PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Autisme terjadi pada 5 dari setiap 10.000 kelahiran, di mana
jumlah penderita laki-laki empat kali lebih besar dibandingkan
penderita wanita. (Maulana, mirza : 2008) dengan kata lain, anak
laki laki lebih rentan menyandang sindrom autisme dibandingkan
anak perempuan.
Survei menunjukkan, anak-anak autisme lahir dari ibu-ibu
kalangan ekonomi menengah keatas. Ketika dikandung asupan gizi
ke ibunya tidak seimbang ( Kompas, 2 maret 2005 ). Hal ini tampak
ketika bayi menolak sentuhan orang tuanya, tidak merespon
kehadiran orang tuanya, dan melakukan kebiasaan-kebiasaan
lainnya yang tidak dilakukan oleh bayi-bayi normal pada umumnya.
(Maulana,mirza:2008).
Sebagian besar penderita autisme mengalami gejala-gejala
negative skizoprenia, seperti menarik diri dari lingkungan, serta,
serta lemah dalam berpikir ketika menginjak dewasa. Sebagian
besar penderita autis, yakni sekitar 75% termasuk dalam kategori
keterlambatan mental. Tetapi sejumlah 10% dari mereka malah
dapat di golongkan sebagai orang jenius.
Sejak autisme mulai dapat dijabarkan dan dikenal mendunia,
berbagai
jenis
penyembuhan
telah
dilakuan.
Beberapa
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
kepada
setiap
anak
autisme
Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi autisme?
2. Bagaimana tipe-tipe autisme?
3. Bagaimana etiologi autisme?
4. Bagaimana epidemiologi autisme?
5. Bagaimana pathway autisme?
6. Bagaimana manifestasi klinis autisme?
7. Bagaimana pemeriksaan autisme dengan konsultasi dan
diagnostik?
8. Bagaimana diet pada autisme?
9. Bagaimana penatalaksanaan autisme?
10. Bagaimana konsep asuhan keperawatan autisme?
11. Bagaimana peran perawat?
1.3.
Tujuan Masalah
1. Mengetahui dan memahami definisi autisme
2. Mengetahui dan memahami tipe-tipe autisme
3. Mengetahui dan memahami etiologi autisme
4. Mengetahui dan memahami epidemiologi autisme
5. Mengetahui dan memahami pathway autisme
6. Mengetahui dan memahami manifestasi klinis autisme
7. Mengetahui dan memahami pemeriksaan autisme dengan
konsultasi dan diagnostik
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. Definisi Autisme
Autisme berasal dari kata auto yang berarti sendiri.
Penyandang autisme seakan-akan hidup dalam dunianya sendiri.
Istilah autisme baru diperkenalkan oleh leo kanner sejak tahun
1943 (Handojo,2008).
Autisme bukan
sindroma
(kumpulan
perkembangan
suatu
gejala)
gejala
penyakit,
yang
terjadi
tetapi
berupa
penyimpangn
perkembangan
yang
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
mengalami
gangguan
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
2. Sistem Limbik
informasi
ini
diduga
merupakan
perangsangan
untuk
prefrontal
seimbang.
mengendalikannya
Mekanisme
kerjanya,
dalam
amigdala
proporsi
memproses
menggunakan
rangsangan
listrik.
Terkadang
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
Kerusakan
pada
daerah
cerebellum
dapat
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
3. Active
but odd
melakukan
antara
12-24
bulan.
Perkembangan
anak
Faktor internal
1. Faktor psikologis
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
mercurymenyebabkan
defisit
kognitif
dan
sosial
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
10
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
11
Prevalensi
atau
peluang
timbulnya
penyakit
autisme
semakin tinggi. Dua puluh tahun yang lalu hanya 2 sekitar 1 dari
10.000 anak terkena autis. Lima tahun yang lalu 1 dari 1000, satu
tahun lama
yang lalu genetik
1 dari 166 anak,
dan saat
ini 1MK
dari: resti
150
anak
atauantibiotik berleb
Partus
Keracunan
logam
infeksi
Pemakaian
setiap tahun timbul sekitar 9000 anak autis baru (dwinoto,2008). Di
Gangguan nutrisi
danyang
oksigenasi
Neurotropin
danorang,
neurotropia
indonesia
berpenduduk
200 juta
hingga saat ini belum
Infeksi jamur
anak dari berbagai tingkat sosial dan kultur. Hasil survei dari
Abnormalitas
pertumbuhanbahwa
sel saraf
beberapa
negara menunjukkan
2-4 anak per 10.000 anak
berpeluang menyandang
autis dengan
rasio 3:1serotinin
untuk anak
Ganggun
keseimbang
danlaki-laki
dopamin
dan perempuan, anak laki-laki lebih rentan menyandang sindrom
autisme
dibandingkan
anak perempuan
Peningkatan
neurokimia
sel saraf(sari, 2009)
Menimbulkan
efek morfin pada ota
Reaksi atensi lebih
lambat
2.5. Woc
MK : perubahan perse
autis
Keterlambatan
dalam dan
berbahasa
Bicara monoton
tidak dimengerti orang lain
hiperaktif
penglihatan
autisme
sempat
lain
Bila kata-kata mulai diucapkan, ia tidak mengerti artinya
Bicara tidak dipakai untuk komunikasi
Ia banyak meniru atau membeo (echolalia)
Beberapa anak sangat pandai menirukan nyanyian, nada,dan
kata-kata tanpa mengerti artinya. Sebagian anak ini tetap tak
dapat bicara sampai dewasa
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
13
tangan
tersebut
melakukan
sesuatu
untuknya.
2. Gangguan dalam bidang interaksi sosial
a. Menolak atau menghindar untuk bertatap mata
b. Tak mau menengok jika dipanggil
c. Sering kali menolak untuk di peluk
d. Tak ada usaha untuk melakukan interaksi dengan orang lain,
lebih asyik main sendri
e. Bila didekti untuk diajak main, ia malah marah
3. Gangguan dalam bidang perilaku
a. Perilaku ang berlebihan (excess) dan kekurangan (deficient)
1) Contoh perilaku yang berlebihan adalah adanya
hiperaktivitas motrik, seperti tidak bisa diam, jalan
mondar-mandir tanpa tujuan yang jelas, melompatlompat,
berputar-putar,
memukul-mukul
pintu
atau
melihat
anak
menangis,
maka
ia
tidak
14
GEJALA-GEJALA
1. Bayi tampak terlalu tenang
(jarang menangis)
2. Terlalu
sensitif,
terganggu/terusik
3. Gerakan
tangan
cepat
dan
kaki
6-12 bulan
1-2 tahun
umur 3 bulan
Perkembangan
motorik
kasar/halus
tampak
sering
normal
1. Sulit bila digendong
2. Menggigit tangan dan
badan
keterlambatan
dan
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
15
menangkap
isyarat
yang
berasal
dari
menendang,
memukul,
menggigit,
dan
mencubit.
Tantrum
Perilaku menjerit, menangis, dan meloncat-loncat.
Masuk atau membuat berantakan
Masuk ke dalam lemari, memberantakkan buku-buku
16
konsumsi
antibiotik
dengan
pemberian
sinbiotic
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
17
e. Psikolog
Psikolog melayani konsultasi mengenai perilaku menyimpang
yang
dialami
oleh
penderita
autisme.
Psikolog
bertugas
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
18
serta
hiperaktivitas
dan
stereotipik.
Untuk
biasanya
digunakan
pada
anak
yang
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
19
disebut
sebagai
intervensi
perilaku
(behaviour
bisa
terkontrol
atau
dibentuk
dengan
sitem
motorik
kasarnya.
