Anda di halaman 1dari 10

INSPEKSI SANITASI

TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU)


No. SOP/UKM/
Dokumen
No. Revisi 0
SOP
Tanggal 02 Januari 2015
Terbit
Halaman 1/3
UPTD H. Hedwico
KESEHATAN Rochiano,dr.MM
PUSKESMAS NIP. 196412152002121001
KAWALI

Inspeksi sanitasi tempat-tempat umum adalah salah satu pengawasan yang


dilakukan oleh sanitarian baik Puskesmas maupun dinas kesehatan terhadap
1. Pengertian
tempat-tempat umum seperti hotel, terminal, stasiun, kolam renang, salon,
rumah sakit, Puskesmas, perkantoran dll.

Pengendalian secara terus menerus terhadap suatu keadaan atau kegiatan


2. Tujuan serta melakukan tindakan atau koreksi terhadap keadaan atau kegiatan yang
menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan yang dapat merugikan
kesehatan masyarakat.

SK Kepala Puskesmas No....... Tentang Penyelenggaraan Kesehatan


3. Kebijakan
Lingkungan

1. UU No. 36/2009 tentang Kesehatan


2. Persyaratan Kesling Tempat-tempat Umum, Depkes RI, 1993
3. KMK No. 1204/2004 tentang Persyaratan Kesling Rumah Sakit
4. KMK No. 1428/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesling
Puskesmas
4. Referensi 5. PMK No. 061/1991 tentang Persyaratan Kolam Renang dan Pemandian
Umum
6. PMK No. 80/1990 tentang Persyaratan Kesling Hotel
7. Pedoman Umum Program Pariwisata Sehat, Depkes RI, 1999
8. Pedoman Umum Sarana dan Bangunan Umum, Depkes RI, 2002
9. KMK No. 288/2003 tentang Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan
Umum
5. Prosedur 1. Persiapan
 Membuat rencana jadwal kunjungan pemeriksaan secara
periodik, setiap tempat-tempat umum harus di kunjungi setiap 6 bulan
sekali.
 Menentukan rencana jadwal pemeriksaan lengkap dengan
sasaran pemeriksaan, lengkap dengan nama dan alamat.
 Persiapkan surat tugas dan tanda pengenal lainnya seperti label
nama.
 Mempersiapkan isntrumen pemeriksaan
- Formulir pemeriksaan
- Berita Acara
- Visum Kunjungan
- Buku pemeriksaan
- Peralatan
2. Pemberitahuan
Untuk pemberitahuan tergantung tujuan, jika untuk melihat kenyataan
sebenarnya tidak perlu dilakukan pemberitahuan atau inspeksi sanitasi
mendadak tetapi untuk menghindari pemilik tempat-tempat umum pergi
maka lebih baik ada pemberitahuan secara lisan atau tertulis, sebaiknya
pemberitahuan dikirim dengan surat resmi yang merupakan dokumen
otentik yang ditandatangani kepala dinas.
3. Kunjungan
 Persiapkan mental petugas dan hal – hal yang memperlancar
kunjungan seperti alat transfortasi, rencana kunjungan serta mapping.
 Bila ada pemberitahuan, usahakan membuat perjanjian melalui
telpon dengan menetapkan waktu.
 Kedatangan ke lokasi secara sopan dengan cara melapor terlebih
dahulu dan menunggu sesuai dengan ketentuan setempat.
 Pakailah tanda pengenal secara mudah dilihat dan memperlihatkan
surat tugas.
 Utarakan maksud dan tujuan kunjungan anda kepada pengusaha
sampai mendapat pengertian dan kerelaan untuk diperiksa.
 Yakinkan kepada diri sendiri dan kepada pengusaha bahwa
pemeriksaan bukan untuk mencari kesalahan, tetapi justru mambantu
peningkatan keadaan yang belum baik dengan cara menunjukan
keadaan tersbut dan cara memperbaikinya yang harus dilakukan
untuk kepentingan pengusaha sendiri bukan untuk pemeriksa.
 Berikanlah umpan balik setiap kali melakukan pemeriksaan dan
kemukakan pula alasan-alasannya serta cara mengatasinya.
 Setiap melakukan kunjungan selalu bersifat correct (teliti), dan
bersifat membina. Bila ditemukan kekeliruan berikan cara
mengatasinya yang dapat dilaksanakan dan bukan yang tidak
mungkin dikerjakan.
 Pamitlah setelah selesai melakukan kunjungan dan meminta maaf
kalau ada hal-hal yang mengganggu karena kunjungan tersebut.
4. Pemeriksaan
 Lakukan pemeriksaan dengan observasi maupun pengukuran sesuai
formulir
 Observasi dan pengukuran meliputi;
 Kebersihan secara umum
 Kebersihan dan kerapihan karyawan
 Ada tidaknya binatang pengerat dan peliharaan
 Pengukuran pencahayaan bila diperlukan
 Sistem pembuangan air limbah
 Kondisi bangunan
 Penyediaan Air Bersih
 Kebisingan
 Tempat sampah
 Jamban dan urinoir
5. Penilaian
 Penilaian fisik
Penilaian ini direalisasikan dalam bentuk chek list dengan sistem
bobot nilai, nilai baik atau memenuhi syarat jika mencapai 70% atau
lebih.
 Penilaian kualitas
o Pemeriksaan kualitas air bersih
o Pemeriksaan kualitas udara
o Pemeriksaan kualitas air limbah
 Kesimpulan pemeriksaan
o Dari kedua pemeriksaan tersebut diambil suatu kesimpulan hasil
pemeriksaan setelah diperoleh hasil pemeriksaan laboratorium.
6. Pengambilan gambar
Bila memungkinkan maka dilakukan pengambilan gambar yang berguna
untuk
 Melihat perubahan yang terjadi pada setiap pemeriksaan
 Memotivasi pengusaha untuk mau malakukan pembenahan dan
perbaikan
 Bahan penyuluhan dan laporan kegiatan
7. Buku Pemeriksaan Tempat Tempat Umum
 Setiap Tempat Tempat Umum disediakan Buku Pemeriksaan Tempat
Tempat Umum dengan maksud untuk menuliskan riwayat dari waktu
ke waktu sehingga dapat diikuti perkembangan penyehatannya.
 Untuk setiap penjamah diberikan buku kesehatan penjamah yang
merupakan catatan riwayat kesehatannya.
8. Penyuluhan dan Diskusi
Selama kunjungan lakukan penyuluhan dan motivasi, baik mengenai
hasil pemeriksaan maupun persyaratan yang harus diikuti serta saran
teknis lainnya.
9. Pencatatan dan Pelaporan
Hasil kegiatan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas dan Dinas
Kesehatan

6. Unit - Lintas program (Promkes, Pet. TB, Pet. Diare, Surveilans, Pet. DBD,
Terkait dll)
- Lintas sektor (Kelurahan, Kecamatan, dll)

INSPEKSI SANITASI

TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU)


No. Kode : DT/UKM/01
Daftar Terbitan :
Tilik No. Revisi :0 UPTD
Dinkes. Tgl Mulai Berlaku : 02 Januari 2015 Kesehatan
Kab.Ciamis Halaman : 1/1 Puskesmas DTP
Kawali
Unit :………………………………………………………………….....
Nama Petugas :…………………………………………………………………….
Tanggal Pelaksanaan : ……………………………………………………………………

N KEGIATAN YA TIDA TIDAK


O K BERLAKU
1. Petugas membuat rencana jadwal kunjungan
pemeriksaan secara periodik, setiap tempat-tempat
umum harus di kunjungi setiap 6 bulan sekali
2. Petugas memberitahukan secara lisan atau tertulis,
sebaiknya pemberitahuan dikirim dengan surat resmi
yang merupakan dokumen otentik yang ditandatangani
kepala dinas.

3. Petugas melakukan kunjungan


Petugas melakukan pemeriksaa dengan observasi
4. maupun pengukuran sesuai formulir
Observasi dan pengukuran

Petugas melakukan Penilain fisik dan kualitas serta


5. mengambil kesimpulan pemeriksaan
Petugas melakukan pengambilan gambar
6.
Petugas memeriksa buku pemeriksaan pengolahan
7. makanan
8. Petugas melakukan penyuluhan dan Diskusi
9. Pencatatan dan pelaporan
Petugas mencatat hasil IS dan laporkan ke Kepala
Puskesmas dan Dinas Kesehatan.
Jumlah

Compliance rate (CR) ……………………%.

Kawali, ....................…
Pelaksana/ Ouditor

(………………
………………)
INSPEKSI SANITASI RUMAH
No. Dokumen DT/UKM/
No. Revisi 0
SOP Tanggal Terbit 02 Januari 2015
Halaman 1/2
UPTD H. Hedwico Rochiano, dr
KESEHATAN MM
PUSKESMAS NIP. 196412152002121001
DTP KAWALI

Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau


hunian dan sarana pembinaan keluarga,
1. Pengertian
yang dilakukan dalam inspeksi sanitasi rumah adalah melakukan
pengamatan dan pemeriksaan terhadap kondisi sarana sanitasi rumah.
2. Tujuan 1. Mengetahui apakah rumah tersebut memenuhi syarat
kesehatan atau tidak
2. Mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat
penghuninya

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No....... Tentang Penyelenggaraan Kesehatan


Lingkungan

1. Keputusan Menteri Kesehatan no. 829/Menkes/SK/VII/1999


4. Referensi tentang persyaratan kesehatan perumahan
2. Pedoman Tekhnis Penilaian Rumah Sehat, Depkes RI, 2002

1. Persiapan
Siapkan : Formulir Inspeksi sanitasi, ballpoint.
2. Pelaksanaan
a. Perhatikan komponen rumah, seperti :
Langit-langit, dinding, lantai, jendela, ventilasi, lubang asap
dapur.
b. Perhatikan dan periksa sarana sanitasi, seperti :
sarana air bersih, jamban, sarana pembuangan air limbah,
tempat sampah
c. Cari informasi perilaku penghuni :
- Membuka jendela kamar
5. Prosedur
- Membersihkan rumah dan halaman
- Membuang tinja bayi/balita di WC
- Membuang sampah
- PSN-3M
- Kebiasaan berobat
d. Cari informasi lainnya, seperti :
- Kotak P3K
- Letak kandang ternak
e. Buat kesimpulan hasil IS
3. Pencatatan dan pelaporan
4. Catat hasil IS dan laporkan ke Kepala Puskesmas dan Dinas
Kesehatan.

- Lintas program (Promkes, Pet. TB, Pet. Diare, Surveilans, Pet.


6. Unit Terkait
DBD, dll)
- Lintas sektor (Kelurahan, Kecamatan, PDAM dll)
INSPEKSI SANITASI RUMAH
No. Kode : DT/UKM/01
Daftar Terbitan :
Tilik No. Revisi :0
Tgl Mulai Berlaku : 02 Januari 2015 UPTD
Dinkes. Halaman : 1/1 Kesehatan
Kab.Ciamis Puskesmas DTP
Kawali

Unit :………………………………………………………………….....
Nama Petugas :…………………………………………………………………….
Tanggal Pelaksanaan :
……………………………………………………………………

NO KEGIATAN YA TIDAK TIDAK


BERLAKU
1. Petugas menyiapkan : Formulir Inspeksi sanitasi,
ballpoint.

2. Pelaksanaan
a. Petugas memperhatikan
komponen rumah, seperti :
Lngit-langit, dinding, lantai, jendela, ventilasi,
lubang asap dapur.
b. Petugas memperhatikan dan
periksa sarana sanitasi, seperti :
sarana air bersih, jamban, sarana pembuangan air
limbah, tempat sampah
c. Petugas mencari informasi
perilaku penghuni :
- Membuka jendela kamar
- Membersihkan rumah dan halaman
- Membuang tinja bayi/balita di WC
- Membuang sampah
- PSN-3M
- Kebiasaan berobat
d. Petugas mencari informasi
lainnya, seperti :
- Kotak P3K
- Letak kandang ternak
e. Petugas membuat kesimpulan
hasil IS
3. Petugas mencatat dan melaporkan
Catat hasil IS dan laporkan ke Kepala Puskesmas dan
Dinas Kesehatan.
Jumlah
Compliance rate (CR) ……………………%.

Kawali, ....................…
Pelaksana/ Ouditor

(.......….......………)

INSPEKSI SANITASI
SARANA AIR BERSIH (SAB)
No. Dokumen SOP/KWL/V/292/20
16
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 17 Mei 2016
Halaman : 1 dari 1
H. Hedwico Rochiano, dr
PEMERINTAH MM
KAB. CIAMIS NIP. 19641215 200212 1
001

A. PENGERTIAN Melakukan pengamatan dan pemeriksaan kondisi dan


kualitas sarana air bersih menggunakan formulir IS SAB.

B. TUJUAN Untuk mengetahui tingkat resiko pencemaran Sarana Air


Bersih apakah rendah, sedang, tinggi atau amat tinggi.

 Keputusan Menteri Kesehatan no.


288/Menkes/SK/III/2003 tentang pedoman
C. KEBIJAKAN penyehatan sarana dan bangunan umum
 Renstra Kementerian Kesehatan 2014– 2019
 Renstra Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat 2014-
2019
- Menyiapkan bahan dan alat
- Melakukan pengamatan dan pemeriksaan sesuai
formulir
- Memberikan nilai (scoring)
- Menyimpulkan hasil scoring/menetapkan resiko
pencemaran
Sumur Gali :
Jumlah skor : 9-10 = amat tinggi
6-8 = tinggi
D. PROSEDUR 3-5 = sedang
0-2 = rendah
Sumur Pompa tangan /Sumur bor :
Jumlah skor : > = amat tinggi
6-7 = tinggi
3-5 = sedang
0-2 = rendah
- Bila diperlukan, memberikan saran tindak lanjut
perbaikan sarana
- Melaporkan hasil Inspeksi Sanitasi ke Kepala
Puskesmas dan Dinas Kesehatan

- Lintas program (Promkes, Pet. TB, Pet. Diare,


E. UNIT TERKAIT
Surveilans, Pet. DBD, dll)
- Lintas sektor (Kelurahan, Kecamatan, PDAM dll)

F. LAMPIRAN
1. DURASI
2. ALUR Waktu : 30 menit
DAPTAR TILIK
INSPEKSI SANITASI RUMAH
No. Dokumen DT/KWL/V/292/20
16
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman 1 dari 1
PEMERINTAH H. Hedwico Rochiano, dr. MM
KAB. CIAMIS NIP 19641215 200212 1 001

DAPTAR TILIK
INSPEKSI SANITASI AIR BERSIH
No. Dokumen DT/KWL/V/293/20
16
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman 1 dari 1
PEMERINTAH H. Hedwico Rochiano, dr. MM
KAB. CIAMIS NIP 19641215 200212 1 001

NO KEGIATAN YA TIDAK TIDAK


BERLAKU
1. Petugas menyiapkan bahan dan alat
2. Melakukan pengamatan dan pemeriksaan sesuai formulir
Memberikan nilai (scoring)
Menyimpulkan hasil scoring/menetapkan resiko
pencemaran
3. Pencatatan dan pelaporan
Catat hasil IS dan laporkan ke Kepala Puskesmas dan
Dinas Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai