Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN HASIL KEGIATAN KOMUNITAS

DI KELURAHAN KOMBOS BARAT


KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

STASE
KOMUNITAS, KELUARGA, DAN GERONTIK

POGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES MUHAMMADIYAH MANADO
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. atas limpahan Rahmat dan Hidayah-
Nya bahwa laporan kegiatan komunitas “REINKARNASI” di Kelurahan Kombos Barat
Kecamatan Singkil Kota Manado dapat terselesaikan.
Laporan ini merupakan laporan hasil dari kegiatan yang telah dilakukan oleh
mahasiswa STIKES Muhammadiyah Manado Program Studi Profesi Ners di Kelurahan
Kombos Barat Kecamatan Singkil Kota Manado. Laporan ini sebagai bentuk apliasi ilmu
yang telah diperoleh dari bangku kuliah khususnya Ilmu Keperawatan Komunitas dan
berbagai Ilmu Kesehatan lainnya.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi dan untuk
masyarakat sebagai tolak ukur dalam merubah perilaku hidup sehat.

Manado, November 2019

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR……………………………………………
DAFTAR ISI...................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................
A. Latar belakang ..............................................................
B. Rumusan masalah .........................................................
C. Tujuan penelitian ..........................................................
BAB II ANALISIS SITUASI........................................................
A. Metode Pengkajian……………..………...……..…….
B. Analisis Situasi………..…….............................................
C. Masalah Kesehatan….………………………………...
D. Hasil Pengkajian Komunitas Community As Partner …
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN............................................
A. Analisa Data....................................................................
B. Diagnosa Keperawatan……………………...................
C. Rencana Keperawatan…………………………………
D. Rencana Kegiatan……………………………………..
E. Faktor Penghambat…………………………………….
F. Faktor Penunjang……………………………………….
G. Evaluasi…………………………………………………
BAB IV PENUTUP………………………………..………………..
A. Kesimpulan…………………………………………….
B. Saran…………………………………………………….
LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan praktek komunitas di masyarakat merupakan bentuk pembelajaran bagi
mahasiswa untuk menerapkan ilmu komunitas secara komprehensif yang merupakan cermin
kegiatan pengabdian pada masyarakat. Komunitas merupakan suatu sistem yang terdiri dari
sub sistem keluarga dan sistem sosial yang saling berinteraksi. Keluarga sebagai sub sistem
komunitas merupakan sistem terbuka dimana terjadi hubungan timbal balik sekaligus umpan
balik dimana keluarga merupakan unit pelayanan dasar di masyarakat atau komunitas.
Dalam mengaplikasikan praktek kesehatan masyarakat diperlukan pengetahuan serta
penelitian-penelitian yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan masyarakat dalam
menemukan suatu masalah kesehatan. Komunitas atau masyarakat sebagai penerima
pelayanan kesehatan dan aktif dalam seluruh proses perubahan, sejak pengenalan masalah
kesehatan sampai penanggulangan masalah, yang melibatkan individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat sebagai target pelayanan komunitas dengan fokus masyarakat berupa
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, hendaknya perlu dilibatkan secara lebih
aktif dalam seluruh akitfitas kegiatan komunitas. Peningkatan taraf hidup masyarakat di
dalam berbagai bidang kehidupan mengakibatkan terjadi juga pergeseran pada pola
kehidupan masyarakat, salah satunya adalah dalam bidang kesehatan.
Dimana dengan berkembangnya paradigma “Sehat” saat ini, telah terjadi pergeseran
upaya-upaya dalam hidup kesehatan antara lain: berubahnya upaya pengobatan kepada
upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan, dari segi kegiatan yang bersifat pasif
menunggu klien berobat di unit-unit pelayanan kesehatan bergeser kepada penemuan kasus
secara aktif. Perubahan ini tentunya akan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya
kepada masyarakat untuk berperan secara aktif dalam upaya peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit. Oleh karenanya peran serta masyarakat perlu terus
dikembangkan agar tercapai pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang optimal
secara mandiri.
Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan
hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.Masyarakat diharapkan mampu berperan sebagai pelaku pembangunan kesehatan
dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri serta berperan
aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.Harapan tersebut dapat terwujud apabila
masyarakat diberdayakan sepenuhnya dengan sumber daya dimilikinya untuk dapat
menerapkan PHBS dalam kehidupannya sehari-hari, baik di rumah, di sekolah, di tempat
kerja. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang harus dilakukan oleh setiap
individu/keluarga/kelompok sangat banyak, dimulai dari bangun tidur sampai dengan tidur
kembali.Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas
dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan individu/keluarga/kelompok
dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat.Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan salah
satu pilar kesehatan yang menjadi salah satu program deri puskesmas.
Kelurahan Kombos Barat dipimpin oleh Kepala Lurah yang disebut Pak Lurah, memiliki
5 Lingkungan dengan total total jumlah penduduk 6.074 jiwa dan 1.717 KK. Dalam
pelaksanaan praktek komunitas mahasiswa menggunakan pendekatan proses komunitas
yang diawali dari pengkajian dengan cara pengumpulan data, kemudian menyusun
rencana sesuai dengan permasalahan yang ditemukan sampai pelaksanaan dan terakhir
evaluasi. Pengumpulan data dimulai selama 5 hari mulai tanggal 24-28 Oktober 2019 dengan
jumlah KK yang berhasil di data sebanyak 868 KK. Pengkajian dilakukan dengan
menggunakan tekhnik wawancara langsung, penyebaran kuesioner, dan Survey Mawas
Diri yaitu survey yang dilakukan dengan berjalan mengelilingi Wilayah
Kelurahan Kombos Barat. Data yang diperoleh dari masyarakat ditabulasi untuk mengetahui
masalah-masalah kesehatan yang mayoritas terjadi di masyarakat Kelurahan Kombos Barat
Kecamatan Singkil . Selain itu data juga diperoleh dari Kepala Desa dan Puskesmas Wilayah
Kerja Kelurahan Kombos Barat.
B. Tujuan
1) Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengenali dan mengamati keadaan kesehatan masyarakat di
wilayah binaan serta mampu menanggulangi masalah kesehatan tersebut bersama
masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi yang terdapat
di masyarakat.
2) Tujuan khusus
Setelah melaksanakan Kegiatan Program REINKARNASI Mahasiswa mampu :
a) Menyelesaikan masalah yang menjadi prioritas bersama-sama dengan warga.
b) Upaya Meningkatkan kemandirian keluarga untuk mencapai masyarakat hidup
sehat
c) Bersama masyarakat melakukan Perencanaankegiatan dalam menanggulangi
masalah kesehatan yeng terdapat pada masyarakat.
d) Membangun kerja sama antara mahasiswa dan masyarakat untuk mencegah
masalah yang akan terjadi dalam masyarakat.
e) Mengajak masyarakan mengetahui hidup bersih dan sehat dalam memelihara
lingkungan.
C. Manfaat
1. Masyarakat mampu memahami penyebab dari masalah pada lingkungan
2. Masyarakat mampu mengatasi masalah yang ada di lingkungan
3. Masyarakat mampu menjaga lingkungan rumah dan lingkungan di Kelurahan
Kombos Barat
4. Masyarakan mampu memahami Kemandiria dalam memelihara kesehatan untuk
mencapai hidup sehat
BAB II
ANALISIS SITUASI
A. Metode Pengkajian
Populasi dalam pengkajian komunitas ini adalah masyarakat Kombos Barat. Teknik atau
cara pengumpulan data yang digunakan yaitu data primer. Data primer adalah data yang
diperoleh secara langsung. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan pada Praktek
Komunitas adalah teknik data angket/kuesioner.
Angket/kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan
responden untuk dijawabnya. Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui
kuesioner cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar diberbagai
wilayah.
Data primer diperoleh langsung dari masyarakat Kombos Barat. Data sekunder diperoleh
dari puskesmas. Selanjutnya dibuat simpulan hasil analisis data sekunder tersebut. Sampel
dipilih dengan menggunakan teknik total sampling, dimana sampel di ambil dari lingkungan
1 sampai dengan lingkungan 5. Hasil tahap pengkajian ini adalah teridentifikasinya inti
komunitas (data demografi, vital statistic, dan nilai keyakinan), data lingkungan, data
pendidikan, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan, pelayanan sosial dan
pemerintahan, komunikasi, ekonomi dan rekreasi, mengajar dan belajar, kebijakan sekolah
sehat, kemitraan layanan.

