07NOVEMBER2022 – 05DESEMBER2022
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
07 November2022– 05Desember2022
DisusunOleh:
Mahasiswa Profesi Ners Angkatan XIV
Kelompok I
DISETUJUIOLEH
PreseptorAkademik KoordinatorStase
MENGETAHUI
KetuaProgramStudiProfesiNers
Ns.AndiAkifaSudirman,M.Kep
KATAPENGANTAR
LaporanKegiatanStaseKeperawatanKomunitasinidibuatuntukmemenuhi salah
satu syarat dalam mengikuti Program Studi Profesi Ners FakultasIlmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Gorontalo. Kami menyadari bahwalaporan ini dapat
selesai karena bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak,
olehkarenaitupadakesempatanini,kamimenyampaikanterimakasihdanpenghargaanya
ngsetinggi-tingginyakepadayangterhormat:
1. Prof.Dr.H.AbdKadimMasaong.,M.PdselakuRektorUniversitasMuhammadiyah
Gorontalo
2. Dr.SalahudinPakaya,S.Ag.M.H,selakuDekanFakultasIlmuKesehatanUniversit
as MuhammadiyahGorontalo
3. Ns. Fadli Syamsuddin, M.Kep., Sp.Kep.MB, selaku Wakil Dekan
FakultasIlmuKesehatan
4. Ns. Andi Akifa Sudirman, M.Kep selaku Ketua Program Studi Profesi
NersdanselakuSuvervisiStase KeperawatanKomunitasDan Keluarga
5. Ns.RonaFebriyona,M.KepselakuKoordinatorStaseKeperawatanKomunitasDan
Keluarga
6. Ns.NurUyuunI.Biahimo,M.KepselakuPreseptorAkademikStaseKeperawatanK
omunitas DanKeluarga
7. KepalaDesadanKepalaDusunyangbersediabekerjasamadenganmahasiswaProse
siNersUniversitasMuhammadiyahGorontalodalammelaksanakanPraktikKeper
awatanKomunitas
8. Kader-Kader Dusun 1 Desa Mongolato yang telah membantu selama
prosespraktikKeperawatanKomunitas
9. Ketua-ketuaDasawismaDusun1DesaMongolatoyangtelahmembantuselama
prosespraktikKeperawatanKomunitas
10. Kepada teman-teman Ners XIV dan terkhusus Kelompok V Dusun 1
DesaMongolatoyangtelahbanyakmembantu dalampenyusunan laporanini.
Kamimenyadaribahwadalampenyusunanlaporaninimasihjauhdarikesempurnaa
n. Oleh karena itu dengan kerendahan hati kami bersedia
menerimakritikdansaranyangsifatnyamembangunsebagaipenyempurnaanlaporanini.
Kelompok I
DAFTARISI
COVER................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................
LEMBARPERSETUJUAN..............................................................
KATA PENGANTAR......................................................................
DAFTARISI......................................................................................
DAFTARTABEL .............................................................................
DAFTAR GAMBAR..........................................................................
DAFTARLAMPIRAN......................................................................
BABIPENDAHULUAN...................................................................
1.1 LatarBelakang.............................................................................
1.2 Tujuan ..........................................................................................
1.3 Manfaat..................................................................................................
BABIITINJAUANTEORITIS.......................................................
2.1 KonsepKeperawatanKomunitas ...............................................
2.2 KonsepAsuhanKeperawatanKomunitas ....................................
BABIIIAPLIKASIASUHANKEPERAWATAN .........................
3.1 Persiapan ......................................................................................
3.2 Pelaksanaan .................................................................................
3.3 HasilTabulasiData....................................................................
3.4 AnalisaData................................................................................
3.5 PlanningOfAction .....................................................................
BABIVPENUTUP............................................................................
DAFTARPUSTAKA..........................................................................
DAFTARTABEL
1. HasilTabulasiData …………………………………..………….………..
2. AnalisaData ………………………………………………..……….…….
3. PlanningOfAction………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Sistem Kesehatan Nasional adalah suatu tatanan yang mencerminkan
upayabangsaIndonesiauntukmeningkatkankemampuannyamencapaiderajatkesehatan
yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti
yangdimaksudUndang-UndangDasar1945.
Arahkebijakanpembangunandi Indonesiatelahmengalami pergeseranmenuju
paradigma sehat. Paradigma sehat merupakan upaya kesehatan yang
lebihmengutamakan tindakan promotif, preventif dan tidak mengesampingkan
upayakuratif dan rehabilitatif. Paradigma sehat adalah suatu kebijakan
pembangunankesehatan dalamrangkamencapai visi Indonesia sehatdimana
diproyeksikantentangkeadaanmasyarakatmayoritashidupdalamlingkunganyangsehat,
berperilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkaupelayanan
kesehatanyangbermutu, adildanmeratasertaberadapadaderajatkesehatanyangoptimal.
Keperawatan adalah salah satu bagian integral dari pelayanan kesehatan
diIndonesia,memilikikonstribusiyangnyatadalampembangunankesehatanterutamadal
ammendukungkebijakanpemerintahmelaluiparadigmasehatmenujuvisiIndonesiaseha
t.Perawatankesehatanmasyarakat/
komunitasmerupakanperpaduanantarapraktekkeperawatandanpraktekkesehatanmasy
arakatyangdilakukanuntukmenunjangdanmemulihkankesehatanpopulasi. Kegiatan
praktek ini dilakukan secara menyeluruh dan tidak
terbataspadasekelompokumurdandiagnosatertentusertadilaksankansecaraberkelanjut
an.
Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat, berbagai
upayakesehatantelahdiselengarakan.Salahsatubentukupayakesehatantersebutadalah
pelayanan kesehatan melalui Puskesmas dan Rumah sakit sebagai tempatrujukan.
Peningkatanperansertamasyarakatbertujuanuntukmeningkatkandukunganmasy
arakatsecaraaktifdandinamisdalamberbagaiupayakesehatanmayarakatdan
mendorong kearah kemaandirian dalam memecahkan
kesehatandenganpenuhtanggungjawab.
Dalamrangkaturutsertamendukungkebijakanpemerintahtentangkesehatanterse
butmakaProgramProfesiNersUniversitasMuhammadiyahGorontalo sebagai salah
satu institusi pendidikan kesehatan memiliki
tanggungjawabdalamrangkamempersiapkantenagakesehatan/keperawatanyangberku
alitasdimasadepanmelaluipraktikkeperawatankomunitas.KegiatanmerupakanTriDar
ma PerguruanTinggiyaitubidangpengabdian masyarakat.
Praktikkeperawatankomunitasjugamerupakansuatubentukpengembangan dari
praktik klinik keperawatan bagi mahaiswa yang diarahkanpada
pengalamannyatapenerapanPrimaryHealthCare.
Dipilihnya Desa Mongolato sebagai tempat keperawatan komunitas
karenamerupakansalahsatubentukaplikatifmataajaranAsuhanKeperawatanKomunita
s padaProgram Profesi Ners UniversitasMuhammadiyah Gorontalodisamping itu
pula untuk melihat secara nyata pola perilaku kebiasaan hidup
sehatpadamasyarakat,dengantujuanuntukmerubahperilakudanmeningkatkanpengeta
huan tentangpola hidupsehatdari tidak tahumenjadi
tahu,danjugamemberikanpengetahuankepadamasyarakatdalambentukpenyuluhan-
penyuluhanataumempraktikkansecaralangsungbagaimanacaramengatasipenyakityan
gberhubungandengankesehatanlingkunganyangtidaksehat,penyakitinfeksiyangdapat
membahayakankesehatanmasyarakatsendiri.
1.2 Tujuan
1.2.1 TujuanUmum
Adapun tujuan penulisan laporan iniagarmahasiswa mampu
memberikanasuhan keperawatan komunitas dan keluarga sesuai konsep dan
teori keperawatankomunitas.
1.2.2TujuanKhusus
DalamprogramProfesiNersStase
komunitasdiharapkanmahasiswamampu:
1. Mengidentifikasidatayangdiperlukan
2. Mengumpulkandatadenganmenggunkanmetode/strategiyangsesuai
3. Menganalisadata yangdiperlukan
4. Menentukanmasalahkesehatan dan masalahkeperawatan
5. Menetapkanprioritaskebutuhankesehatandanmasalahkeperawatanberdas
arkankriteriatertentu
6. Melaksanakanrencanakeperawatan
7. Melakukanevaluasikeperawatan.
1.3 SistematikaPenulisan
Sistematikapenulisandalampenyusunanlaporanpraktekkeperawatan
komunitasiniadalahsebagaiberikut:
BAB I PENDAHULUAN
BABII TINJAUANTEORI
BABIII APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN
BABIV KESIMPULAN DANSARAN
DAFTARPUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI
3. Kerjasama (Partnership)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan
masyarakat jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi
lingkungan masyarakat luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat
dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan komunitas
melalui upaya ini berbagai persoalan di dalam lingkungan masyarakat
akan dapat diatasi dengan lebih cepat.
1) Meja I
a. Pendaftaran
b. Pencacatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan PUS
(Pasangan Usia Subur)
2) Meja II
Penimbangan Balita dan ibu hamil
3) Meja III
Pengisian KMS
4) Meja IV
a. Diketahui BB anak yang naik/tidak naik, ibu hamil dengan resiko
tinggi, PUS yang belum mengikuti KB
b. Penyuluhan kesehatan
c. Pelayanan PMT, oralit, Vit. A, Tablet zat besi, Pil ulangan,
Kondom
5) Meja V
a. Pemberian iminisasi
b. Pemeriksaan Kehamilan
c. Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan
d. Pelayanan kontrasepsi IUD, suntikan.
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi :
Kesehatan ibu dan anak :
a. Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
b. Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan
Februarii dan Agustus)
c. PMT
d. Imunisasi.
e. Penimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan
balita melalui pertambahan berat badan setiap bulan.
Keberhasilan program terlihat melalui grafik pada kartu KMS
setiap bulan.
h. Keluarga berencana, pembagian Pil KB dan Kondom.
i. Pemberian Oralit dan pengobatan.
j. Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai
permasalahan dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV
dengan materi dasar dari KMS baita dan ibu hamil. Keberhasilan
Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN.
Menurut Nasrul effendi (2000), untuk meja I sampai meja IV
dilaksanakan oleh kader kesehatan dan untuk meja V dilaksanakan
oleh petugas kesehatan seperti dokter, bidan, perawat, juru
imunisasi.Tetapi dilapangan yang kita temukan dari meja 1 sampai
meja 5 dilakukan oleh semua perawat puskesmas, hanya di beberapa
posyandu yang kader kesehatannya berperan aktif.Pendidikan dan
pelatihan kader selama ini hanya sebatas wacana saja di
masyarakat.Kader seharusnya lebih aktif berpatisipasi dalam kegiatan
Posyandu.Keadaan seperti ini masih perlu perhatian khusus untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
2. Tingkat keluarga
Keperawatan kesehatan komunitas melalui pendekatan keperawatan
keluarga memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan terutama keluarga dengan resiko tinggi
diantaranya keluarga dengan sosial ekonomi rendah dan keluarga yang
anggota keluarganya menderita penyakit menular dan kronis.Hal ini
dikarenakan keluarga merupakan unit utama masyarakat dan lembaga
yang menyakut kehidupan masyarakat.Dalam pelaksanaannya, keluarga
tetap juaga berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara
kesehatan anggotanya.
3. Tingkat komunitas
Keperawatan kesehatan komunitas di tingkat masyarakat dilakukan
dalam lingkup kecil sampai dengan lingkup yang luas didalam suatu
wilayah kerjapuskesmas.Pelayanan ditingkat masyarakat dibatasi oleh
wilayah atau masyarakat yang mempunyai ciri-ciri tertentu misalnya
kebudayaan, pekerjaan, pendidikan dan sebagainya.
Asuhan keperawatan komunitas diberikan dengan memandang
komunitas sebagai klien dengan strategi intervensi keperawatan
komunitas yang mencakup tiga aspek yaitu primer, sekunder dan tertier
melalui proses individu dan kelompok dengan kerja sama lintas sektoral
dan lintas program. Pelayanan yang diberikan oleh keperawatan
komunitas mencakup kesehatan komunitas yang luas dan berfokus pada
pencegahan yang terdiri dari tiga tingkat yaitu:
1) Pencegahan primer
Pelayanan pencegahan primer ditunjukkan kepada penghentian
penyakit sebelum terjadi karena itu pencegahan primer mencakup
peningkatan derajat kesehatan secara umum dan perlindungan
spesifik.Promosi kesehatan secara umum mencakup pendidikan
kesehatan baik pada individu maupun kelompok.Pencegahan primer
juga mencakup tindakan spesifik yang melindungi individu melawan
agen-agen spesifik misalnya tindakan perlindungan yang paling
umum yaitu memberikan imunisasi pada bayi, anak balita dan ibu
hamil, penyuluhan gizi bayi dan balita.
2) Pencegahan sekunder
Pelayanan pencegahan sekunder dibuat untuk menditeksi
penyakit lebih awal dengan mengobati secara tepat.Kegiatan-kegiatan
yang mengurangi faktor resiko diklasifikasikansebagai pencegahan
sekunder misalnya memotivasi keluarga untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu dan
puskesmas.
3) Pencegahan tertier
Yang mencakup pembatasan kecacatan kelemahan pada
seseorang dengan stadium dini dan rehabilitasi pada orang yang
mengalami kecacatan agar dapat secara optimal berfungsi sesuai
dengan kemampuannya, misalnya mengajarkan latihan fisik pada
penderita patah tulang.
Umur Frekuensi %
Laki-laki 52 46,4%
Perempuan 60 53,6%.
Istri 36 32,1%
Anak 46 41,1%
Ibu 2 1,8%
Sehat 96 85.7%
ISPA 2 1,8%
Rematik 4 3,6%
Hipertensi 5 4,5%
Imunisasi Frekuensi %
Hipertensi 3 9,4%
Stroke 1 3,1%
Di Bakar 25 78,1%
Total 32 100%
Dari hasil pengkajian di dapatkan data yang yuang sampah ditempat
sampah umum berjumlah 5 KK dengan presentase 15,6%, disembarangan
tempat berjumlah 1 KK dengan presentase 3,1%, diangkut petugas
berjumlah 1 KK dengan presentase 3,1%, dan dibakar berjumlah 25 KK
dengan prsentase 78,1%.
Sayuran/Buah-Buahan 2 6,2%
Total 32 100%
Dari hasil pengkajian di dapatkan data pemanfaatan pekarangan
ditanami sayuran/ buah-buahan berjumlah 2 orang dengan presentase
6,2%, pemanfaatan pekarangan di tanami bunga berjumlah 14 orang
dengan presentase 43,8%, pemanfaatan pekarangan yang tidak digitanami
berjumlah 16 orang dengan presentase 50,0
3.2 HASIL ANALISA DATA
No Identifikasi Masalah Diagnosa Rencana Intervensi
Kesehatan Keperawatan
Komunitas
1. Data Subjektif : Kurangnnya Kesiapan 1. Mengadakan penyuluhan
Dari hasil wawancara Pengetahuan peningkatan
kesehatan tentang stunting di
Masyarakat mengatakan tentang stunting manajemen
belum mengetahui apa itu Kategori : dusun I
stunting dan penyebab Perilaku
2. Melakukan skrining stunting
stunting Subkategori :
Data Objektif : Penyuluhan dan 3. Pembuatan liflet stunting
Dari Hasil observasi di Pembelajaran.
dapatkan bahwa sebagian
masyarakat belum
mengetahui apa itu stunting
dan penyebab stunting
2 Data Subjektif : Kurangnya Kesiapan 1. Melakukan pemeriksaan kesehatan
Dari hasil pengkajian dengan pengetahuan peningkatan gratis
masyarakat didapatkan hasil tentang mengenali manajemen 2. Serta pemberian edukasi kesehatan
bahwa masyarakat yang ada di penyakit Kategori :
Dusun I Desa Mongolato terkait penyakit yang diderita
hipertensi, Perilaku
mengatakan jarang mengikuti
kolestrol, asam Subkategori : masyarakat
pemeriksaan kesehatan di
poslansia. urat Penyuluhan dan
Dari data di dapatkan hasil data Pembelajaran.
kesehatan pra lansia/lansia di
dapatkan yang menderita
hipertensi berjumlah 3orang
dengan prsentase 9,4%, Stroke
berjumlah 1 orang dengan
presentase 3,1%, Asam
Urat/Kolestrol,GDS berjumlah
10 orang dengan presentase
31,2%, tidak ada lansia
berjumlah 18 orang dengan
presentase 56,2%.
Data Objektif :
Masyarakat di dusun I desa
mongolato dalam upaya yang
dilakukan jika lansia sakit yaitu pergi
berobat ke puskesmas
3 Data Subjektif : Kuranngnya Kesiapan 1. pembuatan apotik hidup
Hasil pengkajian dengan pemanfaatan peningkatan 2. Edukasi atau penyuluhan terkait
masyarakat didapatkan pekarangan manajemen
pemanfaatan tanaman herbal.
hasil keadaan kondisi penanaman Kategori :
lingkungan fisik dalam tanaman apotik Perilaku
pemanfaatan pekarangan hidup, bibit buah Subkategori :
kebanyakan di tanami Penyuluhan dan
tanaman hias / bunga, Pembelajaran.
dan yang lain tidak ada
pemanfaatan
pekarangan/tidak ada
tanaman yang di tanam.
3.3 POA (Planning Of Action) Desa Mongolato Dusun 1 Dasawisma 1.7 Sampai 1.9
NO MASALAH TUJUAN RENCANA KEGIATAN SASARAN WAKTU TEMPAT PJ
1. Memberikan
penyuluhan
Meningkatkan kesehatan tentang
Kurangnya
pengetahuan pesta (pencegahan Masyarakat
1. pengetahuan 11-11-2022 DUSUN I Nur Iman Ismail
masyarakat tentang stanting) Dusun 1
tentang stanting
stanting
2. Melakukan skring
stanting
2. Membuat kerajinan
tangan dari
pengelolaan
sampah oleh
masyarakat
1. Membuat poster
Triase manajemen
UKS dan
peningkataan
kualitas usaha
Kesehatan sekolah
Pentingnya
Untuk meningkatkan melalui penyegaran
pemberdayaan Minggu Ke
5. pengetahuan kader UKS Guru Dan Siswa SDN 3
dan pengelolaan Il Nur Azmi S.
pemanfaatan UKS
UKS Suleman
2. Melakukan
penyuluhan di
SDN 3 Telaga
terkait sekolahku
sehat perstasiku
meningkat
Untuk meningkatkan
Pentingya pengetahuan karang
Melakukan penyegaran
pengetahuan taruna yang berada di
melalui media puyuluhan Anggota Karang
6. tentang fungsi desa mongolato dapat Minggu II Desa mongolato Nur iman ismail
tentang tupoksi karang Taruna
dan tugas karang bergerak di
taruna di era sekarang.
taruna bidangnya masing
masing
3.4 Perencanaan
1. Diagnosa keperawatan I :
Kesiapan peningkatan manajemen
a. Dari hasil yang di dapatkan masih banyak masyarakat desa mongolato di
dusun 1 yang belum tahu apa itu stunting dan penyebab dari stunting
b. Masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap penyebab dari stunting
Intervensi
1. Mengadakan penyuluhan kesehatan tentang stunting di dusun I
2. Melakukan skrining stunting
3. Pembuatan liflet stunting
2. Diagnosa Keperawatan II
Kesiapan Peningkatan Manajemen
a. Terdapat beberapa masyarakat memiliki atau menderita penyakit
kolestrol, hipertensi, dan asam urat
b. Terdapat masyarakat yang belum mengetahui penyakitnya dan tidak ikut
pemeriksaan kesehatan HIKOLA di prolansia alasanya malas antri dan
kurangnya stik pemeriksaan
Tujuan Jangka Panjang
4. Diagnosa Keperawatan IV :
Manajemen kesehtan tidakk efektif
a. Dari hasil yang di dapatkan masyarakat desa mongolato dusun 1 kurang
memanfaatkan sampah atau mendaur kembali sampah disekitarnya
Tujuan Jangka Panjang
1. Kekuatan
Kekuatan dalam masalah ini adalah minat masyarakat untuk
memanfaatkan tanaman obat keluarga/herbal (TOGA), di mana ada
dukungan dari pemerintah setempat, tokoh masyarakat dalam
pembuatan tanaman obat keluarga.herbal (TOGA)
2. Kelemahan
Kelemahan dari masalah ini adalah kurangnya peran aktif masyarakat
dalam mengelola dan merawat tanaman obat keluarga/herbal (TOGA)
3. Kesempatan
Kesempatan yang dapat di peroleh yaitu adanya beberapa program
pemerintah tentang pemanfaatan tanaman obat keluarga/herbal
(TOGA) untuk kesehatan
4. Ancaman
Ancaman yang terdapat dalam masalah ini adalah tidak adanya tindak
lanjut dari masyarakat karena kegiatan tersebut membutuhkan kerja
sama dan koordinasi dari pemerintah setempat
B. Manajemen kesehatan tidak efektif
1. Kekuatan
2. Kelemahan
3. Kesempatan
4. Ancaman
C. Kesiapan peningkatan pengetahuan
1. Kekuatan
2. Kelemahan
3. Kesempatan
4. Ancaman
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Asuhan keperawatan komunitas sebagai salah satu penerapan dari
praktik keperawatan dan praktik kesehatan komunitas bertujuan untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat. Sifat asuhan yang
diberikan adalah umum dan menyeluruh melalui kerja sama dan peran serta
masyarakat, sedangkan fokus keperawatan individu, kelompok, keluarga
menekankan pada pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan
tidak mengabaikan aspek kuatif dan rehabilitative.
Praktik lapangan asuhan keperawatan komunitas yang dilakukan oleh
Mahasiswa Pofesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Gorontalo di Dusun 1 Desa Mongolato, kecamatan telaga, Kabupaten
Gorontalo, menggunakan peran serta masyarakat melalui strategi pembinaan
wilayah dan keluarga binaan berdasarkan keluarga yang berisiko tinggi dan
rawan dalam kesehatan. Pemilihan dilakukan mahasiswa pada saat
pengkajian.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa bekerja sama dengan masyarakat
melakukan pengakajian, menetapakan masalah, menetukan prioritas, membuat
perencanaan, melaksanakan kegiatan dan evaluasi. Adapun masalah kesehatan
yang ditemukan di Dusun 1 desa wisma 1.1-1.2Desa Mongolato : kurangnya
pemanfaatan pekarangan dengan menanam tanaman obat keluarga, kurangnya
kesadaran masyarakat tentang pengolahan sampah, kurangnya pengetahuan
dan kesadaran remaja dan masyarakat tentang bahaya narkoba, kurangnya
pemahaman masyarakat tentang penyakit hipertensi, asam urat, kolestrol,
GDS. Selain itu ditemukan kurangnya masyarakat yang memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan untuk memeriksakan kesehatannya.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan bersama masyarakat untuk
mengatasi masalah tersebut antara lain : melakukan pembuatan tanaman obat
keluarga (TOGA), melakukan penyuluhan, dan pemeriksaan kesehatan pada
masyarakat.
Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan tersebut di atas di dapatkan
hasil antara lain : meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang masalah-
masalah yang ada di lingkungan tersebut melalui kegiatan penyuluhan,
pemeriksaan kesehatan, dan pembuatan tanaman obat keluarga (TOGA),
perencanaan kegiatan terlaksana sesuai dengan waktu yang di tentukan.
Keberhasilan yang dicapai merupakan tanda adanya penigkatan peran
serta masyarakat melalui kelompok kerja kesehatan, tokoh masyarakat, dan
pemerintah setempat. Dan secara umum adalah, karena adanya dukungan
penuh dari masyarakat di Dusun 1 Desa Mongolatokecamatan
telagaKabupaten gorontalo
5.2 Saran
Setelah seluruh kegiatan asuhan keperawatan komunitas telah
dilaksanakan, maka dengan ini kami mengajukan beberapa saran sebagai
berikut:
1. Kerja sama yang baik dari pihak Puskesmas telaga dengan aparat Desa
Mongolato Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo perlu dipertahakan
2. Kerja sama antar kader kesehatan dan instansi terkait agar tetap di
pertahankan dan dikembangkan sehingga program yang telah di tetapkan
dapat dilaksanakan dengan baik
3. Puskesmas dan aparat Desa Mongolato sebaiknya memberikan pembinaan
yang berkesinambungan kepada kader kesehatan agar termotivasi untuk
melaksanakan program-program kesehatan
4. Kerja sama antar pihak Puskesmas dan aparat Desa Mongolato untuk
menindak lanjuti dari berbagai kegiatan praktek mahasiswa
5. Aparat Desa Mongolato agar kiranya membentuk calon-calon kesehatan