Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN TUGAS MANDIRI

LITERATURE REVIEW RISIKO BUNUH DIRI

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Psikiatri


Dosen pengampu :
Dr. Ns. Heni Dwi Windarwati., S.Kep. M.Kep.Sp.Kep.J

Oleh :
ZAKFAR EVENDY
NIM : 215070209111013

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA GENERALIS

PADA RISIKO BUNUH DIRI

A. PENDAHULUAN
Bunuh diri merupakan salah satu penyebab kematian yang kerap terjadi pada individu
yang memiliki masalah gangguan mental. Bunuh diri dapat berawal dari depresi yang
terjadi dalam diri penderita.
Mitos tentang bunuh diri :
1. Mitos : Ancaman bunuh diri hanya cara individu untuk menarik perhatian dan tidak
perlu dianggap serius
Fakta : Semua perilaku bunuh diri harus dianggap serius
2. Mitos : Bunuh diri tidak memberi tanda
Fakta : Delapan dari 10 individu memberi tanda secara verbal atau perilaku sebelum
melakukan percobaan bunuh diri
3. Mitos : Berbahaya membicarakan pikiran bunuh diri pada pasien
Fakta : Hal yang paling penting dalam perencanaan keperawatan adalah pengkajian
yang akurat tentang rencana bunuh diri pasien
4. Mitos : Kecenderungan bunuh diri adalah keturunan
Fakta : Tidak ada data dan hasil riset yang menyokong pendapat ini karena pola
perilaku bunuh diri bersifat individual

B. PENGKAJIAN FAKTOR RISIKO


1. Menurut SIRS (Suicidal Intention Rating Scale)
Skor 0 : Tidak ada ide bunuh diri yang lalu dan sekarang.
Skor 1 : Ada ide bunuh diri, tidak ada percobaan bunuh diri, tidak mengancam
bunuh diri.
Skor 2 : Memikirkan bunuh diri dengan aktif, tidak ada percobaan bunuh diri.
Skor 3 : Mengancam bunuh diri, misalnya, “Tinggalkan saya sendiri atau saya
bunuh diri”.
Skor 4 : Aktif mencoba bunuh diri.
2. Menurut Hatton, Valente, dan Rink, 1977 (dikutip oleh Shiver, 1986)
Faktor Risiko Bunuh Diri Menurut Hatton, Valente, dan Rink
INTENSITAS RESIKO
No PERILAKU/GEJALA
Rendah Sedang Berat
1 Cemas Rendah Sedang Tinggi atau panik
2 Depresi Rendah Sedang Berat
3 Isolasi/menarik diri Perasaan depresi yang Perasaan tidak berdaya, Tidak berdaya, putus asa,
samar, tidak menarik putus asa, menarik diri. menarik diri, protes pada
diri. diri sendiri.
4 Fungsi sehari-hari Umumnya baik pada Baik pada beberapa Tidak baik pada semua
semua aktivitas. aktivitas. aktivitas.
5 Sumber-sumber Beberapa Sedikit Kurang
6 Strategi koping Umumnya konstruktif. Sebagian konstruktif. Sebagian besar destruktif.
7 Orang penting/dekat Beberapa Sedikit atau hanya satu -
8 Pelayanan psikiater Tidak, sikap positif. Ya, umumnya Bersikap negatif terhadap
yang lalu memuaskan. pertolongan.
9 Pola hidup Stabil Sedang (stabil–tidak Tidak stabil
stabil)
10 Pemakai alkohol dan Tidak sering Sering Terus-menerus
obat
11 Percobaan bunuh diri Tidak atau yang tidak Dari tidak sampai Dari tidak sampai berbagai
sebelumnya fatal. dengan cara yang agak cara yang fatal.
fatal.
12 Disorientasi dan Tidak ada Beberapa Jelas atau ada
disorganisasi
13 Bermusuhan Tidak atau sedikit Beberapa Jelas atau ada
14 Rencana bunuh diri Samar, kadang-kadang Sering dipikirkan, Sering dan konstan
ada pikiran, tidak ada kadang-kadang ada ide dipikirkan dengan rencana
rencana. untuk merencanakan. yang spesifik.

3. Menurut Stuart dan Sundeen


Faktor Risiko Tinggi Risiko Rendah
Umur > 45 tahun dan remaja 25–45 tahun atau < 12 tahun
Jenis kelamin Laki-laki Perempuan
Status perkawinan Cerai, pisah, janda/duda Kawin
Jabatan Profesional Pekerja kasar
Pekerjaan Pengangguran Pekerja
Penyakit kronis Kronik, terminal Tidak ada yang serius
Gangguan mental Depresi, halusinasi Gangguan kepribadian

C. PROSES TERJADINYA PERILAKU BUNUH DIRI


D. DIAGNOSA : Risiko bunuh diri berhubungan dengan harga diri rendah
E. RENCANA INTERVENSI
Tindakan Keperawatan untuk Pasien
1. Tujuan
Pasien tetap aman dan selamat.
2. Tindakan
Untuk melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh diri, maka Anda dapat
melakukan tindakan berikut.
a. Menemani pasien terus-menerus sampai dia dapat dipindahkan ke tempat yang
aman.
b. Menjauhkan semua benda yang berbahaya, misalnya pisau, silet, gelas, tali
pinggang.
c. Memeriksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya, jika pasien
mendapatkan obat.
d. Menjelaskan dengan lembut pada pasien bahwa Anda akan melindungi pasien
sampai tidak ada keinginan bunuh diri.
Tindakan Keperawatan untuk Keluarga
1. Tujuan
Keluarga berperan serta melindungi anggota keluarga yang mengancam atau mencoba
bunuh diri.
2. Tindakan
a. Menganjurkan keluarga untuk ikut mengawasi pasien serta jangan pernah
meninggalkan pasien sendirian.
b. Menganjurkan keluarga untuk membantu perawat menjauhi barang-barang
berbahaya di sekitar pasien.
c. Mendiskusikan dengan keluarga ja untuk tidak sering melamun sendiri.
d. Menjelaskan kepada keluarga pentingnya pasien minum obat secara teratur.

F. EVALUASI
1. Untuk pasien yang memberikan ancaman atau melakukan percobaan bunuh diri,
keberhasilan asuhan keperawatan ditandai dengan keadaan pasien yang tetap aman
dan selamat.
2. Untuk keluarga pasien yang memberikan ancaman atau melakukan percobaan bunuh
diri, keberhasilan asuhan keperawatan ditandai dengan kemampuan keluarga berperan
serta dalam melindungi anggota keluarga yang mengancam atau mencoba bunuh diri.
3. Untuk pasien yang memberikan isyarat bunuh diri, keberhasilan asuhan keperawatan
ditandai dengan hal berikut.
a. Pasien mampu mengungkapkan perasaanya.
b. Pasien mampu meningkatkan harga dirinya.
c. Pasien mampu menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik.
4. Untuk keluarga pasien yang memberikan isyarat bunuh diri, keberhasilan asuhan
keperawatan ditandai dengan kemampuan keluarga dalam merawat pasien dengan
risiko bunuh diri, sehingga keluarga mampu melakukan hal berikut.
a. Keluarga mampu menyebutkan kembali tanda dan gejala bunuh diri.
b. Keluarga mampu memperagakan kembali cara-cara melindungi anggota keluarga
yang berisiko bunuh diri.
c. Keluarga mampu menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia dalam merawat
anggota keluarga yeng berisiko bunuh diri

G. DAFTAR PUSTAKA

Peran Spiritualitas dalam Mempengaruhi Resiko Perilaku Bunuh Diri: A Literature


Review DOI: http://dx.doi.org/10.35842/jkry.v6i2.305
Nur, A., 2016. Analisis Hubungan Faktor Risiko Bunuh Diri dengan Ide Bunuh
Diri pada Remaja di Kota Rengat Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 (Doctoral
dissertation, Fakultas Keperawatan).
Maulana, I., Eriyani, T. and Shalahuddin, I., 2021. Intervensi Keperawatan untuk
Pencegahan Klien Risiko Bunuh Diri: Telaahan Literature. Jurnal Keperawatan Jiwa
(JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 9(3), pp.569-578.

Anda mungkin juga menyukai