Anda di halaman 1dari 3

UKM 22

Tanggal Kegiatan 12-12-2022


F1. Upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
F2. Upaya kesehatan lingkungan
F3. Upaya KIA dan KB
Kode Kegiatan F4. Upaya perbaikan gizi masyarakat
F5. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan tidak
menular
F6. Upaya pengobatan dasar
1. Bidan KIA
Peserta Hadir 2. Peserta PIDI
3. Pasien

Judul Laporan Pemberian KB Suntik pada pasien KIA Puskesmas Buleleng 2

Keluarga Berencana (KB) merupakan program pemerintah untuk


mengatur laju pertambahan penduduk di Indonesia dengan
menggunakan metode kontrasepsi. Kontrasepsi dibagi menjadi dua
jenis, yaitu Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MJKP) dan Non
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Non MJKP).

Kontrasepsi suntik merupakan metode yang paling disukai


masyarakat. Adapun alasan utama digunakannya suntik karena
mempunyai kemanjuran yang tinggi, mudah mendapatkannya dan
penggunaannya efektif. Sampai saat ini belum tersedia satu metode
kontrasepsi yang benar-benar 100% ideal atau sempurna.
Latar Belakang
Metode suntik mempunyai angka kegagalan secara teori 0,25 %
dan mempunyai efek samping gangguan haid, berat badan
bertambah, sakit kepala dan pada sistem kardio vaskuler
efeknya sangat sedikit.

Menurut Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2005 persentase


cakupan peserta keluarga berencana aktif dengan metode suntik
sekitar 53% akseptor, dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa pemakaian kontrasepsi suntik cukup tinggi bila
dibandingkan dengan metode yang lain.
Permasalahan (keluarga, Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) terbaru dari
masyarakat,kasus) BKKBN menyebutkan tren angka kelahiran total (total fertility
rate/TFR) di Indonesia nyatanya memang mengalami penurunan sejak
tahun 1991. Pada akhir tahun 1991, angka kelahiran total tercatat
mencapai tiga persen. Catatan terbaru melaporkan bahwa angka
kelahiran total di Indonesia berhasil diturunkan dari 2,6 anak per
wanita pada 2012 menjadi 2,4 anak per wanita pada 2017. Penurunan
tren ini sejalan beriringan dengan semakin meningkatnya jumlah
pemakaian alat kontrasepsi (alat KB) dari 62% pada tahun 2012
menjadi 66 persen hingga 2017 silam. Namun meski angka total
kelahiran dinyatakan menurun, angka tersebut diakui oleh KBBN
belum mencapai sasaran Renstra (Rencana Strategis) yang bertujuan
untuk menurunkan TFR hingga 2,28 anak per wanita. Itulah kenapa
pemerintah berencana untuk kembali melanjutkan kampanye program
Keluarga Berencana demi mencapai target tersebut pada akhir 2019.

Terdapat laporan bahwa pasien menginginkan pemasangan KB berupa


KB Suntik

Identitas pasien
Nama : Ny. L
Usia : 29 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan

Anamnesis
Wanita 29 tahun datang ingin melakukan pemasangan KB Suntik,
sebelumnya pasien pernah menggunakan KB serupa 3 bulan yang
lalu. Saat ini pasien tidak merasakan adanya keluhan. RPT: DM (-)
HT (-).
Pemeriksaan Fisik:
Keadaan Umum : Baik
Vital Sign
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 62 x/menit
Pernafasan : 19 x/menit
Suhu : 36,50C
BB : 60 kg
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Perencanaan & Pemilihan Kegiatan ini dilakukan pada
Intervensi (Metode Hari/tanggal : Senin, 12 Desember 2022
penyuluhan, menetapkan Lokasi: Poli KIA Puskesmas Buleleng II
prioritas masalah, dan Metode : Pemasangan KB Suntik
Peserta : Pasien
intervensi)
Prioritas masalah :
Menurut data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi
Bali didapatkan dari total jumlah Peserta KB Baru tahun 2018, yaitu
56.214 hanya mampu menghasilkan PA hanya 13% (7.570), sehingga
terjadi tingkat putus pakai/Drop Out (DO) sebanyak mencapai 80%.
Intervensi :
Pasien diberi edukasi dan segera melapor jika terjadi keluhan seperti
spotting, perubahan siklus menstruasi, amenorhea, dismenorhea,
menorrhagea, fluor albus, dan pendarahan post seksual.

Pelaksanaan (Proses
Dilakukan pelayanan KB berupa pemberian KB Suntik di Layanan
intervensi yang dilakukan)
Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Sepatan pada tanggal 12
Desember 2022.

Monitoring dan evaluasi


Telah dilakukan pelayanan KB berupa pemberian KB Suntik di
(Proses Monitoring dan hasil
Layanan Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Buleleng 2.
evaluasi)

Anda mungkin juga menyukai