B. Analisis Situasi
Berdasarkan hasil pengkajian yang terdapat dalam lampiran makalah ini, setelah
dilakukan analisis situasi diperoleh data tentang banyaknya keluarga dengan penyakit tidak
menular (HPT dan DM) dan penyakit menular (TBC) seperti yang diuraikan di berikut ini.
Hasil wawancara yang telah dilakukan diperoleh data penderita HPT : berdasarkan gejala
berjumlah 118 orang, berdasarkan diagnosa berjumlah 132 orang, untuk penderita DM
berdasarkan gejala berjumlah 32 orang, berdasarkan diagnosa berjumlah 51 orang,
sedangkan penderita TBC berdasarkan gejala berjumlah 24 orang dan berdasarkan diagnosa
berjumlah 28 orang.
Selanjutnya, dari hasil analisis juga didapati banyak masyarakat yang belum paham
mengenai kesehatan secara luas, diantaranya kesehatan lingkungan, jamban, serta kesehatan
per individu. Berdasarkan data yang didapatkan ada 53 KK yang tidak memiliki jamban,
yang tidak memiliki tempat sampah 175 KK, dan resiko stunting 5 orang. Padahal salah satu
penyebab stunting adalah pola hidup dan lingkungan yang tidak bersih.
Data tersebut diata merupakan alasan dalam pengembangan rancangan perencanaan
program keperawatan komunitas melalui pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan
model Community As Partner. Dimana model ini harus melibatkan masyarakat, kader,
puskesmas, dan kelurahan. Dimana perawat komunitas sebagai penanggungjawab program
untuk mengelola seluruh proses dari awal sampai akhir, diikuti dengan pengelolaan
implementasi dan melakukan evaluasi program secara terus menerus (Ervin, 2000).

C. Masalah Kesehatan
Menurut analisa dari kelompok didapatkan beberapa masalah yang ada di dalam
komunitas lingkungan sekitar Kelurahan Kombos Barat dari Lingkungan 1 sampai
Lingkungan 5. Melihat kondisi yang ada dilingkungan terdapat penyakit hipertensi yang
paling tertinggi diakibatkan pola hidup yang tidak sehat, dan juga jarang melakukan
olahraga. Dan masalah yang lain adalah Diabetes Melitus Akibat kurangnya pengetahuan
tentang penyakit yang diderita dan tidak kontrol dengan baik terhadap panyakitnya. Serta
Kebersihan lingkungan dan sekitarnya yang dapat berakibat pada bayi dan balita terkena
stunting.

D. Hasil Pengkajian Komunitas Community As Partner


1. Data Inti
a. Data Demografi
Batas Wilayah :
2. Hasil Sensus/Pendataan Di Kelurahan Kombos Barat
a) Struktur dan sifat keluarga
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Menurut Umur

Rentang Umur Jumlah Presentasi


0-5 tahun 241 8,2
6-11 tahun 279 9,5
12-16 tahun 266 9
17-25 tahun 507 17,2
26-35 tahun 427 14,5
36-45 tahun 435 14,8
46-55 tahun 359 12,2
56-65 tahun 267 9
> 65 tahun 164 5,6
Total 2945 100

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Menurut Jenis Kelamin


Jenis Kelamin Jumlah Presentasi
Laki-laki 1447 49,1

Perempuan 1498 50,9

Total 2945 100

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Menurut Pendidikan

Pendidikan Jumlah Presentasi


Belum sekolah 270 9,2
SD 734 24,9
SLTP 720 24,4
SLTA 1117 37,9
DIII 34 1,2
S1 62 2,1
Pasca Sarjana 8 0,3

Total 2945 100


Tabel 6. Distribusi Frekuensi Menurut Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Presentasi


PNS 53 1,8
Wiraswasta 330 11,2
Buruh / Tukang 510 17,3
Petani 18 0,6
Tidak Bekerja 850 28,9
Swasta 207 7
IRT 593 20,1
Pelajar / Mahasiswa 384 13,1
Total 2945 100

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Menurut Bayi 0-11 Bulan

Jumlah Bayi Jumlah Presentasi


Ada 63 orang 7,3
Tidak Ada 805 orang 92,7
Total 868 100

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Menurut Berat Badan Bayi

Berat Badan Bayi Jumlah Presentasi


Normal 57 90,5
Kurang 4 6,3
Lebih 2 3,2
Total 63 100

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Menurut Panjang badan Bayi

Panjang Badan Jumlah Persentase


Tinggi badan Normal 61 orang 96,8
Tinggi badan Tidak Normal 2 orang 3,2
Total 63 100

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Menurut BALITA

Balita Jumlah Presentasi


Ada 178 orang 20,5
Tidak Ada 690 orang 79,5
Total 868 100

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Menurut Berat badan BALITA

Berat Badan Balita Jumlah Presentasi


Normal 164 94,8
Kurang 4 2,3
Lebih 5 2,9
Total 173 100

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Menurut Tinggi Badan BALITA

Panjang Badan Jumlah Presentasi


Tinggi badan Normal 164 94,8
Tinggi badan Tidak Normal 9 5,2
Total 173 100

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Menurut Penyakit TB Paru


Penyakit TB PARU Jumlah Presentasi
Tidak ada 2893 98,2
Berdasarkan Gejala 24 0,8
Berdasarkan Diagnosa 28 1
Total 2945 100

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Menurut Penyakit DM

Penyakit Diabetes Mellitus Jumlah Presentasi


Tidak ada 2.862 97,2
Berdasarkan Gejala 32 1.1
Berdasarkan Diagnosa 51 1,7
Total 2945 100

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Menurut Penyakit Hipertensi

Penyakit Hipertensi Jumlah Presentasi


Tidak ada 2696 91,5
Berdasarkan Gejala 118 4
Berdasarkan Diagnosa 132 4,5
Total 2945 100

Tabel 16. Distribusi Frekuensi Menurut Jamban Pribadi


Jamban Pribadi Jumlah Presentasi
Tidak Memiliki Jamban 48 5,5
Memiliki jamban 820 94,5
Total 868 100

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Menurut Jenis Jamban

Jenis Jamban Jumlah Presentasi


Duduk 218 26,6
Jongkok 599 73
Plensengan 3 0,4
Cemplung 0 0
Total 820 100

Tabel 18. Distribusi Frekuensi Menurut Tempat Pembuangan Sampah

Tempat Pembuangan Sampah Jumlah Persentase


Tidak Memiliki Tempat 138 15,9
Pembuangan Sampah
Memiliki Tempat Pembuangan 730 84,1
Sampah
Total 868 100

Tabel 19 Distribusi Frekuensi Menurut Tempat Sampah Tertutup

Tempat Sampah Tertutup Jumlah Persentase


Ya 309 42,3
Tidak 421 57,7
Total 730 100

Tabel 20 Distribusi Frekuensi Menurut Pembuangan Air Limbah Dapur

Limbah Dapur Jumlah Persentase


Tidak Memiliki Pembuangan Air 207 23,8
Limbah Dapur
Memiliki Tempat Pembuangan Air 661 76,2
Limbah Dapur
Total 868 100

Tabel 21 Distribusi Frekuensi Menurut Pembuangan lewat SPAL


Pembungan Jumlah Persentase
Tidak Memiliki SPAL 231 34,9
Memiliki SPAL 430 65,1
Total 661 100
Tabel 22 Distribusi Frekuensi Menurut Limbah Terbuka

Limbah Terbuka Jumlah Persentase


Ada 433 65,5
Tidak Ada 228 34,5
Total 661 100

Tabel 23 Distribusi Frekuensi Memiliki Jendela Dan Ventilasi

Jendela / Ventilasi Jumlah Persentase


Di Seluruh ruang / kamar 567 65,3
Sebagian ruang / kamar 265 30,5
Tidak ada 36 4,2
Total 868 100

Tabel 24 Distribusi Frekuensi Mempunyai TOGA

Mempunyai TOGA Jumlah Persentase


Memiliki > 3 jenis 137 15,8
Memiliki < 3 jenis 182 21
Tidak memiliki 549 63,2
Total 868 100

