Pemasangan KB Implant
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Nama : WENY ASTRIA
NPM : 2390341
PRODI : Profesi Bidan Reguler
Puji dan syukur saya ucapkan atas kehadiran ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmad dan hidayah nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Pemasangan KB Implant”.
Proposal ini digunakan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan tahap akhir di
Fakultas Kebidanan Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam. Dalam penyusunan Proposal ini peneliti menyadari
bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi penyusunan maupun kata-kata. Namun besar harapan saya dalam
tulisan yang sederhana ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan
2.1 Definisi
Implant dan susuk KB adalah kontrasepsi dengan cara memasukkan tabung kecil di bawah kulit
pada bagian tangan yang dilakukan oleh dokter.
Tabung kecil berisi hormon tersebut akan terlepas sedikit-sedikit, sehingga mencegah
kehamilan. Keuntungan memakai kontrasepsi ini, Anda tidak harus minum pil atau suntik
KB berkala. Proses pemasangan susuk KB ini cukup 1 kali untuk masa pakai 2-5 tahun.
Dan bilamana Anda berencana hamil, cukup melepas implant ini kembali, efek samping
yang ditimbulkan, antara lain menstruasi tidak teratur.
Indikasi :
terlalu dekat.
3. Tidak dapat memakai jenis KB yang lain
Kontra Indikasi :
1. Hamil atau diduga hamil, Pendarahan Vagina tanpa sebab.
2. Wanita dalam usia reproduksi
3. Telah atau belum memiliki anak
4. Menginginkan kontrasepsi jangka panjang (3 tahun untuk Jadena)
5. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
6. Pasca persalinan dan tidak menyusui
7. Pasca keguguran
8. Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak kontrasepsi mantap
9. Riwayat kehamilan ektopik
10. Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau
Estrogen.
12. Sering lupa menggunakan pil
13. Perdarahan pervagina yang belum diketahui penyebabnya
14. Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara
15. Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi
16. Miom uterus dan kanker payudara.
17. Gangguan toleransi glukosa.
Kelebihan
termasuk HIV/AIDS
4. Efektifitasnya menurun jika menggunakan obat-obat tuberkulosis atau
obat epilepsi.
5. Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000
perempuan per tahun)
2.5 Efek Samping
1.Efek samping paling utama dari implant adalah perubahan pola haid, yang
terjadi pada kira-kira 6 % akseptor terutama selama 3-6 bulan pertama dari
pemakaian.
2. Yang paling sering terjadi;
• Bertambahnya hari-hari perdarahan dalam 5 siklus haid
perdarahan bercak.
3.Umumnya perubahan-perubahan haid tersebut tidak mempunyai efek yang
membahayakan diri akseptor. Meskipun terjadi perdarahan lebih sering
daripada biasanya, volume darah yang hilang tetap tidak berubah.
4. Pada sebagian akseptor, perdarahan ireguler akan berkurang dengan
berjalannya waktu.
7. Perdarahan hebat jarang terjadi
8. Perubahan dalam periode menstruasi merupakan keadaan yang paling sering
ditemui. Kadang-kadang ada akseptor yang mengalami kenaikan berat badan
1. Pelaksanaan Pelayanan
Ruangan klinik pasien rawat jalan maupun ruang operasi cocok untuk pemasangan
maupun pencabutan implan.Bila mungkin,ruangan sebaiknya jauh dari area yang
sering digunakan (ramai) di klinik maupun di rumah sakit,serta harus;
a. Memiliki pencahayaan yang cukup
b. Berlantai keramik atau semen sehingga mudah di bersihkan
c. Terbebas dari debu dan serangga
d. Memiliki ventilasi udara yang baik
e. Selain itu juga perlu ada fasilitas untuk mencuci tangan termasuk air
(1-1 1/2inch)
10) Trokar 10 dan madrin
11) Skalpel 11 atau 15
12) Kassa pembalut, band aid, atau plester
13) Kassa steril dan pembalut
14) Epinefrin untuk renjatan anafilaktik (harus tersedia untuk
kaperluan darurat)
15) Klem penjepit atau forsep mosquito (tambahan)
16) Bak/tempat instrumen (tertutup)
4. Kunci Keberhasilan Pemasangan
a. Untuk tempat pemasangan kapsul,pilihlah lengan klien yang jarang
digunakan
b. Gunakan cara pencegahan infeksi yang dianjurkan
c. Pastikan kapsul-kapsul tersebut ditempatkan sedikitnya 8 cm diatas
5. Persiapan Pemasangan
Langkah 1
Persilahkan klien mencuci seluruh lengan dengan sabun dan air yang mengalir
serta membilasnya. Pastikan tidak terdapat sisa sabun (sisa sabun menurunkan
efektivitas antisetik tertentu). Langkah ini sangat penting bila klien kurang menjaga
kebersihan dirinya untuk menjaga kesehatannya dan mencegah penularan penyakit.
Langkah 2
Tutup tempat tidur klien (dan penyangga lengan atau meja samping bila ada)
dengan kain bersih.
Langkah 3
Langkah 5
Siapkan tempat alat-alat dan buka bungkus steril tanpa menyentuh alat- alat di
dalamnya.
Langkah 6
Buka dengan hati-hati kemasan steril implan dengan menarik kedua lapisan
pembungkusnya dan jatuhkan seluruh kapsul dalam mangkuk steril. Bila tidak
ada mangkuk steril, kapsul dapat diletakkan dalam mangkuk yang
didisinfeksi tingkat tinggi (DTT) atau pada baki tempat alat-alat. Pilihan lain
adalah dengan membuka sebagian kemasan dan mengambil kapsul satu
demi satu dengan klem steril atau DTT saat melakukan pemasangan. Jangan
menyentuh bagian dalam kemasan atau isinya kecuali dengan alat yang steril atau
DTT.
6. Tindakan Sebelum Pemasanagan
Langkah 1
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan kain bersih.
Langkah 2
Pakai sarung tangan steril atau DTT (ganti sarung tangan untuk setiap klien
guna mencegah kontaminasi silang).
Langkah 3
Atur alat dan bahan-bahan sehingga mudah dicapai. Hitung kapsul untuk
memstikan jumlahnya.
Langkah 4
Persiapkan tempat insisi dengan larutan antiseptik. Gunakan klem steril atau DTT
untuk memegang kasa berantiseptik. (bila memegang kasa berantiseptik hanya
dengan tangan, hati-hati jangan sampai mengkontaminsai sarung tangan dengan
menyentuh kulit yang tidak steril). Mulai mengusap dari tempat yang akan
dilakukan insisi ke arah luar dengan gerakan melingkar sekitar 8-13 cm dan
biarkan kering (sekitar 2 menit) sebelum memulai tindakan. Hapus antiseptik yang
berlebihan hanya bila tanda yang sudah dibuat tidak terlihat.
Langkah 5
Bila ada guanakan kain penutup (doek) yang mempunyai lubang untuk menutupi
lengan. 8ubang tersebut harus cukup lebar untuk memaparkan tempat yang akan
dipasang kapsul. $apat juga dengan menutupi lengan di bawah tempat pemasangan
dengan kain steril.
Langkah 6
Setelah memastikan tidak alergi terhadap obat anestesi, isi alat suntik dengan 3 ml
obat anestesi . Dosis ini sudah cukup untuk menghilangkan rasa sakit selama
memasang kapsul implan.
Langkah 7
Masukkan jarum di bawah kulit pada tempat insisi, kemudian lakukan aspirasi
untuk memastikan jarum tidak masuk ke dalam pembuluh darah. Suntikkan sedikit
obat anestesi untuk membuat gelembung kecil di bawah kulit. Kemudian tanpa
memindahkan jarum, masukkan ke bawah kulit sekitar 4 cm. Hal ini akan membuat
kulit terangkat dari jaringan lunak di bawahnya. Kemudian tarik jarum pelan-pelan
sehingga membentuk jalur sambil menyuntikkan obat anestesi sebanyak 1 ml di
antara tempat untuk memasang kapsul.
7. Pemasanagan Kapsul
Sebelum membuat insisi, sentuh tempat insisi dengan jarum atau skalpel untuk
memastikan obat anestesi telah bekerja.
Langkah 1
Pegang skalpel dengan sudut 45°, buat insisi dangkal hanya untuk sekedar menembus
kulit. Jangan membuat insisi yang panjang atau dalam.
Langkah 2
Ingat kegunaan ke-2 tanda pada trokar. Trokar harus dipegang dengan ujung yang tajam
menghadap ke atas. Ada 2 tanda pada trokar,
1) dekat pangkal menunjukkan batas trokar dimasukkan ke bawah kulit
Dengan ujung yang tajam menghadap ke atas dan pendorong di dalamnya masukkan
ujung trokar melalui luka insisi dengan sudut kecil. Mulai dari kiri atau kanan pada
pola seperti kipas, gerakkan trokar ke depan dan berhenti saat ujung tajam seluruhnya
berada di bawah kulit. Memasukkan trokar jangan dengan paksaan. Jika terdapat
tahanan coba dari sudut lainnya.
Langkah 4
Untuk meletakkan kapsul tepat di bawah kulit angkat trokar ke atas sehingga kulit
terangkat. Masukkan trokar perlahan-lahan dan hati-hati ke arah tanda
(1) dekat pangkal. Trokar harus cukup dangkal sehingga dapat diraba dari luar dengan
jari. Trokar harus selalu terlihat mengangkat kulit selama pemasangan. Masuknya
trokar akan lancar bila berada di bidang yang tepat di bawah kulit.
Langkah 5
Saat trokar masuk sampai tanda (1) cabut pendorong dari trokar.
Langkah 6
Masukkan kapsul pertama ke dalam trokar. Gunakan ibu jari dan telunjuk atau pinset
atau klem untuk mengambil kapsul dan memasukkan ke dalam trokar. Bila kapsul
diambil dengan tangan pastikan sarung tangan tersebut bebas dari bedak atau pertikel
lain.
Langkah 7
Gunakan pendorong untuk mendorong kapsul ke arah ujung trokar sampai terasa ada
tahanan, tapi jangan mendorong dengan paksa.
Langkah 8
Pegang pendorong dengan erat di tempatnya dengan satu tangna untuk menstabilkan.
Tarik tabung trokar dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk ke arah luka insisi
sampai tanda (2) muncul di tepi luka insisi dan pangkalnya menyentuh pegangan
pendorong. Hal yang penting pada langkah ini adalah menjaga pendorong tetap di
tempatnya dan tidak mendorong kapsul ke jaringan.
Langkah 9
Saat pangkal menyentuh pegangan pendorong tanda (2) harus terlihat di tepi luka insisi
dan kapsul saat itu keluar dari trokar tepat berada di bawah kulit. Raba ujung kapsul
dengan jari untuk memastikan kapsul sudah keluar seluruhnya dari trokar. Hal yang
penting adalah kapsul bebas dari trokar untuk menghindari terpotongnya kapsul saat
trokar digerakkan untuk memasang kapsul berikutnya.
Langkah 10
0anpa mengeluarkan seluruh trokar, putar ujung dari trokar ke arah laterla kanan dan
kembalikkan lagi ke posisi semula untuk memastikan kapsul pertama bebas.
Selanjutnya geser trokar sekitar 15-25 derajat. Untuk melakukan itu mula-mula fiksasi
kapsul pertama dengan jari telunjuk dan masukkan kembali trokar pelan-pelan
sepanjang sisi jari telunjuk tersebut sampai tanda (1). Hal ini akan memastikan jarak
yang tepat antara kapsul dan mencegah trokar menusuk kapsul yang dipasang
sebelumnya. Bila tanda (1)
sudah tercapai masukkan kapsul berikutnya ke dalam trokar dan lakukan seperti
sebelumnya.
Langkah 11
Pada pemasangan kapsul berikutnya, untuk mengurangi resiko infeksi atau ekspulsi
pastikan bahwa ujung kapsul yang terdekat kurang lebih 5 mm dari tepi luka insisi.
Langkah 12
Sebelum mencabut trokar, raba kapsul untuk memastikan kapsul semuanya telah
terpasang.
Langkah 13
Ujung dari semua kapsul harus tidak ada tepi luka insisi. Bila sebuah kapsul keluar atau
terlalu dekat dengan luka insisi, harus dicabut dengan hati-hati dan dipasang kembali di
tempat yang tepat.
Langkah 14
Setelah kapsul terpasang semuanya dan posisi setiap kapsul sudah diperiksa, keluarkan
trokar pelan-pelan. Tekan tempat insisi dengan jari menggunakan kasa selama 1 menit
berlubang
4. Lakukan anastesi lokal
5. Kemudian lakukan insisi selebar 5-7 mm ditempat yang paling dekat
3.1 Kesimpulan
Alat kontrasepsi susuk atau implan berisi lovonorgestrel, terdiri dari 6 kapsul
yang diinsersikan di bawah kulit lengan atas bagian dalam, kira-kira 6-10 cm dari lipat
siku. Indikasi penggunaan KB susuk adalah pemakaian KB yang jangka waktu lama,
masih berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak antara kelahirannya tidak terlalu
dekat.tidak dapat memakai jenis KB yang lain. Banyak alasan dapat dikemukakan
mengapa implant dikembangkan dan diperkenalkan sebagai cara KB yang baru.
Alasan-alasan tersebut antara lain implant merupakan cara KB yang sangat efektif
dalam mencegah kehamilan dan dapat mengembalikan kesuburan secara sempurna,
tidak merepotkan. Setelah pemasangan, akseptor tidak perlu melakukan atau
memikirkan apa-apa misalnya pada penggunaan pil. 3mplant merupakan cara KB yang
ideal bagi ibu yang tidak amau mempunyai anak lagi, akan tetapi belum siap untuk
melakukan sterilisasi.
3.2 Saran.
1. Untuk Pasien : Bila Anda ingin menghentikan pemakaian implan, segera kunjungi
pekerja kesehatan yang memasangnya, atau yang terlatih. Jangan mencoba mencopot
sendiri di rumah.
2. Untuk Petugas Kesehatan : diharapkan agar memberikan Pelayanan kontrasepsi
lebih Kompoten agar tidak terjadi komplikasi-komplikasi yang merugikan bagi
pasien.
KAPSUL
ALAT- ALAT
PLASTER
DAFTAR PUSTAKA