TTV :
TD : 140/80 mmHg
N : 76 x/menit
R : 20 x/menit
S: 36,5 oC
Pemeriksaan fisik :
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
THT : T1-T1, faring hiperemis (-)
Thoraks :
I : Tampak simetris bilateral, jejas (-)
P : Vocal fremitus ka=ki
P : Sonor kedua lapang paru
A : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen :
I : Tampak datar, jejas (-)
P : Nyeri tekan (-)
P : Timpani +
A : Peristaltik + kesan normal
Ekstremitas : Edema (-)
Diagnosa : Hipertensi
Tanggal : 11 April 2020
Data pasien : Ny. B; 43 tahun; 157cm; 70kg
Diagnosis: Hiperkolesterolemia
Tindakan medis :
Data penatalaksanaan :
Simvastatin 10mg/ 24 jam/ oral
Domperidone 10mg/ 8 jam/ oral
Bcomp 1 tab/ 24 jam/ oral
Edukasi :
Diet rendah lemak, perbanyak asupan sayuran, buah dan ikan serta batasi konsumsi
makanan sumber kolestrol
Mengurangi kelebihan berat badan
Olahraga secara rutin miniman 2 – 3x seminggu dengan durasi 30 – 45 menit
Berhenti merokok
Data ringkasan :
Anamnesis :
Pasien perempuan, usia 43 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan tegang pada tengkuk sejak 2 hari
yang lalu. Pasien mengaku kemarin memakan kambing saat meghadiri acara aqiqahan. Demam (-), sesak
(-), mual (+), muntah (-). BAB biasa, BAK lancar. Riw HT (-).
TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 78 x/menit
R : 22 x/menit
S: 36,9 oC
Pemeriksaan fisik :
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
THT : T1-T1, faring hiperemis (-)
Thoraks :
I : Tampak simetris bilateral, jejas (-)
P : Vocal fremitus ka=ki
P : Sonor kedua lapang paru
A : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen :
I : Tampak datar, jejas (-)
P : Nyeri tekan (-)
P : Timpani +
A : Peristaltik + kesan normal
Ekstremitas : Edema (-)
Laboratorium :
Chol. Total : 289
Diagnosa : Hiperkolesterolemia
Tanggal : 03 April 2020
Data pasien : Ny. T; 49 tahun; 150cm; 63kg
Diagnosis: Hipertensi + Hiperkolesterolemia
Tindakan medis :
Data penatalaksanaan :
Simvastatin 10mg/ 24 jam/ oral
Amlodipin 10mg/ 24 jam/ oral
Domperidone 10mg/ 8 jam/ oral
Bcomp 1 tab/ 24 jam/ oral
Edukasi :
Diet rendah lemak dan rendah garam, perbanyak asupan sayuran, buah dan ikan serta
batasi konsumsi makanan sumber kolestrol
Minum obat teratur
Kembali ke puskesmas kontrol tekanan darah sebelum obat habis
Mengurangi kelebihan berat badan
Olahraga secara rutin miniman 2 – 3x seminggu dengan durasi 30 – 45 menit
Berhenti merokok
Data ringkasan :
Anamnesis :
Pasien perempuan, usia 49 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan tegang pada tengkuk sejak 3 hari
yang lalu. Demam (-), sesak (-), mual (+), muntah (+) frek. 2x. BAB biasa, BAK lancar. Riw HT (+).
Riw pasien sering makan daging dan goregan (+).
