KB Pil (Pasien 1)
Latar Belakang 2012 menujukkan tren peningkatan pengunaan kontrasepsi sejak 1991-2017 (50% menjadi
64%) dan sejalan untuk menurunkan angka fertilitas atau Total Fertility Rate (TFR)
Indonesia sebesar 2,6, meskipun masih di atas rata-rata TFR negara ASEAN yaitu 2,4. Data
BKKBN menunjukkan KB aktif diantara PUS tahun 2019 sebesar 62,5% mengalami
penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 63,27%, sementara target RPJMN tahun 2019
sebesar 66%. Provinsi Jawa Timur pada tahun 2019 belum mencapai target RPJMN yaitu
sebesar 64,8% dengan cakupan KB Kota Kediri pada tahun 2019 sebesar 73,3%.
Pola pemilihan jenis alat kontrasepsi secara nasional menujukkan sebagaian besar
peserta KB aktif memilih suntikan (63,7%) dan pil (17,0%) yang merupakan jenis KB
jangka pendek sehingga pengendalian kehamilan lebih rendah. Sedangkan data KB Kota
Kediri tahun 2019 sebagian besar memilih KB suntikan (50,5%) dan KB jenis implan,
MoU, dan AKDR memiliki persentase hampir setara.
1. Pendaftaran
2. Anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien
3. Pemberian komunikasi-informasi-edukasi (KIE) dan konseling terkait KB termasuk
Pelaksanaan:
Waktu : 30-12-2022
Cara Pemberian : Pemberian Mini Pil dengan jenis 28 hari dapat dimulai kapan saja atau
segra setelah konsultasi dan dikonsumsi 1 kali sehari selama sebulan penuh.
Monitoring
- Melakukan KIE dan konseling tentang KB meliputi pengertian, manfaat dan tujuan,
serta pemilihan alat kontrasepsi
- Melakukan pemberian dan pemantauan kontrasepsi sesuai pilihan pasien
Evaluasi:
- Evaluasi status kesehatan pasien serta konseling untuk pemilihan alat kontrasepsi
dengan mempertimbangkan status kesehatan, jumlah anak, dan usia
- Edukasi dan manajemen efek samping dari alat kontrasepsi