Anda di halaman 1dari 3

ETIOLOGI

Gangguan Emosi
GANGGUAN
dan Perilaku
PENDENGARAN
Lainnya

KELAINAN ALERGI
ORGAN BICARA MAKANAN

RETARDASI Deprivasi
MENTAL
Lingkungan
GENETIK
HEREDITER &
ETIOLOGI KELAINAN
KROMOSOM

KELAINAN
SENTRAL (OTAK)

AUTISME

MUTISME Digilib.uinsby.ac.id.pdf (diakses 24 april


SELEKTIF
2017)
JENIS-JENIS GANGGUAN BICARA
• Gangguan Berbahasa
  Gangguan bahasa bisa bersifat reseptif atau ekspresif. Gangguan reseptif mengacu pada kesulitan memahami atau
memproses bahasa. Gangguan ekspresif meliputi kesulitan menyusun kata-kata, kosakata terbatas, atau
ketidakmampuan untuk menggunakan bahasa dengan cara yang sesuai secara sosial.

• Gangguan Berbicara
Gangguan bicara meliputi artikulasi, kelancaran, dan gangguan resonansi/fonologi. Gangguan artikulasi
mencakup kesulitan menghasilkan suara dalam suku kata atau mengatakan kata-kata dengan benar sehingga orang
lain tidak dapat mengerti apa yang sedang dikatakan. Gangguan kefasihan mencakup masalah seperti gagap.
• Disartria
  Disartria adalah gangguan bicara yang diakibatkan cidera neuromuscular, gangguan bicara ini diakibatkan luka
pada system saraf, yang pada gilirannya mempengaruhi bekerja baiknya satu atau beberapa otot yang diperlukan
untuk  berbicara.3

• Apraksia Verbal
Apraksia, berasal dari kata ‘apraxia‘. Dimana, ‘a‘ berarti tanpa, ‘praxis‘ berarti perencanaan pergerakan. Jadi
apraksia secara lateral merupakan ‘tanpa perencanaan pergerakan’ atau ‘tanpa perencanaan motorik’. Apraksia
(Apraxia) merupakan suatu gangguan motorik wicara pada sistem saraf (a neurologically-based motor speech
disorder).

Nelson essentials of pediatrics / [edited by] Karen J. Marcdante, Robert M Kliegman.-- Seventh edition. Hal.34-35
www.asha.org/public/speech/disorders/ChildhoodApraxia/ (diakses 24 april 2017)
people.umass.edu/mva/pdf/...08/Mikullitz_Norton_Childhood%20Dysarthria_08.pdf (diakses 24 april 2017)
HUBUNGAN ASI DENGAN KELUHAN UTAMA
Tumbuh kembang dapat berjalan dengan pemberian ASI eksklusif seperti ketrampilan motorik
kasar, motorik halus, kemampuan bicara dan bahasa serta kemampuan sosialisasi dan
kemandirian.
Dari hasil penelitian diatas terbukti secara statistik bahwa lama pemberian ASI Eksklusif
mempunyai hubungan dengan perkembangan anak. Balita dengan riwayat lama pemberian ASI
Eksklusif tidak lebih dari 4 bulan mengalami perkembangan yang menyimpang, yaitu 24%.
Sebaliknya balita yang mendapat ASI eksklusif >4 bulan mayoritas (47%) mempunyai
perkembangan yang tidak menyimpang atau normal. Keadaan ini disebabkan karena anak yang
diberi ASI eksklusif pertumbuhannya akan sesuai dengan tahap tumbuh kembangnya daripada
anak dengan susu formula.

• Soedjatmiko. (2009). Cara Praktis Membentuk Anak Sehat, Tumbuh Kembang Optimal, Kreatif dan Cerdas Multipel. Jakarta
:Penerbit Buku Kompas. Hal 18, 19, 23
• Dudun Nuryanti (2009), Hubungan antara lama pemberian ASI Eksklusif, Status Gizi dan Stimulasi dengan Perkembangan
Motorik Kasar di Kelurahan Batua Kecamatan Manggala Makasar Pada Anak Usia 24 - 36 bulan. Tesis, UNPAD
 

Anda mungkin juga menyukai