TTV :
TD : 150/90 mmHg
N : 82 x/menit
R : 22 x/menit
S: 37 oC
Pemeriksaan fisik :
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
THT : T1-T1, faring hiperemis (-)
Thoraks :
I : Tampak simetris bilateral, jejas (-)
P : Vocal fremitus ka=ki
P : Sonor kedua lapang paru
A : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen :
I : Tampak datar, jejas (-)
P : Nyeri tekan (-)
P : Timpani +
A : Peristaltik + kesan normal
Ekstremitas : Edema (-)
Laboratorium :
Chol. Total : 251
Diagnosa : Hipertensi + Hiperkolesterolemia
Tanggal : 01 Mei 2020
Data pasien : Tn. U; 50 tahun; 175cm; 81kg
Diagnosis: GERD
Tindakan medis :
Data penatalaksanaan :
Omeprazole 20 mg/ 12 jam/ oral
Domperidone 10 mg/ 8 jam/ oral
Edukasi :
Perbaiki pola makan
Hindari tidur setalah makan
Hindari konsumsi makanan dan minuman yang meningkatkan asam lambung,
seperti : kopi, teh dan makanan yang pedas, keras, asam serta kecut
Data ringkasan :
Anamnesis :
Pasien laki – laki, usia 50 tahun datang dengan keluhan rasa terbakar di dada sejak
tadi malam. Pasien juga merasakan rasa asam di mulut. Pasien mengatakan sebelum
gejala muncul pasien habis makan dan langsung tidur. Demam (-), nyeri dada (-),
sesak (-), nyeri ulu hati (+), mual (+), muntah (-), BAB biasa, BAK lancar.
TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 89 x/menit
R : 20 x/menit
S: 37 oC
Pemeriksaan fisik :
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
THT : T1-T1, faring hiperemis (-)
Thoraks :
I : Tampak simetris bilateral, jejas (-)
P : Vocal fremitus ka=ki
P : Sonor kedua lapang paru
A : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen :
I : Tampak datar, jejas (-)
A : Peristaltik + kesan normal
P : Nyeri tekan epigastrium (+)
P : Timpani +
Ekstremitas : Edema (-)
Diagnosa : GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
Tanggal : 10 Juni 2020
Data pasien : An. R; 13 tahun; 140cm; 42kg
Diagnosis:
Tindakan medis : Bedah minor
Data penatalaksanaan :
Sirkumsisi
Asam mefenamat 500mg/ 8 jam/ oral
Amoxicillin 500mg/ 8 jam/ oral
Edukasi :
Jaga verban tetap kering
Kontrol 3 hari kemudian untuk ganti verban
Data ringkasan :
Anamnesis :
Pasien laki – laki, usia 13 tahun datang ke puskesmas untuk dikhitan. Demam (-). Riw. alergi
obat (-), riw. haemofilia (-), riw. kencing bercabang (-).
TTV :
N : 92 x/menit
R : 20 x/menit
S: 37 oC
Pemeriksaan fisik :
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
THT : T1-T1, faring hiperemis (-)
Thoraks : Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen : Peristaltik + kesan normal
Ekstremitas : Edema (-)
Diagnosa :
Tanggal : 10 Juni 2020
Data pasien : An. F; 12 tahun; 142cm; 53kg
Diagnosis:
Tindakan medis : Bedah minor
Data penatalaksanaan :
Sirkumsisi
Asam mefenamat 500mg/ 8 jam/ oral
Amoxicillin 500mg/ 8 jam/ oral
Edukasi :
Jaga verban tetap kering
Kontrol 3 hari kemudian untuk ganti verban
Data ringkasan :
Anamnesis :
Pasien laki – laki, usia 12 tahun datang ke puskesmas untuk dikhitan. Demam (-). Riw. alergi
obat (-), riw. haemofilia (-), riw. kencing bercabang (-).
TTV :
N : 90 x/menit
R : 18 x/menit
S: 36,9 oC
Pemeriksaan fisik :
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
THT : T1-T1, faring hiperemis (-)
Thoraks : Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen : Peristaltik + kesan normal
Ekstremitas : Edema (-)
Diagnosa :
Tanggal : 27 April 2020
Data pasien : An. A; 11 tahun; 139cm; 26kg
Diagnosis:
Tindakan medis : Bedah minor
Data penatalaksanaan :
Sirkumsisi
Asam mefenamat 500mg/ 8 jam/ oral
Amoxicillin 500mg/ 8 jam/ oral
Edukasi :
Jaga verban tetap kering
Kontrol 3 hari kemudian untuk ganti verban
Data ringkasan :
Anamnesis :
Pasien laki – laki, usia 11 tahun datang ke puskesmas untuk dikhitan. Demam (-). Riw. alergi
obat (-), riw. haemofilia (-), riw. kencing bercabang (-).
TTV :
N : 90 x/menit
R : 20 x/menit
S: 36,6 oC
Pemeriksaan fisik :
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
THT : T1-T1, faring hiperemis (-)
Thoraks : Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen : Peristaltik + kesan normal
Ekstremitas : Edema (-)
Diagnosa :
TTV :
N : 88 x/menit
R : 20 x/menit
S: 36,5 oC
Pemeriksaan fisik :
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
THT : T1-T1, faring hiperemis (-)
Thoraks : Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen : Peristaltik + kesan normal
Ekstremitas : Edema (-)
Diagnosa :
Tanggal : 21 April 2020
Data pasien : Ny. A; 66 th; 156cm; 55kg
Diagnosis: DM Tipe II
Tindakan medis :
Data penatalaksanaan :
Metformin 500mg/ 8 jam/ oral
Edukasi :
Diet rendah kalori
Olahraga 2 – 3x seminggu durasi 30 – 45 menit
Minum obat teratur
Kontrol kadar gula darah minimal 1x sebulan
Data ringkasan :
Anamnesis :
Pasien perempuan, usia 66 tahun datang ke puskesmas untuk kontrol gula darah. Demam (-),
nyeri dada (-), sesak (-), muntah (-), BAB biasa, BAK lancar.
TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
R : 22 x/menit
S: 36,7 oC
Pemeriksaan fisik :
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
THT : T1-T1, faring hiperemis (-)
Thoraks : Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen : Peristaltik + kesan normal
Ekstremitas : Edema (-)
Laboratorium :
GDS : 231
Diagnosa : DM Tipe II
Tanggal : 08 Mei 2020
Data pasien : Ny. A; 51th; 152cm; 58kg
Diagnosis: DM Tipe II
Tindakan medis :
Data penatalaksanaan :
Metformin 500mg/ 8jam/ oral (pc)
Glimepiride 2mg/ 24jam/ oral (ac)
Edukasi :
Diet rendah kalori
Olahraga 2 – 3x seminggu durasi 30 – 45 menit
Minum obat teratur
Kontrol kadar gula darah minimal 1x sebulan
Data ringkasan :
Anamnesis :
Pasien perempuan, usia 51 tahun datang ke puskesmas untuk kontrol gula darah. Demam (-),
nyeri dada (-), sesak (-), muntah (-), BAB biasa, BAK lancar.
TTV :
TD : 130/70 mmHg
N : 78 x/menit
R : 20 x/menit
S: 36,5 oC
Pemeriksaan fisik :
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
THT : T1-T1, faring hiperemis (-)
Thoraks : Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen : Peristaltik + kesan normal
Ekstremitas : Edema (-)
Laboratorium :
GDS : 212
Diagnosa : DM Tipe II
Tanggal : 23 Mei 2020
Data pasien : Tn. E; 42th; 162cm; 75kg
Diagnosis: Hernia Inguinalis
Tindakan medis :
Data penatalaksanaan :
Rujuk ke Rumah Sakit
Edukasi :
Informed consent untuk dirujuk
Data ringkasan :
Anamnesis :
Pasien laki – laki, usia 42 tahun datang dengan keluhan benjolan pada daerah inguinal kanan sejak ±
1 tahun yang lalu. Awalnya benjolan muncul seperti kelereng, lama kelamaan benjolan terasa semakin
membesar seperti telur ayam. Benjolan awalnya keluar masuk, benjolan muncul ketika pasien
mengedan, berdiri atau batuk. Benjolan menghilang ketika pasien berbaring dan istirahat, namun
sekarang benjolan tidak bisa masuk lagi dan dirasakan nyeri. Mual (-), muntah (-).
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 82 x/menit
R : 20 x/menit
S: 37 oC
Pemeriksaan fisik :
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
THT : T1-T1, faring hiperemis (-)
Thoraks : Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen : Peristaltik + kesan normal
Ekstremitas : Edema (-)
Status Lokalis : Tampak benjolan pada inguinal kanan, berukuran ± 6 cm, teraba kenyal,
nyeri tekan. Warna kulit sama dengan daerah sekitarnya.
Diagnosa : Hernia Iguinalis
Tanggal : 15 April 2020
Data pasien : Tn. L; 47th; 175cm; 73kg
Diagnosis: Hemoroid Interna gr. IV
Tindakan medis :
Data penatalaksanaan :
Rujuk ke Rumah Sakit
Edukasi :
Informed consent untuk dirujuk
Data ringkasan :
Anamnesis :
Pasien laki – laki, usia 47 tahun datang dengan keluhan bab keluar darah disertai benjolan pada anus
sejak ± 2 bulan. Benjolan awalnya bisa masuk dengan sendirinya namun sekarang dengan dorongan jari
benjolan sudah tidak bisa masuk lagi. Nyeri (+).
TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 79 x/menit
R : 20 x/menit
S: 36,9 oC
Pemeriksaan fisik :
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
THT : T1-T1, faring hiperemis (-)
Thoraks : Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen : Peristaltik + kesan normal
Ekstremitas : Edema (-)
Status Lokalis : Tampak benjolan pada anus posisi jam 5, benjolan berbentuk bulat berwarna
kemerahan di sekitar anus dengan ukuran 2 x 2 x 2 cm. Nyeri tekan (-), konsistensi kenyal,
mudah digerakkan.
Diagnosa : Hemoroid Interna gr. IV
Tanggal : 23 Juni 2020
Data pasien : Nn. R; 23th; 151cm; 57kg
Diagnosis: Appendicitis Akut
Tindakan medis :
Data penatalaksanaan :
Rujuk ke Rumah Sakit
Edukasi :
Informed consent untuk dirujuk
Data ringkasan :
Anamnesis :
Pasien perempuan, usia 23 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah dialami sejak 2
hari yang lalu. Awalnya nyeri dirasakan di ulu hati dan berpindah ke perut kanan bawah. Mual (+),
muntah (+) frek. 4x, nafsu makan menurun. Demam (+).
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 86 x/menit
R : 20 x/menit
S: 38 oC
Pemeriksaan fisik :
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
THT : T1-T1, faring hiperemis (-)
Thoraks : Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen : Peristaltik + kesan normal. Mc burney sign (+), rovsing sign (+), Blumberg sign
(+)
Ekstremitas : Edema (-)
Diagnosa : Appendicitis Akut
Tanggal : 23 Juni 2020
Data pasien : Ny. W; 40th; 154cm; 60kg
Diagnosis: Appendicitis Akut
Tindakan medis :
Data penatalaksanaan :
Rujuk ke Rumah Sakit
Edukasi :
Informed consent untuk dirujuk
Data ringkasan :
Anamnesis :
Pasien perempuan, usia 40 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah dialami sejak 2
hari yang lalu. Awalnya nyeri dirasakan di ulu hati dan berpindah ke perut kanan bawah. Mual (+),
muntah (+, nafsu makan menurun. Demam (+).
TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 78 x/menit
R : 19 x/menit
S: 38,2 oC
Pemeriksaan fisik :
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
THT : T1-T1, faring hiperemis (-)
Thoraks : Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen : Peristaltik + kesan normal. Mc burney sign (+), rovsing sign (+), Blumberg sign
(+)
Ekstremitas : Edema (-)
Diagnosa : Appendicitis Akut
Tanggal : 29 Mei 2020
Data pasien : Ny. S; 33th; 149cm; 52kg
Diagnosis: Soft Tissue Tumor Mammae Sinistra
Tindakan medis :
Data penatalaksanaan :
Rujuk ke Rumah Sakit
Edukasi :
Informed consent untuk dirujuk
Data ringkasan :
Anamnesis :
Pasien perempuan, usia 33 tahun datang dengan keluhan benjolan pada payudara kanan sejak ± 2
bulan yang lalu. Benjolan dirasakan semakin membesar. Nyeri (-).
TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 88 x/menit
R : 20 x/menit
S: 37 oC
Pemeriksaan fisik :
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
THT : T1-T1, faring hiperemis (-)
Thoraks : Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen : Peristaltik + kesan normal
Ekstremitas : Edema (-)
Status Lokalis : Tampak benjolan pada payudara kiri, berukuran ± 3 cm, teraba padat kenyal,
mobile, tidak terfiksir, nyeri tekan (-).
Diagnosa : Soft Tissue Tumor Mammae Sinistra
Tanggal : 2 Juni 2020
Data pasien : Nn. H; 23th; 156cm; 52kg
Diagnosis: ISK
Tindakan medis :
Data penatalaksanaan :
Scopamin 10mg/ 8jam/ oral
Ciprofloxacin 500mg/ 12jam/ oral
Paracetamol 500mg/ 8jam/ oral
Edukasi :
Minum air minimal 2 liter/ hari
Tidak menahan untuk BAK
Menjaga hygienitis terutama daerah genitalia
Data ringkasan :
Anamnesis :
Pasien perempuan, usia 23 tahun datang dengan keluhan nyeri perut bawah dialami sejak 3 hari yang
lalu. Nyeri juga dirasakan saat pasien berkemih, selain itu pasien sering terbangun malam hari untuk
bak. Demam (+). mual (-), muntah (-).
TTV :
TD : 120/70 mmHg
N : 80 x/menit
R : 22 x/menit
S: 37,5 oC
Pemeriksaan fisik :
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
THT : T1-T1, faring hiperemis (-)
Thoraks : Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen : nyeri tekan supra pubic (+), peristaltik (+) kesan normal
Ekstremitas : Edema (-)
Diagnosa : ISK
Tanggal : 17 Juni 2020
Data pasien : Ny. J; 29th; 158cm; 65kg
Diagnosis: GIP0A0 Gravid 38 minggu 3 hari + Inpartu Kala 1 Fase Laten
Tindakan medis : Pimpin Persalinan
Data penatalaksanaan :
Observasi KU, TTV, DJJ, HIS, kemajuan persalinan
Edukasi :
Rencana persalinan normal
Jika terdapat penyulit pada proses persalinan pasien kemungkinan di rujuk ke
Rumah Sakit
Tidak mengedan jika belum kontraksi
Data ringkasan :
Anamnesis :
Pasien perempuan, usia 29 tahun datang dengan keluhan nyeri perut tembus belakang disertai
pelepasan lendir dan darah sejak pagi jam 08.00.
GIP0A0
HPHT : 22-09-2019
TP : 29-06-2019
TTV :
TD : 140/90 mmHg
N : 88 x/menit
R : 20 x/menit
S: 36,6 oC
Leopold :
LI = TFU : 35 cm, LP : 108 cm, TBJ : 3780 gr, DJJ : 138x/i
LII = PU-KA
LIII = kepala
LIV = BAP
His : 2x durasi 15 – 20 detik
Pemeriksaan dalam :
V/V = tak
Portio = lunak dan tebal
Pembukaan = 3 cm
Ketuban = (+)
Presentase = kepala
Molase = (-)
Penumbungan = (-)
Penurunan =H I
Kesan panggul = normal
Pelepasan = darah dan lendir
Diagnosa : GIP0A0 Gravid 38 minggu 3 hari + Inpartu Kala 1 Fase Laten
Tanggal : 13 Juni 2020
Data pasien : Ny. K; 19th; 154cm; 57kg
Diagnosis: GIP0A0 Gravid 13 minggu + Hiperemesis Gravidarum
Tindakan medis :
Data penatalaksanaan :
IVFD RL 28 tpm
Ondasetron 4mg/ 8jam/ iv
Edukasi :
Jamin intake oral
Minum vitamin
Data ringkasan :
Anamnesis :
Pasien perempuan, usia 19 tahun datang dengan keluhan mual dan muntah frek. >5x sejak tadi sore.
Demam (-), sesak(-), nyeri ulu hati (-). BAK lancar, BAB biasa. Nafsu makan menurun.
GIP0A0
HPHT : 14-03-2020
TP : 21-12-2020
TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 96 x/menit
R : 22 x/menit
S: 37 oC
Leopold :
LI = sulit dinilai
LII = sulit dinilai
LIII = sulit dinilai
LIV = sulit dinilai
Pemeriksaan dalam :
Tidak dilakukan
Diagnosa : GIP0A0 Gravid 13 minggu + Hiperemesis Gravidarum
Tanggal : 15 Juni 2020
Data pasien : Ny. E; 24th; 150cm; 50kg
Diagnosis: GIIPIA0 Gravid 12 minggu + Hiperemesis Gravidarum
Tindakan medis :
Data penatalaksanaan :
IVFD RL 28 tpm
Ondasetron 4mg/ 8jam/ iv
Ranitidin 50mg/ 12jam/ iv
Paracetamol 500mg/ 8 jam/ oral
Edukasi :
Jamin intake oral
Minum vitamin
Data ringkasan :
Anamnesis :
Pasien perempuan, usia 24 tahun datang dengan keluhan mual dan muntah frek. >5x. Demam (-),
nyeri kepala (+), sesak(-), nyeri ulu hati (+). BAK lancar, BAB biasa. Nafsu makan menurun.
GIP0A0
HPHT : 07-03-2020
TP : 14-12-2020
TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 90 x/menit
R : 22 x/menit
S: 36,6 oC
Leopold :
LI = sulit dinilai
LII = sulit dinilai
LIII = sulit dinilai
LIV = sulit dinilai
Pemeriksaan dalam :
Tidak dilakukan
Diagnosa : GIIPIA0 Gravid 12 minggu + Hiperemesis Gravidarum
TTV :
N : 100 x/menit
R : 22 x/menit
S: 38,9 oC
Pemeriksaan fisik :
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
THT : T2-T2, faring hiperemis (+)
Thoraks : Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen : peristaltik (+) kesan normal
Ekstremitas : Edema (-)
Diagnosa : Kejang Demam + Tonsilofaringitis Akut
TTV :
N : 98 x/menit
R : 22 x/menit
S: 36,6 oC
Pemeriksaan fisik :
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
THT : T1-T1, faring hiperemis (-)
Thorax :
I : Simetris bilateral, jejas (-)
P : Vocal fremitus ka=ki
P : Sonor kedua lapang paru
A : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen :
I : Ikut gerak napas, jejas (-)
P : Nyeri tekan (-)
P : Timpani (+)
A : Peristaltik (+) kesan normal
Ekstremitas : Edema (-)
Diagnosa : Commond Cold
TTV :
N : 96 x/menit
R : 22 x/menit
S: 37,8 oC
Pemeriksaan fisik :
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
THT : T1-T1, faring hiperemis (-)
Thorax :
I : Simetris bilateral, jejas (-)
P : Vocal fremitus ka=ki
P : Sonor kedua lapang paru
A : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen :
I : Ikut gerak napas, jejas (-)
P : Nyeri tekan (-)
P : Timpani (+)
A : Peristaltik (+) kesan normal
Ekstremitas : Edema (-)
Diagnosa : Commond Cold
TTV :
N : 92 x/menit
R : 20 x/menit
S: 36,5 oC
Pemeriksaan fisik :
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
THT : T1-T1, faring hiperemis (-)
Thorax :
I : Simetris bilateral, jejas (-)
P : Vocal fremitus ka=ki
P : Sonor kedua lapang paru
A : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen :
I : Ikut gerak napas, jejas (-)
P : Nyeri tekan (-)
P : Timpani (+)
A : Peristaltik (+) kesan normal
Ekstremitas : Edema (-)
Diagnosa : Commond Cold