Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ALAT KONTRASEPSI HORMONAL

Anggota kelompok 3:
1. Dalmasiana Wulan
2. Fitrah Nur Alimah
3. Mitelda Elim P
4. Rini R Nur

AKADEMI KEBIDANAN MAKASSAR (YAPMA)


MAKASSAR
2013/2014
KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan baik sesuai dengan waktu yang telah kita tentukan.

Tulisan ini adalah hasil diskusi kami yang telah kami lakukan selama satu
minggu dalam melaksanakan tugas matakuliah disertai dengan analisa dan
kesimpulan serta hal yang lain sesuai dengan tugas.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya
penyusunan makalah seperti ini, hasil makalah yang kami buat dapat kembali di
pelajari dengan baik. Terutama pembimbing mata kuliah kami yang telah
memberikan banyak saran, petunjuk dan dorongan dalam melaksanakan tugas ini,
juga teman-teman semua. Semoga segala yang telah kita kerjakan merupakan
bimbingan yang lurus dari Yang Maha Kuasa.
Dalam penyusunan tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala
kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas
ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di
masa mendatang. Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama
demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.

Makassar,6 juni 2013

Penyusun,
DAFTAR ISI

Kata pengantar ................................................................................................. i

Daftar isi........................................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan

A. Latar belakang ........................................................................................1


B. Rumusan masalah...................................................................................2

Bab II Pembahasan

A. Pengertian kontrasepsi ...........................................................................3


B. Jenis-jenis kontrasepsi............................................................................3
Kontrasepsi suntikan ..............................................................................3
Delapan kontrasepsi oral ........................................................................5
Kontrasepsi implantasi ..........................................................................10

Bab III penutup

A. Kesimpulan ...........................................................................................11
B. Saran ......................................................................................................11

Daftar pustaka .................................................................................................12


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekarang kesadaran akan perlunya kontrol kehamilan menjadi sangat


penting dalam kehidupan moderen. Dari perspektif secara global,setiap negara di
dunia sedang menghadapi krisis pertumbuhan penduduk yang sangat cepat. Dengan
kecepatan pertumbuhan seperti sekarang inimaka populasi di seluruh dunia akan menjadi
dobel dalam 40 tahun kedepan dan pada beberapa negara dengan kondisi sosial
ekonomi yang jelek, populasi akan menjadi dobel dalam waktu kurang dari 20
tahun.Pada skala yang lebih kecil kontrol reproduksi yang efektif sangat esensial
bagi keluarga itu sendiri. Salah satu metode untuk mengontrol kehamilan adalah
dengan menggunakan kontrasepsi.

Program KB di Indonesia dijalankan dengan cara kontrasepsi yaituupaya


untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya tersebut dapat bersifa sementara,
dapat pula bersifat permanen. Namun sampai saat ini belumada suatu cara
kontrasepsi yang 100% ideal, karena idealnya suatu kontrasepsi dilihat dari daya
guna, aman, murah, estetik, mudah didapat,tidak memerlukan motivasi terus-
menerus, dan efek samping minimal .Sejak diberlakukannya program KB di
Indonesia dan sejak berkembangnya kontrasepsi di Indonesia, penggunaan
kontrasepsi masih dalam taraf belum cukup memuaskan , sampai saat ini masih
banyak masyarakat Indonesia yang enggan untuk menggunakan kontrasepsi dengan alasan takut
akan efek samping yang merugikan bahkan lebih memprihatinkan adalah bahwa masih
banyak masyarakat Indonesia yang belum tahu apa itu kontrasepsi, terutama
masyarakat Indonesia yangtinggal di daerah terpencil dan yang tidak
berpendidikan. Padahal sampai saat ini kontrasepsi di Indonesia telah mengalami
evolusi yang cukup signifikan dalam hal daya guna, aman, murah, estetik, mudah
didapat danefek samping minimal.
B. Rumusan Masalah

1. Apa itu kontrasepsi?

2. Macam-macam kontrasepsi?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kontrasepsi

Kontrasepsi berasal dari kata ‘Kontra’berarti mencegah atau melawan,


sedangkan ‘konsepsi’ adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan
sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah
menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel
telur yang matang dengan sel sperma tersebut.Kontrasepsi hormonal adalah alat
atau obat kontrasepsi yangbertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan
dimana bahan bakunya mengandung preparat estrogen dan progesterone.

Kontrasepsi hormonal mengandung kombinasi estrogen dan progesteron


sintetik atau hanya progestin. Estrogen menekan Follicle Stimulating Hormone
(FSH) dan mencegah perkembangan folikel dominant. Estrogen juga
menstabilkan bagian dasar endometrium dan memperkuat kerja progestin.
Progestin menekan peningkatan Luteinizing Hormone (LH) sehingga mencegah
ovulasi. Progestin juga menyebabkan penebalan mukus leher rahim sehingga
mempersulit perjalanan sperma dan atrofi endometrium sehingga menghambat
implantasi.

B. Jenis – jenis Kontrasepsi

Berdasarkan jenis dan cara pemakaiannya dikenal tiga macam kontrasepsi


hormonal yaitu : Kontrasepsi Suntikan, Kontrasepsi Oral (Pil)dan Kontrasepsi
Implant.

1. Kontrasepsi Suntikan

1. Depo provera yang mengandung medroxyprogestin acetate 150Mg.


2. Cyclofem yang mengandung medroxyprogesteron acetate danestrogen.
3. Norethindrone enanthate (Noresterat) 200 mg yang mengandung derivate
testosteron.
Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntikan

a. Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan


ovum untuk terjadinya ovulasi dengan jalan menekan pembentukan
releasing faktor dari hipotalamus.
b. Mengentalkan lendir serviks sehingga sulit untuk ditembus
olehspermatozoa.
c. Merubah suasana endometrium sehingga menjadi tidak sempurna untuk
implantasi dari hasil konsepsi.

Kentungan dan Keterbatasan

a. Keuntungan ( Hartanto.H,2004 )

- Noristerat pemberiannya sederhana diberikan 200 mg sekali setiap8


minggu untuk 6 bulan pertama 3 x suntikan pertama kemudian selanjutnya
sekali tiap 12 minggu.
- DMPA pemberiannya diberikan sekali dalam 12 minggu dengandosis 150
mg.
- Tingkat efektifitasnya tinggi
- Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi.
- Suntikan tidak ada hubungannya dengan saat bersenggama.
- Tidak perlu menyimpan atau membeli persediaan.
- Kontrasepsi suntikan dapat dihentikan setelah 3 bulan dengan cara tidak
disuntik ulang, sedangkan IUD dan implant yang non-bioderdable harus
dikeluarkan oleh orang lain.
- Bila perlu, wanita dapat menggunakan kontrasepsi suntikan tanpaperlu
memberitahukan kepada siapapun termasuk suami ataukeluarga lain.
- Tidak ditemukan efek samping minor seperti pada POK yang disebabkan
estrogen, antara lain mual atau efek samping yang lebih serius seperti
timbulnya bekuan darah disamping estrogen jugadapat menekan produksi
ASI.
b. Keterbatasan ( Hartanto,2004).

- Perdarahan yang tidak menentu


- terjadinya amenorhoe yang berkepanjangan
- Berat badan yang bertambah
- Sakit kepala
- Kembalinya kesuburan agak terlambat beberapa bulan
- Jika terdapat atau mengalami side efek dari suntikan tidak dapat ditarik
lagi.
- Masih mungkin terjadi kehamilan, karena mempunyai angka kegagalan
0.7%.
- Pemberiannya harus dilakukan oleh orang yang profesional.
- Menimbulkan rasa sakit akibat suntikan
- Memerlukan biaya yang cukup tinggi.

2. Delapan Kontrasepsi Oral

Kontrasepsi oral adalah kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk tablet,


mengandung hormon estrogen dan progestrone yang digunakan untuk mencegah
hamil. Kedua hormon ini memiliki prinsip kerja menghentikan ovulasi yaitu
mencegah lepasnya sel telur dari ovariumdan membuat servical mucus menjadi
tebal sehingga sulit untuk dilewati sperma. Ada berbagai macam keuntungan dan
kekurangan alat kontrasepsi ini yaitu sebagai berikut:

Keuntungan Kontrasepsi Oral ( Pil )

1) Mudah menggunakannya

2) Cocok untuk menunda kehamilan pertama dari pasangan usia subur muda.

3) Mengurangi rasa sakit pada saat menstruasi

4) Dapat mencegah defesiensi zat besi (Fe)

5) Mengurangi resiko kanker ovarium.


6) Tidak mempengaruhi produksi ASI pada saat pemakaian pil yang mengandung
estrogen.

Keterbatasan

1) Harus meminumnya secara teratur

2) Kehamilan diluar kandungan, s/d 90%

3) Kanker indung telur (ovarium) dan endometrium, s/d 40%

4) Benjolan jinak payudara, s/d 40%

5) Kista indung telur, s/d 80%

6) Penyakit radang panggul (PID =Pelvic Inflammatory Disease),s/d50%

7) Infertilitas primer, s/d 40%

8) Anemia, s/d 50%

Dikenal 4 tipe kontrasepsi oral, yaitu:

1.Tipe Kombinasi

Terdiri dari 21-22 pil dan setiap pilnya berisi derivate estrogen dan
progestin dosis kecil, untuk penggunaan satu siklus.

Jenis-jenis pil kombinasi yakni:

a. Monofasik

Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif


estrogen/progestin dalam dosis yang sama,dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
Contoh: microgynon

Komposisi

21 tablet masing-masing mengandung 0.15 mg Levonorgestrel dan 0.03


mg Etinilestradiol serta 7 tablet plasebo.
Dosis dan cara pemakaian

Satu tablet diminum tiap hari selama 28 hari berturut-turut.Kemasan


berikutnya dimulai setelah tablet pada kemasan sebelumnya habis. Tidak
menggunakan kontrasepsi hormon sebelumnya (padabulan yang lalu). Pemakaian
tablet harus dimulai pada hari ke-1dari siklus alami wanita (yaitu hari pertama
menstruasi) dimulai dari bidang biru dari kemasan dan pilih tablet sesuai dengan
harinya (seperti "Sen" untuk Senin). Mulai pada hari ke2-5 diperbotehkan, akan
tetapi selama siklus pertama dianjurkan untuk menggunakan metoda pencegahan
tambahanselama 7 hari pertama minum

Pemakaian selanjutnya Jika kemasan pertama Microgynon telah habis,


mulailah kemasan yang baru tanpa terputus pada hari berikutnya, sekalilagi pilih
tablet pada bidang biru sesuai dengan hari pada saatitu.b.

b. Bifasik

Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif


estrogen/progestin dalam dua dosis yang berbeda,dengan 7 tablet tanpa hormon
aktif. Contoh: Climen 28

Komposisi

Terdiri dari 16 tablet putih berisi estradiol valerate 2 mg dan12 tablet pink
berisi estradiol valerate 2 mg dan cyproteroneacetate 1 mg.

Cara pemakaian

Minumkan tablet putih satu kali sehari selama 16 hari dilanjutkan dengan
tablet pink satu kali sehari hingga habis.c.

c. Trifasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dalam 3 dosis yang berbeda,dengan 7 tablet tanpa hormon
aktif. Contoh: TRINORDIOL*-28.

Komposisi

Tiap kemasan Trinordiol*-28 berisi 28 tablet. Tablet-tablet inidisusun


dalam kemasan menurut urutan sebagai berikut: 6tablet kuning tua dari 0.03 mg
etinilestradiol dan 0.05 mglevonorgestrel, 5 tablet putih dari 0.04 mg
etinilestradiol dan0.075 mg levonorgestrel, 10 tablet kuning dari 0.03 mg
etinilestradiol dan 0.125 mg levonorgestrel, 7 tablet innert merah dari 31.835 mg
laktosa.

Dosis dan Cara Pemakaian

Satu tablet sehari untuk 28 hari berturut-turut dalam urutanyang tepat


seperti diuraikan di atas. Tablet-tablet diminum terus menerus tanpa dihentikan.
Segera setelah satu kemasan habis, mulailah dengan kemasan yang baru dan
diminum seperti diuraikan di atas. Dianjurkan tablet Trinordiol*-28diminum
setiap hari pada waktu yang sama, sebaiknya setelah makan atau pada waktu mau
tidur. Bila pemakai merasa mual,sebaiknya tablet diminum dengan susu.

Mekanisme Kerja Kontrasepsi Hormonal oral

Kombinasi estrogen, progestin, dan sediaan sekuensial bekerja terutama


untuk mencegah ovulasi. Sediaan kombinasi yang mengandung estrogen dan
progestin juga menimbulkan perubahan-perubahan pada mucus serviks,
endometrium dan motilitas tuba Falopii serta sekresinya.

Pil Kombinasi:

1. Bekerja melalui inhibisi umpan balik pada hipotalamus untuk menekan


GnRH & sekresi gonadotropin plasma sehingga memblok ovulasi.
2. Menyebabkan endometrium tidak siap menerima janin dengan mengubah
motilitas tuba fallopi sehingga mengubah komposisi mukus serviks.
Jika obat diberikan secara tunggal, efeknya menurun sehingga tidak
menghambat ovulasi. Pil progesteron bekerja dengan cara menyebabkan
endometrium tidak siap menerima janin dengan mengubah motilitas tuba fallopi
sehinngga mengubah komposisi mukus serviks sehingga hanya memblok ±25%ovulasi.

2. Tipe Sekuensial

Terdiri dari 14-15 pil yang hanya berisi derivate estrogendan 7 pil
berikutnya berisi kombinasi estrogen dan progestin. Cara penggunaanya sama
dengan tipe kombinasi. Efektivitasnya lebih rendah dan lebih sering menyebabkan
hal-hal yang tidak diinginkan bila disbanding dengan tipe kombinasi

3. Tipe Pil Mini

Hanya berisi derivate progestin, noretindron atau norgestrel terdiri dari 21-
22 tablet. Cara pemberiannya sama dengan pilkombinasi.

a. Jenis minipil
- Kemasan dengan isi 35 pil: 300ug levonorgestrel atau 350ug noretindron.
- Kemasan dengan isi 28 pil: 75ug dosegestrel.
b. Cara kerja minipil
- Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid seks diovarium (tidak
begitu kuat).
- Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi
lebih sulit.
- Mengentalkan lendir serviks.
- Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi ovum terganggu.
c. Efektivitas

Sangat efektif (98,5%). Pada penggunaan minipil jangan sampaiterlupa


satu-dua tablet karena akibatnya kemungkinan terjadi kehamilan sangat besar.
Penggunaan obat-obat mukolitik asetilsistein bersamaan dengan minipil perlu
dihindari karenadapat meningkatkan penetrasi sperma. Dalam menggunakan
minipil sebaiknya jangan sampai ada tablet yang lupa, tablet digunakan pada jam
yang sama, senggama sebaiknya dilakukan3-20 jam setelah penggunaan minipil.

d. Keuntungan
- Cocok untuk perempuan menyusui.
- Sangat efektif jika digunakan secara benar.
- Tidak mempengaruhi produksi ASI.
- Nyaman dan mudah digunakan.
- Kesuburan cepat kembali.
- Sedikit efek samping.
- Tidak mengandung estrogen.
- Dapat dipakai sebagai senggama.
- Mengurangi nyeri haid dan jumlah darah haid.
- Mencegah kanker endometrium.
- Sedikit sekali mengganggu metabolisme karbohidrat sehingga relatif aman
diberikan pada perempuan DM yang belum mengalami komplikasi.
4. Tipe Pascasanggama

Berisi dietilstilbestrol 25 mg, diminum 2 kali sehari, dalam waktu kurang


dari 72 jam pasca sanggama, selama 5 hari berturut-turut.