Tabel 25 Distribusi Frekuensi Merokok

Merokok Jumlah Persentase


Ya 546 62,9
Tidak 322 37,1
Total 868 100

Tabel 26 Distribusi Frekuensi Mencuci Tangan Sebelum Makan


Mencuci tangan sebelum makan Jumlah Persentase
Seluruh Anggota Keluarga 490 56,5
Sebagian Anggota Keluarga 364 41,9
Tidak dilakukan 14 1,6
Total 868 100

Tabel 27 Distribusi Frekuensi Menggosok Gigi 2x Sehari

Menggosok gigi 2x sehari Jumlah Persentase


Seluruh Anggota Keluarga 580 66,8
Sebagian Anggota Keluarga 279 32,2
Tidak dilakukan 9 1
Total 868 100

Tabel 28 Distribusi Frekuensi Kondisi Gigi (5 -12 Tahun)

Kondisi Gigi Jumlah Persentase


Berlubang dan Hitam 105 37,6
Sariawan 26 9,3
Gusi bengkak dan berdarah 4 1,4
Bersih dan sehat 144 51,7
Total 279 100

Tabel 29 Distribusi Frekuensi Pemberantas Sarang Nyamuk

Pemberantasan Sarang Nyamuk Jumlah Persentase


Seluruh Anggota Keluarga 281 32,4
Sebagian Anggota Keluarga 312 35,9
Tidak dilakukan 275 31,7
Total 868 100

Tabel 30 Distribusi Frekuensi Menurut Imunisasi

Imunisasi Jumlah Persentase


Lengkap 181 75,1
Tidak Lengkap 60 24,9
Total 241 100

Tabel 31 Distribusi Frekuensi keluarga yang mengalami gangguan jiwa


ODGJ Jumlah Persentase
Ada 12 1,4
Tidak Ada 856 98,6
Total 868 100

Tabel 32 Distribusi Frekuensi keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Cara Mengatasi Jumlah Persentase


Ke Pelayanan Kesehatan 4 33,3
Didiamkan saja 7 58,4s
Alternatif 1 8,3
Total 12 100
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. ANALISA DATA

No. Kelompok Data Diagnosis Keperawatan


1 Hasil angket: Resiko terjadinya gangguan
- Bayi 63 Orang tumbuh kembang anak
BB Kurang 4 Orang (Stunting) berhubungan
BB Lebih 2 Orang dengan kurangnya
TB Tidak Normal 2 Orang pengetahuan keluarga untuk
- Balita 178 Orang mendeteksi resiko terjadinya
BB Kurang 4 Orang gangguan tumbuh kembang
BB Lebih 5 Orang pada anak (Stunting)
TB Tidak Normal 9 Orang
- Tidak Melakukan Cuci Tangan 14 Orang
- Tidak Menggosok Gigi 2x/hari 9 Orang
- Kondisi Gigi Berlubang dan Hitam 105
Orang
- Imunisasi Tidak dan Belum Lengkap 60
Orang

Hasil Observasi:
Saat dilakukan survei, ditemukan banyak anak-
anak yang mengalami gigi hitam dan berlubang
dan jarang mencuci tangan serta menyikat gigi
2x/ hari
2 Hasil angket: Tingginya angka kejadian
 Penderita HPT : PTM dan PM di Kelurahan
- Berdasarkan Gejala = 118 Kombos Barat berhubungan
- Berdasarkan Diagnosa = 132 dengan kurangnya
 Penderita DM pengetahuan keluarga untuk
- Berdasarkan Gejala = 32 mendeteksi PTM dan PM.
- Berdasarkan Diagnosa = 51
 Penderita TBC
- Berdasarkan Gejala = 24
- Berdasarkan Diagnosa = 28
Hasil Observasi:
Saat dilakukan survei, ditemukan banyak
keluarga yang tidak sadar bahwa dirinya
memiliki penyakit dan mereka sendiri terkejut
dengan hasil pemeriksaan fisik yang kami
lakukan.
3 Hasil angket: Tingginya angka kejadian
 Penderita HPT :12 Orang PTM dan PM di Kelurahan
 Penderita DM : 4 Orang Kombos Barat berhubungan

 Penderita TBC : 4 Orang dengan kurangnya

Hasil Observasi: pengetahuan keluarga untuk

Saat dilakukan survei, ditemukan banyak Lansia mendeteksi PTM dan PM.
yang tidak sadar bahwa dirinya memiliki
penyakit dan mereka sendiri terkejut dengan
hasil pemeriksaan fisik yang lakukan Terutama
penyakit HPT dan DM.
4 Hasil Angket : Resiko Timbulnya penyakit
 Kebersihan di setiap Lingkungan kurang Stunting di Kelurahan
bersih Kombos barat berhubungan
 Banyak sampah yang berserakan di dengan kurangnya kesadaran
selokan/saluran pembuangan air dalam pemeliharaan
 Tidak dilakukan pemilahan sampah kesehatan di lingkungan

 Kurangnya Pemanfaatan Toga rumah.

Hasil Observasi
Ditemukan masih banyak masyarakat yang
kurang peduli dengan kesehatan lingkungan,
masyarakat tidak mengetahui penyakit yang
berkaitan dengan lingkungan yang kurang sehat.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko terjadinya gangguan tumbuh kembang anak (Stunting) berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan keluarga untuk mendeteksi resiko terjadinya gangguan
tumbuh kembang pada anak (Stunting)
2. Tingginya angka kejadian PTM dan PM di Kelurahan Kombos Barat berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan keluarga untuk mendeteksi PTM dan PM.
3. Resiko Timbulnya penyakit Stunting di Kelurahan Kombos barat berhubungan
dengan kurangnya kesadaran dalam pemeliharaan kesehatan di lingkungan rumah.
C. RENCANA KEPERAWATAN

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

No DX KEP KOM TUJUAN RENCANA KEGIATAN EVALUASI


STRATEGI INTERVENSI KRITERIA STANDAR EVALUATOR
1. Resiko terjadinya TUM : KIE a. Skrinning Didapatkan data Klien mau Mahasiswa
gangguan tumbuh Setelah intervensi resiko BB dan TB bekerja sama
kembang anak keperawatan selama 1 bulan, KIE Stunting pada sesuai umur untuk
(Stunting) diharapkan masyarakat anak
berhubungan khususnya keluarga yang
dengan kurangnya mempunyai bayi dan balita b. Penyuluhan Pengetahuan Masyarakat Mahasiswa
pengetahuan dapat mengenal dan tentang masyarakat mampu
keluarga untuk melakukan pencegahan resiko Stunting meningkat menjelaskan
mendeteksi resiko terjadinya gangguan tumbuh kembali
terjadinya kembang anak (Stunting)
gangguan tumbuh TUK : c. Penyuluhan Pengetahuan Masyarakat Mahasiswa
kembang pada Tujuan Khusus: tentang masyarakat mampu
anak (Stunting) Setelah dilakukan tindakan pencegahan meningkat menjelaskan
keperawatan selama 1 bulan stunting kembali
diharapkan terjadi: dengan
1. Dapat terdeteksi keluarga PHBS
yang memiliki bayi dan Mencuci
balita beresiko stunting Tangan yang
2. Peningkatan pengetahuan baik dan
masyarakat terutama benar
keluarga yang memiliki
bayi dan balita tentang d. Demonstrasi Ketrampilan Masyarakat Mahasiswa
stunting serta cara cara mencuci masyarakat bergabung
mencegah dengan PHBS tangan yang meningkat dengan
mencuci tangan, menyikat baik dan mahasiaswa
gigi, makanan bergizi benar untuk mengikuti
sesuai umur, dan ASI kegiatan
eksklusif demonstrasi
3. Mengajak masyarakat
terutama keluarga yang e. Penyuluhan Pengetahuan Masyarakat Mahasiswa
memiliki bayi dan balita tentang ASI masyarakat mampu
untuk mampu melakukan Eksklusif meningkat menjelaskan
pencegahan stunting kembali
4. Masyarakat dengan
keluarga yang memiliki f. Demonstrasi Ketrampilan Masyarakat Mahasiswa
bayi dan balita mampu tekhnik masyarakat mampu
menerapkan cara pemberian meningkat melakukan
menvegah stunting ASI eksklusif kembali apa yang
dijelaskan
g. Penyuluhan Pengetahuan Masyarakat Mahasiswa
makanan masyarakat mampu
bergizi sesuai meningkat melakukan
umur menjelaskan
(MPASI) kembali

h. Demonstrasi Ketrampilan Masyarakat Mahasiswa


pembuatan masyarakat mampu
MPASI meningkat melakukan
kembali apa yang
dijelaskan

i. Pelatihan self Ketrampilan Masyarakat Mahasiswa


management masyarakat mampu
pencegahan meningkat melakukan
Stunting kembali apa yang
dijelaskan

j.Penyuluhan Pengetahuan Siswa mampu Mahasiswa


Cara menyikat masyarakat melakukan
gigi yang baik meningkat menjelaskan
dan benar kembali
k. Demonstrasi Ketrampilan Masyarakat Mahasiswa
cara masyarakat mampu
menyikat gigi meningkat melakukan
yang baik kembali apa yang
dan benar dijelaskan
2 Tingginya angka TUM : KIE a. Skrining Didapatkan Klien mau Mahasiswa
kejadian PTM Setelah intervensi TBC sampel sputum bekerja sama
dan PM di keperawatan selama 1 bulan, KIE untuk
Kelurahan diharapkan masyarakat memberikan
Kombos Barat mampu merawat dan sampel
berhubungan mencegah komplikasi dari
dengan PTM dan PM b. Pelatihan self Pengetahuan Masyarakat Mahasiswa
kurangnya TUK : management masyarakat mampu
pengetahuan Tujuan Khusus: berbasis meningkat menjelaskan
keluarga untuk Setelah dilakukan tindakan GERMAS kembali
mendeteksi PTM keperawatan selama 1 bulan
dan PM. diharapkan terjadi: c. Senam HPT Masyarakat mau Masyarakat Mahasiswa
1. Dapat terdeteksi keluarga dan DM berolahraga bergabung
beresiko terkena TBC dengan
2. Peningkatan pengetahuan mahasiaswa
masyarakat tentang PTM untuk mengikuti
dan PM serta cara senam
mencegah dan merawat
anggota keluarga yang Pengetahuan Masyarakat Mahasiswa
sakit masyarakat mengerti dan
d. Penyuluhan
3. Mengajak masyarakat tentang TOGA mampu
tentang
untuk rutin olahraga meningkat memanfaatkan
pemanfaat
4. Masyarakat mampu TOGA
TOGA dan
memanfaatkan tanaman
demonstrasi
obat keluarga atau TOGA
3 Tingginya angka TUM : KIE a. Senam Lansia mau Lansia mau Mahasiswa
kejadian PTM Setelah intervensi Lansia berolahraga bergabung
dan PM di keperawatan selama 1 bulan, KIE dengan
Kelurahan diharapkan masyarakat mahasiaswa Mahasiswa
Kombos Barat mampu merawat dan untuk mengikuti
berhubungan mencegah komplikasi dari senam
dengan PTM dan PM
kurangnya TUK : b. Penyuluhan Pengetahuan Lansia mampu Mahasiswa
pengetahuan Tujuan Khusus: tentang Lansia menjelaskan
keluarga untuk Setelah dilakukan tindakan mempertahan meningkat kembali
mendeteksi PTM keperawatan selama 1 bulan kan kualitas
dan PM. diharapkan terjadi: hidup lansia
1. Peningkatan pengetahuan c. Pemeriksaan Didapatkan Lansia mau Mahasiswa
lansia tentang PTM dan Kesehatan masalah bekerja sama
PM serta cara mencegah (GDS, HPT, kesehatan pada
dan merawat anggota AU dan lansia
keluarga yang sakit Kolesterol)
2. Mengajak lansia untuk
rutin olahraga
3. Lansia mampu mengetahui
bagaimana cara
mempertahankan kualitas
hidup pada lansia.
4. Lansia dapat mengetahui
masalah pada lansia.
1 Resiko TUM : KIE 1.Jumpa berlian Lingkungan Masyarakat dapat Mahasiswa
Yang Bersih dan memperhatikan
Timbulnya Lingkungan menjadi bersih
sehat lingkungan yang
Stunting di dan sehat bersih dan sehat
Kelurahan TUK :
Kombos barat a.       Mengidentifikasi jenis 2.Penyuluhan Pengetahuan Mahasiswa
Masyarakat
jambann sehat Masyarakat
berhubungan sampah Mampu
dapat meningkat Menjelaskan
dengan kurangnya b.     Memisahkan sampah Kembali
kesadaran dalam organik dan anorganik
3.Penyuluhan Pengetahuan
pemeliharaan c.      Membuang sampah Masyarakat Mahasiswa
Air bersih Masyarakat Mampu
kesehatan di sesuai dengan jenis dapat meningkat Menjelaskan
lingkungan sampah Kembali
rumah. d.      Mengetahui kriteria
4.Penyuluhan Masyarakat dapat
rumah yang sehat dengan Pengetahuan Mahasiswa
ventilasi dan pencahayaan cuci tangan Masyarakat mengetahui cara
dapat meningkat cuci tangan dan
yang baik
mendemonstrasik
e.     Memelihara lingkungan annya
yang sehat
Pengetahuan Mahasiswa
5.Penyuluhan Siswa SD Siswa/Siswi
pemilahan Muhammadiyah Dapat Melakukan
dapat mengkat Pemilahan
sampah
Sampah

Masyarakat Penanaman toga Mahasiswa


6.Penanaman
Dapat lebih dari tiga
Toga Memanfaatkan jenis
toga

D. Rencana Kerja (Plan Of Action/POA)

Sumber Daya
No Kegiatan Tujuan Penanggung Waktu Tempat Alokasi Kelanjutan
Jawab Dana

PROGRAM “PEKA-CS”

1 Skrinning resiko Dapat mendeteksi adanya Mahasiswa Senin, 11 November Puskesmas Mahasiswa Setiap
Stunting pada anak keluarga yang mempunyai 2019 Pembantu Kegiatan
anak dengan resiko stunting Pukul 13.00 - Selesai Kombos Barat Posyandu
2 Penyuluhan tentang Keluarga khususnya ibu yang Mahasiswa Senin, 11 November Puskesmas Mahasiswa
Stunting mempunyai anak dapat 2019 Pembantu
mengetahui informasi seputar Kombos Barat
Pukul 13.00 – Selesai
stunting
3 Penyuluhan tentang Keluarga khususnya ibu yang Mahasiswa Senin, 11 November Puskesmas Mahasiswa
pencegahan mempunyai anak dapat 2019 Pembantu
stunting dengan mengetahui pencegahan Pukul 13.00 – Selesai Kombos Barat
PHBS Mencuci terhadap stunting dengan
Tangan yang baik mengetahui
dan benar
4 Demontrasi cara Keluarga dapat Mahasiswa Senin, 11 November Puskesmas Mahasiswa
mencuci tangan mempraktekkan cara mencuci 2019 Pembantu
yang baik dan tangan yang baik dan benar Pukul 13.00 – Selesai Kombos Barat
benar
5 Penyuluhan tentang Ibu dapat mengetahui tentang Mahasiswa Senin, 11 November Puskesmas Mahasiswa
ASI Eksklusif pemberian ASI Ekslusif 2019 Pembantu
Pukul 13.00 – Selesai Kombos Barat
6 Demonstrasi Mahasiswa Senin, 11 November Puskesmas Mahasiswa
tekhnik pemberian 2019 Pembantu
ASI eksklusif Pukul 13.00 – Selesai Kombos Barat
7 Penyuluhan Ibu dapat mengetahui tentang Mahasiswa Senin, 11 November Puskesmas Mahasiswa
makanan bergizi bahan makanan yang baik dan 2019 Pembantu
sesuai umur sehat untuk anak sesuai dengan Pukul 13.00 – Selesai Kombos Barat
(MPASI) usia
8 Demonstrasi Ibu dapat mengetahui cara Mahasiswa Senin, 11 November Puskesmas Mahasiswa
pembuatan MPASI pengolahan MPASI yang baik 2019 Pembantu
dan sehat Pukul 13.00 – Selesai Kombos Barat
9 Pelatihan self Dapat terjadi peningkatan Mahasiswa Senin, 11 November Puskesmas Mahasiswa
management pengetahuan masyarakat 2019 Pembantu
pencegahan tentang pencegahan stunting Pukul 13.00 – Selesai Kombos Barat
Stunting
10 Penyuluhan Cara Anak – anak dapat mengetahui Mahasiswa Jum’at, 15 November SD Mahasiswa
menyikat gigi yang cara menyikat gigi yang baik 2019 Muhammadiyah
baik dan benar dan benar
Pukul 10.00- Selesai
11 Demonstrasi cara Anak- anak dapat Mahasiswa Jum’at, 15 November SD Mahasiswa
menyikat gigi yang mempraktekkan cara menyikat 2019 Muhammadiyah
baik dan benar gigi yang baik dan benar Pukul 10.00- Selesai
PROGRAM “PENDEKAR”
12 Skrining TBC Dapat terdeteksi keluarga Mahasiswa Selasa, 12 Nov 2019 Setiap rumah Mahasiswa
beresiko terkena TBC Jam 09.00 WITA penderita TBC
13 Pelatihan self Peningkatan pengetahuan Mahasiswa Rabu, 13 Nov 2019 Aula Gereja Mahasiswa
management masyarakat tentang PTM dan Jam 07.00-12.00 Pniel Kombos
berbasis GERMAS PM serta cara mencegah dan WITA Barat
merawat anggota keluarga yang
sakit
14 Senam HPT dan Mengajak masyarakat untuk Mahasiswa Kamis, 14 Nov 2019 Depan Kantor Mahasiswa Setiap
DM rutin olahraga Jam 07.00-08.00 Kelurahan Minggu
WITA Kombos Barat
15 Penyuluhan tentang Masyarakat mampu Mahasiswa Jumat, 15 Nov 2019 Masjid An- Mahasiswa
pemanfaat TOGA memanfaatkan tanaman obat Jam 18.30-19.00 Ni’mah
dan demonstrasi keluarga atau TOGA WITA

PROGRAM “POKEMONS”
16 Senam Lansia Mengajak lansia untuk rutin Mahasiswa Sabtu, 16 Nov 2019 Lapangan Bola Mahasiswa Setiap
olahraga Jam 07.00 WITA Ling. 2 Minggu
17 Penyuluhan Peningkatan pengetahuan Mahasiswa Sabtu, 16 Nov 2019 Aula GPDI Mahasiswa Setiap
Lansia tentang PTM serta cara Jam 08.30-09.00 Tiranus Kombos Minggu
mencegah dan merawat WITA Barat Ling 2
anggota keluarga yang sakit
18 Posyandu Lansia Lansia dapat mengetahui Mahasiswa Sabtu, 16 Nov 2019 Aula GPDI Mahasiswa Setiap
masalah pada lansia. Jam 09.00-11.00 Tiranus Kombos Minggu
WITA Barat Ling 2
PROGRAM “KELILING SEHAT”

19 Jumpa Berlian Lingkungan menjadi bersih Mahasiswa Jumat, 08 November Lingkungan III Swadaya Setiap hari
dan sehat 2019 kombos Barat Mahasiswa Jumat
20 Penyuluhan jamban Menambah Pengetahuan Mahasiswa Puskesmas Swadaya Program
Kamis 14 November
sehat Masyarakat tentang jamban pembantu Mahasiswa puskesmas
2019
sehat kombos barat kombos
21 Penyuluhan Air Menambah Pengetahuan Mahasiswa Puskesmas Swadaya Program
Kamis 14 November
Bersih Masyarakat tentang Air bersih pembantu Mahasiswa puskesmas
2019
kombos barat kombos
22 Penyuluhan cuci Menambah Pengetahuan Mahasiswa Puskesmas Swadaya Program
Kamis 14 November
tangan tentang Personal hygiene pembantu Mahasiswa puskesmas
2019
kombos barat kombos
23 Penyuluhan Menanmbah pengetahuan Mahasiswa Jumat 15 November SD Swadaya Program
Pemilahan Sampah siswa tentang sampah dan 2019 Muhammadiyah Mahasiswa puskesmas
pemanfaatan sampah kombos
24 Penanaman Toga Pemanfaatan toga Mahasiswa Jumat 15 November Lingkungan II Swadaya Program
2019 Kombos Barat Mahasiswa PKK
E. FAKTOR PENGHAMBAT KEGIATAN

No Kegiatan Faktor Penghambat

1 Skrinning resiko Stunting pada  Beberapa ibu dan anak sedang tidak berada di
anak rumah saat dilakukan skrinning
2 Penyuluhan tentang Stunting  Beberapa ibu tidak dapat datang karena sedang
bekerja
3 Penyuluhan tentang pencegahan
 Kondisi tempat yang sempit dan panas
stunting dengan PHBS Mencuci
 Waktu tidur siang anak
Tangan yang baik dan benar
 Anak rewel
4 Demontrasi cara mencuci tangan
 Hari kerja
yang baik dan benar
5 Penyuluhan tentang ASI Eksklusif

6 Demonstrasi tekhnik pemberian


ASI eksklusif
7 Penyuluhan makanan bergizi
sesuai umur (MPASI)
8 Demonstrasi pembuatan MPASI

