Program KB adalah sebuah program skala nasional yang dikelola oleh Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk mengendalikan
pertambahan jumlah penduduk maupun menekan angka kelahiran di Indonesia.
Keluarga Berencana merupakan suatu tindakan yang membantu seseorang maupun
pasangan suami istri untuk mengindari kelahiran yang tidak harapkan, mendapatkan
kelahiran yang diinginkan pasutri, mengatur interval atau jarak diantara kelahiran,
mengontrol waktu pada saat kelahiran yang berhubungan dengan umur suami dan
istri, menetukan jumlah anak. Ada banyak manfaat program keluarga berencana yang
dapat diperoleh dan salah satunya adalah menghasilkan keluarga yang berkualitas.
2. Implant
Identitas : Ny. SA, 37th, G4P4A0
Gambaran pelaksanaan:
Pasien datang untuk pemasangan implan.
Kesan: sehat
Vital sign
TD:110/80 mmhg
RR: 20x/i
HR: 86x/i
T: 36,6 c
BB: 63 kg TB: 157 cm
3. PIL KB
Identitas : Ny. N, 41th, G2P2A0
Gambaran pelaksanaan:
Pasien datang untuk konseling KB
Kesan: sehat
Vital sign
TD:100/70 mmhg
RR: 18x/i
HR: 80x/i
T: 36,3 c
BB: 61 kg TB: 159 cm
Dokter memberikan edukasi tentang pil KB, manfaat serta kelemahan dari
penggunaan pil KB.
1. Inform consent
2. Edukasi pada pasien mengenai cara minum pil KB
3. Menyerahkan pil KB pada pasien
4. Beritau pasien untuk kontrol ke puskesmas jika timbul keluhan
5. Pil KB diberikan per bulan, jika pasien tidak ada keluhan dan mau melanjutkan,
dapat mengambil kembali di puskesmas.
4. SUNTIK
Identitas : Ny. A, 41th, G3P3A0
Gambaran pelaksanaan:
Pasien datang untuk suntik KB
Kesan: sehat
Vital sign
TD:100/70 mmhg
RR: 18x/i
HR: 80x/i
T: 36,3 c
BB: 60 kg TB: 155 cm
Pelaksanaan :
1. Inform concent
2. Pasien berbarinfg di bed
3. Cuci tangan menggunakan sabun dan bilas dengan air mengalir. Keringkan dengan
handuk.
4. Buka segel atau patahkan ampul obat.
5. Buka kemasan spuit disposable secara steril.
6 Gunakan sarung tangan.
7. Kencangkan jarum suntik pada spuitnya.
8. Masukkan obat kontrasepsi ke dalam spuit melalui penutup karet atau lubang
ampul dengan posisi dibalik.
9. Keluarkan udara yang ada di dalam spuit.
10. akukan desinfeksi lokasi penyuntikan dengan swab alkohol.
11. Tentukan lokasi penyuntikan dengan menempatkan telapak tangan pada trochanter
mayor femur dan telunjuk pada antero-superior spina iliaka pelvis.
12. Lebarkan jari tengah ke arah posterior sepanjang krista iliaka.
13. Daerah ‘V’ yang terbentuk antara jari telunjuk dan jari tengah merupakan lokasi
penyuntikan.
14. Lakukan penyuntikan secara IM
15. Lakukan aspirasi untuk memeriksa ketepatan lokasi penyuntikan.
16. Bila tidak ada darah yang keluar, suntikan obat kontrasepsi hingga habis dan
angkat jarum.
17. Tekan bekas lokasi penyuntikan dengan swab namun jangan digosok
18. Buang sisa alat ke dalam tempat yang sudah ditentukan.
19. Cuci tangan setelah tindakan.
20. Edukasi kapan pasien harus kembali untuk mendapatkan suntikan berikutnya.
5. IUD
Dokter memberikan edukasi tentang pil KB, manfaat serta kelemahan dari
penggunaan pil KB.
1. Inform consent
2. Edukasi pada pasien mengenai cara minum pil KB
3. Menyerahkan pil KB pada pasien
4. Beritau pasien untuk kontrol ke puskesmas jika timbul keluhan
5. Pil KB diberikan per bulan, jika pasien tidak ada keluhan dan mau melanjutkan,
dapat mengambil kembali di puskesmas.