Anda di halaman 1dari 2

PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA

DAN BERACUN

No. Dokumen : 445/C.VIII.SOP.016


/XVI/P1601131101/
2018
SOP No. Revisi : -

Tanggal Terbit : :23 Januari 2018

Halaman : 1/2

H.M. Ghufron, SKM


UPTD Puskesmas
Penata TK. I
Batumarta II NIP. 196104301987031002

1. Pengertian Kecelakaan kerja yang sering terjadi di laboratorium disebabkan


oleh bahan kimia. Untuk mencegah timbulnya bahaya yang lebih
luas, wajib disediakan informasi mengenai cara penanganan yang
benar mengenai pengelolaan bahan kimia di laboratorium.

2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas untuk mencegah terjadinya kecelakaan


kerja laboratorium yang disebabkan oleh bahan kimia.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Batumarta II
No 445/C.III.SK. /XVI/P.1601131103/2018 tentang tentang
keselamatan, kesehatan kerja dan kewajiban penggunaan APD
4. Referensi Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas, Departemen
Kesehatan 1991.

R Gandasoebrata Penuntun Laboratorium Klinik cetakan ke sepuluh


tahun 2001

5. Prosedur 1. Petugas menyediakan bahan kimia di ruang laboratorium dalam


jumlah secukupnya.
2. Petugas membuat kartu stok penggunaan bahan berbahaya dan
beracun
3. Petugas membuat symbol label khusus pada bahan kimia
berbahaya dan mudah terbakar.
4. Petugas menyimpan bahan berbahaya dan beracun yang
mudah terbakar dalam ruang yang terpisah.

5. Petugas tidak menyimpan bahan berbahaya sesuai abjad namun


berdasarkan klasifikasinya.
6. Petugas menyediakan APD seperti masker, sarung tangan
tebal, sepatu bot dll dalam ruang penyimpanan.
7. Petugas menjauhkan bahan berbahaya dan baracun dari sinar
matahari langsung.
8. Petugas menjaukan bahan kimia yang berbahaya dan beracun
dari sumber api / panas.
9. Petugas menydiakan kotak P3K dalam ruangan penyimpanan.
10. Petugas menuliskan larangan membuka lemari penyimpanan
oleh orang yang tidak berkepentingan.

6. Diagram Alir _

7. Unit terkait Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai