Anda di halaman 1dari 2

Judul Laporan : Kesehatan Lingkungan: Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan dan

Minuman (La Rottie)

Latar Belakang
Pengawasan secara umum merupakan serangkaian kegiatan yang diawali pengamatan kasat
mata, pengujian, penelitian dan survey guna memastikan kesesuaian apakah sudah memenuhi
standar atau belum.
Upaya higiene dan sanitasi tempat pengelolaan makanan merupakan kebutuhan utama
terhadap terwujudnya makanan yang aman, oleh karena itu keadaan higiene dan sanitasi tempat
pengelolaan makanan tidak memenuhi syarat akan memperbesar kemungkinan pencemaran serta
kerusakan makanan yang ada sejak dimulai dari proses pengadaan bahan sampai pada penyajian
makanan. Keadaan higiene dan sanitasi tempat pengelolaan makanan yang memenuhi syarat
adalah merupakan faktor penjamin untuk tersedianya makanan aman, yang merupakan menjadi
tanggung jawab pemerintah bersama masyarakat, khususnya pengusaha tempat pengelolaan
makanan tersebut.
Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan dan Minuman (TPM) bertujuan untuk melindungi
konsumen dari kemungkinan terjadinya keracunan makanan. Tempat Pengelolaan Makanan dan
Minuman (TPM) terdiri dari jasa boga, rumah makan, warung makan, sentral makanan jajanan,
dan TPM lainnya memiliki potensi yang cukup besar untuk menimbulkan gangguan kesehatan
atau penyakit bahkan keracunan akibat makanan yang dihasilkannya.
Menurut Kepmenkes 1098/2003 tentang persyaratan Higiene Sanitasi tempat pengelolaan
makanan dan restoran, bahwa masyarakat perlu dilindungi dari makanan dan minuman yang
tidak memenuhi persyaratan higiene sanitasi yang dikelola rumah makan dan restoran agar tidak
membahayakan kesehatan. Persyaratan fasilitas sanitasi yang terdiri dari : air bersih, air limbah,
toilet, tempat sampah, tempat cuci tangan, tempat mencuci peralatan, tempat pencucian bahan
makanan, fasilitas penyimpanan pakaian (locker karyawan) dan peralatan pencegahan masuknya
serangga dan tikus.

Permasalahan
Masih banyak tempat pengelolaan makanan yang tidak memenuhi indikator, sehingga perlunya
dilakukan pengawasan tempat pengelolaan makanan secara berkala.

Perencanaan (metode penyuluhan)


 Sebelum melakukan pengawasan tempat pengelolaan makanan dan minuman, dilakukan
pendataan tempat-tempat makan dan minuman yang berada di wilayah kerja Puskesmas
Margadadi.
 Setelah data terkumpul akan dilakukan pembuatan jadwal pengawasan tempat
pengelolaan makanan dan minuman.
 Persiapan berkas indikator yang akan dinilai, dan bila memang tempat pengelolaan
makanan sudah pernah dilakukan pengawasan, maka persiapkan berkas pengawasan
sebelumnya untuk dilakukan evaluasi apakah indikator yang belum terpenuhi sudah
diperbaiki atau belum.

Pelaksanaan (Intervensi)
Pengawasan tempat pengelolaan makanan dan minuman ini dilakukan tanpa sepengetahuan
pemilik tempat makan yang akan kita lakukan pengawasan. Hal tersebut dilakukan untuk melihat
secara langsung dan nyata situasi yang terjadi di tempat makan tersebut.
Pengawasan ini dilakukan sesuai urutan indikator yang sudah disiapkan sebelumnya.
Pemeriksaan dilakukan dengan cara inspeksi dan wawancara. Setelah penilaian dilakukan, maka
dapat dilakukan dokumentasi beberapa tempat yang memang belum sesuai dengan indikator,
dokumentasi tersebut dilakukan untuk evaluasi berkala.
Bila penilaian sudah selesai, maka akan dilakukan pemaparan hasil penilaian sesuai indikator,
dan memberikan saran untuk indikator yang memang belum tercapai.

Monitoring dan evaluasi


Monitoring akan dilakukan oleh pemegang program di Puskesmas Margadadi dengan kepala
puskesmas setiap hari, sedangkan untuk evaluasi dilakukan setiap bulan.

Anda mungkin juga menyukai