Anda di halaman 1dari 22

ALAT KONTRASEPSI KELUARGA BERENCANA(KB)

Di Susun oleh :

Nama :Fira Yuna

Nim :062401S18008

Dosen Pembimbing : Suryati,M.Keb

AKADEMIK KEIDANAN AKBID HARAPAN BUNDA

TAHUN AJARAN 2021-2022

KATA PEN GAN TAR


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan buku ini. Kemudian
shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah
memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Buku ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang program keluarga
berencana (KB) sebagai suatu program yang dijadikan alternatif dalam mengurangi tingkat
kemiskinan dan dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia.
Akhirnya kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penulisan buku ini, maka dari itu kam i mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari
para pembaca demi kesempurnaan buku ini.

Bima, 19 maret 2021

DAFTAR ISI
KATA PEN GANTAR..............................................................................................................................1
DAFTAR IS I.........................................................................................................................................2
BAB I PEMBAHASAN............................................................................................................................3
A. Keluarga Berencana.................................................................................................................3
b. Kajian konsep dan mekanisme kontrasepsi darurat ( Kondar..................................7
C. METODE KB ALAMIAH TANPA ALAT......................................................................................11
D. METODE KB SEDERHANA DENGAN ALAT...............................................................................17

BAB I PEMBAHASAN

A. Keluarga Berencana
Adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak
kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
Tujuan :
• Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa.
• Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa.
• Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang berkualitas,
upaya menurunkan AKI, AKB, dan anak.
• Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
1. Kontrasepsi Pasca Salin
a. Metode Amenore Laktasi (MAL)
MAL merupakan metode kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI
Eksklusif  pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan/atau minuman lainnya.
Keberhasilan MAL sangat dipengaruhi oleh frekuensi menyusui, termasuk
penggunaan dot, botol untuk menyusui, pemberian makanan selain ASI, jarak yang
panjang diantara menyusui, stress dan penyakit pada ibu atau anak.
b. Mekanisme MAL
MAL terjadi melalui stimulasi yang dihasilkan dari proses penghisapan yang
dilakukan oleh bayi yang akan diubah menjadi sinyal dan diteruskan ke hipotalamus.
Rangsangan syaraf dari puting susu diteruskan ke hipotalamus akan merangsang
pelepasan beta endorpin yang akan menekan sekresi hormon LH sehingga ovulasi
tidak terjadi.Kadar hormon tinggi ini dipertahankan oleh proses penghisapan puting
susu yang sering oleh bayi, dengan jarak antar menyusui tidak lebih dari 4-6 jam.

dilakukan di 45 negara antara tahun 1998 dan 2011. Temuan menunjukkan bahwa hanya 26%
pengguna MAL dilaporkan memenuhi kriteria untuk praktek MAL dengan benar.

3
2. MINI PIL
Mini pil merupakan salah satu jenis kontrasepsi pil yang hanya berisi hormon progestin saja.
Mini pil bukan menjadi pengganti dari pil pil kombinasi, tetapi hanya sebagian
suplemen/tambahan yang digunakan oleh wanita-wanita yang ingin menggunakan kontrasepsi
oral tetapi sedang menyusui atau untuk wanita yang harus menghindari estrogen oleh sebab
apapun.
 KEUNTUNGAN MINI PIL
Efektivitas tinggi jika digunakan dengan tepat yaitu diminum setiap hari di
waktu yang sama, tidak diperlukan pemeriksaan dalam/panggul, tidak mempengaruhi
produksi ASI, tidak mengganggu hubungan seksual, fertilitas segera kembali jika
pemakaian dihentikan, mudah digunakan dan efek samping keci

 KEKURANGAN MINI PIL


Kerugian dari mini pil adalah Harus digunakan setiap hari dan pada waktu
yang sama, bila lupa 1 pil saja, kegagalan menjadi lebih besar, resiko kehamilan
ektopik, tetapi resiko ini lebih rendah jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak
menggunakan KB mini pil, efektivitas menjadi rendah bila digunakan bersamaan
dengan obat TBC atau obat epilepsi dan tidak mencegah IMS.
 MEKANISME KONTRASEPSI MINI PIL
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi migrain, intensitas sakit
kepala, lamanya konsumsi obat penghilang sakit kepala, dan triptans secara signifikan
menurun selama periode 91-180 hari penggunaan desogestrel 75μg jika dibandingkan
dengan 90 hari sebelum pemberian terapi. Lamanya waktu mengalami nyeri kepala
berat menurun dari 5,4 menjadi 2,4 dengan p<0,001. Pengurangan sebesar 30% pada

4
3. SUNTIK 3 BULAN
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progestin
Depo Medroxyprogesteron Asetat (Depoprovera) mengandung 150 mg DMPA, yang
diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik IM (didaerah bokong).
Norestisteron Enantat (NET-EN) yang mengandung 200 mg Noretindron Enantat,
diberikan 2 bulan dengan cara disuntik IM.
 KEUNTUNGAN SUNTIK 3 BULAN
Sangat efektif (0,3 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama)
pencegahan kehamilan jangka panjang, tidak berpengaruh pada hubungan suami
istri.tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung dan gangguan pembekuan daratidak mempengaruhi ASIsedikit efek samping
dapat digunakan oleh perempuan usia >35 tahun

 KEKURANGAN
Klien sangat tergntung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali
sesuai jadwal suntikan)Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan
berikutTidak mencegah IMS Terlambatnya kembalinya kesuburan setelah penghentian
pemakaian. Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya
kerusakan/kelainan organ genitalia, melainkan karena belum habisnya pelepasan obat
suntikan dari deponya (tempat suntikan).

Pemberian DMPA secara SC dengan dosis 104 mg/0,65 ml pada wanita dengan
kondisi karakteristik tertentu seperti usia, obesitas, endometriosis atau HIV terbukti
secara umum dapat digunakan dengan aman pada wanita dengan kondisi tersebut.
DMPA-SC dan DMPA-IM juga terbukti sama-sama aman untuk digunakan pada
wanita normal.
Alat kontrasepsi bawah kulit yang mengandung progestin yang dibungkus dalam
kapsul silastik silicon polidimetri.
5

Secara umum, mekanisme semua implan sama yaitu setelah dimasukan dalam waktu
24 jam, implan memicu pembuatan lendir serviks tebal yang mencegah sperma normal
melaluinya.
4. IMPLAN
Keuntungan & Kekurangan Implan
Untuk mengetahui pola perdarahan dan efek samping berat yang dialami wanita yang
menggunakan kontrasepsi Implanon dalam 8 minggu post partum dibandingkan
dengan wanita non post partum memberikan hasil bahwa tidak ada perbedaan pola
perdarahan antara kedua grup pada bulan ke-3, namun pada bulan ke-6 amenorhea
secara signifikan nampak banyak terjadi pada kelompok post partum dibandingkan
dengan kelompok non post partum (p = 0,005), sedangkan pada kelompok non post
partum perdarahan banyak terjadi spotting (p = 0,024).
5. IUD
Alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim dengan menjepit kedua saluran
yang menghasilkan indung telur sehingga tidak terjadi pembuahan, terdiri dari bahan
plastik polietilena, ada yang dililit oleh tembaga.Menurut BKKBN (2012), cara kerja
IUD yaitu dengan cara mencegah terjadinya fertilisasi, tembaga pada AKDR
menyebabkan reaksi inflamasi steril, toksik buat sperma sehingga tidak mampu untuk
fertilisasi.
 JENIS IUD
TUBEKTOMI (METODE OPERASI WANITA/MOW)
Tubektomi (Metode Operasi Wanita/MOW) adalah metode kontrasepsi mantap yang
bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara
mengoklusi tuba falupii (mengikat dan memotong atau memasang cincin), sehingga
sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.
 KEUNTUNGAN MOW
a) Efektivitasnya tinggi
b) Tidak mempengaruhi proses menyusui
c) Tidak bergantung pada faktor sanggama
d) Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang serius.
e) Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
6
 KEKURANGAN
Harus dipertimbangkan sifat permanen kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan
kembali, kecuali dengan operasi rekanalisasi).
Dilakukan oleh dokter yang terlatih.
Alat Bantu Pengambilan Keputusan ber-KB (ABPK-KB)
Panduan standar pelayanan konseling KB  informasi mutakhir seputar
kontresepsi/KB, standar proses dan langkah konseling KB yang berlandaskan pada
hak klien KB dan informed ch oice.
Prinsip konseling dalam ABPK-KB  klien yang mengambil keputusan, bidan
membantu klien mempertimbangkan dan membuat keputusan yang paling sesuai,
hargai keinginan klien, bidan menganggap pernyataan, pertanyaan serta kebutuhan
klien, bidan harus mendengarkan apa yang disampaikan klien sehingga tahu langkah
selanjutnya yang harus ditentukan.

Konseling perlu bagi klien :


• memilih metode nyaman dan senang
• tahu tentang efek samping
• tahu dengan baik bagaimana penggunaan metode yang dipilih
• tahu kapan harus datang kembali

B. Kajian konsep dan mekanisme kontrasepsi darurat ( Kondar


Pada dasarnya setiap kehamilan merupakan kehamilan yang direncanakan. Kehamilan
yang tidak direncanakan setelah melalui berbagai pertimbangan selanjutnya dapat
menjadi kehamilan yang diterima atau kehamilan yang tidak dikehendaki. Untuk
menghindari kehamilan yang tidak diinginkan dibutuhkan metode kontrasepsi yang
tepat.

7
Sejalan dengan target Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan pada goals kelima: kesetaraan gender (akses kespro dan
KB). Salah satu metode kontrasepsi yang akan diperkenalkan disini adalah
Kontrasepsi Darurat (KONDAR).

Kontrasepsi darurat adalah Metode kontrasepsi yang digunakan setelah hubungan


seksual yang tidak direncanakan termasuk kegagalan kontrasepsi konvensional (lupa pil,
kondom bocor, dan sebagainya) untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, dan
kemungkinan aborsi serta terkait komplikasi.Jenis metode kontrasepsi darurat
CARA KERJA KONTRASEPSI DARURT
 Pil Kombinasi = merupakan menghabat sekresi gonadotropin –realising hormone
(GnRH)Mengakibatkan tidak terjadinya perlepasan FSH dan LH.

 Levonogestrel = mengentalakn lender serviks , endometrium,dan tuba follopi sehingga


mengurangi kemampuan bergerak spermatozoa untuk mencapai ovum

 Mifepristone= menghabat produksi progerterone yang berperan dalam proses


kehamilan

 Ulipristal= mengikat reseptor progesterone kemudian menghambat atau menunda


ovulasi
 IUD= memandatkan lapisan endometrium menyebabkan gangguan nidasi hasil
konsepsi

INDIKASI KONTRASEPSI DARURAT


a) Hubungan seksual yang tak terduga
b) Terekspos (kekerasan seksual, pemerkosaan,pemaksaan seksual)
c) Gagal coitus interuptus
d) Salah perhitungan masa subur
e) Kondom,diafragma bocor,lepas atau salah menggunakan
f) Lipa minum pil selama dua hari berturut turut dan pemasangan IUD yang salah
g) Terlambat suntik progestin selama 2 minggu dan terlambat suntik kombinasi 3
hari
KONTRAINDIKASI KONTRASEPSI DARURAT
a) Hamil atau diduga hamil
b) Tidak ada kondisi medis yang menjadi kontra indikasi dalam pil kontrasepsi
darurat

KETERBATASAN KONTRASEPSI DARURAT


a) Pil kombinasi hanya efektif jika digunakan dalam <120 jam sesudah
hubungan seksul tanpa perlindungan
b) AKDR hanya efektif jika dipasang dalam 7 hari sesudah hubungan seksual
c) Pemasangan AKDR memerlukan tenaga kesehatan terlatih
EFEK SAMPING KONTRASPSI DARURAT
Pil mengandung esterogen efek samping mual muntah,Levonog estrel
efeksampingya pendarahan menstruasi diawal, sakit kepala,pusing, nyeri punggung, dan
dismenorea.

8
KELEBIHAN KONTRASEPSI DARURAT
a) Tidak menyebabkan keguguran
b) Dapat mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
c) Mencegah aborsi
d) Tidak menimbulkan cacat bawaan
e) Efektif berkerja dengan cepat,mudah, relative murah.

METODE KONTRASEPSI DARURAT


 Pil kombinasi
Metode Yuzpe terdiri dari dua dosis dari kombinasi estrogen dan progestin (100 µg
estradiol dan 1 mg dl-norgestrel (setara dengan 0,5 lenovogestrel) yang diminum
dalam waktu 12 jam. Metode ini efektif 56% sampai 75%, tergantung pada ketepatan
waktu digunakan setelah hubungan seksual tanpa pelindung.
 Sediaan progestin (Levonogestrel/LNG)

Levonogestrel dapat digunakan sebagai dosis tunggal 1,5 mg atau dua dosis 0,75 mg
diminum pada waktu 12 jam sampai 72 jam setelah hubungan seksual tanpa pelindung,
namun masih dapat juga diberikan dalam 120 jam.

9
 Mifepristone

Menurut Berger C, dkk menyatakan bahwa antiprogestin yang paling terkenal,


mifepristone, bila diberikan dalam dosis rendah atau menengah dalam 120 jam setelah
koitus adalah metode EC (Emergency Contraception) yang sangat efektif. Setelah
pemberian 10 mg mifepristone, ovulasi tertunda tetapi tidak dihilangkan, sementara
dosis yang lebih tinggi (200-600 mg) sepenuhnya menghambat ovulasi.

 IUD

Menurut penelitian Cleland, dkk mengenai efektivitas IUD sebagai kontrasepsi darurat
dengan tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi data yang ada dan
memperkirakan efektifitas dari IUD untuk kontrasepsi darurat. Hasilnya data
menunjukkan bahwa IUD adalah metode kontrasepsi darurat yang sangat efektif,
dengan tingkat kegagalan kurang dari satu per seribu. IUD tembaga adalah pilihan
kontrasepsi darurat yang paling efektif, diikuti oleh mid-dose mifepristone (25-50 mg)
atau ulipristal asetat (tingkat kegagalan 1,4%) dan kemudian levonorgestrel (tingkat
kegagalan 2-3%).

PRINSIP ASUHAN KEBIDANAN KONDAR


 Petugas pelaksana terlatih seperti dokter atau bidan dapat memberikan pelayanan
kondar sesuai dengan standar pelayanan dan kebijakan pelayanan yang disesuaikan
dengan kondisi setempat.
 Bagi seorang bidan salah satu pelayanan yang dapat diberikan adalah berupa
konseling dan pemberian kondar itu sendiri.
 Konseling dilakukan dalam suasana bersahabat dan memelihara privasi klien.
Pastikan bahwa privasi klien terjaga dengan baik, terutama apabila berhadapan
dengan kaum remaja.
 Berikan dukungan yang memadai dan tidak diperkenankan untuk membuat
penilaian yang bersinggungan dengan harkat dan martabat klien, baik yang
diungkapkan secara langsung atau dikesankan melalui bahasa dan gerak tubuh.

10
Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat konseling kondar
• Mekanisme pencegahan kehamilan oleh kondar
• Instruksi penggunaan yang jelas dan mudah dipahami
• Penggunaan kontrasepsi reguler (rutin) setelah penggunaan kondar atau
pencegahan kehamilan pada koitus berikutnya
• Pilihan kondar
• Hasil yang diharapkan dan kemungkinan terjadinya kegagalan
• Pengamatan lanjut atau kunjungan ulang
• Akses terhadap informasi penting tambahan atau lanjutan
B. METODE KB ALAMIAH TANPA ALAT
KBA (natural family planning) :
Metode pengendalian kelahiran yang tidak membutuhkan alat, bahan kimia maupun
obat-obatan (metode hormonal) dg SYARAT :
- Siklus teratur
- Kerjasama
- Suami selalu di rumah
MACAM KBA
 Metode kalender atau pantang berkala (Calendar method or periodic
METODE abstinence).
 Metode suhu tubuh basal (Basal body temperature method).
 Metode mukosa serviks (Cervical mucous method or ovulasi billings).
 Metode simptothermal (Method simptothermal yaitu perpaduan suhu tubuh
basal dan ovulasi billings
1. METODE KALENDER
a) Tidak melakukan senggama pd masa subur istri dgn menghitung/menentukan
waktu ovulasi dr data haid yg dicatat selama 6–12 bulan terakhir.
b) Harus mencatat siklus haid setiap bulan
c) Harus mencatat siklus haid plg sedikit 6–12 bulan

11

 KALENDER/PANTANG BERKALA
a) Senggama dihindari pd masa subur (lendir vagina encer)
b) Masa subur :
c) siklus terpanjang – 11 = boleh senggama
d) siklus terpendek –18 = senggama dihindari
 MANFAAT KONTRASEPSI
• Menghindari kehamilan
• Tidak ada risiko
• Tidak ada efek samping
• Murah bahkan tanpa biaya

 KETERBATASAN
• Angka kegagalan 9–20 per 100 PR selama th pertama
• Keefektifan tergantung pd pasangan
• Perlu ada pelatihan & dibutuhkan pelatih/guru KBA (non tenaga medis) yg
menyediakan alat bantu
• Perlunya pantang selama masa subur
• Perlu pencatatan tiap hari
• Inveksi vagina membuat lendir serviks sulit dinilai
• Termometer basal diperlukan untuk metode tnt
• Tidak terlindung dr IMS (HBV & HIV/AIDS)

 YG DAPAT MENGGUNAKAN KBA


• Semua PR semasa reproduksi
• Semua PR dg paritas berapa pun
• Perempuan kurus maupun gemuk
• PR yg merokok
• PR dg alasan kesehatan tnt
• Dg alasan agama atau filosofi
PR yg tdk dapat menggunakan metode lain

12

YG TIDAK BISA MENGGUNAKAN KBA

• PR yg menjadikan kehamilannya menjadi risti


• PR sebelum mendapat haid (menyusui, segera setelah abortus) kecuali MOB
• PR dg siklus haid tidak teratur, kecuali MOB
• PR yg pasangannya tdk mau bekerja sama
• PR yg tdk suka menyentuh daerah genetalia

2. METODE OVULASI BILLINGS


Penegrtian
 -hari subur : Ketika terobservasi adanya lendir servik sblm ovulasi, ibu dianggap
subur, ketika terlihat adanya lendir yg kental, lengket. Lendir yg basah,licin mgkin sdh
ada.
 Masa subur wanita ditandai oleh :
1. Perubahan suhu basal tubuh.
2. Perubahan sekresi lendir leher rahim (serviks)
3. Perubahan pada serviks.
4. Panjangnya siklus haid (metode kalender)
5. Indikator minor kesuburan seperti nyeri perut dan perubahan payudara.
13

 Macam macam lendir serviks


• Sifat : Banyak, tipis,jernih,spinbarkeit (elastis) besar seberapa jauh lendir servik dpt
direnggangkan sebelum putus, bila kering berbentuk seperti daun pakis.
• Spermatozoa dapat menembus lendir servik
Lanjutan...
Lendir tipe G
• Diproduksi pd fase awal pra ovulasi dan setelah ovulasi
• Dibuat karena peninggian kadar progesteron
• Sifat: Kental, keruh, Tidak bisa ditembus oleh spermatozoa
 Metode Ovulasi Billing
Mengenali masa subur dengan memantau lendir serviks sepanjang hari disimpulkan
malam harI
a) PR harus mengenali pola kesuburan & ketidaksuburan dg menghindari senggama 1
siklus
b) Pola kesuburan = terus berubah, pola ketidaksuburan= tidak berubah dari hari
kehari
c) Suatu catatan sederhana dan tepat adalah kunci keberhasilan

 Ciri-ciri LeNdiR SerVIk dari berbagai fase siklus Haid


 FASE 1
Haid, hari 1-5
Lendir dapat ada/tdk & tertutup oleh darah,perasaan basah&licin
 FASE 2
Pasca Haid, hari 6-10
Tdk ada lendir/hanya sdkt sekali,perasaan: kering
 FASE 3
Awal pra ovulasi, hari 11-13
Lendir keruh, kuning/putih,liat perasaan : Liat & lembab
 FASE 4
Segera sebelum,saat & sesudah ovulasi
Sifat lendir jernih, licin, basah, dapat diregangkan (sprti:putih telur)
Perasaan: Librikatif/basah
 FASE 5
Pasca ovulasi, Hari 18-21
Lendir sedikt, keruh,liat

14
Untuk Kontrasepsi/Menghindari Kehamilan
 Periksa lendir setiap malam sebelum tidur tentukan tingkat yg paling subur
 Pantang senggama 1 siklus
 Pada hari kering setelah haid aman u/ senggama selang 1 malam (aturan selang
seling)
 Segera ada lendir atau perasaan basah, hindari senggama (aturan awal)
 Tandai hari puncak/ paling subur (aturan puncak)

3. METODE SUHU BASAL


• Suhu badan basal : suhu yg diukur segera setelah bagun tidur dan seseorang belum
melakukan kegiatan apapun.
• Terjadi peninggian suhu 0,2-0,5° C pd waktu ovulasi
• Peninggian suhu basal disebabkn krn peninggian kadar hormon progesteron

 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUHU BASAL


• Infeksi traktus respiratorius
• Infeksi /penyakit-penyakit lain yg
• meninggikan suhu badan
• Inflamasi lidah,mulut,anus

15
Minum panas/dingin sebelum pengambilan suhu
• Kegagalan membaca termometer

 Teknik Penggunaan Suhu Basal


• Mengukur pd waktu yg sama dari hari kehari dan dalam keadaan istirahat mutlak
• Periksa dulu termometer sebelum digunakan
• Pengukuran dilakukan scr : oral (3 mnit),rektal (1mnt)
• Baca termometer dg keadaan
• berbaring
• Pakai catatan suhu pd kartu tersebut untuk 10 hr pertama dr siklus haid untuk
menentukan suhu tertinggi dari suhu yg normal rendah.
• Tarik garis pd 0,05–0,1°C diatas suhu tertinggi dari suhu 10 hr tersebut.disebut garis
pelindung (cover line)
• Masa tak subur mulai pada sore setelah hari ketiga berturut-turut suhu berada di atas
garis pelindung tersebut (aturan perubahan suhu)
• Pantang senggama mulai dari awal siklus haid sampai sore hari ketiga berturut-turut
setelah suhu berada di atas garis pelindung. Masa pantang pada aturan perubahan
suhu lebih panjang dari pemakaian MOB
 EFEK SAMPING

Pantang terlalu lama akan menimbulkan frustasi, dapat diatasi dgn pemakaian
kondom sebelum senggama

 KEKURANGAN

• Merepotkan untuk mengukur suhu badan setiap hari

• Pencatatan tidak lagi akurat bila terjadi infeksi,gangguan tidur/stres

• Tidak cocok untuk wanita yg kurang pendidikannya

• Hanya dapat dipergunakan bila siklus haid teratur ( 28-30 hr)

16

4. METODE SIMPTOTERMAL
• Kombinasi antara berbagai macam metode KB alamiah untuk menentukan masa subur.
• Mis: Metode lendir servik & suhu basal

C. METODE KB SEDERHANA DENGAN ALAT


 Metode barier pada pria (kondom)
Kondom merupakan selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai
bahan di antaranya lateks (karet), plastic (vinil), atau bahan alami (produksi alami)
yang dipasang pada penis saat hubungan seksual. Kondom terbuat dari karet sintetis
yang tipis, berbentuk silinder, dengan muaranya berpinggir tebal, yang bila digulung
berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti putting susu. Berbagai bahan telah
ditambahkan pada kondom baik untuk menaikkan efektivitasnya (misalnya
penambahan spermisida) maupun sebagai aksesoris aktivitas seksual. Modifikasi
tersebut dilakukan dalam hal: bentuk, warna, pelumas, ketebalan, dan bahan.
Macam –Macam Kondom:
1)    Kulit
Dibuat dari membran usus biri biri (caecum), tidak meregang atau mengkerut,
menjalarkan panas tubuh sehingga dianggap tidak mengurangi sensitivitas selama
sanggama namun lebih mahal.
2)    Lateks
Paling banyak dipakai, murah, elastis.
3)    Plastik
Sangat tipis, menghantarkan panas tubuh namun lebih mahal dari kondom
lateksKemasan kondom  harus kedap udara karena udara dapat merusak karet.
Demikian pula dengan panas dan cahaya, yang bila disertai adanya udara (O 2)
dapat mempercepat kerusakan karet. 
 Indikasi
a) Semua pasangan usia subur yang ingin berhubungan sekual dan belum menginginkan
kehamilan.
b) Untuk perlindungan maksimum terhadap infeksi menular seksual (IMS).

17

• Kontra indikasi
 Pria dengan ereksi yang tidak baik
 Riwayat syok septic
 Tidak bertanggung jawab secara sexual
 Interupsi sexual foreplay menghalangi minat sexual
 Alergi terhadap karet atau lubrikan pada partner sexual

 Efektivitas
 Kondom cukup relative bila dipakai secara benar pada setiap kali berhubungan
seksual. Pada beberapa pasangan, pemakaian kondom tidak efektif karena tidak
dipakai secara konsisten. Secara ilmiah didapatkan hanya sedikit angka kegagalan
kondom yaitu 2 -12 kehamilan per 100 perempuan pertahun.
Sebab-sebab kegagalan :
 Keuntungan
1)  Efektif bila digunakan dengan benar
2)  Tidak mengganggu kesehatan klien.
3)  Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
4)  Murah dan dapat dibeli secara umum.
5)  Mudah dipakai 
2. Metode barier pada wanita (intra-vaginal)
Menghalangi masuknya spermatozoa ke dalam traktus genitalia interna wanita dan
immobilisasi/mematikan spermatozoa oleh spermisidnya.
Keuntungan Metode Barier Intra-vaginal :
1)    Mencegah kehamilan
2)    Mengurangi insidens penyakit akibat hubungan seks.
Kerugian Metode Barier Intra-vaginal :
1)    Angka kegagalan relatif tinggi.
2)    Aktivitas hubungan seks harus dihentikan sementara untuk memasang alatnya.
3)    Perlu dipakai secara konsisten, hati hati, selalu pada setiap sanggama.

 MACAM MACAM BARIER PADA WANITA


1)    Diafragma (Tangkup Vagina)
Diafragma dapat dipasang 6 jam atau lebih sebelum melakukan sanggama. .Diafragma
tidak boleh dikeluarkan selama 6-8 jam setelah sanggama selesai, pembilasan
(douching) tidak diperkenankan, diafragma dapat dibiarkan didalam vagina selama 24
jam setelah sanggama selesai, lebih lama dari itu kemungkinan dapat timbul infeksi.   

 Cara kerja
1.  Mencegah masuknya sperma melalui kanalis servikalis ke uterus dan saluran
telur (tuba falopi),Sebagai alat untuk menempatkan spermisida.
18
 Indikasi
1)    Tidak menyukai metode kontrasepsi hormonal, seperti perokok, atau di atas
usia 35 tahun.
2)    Tidak menyukai penggunaan akdr.
3)    Menyusui dan perlu kontrasepsi
4)    Memerlukan proteksi terhadap IMS
5)    Memerlukan metode sederhana sambil menunggu metode yang lain.
 Kontra indikasi
1)    Kelainan anatomis dari vagina, serviks dan uterus : 
Prolapsus uteri, cystocele/rectocele yang besar, retroversi atau anteflexi
uterus yang berlebihan, septum vagina.
2)    Infeksi traktus urinarius yang berulang ulang
3)    Alergi terhadap latex atau spermisid
4)    Riwayat Sindrom Syok Toksik (Toxic Shock Syndrome)

 Efektifitas
Tingkat kegagalan 6 -16 kehamilan per 100 perempuan per tahun pertama, bila
tidak digunakan dengan spermisida.
1)    Efektif bila digunakan dengan benar.
2)    Tidak mengganggu produksi ASI.
3) Tidak mengganggu kesehatan klien.
4)    Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah dipersiapkan sebelumnya.
5)    Dapat dipakai selama haid
2) Kap serviks (Servical cap )
Suatu alat kontrasepsi yang hanya menutupi serviks saja.  Dibandingkan dengan
diafragma, kap serviks lebih dalam/tinggi kubahnya tetapi diameternya lebih kecil,
umumnya lebih kaku, menutupi serviks karena hisapan (suction), bukan karena
pegas. 

 Syarat pemakaian kap serviks :


1.    Serviks harus dapat dicapai
2.    Serviks cukup panjang untuk menahankap
3.    Serviks tidak luka
 Cara kerja
Cervical caps akan menutupi pembukaan serviks sehingga menahan sperma agar
tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas (uterus&
tuba falopii) dan sebagai alat tempat spermisida senjata sperma tambahan untuk
membunuh sperma-sperma yang tidak tertahan pada kaps serviks Cervical caps
dapat digunakan untuk wanita atau pasangan yang ingin menunda untuk
mempunyai anak.
 Kontra indikasi
1.    Bentuk serviks yang abnormal (ukuran, posisi)
2.    Postpartum 6-12 minggu
3.    Radang serviks (cervicitis) yang kronis, infeksi adneksa
19
Efek samping
1.     Timbulnya sekret yan sangat berbau bila kap serviks dibiarkan terlalu lama
didalam vagina.
2.     Menyebabkan iritasi pada daerah vagina, serviks
3.     Menyebabkan infeksi pada saluran kemih.
3) Sponge (spons)
Spon merupakan sejenis alat berbentuk busa yang cara kerja dengan cara dimasukkan
ke dalam vagina beberapa jam sebelum melakukan hubungan intim, dan biarkan
didalam vagina selama 30 jam sesudah berhubungan. Spon yang dimasukkan ke dalam
vagina bekerja dengan cara melepaskan zat pembunuh sperma (spermicide) saat
berada dalam kondisi lembab karena air, dan ditempatkan diatas serviks.

4) Kondom wanita
Dasarnya : kombinasi antara Diafragma dan Kondom. Alat ini
terdiri dari 2 cincin polyurethane yang lentur berbentuk
diafragma yang terdapat pada masing-masing ujung dari suatu
selubung lunak polyurethane yang longgar. Sebelum dipasang,
biasanya ditambahkan spermisid pada alatnya.
Kondom wanita yang telah tersedia saat ini :
1.  Reality Vaginal kondom
Berupa “tabung” polyuretnane, panjang 17 cm, dengan 2 cincin polyuretnane lentur
pada masing-masing ujungnya, insersi alat ini seperti insersi diafgrama.
2.    Women’s Choice Female Condomme = Condomme
Bentuknya seperti kondom pria, dengan ujung-dalam yang lebih tebal yang berada
pada bagian atas vagina, dan suatu cincin-luar yang menutupi labia, condomme
terbuat dari lateks
3.    Kondom vagina ketiga
Yang masih dalam taraf uji-coba, berupa suatu celana-dalam lateks dengan suatu
kantong-tergulung yang “built-in” dan  berada tepat pada mulut vagina, Sebelum
sanggama, wanita mendorong kantong tersebut kedalam vagina.
20

DAFTAR PUSTAKA

Hlm. 99-108. BKKBN. 2005. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta:
BKKBN. BKKBN. 2012. Pelayanan Kontrasepsi.

Agnesa, A. 2010. Makalah Pil Kontrasepsi (Pil KB). http://Kesmas- Unsoed.blogspot.com. 24


November 2012. Anna, LK.

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011. 4. Sulistyawati, Ari. Pelayanan


Keluarga Berencana. Jakarta

Suratun dkk. 2008. Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta
BIODATA

Nama Lengakap:Fira Yuna

Tempat Tanggal lahir:Kawinda Toi,09,Mei ,1999

Jenis Kelamin:Perempuan

Alamat:Kel.Kawinda Toi,Kec.Tambora

Agama:Islam

Prog.Studi:D-III Kebidanan

Anda mungkin juga menyukai