Oleh :
Devi Hana Purnama Sari 220170100011044
Segala puji syukur hanya bagi tuhan yang maha kuasa atas berkat dan hikmat
yang diberikan sehingga saya mampu menyelesaikan tugas praktik profesi
keperawatan maternitas ini dengan judul “asuhan keperawatan maternitas pada ny.
M dengan Kontrasepsi IUD”.
Penulisan asuhan keperawatan ini untuk memenuhi penugasan dalam praktik
profesi keperawatan maternitas. Pada kesempatan ini tak lupa penulis
menyampaikan terima kasih kepada ibu/bapak dosen yang telah memberikan tuga
sini kepada kami, dan pihak-pihak yang terlibat yang telah membantu dalam
penyelesaian asuhan keperawatan ini.
Dalam penulisan asuhan keperawatan ini saya menyadari jika masih terdapat
banyak kekurangan dan masih jauh kesempurnaan. Oleh karena itu kami berharap
kepada para pembaca untuk memberikan masukan berapa kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan laporan asuhan keperawatan saya ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada tahun
2015 mencatat angka kematian ibu sebanyak 305 per 100.000 kelahiran yang artinya
lebih tinggi dari rasio kematian menurut WHO. Program keluarga berencana berperan
kuat dalam penurunan angka kematian tersebut. Perencanaan kehamilan yang baik
dapat menurunkan resiko kehamilan yang tidak diinginkan.
Kasus kehamilan yang tidak diinginkan sering kali kita temui disekitar
lingkungan kita, baik karena kecerobohan maupun faktor lain. Hal tersebut akan
berdampak buruk pada kesehatan, tindakan aborsi yang dapat membahayakan jiwa
maupun keadaan ekonomi yang sulit. Mealui program keluarga berencana masalah
tersebut dapat diminimalisir.
b. Tujuan
1. Memaparkan pengkajian keperawatan pada kasus kontrasepsi IUD Ny.M di
Puskesmas Pakis.
2. Memaparkan hasil analisa data pada kasus kontrasepsi IUD Ny.M di Puskesmas
Pakis
3. Memaparkan hasil intervensi keperawatan pada kasus kontrasepsi Ny.M di
Puskesmas Pakis
4. Memaparkan hasil implementasi keperawatan pada kasus kontrasepsi Ny.M di
Puskesmas Pakis
5. Memaparkan hasil evaluasi keperawatan pada kasus kontrasepsi Ny.M di
Puskesmas Pakis
c. Manfaat
Sebagai acuan dan wawasan dalam pemberian asuhan keperawatan pada ibu dengan
kasus kontrasepsi IUD..
BAB II
a. Definisi
Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau di sebut juga Intra Uterin
Devices (IUD) adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim yang
sangat efektif, reversibel dan berjangka panjang, dapat dipakai oleh semua
perempuan usi produktif. IUD adalah suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke
dalam rahim yang bentuknya bermacam -macam, terdiri dari plastik (polythyline),
ada yang dililit tembaga (Cu) ada pula yang tidak, tetapi ada pula yang dililit
dengan tembaga bercampur perak (Ag). Selain itu ada pula yang batangnya berisi
hormon progesterone.
b. Macam-macam iud
IUD telah dikembangkan dari generasi pertama yang terbuat dari benang sutera
dan logam (besi baja, stainlessteel, perak, dan tembaga), sampai pada generasi
plastik baik yang ditambah obat (medicated), maupun yang tidak ditambahi obat
(unmedicated). Jenis alat kontrasepsi IUD adalah sebagai berikut:
1) Copper-T IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada
bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga
halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik.
IUD bentuk T yang baru. IUD ini melepaskan lenovorgegestrel dengan
konsentrasi yang rendah selama minimal lima tahun. Dari hasil penelitian
menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan yang tidak
direncanakan maupun perdarahan menstruasi. Kerugian metode ini adalah
tambahan terjadinya efek samping hormonal dan amenorhea.
3) Multi Load IUD ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan
kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel.
4) Lippes Loop IUD ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral
atau huruf S bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang pada
ekornya,
1) Timbulnya reaksi radang lokal yang non spesifik didalam cavum uteri sehingga
implantasi sel telur yang telah dibuahi terganggu.
3) Teori reaksi benda asing yang menyebabkan pemadatan endometrium oleh sel-
sel makrofag dan limfosit yang menyebabkan blastokis rusak atau tidak dapat
bernidasi.
4) Teori pengaruh zat bioaktif progesteron (untuk IUD yang berisi progesteron)
yang menghambat ovulasi, mempengaruhi endometrium yang berakibat
menghambat nidasi, mempengaruhi lendir serviks yang menghalangi gerak
sperma.
j. Pathway KB iud
IUD
Nyeri
\
k. Masalah keperawatan
Terapeutik
● Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
● Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
● Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
● Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
● Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
● Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat
BAB III
PENGKAJIAN KONTRASEPSI
Nama mahasiswa : Devi Hana Purnama Sari,
Tanggal pengkajian : 28/2/2023 ,
Jam : 12.30
NIM : 215070209111059
Ruangan/ RS/ PKM : Ruangan KB Puskesmas Pakis
KELUHAN UTAMA :
Pasien mengeluh nyeri didaerah panggul
RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
Pasien dipasangkan KB IUD 1 minggu yang lalu, setelah 1 minggu pasien merasa
nyeri didaerah panggul dan pasien kembali lagi tanggal 28 februari untuk meminta
dilepas.
2. Thorak
• Jantung : suara Jantung (normal)
• Paru : Suara nafas (bersih), jenis suara tambahan : Tidak ada
• Payudara
o Puting susu :
Kanan : menonjol
Kiri : menonjol
Masalah khusus dalam pemeriksaan fisik thorak: Tidak ada
3. Abdomen
Fungsi pencernaan
✓ Mual : tidak
✓ Muntah : tidak,
✓ Bising Usus : 6 kali/mnit
✓ Eliminasi
BAK
Di rumah
Frekuensi 5-10x /hari
Jumlah urin 1600 cc
Warna Urin kuning jernih
BAB
Di rumah
Frekuensi 1 kali
Konsistensi keras
Konstipasi ya
Asupan cairan
Di rumah
Jumlah minum (cc) 1800 cc/hari
Jenis minuman Air putih
5. Ekstremitas
• Ekstremitas atas :
✓ Kesimetrisan : simetris
✓ Edema : tidak
• Ekstremitas bawah
✓ Kesimetrisan : simetris
✓ Edema : tidak
✓ Reflex patella: + , jika positif : +1
Masalah khusus dalam pemeriksaan fisik ekstrimitas: Tidak ada
Fisiologis Respirasi S : pasien tidak sesak O : pernafasan 14x/menit, tekanan darah : 116/70
mmHg,N: 91x/menit, T:36,5
Sirkulasi S : pasien tidak pusing
O : SPO2 = 99%, TD: 116/70 mmHg, N; 91x/menit, T;36,5, CRT< 2 detik,warna kulit
sawo dan lembab
Neurosensori S: pasien mengatakan tidak ada sakit kepala hebat dan tidak ada gangguan menenlan
O: pasien dapat merasakan nyeri superfisial,suhu dingin/panas, sentuhan ringan,jarak
dua titik,tajam tumpul sesuai rangsangan yang diberikan, kesadaran compos mentis,
GCS :E4V5M6
Reproduksi S:tidak ada masalah dalam hubungan dengan suami
dan O : Suami menemani istri kontrol
Psikologis Nyeri dan S : Pasien mengatakan nyeri dipanggul
Kenyamanan O : pasien meringis, N :91x/menit
Integritas Ego S : pasien mengatakan takut IUD nya bergeser
O: pasien sering bertanya
Analisa Data
NO. DATA ETIOLOGI (BAGAN) MASALAH
(DS & DO) KEPERAWATAN
1 DS : pasien Pemasangan IUD AN Akut
Nyeri
mengeluh masih
nyeri di daerah
Pelepasan mediator
pinggul setelah
pemasangan IUD. nyeri( merangsang reseptor nyeri)
DO : skala nyeri 6,
pasien tampak Dihantarkan serabut tipe A dan
meringis, TD : serabut tipe C
116/70 mmHg,
N:91x/mnt ,
RR:14x/mnt, Otak (korteks sensorik)
T: 36,5 C
Persepsi Nyeri
Nyeri Akut
2 DS: pasien Nyeri pada daerah panggul Konstipasi
mengatakan belum
bab dalam satu
Kolon kehilangan tonus
minggu takut
mengejan karena
sakit setelah Memperpanjang waktu transit
pemasangan IUD
dikolon
DO: Distensi dan
nyeri abdomen ,
Feses Mengeras
peristaltik usus
menurun (6x/mnt)
Konstipasi
3 DS: Pasien Nyeri Defisit Pengetahuan
mengatakan bingung
dengan apa yang
Perubahan pada kesehtan
terjadi padanya
karena setelah
pemeriksaan IUD Defisit Pengetahuan
sangat nyeri
Kolaborasi
● Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
NO. DIAGNOSA KEP. TUJUAN DAN INTERVENSI
KRITERIA HASIL
2 Konstipasi berhubungan Setelah dilakukan tindakanManajemen eliminasi fekal
dengan kebiasaan keperawatan 1x24 jamObservasi
menahan dorongan diharapkan eliminasi fekal ● Identifikasi masalah usus dan penggunaan obat pencahar
defekasi ditandai dengan membaik dengan kriteria hasil ● Identifikasi pengobatan yang berefek pada kondisi gastrointestinal
● Monitor buang air besar (mis. warna, frekuensi, konsistensi, volume)
DS: pasien mengatakan keluhan defekasi lama dan
● Monitor tanda dan gejala diare, konstipasi, atau impaksi
belum bab dalam satu sulit menururn
Terapeutik
minggu takut mengejan Distensi abdomen
● Berikan air hangat setelah makan
karena sakit setelah menurun
● Jadwalkan waktu defekasi bersama pasien
pemasangan IUD Nyeri abdomen menurun
● Sediakan makanan tinggi serat
Peristaltik usus membaik
DO: Distensi dan nyeri Edukasi
abdomen , peristaltik ● Jelaskan Jenis makanan yang membantu meningkatkan keteraturan peristaltik
usus menurun usus
(6x/menit) ● Anjurkan mencatat warna, frekuensi, konsistensi, volume feses
● Anjurkan meningkatkan aktifitas fisik, sesuai toleransi
● Anjurkan pengurangan asupan makanan yang meningkatkan pembentukan gas
● Anjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi serat
● Anjurkan meningkatkan asupan cairan, jika tidak ada kontraindikasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat supositoria anal, jika perlu.
NO. DIAGNOSA KEP. TUJUAN DAN INTERVENSI
KRITERIA HASIL
3 Defisit pengetahuan Setelah dilakukan tindakanTingkat Pengetahuan
berhubungan dengan keperawatan 1x24 jam
kurang terpaparnya diharapkan tingkat
Observasi
informasi ditandai denganpengetahuan meningkat
● Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
dengan kriteria hasil
● Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi
DS: Pasien mengatakan
bingung dengan apa yang Pertanyaan tentang perilaku
terjadi padanya karena masalah yang dihadapi
menurun Terapeutik
setelah pemeriksaan IUD
Persepsi keliru terhada ● Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
sangat nyeri
masalah menurun ● Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
DO: pasien berniat untuk Perilaku sesuai anjuran ● Berikan kesempatan untuk bertanya
melepas IUD nya karena meningkat
merasa tidak cocok Edukasi
● Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
● Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
● Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat
Implementasi dan Evauasi
3 Defisit pengetahuan berhubungan Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan S :Pasien mengatakan sudah mengerti tentang
dengan kurang terpaparnya informasi menerima informasi efek samping pemasangan IUD
ditandai dengan Mengdentifikasi faktor-faktor yang dapat
O: Pasien akan kontrol IUD lagi 2 bulan
meningkatkan dan menurunkan motivasi
DS: Pasien mengatakan bingung dengan perilaku kemudian
apa yang terjadi padanya karena setelah Menyediakan materi dan media konseling KB A:Masalah teratasi
pemeriksaan IUD sangat nyeri Memberikan konseling KB sesuai kesepakatan P : Hentikan Intervensi
DO: pasien berniat untuk melepas IUD Memberikan kesempatan untuk bertanya
nya karena merasa tidak cocok
BAB IV
RESUME KEPERAWATAN
Inisial Pasien : Ny M
Dx Medis : P2A0
Tanggal Pengkajian : 28 – 2-2023
S O A P I E
Pasien mengeluh masih skala nyeri 6, pasien Masalah teratasi Tujuan Mengajarkan teknik Pasien memahami
nyeri di daerah tampak meringis, TD : Setelah dilakukan relaksasi dalam dan penjelasan perawat dan
116/70 mmHg, tindakan keperawatan kompres hangat dapat melakukan relaksasi
pinggul setelah N:91x/mnt , 1x24 jam diharapkan nafas dalam secara
pemasangan IUD. RR:14x/mnt, tingkat nyeri menurun mandiri
T: 36,5 C dengan kriteria hasil
● Keluhan nyeri
menurun
● Wajah tampak
meringis
menurun
● Gelisah
menurun
● Sikap protektif
menurun
● Pola nafas
membaik
● Tekanan darah
membaik
S O A P I E
Pasien mengeluh masih skala nyeri 6, pasien Masalah teratasi Tujuan Mengajarkan teknik Pasien memahami
nyeri di daerah tampak meringis, TD : Setelah dilakukan relaksasi dalam dan penjelasan perawat dan
pinggul setelah 116/70 mmHg, tindakan keperawatan kompres hangat dapat melakukan relaksasi
● Keluhan nyeri
menurun
● Wajah tampak
meringis
menurun
● Gelisah
menurun
● Sikap protektif
menurun
● Pola nafas
membaik
● Tekanan darah
membaik
S O A P I E
Pasien mengatakan Distensi dan nyeri Masalah teratasi Setelah dilakukan Menganjurkan konsumsi Pasien memahami
belum bab dalam satu abdomen , peristaltik tindakan keperawatan tinggi serat dan cairan penjelasan perawat
minggu takut 1x24 jam diharapkan
usus menurun
mengejan karena sakit eliminasi fekal
setelah pemasangan (6x/menit) membaik dengan
IUD kriteria hasil
Pasien memahami
yang dianjurkan
perawat
keluhan defekasi
lama dan sulit
menururn
Distensi abdomen
menurun
Nyeri abdomen
menurun
Peristaltik usus
membaik
S O A P I E
Pasien mengatakan Pasien berniat untuk Masalah teratasi Setelah dilakukan Memberikan edukasi pada Pasien memahami
bingung dengan apa melepas IUD nya tindakan pasien tentang IUD penjelasan perawat
yang terjadi padanya karena merasa tidak keperawatan 1x24
karena setelah cocok jam diharapkan
pemeriksaan IUD tingkat pengetahuan
sangat nyeri meningkat dengan
kriteria hasil
Pertanyaan
tentang masalah
yang dihadapi
menurun
Persepsi keliru
terhada masalah
menurun
Perilaku sesuai
anjuran
meningkat
BAB V
PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan asuhan keperawatan yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa
pentingnya memahami berbagai macam kontrasepsi serta efek sampingnya, sehingga
pasien dapat merencanakan jarak kehamilan dengan baik dan siap untuk menghadapi
kehamilan berikutnya. Hal ini akan meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
b. Saran
Bagi mahasiswa keperawatan sangat penting untuk memahami berbagai macam
keuntungan dan kerugian kontrasepsi serta efek samping dari kontrasepsi agar edukasi
pada ibu yang akan menggunakan kontrasepsi lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia Definisi
dan Indikator Diagnostik Edisi 1. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2017. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi
dan Tindakan Keperawatan Edisi 1. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2017. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan
Kriteria Hasil Edisi 1. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI