A. PENDAHULUAN
Dengan meningkatkan kebutuhan masyarakat terhadap makanan yang
disediakan di luar rumah, maka produk produk makanan yang disediakan oleh
perusahaan atau perorangan yang bergerakan dalam usaha penyediaan
makanan untuk kepentingann umum, haruslah terjamin kesehatan dan
keselamatannya. Hal ini hanya dapat terwujud bila ditunjang dengan keadaan
Hygiene dan Sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang baik dan
dipelihara secara bersama pengusaha dan masyarakat.
TPM yang dimaksud meliputi Rumah makan dan Restoran, Jasaboga atau
Catering, Industri makan, kantin, warung, depot, pedagang kaki lima, pedagang
keliling dan sebagainya.
Sebagai salah satu jenis tempat pelayanan umum yang mengelolah dan
menyediakan makanan bagi masyarakat banyak, maka TPM memiliki potensi
sangat besar yang cukup besar untuk menimbulkan gangguan kesehatan atau
penyakit bahkan keracunan akibat dari makanan yang dihasilkannya. Dengan
demikian kualitas makanan yang dihasilkan, disajikan dan di jual oleh TPM harus
memenuhi syarat syarat kesehatan. Salah satu syarat kesehatan TPM yang
penting dan mempengaruhi kualitas Hygiene Sanitasi makanan tersebut adalah
factor penjamaah, alat penyajiannya serta tempat atau lokasi TPM yang akan
mudah terjadinya kontaminasi makanan oleh mikoroorganisme seperti bakteri,
jamur, virus dan parasit serta bahan bahan kimia yang menimbulkan resiko
terhadap kesehatan.
B. LATAR BELAKANG
Makanan dan minuman merupakan salah satu kebutuhan pokok yang
diperlukan manusia untuk hidup, tumbuh dan berkembang biak serta
berproduksi. Sehingga makanan dan minuman tersebut harus mengandung
unsur gizi (nutrisi), aman dan utuh (wholesomeness) dan terjamin kebersihan dan
sanitasinya (hygiene).
Dengan melihat potensi makanan jajanan yang demikian besar dan tingkat
kerawanan makanan jajanan tetap dapat memenuhi persyaratan kebersihan dan
sanitasi. Pengawasan makan jajanan dapat dilaksanakan dengan melakukan
Inspeksi sanitasi.
Inspeksi sanitasi pengolahan makanan adalah upaya untuk
mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapan yang dapat
atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan, sehingga
sangat penting sekali untuk dilaksanakan inspeksi sanitasi tempat pengolahan
makanan di lingkungan kerja Puskesmas Setu I
Kurangnya pengetahuan pengelola makanan dalam mengolah makanan
dapat mengakibatkan dampak yang merugikan konsumen. Oleh karena itu untuk
menjaga supaya makanan dan minuman tersebut aman, hygiene sanitasi sangat
diperlukan pengolahan makanan dan minuman secara tepat dan benar sehingga
terhindar dari kemungkinan risiko gangguan Penyakit Bawaan Makanan (PBM)
terutama yang disebabkan oleh mikroba seperti disentri, thypus, kolera dan
sebagainya diperlukan pengawasan terhadap tempat pengolahan makanan dan
minuman yang ada di masyarakat seperti di restoran, rumah makan, jasa boga,
makanan jajanan dan industri makanan rumah tangga guna mencegah
terjadinya wabah penyakit yang ditularkan melalui makanan. Setelah
didapatkannya temuan TPM yang tidak memenuhi syarat kesehatan maka
segera di tindak lanjuti untuk dilakukan sesuai aturan.
Dalam pencapaian target, kegiatan program Penyehatan Tempat
Pengelolaan Makanan (TPM) di laksanakan berkesinambungan hal ini sejalan
dengan visi dan misi Puskesmas Setu I. Visi Puskesmas Setu I yaitu
Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Dasar Paripurna Menuju Setu Sehat Mandiri
melalui peningkatan kompetensi dan kemampuan pelayanan Kesehatan sesuai
dengan Misi Puskesmas Setu I yang telah ditetapkan adalah :
1. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme sumber daya manusia
2. Meningkatkan kinerja dan mutu kesehatan yang berorientasi pada
kebutuhan dan harapan masyarakat
3. Meningkatkan sarana dan prasarana berstandar nasional
4. Meningkatkan pengelolaan manajemen Puskesmas secara efektif dan
efisien
5. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
Agar kegiatan Program Penyehatan Pengelolaan Makanan (TPM) ini
dapat berjalan dengan lancar di perlukan peran lintas program dan peran lintas
sector dalam pelaksanaannya. Peran serta lintas program dan lintas Lintas
Sektor. Adapun Peran Lintas Sektor dan Lintas Program adalah sebagai berikut:
1. Lintas Sektor
Satpol PP, kelurahan serta Tokoh masyarakat dalam sasaran wilayah TPM
yang akan dilakukan Pembinaan dan Pemeriksaan/ Sampling Makanan dan
minuman dan Pengelola/penanggung jawab TPM selaku penerima informasi,
menyebarluaskan informasi, pelaksana kegiatan dan pemantau TPM
2. Lintas Program
Berkoordinasi dengan program promkes, Gizi dalam melaksanakan program
penyehatan makanan dan Minuman, Tata Usaha terlibat dalam pemenuhan
sarana dan prasarana pelaksanaan kegiatan penyehatan pengelolaan
makanan minuman (TPM)
C. TUJUAN
C1. Tujuan Umum
- Untuk mengetahui persyaratan sanitasi tempat pengelolaan makanan
(TPM) dan mampu menerapkan persyaratan dan teknik pembersihan atau
pemeliharaan di ruangan tempat pengelolaan makanan (TPM) agar
terhindar dari resiko pencemaran.
- Meningkatkan kemampuan masyarakat didalam pengelolaan Makanan
yang sehat Aman dan Hygienis.
F. SASARAN
Semua TPM yang ada di wilayah kerja Puskesmas, meliputi :
Jasa Boga (Catering), Kantin Sekolah, Warung Makan, industri makanan Rumah
Tangga.
BULAN
No Kegiatan
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des
1 IS TPM √ √ √
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi kegiatan penyehatan TPM dilakukan setiap Bulan, dikatakan tercapai
bila TPM yang dikunjungi sebesar 80% dari target bulanan komulatif dan semua
TPM yang dikunjungi memenuhi syarat, untuk kegiatan sampling dievaluasi
setiap selesai pelaksanaan kegiatan dan dilaporkan melalui e-monev HSP