Oleh :
ZAKFAR EVENDY
NIM : 215070209111013
ISI
Program pemerintah dalam penanganan gelandangan merupakan program yang
mendukung pembangunan dalam penanggulangan kemiskinan. Penanganan berarti
kegiatan yang bertujuan agar tidak terjadi pergelandangan dan mencegah meluasnya
pengaruh yang diakibatkan didalam masyarakat, serta memasyarakatkan kembali
gelandangan menjadi anggota masyarakat yang menghayati harga diri.
Penanganan gelandangan ini bertujuan untuk mendidik dan memberdayakan
gelandangan untuk dapat hidup secara layak, meningkatkan peran serta pemerintah daerah,
dunia usaha, penegak hukum, pendidikan, keagamaan dan elemen masyarakat lainnya
untuk berpartisipasi dalam penanggulangan gelandangan.
Program Kesejahteraan Sosial bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat
Indonesia dalam memnuhi standart hidup yang dibuat oleh pemerintah. Salah satu program
Kesejahteraan Sosial yang dicanangkan oleh pemerintah adalah Program Lingkungan
Pondok Sosial (Liponsos). Tujuan dari program ini adalah mensejahterakan,
menanggulangi serta mengurangi angka Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang
dihadapi oleh daerah-daerah di Indonesia, salah satunya masalah gelandangan. Selain itu
pemerintah juga menggalakkan kegiatan-kegiatan yang bersifat preventif, responsif,
supportif dan rehabilitasi sosial untuk mengatasi masalah gelandangan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil temuan lapangan dan analisis data pada bab sebelumnya, maka
dapat disimpulkan bahwa gelandangan dan pengemis merupakan masalah yang sangat
krusial. Faktor penyebab gelandangan dan pengemis dalam panti disebabkan karena faktor
internal yang meliputi kemiskinan, sikap mental dan harga diri yang rendah. Sedangkan
faktor – fsktor eksternal juga sangat mempengaruhi seseorang dapat melakukan aktivitas
gelandangan dan pengemis. upaya penanganan pemerintah dalam mengurangi jumlah
gelandangan dan pengemis sudah dilakukan melalui proses razia dan penertiban.
Dari hasil penelitian yang telah dikumpulkan didapatkan beberapa permasalahan
terkait penanganan pada gelandangan akibat kurangnya SDM, sarana dan prasarana.
Penanganan gelandangan yang dikelola oleh dinas sosial seharusnya mulai dikembangan
pengananan secara lintas sektor dengan melibatkan dinas kesehatan agar didapatkan hasil
yang optimal. Panti rehabilitasi sosial gelandangan juga harus melaksanakan rehabilitasi
untuk mengubah mindset para gelandangan untuk bisa hidup normal. Perawat bisa
menerapkan Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) secara continue agar pasien dapat
melakukan interaksi sosial dan pemenuhan activity daily lvingnya dengan baik secara
mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
Kuntari, S. and Hikmawati, E., 2017. Melacak Akar Permasalahan Gelandangan Pengemis
(Gepeng). Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial, 41(1), pp.11-26.
Fuadah, M., 2018. Ragam Program Dan Hambatan Dalam Penanganan Gelandangan
Terhadap Keefektifitasan Program. The Journal of Society and Media, 2(2), pp.121-129.
Sari, D.P. and Maryatun, S., 2020, August. Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok
Sosialisasi Terhadap Kemampuan Interaksi Sosial Dan Activity Daily Living Klien Isolasi
Sosial Di Panti Sosial Rehabilitasi Pengemis Gelandangan Orang Dengan Gangguan Jiwa.
In Proceeding Seminar Nasional Keperawatan (Vol. 6, No. 1, pp. 148-154).
Merlindha, A. and Hati, G., 2015. Upaya Rehabilitasi Sosial Dalam Penanganan
Gelandangan dan Pengemis di Provinsi DKI Jakarta. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial
(Journal of Social Welfare), 16(1).
Nusanto, B., 2017. program penanganan gelandangan dan pengemis di kabupaten jember
(handling programs of homeless and beggar) in jember district. politico, 17(2).
Rohman, A., 2011. Program Penanganan Gelandangan, Pengemis, dan Anak Jalanan
Terpadu Melalui Penguatan Ketahanan Ekonomi Keluarga Berorientasi Desa. Kementerian
Sosial RI, Jakarta.
Merlindha, A. and Hati, G., 2015. Upaya Rehabilitasi Sosial Dalam Penanganan
Gelandangan dan Pengemis di Provinsi DKI Jakarta. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial
(Journal of Social Welfare), 16(1).
Putra, M.L., 2019. Implementasi Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 Tentang
Penanganan Gelandangan dan Pengemis di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Chitrasari, N., Rahmawati, R. and Maisaroh, I., 2012. Kinerja Dinas Sosial Kota Cilegon
dalam Penanganan Gelandangan dan Pengemis di Kota Cilegon (Doctoral dissertation,
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa).
Kesuma, K.I. and Zul, M., 2014. Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah Nomor 4
Tahun 2008 Tentang Penanganan Gelandangan Dan Pengemis Di Kota Medan Pada Dinas
Kesejahteraan Sosial Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Administrasi Publik: Public
Administration Journal, 4(1), pp.71-85.