Disusun Oleh :
Pembimbing :
JAKARTA TIMUR
2019
LEMBAR PENGESAHAN
MINI PROJECT
Disusun Oleh :
Pemimbing
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis panjatkan atas berkat
dan rahmat-Nya lah penulis apat menyelesaikan Mini Project Kegiatan Program
Dokter Internsip Puskesmas Kelurahan Kayu Putih periode 05 Juni 2019 – 05
September 2019.
Saya menyadari dengan segala kerendahan hati bahwa tulisan ini masih
jauh dari sempurna. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Jumlah penduduk yang besar dengan kualitas yang rendah dapat menjadi
beban dan ancaman pembangunan yang perlu diwaspadai seperti terhambatnya
pertumbuhan ekonomi yang berujung pada tingginya kemiskinan.Untuk
menurunkan laju pertumbuhan penduduk di dunia, WHO pernah membuat
program khusus yang ditandatangani oleh hampir 120 negara di konferensi
Internasional Cairo mengenai kependudukan pada tahun 1994. Dalam perjanjian
tersebut salah satu program yang diajukan adalah program Family Planning yang
difokuskan untuk membatasi jumlah anak yang lahir di dunia.Indonesia
merupakan salah satu negara yang ikut menandatangani perjanjian tersebut dan
untuk mensukseskan kegiatan WHO ini, Indonesia mendirikan sebuah badan
khusus mengurus masalah Keluarga Berencana (KB) yaitu BKKBN (Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional).
1
Undang-undang No. 10/1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga Sejahtera.
2
merupakan pengembangan dari kunjungan rumah oleh Puskesmas dan perluasan
dari upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat, yang dilaksanakan melalui program
Ketuk Pintu Layani Dengan Hati (KPLDH).
3
2. Bagi Masyarakat
Dapat memberikan informasi dan edukasi terkait penggunaan kontrasepsi
sebagai salah satu program Keluarga Berencana untuk mewujudkan
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
3. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan penulis mengenai gambaran pola distribusi
penggunaan kontrasepsi di RW 011 Kelurahan Kayu Putih.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
e. Mempromosikan penyusuan bayi sebagai upaya menjarangkan jarak
kehamilan
2.2. Kontrasepsi
2.2.1. Pengertian Kontrasepsi
Menurut BKKBN dalam Kusumanigrum (2009) kontrasepsi berawal dari
kata kontra yang berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi adalah
pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan
kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/ mencegah terjadinya
kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur matang dengan sel sperma
tersebut (Mochtar, 1998).
yaitu:
a. Faktor pasangan
1) Umur
2) Gaya hidup
3) Frekuensi senggama
4) Jumlah keluarga yang diinginkan
5) Pengalaman dengan kontraseptivum yang lalu
6
6) Sikap kewanitaan
7) Sikap kepriaan.
b. Faktor kesehatan
1) Status kesehatan
2) Riwayat haid
3) Riwayat keluarga
4) Pemeriksaan fisik
5) Pemeriksaan panggul
7
mencegah kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker endometrium, kista
ovarium, acne dan disminorhea.
Efek samping yang umum terjadi adalah perubahan siklus haid (umumnya
pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan), haid lebih lama dan
banyak, perdarahan (spotting) antar menstruasi, merasakan sakit dan kejang
selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan, perporasi dinding uterus (sangat
jarang apabila pemasangannya benar), tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.
8
AKDR dapat digunakan oleh wanita usia reproduktif, wanita yang
menginginkan kontrasepsi jangka panjang, menyusui, wanita perokok, penderita
tumor jinak payudara, tekanan darah tinggi, pernah menderita stroke, penderita
diabetes, dan penderita penyakit hati atau empedu.
9
membahayakan jiwanya dan ingin metode yang tidak menganggu.
Efek Samping yang ditemukan jarang, ringan, dan bersifat sementara
misalnya bengkak, nyeri, dan infeksi pada luka operasi. Pada vasektomi
infeksidan epididimitis terjadi pada 1-2% pasien. Pada tubektomi perdarahan.
Infeksi kerusakan organ lain dan komplikasi karena anastesi dapat terjadi
(Saifuddin,2003).
10
yang berhubungan dengan KB, jenis alat kotrasepsi yang tersedia, jarak ketempat
pelayanan, keterlibatan dengan media massa, bahkan perilaku petugas kesehatan.
11
BAB III
METODE PENELITIAN
12
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Penginputan data tentang penggunaan kontrasepsi yang
sudah terkumpul.
b. Analisis data distribusi penggunaan kontrasepsi.
13
c. Method : Pengumpulan data melalui program PIS-PK, penginputan
data dan analisis data.
d. Machine : Indikator PIS-PK, database KPLDH
2. Proses
a. Perencanaan
1. Membuat rencana pelaksanaan kegiatan PIS-PK untuk
mengetahui gambaran distribusi penggunaan kontrasepsi pada
WUS di RW 011 Kelurahan Kayu Putih Kecamatan
Pulogadung.
2. Pertemuan dengan pendamping untuk mendapatkan informasi
guna penetapan langkah kerja pelaksanaan dan target
pencapaian kegiatan tersebut.
3. Pertemuan dengan tim KPLDH puskesmas terkait perkenalan
dan pelaksanaan program KPLDH di lingkungan Puskesmas
Kelurahan Kayu Putih.
4. Mempersiapkan indikator PIS-PK sebagai sarana pelaksanaan
kegiatan.
b. Penggerakan
Mengunjungi rumah warga yang menetap di RW 011 Kelurahan
Kayu Putih dengan didampingi oleh Kader di RW 011.
c. Teknis Pelaksanaan
1. Mewawancarai setiap keluarga yang memiliki anggota
WUS yang menetap di RW 011 tentang penggunaan kontrasepsi.
2. Mengambil data tentang penggunaan kontrasepsi di setiap
keluarga RW 011 Kelurahan Kayu Putih.
3. Menginput data ke database KPLDH Kelurahan Kayu
Putih.
4. Menganalisis data distribusi penggunaan kontrasepsi pada
wanita usia subur
14
3. Output
Mengetahui gambaran distribusi penggunaan kontrasepsi pada
WUS di RW 011 Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Pulogadung.
15
BAB IV
4.1. Hasil
Ya
45%
Tidak
55%
1 2 3 4
1 Ya 60 45 %
2 Tidak 72 55 %
16
4.1.2. Distribusi Pengguna Kontrasepsi pada Wania Usia Subur di RW 011
Dari hasil pendataan dapat digambarkan distribusi pengguna kontrasepsi
dari tiap RT yang berada di RW 011 Kelurahan Kayu Putih Kecamatan
Pulogadung.
0 1
3 2
2
6 3
16
4
3 5
6
3 7
2 8
5
9
7 3 10
11
10
12
RT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 12
Akseptor 16 5 3 10 7 2 3 3 6 2 0 3
KB
17
4.1.3. Distribusi Jenis Kontrasepsi yang Digunakan
Dari hasil pendataan dapat digambarkan distribusi jenis kontrasepi yang
digunakan oleh wanita usia subur warga RW 011 Kelurahan Kayu Putih
Kecamatan Pulogadung.
26
11
8 8
3 4
0 0
18
4.2 . Pembahasan
Penelitian ini merupakan penelitian mengenai gambaran distribusi
penggunaan kontrasepsi pada wanita usia subur di RW 011 Kelurahan Kayu
Putih periode Juni - September 2019. Pembahasan hasil penelitian meliputi
hasil pendataan distribusi pengguna kontrasepsi pada wanita usia subur di
RW 011 dan jenis-jenis kontrasepsi yang dipakai. Distribusi yang dimaksud
ialah jumlah pengguna kontrasepsi pada wanita usia subur beserta
presentasenya di tiap RT di RW 011 Kelurahan Kayu Putih.
19
dipakai oleh 26 orang (43%), kemudian KB suntik sebanyak 11 orang (18%),
lalu pil KB dan MOW masing masing 8 orang (13,5%), KB implan sebanyak
4 orang (7%) dan yang paling sedikit menggunakan kondom sebanyak 3 orang
(5%).
20
BAB V
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
5.2.1. Bagi puskesmas
1. Puskesmas meningkatkan konseling dan penyuluhan terkait penggunaan
KB di RW 011 dan RW lain di wilayah Kelurahan Kayu Putih.
2. Puskesmas dapat lebih aktif
5.2.2. Bagi Lintas Sektor (RT, RW, dan Kelurahan Kayu Putih)
1. Kader masing – masing RW
Melakukan pencatatan dan pelaporan jumlah wanita usia subur dan
akseptor KB secara aktif, dan lebih gencar mempromosikan penggunaan
kontrasepsi.
21
5.2.3. Bagi pengembangan penelitian selanjutnya
Perlu dilakukan penelitian serupa dengan jumlah sample yang lebih besar,
dan menjaring semua WUS dari masing – masing RT, untuk lebih
menggambarkan distribrusi pengguna kontrasepsi secara detail.
22
DAFTAR PUSTAKA
23