bahwa kapsul karet silastik melepaskan
kadar hormon steroid secara terus menerus selama lebih dari satu tahun. Pada
tahun 1975, ui coba pertama jangka panjang dimulai dengan 6 kapsul erastomer
yang diberi nama norplant.
Pada bulan mei 1993, norplant disahkan penggunaannya di inggris sebagai alat
kontrasepsi, norplant mendapat lisensi selama lima tahun, dan meskipun tidak
lagi di produksi, wanita yang terpasang norplant kemungkinan masih
mengunjungi tempat praktik.
Norplant mendapat banyak sekali sorotan buruk dari media setelah beberapa
wanita mengalamai masalah dengan pemasangan dan pelepasan kapusl, namun
banyak wanita yang telah merasakan manfaat norplant. Satu-satunya implant
yang masih tersedia saat ini adalah implanon. Keuntungan implanon adalah
hanya mempunyai satu kapsul sehingga mengurangi masalah pada pemasangan
dan pelepasan. Namun, implanon harus dipasang oleh tenaga kesehatan
profesional yang telah menjalani pelatihan khusus mengenai alat ini guna
menghindari masalah pada pemasangan yang tidak benar, dan sebagai kesulitan
melepaskannya.

2.2 Landasan Hukum Implant KB


Para ulama yang membolehkan KB sepakat bahwa Keluarga Berencana (KB)
yang dibolehkan syari`at adalah suatu usaha pengaturan/penjarangan kelahiran
atau usaha pencegahan kehamilan sementara atas kesepakatan suami-isteri
karena situasi dan kondisi tertentu untuk kepentingan (maslahat) keluarga.
Dengan demikian KB mempunyai arti sama dengan tanzim al nasl (pengaturan
keturunan). Sejauh pengertiannya adalah tanzim alnasl (pengaturan keturunan),
bukan tahdid al nasl (pembatasan keturunan). dalam arti pemandulan (taqim) dan
aborsi (isqot al-haml), maka KB tidak dilarang. Pemandulan dan aborsi yang
dilarang oleh Islam disini adalah tindakan pemandulan atau aborsi yang
tidak didasari medis yang syari`i. Adapun aborsi yang dilakukan atas dasar
indikasi medis, seperti aborsi untuk menyelamatkan jiwa ibu atau karena analisa
medis melihat kelainan dalamkehamilan, dibolehkan bahkan diharuskan. Begitu

7
pula dengan pemandulan, jika dilakukandalam keadaan darurat karena alasan
medis, seperti pemandulan pada wanita yang terancam jiwanya jika ia hamil
atau melahirkan maka hukumnya mubah.
Sementara itu, Tim Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah
melalui fatwa-fatwa tarjih menjelaskan, QS an-Nisâ, [4]: 9 secara umum dapat
menjadi motivasi keluarga berencana, tapi bukan jadi dasar langsung
kebolehannya.

Ayat tersebut berbunyi,

َ‫َّللا‬ َ ْ‫ش الَّ ِذينَ لَ ْو ت َ َركُواْ ِم ْن َخ ْل ِف ِه ْم ذُ ِريَّةً ِض َعافًا َخافُوا‬


َّ ‫علَي ِْه ْم فَ ْل َيتَّقُوا‬ َ ‫َو ْل َي ْخ‬
َ ً‫َو ْل َيقُولُواْ قَ ْوال‬
‫سدِيدًا‬

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya


meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir
terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa
kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”
Menurut Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Islam
menganjurkan agar kehidupan anak-anak jangan sampai telantar sehingga
menjadi tanggungan orang lain. Ayat tersebut mengingatkan agar orang tua
selalu memikirkan kesejahteraan jasmani dan ruhani anak-anaknya.

Pendapat As-Sayyid Sabiq dan Al-Ghazali


As-Sayyid Sabiq dalam bukunya Fiqh Sunnah menjelaskan, bahwa dalam
keadaan tertentu Islam tidak menghalangi pembatasan kelahiran melalui
penggunaan obat pencegah kehamilan atau cara-cara lainnya. “Pembatasan
kelahiran diperbolehkan bagi laki-laki yang beranak banyak dan tak sanggup lagi
menanggung biaya pendidikan anaknya dengan baik.
Demikian pula jika keadaan isteri sudah lemah, mudah hamil, serta suaminya
dalam kondisi miskin. Dalam keadaan semacam ini, kata As-Sayyid Sabiq,
diperbolehkan membatasi kelahiran. Sejumlah ulama menegaskan pembatasan
kelahiran tak sekadar diperbolehkan bahkan dianjurkan.
Imam al-Ghazali membolehkan hal itu jika isteri merasa khawatir akan rusak
kecantikannya. Dalam kondisi tersebut, suami dan istri berhak memutuskan
untuk melakukan pembatasan. Ada pula ulama yang mengatakan pembatasan
bisa dilakukan tanpa syarat apa pun yang mendasarinya.

8
Mereka berpegang pada hadis-hadis mengenai sikap Rasulullah s.a.w. yang
mengizinkan para sahabat melakukan ‘azl.

2.3 Pengertian Implant KB


Kontrasepsi implan adalah alat kontrasepsi berbentuk kapsul silastik berisi
hormon jenis progestin (progestin sintetik) yang dipasang dibawah kulit
(BKKBN,2003). kontrasepsi implant bersifat hormonal, dan dimasukkan
kebawah kulit. Ada beberapa jenis implant, yang biasa dipakai di Indonesia
adalah norplant. Implant merupakan salah satu metode kontrasepsi yang efektif
berjangka 2-5 tahun (Anggraini, 2012).
Implant adalah salah satu jenis alat kontrasepsi yang berupa susuk yang terbuat
dari sejenis karet silastik yang berisi hormon, dipasang pada lengan atas
(Handayani, 2010:116).
Implant adalah Alat kontrasepsi yang berbentuk kapsul kosong silastic (karet
silikon) yang di isi dengan hormon dan ujung-ujungnya kapsul yang ditutup
dengan silastic adhesive (Hanafi, 2004:179)
Kontrasepsi Implan merupakan metode kontrasepsi yang diinsersikan pada
bagian subdermal, yang hanya mengandung progestin dengan masa kerja
panjang, dosis rendah dan reversibel untuk wanita (Speroff & Darney, 2005).
Dari beberapa pengertian KB implant diatas maka dapat disimpulkan bahwa
implant adalah salah satu alat kontrasepsi yang dipasang pada lengan atas yang
dimasukkan kebawah kulit bersifat hormonal dan bersifat jangka panjang

2.4 Tujuan Pemakaian Implant KB


Untuk mencegah kehamilan dengan cara implant yang sudah dimasukkan ke
bawah kulit akan melepaskan hormon progestin dengan kadar rendah untuk
mencegah kehamilan. Dengan mencegah ovulasi (pelepasan sel telur dalam
siklus bulanan). Jika wanita tidak berovulasi, maka tidak bisa hamil karena tidak
ada sel telur untuk dibuahi.
Progestin yang dilepaskan oleh KB implan juga akan menebalkan lendir di
sekitar leher rahim (serviks). Ini akan mencegah sperma untuk memasuki rahim.
Progestin juga akan menipiskan lapisan dinding rahim, sehingga jika ada sperma
yang berhasil membuahi sel telur, telur tersebut akan sulit menempel pada
dinding rahim untuk memulai kehamilan.

9
2.5 Jenis Implant KB
Menurut jenisnya implant di bagi menjadi 3
a. Norplant
Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm dengan
diameter 2,4 mm yang diisi dengan 36mg levonorgestel. Lama kerjanya lima
tahun.
b. Implanon
Terdiri atas satu batang putih lentur dengan panjang 40 mm dan diameter
20mm, yang diisi dengan 68 mg levonorgestel dan lama kerjanya selama tiga
tahun.
c. Jadena atau indoplant
Terdiri atas dua batang yang berisi75 mg levonorgestel dengan lama kerja
tiga tahun.

2.6 Sasaran Pemakaian Implant KB


a. Perempuan pada usia reproduksi
b. Telah memiliki anak atau belum
c. Pasca persalinan
d. Pasca keguguran
e. Tidak menginginkan anak lagi
f. Perempuan yang sering lupa menggunakan pil
g. Riwayat kehamilan ektopik
h. Perempuan yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang
mengandung estrogen
i. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
j. Tekanan darah di bawah 180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah
atau enemia bulan sabit.
k. Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektivitas tinggi dan menghendaki
pencegahan kehamilan jangka panjang

2.7 Cara kerja Implant KB


Dengan dilepaskannya hormon lenovorgestel secara konstan dan kontinyu maka
cara kerja implant dalam mencegah kehamilan yaitu :
1. Lendir serviks menjadi kental
Kadar levonorgestrel yang konstan mempunyai efek nyata terhadap mukus
serviks. Mukus menebal dan jumlahnya menurun.

10
2. Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi
implantasi
Levonorgestrel menyebabkan supresi terhadap maturasi siklik endometrium
yang diindikasi estradiol, dan akhirnya menyebabkan atrofi.
3. Mengurangi transportasi sperma
Perubahan lendir serviks menjadi lebih kental dan sedikit, sehingga
menghambat pergerakan sperma.
4. Menekan ovulasi
Levonorgestrel menyebabkan supresi terhadap lonjokan luteinizing hormon
(LH) pada hipotalamus maupun hipofisis, yang penting untuk ovulasi.
Secara teori, kegagalannya hanya berkisar 0,2 persen, walaupun artinya
kehamilan masih mungkin terjadi. Saat memilih KB jenis ini, bisa mendapatkan
keuntungan seperti tidak menekan produksi ASI, praktis, efektif, tidak ada faktor
lupa, masa pakai panjang, membantu mencegah anaemia, efek kontrasepsi
implan akan berakhir segera setelah pengangkatan, dan dapat digunakan oleh ibu
yang tidak cocok dengan hormon estrogen. Hanya saja, KB jenis ini bisa
mengubah pola menstruasi.

2.8 Waktu pemberian Implant KB


1. Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7. Tidak diperlukan
metode kontrasepsi tambahan.
2. Insersi dapat dilakukan setiap saat, dengan syarat diyakini tidak terjadi
kehamilan. Apabila insersi setelah hari ke-7 siklus haid, klien dianjurkan
untuk tidak melakukan hubungan seksual, atau menggunakan metode
kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
3. Apabila klien tidak haid, insersi dapat dilakukan setiap saat, dengan syarat
diyakini tidak terjadi kehamilan, klien dianjurkan tidak melakukan
hubungan seksual atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari
saja.
4. Apabila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan, insersi
dapat dilakukan setiap saaat. Apabila menyusui penuh, klien tidak perlu
menggunakan metode kontrasepsi lain.
5. Apabila setelah 6 minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali, insersi
dapat dilakukan setiap saat, klien dianjurkan untuk tidak melakukan

11
hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain
untuk 7 hari.
6. Apabila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin menggantinya
dengan implan, insersi dapat dilakukan setiap saat, dengan syarat diyakini
klien tersebut tidak hamil , atau klien menggunakan kontrasepsi terdahulu
dengan benar.
7. Apabila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi suntik, implan dapat
diberikan pada saat jadwal kontrasepsi suntik. Tidak diperlukan metode
kontrasepsi lain.
8. Apabila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi hormonal (kecuali
AKDR) dan klien ingin menggantinya dengan norplant, insersi dapat
dilakukan setiap saat, dengan syarat diyakini klien tidak hamil. Tidak perlu
menunggu sampai datangnya haid berikutnya.
9. Apabila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR dan klien ingin
menggantinya dengan implan, maka dapat diinsersikan pada saat haid hari
ke-7 dan klien dianjurkan tidak melakukan hubungan seksual selama 7 hari
atau gunakan mentode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja. AKDR segera
dicabut.
10. Pasca keguguran, implan dapat segera diinsersikan.

2.9 Faktor-faktor dalam Pemilihan Implant KB


1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan
terhadap suatu objek tertentu yang terjadi melalui panca indra manusia yaitu
indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba.
2. Pendidikan
Pendidikan memiliki peran sangat penting dalam menetukan kualitas
memperoleh pengetahuan. Pendidikan kesehatan menjembatani kesenjangan
dalam informasi kesehatan dan praktik kesehatan yang memotivasi untuk
memperoleh informasi dalam berbuat sesuatu sehingga dapat menjaga diri
menjadi sehat, dan membentuk kebiasaan yang menguntungkan kesehatan.
3. Sumber ekonomi
Sumber ekonomi adalah jumlah penghasilan seluruh anggota keluarga.
Pendapatan berhubungan langsung dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga,
penghasilan yang tinggi karena keseluruhan kebutuhan sandang, pangan,
papan dan transportasi serta kesehatan dapat terpenuhi. Namun keluarga

12
yang pendapatannya rendah mengakibatkan keluarga mengalami kerawanan
dalam pemenuhan kebutuhan hidup pemeliharaan kesehatan.

2.10 Keuntungan Implant KB


Keuntungan implan secara kontrasepsi:
1. Daya guna tinggi.
2. Perlindungan jangka panjang sampai 5 tahun.
3. Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan implan.
4. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
5. Bebas dari pengaruh estrogen.
6. Tidak mengganggu hubungan saat senggama.
7. Tidak mengganggu produksi ASI.
8. Ibu hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.
9. Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.

Keuntungan implan secara non kontrasepsi:


1. Mengurangi nyeri haid.
2. Perdarahan atau bercak perdarahan diantara siklus haid.
3. Melindungi terjadinya kanker endometrium.
4. Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara.
5. Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul.
6. Menurunkan angka kejadian endometriosis.

Kelemahan implan:
1. Implan harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang terlatih
2. Petugas kesehatan harus dilatih khusus
3. Harga implan yang mahal
4. Implan sering mengubah pola haid
5. Implan dapat terlihat dibawah kulit

2.11 Kerugian Implant KB


1. Sekitar 20% wanita yang menggunakan implan tidak mengalami menstruasi
2. Sekitar 50% mengalami menstruasi yang jarang atau berkepanjangan
3. Terdapat efek samping seperti: nyeri kepala, jerawat, mual, perubahan mood

13
4. Beberapa obat mengurangi efektivitas KB implan: obat HIV, epilepsi, obat
komplementari, antibiotik rifabutin dan rifampisin.
5. Pada kasus yang jarang, tempat masuk KB implan dapat terinfeksi. Jika hal
ini terjadi area tersebut dibersihkan dan diberikan antibiotik.

2.12 Kontraindikasi Implant KB


1. Hamil atau diduga hamil, pendarahan vagina tanpa sebab.
2. Wanita dalam usia reproduksi
3. Telah atau belum memiliki anak
4. Menginginkan kontrasepsi jangka panjang (3 tahun untuk jadena)
5. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
6. Pasca persalinan dan tidak menyusui
7. Pasca keguguran
8. Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak kontrasepsi mantap
9. Riwayat kehamilan ektopik
10. Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau
amenia bulan sabit (sickle cell)
11. Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung
estrogen
12. Sering lupa menggunakan pil
13. Perdarahan pervaginan yang belum diketahui penyebabnya
14. Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara
15. Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi
16. Miom uterus dan kanker payudara
17. Gangguan toleransi glukosa

2.13 Komplikasi Implant KB


1. Gangguan siklus haid (menstruasi)
a. Bentuk gejala (keluhan)
1) Tidak mengalami haid.
2) Perdarahan berupa bercak-bercak (spoting).
3) Perdarahan diluar siklus haid (menstruasi).
4) Perdarahan haid lebih lama atau lebih banyak dari biasanya.

14
b. Penyebab gejala
Karena adanya ketidakseimbangan hormon sehingga endometrium
mengalami perubahan histologi berupa degenerasi atau atropi. Keadaan
amenore merupakan manifestasi atropi endometrium.
c. Penanggulangan dan pengobatan KIE (Komunikasi Informasi dan
Edukasi)
1) Jelaskan sebab terjadinya.
2) Jelaskan bahwa gejala atau keluhan tersebut dalam rangka
penyesuaian diri, bersifat sementara dan individu.
3) Memotivasi agar tetap memakai susuk KB implan.
d. Tindakan medis
1) Amenore (tidak haid)
a) Lakukan pemeriksaan kehamilan (bila memungkinkan lakukan
tes kehamilan). Beberapa wanita melihat ini sebagai suatu
keuntungan dan tidak berbahaya. Beri motivasi bahwa hal ini
bukan suatu yang abnormal dan dalam 2-3 bulan pasti akan
haid.
b) Jika klien memaksa ingin haid, dapat diberikan: Pil KB 3x1
tablet selama 3 hari, selanjutnya 1x1 tablet selama 4-5 hari.
Biasanya setelah itu akan terjadi haid.
c) Jika terbukti hamil (melalui pemeriksaan fisik dan
laboratorium). Segera cabut semua implan.
2) Spoting atau metroragia (pendarahan bercak atau menetes)
a) Jika ringan atau tidak terlalu mengganggu tidak perlu diberi
obat.
b) Jika cukup mengganggu, dapat diberikan: Pil KB dosis rendah
3x2 tablet per hari selama 7 hari.
c) Memorasia (pendarahan lebih banyak atau lebih lama dari
biasanya).
d) Cukup diberi: Tablet sulfas ferosus 3x1 tablet (5-7 hari) sampai
keadaan membaik.

15
2. Ekspulsi implan
a. Bentuk gejala (keluhan)
1) Adanya ekspulsi sebagian atau keseluruhan kapsul implan di daerah
insersi.
2) Jika disertai adanya infeksi yang ditandai dengan kemerahan, nyeri,
dan panas.
b. Penyebab gejala
1) Pemanasan kapsul atau susuk KB yang kurang tepat atau kurang
steril.
2) Adanya gerakan yang keras pada tempat insensi yang terlalu besar.
c. Penanggulangan dan pengobatan KIE (Komunikasi Informasi dan
Edukasi)
1) Jelaskan sebab terjadinya.
2) Menjaga kebersihan dan menghindari gerakan yang keras.
d. Tindakan medis
1) Periksa apakah kapsul yang lain masih pada tempatnya. Kemudian
periksa pula adanya tanda-tanda infeksi pada daerah insersi seperti
kemerahan, nyeri, dan panas.
2) Jika tidak ada infeksi dan kapsul yang lain masih berada pada
tempatnya, cabut sisanya (5 kapsul yang lain). Jangan lupa ingatkan
untuk mencabut implan stahun lebih awal dari semestinya.
3) Jika ada tanda-tanda infeksi:
a) Cabut semua kapsul yang ada dan pasang kapsul yang baru
pada sisi lengan yang lain.
b) Anjurkan klien untuk memakai metode kontrasepsi yang lain.

3. Perubahan berat badan


a. Bentuk gejala (keluhan)
Berat badan bertambah atau menurun secara cepat dalam beberapa
bulan pertama pemasangan implan. Menurut penelitian Depo-Provera
kenaikan per tahun antara 2,3 – 2,9 kg, sedangkan untuk penurunan rata-
rata per tahun 1,6 – 1,9 kg.
b. Penyebab gejala
Hormon progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula
menjadi lemak dan merangsang nafsu makan serta menurunkan aktivitas

16
fisik, sehingga adanya implan dapat menyebabkan berat badan
bertambah.
c. Penanggulangan dan pengobatan KIE (Komunikasi Informasi dan
Edukasi)
1) Jelaskan sebab terjadinya.
2) Jelaskan bahwa penambahan berat badan bersifat sementara dan
individu (tidak terjadi pada semua pemakai implan) sebagian klien
justru menganggap hal ini sebagai keuntungan.
d. Tindakan medis
1) Jika kenaikan berat badan tidak mengganggu, tidak perlu diberi
obat apapun.
2) Pastikan bahwa penambahan berat badan bukan karena
kehamilan.
3) Anjurkan klien untuk melakukan diet rendah kalori dan olahraga
yang proporsional.
4) Jika cara tersebut tidak menolong dan berat badan bertambah
terus, implan dicabut dan ganti cara-cara kontrasepsi lain yang
non hormonal (AKDR).

4. Jerawat
a. Bentuk gejala (keluhan)
Timbulnya jerawat yang berlebihan pada wajah.
b. Penyebab gejala
Karena faktor progesteron yang menyebabkan peningkatan kadar
lemak.
c. Penanggulangan dan pengobatan KIE (Komunikasi Informasi dan
Edukasi)
1) Jelaskan sebab terjadinya.
2) Anjurkan untuk mengurangi makanan yang berlemak (kacang,
susu, kuning telur).
3) Menjaga kebersihan wajah dengan membersihkannya 2x sehari
dengan pembersih muka.
4) Menghindari pemakaian kosmetik wajah yang berlebihan.
d. Tindakan medis
1) Jika tidak mengganggu, cukup dengan menjaga kebersihan wajah.

17
2) Jika ada infeksi dapat diberi: Tetrasilium 3-4 x 1 kapsul 250 mg,
selama 1 minggu.
Jika jerawat muncul dan bertambah banyak sehingga tidak dapat
ditolerir oleh klien, cabut selama kapsul dan ganti cara kontrasepsi yang
hormonal.

5. Rasa nyeri (perih, pedih payudara)


a. Bentuk gejala (keluhan)
Rasa kencang dan tegang, kadang-kadang disertai rasa nyeri di daerah
payudara.
b. Penyebab gejala
Karena adanya gangguan keseimbangan hormon (estrogen,
progesteron) kemudian mempengaruhi kelenjar payudara.
c. Penanggulangan dan pengobatan KIE (Komunikasi Informasi dan
Edukasi)
1) Jelaskan sebab terjadinya.
2) Jelaskan bahwa gejala bersifat sementara dan individu. Memakai
penyangga payudara (BH) yang sesuai dan menjaga kebersihan
payudara.
3) Memotivasi agar tetap memakai implan.
d. Tindakan medis
1) Periksa adanya benjolan atau kista, keluarnya cairan seperti air
susu. Pastikan tidak ada tanda-tanda infeksi.
2) Periksa kemungkinan adanya kelainan kardiovaskular atau aritmia
dan lakukan pemeriksaan tekanan darah, patikan bahwa semuanya
normal.
3) Jika klien terlihat kesakitan sekali dapat diberi: Parasetamol 3x1
tablet 3-4 hari
a) Antalgin 3x1 tablet 500 mg per hari selama 3-4 hari.
b) Asam mefenamat 3x 250-500 mg per hari selama 3-4 hari.
c) Jika gejala tetap dan tidak dapat ditolerir oleh klien, cabut
implan dan ganti cara kontrasepsi non hormonal.

6. Gangguan fungsi hati


a. Bentuk gejala (keluhan)
Warna kulit, kuku, dan sklera mata menjadi kekuningan (ikterus) yang
angka kejadiannya 1%

18
b. Penyebab gejala
Karena adanya progesteron menyebabkan aliran empedu menjadi
lambat dan bila berlangsung lama saluran empedu tersumbat, sehingga
cairan empedu dalam darah meningkat. Hal ini yang menyebabkan
warna kuning.
c. Penanggulangan dan pengobatan KIE (Komunikasi Informasi dan
Edukasi)
Jelaskan sebab terjadinya warna kuning pada tubuh dan perlu
pencabutan implan.
d. Tindakan medis
1) Lakukan segera pencabutan implan dan ganti dengan cara non
hormonal (beberapa minggu setelah pencabutan implan, fungsi
hati akan normal kembali).
2) Bila perlu rujuk ke rumah sakit.

7. Perubahan libido (dorongan seksual)


a. Bentuk gejala (keluhan)
Terjadinya peningkatan libido (dorongan seksual) atau penurunan
libido.
b. Penyebab gejala
1) Peningkatan libido: kemungkinan karena rasa bebas dari
ketakutan akan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan.
2) Penurunan libido karena efek progesteron terutama yang berisi 19
nonsteroid. Namun demikian faktor psikis juga dapat
berpengaruh.
c. Penanggulangan dan pengobatan KIE (Komunikasi Informasi dan
Edukasi)
1) Jelaskan sebab terjadinya.
2) Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan individu. Bila
penurunan libido masih ditolerir oleh klien, mantapkan pemakaian
implan. Jika penurunan libido ini mengganggu keharmonisan
rumah tangga, dianjurkan untuk ganti cara kontrasepsi non
hormonal (setelah kapsul dicabut).
3) Jika yang mengalami peningkatanlibido lakukan pemantapan agar
tetap memakai implan serta berusaha melakukan kontrol diri
supaya keutuhan keluarga tetap terjaga.
4) Sebenarnya tidak mudah mendiagnosis apakah libido meningkat
atau menurun karena bersifat subjektif.

19
d. Tindakan medis
Jika gangguan libido tidak diterima oleh klien, cabut implan dan ganti
cara kontrasepsi non hormonal.

8. Pusing (sakit kepala, migrain)


a. Bentuk gejala (keluhan)
Sakit kepala yang sangat pada salah satu sisi, atau seluruh bagian kepala
dan terasa berdenyut, dapat disertai rasa mual dan muntah.
b. Penyebab gejala
Belum ada kesepakatan di kalangan para pakar (ahli) tentang
penyebabnya. Dikatakan bahwa serangan datang apabila pembuluh
darah di sekitar atau di dalam otak mengkerut dan melebar berganti-
ganti.
c. Penanggulangan dan pengobatan KIE (Komunikasi Informasi dan
Edukasi)
1) Jelaskan sebab terjadinya.
2) Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan individu.
3) Beri motivasi agar tetap memakai implan.
d. Tindakan medis
1) Pastikan tekanan darah normal.
2) Berikan obat simtomatis bila perlu.
3) Jika pemberian obat tidak menolong lakukan pencabutan implan
ganti cara non hormonal.

9. Nyeri perut bagian bawah


a. Bentuk gejala (keluhan)
Rasa nyeri perut bagian bawah, nyeri panggul yang menusuk.
b. Penyebab gejala
Kemungkinan ketidakseimbangan kadar hormon estrogen progesteron
di dalam darah dibandingkan pada keadaan sebelum pemasangan
implan.
c. Penanggulangan dan pengobatan KIE (Komunikasi Informasi dan
Edukasi)
1) Jelaskan sebab terjadinya.
2) Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan individu.

20
3) Biasanya tubuh akan menyesuaikan diri setelah 2-3 bulan dan rasa
nyeri akan hilang dengan sendirinya.
d. Tindakan medis
1) Periksalah tanda vital dengan seksama: nadi, tensi, suhu. Pastikan
semuanya normal.
2) Singkirkan kemungkinan kehamilan ektopik, radang panggul,
apendisitis atau kista ovarium.
3) Rujuk segera bila ditemukan perut bawah tegang, nadi meningkat.
4) Bila gejala muncul atau bertambah berat, cabut implan.

10. Kloasma bercak hitam pada wajah


a. Bentuk gejala (keluhan)
Hiperpigmentasi berwarna cokelat, bentuk tidak teratur, biasanya timbul
di dahi dan pipi sebelah atas.
b. Penyebab gejala
Kemungkinan disebabkan oleh efek hormon tergantung dosis dan
lamanya pemakaian progesteron.
c. Penanggulangan dan pengobatan KIE (Komunikasi Informasi dan
Edukasi)
1) Jelaskan sebab terjadinya.
2) Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan individu (tidak
terjadi pada semua pemakai implan).
3) Menghindari terkena sinar matahari terlalu lama.
d. Tindakan medis
1) Jika tidak berlebihan dan dapat ditolerir oleh klien, motivasi agar
tetap memakai implan.
2) Jika mentap atau berlebihan cabut implan.

11. Tromboplebitis atau tromboemboli


a. Bentuk gejala (keluhan)
Gejala yang timbul akibat tersumbatnya pembuluh darah yang
membeku (trombus). Dapat terjadi trombosis arteri otak atau arteri
jantung. Tromboemboli sangat jarang terjadi.

21
b. Penyebab gejala
1) Karena adanya ketidakseimbangan hormon estrogen progesteron,
sehingga terjadi peningkatan aktivitas faktor-faktor pembekuan,
atau mungkin karena pengaruh vaskuler secara langsung.
2) Keadaan varisea merupakan faktor predisposisi terjadinya
tromboemboli.
c. Penanggulangan dan pengobatan KIE (Komunikasi Informasi dan
Edukasi)
1) Jelaskan sebab terjadinya tromboemboli.
2) Jelaskan bahwa tromboemboli sangat jarang.
d. Tindakan medis
1) Jika terjadi trombosis cabut semua kapsul implan.
2) Anjurkan klien untuk memakai metode kontrasepsi non hormonal.

12. Infeksi pada luka insisi


a. Bentuk gejala (keluhan)
Adanya tanda-tanda infeksi pada daerah insersi seperti: kemerahan,
bengkak, nyeri, panas, dan bisa bernanah.
b. Penyebab gejala
1) Teknik pemasangan kurang memenuhi standar.
2) Perawatan luka insisi yang kurang higienis.
c. Penanggulangan dan pengobatan KIE (Komunikasi Informasi dan
Edukasi)
1) Jelaskan sebab terjadinya.
2) Jelaskan bahwa luka insisi dapat terinfeksi bila perawatan luka
tidak higienis (kena air).
d. Tindakan medis
1) Jika infeksi tanpa abses, bersihkan luka dengan air dan sabun atau
cairan antiseptik kemudian beri antibiotik oral.
2) Jika tidak membaik cabut semua kapsul.

13. Perubahan perasaan (depresi)


a. Bentuk gejala (keluhan)
Perasaan lesu, tidak bersemangat dalam bekerja atau kehidupan.

22
b. Penyebab gejala
Adanya hormon progesteron yang berasal dari kapsul implan
menyebabkan terjadinya retensi garam sehingga ada bagian otak jantung
yang menggelembung dan menekan pusat susunan saraf tertentu.
c. Penanggulangan dan pengobatan KIE (Komunikasi Informasi dan
Edukasi)
1) Jelaskan sebab terjadinya.
2) Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan individu.
d. Tindakan medis
1) Untuk gejala depresi ringan sampai sedang dapat diberikan
vitamin B6 3-4 x1 tablet 10 mg per hari sampai gejala depresi
hilang.
2) Jika depresi menetap dan terus memberat, cabut kapsul.

14. Gangguan pertumbuhan rambut


a. Bentuk gejala (keluhan)
1) Rambut kepala rontok.
2) Tumbuh rambut yang berlebihan pada wajah.
b. Penyebab gejala
Efek progesteron yang mempengaruhi folikel rambut, sehingga timbul
kerontokan atau sebaliknya.
c. Penanggulangan dan pengobatan KIE (Komunikasi Informasi dan
Edukasi)
1) Jelaskan terjadinya.
2) Kejadiannya sangat jarang sekali.
d. Tindakan medis
Tidak ada pengobatan khusus. Jika klien tidak dapat mentolerir, cabut
semua kapsul.

23
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kontrasepsi berasal dari bahasa kontra dan konsepsi. Kontra berarti
“melawan”atau “mencegah”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel
telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Jadi maksud
dari kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai
akibat adanya pertemuan antara sel telur dan sel sperma
Pada tahun 1966 dewan kependudukan (depopulation council) mulai meneliti
tentang impalnt, yang menunjukkan bahwa kapsul karet silastik melepaskan kadar
hormon steroid secara terus menerus selama lebih dari satu tahun. Pada tahun
1975, ui coba pertama jangka panjang dimulai dengan 6 kapsul erastomer yang
diberi nama norplant
Para ulama yang membolehkan KB sepakat bahwa Keluarga Berencana (KB)
yang dibolehkan syari`at adalah suatu usaha pengaturan/penjarangan kelahiran
atau usaha pencegahan kehamilan sementara atas kesepakatan suami-isteri
karena situasi dan kondisi tertentu untuk kepentingan (maslahat) keluarga.

3.2 Saran
Sesuai dengan kesimpulan diatas, mahasiswa dapat memahami sejarah implant
KB.

24
DAFTAR PUSTAKA

Mulyani Siti N, dan Rinawati Mega, 2013, Keluarga Berencana dan Alat Kontrasepsi.
Nuha Medika, Yogyakarta. Di akses pada 12 Oktober 2017
Irianto Koes, 2012, Keluarga Berencana untuk Paramedis dan Nonmedis. Yrama
Widya, Bandung. Di akses pada 12 Oktober 2017
https://media.neliti.com/media/publications/112926-ID-none.pdf
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/151/jtptunimus-gdl-fitrisarin-7501-2-babii.pdf
http://www.trendilmu.com/2015/09/pengertian.jenis.mekanisme.kerja.implant.seo.ht
ml
https://bmcsurg.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12893-015-0081-6
http://emedicine.medscape.com/article/2047217-overview
http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2013/09/jurnal%20endah%20(09-02-13-06-54-29).pdf
https://muslimafiyah.com/kb-ada-yang-boleh-ada-kb-yang-haram.html
http://muhsinhar.staff.umy.ac.id/bagaimana-keluarga-berencana-kb-menurut-islam/

25

Anda mungkin juga menyukai