Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

1. Masalah Utama
Resiko Menciderai diri sendiri: Bunuh Diri
2. Proses Terjadinya Masalah
2.1 Definisi
Bunuh diri adalah setiap aktivitas yang jika tidak dicegah dapat mengarah
pada
kematian(Gailw.Stuart,KeperawatanJiwa,2007).

Bunuh diri adalah pikiran untuk menghilangkan nyawa sendiri (Ann Isaacs,
KeperawatanJiwa&Psikiatri,2004).

Bunuh diri adalah ide, isyarat dan usaha bunuh diri, yang sering menyertai
gangguan depresif dan sering terjadi pada remaja ( Harold Kaplan, Sinopsis
Psikiatri,1997).

2.2 Rentang Respon

Respon adaftif Respon maladaftif

Peningkatan diri Pertumbuhan Prilaku Pencederaan Bunuh Diri


peningkatan destruksi diri diri
beresiko

Keterangan:
 Peningkatan diri : menganiaya kehidupan diri,berusaha selalu
meningkatkan kualitas hidup
 Pertumbuhan peningkatan beresiko: mengambil resiko untuk
meningkatkan perkembangan diri
 Prilaku destruksi diri :
a. Langsung(aktivitas bunuh diri)
b. Tidak langsung(merusak kesejahteraan fisik,tidak
menyadari,menyangkal)

 Pencederaan diri:
a. Aniayan diri
b. Agresi kepada diri sendiri
c. Membahayakan diri
d. Cedera yang membebani diri
e. Mutilasi diri
 Prilaku Bunuh Diri :
1. Ancaman bunuh diri: ada peringatan verbal & non verbal,
ancaman ini menunjukkan ambivalensi seseorang terhadap
kematian, jika tidak mendapat respon maka akan ditafsirkan
sebagai dukungan untuk melakukan tindakan bunuh diri.

2. Upaya bunuh diri: semua tindakan yang dilakukan individu


terhadap diri sendiri yang dapat menyebabkan kematian jika
tidak dicegah.

3. Bunuh diri: terjadi setelah tanda peringatan terlewatkan atau


diabaikan, orang yang melakukan upaya bunuh diri walaupun
tidak benarbenar ingin mati mungkin akan mati.

2.3 Faktor predisposisi


 Diangnostik >90% orang dewasa mengakhiri hidupnya dengan
bunuh diri mempunyai hubungan dengan penyakit jiwa(gangguan
apektif,penyalahgunaan zat alkohol&heroin,skizofrenia)
 Sifat kepribadian
Tiga aspek kepribadian yang berkaitan erat dengan besarnya resiko
bunuh diri adalah rasa bermusuhan,implisif& depresi
 Lingkungan psikososial
Seseorang yang baru mengalami kehilangan ,perpisahan atau
/percerain ,kehilangan yang dini & berkuraangnya dukungan sosial
merupakan faktor penting b/d bunuh diri
 Riwayat keluarga
Riwayat keluarga yang pernah melakukan bunuh diri merupakan
faktornresiko penting untuk prilaku destruktif
 Faktor biokimia
Data menunjukkan bahwa secara seratogenik,apategenik,&
depomineserik menjadi media proses yang dapat menimbulkan
prilaku dekdtruktif diri
2.4 Faktor Presipitasi
 Perasaan terlisolasi dapat terjadi karena kehilangan hubugan
intrapersonal /gagal melalukan hubungan yang berarti
 Kegagalan beradaptasi sehingga tidak dapat menghadapi stress
 Perasan marah /bermusuhan ,bunuh diri dapat merupakan hukuman
pada diri sendiri
 Cara untuk mengakhiri keputusan
2.5 Sumber Koping
 Peristiwa kehidupan yang memalukan
 Masalah hubungan interpersonal
 Dipermalukan didepan umum
 Kehilangan pekerjaan
 Ancaman pemahaman
 Pengaruh media yang mengekspos peristiwa bunuh diri
2.6 Mekanisme Koping
 Merusak diritaklangsung: denial,depersonalisasi,intelektualisasi,regresi
 Bunuh Diri:telah gagal menggunakan mekanisme pertahanan diri
sehingga bunuh diri sebagai jalan keluar
2.7 SIRS (SUICIDAL INTENTION RATING SCALE)
(Stuart & Sundeen, 1987; Keliat, B.A., 1994

SKOR 0 Tidak ada ide bunuh diri yang lalu & sekarang

SKOR 1 Ada ide bunuh diri, tidak ada percobaan bunuh diri, tidak mengancam bunuh diri

SKOR 2 Memikirkan bunuh diri dengan aktif, tidak ada percobaan bunuh diri

SKOR 3 Mengancam bunuh diri, misalnya “tinggalkan saya sendiri atau saya bunuh diri”

SKOR 4 Aktif mencoba bunuh diri

3. POHON MASALAH

MENCEDERAI DIRI

RESIKO BUNUH DIRI(CORE PROBLEM)

PK

DEPRESI( CAUSA PROBLEM)

ISOLASI SOSIAL

GANGGUAN KONSEP DIRI(PERASAAN TIDAK BERHARGA)

KOPING TIDAK AFEKTIF

STESSOR
4. DATA yang perlu dikaji dan masalah keperawatan

4.1 data yang perlu dikaji tanda & gejala

Data subyektif:
a) Keputusasaaan
b) Celaan terhadap diri sendiri ,perasan gagal dan tidak berguna
c) Ancaman melakukan bunuh diri

Data Obyektif:
a) Agitasi & gelisah
b) Insomnia yang menetap
c) Penurunan BB
d) Alam perasaan depresi
e) Berbicara lamban,keletihan ,menarik diri dari lingkungan sosial
f) Petunjuk psikiatri
g) Upaya bunuh diri sebelumnya
h) Kelainan afektif
i) Alkoholsme & penyalahgunaaan obat
j) Kelainan tindakan & depresi mental pada remaja
k) Demensia dini /status kekacauan mental pada lansia
l) Riwayat psikososial:
 Baru berpisah ,bercerai /kehilangan
 Hidup sendiri
 Tidak berkerja,perubahan/kehilangan pekerjaan baru dialami
m) Faktor faktor kepribadian
 Implisit,agresif,rasa bermusuhan
 Kegiatan kongnitif & negatif
 Keputusasaan
 Harga diri rendah
 Batasa/gangguan kepribadian anti sosial
4.2 Masalah keperawatan
1. Resiko bunuh diri
2. Koping yang tidak efektif
3. Gangguan konsep diri=harga diri rendah
4. Isolasi sosial
5. Defisit perawatan diri
4.3 Diangnosa keperawatan
1. Resiko bunuh diri
4.4 Rencana Tindakan keperawatan
 Diangnosa keperawatan:resiko bunuh diri
TUM:Kllien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak
membahayakan secara fisik
TUK:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Intervensi:
 Bina hubungan saling percaya dalam menggunakan komunikasi
terapeutik:
a. Sapa klien dengan ramah baik verbal & non verbal
b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Tanyakan nama lengkap & nama panggilan yang disukai klien
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur & menepati janji
f. Tunjukkan sifat empati & menerima klien apa adanya
g. Beri perhatian kepada klien & perhatikan kebutuhan dasar klien
2. Klien dapat mengatakan rasa terlindungi /aman
Intervensi:
 Temani klien terus menerus sampai dia dapat dipindahkan ke tempat
yang aman
 Jauhkan benda yang berbahaya misalnya:pisau,silet ,gelas,tali
pinggang
 Periksa apakan klienbenar benar telah meminum obatnya,jika klien
mendapat obatnya
 Dengan lembut jelakan pada klien bahwa saudara akan melindungi
klien sampai tidak ada keinginan untuk bunuh diri.
3. Klien daptat menerima dirinya & mempunyai harga diri
Intervensi:
 Diskusikan tentang cara mengatasi keinginan bunuh diri yaitu
meminta bantuan dari keluarga /teman
 Tingkatkan harga diri klien dengan cara:
a. Beri kesempatan klien mengungkapkan perasaanya
b. Beri pujian bila bila klien dapat mengatakan perasaan yang
positif
c. Yakinkan pada klien bahwa dirinya penting
d. Bicarakan keadaaan yang patut disyukuri oleh klien
e. Rencanakan aktivitas yang dapat dilakukan oleh klien
 Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah dengan
cara:
a. Diskusikan dengan kliencara menyelesaikan masalah
b. Diskusikan dengan klien efektifitas masing-masing cara
menyelesaikan masalah
c. Diskusikan dengan klien cara menyelesaikan masalah
yang lebih baik
4. Keluarga dapat berperan serta melindungi klien dari tindakan ancaman
atau bunuh diri
Intervensi:
 Mengajarkan keluarga untuk ikut mengawasi pasien serta
jangan pernah meninggalkan pasien sendirian
 Mengajarkan keluarga untuk membantu perwat menjauhi
barang barang berbahaya disekitar pasien
 Mendiskusikan dengan keluarga untukm tidak sering
melamun sendiri
 Menjelaskan kepada keluarga pentingnya klien minum obat
secara teratur
5. Keluarga dapat merawat klien dengan bunuh diri
Intervensi
 Menanyakan keluarga tentang tanda & gejala bunuh diri
a. Menanyakan keluarga tentang tanda damn gejala bunh diri
yang pernah muncul pada klien
b. Mendiskusikan tentang tamnda & gejala yang umumnya
muncul pada pasen beresiko bunuh diri
 Mengajarkan keluarga cara melindungi pasien dari prilaku bunuh
diri
a. Mendiskusikan tentang cara yang dapat dilakukan keluarga
bila klien memperlihatkan tanda dan gejala bunuh diri
b. Menjelaskan tentang cara melindungim klien antara lain:
 Memberikan tempat yang aman menempatkan klien
ditempat yang mudah diawasi jangan biarkan klien
mengurung diri dikamarnya/jangan meninggalkan klien
dirumah sendirian
 Menjauhkan barang-n=baranag klien yang bisa
digunakan untuk bunuh diri,jauhkan klien dari bahan-bahan
tersebut seperti:tali,bahan bakar
minyak/bensin,Api,pisau/benda tajam lainnya,zat yang
berbahaya(obat nyamuk,racun serangga)
 Selalu mengdakna pengawasan&menibgkatkan
pengawasan apabila tanda dan gejala bunuh diri
meningkatkan jangan pernah melonggarkan pengawasan
walaupun klien tidak menunjukan tanda & gejala untuk bun
uh diri
 Mengajarkan keluarga tentang hal-hal yang dapat dilakukan
apabila klien melakukan percobaan bunuh diri antara lain:
a. Mencari bantuan kepada tetangga sekitar/pemuka
masyarakat untuk menghentikan bunuh diri tersebut
b. Segera membawa klien ke RS atau Puskesmas untuk
mendapatkan bantuan medis
 Membantu keluarga mencari rujukan fasilitas kesehatan:
a. Memberi informasi tentangn nom or telpon darurat tenaga
kesehatan
b. Menganjurkan keluarga untuk mengantrakan klien
berobat/kontrol secara teratur untuk mengatasi bunuh diri
c. Menganjurkan keluarga untuk membantu klien minum obat
sesuai prinsip 5benar:
1. Benar orangnya
2. Benar dosisnya
3. Benar cara penggunaanya
4. Benar obatnya
5. Benar waktu peggunaanya
DAFTAR PUSTAKA

AzizR,dkk.2003.Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa.Semarang:RSJDNDr.Amino


Gondoutomo

Keliat,Budi A.1999.proses keperawatan kesehatan jiwa edisi1.Jakarta:EGC

Stuart,GW dan sudden .1998.Buku Saku Keperawatan jiwa edisi3.Jakarta:EGC


STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1-3

Pada Tgl 7/06/2011- 9/06/2011

A.PROSES KEPERAWATAN

 KONDISI KLIEN
 Klien sering melamun sendiri
 Klien terlihat kotor dan tidak rapi
 Klien terlihat tatapannya kosong
 DIANGNOSA KEPERAWATAN
 Resiko bunuh diri
 TUJUAN KHUSUS
TUK 1: Klien dapat membina hubungan saling percaya
TUK 2: Klien dapat mengatakan merasakan terlindungi dan aman
 TINDAKAN KEPERAWATAN
 Bina hubungan saling percaya dengan klien
 Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
 Memperkenalkan diri dengan sopan
 Tanyakan nama lengkap pasien dan nama panggilan yang
disukainya
 Jelaskan tujuan pertemuan
 Jujur dan menepati janji
 Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
 Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar pasien
 Bantu klien untuk merasa terlindungi dan aman
 Temani klien terus menerus sampai dia dapat dipindahkan
ketempat yang aman
 Jauhkan benda berbahaya(misal:pisau,silet,gelas,ikat pinggang)
 Periksa apakah klien benar_benar telah meminum
obatnya(memeriksa mulut klien,obat bentuk cairan) jika klien
mendapat terapi obat
 Perawat dengan lembut menjelaskan pada klien bahwa akan
melindungi klien sampai tidak ada keinginan bunuh diri
B. STRATEGI KOMUNIKASI
 ORIENTASI
 Selamat pagi MBK..,,boleh saya duduk disini.......?
 Perkenalkan nama saya NAASYIATUL FAUZIYYAH,SAYA
MAHASISWA AKPER PAMEMANG PARE,saya bisa
dipanggil UZI,saya perawat yang akan merawat MBK hari ini
 Nama MBK siapa?MBK suka dipanggil apa?
 Kenapa MBK duduk disini sendiri?kenapa tidak ikut bergabung
dengan yang lain?
 MBK sudah makan?
 EVALUASI / VALIDASI
 Bagaimana kabar MBK / perasaan MBK hari ini?
 KONTRAK (TOPIK,WAKTU,TEMPAT)
 Baiklah kalau begitu ,apakah MBK mau berbincang _bincang
dengan saya? Mengenai perkenalan dan mengenai perasaan
merasa aman dn terlindung selama tinggal d ruangan ini, untuk
waktunya bagaimana kalau 10menit?MBK ingin berbincang
_bincang disini/ditempat lain yang membuat MBK nyaman

 KERJA
 Sebelum kita mulai brerbincang_bincang ,apa ada hal yang
ingin ditanyakan /disampaikan ?Bagaimana kalau kita mulai
sekarang?
 Apakah saat ini MBK mengalami sesuatu?apa yang MBK
alami?
 Mengapa MBK ingin melakukan bunuh diri?
 Nah kalau begitu.....bila MBK mempunyai masalah,MBK bisa
menceritakan masalah MBK dengan orang lain yang MBK
percaya sehinggadapat meringankan perasaan yang tertekan
sehingga merasakan kenyamanan
 Jadi supaya mbk merasa aman dan terlindungi terus menerus
selama di rawat diruangan ini saya sebagai perawat akan
menemani mbk, jadi kalau ada timbul perasaan tidak aman bisa
panggil saya selama saya dinas di ruangan ini ya?
 Jadi supaya mbk terhindat dari tindakan melakukan bunuh diri
lagi saya akan menjauhkan benda berbahaya,
misal:pisau,silet,gelas,ikat pinggang di sekitar tempat mbk ya...
(perawat sambil mengeledah sekitar tempat pasien)
 Oh.. ya... mbk tadi dapat terapi obat dari dokter lho... apa mbk
telah meminum obatnya? Coba d buka mulutnya dan diangkat
lidahnya ke atas? (perawat sambil memeriksa mulut klien,obat
bentuk cairan)
 Jadi selama saya sebagai Perawat yang dinas d sini akan
berusaha melindungi klien dengan tidak membiarkan mbk
sendirian sampai tidak ada keinginan bunuh diri lagi.

C. TERMINASI
1. EVALUASI
 SUBYEKTIF
Bagaimana perasaan MBK setelah kita berbincang_bincang tadi?
 OBYEKTIF
 Coba, apakah MBK masih ingat dengan nama saya?
 Coba,sebutkan salah satu yang telah kita bicarakan tadi?

2. RENCANA TINDAK LANJUT


Setelah kita berbincang-bincang tadi tolong kalau bertemu dengan saya di
sapa ya... supaya ingat trus dengan nama saya dan kalu ada perasaan ingin
melakukan bunuh diri lagi langsung panggil perawat jaga ya....
3. KONTRAK YANG AKAN DATANG (TOPIK,WAKTU,DAN TEMPAT)
“Baik kalau begitu,untuk saat ini kita akhiri dulu perbincangan kita.Besok kita
berbincang-bincang tentang menerima dirinya & mempunyai harga diri.”
“bagaimana kalau besok kita bertemu lagi jam 10.00?”
Ibu ingin ditaman lagi atau ditempat lain?”ooo......ditaman lagi,ya sudah kalau
begitu samapai jumpa besok ya MBK.....”
“Sekarang ibu mau tetap disini atau kembali ke kamar?
Mari saya antar MBK.........”

Anda mungkin juga menyukai