Disusun Oleh:
KELOMPOK IV
2015
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DEMAK
2015
LEMBAR PENGESAHAN
Tanggal Pengesahan
Pembimbing
Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, karunia serta
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu target Stase Keperawatan
pada tanggal 4 Mei – 13 Juni 2015. Laporan ini dapat diselesaikan berkat bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih
kepada:
Semarang
2. H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan dan
Dukuh Dukoh.
Puskesmas Mranggen I
10. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu, yang telah
masih banyak kekurangan dan kesalahan sehingga jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu saran dan kritik saya harapkan demi kesempurnaan laporan akhir ini, sehingga
Akhirul Kalam,
Penulis
Kelompok IV
ABSTRAK
Pelayanan kesehatan dasar merupakan suatu pendekatan yang digunakan dalam
Focus utama dalam perawatan adalah keluarga, dimana keluarga merupakan unit
pelayanan kesehatan. Hal ini sesuai dengan prinsip kesehatan masyarakat yaitu :
kesehatan tentang penyakit ISPA dan cara perawatan pada kader kesehatan,
tempat sampah organic dan non organic, Melatih kader untuk bisa mengenal kasus
(misalnya : mengajarkan posisi yang benar saat mengangkat beban yang berat,
bila asam urat anjurkan minum air putih yang banyak,), Pemberian pendidikan
diberikan pada lansia dengan hipertensi, Kegiatan posyandu lansia, Senam lansia
TB, Melakukan skrining TB pada warga yang dicurrigai terkena TB, Bersama
masyarakat dan kader kesehatan tentang masalah ispa, DHF, degenerative, dan TB
Paru. Dari hasil tersebut, warga telah menyusun rencana tindak lanjut yang akan
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan
interest yang sama (WHO). Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang
tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama,
area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang
sebanyak 301 KK dengan jumlah penduduk sebanyak 927 jiwa yang terdiri
yang tidak tinggi dan tidak terlalu rendah. Saat melakukan observasi di RT 01
beberapa selokan dengan kondisi yang tidak mengalir. Air dalam selokan
sedang menggiling jagung yang berada tepat di pinggir jalan utama kampung.
penggilingan dan debu yang cukup banyak. Aktivitas lain tampak warga
sumber air yang digunakan warga sebagian besar menggunakan air arthetis
adalah lansia dan dewasa. Lansia di wilayah ini sudah jarang mengikuti
menderita hipertensi.
konsep kesehatan dan keperawatan komunitas, serta sebagai salah satu upaya
keluarga binaan dengan resiko tinggi sebagai kasus keluarga yang tersebar di
manusia dan jam praktek maka masalah dibatasi dalam lingkup masalah
Demak.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
teridentifikasi
masyarakat.
di masyarakat.
komunitas.
masyarakat.
desa.
kecamatan Mranggen.
j. Menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan menggunakan
Kabupaten Demak.
C. MANFAAT LAPORAN
2. Puskesmas
3. Mahasiswa / Penyusun
Kab Demak.
4. Pendidikan
Salah satu tolak ukur keberhasilan Program Profesi Ners fakultas ilmu
selanjutnya
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Bab II : Tinjauan teori yang terdiri dari paradigma sehat, tinjauan tentang
pengorganisasian masyarakat.
kecamatan Mranggen Kab Demak yang terdiri dari, tahap persiapan, tahap
TINJAUAN TEORI
gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial
kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat atau
yang sakit secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan
utama adalah:
masyarakat.
(Mubarak, 2005).
individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus
hidup manusia.
sakit maupun sehat, dari lahir sampai meninggal dunia dalam bentuk
institusi yang berfokus pada masyarakat atau individu dan keluarga (Naomi,
1. Kemanfaatan
(Mubarak, 2005).
2. Kerjasama
3. Secara langsung
4. Keadilan
(Mubarak, 2005).
5. Otonomi
(Naomi, 2002).
Kemitraan adalah hubungan atau kerja sama antara dua pihak atau lebih,
memberikan manfaat (Depkes RI, 2005). Partisipasi klien dalam hal ini
4. Pemberdayaan (Empowerment)
a. Individu
dari aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada
b. Keluarga
secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara
c. Kelompok khusus
(Mubarak, 2005).
d. Tingkat Komunitas
a. Perawat keluarga
(Ande, 2009).
e. Perawat gerontologi
kesehatan profesional.
Lingkup praktek keperawatan gerontologi adalah memberikan asuhan
(Stanhope, 2004).
menerus
sendiri
Gambar 1. Paradigma Keperawatan
adalah:
pertahanan
normal, dan garis pertahanan fleksibel.
continuum)
ulang
a. Manusia (Klien)
terdiri dari lima variabel, yaitu : (1) fisiologis, (2) psikologis, (3)
(Neuman, 1995).
pengalaman masa lalu dan material yang sudah ada dalam struktur dasar,
mereka saling berinteraksi satu sama lain dan unik dalam setiap sistem
b. Lingkungan (Stressor)
dirasakan oleh klien secara berulang, sehingga klien akan merespon dan
klien sama halnya dengan stressor yang ada di luar sistem klien.
c. Keperawatan (Konstitusi)
diinginkan.
(Hidayat, 2004)
Model teori Neuman menggambarkan bahwa komunitas adalah sistem
spiritual.
Model teori Neuman dilandasi oleh teori sistem dimana terdiri dari individu,
1. Pencegahan Primer
terhadap penyakit.
2. Pencegahan Sekunder
penyakit.
3. Pencegahan Tersier
a Tujuan Umum
b Tujuan Khusus
dihadapi
atau keperawatan
4) Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka
hadapi
atau keperawatan
pelayanan kesehatan/keperawatan
dan
a. Individu
b. Keluarga
suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau
c. Kelompok Khusus
adalah:
a) Ibu hamil
c) Balita
e) Usia lanjut
2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan
kelamin lainnya.
sebagainya.
d) Dan lain-lain
a) Panti wredha
b) Panti asuhan
d) Penitipan balita
d. Tingkat komunitas
1. Pendidikan kesehatan
a. Perencanaan
b. Respon audience
e. Metode evaluasi
kegiatan.
2. Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat (Empowering)
komunitas
kehidupan mereka
implementasikan
3. Bekerjasama dengan kelompok
orang lain.
4. Kemitraan
diantaranya adalah:
masyarakat tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan
(Mubarak, 2005).
dilakukan karena klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan
1997).
6. Sebagai kolaborator
bekerjasama dengan tim kesehatan lain, baik dengan dokter, ahli gizi, ahli
(Mubarak, 2005).
10. Pembawa perubahan atau pembaharu dan pemimpin (Change Agent and
Leader)
a Upaya Promotif
2) Peningkatan gizi
6) Rekreasi
7) Pendidikan seks
b Upaya Preventif
ataupun di rumah
c Upaya Kuratif
dan nifas
4) Perawatan payudara
5) Perawatan tali pusat bayi baru lahir
d Upaya Rehabilitatif
e Upaya Resosialitatif
masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan
masyarakat
Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang ada di masyarakat, maka
masyarakat.
pada umumnya.
diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya
kesehatan
secara berkesinambungan
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
berikut:
2) Pengamatan
3) Pemeriksaan fisik
Menurut Anderson dan Elizabeth T (2006), dalam pengkajian sumber
yaitu :
1) Sensus
badan pemerintahan.
3) Catatan Autopsi
b. Pengolahan data
3) Tabulasi data
4) Interpretasi data
c. Analisis data
adalah :
1) Kategorisasi
Untuk menganalisis data pengkajian komunitas, sangat membantu
komunitas meliputi:
kepemilikan rumah).
2) Ringkasan
3) Pembandingan
4) Penarikan kesimpulan
Setelah mengkategorikan, meringkas, dan membandingkan data
e. Prioritas masalah
1) Perhatian masyarakat
2) Prevalensi kejadian
f. Aspek politis
Lancaster, 1988 :
2. Diagnosis keperawatan
3. Perencanaan keperawatan.
lainya. Dalam hal ini melibatkan pihak Puskesmas, Bidan desa dan
a. Inovative
dan tehnologi (IPTEK) dan berdasar pada iman dan taqwa (IMTAQ)
(Mubarak, 2005).
b. Integrated
c. Rasional
e. Ugem
terdiri atas:
a. Pencegahan Primer
b. Pencegahan Sekunder
c. Pencegahan Tersier
a. Memperkuat program
tersebut.
e. Memungkinkan fleksibilitas
f. Membangun kapasitas
nonprofesional.
pelaksanaan
c. Efisiensi biaya
d. Efektifitas kerja
waktu berapa?
Keterangan:
: peran masyarakat
: peran perawat
KABUPATEN DEMAK
Mranggen Kabupaten Demak yang di mulai pada tanggal 04 Mei 2015 sampai 13
Juni 2015.
berikut :
A. Tahap Persiapan
dengan tokoh masyarakat, seperti Kepala Desa, Ketua RW, Ketua RT,
B. Tahap Pengkajian
adalah data dasar, data lingkungan fisik dan pengkajian data masyarakat.
ini dilakukan dengan cara wawancara dengan tokoh masyarakat antara lain
dengan kepala desa, ketua RW, ketua RT dan kader kesehatan yang ada
dipersiapkan.
Metode lain yang digunakan adalah metode analisa data sekunder dengan
2. Lingkungan Fisik
jamban dan septik tank, pengurasan bak air, keberadaan jentik, tempat
berencana.
5. Balita
kesehatan.
6. Anak dan Remaja
Meliputi kegiatan dan kebiasaan serta penyakit yang diderita anak dan
remaja.
7. Usia Lanjut
N
n= 2
1+ N ( d)
301
n= 2
1+301( 0.05)
301
n=
1+301( 0.0025)
301
n=
1.7515
n=172 jiwa
N RT × n
RT 1=
N
47 × 172
RT 1=
301
RT 1=27
N RT × n
RT 2=
N
37 ×172
RT 2=
301
RT 2=21
N RT ×n
RT 3=
N
46× 172
RT 3=
301
RT 3=26
N RT × n
RT 4=
N
42 ×172
RT 4=
301
RT 4=24
Hasil data sampel yang diperoleh, data sudah mewakili keseluruhan hasil
dari pengkajian.
Kecamatan Mranggen.
1. Core
a. Batas Wilayah
2. Sub Sistem
a. Lingkungan
1) Perumahan
a) RT 01
b) RT 02
tanaman.
c) RT 03
d) RT 04
2) Pekarangan
a) RT 01
b) RT 02
c) RT 03
padi.
3) Sumber Air
kebutuhan sehari-hari.
4) Pembuangan Sampah
5) MCK
c. Ekonomi
pos ronda.
e. Pemerintahan
f. Komunikasi
mushola.
g. Pendidikan
beragam, ada yang hanya tamatan SD, ada juga yang sanpai
a. Tipe rumah
b. Kebersihan perabotan rumah
e. Pengelolaan Sampah
3. Tingginya keluhan perubahan kesehatan pada lanjut usia di RW 04
DATA MASALAH
WINSHIELD SURVEY:
dengan kondisi air yang tidak mengalir dan terdapat jentik-jentik DHF di RW 04
nyamuk. Air dalam selokan tersebut berwarna kehitaman dan berhubungan dengan
keruh. Sebagian warga ada yang membuang sampah di sungai. perilaku masyarakat dalam
Juga di temukan beberapa rumah di gang kecil terdapat selokan pencegahan DHF, ditandai
dengan kondisi yang air tidak mengalir dengan baik. Hasil data dengan tempat tendon air
merupakan RW dengan jumlah DBD tinggi angka kejadian dari tempat minum air hewan
bulan September pada tahun 2014 di temukan 7 kasus DBD dan yang tidak bersih 43%,
banyak ditemukannya jentik-jentik nyamuk pada rumah warga. tidak menggunakan Abate
Mranggen, terdapat 1 orang meninggal pada tahun 2014 yang yang ada di RW 04.
ANGKET :
sebanyak 41%.
43,4%.
yaitu 13,3%.
sebanyak 15,6%.
11,6%.
menggunakan 4,5%.
91,9%.
sebanyak 87,9%.
WINSHIELD SURVEY:
pinggir jalan utama kampung. Mesin yang digunakan untuk dengan kurangnya
merokok pada tempat umum serta saat berkumpul dengan warga dengan :
permanen 34.7%.
warga mengatakan banyak anak yang mengalami batuk pilek, c. Cara membersihkan
serta sesak nafas. Warga mengatakan sering merasa terganggu rantai rumah hanya di
ketika warga lainnya melakukan penggilingan jagung. Hasil sapu saja 52%
Berdasarkan angket yang telah disebar pada warga RW 04, f. Jarak rumah dengan
b. Jenis lantai rumah tanah 41%, sedangkan plester 34.7%. merokok 49.1%.
c. Cara membersihkan lantai rumah yang hanya disapu saja h. Pengelolaan sampah
24.9%.
yaitu 48%.
sebanyak 1.7%.
80.9%.
yaitu 49.1%.
21.4%.
39.6%.
WINSHIELD SURVEY:
warga di sekitar RW 04 banyak yang mengalami darah tinggi perubahan kesehatan pada
serta nyeri pada kepala dan tengkuk. Warga tidak pernah ke lanjut usia di RW 04
akan hilang dengan istirahta tanpa menggunakan obat. perilaku tidak sehat lansia,
ditandai dengan :
Hasil pengamatan dan wawancara di RW 04, ditemukan masih makanan asin yang
banyaknya masyarakat yang belum bisa mengontrol gaya hidup, dapat menyebabkan
pola makan, dan banyak pula masyarakat yang berusia diatas 50 hipertensi.
Berdasarkan angket yang disebar pada Rw 04 didapatkan data c. Keluhan yang diderita
31,3%, batuk berdahak ≥ 2 minggu 13,8% sesak nafas, 33.3%, dan darah tinggi
b. Keluhan lansia yang sering di derita 3 bulan terakhir d. Keluhan lansia yang
yaitu batuk pilek 19%, sesak nafas 5,6%, darah tinggi diderita 3 bulan terakhir
11,8%, nyeri sendi 36,4%, sakit kepala 27,2% nyeri sendi 36.4%, sakit
c. Jenis lantai rumah beralas tanah 29,6%, plester 63,4%, kepala 27.2%, batuk
keadaan lantai rumah berdebu 70,46%, bersih 29,6% pilek 19%, dan darah
d. Upaya yang dilakukan lansia ketika sakit yaitu periksa ke tinggi 11.8%.
yaitu 52,1%
15,5%
88,7%
80,3%
WINSHIELD SURVEY:
Hasil kunjungan dan wawancara pada Ny. P (70th), didapatkan Tingginya kasus TB paru
dan sudah menjalani pengobatan secara teratur. Gejala yang dengan perilaku penderita
masih timbul antara lain batuk berdahak tetapi tidak sering dan TB yang tidak sehat di
sesak nafas. Berdasarkan hasil wawancara pada Ny. P dan tandai dengan :
keluarga terdapat riwayat keluarga dengan TB Paru yaitu suami a. Rumah tidak terdapat
Ny. P dan anak pertama. Hasil pengamatan pada kondisi rumah jendela 60%.
Ny. P, didapatkan lantai masih berupa tanah, dinding rumah dari b. Tidak membuka jendela
anyaman bambu, tidak punya kamar mandi, tidak ada tempat setiap hari 53.3%.
untuk pembuangan sampah, tidak terdapat ventilasi, kompor c. Sinar matahari tidak
berupa tungku dan terdapat tumpukan kayu bakar di dapur, dan dapat masuk dalam
ada kandang ayam tepat di depan pintu masuk rumah. rumah 40%.
bahwa terdapat 1 orang yang mengidap TB Paru sejak ± 12 f. Tidak menutup mulut
bulan yang lalu dan sudah menjalani pengobatan selama ± 7 saat batuk 60%.
penanganannya.
ANGKET :
jendela 60%
Desa Sumberejo
No Masalahkesehatan A B C D E F G H I J K L M N
1 Terjadinya penyakit ISPA 4 3 1 1 1 2 5 2 1 2 5 4 31 3
2 Terjadinya penyakit akibat lingkungan 5 5 3 2 3 3 5 3 2 2 5 4 42 1
(DHF)
3 Terjadinya penurunan derajat kesehatan 5 4 2 2 1 1 4 2 3 2 5 4 35 2
F. Sesuai program
G. Tempat
MASALAH
NO. TUJUAN KEGIATAN SASARAN WAKTU TEM
KESEHATAN
1. Resiko Tujuan umum : Penyuluhan : Warga RW Rabu , 27 Mei Bala
pengolahan
sampah. Empowering:
keluarga untuk
menanam tanaman
mengenal kasus
memberikan
penyuluhan
terhadap ibu
tentang ISPA
2. Resiko terjadi Tujuan umum : Penyuluhan :
tentang (pemeriksaan
an PSN
bakti terkait 3M
anggota kader
3. Dilibatkannya
1. Masalah 2. Pemberian
kesehatan pendidikan
tumbuh penyakit
perawatan 1. Bersama
perawatan 2. Bersama
dengan terapi puskesmas
r POSBINDU di 04 2015 RT 0
RW 4 Dukuh 16.00
Dukoh
Sumberejo.
3. Bersama kader
melakukan senam
lansia di RW 04
Dukuh Dukoh
Sumberejo
Emporing :
Pembentukan kader
POSBINDU
4 Tingginya kasus Tujuan Umum : Penyuluhan :
cara
. melakukan
TB tidak TB 04 16.00 03
. membantu
TB untuk Enpowering :
PMO.
2. Melibatkan
keluarga untuk
berperan aktif
anggota keluarga
yang terkena TB
G. Tahap Pelaksanaan Implementasi Keperawatan Komunitas
Implementasi :
2. Diagnosa Keperawatan II
Implementasi :
Juni 2015.
lingkungan.
Implementasi :
4. Diagnosa Keperawatan IV
07 Juni 2015.
H. Tahap Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
pendidikan kesehatan.
4) Keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan DHF siap
RT.
b. Evaluasi Proses
3M.
c. Evaluasi Hasil
a. Evaluasi Struktur
pendidikan kesehatan.
RT
b. Evaluasi Proses
posyandu lansia.
kesehatan.
c. Evaluasi Hasil
dilakukan penyuluhan.
a. Evaluasi Struktur
pendidikan kesehatan.
RT.
b. Evaluasi Proses
penyebaran leaflet.
c. Evaluasi Hasil
telah dijelaskan.
a. Evaluasi Struktur
cara perawatannya.
pendidikan kesehatan.
4) Keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan TB Paru siap
RT.
penyuluhan.
b. Evaluasi Proses
sputumnya.
penyuluhan
c. Evaluasi Hasil
perawatannya.
PEMBAHASAN
Asuhan keperawatan adalah faktor penting dalam survival individu dan dalam
sampai pada hal ini profesi keperawatan telah mengidentifikasi proses pemecahan
dengan elemen yang paling relevan dari sistem teori dengan menggunakan metode
mencapai hasil serta tujuan yang diharapkan dengan menentukan apakah masalah-
masalah telah diselesaikan atau belum. Bila masalah yang telah teridentifikasi
masih belum terselesaikan sampai waktu yang telah ditetapkan, rencana harus
hasil dan tujuan yang diharapkan dan atau mengubah intervensi (Anderson &
McFarlan, 2008).
Meskipun digunakan istilah pengkajian, identifikasi masalah, perencanaan,
siklus yang kontinyu tentang pemikiran dan tindakan melalui kontrak dengan
pemecahan masalah yang dinamis dan bersiklus. (Anderson & McFarlan, 2008).
dicatat dalam data dasar dan membentuk dasar yang kuat untuk mengembangkan
A. Pengkajian
terdiri dari pengumpulan data, pengolahan data dan analisa data. Dalam
(2000) yang sudah dipaparkan dalam tinjauan teori pada Bab II. Sesuai
Prioritas dan diagnosa keperawatan disusun dalam suatu prioritas yang dapat
jenis bangunan, jalan, sistem pembuangan sampah dan air limbah, pusat
pelayanan seperti sekolah, masjid dan pelayanan kesehatan yang ada serta
transportasi yang biasa digunakan masyarakat RW 04. Hal ini telah sejalan
berisi pertanyaan tertutup dengan 2 sampai 5 option pilihan. Selain itu juga
Akan tetapi teknik ini tidak dapat menggambarkan hasil pengkajian secara
mendalam dan data yang diperoleh tidak komprehensif sehingga masih perlu
Sedangkan bila ditinjau dari segi waktu teknik pengumpulan data dengan
menggunakan teknik windshield survey dapat mengumpulkan data dengan
cepat dalam waktu yang singkat. Demikian juga jika ditinjau dari alat
pengumpulan data.
Dari hasil pengkajian diperoleh data dalam bentuk angka yang menunjukkan
pada keluarga merupakaan data yang melengkapi dan mendukung data yang
sampai sore hari dengan tingkat pengetahuan tentang kesehatan masih rendah.
dilakukan kegiatan, namun berkat bantuan dari aparat RW dan RT, dan model
masyarakat, meliputi
mahasiswa dan warga hampir tidak mengalami kesulitan yang berarti, karena
Pengkajian yang berlangsung selama kurang lebih tujuh hari tersebut tidak
1. Kekuatan (Strengh)
aparat wilayah setempat, yaitu ketua RW, ketua-ketua RT, serta tokoh
2. Kelemahan (Weakness)
Pada saat pengkajian data yang diperoleh dari RW setempat masih kurang
lengkap seperti peta lokasi dan jumlah penduduk secara pasti. Tingkat
adanya peran serta aktif dari kader kesehatan, ketua RT dan tokoh
masyarakat yang ada maka kelemahan tersebut dapat diatasi. Selain itu
belum adanya dukungan masyarakat dalam hal pendanaan sehingga biaya
3. Kesempatan (Opportunity)
Mranggen, Demak.
4. Ancaman (Threat)
Validitas alat pengumpul data yang belum diukur dengan standar tertentu,
B. Perencanaan
dan dianalisa, kemudian data disajikan oleh kader dalam pertemuan dengan
yang digunakan untuk mengatasi masalah yang muncul, yaitu dengan proses
Penyusunan rencana kegiatan ini dihadiri oleh ketua kepala desa, ketua RW,
diagnosa keperawatan ini disusun pada saat Lokakarya Mini yang ke-1.
pada lansia
a. Penyuluhan :
b. Kemitraan :
c. Empowering :
a. Penyuluhan :
organik.
b. Kemitraan :
organik
c. Empowering:
a. Penyuluhan :
mengangkat beban yang berat, bila asam urat anjurkan minum air
hipertensi.
b. Kemitraan :
1. Kekuatan (Strengh)
2. Kelemahan (Weakness)
kurang disiplinnya beberapa warga dan kader untuk menepati waktu sesuai
yang telah ditetapkan. Namun kelemahan ini dapat diatasi dengan cara
3. Kesempatan (Opportunity)
yaitu adanya izin dari Kepala Desa Kangkung bagi mahasiswa profesi
4. Ancaman (Threat)
dilakukan adalah :
b. Ancaman yang lain adalah adanya tamu undangan yang tidak dapat
masyarakat ditentukan oleh hasil interaksi yang dinamis antara komunitas dan
yaitu pertama pencegahan primer, dari arti sebenarnya terjadi sebelum sakit
sampah organic dan non organic, Pembagian tempat sampah organic dan non
organic, Melatih kader untuk bisa mengenal kasus ISPA., mengajarkan warga
mengajarkan posisi yang benar saat mengangkat beban yang berat, bila asam
bersama kader tentang deteksi dini TB, Edukasi mengenai pentingnya PMO
dengan rumusan prioritas masalah yang ada di RW 04, yaitu tentang DHF,
dengan mendatangi rumah warga satu per satu. Minat dan partisipasi
penyuluhan kesehatan yang diadakan di RW 04. Akan tetapi jika ditinjau dari
maksimal. Demikian juga jika ditinjau dari terbatasnya waktu yang tersedia
untuk diskusi dan tanya jawab, tidak memungkinkan untuk membahas materi
secara mendalam.
perhatian dan kesinambungan kegiatan yang dapat dilakukan secara rutin oleh
implementasi yaitu :
1. Kekuatan (Strengt)
dari pihak kelurahan dan institusi kesehatan masyarakat, dalam hal ini
setiap kegiatan dimana tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
3. Kesempatan (Opportunity)
kesehatan lansia.
4. Ancaman (Threath)
atau RW tidak ada dan tidak adanya alokasi dana dari pihak kelurahan
D. Evaluasi
dilakukan dengan baik oleh masyarakat bekerja sama dengan mahasiswa dan
kader kesehatan. Selain itu ada kegiatan yang perlu ditindaklanjuti dan
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
sasaran dalam mengikuti suatu kegiatan. Hal ini sangat erat hubungannya
digunakan.
saja, karena batasan evaluasi lebih condong pada ada tidaknya kriteria
akan lebih sempurna apabila diukur juga secara kualitasnya dengan cara
evaluasi proses.
3. Evaluasi hasil
sebagai sasaran utama kegiatan, hal ini mungkin ditunjang oleh motivasi
yang tinggi dari kader serta adanya tuntutan kebutuhan yang semakin
Kurt Lewin (1951) yang menjelaskan bahwa salah satu tahapan dari
diri dan siap untuk berubah atau melakukan perubahan. Hal ini terjadi
sebelumnya.
Kurt Lewin (1951) menyatakan bahwa tahapan berikutnya pada
menuju pada keadaan yang baru atau tingkat dan tahap perkembangan
baru karena telah memiliki cukup infomasi, sikap dan pengetahuan untuk
langkah yang nyata untuk berubah dalam mencapai tingkat atau tahapan
yang baru.
Pada setiap item kegiatan yang telah dilaksanakan masih ada sebagian
belum dapat mencapai hasil yang maksimal. Hal ini mungkin karena
diukur dari adanya tindak lanjut dalam kegiatan tersebut (Lewin, 1951).
Perubahan pada tahap ketiga akan dicapainya suatu tingkat atau tahapan
harus ada umpan balik, kritik yang konstruktif dan upaya pembinaan
Rencana tindak lanjut yang disepakati mencakup tiga kategori yaitu rencana
tindak lanjut untuk puskesmas, untuk kader kesehatan bersama warga, dan
rencana tindak lanjut untuk pihak Balai Desa Sumberejo. Rencana tindak
Posbindu setiap 1 bulan sekali. Rencana tindak lanjut untuk kader kesehatan
tindak lanjut untuk pihak Balai Desa Sumberejo adalah kepala desa
kader Pokjakes.
telah disusun masih memerlukan waktu yang cukup lama untuk dievaluasi,
mengevaluasinya.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
1. Kader Kesehatan
2. Masyarakat
4. Puskesmas
Diharapkan ada bantuan dana dan prasarana serta supervisi dari pihak