Fisioterapi
dan
terapiintregerasi
sensoris akan sangat banyak menolong untuk menguatkan ototototnya dan memperbaiki keseimbangan tubuhnya
6. Terapi sosial
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
20
21
mengancam
perkembangan
otak
kandungan
yang
dosis
tinggi,
serta
air
putih
minimal
dua
liter
gerakan,
kesadaran
tubuh
dan
grafitasi
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
22
untuk
berbagai
macam
terapi
mungkin
bisa
membantu
gangguan
menenangkannya
sehhingga
saraf
pada
lebih
muda
manusia,
bisa
lalu
menerima
23
e.
f.
g.
h.
i.
suatu pembicaraan
9. Menolak mengkonsumsi makanan yang tidak halus
Neurologis
1. Respon yang tidak sesuai terhadap stimulasi
2. Reflek menghisap buruk
3. Tidap mampu menangis ketika lapar
Gastrointestinal
1. Penurunan nafsu makan
2. Penurunan berat badan
Gangguan tingkah laku
Gangguan komunikasi verbal dan non-verbal
1. Sulit bicara
2. Bicara berulang-ulang
Gangguan pola bermain ( tidak suka bermain dengan
teman sebaya)
j. Gangguan sensori ( tidak sensitive terhadap rasa sakit
atau takut)
k. Gangguan respon emosi (sering marah dan tertawa
tanpa alasan)
l. Pemeriksaan fisik
1. Tidak ada kontak mata pada anak
2. Tidak ada expresi non verbal
3. Peka terhadap bau
4. Anak tertarik pada sentuhan (disentuh/ menyentuh)
B. Diagnosa
1. Resiko terjadi trauma berhubungan dengan keinginan
untuk bunuh diri
2. Gangguan komunikasi
verbal
berhubungan
dengan
Intervensi
terjadi 1.Bhsp
Rasional
1. Mempermudah
trauma
proses
berhubungan
dengan keinginan 2.Tidak
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
24
memberikan
keperawatan
2. Mengurangi
benda berbahya
3.Kaji
atau
pantau
perilaku
yang
membahayakan
4.Memberikan
resiko
terjadi
cedera
3. Menstabikan
perilaku pasien
4. Mengetahui
aktivitas
yang
perkembangan
positif
untuk
kemampuan
mengembangkan
kemampuan
5.Ajarkan anak agar 5. Sebagai
mau
bermain
dengan
teman
sebaya
6.Gunakan
tehnik
modifikasi perilaku
yang tepat untuk
alat
atau
dapat
membantu
menghargai
perilaku positif dan
menghukum
jika
mengubah
perilaku pasien
negative
2.
1. Gangguan
1. Mempermudah
komunikasi
verbal
proses
1. Gunakan
irama,
keperawatan
2.
Gerakan
fisik
dan
suara membantu
tubuh
berhubungan
musik
dengan
gerakan
kterlambatan
untuk
dan
perkembangan
intregritas tubuh
gangguan
komunikasi
serta batasannya
intelektual
sampai
membantu
anak
mengenali
anak
memahami
bahasa
2. Menggunakan
kata-kata dengan
kalimat
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
25
singkat
3. Kalimat
sederhanan dan
diulang-ulang
merupakan satu-
yang diperlukan
satunya
berkomunikasi
4. Keluarga
akan
3. Melibaatkan
keluarga
dalam
tindakan terapi
4. Gunakan
tehnik
modifikasi perilaku
yang tepat untuk
menghargai
perilaku positif dan
menghukum
cra
jika
membuat pasien
merasa nyaman,
mendemonstrasi
kan
pada
keluarga
dapat
membantu anak
menerima
intervensi
5. Pemberian
negative
imbalan
hukuman
atau
dapat
membantu
mengubah
3.
perilaku pasien
1. Mempermudah
1. Gangguan
interaksi
sosial
berhubungan
proses
1. Ajak
anak
berinteraksi
memngurangi
dengan
menarik diri
keperawatan
2. Berinteraksi
berinteraksi
dengan
teman
sebayanya
3. Memberikan
sentuhan
anak
anak
untuk
menyendiri
3. Dengan
mengajarkan
berinteraksi anak
pada
tidak menyendiri
4. sentuhan
dilakukan
untuk
mengkaji respon
pasien terhadap
orang lain
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
26
D. Implementasi
1.
mengembangkan
kemampuan
5. Dorong
anak
bermain
agar
dengan
mau
teman-
dapat
mengurangi
yang
dimengerti
4. Libatkan
keluarga
mudah
dalam
melakukan tindakan
5. Beri
reinforcement
(penghargaan
3.
atau
hadiah)
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
27
anak
D. Evaluasi
1. Memantau perilaku anak apakah masih melakuakan
tindakan yang sekiranya membahayakan dirinya
2. Mengobservasi kemampuan anak dalam berkomunikasi,
apakah ada hambatan
3. Mengobservasi anak dalam berinteraksi sosial dengan
orang lain,apakah anak sudah merasa senang dan
nyaman
2.11. Peran perawat
a. Memberikan edukasi pada keluarga
Keluarga memerankan peran yang penting dalam membantu
perkembangan anak, terdekat mereka yang dapat membantu
untuk belajar berkomunikasi, berperilaku terhadap lingkungan
dan orang sekitar, intinya keluarga adalah jendela bagi
pendertia untuk masuk ke dunia luar, walaupun diakui hal ini
bukanlah hal yang mudah.
b. Pendidik
Perawat bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan
pengajaran ilmu kepada ana dan keluarga, karena dalam
merubah tingkah laku merupakan salah satu sasaran dari
pelayanan keperawatan
c. Konseling
Mengidentifikasi perubahan pola interaksi anak terhadap
keadaan sehat sakitnya. Adanya perubhan pola interaksi ini
merupakan dasar dalam perencanaan tindakan keperawatan
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
28
BAB III
APLIKASI TEORI
3.1.
Kasus
Anak R berusia 7 tahun dia selalu berpakaian tidak rapi, dan
dia adalah anak tunggal. Anak R tinggal dengan kedua orang
tuannya tetapi orang tuanya sibuk. Hari ini, pada siang hari dibawa
ibunya ke dokter anak di rumah sakit. Ny. A khawatir karena sejak
beberapa bulan yang lalu anak R susah berbicara saat dipanggil
pun tidak dapat menyebutkan namanya sendiri dan suaranya
kurang jelas, ia sering menyendiri dan sering tertawa sendiri.
Sejak kecil, anak R mengalami tekanan batin dari orang
tuanya sehingga anak mengalami hambatan berbicara dan
interaksi sosialnya mengalami kesusahan. Anak R paling benci
sekali dengan ibunya, karena ibunya sering menekan.
Anak R menganggap perilakunya sudah benar, tidak ada
kesalahan dalam berperilaku. Sebenarnya, ia tidak ingin menyendiri
.tetapi karena sering ditinggal orang tuannya, anak R
merasa
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
29
3.2.
II.
: Ruang Mawar
: 1 Mei 2015
IDENTITAS KLIEN
Inisial
Tanggal Pengkajian
: An.R
: 1 Mei 2015
Umur
RM No.
: 7 tahun
: 10.1010.11
Informan
: Ny.A
(L/P)
ALASAN MASUK
Ibu klien mengatakan sejak beberapa bulan yang lalu An.R
susah berbicara dan suaranya kurang jelas menyendiri dan
sering tertawa sendiri
III.
FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Ya
Tidak
2. Pengobatan sebelumnya.
V
Berhasil
kurang berhasil
tidak berhasil
3.
Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
p
x
7
30
berhubungan
dengan
Tidak
Hubungan keluarga
--------------------
Gejala
Riwayat pengobatan
---------
---------------
Masalah Keperawatan :
Keluarga klien tidak ada yang pernah mengalami
gangguan jiwa
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Adanya tekanan batin dari orang tuanya sehingga anak
mengalami hambatan berbicara dan interaksi sosialnya
mengalami kesusahan.
Masalah Keperawatan :
Koping individu tidak efektif
IV.
FISIK
1. Tanda vital
:
TD : 100/80 mmHg
S : 37 o C
2. Ukur
:
TB :130 cm
3. Keluhan fisik
:
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
N
RR
: 90 x/menit
: 22 x/menit
BB
: 36 kg
V
31
Ya
Tidak
Jelaskan
:
Klien tidak mengalami gangguan pada
fisiknya
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
V.
PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan :
7
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
Jelaskan
:
7
Klien adalah anak tunggal , klien tinggal dengan kedua
orang tuannya tetapi orang tuanya sibuk
Masalah Keperawatan:
Koping keluarga tidak efektif
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
:
Klien mengatakan menyukai warna kulitnya , karena
terlihat putih dan bersih
b. Identitas diri
:
Klien mengatakan bahwa dirinya adalah siswa SD
dan merasa puas sebagai laki-laki
c. Peran
:
Klien mengatakan ia adalah siswa SD yang merasa
dia sudah baik sebagai anak
d. Ideal diri
:
Klien mengatakan sebenarnya
ia
tidak
ingin
32
e. Harga diri
:
Klien mengatakan ia sudah benar berperilaku seperti
ini dan mengganggap bahwa perilakunya sudah
benar
Masalah Keperawatan
komunikasi
verbal
ketidakmampuan
mengungkapkan perasaan
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Klien mengatakan ia yakin dengan agamanya
b. Kegiatan ibadah
:
Klien mengatakan ia sering lupa sholat
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
VI.
STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak rapi
Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan :
Klien berpakaian seperti biasa tetapi tidak rapi
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah pada penampilan klien
2. Pembicaraan
Cepat
Keras
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
33
Gagap
Inkoheren
Apatis
Lambat
v
Membisu
Tidak mampu memulai
pembicaraan
v
Jelaskan :
Klien
bila
berkomunikasi
dengan
orang
lain
pembawaanya lambat dan tidak lancar serta tidak dapat
menyebutkan namnya sendiri
Masalah Keperawatan :
Hambatan komuikasi verbal
berhubungan
dengan
Tremor
Kompulsif
Jelaskan :
Klien lebih banyak diam dan melamun tidak mau
berinteraksi
Masalah Keperawatan :
Kelemahan interaksi sosial
berhubungan
dengan
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
34
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
35
Jelaskan :
Klien tidak ada gangguan memori
Masalah Keperawatan :
Klien tidak ada masalah keperawatan
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih
Tidak mampu konsentrasi
v
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :
Klien tidak mampu berkonsentrasi
Masalah Keperawatan :
Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan
keterlambatan dan gangguan intelektual
13. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan
Gangguan bermakna
Jelaskan :
Tidak ada gangguan untuk kemampuan penilaian
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
14. Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang diderita
Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
V
Jelaskan :
Klien sering marah terhadap ibunya karena ditekan
Masalah Keperawatan :
Risiko perilaku kekerasan
VII.
3.
4.
5.
6.
bantuan
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
Mandi
Bantuan minimal
Bantuan total
V
Berpakaian/berhias
Bantuan minimal
Bantual total
Istirahat dan tidur
V
Tidur siang lama
: tidak pernah
Tidur malam lama
: 22.30 WIB s/d 06.00 WIB
Kegiatan sebelum / sesudah tidur : Mandi dan makan
Penggunaan obat
V
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
36
Bantuan minimal
Bantual total
7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan
Ya
Perawatan pendukung
Ya
8. Kegiatan di dalam rumah
Mempersiapkan makanan
Ya
Menjaga kerapihan rumah
Ya
Mencuci pakaian
Ya
Pengaturan keuangan
Ya
9. Kegiatan di luar rumah
Belanja
Ya
Transportasi
Ya
Lain-lain
Ya
Jelaskan
:
Klien sering menyendiri dan tertawa sendiri
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
VIII.
Mekanisme Koping
Adaptif
Bicara dengan orang lain
Mampu menyelesaikan masalah
Teknik relaksasi
Aktivitas konstruktif
Olahraga
Lainnya _______________
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
v
v
V
V
V
V
V
v
Maladaptif
Minum alkohol
Reaksi
lambat/berlebih
Bekerja berlebihan
Menghindar
Mencederai diri
Lainnya
berkelahi, merokok
Masalah Keperawatan :
Klien lebih sering melakukan hal yang tidak baik
IX.
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
37
sekolahnya
Masalah dengan pekerjaan, spesifik :
Klien belum bekerja
Masalah dengan perumahan, spesifik :
Klien tidak pernah bersih-bersih rumahnya
Masalah ekonomi, spesifik :
Klien tidak ada masalah ekonomi
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik :
Klien tidak pernah memeriksakan kesehatannya ke
X.
system pendukung
Faktor presipitasi
penyakit fisik
Koping
obat-obatan
Lainnya :
Masalah Keperawatan :
Koping individu tidak efektif
XI.
Data lain-lain
Tidak ada
XII.
Aspek Medik
Diagnosa Medik
: Autisme
Terapi Medik : Terapi individu, terapi kelompok,
lingkungan.
XIII.
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
38
terapi
B. Analisa Data
No
1.
Ds
Data
orang
mengatakan
Etiologi
tua Ketidakmampuan
bahwa mengungkapkan
suaranya
Problem
Hambatan
komunikasi
verbal
kurang
jelas
Do :
-
bericara lancar
Anak saat dipnggil
tiak
dapat
meyebutkan
namanya
tapi
sendiri
kadang anak
tersebut
melamun
dan
2.
tangannya
Kelemahan
berinteraksi dengan
orang
dengan temannya
lain
Do :
- Anak terlihat diam
-
dan melamun
Anak
sering
menyendiri
3.
dan
tertawa sendiri
Ds
:
Anak
menganggap
pola
perilakunya
benar,
anak
Setiap harinya
R
melakukan
tidak
baik,
sering
hal
yang
sehingga
Sistem Neurobehavior
Do : anak R sering
Asuhan Keperawatan Autisme
menyendiri,
merasa
39
C. Diangnosa keperawatan
1. Hambatan komunikasi
verbal
berhubungan
dengan
dapat
dengan
dengan
gangguan fisiologis
D. Intervensi
Data
Tujuan
Intervensi
o
1.
Hambatan
Setelah
1. BHSP
komunikasi
dilakukan
2. Bicara jelas
ketidakmampu
keperawatan
dan
an
selama
gunakan
mengungkapk
jam diharapkan
2x24
perasaan hambatan
yang
berkurang
tua
mengataka
dengan
kriteria
hasil
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
kalimat
sederhana
3. Gunakan
ditandai komunikasi
dengan
- Orang
1. Menciptakan
hubungan
an
Rasional
40
saling percaya
2. Agar
anak
mudah
mengerti
3. Kontak
mata
pendekatan
dapat
meng-
tatap muka
expresikan
untuk
minat
yang
anaknya
susah
-
- Anak
dapat
berbicara
Anaknya
tidak dapat
berbicara
meningkat-
hadiah atau
kan perasaan-
pujian atas
nya
-Anak
keberhasila
dapat
murni
4. Meningkatkan
anak
dalam
belajar
n anak
berbicara
dengan
-
berhadapan
4. Berikan
lancar
Anaknya
saat
dengan
lancar
-Anak
tidak
melamun
dibanggil
tidak dapat
menyebut
namanya
2.
sendiri
Kelemahan
1. Anak
autis
dengan
dapat merasa
berhubungan
keperawatan 2 x
perlahan
terancam
dengan
24
jngan
atas
ketidakmampu
diharapkan
memaksaka
rangsangan
an
untuk anak
jam
dapat
lain dengan
n interaksi
2.Memberi
teman
dukungan
suatu
yang gencar
2. Kehadiran
orang
yng
telah
ditandai sebayanya
pada anak
Kriteria hasil
dipercaya
dengan
- Anak
dapat
untuk
- Orang
tua
dapat
berhubunga
berinteraksi
memberi rasa
mengataka
n
dengan
sosial
aman
n
anak
orang lain
3. Mempertahan
dengan
pasif dalam
3.Sampaikan
kan
temannya
berinteraksi
sikap yang
- Anak tidak lagi
hubungan
dengan
hangat
diam
dan
saling
temannya
melamun
percaya
- Anak terlihat
serta
tidak
diam saja
yang
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
41
dan
menyendiri
melamun
- Anak sering
dan
tertawa
sendiri
menyendiri
dan tertawa
3.
sendiri
1.Ketidakefektif Setelah
an
Tindakan
koping dilakukan
mandiri :
individu
tindakan
berhubunga
keperawatan
dengan selama
fisiologis
mengontrol
1. BHSP
2. Ajarkan
2X24
gangguan
emosi.
Kriteria hasil :
1. Klien
1. Mempermuda
akan
mempelajari
keterampilan
klien
proses
keperawatan
2. Penggunaan
untuk
penyaluran
menggunak
yang
sesuai
an
untuk
stress
penyaluran
akan
stress yang
mengurangu
sehat
kecelakaan
(misalnya
olahraga)
penyelesaian 3.
evaluasi
akibat
perilaku
agresif.
masalah dan
perilaku
3. Klien
koping yang
bertujuan
memperoleh
efektif
untuk
manfaat
membantu
tindakan
klien
menganalisis
mempelajari
perilaku
ketrampilan
mempelajari
komunikasi
cara-cara
dan perilaku
efektif
disfungsion
mempertahan
al
kan
dari
dan
untuk
fungsi
yang sehat.
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
42
E. Implementasi
N
Tanggal
o
dx
1.
Tindakan
Respon
Paraf
keperawatan
02
mei 1. Membina
2015
09.00 wib
1.
hubungan
mau Kita
saling berkomunikasi
2. Anak dapat merespon
percaya
2. Mengkaji
Kita
saat dipanggil
konsentrasi
dan
Klien
anak
memberikan
pertanyaan
sederhanan
misalnya
memanggil
nama
anak
3. Berkomunikasi
dengan
3.
:
4.
Anak dapat
memehami
Anak
menjadi
antusias
kalimat
dalam
belajar
sederhana
4. Memberikan
imbalan jika anak
berhasil mengikuti
2.
02
perawat
mei 1. Membina
2015
14.00 wib
hubungan
1. Klien
saling
mau Kita
berkomunikasi
percaya
2. Anak mau merespon Kita
2. Melakukan dengan
interaksi
yang
perlahan
jangan
dilakukan meskipun
memaksa
anak
hanya kontak mata
interaksi
dengan
penguatan
yang
serta
diri
dengan senyuman
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
43
mempererat
Kita
dan pelukan
3. Menyampaikan
3.
03
mei
2015
08.00 wib
saling
1. Mempermudah
inetraksi
percaya
pasien
2. Mengajarkan klien 2. Pasien
penyaluran
stres
dengan olahraga
3. mengevaluasi
perilaku
membantu
untuk
klien
mengikuti
Kita
dengan
dapat
proses
Kita
terapi
3. Perilaku hal yang
tidak
baik
berkurang
Kita
mempelajari
ketrampilan
komunikasi
dan
perilaku
F. Evaluasi
N
Dx/tanggal
Evaluasi
o
1.
2.
3.
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
44
Paraf
BAB IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Autisme adalah ketidakmampuan perkembangan yang
biasanya terlihat sebelum usia dua setengah tahun dan ditandai
dengan gangguan pada
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
45
sejak
dini,
untuk
mengurangi
keterlambatan
perkembangan anak.
Orang tua pada dasarnya seharusnya ikut berperan serta
dalam
perkembangan
anak
menuju
dewasa,
dan
tetap
DAFTAR PUSTAKA
1. Speer, Katheleen M. 2007. Rencana Asuhan Keperawatan
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
46
Sistem Neurobehavior
Asuhan Keperawatan Autisme
47