A. Definisi
Risiko bunuh diri adalah resiko untuk mencederai diri sendiri yang dapat
mengancam kehidupan. Bunuh diri merupakan kedaruratan psikiatri karena
merupakan perilaku untuk mengakhiri kehidupannya. Perilaku bunuh diri disebabkan
karena stress yang tinggi dan berkepanjangan dimana individu gagal dalam
melakukan mekanisme koping yang digunakan dalam mengatasi masalah. Beberapa
alasan individu mengakhiri kehidupan adalah kegagalan untuk beradaptasi, sehingga
tidak dapat menghadapi stress, perasaan terisolasi, dapat terjadi karena kehilangan
hubungan interpersonal/ gagal melakukan hubungan yang berarti, perasaan marah/
bermusuhan, bunuh diri dapat merupakan hukuman pada diri sendiri, cara untuk
mengakhiri keputusasaan (Stuart, 2016).
C. Mekanisme Koping
Mekanisme yang umum digunakan adalah mekanisme pertahanan ego yaitu :
1. Denial yaitu menghindari realitas yang tidak di inginkan dengan mengakibatkan
atau menolak untuk mengakuinya.
2. Rasionalisasi yaitu memverikan penalaran atau penjelasan logis yang dapat
diterima secara social untuk membenarkan atau membuat suatu impuls, perasaan,
perilaku, dan motif yang tidak dapat diterima menjadi dapat diterima.
3. Intelektualisasi yaitu penalaran ataau logika berlebihan yang digunakan untuk
menghindari agar tidak mengalami perasaan yang mengganggu
4. Regresi yaitu kemunduran dalam menghadapi stress dengan perilaku yang
menjadi ciri dari tingkat perkembangan sebelumnya.
D. Rentang Respon Kognitif
Respon Mal-
Respon Adaptif
adaptif
Objektif :
- Impulsif.
- Menunujukkan perilaku yang mencurigakan (biasanya
menjadi sangat patuh).
- Ada riwayat panyakit mental (depesi, psikosis, dan
penyalahgunaan alcohol).
- Ada riwayat penyakit fisik (penyakit kronis atau
penyakit terminal).
- Pengangguran (tidak bekerja, kehilangan pekerjaan,
atau kegagalan dalam karier).
- Umur 15-19 tahun atau diatas 45 tahun.
- Status perkawinan yang tidak harmonis
G. Diagnosa Keperawtan
Risiko Bunuh Diri
Captain, C. (2014). Assessing suicide risk, Nursing made incredibly easy, Volume 6(3).
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Klien tenang, kooperatif, klien mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan.
2. Diagnosa Keperawatan
B. Tujuan
1. Kondisi Klien
Data subjektif :
Nn. A mengatakan setiap orang yang ingin mendekatinya akan selalu dijauhi. Nn. A
mengatakan “segala sesuatu akan lebih baik jika tanpa saya. Saya adalah orang yang selalu
membawa musibah sudah sepantasnya saya pergi jauh dari sini
Data objektif :
Nn.A tampak merasa ingin bunuh diri jika didekatnya ada benda benda tajam
2. Diagonsa keperawatan
3. Tujuan Khusus
Tindakan yang dilakukan perawat saat melindungi pasien dengan risiko bunuh diri ialah
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
g. Perawat menjauhkan semua benda berbahaya (misalnya gnting, garpu, pisau, silet, tali
pinggang, dan gelas)
i. Perawat menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi pasien sampai
tidak ada keinginan untuk bunuh diri.
1. Fase Orientasi
Salam terapeutik : Selamat pagi mbak, Apakah benar ini Nn. Anjani . Ohh, senang
dipanggil apa ? Oh. Baiklah anjani , perkenalkan nama saya adalah suster D, saya bertugas
pada shift pagi mulai pukul 08.00-14.00.
Evaluasi dan validasi : Bagaimana perasaan Anjani hari ini? Saya akan selalu menemani
Anjani disini mulai dari pukul 08.00-14.00, nanti akan ada perawat yang menggantikan saya
untuk menemani kamu selama dirawat di rumah sakit ini.
Bagaimana perasaan Anjani setelah kejadian itu terjadi? Apakah dengan bencana tersebut
anjani merasa paling menderita di dunia ini? Apakah kamu kehilangan kepercayaan diri?
Apakah anjani merasa tidak berharga dan lebih rendah dari pada orang lain? Apakah anjani
sering mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi? Apakah anjani berniat untuk menyakiti
diri sendiri seperti ingin bunuh diri atau berharap anjani mati? Apakah anjani mencoba untuk
bunuh diri? Apa sebabnya?
Jika klien telah menyampaikan ide bunuh diri, segera memberikan tindakan untuk melindungi
klien.
Nah, karena Anjani tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri
hidupnya, maka saya tidak akan membiarkan Anjani sendiri.
Apakah yang akan Anjani lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul? Ya, saya setuju. Saya
harus memanggil perawat yang bertugas di tempat ini untuk membantu Anjani . Saya percaya
Anjani dapat melakukannya.
3. Fase Terminasi
Anjani, untuk pertemuan selanjutnya kita membicarakan tentang meningkatkan harga diri
pasien isyarat bunuh diri. Jam berapa Anjani bersedia bercakap-cakap lagi? Mau berapa
lama? Dan dimana tempatnya ? Bagaimana kalau di ruang tamu?? Baiklah bu besok saya
akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok ibu. saya permisi Assalamualaikum WR,WB.