Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

Salah satu upaya pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia

adalah dengan mencanangkan program Keluarga Berencana (KB). Program keluarga berencana

diatur sepenuhnya oleh lembaga kepemerintahan yang disebut Badan Kependudukan dan

Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Keluarga Berencana merupakan salah satu pelayanan

kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita. Peningkatan dan perluasan

pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan

dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan. Bayak alat kontrasepsi yang sudah

beredar di masyarakat seperti pil, suntik, implant, IUD, kondom, dan lainlain.

Dibandingkan dengan pil atau suntik, alat kontrasepsi jangka panjang seperti IUD atau

implant masih sedikit digunakan. Menurut data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional

tahun 2013, saat ini jenis alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah KB suntik 48,2%

dan pil 27,9 %.

Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan alat kontrasepsi antara lain harga

perolehan kontrasepsi, kualitas pelayanan KB, biaya kebutuhan anak, dan pendapatan keluarga.

Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam pelayanan KB.

Pemilihan kontrasepsi ini belum sesuai dengan pertimbangan efektivitas dan biaya dari

masing-masing metode kontrasepsi tersebut, menurut penelitian Dian Tiara Pertiwi (2012)
tentang analisis efektivitas metode kontrasepsi menyatakan bahwa metode yang paling cost

effective adalah IUD, pil dan yang terakhir suntik


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori Medis

1. Program Keluarga Berencana

Pemecahan masalah kependudukan di Indonesia, pemerintah melaksanakan kebijakan dan

usaha-usaha yaitu :

a. Menurunkan tingkat kelahiran sebanyak 50% pada tahun 1990 dibandingkan pada tahun

1971 melalui program keluarga berencana.

b. Memeratakan penyebaran penduduk melalui transmigrasi

c. Secara bertahap memberikan pengertian dan pengetahuan tentang kependudukan dan

keluarga berencana agar sikap penerimaan terhadap keluarga besar dapat diubah menjadi

sikap keluarga kecil menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera

2. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan dalam rahim

(Suratun, dkk, 2008;h.87).

3. Implan

a. Pengertian

Susuk KB disebut alat KB bawah kulit (AKBK) (Manuaba, 2010;h.602)

Implant merupakan salah satu jenis alat kontrasepsi yang berupa susuk yang terbuat dari

sejenis karet silastik yang berisi hormon, dipasang pda lengan atas. (Handayani, 2010; h.116)

b. Jenis

1) Non-Biodegradable Implant

Dengan ciri-ciri
a) Norplant

Dipakai sejak tahun 1987

2) Terdiri dari 6 kapsul kosong Silastik (karet silicone), yang diisi dengan hormon

Levonogastrel dan ujung-ujung kapsul ditutup dengan Silastic-Adhesive. Tiap kapsul

Panjang : 34 mm

Diameter : 2,4 mm

Berisi 36 mg Levonogestrel

3) Sangat efektif untuk mencegah kehamilan 5 tahun

4) Pada tahun 2004 jenis ini yang paling banyak di pakai

b) Norplan-2

1) Di pakai sejak tahun 1987

2) Terdiri dari 2 batang Silastic yang padat, dengan panjang setiap batang 44 mm

3) Masing-masing batang diisi dengan 70 mg Levonogestrel di daalam matriks

batangnya

4) Sangat efektif untuk mencegah kehamilan selama 3 tahun

2) Biodegradable Implant

Yang sedang diuji coba saat ini

a) Carpronor

Suatu kapsul polymer berisi hormon Levonogestrel dengan daya kerja 18 bulan

b) Pellets berisi norethindrone sejumlah kecil kolestrol daya kerja 1 tahun

Anda mungkin juga menyukai