3. Kontrasepsi Implantasi

Kontrasepsi implant mengandung hormone progesterone saja. Hormon


bekerja unutuk menghentikan ovulasi. Penggunaan alat kontrasepsi ini dengan
menanamkan enam buah susuk yang ditanam di lengan melalui pembedahan minor. Oleh
karena itu, dianjurkan menggunakan tenagamedis yang sudah ahli. Disisi lain,
penggunaan alat kontrasepsi inicukup tahan lama karena mencapai waktu lima
tahun untuk sekali pemasangan. Sehingga banyak wanita yang memilih alat kontrasepsi ini.

Ada berbagai macam keuntungan dan kekurangan alat kontrasepsiini yaitu:


Keuntungan

1) Efektifitas tinggi setelah dipasang

2) Sistem 6 kapsul memberikan perlindungan untuk 5 tahun.

3) Tidak mengandung estrogen

4) Efek kontraseptif segera berakhir setelah implantnya dikeluarkan

5)Implant melepaskan progestin dengan kecepatan rendah dankonstant,


sehingga terhindar dari dosis awal yang tinggi.

6) Dapat mencegah terjadinya anemia.

Keterbatasan

1). Insersi dan pengeluaran harus dikeluarkan oleh tenaga terlatih.

2). Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan
pengangkatan implant.

3). Lebih mahal

4). Sering timbul perubahan pola haid

5). Akseptor tidak dapat menghentikan implant sekehendaknya sendiri.

Jenis Kontrasepsi Implant

- Norplant. Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang


3,4 cm, diameter 3,4 mm, yang diisi dengan 36 mg Levonorgestrel dan
lama kerjanya 5 tahun.
- Implanon. Terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 4
mm, dan diameter 2 mm yang diisi dengan 68 mg 3-keto-dosegestrel dan
lamam kerjanya 3 tahun.
- Jadena dan Indoplan. Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75
mgLevonorgestrel dengan lamam kerja 3 tahun.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kontrasepsi merupakan pencegahan kehamilan setelah hubungan seksual dengan


menghambat sperma mencapai ovum matang (Metode yang mencegah ovulasi)
atau dengan mencegah ovum yang telah dibuahi tertanam pada endometrium
(Mekanisme yang menyebabkan lingkungan uterus tidak cocok untuk ovum yang telah
dibuahi).Terdapat berbagai cara kontrasepsi antara lain konrtasepasi suntikan,
kontrasepsi oral dan kontrasepsi implant.

B. Saran

Untuk menunda kehamilan lebih disarankan pada penggunaan kontrasepsi secara


alamiah yang tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi sang ibu.
DAFTAR PUSTAKA

Ebrahim, Fadl Mohsin Aborsi, Kontrasepsi dan Mengatasi


Kemandulan.Bandung:Mizan. 1997

Ganiswarna, Sulistia G. Farmakologi dan Terapi Edisi 4. Jakarta: FKUI.1995

Hasan,M. Ali,Masail FiqhiyahJakarta: PT Raja Grafindo Persada:. 1997

Mestranol/noretindrone.www.drugs.com/cdi/mestranolnorethindrone.html.
diuplodtanggal 13 januari 2013.

Staf Pengajar Departemen Farmakologi.Kumpulan Kuliah Farmakologi Edisi


2.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2004

Soetjiningsih. 1997.ASI: Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta:


PenerbitBuku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai