Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH

MEDIA INFORMASI PENGETAHUAN,


PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN TERHADAP
PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI

DISUSUN

O
L
E
H

NAMA : YUNI YUSROH

NIP : 19740805 200212 2 002

DESA BINAAN : DESA AFD I BILAH BARAT

PROVINSI SUMATERA UTARA


KABUPATEN LABUHANBATU
KECAMATAN PANGKATAN
TAHUN 2012
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami hadiratkan kepada Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Media Informasi
Pengetahuan, Pendidikan, dan Pekerjaan Terhadap Pemakaian Alat
Kontrasepsi” dapat diselesaikan dengan baik.

Makalah ini berisikan tentang beberapa macam alat kontrasepsi


KB diantaranya ada KB Implan, KB AKDR, KB Suntik, KB Pil di tinjau
dari segi Pengetahuan, Pendidikan, Media Informasi dan Pekerjaan
terhadap pemakaian Alat Kontrasepsi

Saya menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari


sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari
awal sampai akhir. Semoga Allah SWT selalu meridhai segala usaha
kita. Amin.

Bilah Barat, Juni 2012


Penyusun,

YUNI YUSROH
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan


kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita,
meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan perluasan
pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi
akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus
menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena
terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-
metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan
kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita
atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Gunawan,1998)
Menurut WHO (2011) keberhasilan program KB dapat dilihat
dari rendahnya fertilitas/Total Fertility Rate (TFR) sebagaimana di
Negara Asia Tenggara seperti ; Laos 4,7%, Kamboja 4,0%, Filipina
3,7%, Thailand 1,7%, di Negara maju dan Negara lain. Tujuan umum
keluarga berencana adalah untuk membentuk keluarga kecil sesuai
dengan kekuatan sosial-ekonomi suatu keluarga dengan cara mengatur
kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera
yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya (Mochtar, 2002)
Ketersediaan dan akses informasi dan pelayanan KB, dapat
mencegah kehamilan yang tidak di inginkan. Jika semua perempuan
mempunyai akses terhadap kontrasepsi yang aman dan efektif,
diperkirakan kematian ibu menurun hingga 50% termasuk menurunnya
resiko kesehatan reproduksi yang terkait dengan kehamilan , persalinan
dan aborsi tidak aman (widyastuti, 2009) Pembangunan kependudukan
dan keluarga kecil berkualitas merupakan langkah penting dalam
mencapai pembangunan berkelanjutan. Hal ini diselenggarakan melalui
kuantitas penduduk dan peningkatan kualitas insani dan sumber daya
manusia karakteristik pembangunan antara lain dilaksanakan melalui
pengendalian pertumbuhan penduduk, keluarga berencana, dan
dengan cara pengembangan kualitas penduduk, melalui perwujudan
keluarga kecil berkualitas (Depkes RI, 2005).
Ada berbagai macam alat kontrasepsi seperti komdom, pil,
suntik, AKDR, Implan, sterilisasi (kontap dan lannya). Kadang orang
bingung memilih alat kontrasepsi mana yang dipakai, metode
kontrasepsi yang berbeda akan meberikan keuntungan yang berbeda
dan juga kerugian dalam arti perasaan tidak nyaman dan resiko
kesehatan lain yang juga berbeda (Bararah, 2011). KB adalah keluarga
berencana untuk menunda kehamilan tetapi KB bukan cara untuk
membunuh anak. tujuan KB terdiri dari menunda/mencegah kehamilan.
Alasan menunda atau menjarangkan anak agar jangan terlalu rapat ,
Dibawah ini ada berbagai alasan wanita untuk memakai kb diantaranya
karena dari faktor kesibukan orang tuanya contohnya wanita karir,
menjarangkan anak agar tidak terlalu rapat karena jika terlalu rapat,
sianak tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tua yang penuh
terhadap anaknya , dari segi ekonimi juga
adalah suatu alasan untuk menggunakan KB, dengan faktor ekonomi yang
sangat-sangat kurang, gizi seorang anak tidak bisa terpenuhi. Di latar
belakang ini penulis simpulkan beberapa macam KB diantaranya ada KB
Implan, AKDR, Suntik, Pil di tinjau dari segi Pengetahuan, Pendidikan,
Media Informasi dan Pekerjaan terhadap pemakaian Alat Kontrasepsi

B. Rumusan masalah

Rumusan Masalah dalam dalam penelitian ini adalah


Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan, Pendidikan, Media Informasi
dan Pekerjaan Terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi

C. Tujuan
Mengetahui bagaimana Gambaran Pengetahuan, Pendidikan,
Media Informasi dan Pekerjaan Terhadap Pemakain Alat Kontrasepsi
BAB II
PEMBAHASAN

A. ALAT KONTRASEPSI
1. KB IMPLAN
a. Pengertian implan
Imlpant adalah suatu alat kontrasepsi yang mengandung
levonorgestrel yang di bungkus dalam kapsul silastik silicon
(polydimetbylsioxane) dan di susupkan di bawah kulit. Implan
merupakan kontrasepsi wanita yang disusupkan di bawah kulit melalui
oprasi kecil, terdiri dari 6 kapsul kecil (panjang masing-masing 3 cm)
berisi zat mencegah kehamilan. Impalant adalah kontrasepsi yang
menggunakan lenovorgestrel (LNG) sebagai bahan aktifnya. Implant
terdiri atas enam kapsul , masing-masing berdiameter 2,4 mm dan
panjang 34 mm. Tiap kapsul mengandung 36 mg LNG. Keenam kapsul
melepaskan 80 mcg LNG setiap hari selama 6-18 bulan pertama yang
selanjutnya menurun sampai 30 mcg dan akan terus berlangsung
sampai paling sedikit lima tahun (Mubarak, 2009). Alat kontrasepsi
implant (AKBK) atau implant adalah alat kontrasepsi yang disusupkan di
bawah kulit. Preparat yang terdapat saat ini adalah implant dengan
dangang “ NORPLANT”. Implan terdiri dari 6 batang, 4 batang bahkan
1 batang kapsul silastik, dimana setiap kabsulnya berisi lenovorgesrel
sebanyak 36 mg (Suratun, 2008).
b. Jenis – jenis Kontrasepsi Implan
Menurut saifuddin (2006), jenis kontrasepsi implant antara lain :
- Norplant
Dipakai sejak tahun 1987. Terdiri dari 6 batang silastik lembut
berongga dengan panjang 3,4 cm , dengan diameter 2,4 mm, yang
diisi dengan 36 mg levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
Pelepasan hormon setiap harinya berkisar antara 50 – 85 mcg pada
tahun pertama penggunaan, kemudian menurun sampai 30 – 35
mcg per hari untuk lima tahun berikunya. Saat ini norplant yang
paling banyak dipakai.
- Implanon
Terdiri dari satu batang putih lentur yang berisi progestin generasi
ketiga, yang dimasukkan kedalam inserter steril dan sekali
pakai/disposable, dengan panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2
mm, terdiri dari suatu inti EVA (Ethylene Vinyl Acetate) yang berisi
68 mg 3-keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun. Pada
permulaannya kecepatan pelepasan hormonnya adalah 60 mcg per
hari, yang perlahan-lahan turun menjadi 30 mcg per hari selama
masa kerjanya.

- Jadena dan Indoplant


Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg levonorgestrel
dengan lama kerja 3 tahun.

- Uniplant
Terdiri dari 1 batang putih silastic dengan panjang 4 cm, yang
mengandung 38 mg nomegestrol asetat dengan kecepatan
pelepasan sebesar 100 μg per hari dan lama kerja 1 tahun.
- Capronor
Terdiri dari 1 kapsul biodegradable. Biodegradable implan
melepaskan progestin dari bahan pembawa/pengangkut yang
secara perlahan-lahan larut dalam jaringan tubuh. Bahan
pembawanya sama sekali tidak perlu dikeluarkan lagi misal pada
norplant. Tetapi sekali bahan pembawa tersebut mulai larut, ia tidak
mungkin dikeluarkan lagi. Tingkat penggunaan kontrasepsi implan
dapat diperbaiki dengan menghilangkan kebutuhan terhadap
pengangkatan secara bedah. Kapsul ini mengandung
levonorgestrel dan terdiri dari polimer E-kaprolakton. Mempunyai
diameter 0,24 cm, terdiri dari dua ukuran dengan panjang 2,5 cm
mengandung 16 mg levonorgestrel, dan kapsul dengan panjang 4
cm yang mengandung 26 mg levonorgestrel. Lama kerja 12 – 18
bulan. Kecepatan pelepasan levonorgestrel dari kaprolakton adalah
10 kali lebih cepat dibandingkan silastic.
c. Keuntungan Implant
Menurut Saifuddin (2006), keuntungan kontrasepsi implant
adalah daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (sampai 5
tahun), mengembalikan tingkat kesuburan yang cepat setelah
pencabutan, tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas dari
pengaruh estrogen, tidak mengganggu kegiatan senggama, tidak
mengganggu Asi, klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan,
dapat di cabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
d. Kerugian Implant
Menurut Winkjosastro (2005), kerugian implant antara lain inersi
dan pengeluaran harus di lakukan oleh tenaga terlati, petugas medis
memerlukan latihan dan praktek untuk inersi dan penyakitan implant,
lebih mahal, sering timbul perubahan pola haid, akseptor tidak dapat
menghentikan implant sekehendaknya sendiri beberapa orang wanita
mungkin segan untuk menggunakan karena kurang mengenalnya,
implant kadang-kadang dapat terlihat oleh orang

2. KB AKDR
a. Pengertian AKDR
AKDR merupakan suatu alat yang dimasukan kedalam rahim
yang bentuknya macam-macam, terdiri dari plantic (polyethylene). Ada
yang terlilit tembaga (Cu) adapula yang tidak, adapula yang terlilit
tembaga bercampur perak (Ag). Selain itu adapula yang
dibatangkannya berisi hormon progesteron. Alar kontrasepsi dalam
rahim (AKDR) adalah cara pencegahan kehamilan yang sangat efektif,
aman dan reversiber bagi wanita rertentu, terutama yang tida terjangkit
PMS dan sudah pernah melahirkan. AKDR adalah suatu alat plastik
atau logam kecil yang dimasukan ke uterus melalui kanalis servikalis
(Wulansari, 2006)
b. Jenis-jenis AKDR
Menurut Suratun (2008) adapun jenis-jenis AKDR yang beredar yaitu :
1. IUD generasi pertama, disebut Lippes Iiop, berbentuk spiral atau
huruf S ganda, tersebut dari plantic (poye-thline)
2. IUD generasi kedua, Cu T 200 B, berbentuk T yang batangnya
terlilit tembaga (Cu) dengan kandungan tembaga, Cu 7 berbentuk
angka 7 yang batangnya terlilit tembaga, ML Cu 250 berbentuk 3/3
lingkaran elips yang bergerigi yang batangnya diilit tembaga
3. IUD generasi ketiga, Cu T 308 A, berbentuk huruf T dengan lilitan
tembaga yang lebih banyak dan perak, ML Cu 375 batangnya dililit
tembaga berlapis perak, Nova Tcu 200 A, batang dan lengannya
dililit tembaga
4. IUD generasi keempa, Ginefix, merupakan AKDR tanpa rangka,
terdiri dari benang polipropilen monofilament dengan enam butir
tembaga.
c. Keuntungan AKDR
Menurut Saifiddin (2003) keuntungan AKDR adalah sebagai
kontrasepsi efektifitas tinggi. Sangat efektif A 0,6-0,8 kehamilan/100
perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125-170
kehamilan), AKDR sangat efektif segara setelah pemasangan, tidak
mempengaruhi hubungan seksual, tidak ada efek sampng hormonal
dengan Cu AKDR (Cu T-308A), tidak mempengaruhi kualitas dan volum
Asi, dapat di pasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus
(apabila tidak terjadi infeksi), sangat efektif karena tidak perlu lagi
mengingat-ingat, dapat digunakan sampai menipouse (1 tahun atau
lebih haid terakhir), tidak ada interaksi dengan obat-obat dan
membantumencegah kehamilan ektopik.
d. Kerugian AKDR
Menurut Saifuddin (2003) efek samping yang umum terjadi
adalah perubahan siklus (umumnya pada tiga bulan pertama dan akan
berkurang setelah tiga bulan), haid lebih lama dan banyank,
pendarahan antar menstruasi, saat haid lebih sakit. Komplikasi lain
yaitu merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari setelah pemasangan,
pendarahan berat waktu haid, tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS,
harus memeriksa benang dari waktu ke waktu, tidak mencegah
terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi AKDR mencega kehamilan
normal. Efek samping AKDR adalah Pendarahan, keputihan, ekspulsi,
nyeri pada waktu pemasangan, infeksi, translokasi (pindahnya AKDR)
dari tempat seharusnya.

3. KB PIL
a. Pengertian KB Pil
Pil kb adalah pil atau tablet yang berisi zat yang berguna untuk
mencegah terlepasnya sel telur wanita dari indung telur, dengan cara pil
harus di minum oleh wanita setiap hari satu tablet, tidak boleh lupa,
keuntungannya apabila diminum secara teratur dapat mencegah
kehamilan, dan kelemahannya apabila lupa diminum maka kehamilan
dapat terjadi, dapat terjadi bercak perdarahan di luar haid, bertambah
gemuk, pusing-pusing, muntah-muntah dan lain-lain (BKKBN, 2003).
Pil KB adalah kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dengan
cara menelan setiap hari secara teratur. Pil KB yang mengandung
hormone estrogen dan progestin ini mencegah terjadinya kehamilan
dengan cara meniadakan ovulasi (mengeluarkan telur dari indung telur)
dan
mengentalkan lendir mulut rahim sehingga sperma sulit memasuki
rahim. Pil KB tidak menggugurkan kehamilan yang telah terjadi
(Hartanto,2003).
b. Jenis Kontrasepsi Pil
1. Pil KB/Kontrasepsi Oral Tipe Kombinasi
Terdiri dari 21-22 pil Kb/kontrasepsi oral dan setiap pilnya berisi
derivat estrogen dan progestin dosis kecil, untuk penggunaan satu
siklus. Pil Kb/kontrasepsi oral pertama mulai pada hari pertama
perdarahan haid, selantnyasetiap hari diminum 1 pil selama 21-22
hari.
2. Pil KB/Kontrasepsi Oral Tipe Sekuensial
Terdiri dari 14-15 pil Kb/kontrasepsi oral yang berisi derivate
estrogen dan 7 pil berikutnya berisi kombinasi estrogen dan
progestin. Cara penggunaannyasama dengan tipe kombinasi.
Efektivitsnys sedikit lebih rendah dan lebih sering menyebabkan
halhal yang tidak diinginkan.
3. Pil KB/Kontrasepsi Oral Tipe Pil Mini
Hanya berisi derivat progestin, noretindron atau norgestrel, dosis
kecil, terdiri dari 21-22 pil. Cara pemakaiannya sama dengan cara
tipe kombinasi.
4. Pil KB/Kontrasepsi ral Tipe Pil Pasca senggama (morning after pil)
Berisi dietilbestrol 25 mg, diminum 2 kali sehari, dalam waktu
kurang dari 72 jam pasca senggama, selama 5 hari berturut-turut
(Hartanto,2004).
5. Pil Kontrasepsi Darurat
Berbeda dengan pil kombinasi dan pil mini, pil kontrasepsi darurat
tidak diminum secara teratur. Pil ini hanya diminum setelah
melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan. Pil ini sama
sekali bukan untuk menggugurkan tetapi hanya mencegah
pertemuan sel telur dan sperma sehingga tidak terjadi pembuahan.
c. Keuntungan Pil
Menurut Hartanto (2004) keuntungan pil untuk wanita yang
menderita penyakit tromboembolik dan juga cocok untuk wanita dengan
keluahan efek samping yang di sebabkan oleh estrogen (sakit kepala,
hipertensi, nyeri tungkai bawah, closma, berat badan bertamba dan
rasa mual) pada alat kontrasepsi suntik karena pil tidak mengandung
estrogen sehingga :
- Sangat efektif bila dipakai dengan benar
- Tidak mengurangi kenyamanan hubungan suami istri
- Mestruasi (haid) menjadi teratur, lebih sedikit dan lebih singkat
waktunya, juga mengurangi rasa nyeri haid.
- Dapat dipakai selama diinginkan, tidak harus beristirahat dulu
- Dapat dipakai oleh semua wanita usia reproduksi
- Dapat dipakai oleh wanita yang belum pernah hamil
- Dapat dihentikan pemakaiannya dengan muda dan kapan saja
- Kesuburan akan segera kembali setelah
pemakaian pil dihentikan d. Kerugian Pil
Kerugian pil dari penelitian-penelitian terbukti, meskipun pil jarang
menimbulkan efek samping dan jarang mempengaruhi metabolisme
dibandingkan suntikan kombinasi, pil juga
mempunyai kelemahan-kelemahan yang perlu mendapat perhatian
seperti pil kurang efektif dalam mencegah kehamilan dibandingkan
dengan suntikan kombinasi karena tidak mengandung estrogen, pil
menamba insiden dari perdarahan kerja, pil seperti IUD kurang efektif
dalam mencegah kehamilan ektopik dibandingkan dengan mencegah
kehamilan Intrauterin, dan lupa minum 1-2 tablet pil, atau kegagalan
dalam absorpsi pil oleh sebab muntah atau diare, sudah cukup untuk
meniadakan proteksi kontra septifnya (BKKBN,2003).

4. KB SUNTIKAN
a. Pengertian kontrasepsi suntik
Kontrasepsi suntikan adalah cara kontrasepsi bagi wanita yang
diberikan melalui suntikan berupa hormon progesteron.
Kontrasepsisuntikan mengandung hormon sintetik (Anonymous, 2008).
b. Jenis Kontrasepsi Suntikan
- Jenis kontrasepsi suntikan satu bulan
Menurut Jhon (2002) Jenis kontrasepsi satu bulan yaitu Cyclofem
medrokdi progesteron asetat, mengandung 50 mg dan komponen
estrogen,
- Jenis kontrasepsi suntikan tiga bulan
Menurut Bari (2003) jenis kontrasepsi suntikan yang hanya
mengandung progestin yaitu Depo Medrokdiprogeteron Asetat
(DMPA), mengandung 150 mg DMPA yang diberikan 3 bulan
dengan cara disuntik intramuskular (di daera bokong), Depo
Noretisteron Enantat (Depo Noristerat) yang mengandung 200 mg
noretindron enantat diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik
intramuskular.
c. Keuntungan penggunaan alat kontrasepsi suntikan
Menurut Hartanto (2004) keuntungan menggunakan alat
kontrasepsi suntikan adalah
tidak perlu minum pil setiap hari atau mengukur suhu badan basal
setiap hari, tidak perlu membeli atau menyimpan persediaan, kontraspsi
suntikan dapat di hentikan setelah 3 bulan dengan cara tidak disuntik
ulang, sedangkan IUD dan implant harus di keluarkan oleh orang lain.
d. Efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi suntikan
Menurut Bari (2003) keterbatasan alat kontrasepsi suntikan
adalah perdarahan yang tidak menentu, terjadinya amenorho ( tidak
dating bulan) atau berkepanjangan, klien sangat bergantung pada
tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk suntikan),
tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut, tidak
menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual,
hepatitis B virus atau infeksi virus Human Immunodeficiency Virus
(HIV), terlambatnya kembali kesuburan bukan karenan terjadinya
kerusakan/kelainan pada organ genetalia, melainkan karena belum
habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat suntikan),
terjadinya perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka
panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang (densitas), pada
penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada
vagina, menurunkan libido,
gangguan emosi (jarang), sakit kepala, nevorsitas, jerawat,
terlambatnya kembali kesuburan setela penghentian pemakaian.

5. KB VASEKTOMI
a. Pengertian vasektomi
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas
reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vas deferens sehingga
alur transportasi sperma terhadap dan proses fertilisasi (penyatuan
dengan ovum) tidak terjadi (Saifuddin, 2002). Vasektomi dilakukan
dengan cara pemotongan Vas Deferens sehingga saluran transportasi
sperma terhambat dan proses penyatuan dengan ovum tidak bekerja.
Seorang pria yang sudah divasektomi, volume air maninya sekitar 0,15
cc yang tertahan tidak ikut keluar bersama ejakulasi karena scrotum
yang mengalirkannya sudah dibikin buntu. Sperma yang sudah dibentuk
tidak akan dikeluarkan oleh tubuh, tetapi diserap & dihancurkan oleh
tubuh (Agnesa, 2012).
Vasektomi adalah tindakan memotong saluran sperma yang
menghubungkan buah zakar dengan kantong sperma, sehingga tidak
dijumpai lagi bibit dalam ejakulat seorang pria (Wikipedia,2012)
b. Jenis-jenis Vasektomi
- Vasektomi Metode Standar (Insisi Skrotum)
Vasektomi ini dimulai dengan melakukan anestesi/bius local ke
daerah pertengahan skrotum. Kemudian dilakukan sayatan 1- 2cm
diatasnya. Bila saluran sudah tampak maka saluran akan dipotong,
lalu kedua ujungnya akan diikat. Hal sama akan dilakukan pada
saluran sperma satunya. Kemudian luka ditutup dengan penjahitan
(Agnesa, 2012).
- Vasektomi Tanpa Pisau (VTP atau No-scalpel Vasectomy)
Vasektomi Tanpa Pisau merupakan penyederhanaan dan
penyempurnaan teknik vasektomi yang diharapkan dapat
memperkecil komplikasi dan mempermudah permasyarakatannya
terutama untuk orang yang takut pisau operasi. Waktu yang
diperlukan untuk tindakan VTP paling cepat adalah 4 menit dan
paling lambat 16 menit. Pada kelompok akseptor VTP tidak
ditemukan komplikasi pasca tindakan, sedangkan pada kelompok
akseptor Vasektomi Metode standar ditemukan 1 kejadian infeksi
luka operasi. Metode VTP dalam hal kemudahan lebih baik,
sedangkan dalam hal keamanan dan efektivitasnya tidak berbeda
dengan metode vasektomi standar. (Dachlan I, dan Sungsang
R,1999).
- 3. Vasektomi Semi Permanen
Vasektomi Semi Permanen yakni vas deferen yang diikat dan bisa
dibuka kembali untuk berfungsi secara normal kembali dan
tergantung dengan lama tidaknya pengikatan vas deferen, karena
semakin lama vasektomi diikat, maka keberhasilan semakin kecil,
sebab vas deferen yang sudah lama tidak dilewati sperma akan
menganggap sperma adalah benda asing dan akan
menghancurkan benda asing (Agnesa, 2012).
c. Keuntungan Dan Kerugian
Menurut Hartanto (2002) keuntungan Kontap-Pria (Vasektomi) adalah
efektif, Aman, morbiditas rendah dan hamper tidak ada mortalitas,
sederhana, cepat, hanya memerlukan waktu 5-10 menit,
menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan anestesi local saja,
biaya rendah, secara cultural, sangat dianjurkan di Negara-negara
dimana wanita merasa malu untuk ditangani oleh dokter pria atau
kurang tersedia dokter wanita dan para medis wanita
d. Efek Samping dan Komplikasi
- Komplikasi minor; Echymosis, terjadi pada 2-65% Penyebabnya:
pecahnya pembuluh darah kecil subkutan sehingga terjadi
pembesaran darah dibawah kulit. Tidak memerlukan terapi dan
akan hilang sendiri dalam 1-2 minggu post-operatif, pembengkakan
(0,8-67 %), rasa sakit/ rasa tidak enak (Hartanto, 2002).
- Komplikasi mayor; Hematoma, Insidens: < 1%, terjadi pembentukan
massa bekuan darah dalam kantung scrotum yang berasal dari
pembuluh darah yang pecah, penceghan : hemostosis yang baik
selama operasi, pengobatan hematoma kecil : kompres es, istirahat
beberapa hari, hematoma besar : membuka kembali scrotum, ikat
pembuluh darah dan lakukan drainase.

6. KB TUBEKTOMI
a. Pengertian Tubektomi
Kata tubektomi berasal dari tuba dan ektomi yaitu tuba adalah
saluran telur wanita sedangkan ektomi adalah membuang atau
mengangkat. Tubektomi adalah prosedur bedah untuk menghentikan
fertilitas (kesuburan) seorang perempuan secara permanen. Tubektomi
adalah metode kontrasepsi permanen dimana saluran tuba di potong
sehingga sel telur tidak bisa masuk ke dalam rahim (Suratun, 2008).
b. Jenis-jenisnya
Minilaporotomi adalah sayatan kecil sekitar 3 cm di daerah perut
bawah (suprapblik) atau subumbilikal (pada lingkar pusat bawah).
Laparoskopi (sayatan besar) (Suratun, 2008).
c. Keuntungan
Efektif apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang
serius(0,5 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama
penggunaan), tidak mempengaruhi proses menyusui (breastfeeding),
tidak bergantung pada faktor senggama, baik bagi klien, pembedahan
sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi lokaldalam fungsi seksual
(tidak ada efek pada produksi hormon ovarium, tidak ada efek samping
dalam jangka panjang tidak ada perubahan) (Saifuddin, 2002)
d. Kerugian
Kerugiannya bila pikiran anda beruba dan ingin punyak anak lagi,
peluang anda sangat kecil. Oleh karena itu pertimbangkan baik-baik bila
anda akan menjalani oprasi ini, jangan memutuskan jika anda sedang
kalut dan krisis. Bila anda memiliki keraguan, diskusikan dengan dokter
atau pasangan anda (Mubarak, 2009). Efek samping dari alat
kontrasepsi tersebut antara lain alergi anastesi, infeksi atau abses pada
luka, perforasi rahim, perlukaan kandung kemih, perlukaan usus,
perdarahan mesosalping (Mubarak, 2009).
7. KB KONDOM
a. Pengertian Kondom
Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang dapat
terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil),
atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat
hubungan seksual. Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis,
berbentuk silinder, dengan muaranya berpinggir tebal, yang bila
digulung berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti puting susu.
Berbagai bahan telah ditambahkan pada kondom baik untuk
meningkatkan efektivitasnya (misalnya penambahan spermicidal)
maupun sebagai aksesoris aktivitas seksual (Saifuddin, 2006). Kondom
dalam berbagai jenis bentuk telah digunakan sejak
beberapa abad yang lalu. Kondom berfungsi sebagai barrier
yang membungkus penis untuk melindungi dari penyakit yang telah
digunakan sejak 1350 sebelum masehi dan digunakan untuk mencegah
kehamilan sekitar abad ke-16 (Lubis, 2008).
b. Jenis-jenis Kondom
- Kondom Pria
Kondom pria merupakan selubung/sarung karet tipis yang dipasang
pada penis sebagai tempat penampungan air mani yang
dikeluarkan pria pada saat senggama sehingga tidak tercurah pada
vagina. Bentuknya ada dua macam, yaitu polos dan berputing.
Bentuk berputing ada kelebihannya yaitu untuk menampung
sperma setelah ejakulasi. Cara kerja kondom yaitu mencegah
pertemuan ovum dan sperma atau mencegah spermatozoa
mencapai saluran genital (Saifuddin, 2003)
- Kondom Wanita
Kondom untuk wanita adalah suatu sarung polyurethane dengan
panjang 15 cm dan garis tengah 7 cm yang ujungnya terbuka
melekat ke suatu cincin polyurethane lentur. Cincin polyurethane ini
berfungsi sebagai alat untuk memasang dan melekatkan kondom di
vagina. Kondom wanita mengandung pelumas berbahan dasar
silikon dan tidak memerlukan pelumas spermisida serta hanya
sekali pakai. Efektivitas dari penggunaan kondom ini menunjukkan
sama dengan efektivitas dari penggunaan diafragma (Saifuddin,
2006).
c. Efek samping
Pada umumnya saat menggunakan kondom, pemakai kondom
dan pasangannya tidak akan mengalami efek samping. Namun pada
beberapa kasus terutama yang alergi terhadap latex, bias menimbulkan
iritasi. Apalagi jika latex kondomnya ditambahi dengan bahan
spermicidal, maka nyeri yang timbul akan semakin parah. Guna
menghindari reaksi alergi ini, maka sebaiknya memakai kondom dari
bahan polyurethane atau kondom natural skin serta tidak memakai
bahan spermicidal (Kusmarjadi, 2009).
d. Keuntungan Kondom
Keuntungan kondom antara lain tidak memngganggu produksi
kelancaran Asi, tidak mengganggu kesehatan klien, tidak mempunyai
pengaruh sistemi, murah dan dapat dibeli
secara umum, tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan
khusus, Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya
harus ditunda, dapat mencegah PMS (Saifuddin, 2002).

B. GAMBARAN TERHADAP PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI


DITINJAU DARI
:
1. Pengetahuan
Pengetahuan keseluruhan pikiran, gagasan, ide, konsep dan
pemahaman yang di miliki
manusia tentang dunia dan segalah isinya. Termasuk manusia dan
kehidupannya.Pengetahuan mencangkup penalaran, penjelasan dan
pemahaman manusia tentang segala sesuatu. Juga mencakup praktek
atau kumpulan teknis dalam memecahkan berbagai persoalan hidup
yang belum dibuktikan cara sistematik dan metodis. Pengetahuan
adalah merupakan hasil “tahu”. Dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan
terjadi melalui pasca indera manusia, yakni : indera penglihatan,
penciuman, raba, dan rasa. Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan
atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan yang cukup di dalam
kognitif mempunyai enam tinggkat yakni:
a. Tahu (know)
Tahu di artikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam engetahuan tinggkat ini
adalah mengingat kembali (Recall) terhadap suatu yang spesifik
dari seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang di terima.
Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah.
b. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan
secara benar. Orang yang paham terhadap objek atau materi harus
bias menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,
meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang di pelajari.
c. Aplikasi (Aplikation)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah di pelajari pada situasi dan kondisi rill (sebenarnya).
Aplikasi di sini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hokum-
hukum, rumus, metode, prisip, dan sebagainnya dalam konteks
atau situasi yang lain.
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu subjek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam
suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu
sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan
kata-kata kerja : dapat menggambarkan (membuat bagan),
membedakan, memisahkan, mengelompokkan. Dan sebagainnya.
e. Sintesis (Syinthesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu
kemampuan menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang
ada.
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
Penilaianpenilaian itu berdasarkan suatu criteria-keriteria yang telah
ada. Misalnya : dapat memandingkan antara anak-anak yang cukup
gizi dengan anak kekurangan gizi, dapat menanggapi terjadinya
wabah diare di suatu tempat, dapat menafsirkan sebab ibu-ibu tidak
mau ikut KB, dan sebagainnya. Pengukuran pengetahuan dapat di
lakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakkan
tentang isi materi yang ingin di ukur dari subjek penelitian atau
responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau
kita ukur sesuai dengan tingkat-tingkat tersebut di atas
(Notoadmodjo, 2005)
Pengetahuan baik : Bila> 75 % jika jawaban benar
Pengetahuan cukup : Bila 60-75% jika jawaban benar
Pengetahuan rendah : Bila < 60% jika jawaban benar
Pengetahuan kesehatan akan berpengaruh terhadap pemakaian
KB, antara pengetahuan dan pendidikan kaitanya sangat erat dengan
adanya seseorang berendidikan yang tinggi maka seseorang pun
memiliki pengetahuan yang akurat baik tentang kb maupun tentang
kesehatan (Notoadmodjo, 2005).

2. Pendidikan
Pendidikan yang dibahas adalah suatu penerapan pendidikan
didalam bidang kesehatan.
Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti di
dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau
perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang
pada diri individu, kelompok, atau masyarakat (Notoatmodjo, 2003)
Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang system pendidikan
nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembalajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat bangsa dan Negara. Menurut Ihsan (2005), jenjang
pendidikan formal dibagi tiga yaitu:

a. Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar adalah pendidikan yang memberikan
pengetahuan dan keterampilan, serta mempersiapkan peserta didik
untuk mengikuti pendidikan menengah. Pendidikan dasar meliputi
sekolah dasar ( SD/Sederajat).
b. Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah merupakan pendidikan yang mempersiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan
lingkungan social budaya dan alam sekitarnya dan
mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam lingkungan kerja
atau kemampuan tinggi. Pendidikan menengah meliputi pendidikan
sekolah menengah atas (SMP/Sederajat).
c. Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan pendidikan yang mempersiapkan
peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan tinggi yang bersifat akedemik atau professional.
Pendidikan tingkat tinggi meliputi pendidikan diploma-III (D-III) atau
pengguruan tinggi (PT).
Pendidikan seseorang bisa mempengaruhi dalam pemakaian alat
kontrasepsi, wanita yang kurang berpendidikan lebih cenderung
mulai mengandung lebih mudah 19% remaja yang tidak sekolah
telah mulai mempunyai anak dibandingkan dengan 4% remaja yang
berpendidikan. Pendidikan sangat berperan di dalam peran
keluarga karena mereka yang berpendidikan tinggi dapat
mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan
berpendidikan rendah (BKKBN, 2008). Pendidikan yang tinggi
sangat perlu bagi kaum wanita, karena tingkat pendidikan yang
tinggi mereka dapat meningkatkan taraf hidup, membuat keputusan
yang menyangkut masalah kesehatan mereka sendiri. Semua
petugas kesehatan mengakui bahwa pendidikan kesehatan itu
penting untuk menunjang program-program kesehatan yang lain
(Yani, 2009)

3. Media Informasi
Media informasi adalah yang diproses dalam bentuk yang
mempunyai arti si penderita
dan mempunyai nilai nyata terasa lagi keputusan saat ini atau
keputusan mendatang. Sumber informasi adalah sesuatu yang menjadi
perantara dalam menyampaikan informasi, merangsang pikiran dan
kemampuan (Notoatmodjo, 2010). Informasi tidak dapat lepas dari dari
media karena melalui media, pesan-pesan yang di sampaikan dapat
lebih menarik dan di pahami, sehingga sasaran dapat mempelajari
pesan tersebut sehingga bias memutuskan untuk mendapatkan prilaku
yang positif. Tujuan media informasi yang sangat diperlukan
diantaranya mediah dapat mempermudah dalam penyampaian
informasi, media dapat menghindari kesalapahaman tentang suatu
informasi, dapat memperjelakan informasi yang akurat, media dapat
mempermudah untuk mengetahui informasi. Berdasarkan fungsinya
sebagai penyalur pesanpesan kesehatan, media di bagi menjadi 3
macam yaitu :
a. Media Cetak
Media cetak merupakan suatu media statis dan mengutamakan
pesan-pasan visual. Media cetak pada umumnya terdiri dari
gambaran sejumlah kata, gambaran atau foto dalam tata warna
sebagai alat bantu menyampaikan pesan-pesan kesehatan yang
sangat berfariasi antara lain sebagai berikut :
- Booklet, ialah suatu mediah yang menyampaikan pesan-
pesankesehatan dalam bentuk buku,baik berupa tulisan maupun
gambar.
- Leaflet, ialah bentuk menyampaikan informasi atau pesan-pesan
kesehatan melalui lembaran yang dilipat, isi infomasi dapat
dalam bentuk kalimat maupun gambar atau kombinasi.
- Flyer (selembaran) bentuknya seperti leaflet, tetapi tidak terlipat
- Flift cahrt (lembar balik), ialah media menyampaikan pesan atau
informasi-informasi kesehatan dalam bentuk lembar balik.
Biasanya dalam bentuk buku dimana setiap lembar/halaman
berisi gambar penanganan dan lembar baliknya berisi kalimat
sebagai pesan atau informasi yang berkaitan dengan gambar
tersebut.
- Rublik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah
membahas suatu masalah kesehatan atau hal-hal yang berkaitan
dengan kesehatan.
- Poster ialah bentuk media cetak yang berisi pesa-pesan atau
informasi kesehatan yang biasanya di temple ditembok-tembok,
tempat-tempat umum.
b. Media Elektronik
Media elektronik yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat
dilihat dan didengar untuk menyampaikan pesan-pesan atau
informasikesehatan yang berbeda-beda jenisnya, antara lain :
- Televisi, ialah menyampaikn pesan-pesan informasi-informasi
kesehatan melalui media televise yang dampak dalam bentuk
sandiwara, sinetron, forum diskusi atau Tanya jawab sekitar
masalah kesehatan, pidaton (ceramah) TV sport, kuis, atau
cerdascermat dan sebagainya.
- Radio, ialah penyampaian pesan atau informasi-informasi
kesehatan melalui media radio yang juga dapat bermacam-
macam bentuk antara lain obrolan (Tanya-jawab) sandiwara
radio, ceramah, radio, sport dan sebagainya.
- Vidio ialah penyampaian pesan informasi-informasi
kesehatanmelalui media video.
- Slide, ialah dapat di gunakan untuk menyimpan pesan
atau informasi-informasi kesehatan.
- Film strip, ialah juga dapat di gunakan untuk menyimpan
pesan atau informasi-informasi kesehatan.
c. Media luar ruang
Media luar ruang yaitu media yag menyampaikan pesan-
pesanya diluar ruang secara umum melalui media cetak dan
elektronik secara statis, misalnya :
- Papan reklame yaitu poster dalam ukuran besar yang dapat
dilihat secara umum di jalanan dan yang di pasang di tempat-
tempat umum dapat di isi dengan pesan- pesan atau
informasi kesehatan. Media ini juga mencakup pesan-pesan
yang di tulis pada lembaran seng ditemple pada kenderaan-
keneraan umum (Bus dan Taksi).
- Spanduk yaitu suatu pesan dalam bentuk tulisan dan disertai
gambar yang dibuat di atas secarik kain dengan ukuran
tergantung kebutuhan dan di pasang di suatu tempat umum
agar dapat di lihat semua orang sepeti pameran, banner, televisi
layar lebar.
Media informasi dapat mempengaruhi ibu dalam memakai kb
karena ketersediaan dan
akses terhadap informasi dan pelayanan kb, dapat mencegah
kehamilan yang tidak di inginkan.
Dengan adanya informasi ibu dapat mengetahui informasi kesehatan
baik melalui tenaga kesehatan, ataupun dari berbagai media yang
menyampaikan pesan pesan atau informasi kesehatan tentang iklan kb
di telefisi, radio media papan seperti spanduk yang dipasang ditempat-
tepat umum dan sebagainya.

4. Pekerjaan
Pekerjaan adalah kegiatan rutin yang di lakukan seseorang yang
dapat menghasilkan
uang. Hal tersebut di lakukan tidak lebih sebagai tuntutan pemenuhan
kebutuhaan hidup sehari-hari, sehingga jarang masyarakat
memperioritaskan tugas-tugas lain yang di anggap lebih penting dari
pada memperhatikan kondisi kesehatannya (Admin, 2009). Mubarak
dan Chyatin (2009) mengemukakan bahwa lingkungan pekerjaan dapat
menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Wanita yang bekerja akan
memperoleh pengakuan dari lingkungan karena produktifitas dan
kreaktifitas yang telah ia hasilkan diproleh dalam rangka mencukupi
kebutuhan sehari-hari agar meningkatkan kualitas hidup keluarga, atau
kebutuhan sekunder seperti perabot rumah tangga, mobil dan jaminan
kedehatan. Wanita bekerja akan menjumpai banyak relasi, teman
sehingga dapat memperkaya wawasan bagi wanita dan juga dapat
meningkatkan keterampilan/kopetensi. Dengan bekerja wanita terus
terpacu untuk selalu meningkatkan keterampilan sehingga dapat
meningkatkan rasa percaya diri dan prestasi yang lebih sebagai
karyawan (Yani, 2009).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengetahuan akan berpengaruh terhadap pemakaian KB,
seorang ibu yang berpengetahuan akan lebih memahami semua
ala-alat kontrasepsi, manfaat dari penggunaannya, dan juga efek
sampingnya.
2. Dari segi pendidikan juga dapat mempengaruhi ibu dalam
memilih kontrasepsi. Karena pendidikan sangat berperan di
dalam keluarga sehingga mereka yang berpendidikan tinggi
dapat mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan
dengan berpendidikan rendah
3. Media informasi dapat mempengaruhi ibu dalam memakai kb
karena ketersediaan dan akses terhadap informasi dan
pelayanan kb, dapat mencegah kehamilan yang tidak di inginkan.
Dengan adanya informasi ibu dapat mengetahui informasi
kesehatan baik melalui tenaga kesehatan, ataupun dari berbagai
media yang menyampaikan pesan pesan atau informasi
4. Pekerjaan juga mempengaruhi ibu dalam pemakaian KB,
seorang ibu yang bekerja tidak mempunyai waktu untuk datang
ke pusat pelayanan KB, selain itu juga merasa terganggu
dengan alat kontrasepsi yang dipakainya

C. Saran
1. Bagi penyuluh KB,
Penyuluh harus lebih serius melakukan KIE terhadap akseptor
agar pengetahuan akseptor lebih luas terhadap kontrasepsi KB
2. Bagi Mitra yang berkedudukan di Desa/Kelurahan
Mitra yang berkedudukan di Desa/ Kelurahan yaitu PPKBD, PKK,
Bidan, Babinsa, Toma, Toga, Todat & kader posyandu agar
dapat membantu menambah pengetahuan masyarakat tentang
KB dan pentingnya pendidikan bagi siapa saja
DAFTAR PUSTAKA

Admin, 2009. Hyperemisis, dalam http://www.infokes.co.id


Bari. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Yayasan bina Pustaka, Jakarta BKKBN. 2003. Buku Panduan
Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta.
________.2004. Alat Kontrasepsi Petunjuk untuk petugas, Jakarta
Bararah, VF, (2011), Macam-Macam Alat Kontrasepsi. http://www.
Detikhealth. com
Depkes RI. 2005. Angka Data Statistik Indonesia . www. Data
WHO.com Kematian Ibu,http://www.google.com (diakses 10
februari 2017)
Hanafi. 2004. Buku Acuan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : ISBN
Hartanto,2003. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Sinar harapan,
Jakarta http://dr.suparyanto.blogspot.com. Konsep-dasar-kb-
keluarga-berencana.html. 2011. Diakses 9 juni 2017
Mochtar, Rustam. 2002. Sinopsis Obstetri : Obstetri Operatif, Obstetri
Sosial. EGC. Jakarta. Mubarak, 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas
Pengantar dan teori. Selemba Medika. Jakarta
2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi.
Selemba Medika.Jakarta Notoatmodjo. 2005. Pendidikan Dan
Prilaku Kesehatan. Jakarta
Saifuddin, (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Edisi
2, penerbit: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,
Jakarta.
________ 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan kontrasepsi.
Yayasan Bina Pustaka
Suratun, (2008), Pelayanan Kelurga Berencana dan Pelayanan
Kontrasepsi, Penerbit Trans Info Media, Jakarta.
Wulan Sari. 2006. Ragam Metode Kontrasesi. EGC, Jakarta
Widyastuti, Y. (2009). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta
Yani Widyastuti.dkk, 2009. Kesehatan Reproduksi.Penerbit Fitramaya.
Yogyakarta
20

Anda mungkin juga menyukai