9 Pelatihan self management


pencegahan Stunting
10 Penyuluhan Cara menyikat gigi
yang baik dan benar
11 Demonstrasi cara menyikat gigi
yang baik dan benar
12 Skrining dan Penyuluhan TBC  Keluarga tidak kooperatif
 Dahak sulit keluar
 Banyak keluarga tidak berada ditempat
13 Pemeriksaan Kesehatan dan  Waktu pelaksanaan tidak efisien
Pelatihan Masyarakat Tentang  Masayarakat kurang antusias mengikuti
Self Management Penyakit pelatihan
Menular dan Penyakit Tidak
Menular
14 Senam Hipertensi dan DM  Keluarga binaan PTM sebagian tidak bisa
melakukan olahraga
 Waktu pelaksanaan tidak efisien
15 Penyuluhan Pemanfaatan dan  Masyarakat kurang meminati penyuluhan toga
Demonstrasi Toga
16 Senam Lansia  Lokasi kegiatan jauh
Posyandu Lansia  Posyandu Lansia tidak terlalu aktif
 Banyak lansia yang tidak datang
 Perubahan lokasi tiba-tiba
17 Jumpa Berlian  Pada saat jumpa berlian banyak warga yang
sedang pergi bekerja
Penyuluhan jamban sehat  Warga tidak tertarik dengan kegiatan penanaman
Penyuluhan air bersih toga
 Ada beberapa warga yang sudah mempunyai
Penyuluhan cuci tangan Toga
 Lokasi tidak efisen
Penyuluhan pemilahan sampah  Waktu kegiatan penanaman toga di hari kerja
Penanaman Toga

F. FAKTOR PENUNJANG KEGIATAN

No Kegiatan Faktor Penunjang

1 Skrinning resiko Stunting pada  Fasilitas


anak  Alat dan bahan yang tersedia
2 Penyuluhan tentang Stunting  Sarana fasilitas tersedia
 Lokasi strategis
 Pembicara bersedia hadir
 Materi sesuai dengan masalah yang ada
 Alat dan bahan yang tersedia
3 Penyuluhan tentang pencegahan  Masyarakat sangat antusias
stunting dengan PHBS Mencuci  Alat yang tersedia
Tangan yang baik dan benar  Materi sesuai dengan masalah yang ada
 Masyarakat sangat antusias

4 Demontrasi cara mencuci tangan  Sarana tempat yang mendukung


yang baik dan benar  Fasilitas
 Materi sesuai dengan masalah yang ada
 Masyarakat sangat antusias

5 Penyuluhan tentang ASI Eksklusif  Materi sesuai dengan masalah yang ada
 Masyarakat sangat antusias

6 Demonstrasi tekhnik pemberian  Materi sesuai dengan masalah yang ada


ASI eksklusif  Fasilitas
 Masyarakat sangat antusias

7 Penyuluhan makanan bergizi  Alat dan bahan yang tersedia


sesuai umur (MPASI)  Materi sesuai dengan masalah yang ad
 Masyarakat sangat antusias
8 Demonstrasi pembuatan MPASI  Alat dan bahan yang tersedia
 Materi sesuai dengan masalah yang ada
 Fasilitas
 Masyarakat sangat antusias
9 Pelatihan self management  Materi sesuai dengan masalah yang ada
pencegahan Stunting  Masyarakat sangat antusias
10 Penyuluhan Cara menyikat gigi  Alat dan bahan yang tersedia
yang baik dan benar  Materi sesuai dengan masalah yang ada
 Masyarakat sangat antusias
Demonstrasi cara menyikat gigi  Alat dan bahan yang tersedia
yang baik dan benar  Materi sesuai dengan masalah yang ada
 Fasilitas
 Masyarakat sangat antusias
11 Skrining dan Penyuluhan TBC  Fasilitas
 Alat dan bahan yang tersedia
12 Pemeriksaan Kesehatan dan  Sarana fasilitas tersedia
Pelatihan Masyarakat Tentang  Lokasi strategis
Self Management Penyakit  Pembicara bersedia hadir
Menular dan Penyakit Tidak  Materi sesuai dengan masalah yang ada
Menular
 Alat dan bahan yang tersedia
13 Senam Hipertensi dan DM  Masyarakat sangat antusias
 Alat yang tersedia
14 Penyuluhan Pemanfaatan dan  Sarana tempat yang mendukung
Demonstrasi Toga
15 Senam Lansia  Masyarakat yang antusias membantu jalannya
Posyandu Lansia kegiatan
 Kader yang dilatih
 Sarana penunjang, fasilitas
Hasil Monitoring Program PEKA CS
Kategori Tidak Kadang- Sering Selalu Jumlah
Pernah Kadang
1 2 3 4
Pre 15 22 7 7 51

H1 7 28 9 7 51

H2 3 31 11 6 51

H3 1 27 15 8 51

H4 0 24 17 10 51

H5 0 20 20 11 51

Hasil Monitoring Program PENDEKAR


Tidak Jarang Kadang- Sering Secara
pernah menunjukan kadang Menunjukan konsisten
menunjukan menunjukan menunjukan
1 2 3 4 5
HPT Pre 3 10 4 - -
Post - - 5 12 -
DM Pre 5 12 - - -
Post - - 2 15 -
TB Pre - 13 2 - -
Post - - 11 4 -
Hasil Monitoring Program POKEMONS
Kategori Tidak Jarang Kadang- Sering Secara
pernah menunjukan kadang Menunjukan konsisten
menunjukan menunjukan menunjukan
1 2 3 4 5
HPT Pre 3 3 7 - -
Post - - 7 6 -
DM Pre 1 3 - - -
Post - - 1 3 -
TB Pre - 3 1 - -
Post - - 3 1 -
Hasil Program “KELILING SEHAT”

Demonstrasi Penanaman Toga Hasil Follow Up

Jumpa Berlian
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hasil survey yang telah dilakukan, ditemukan masalah kesehatan sebagai berikut :
1. Masalah Stunting pada bayi dan balita, didapati 5 bayi dan balita yang beresiko
stunting
2. Masalah Kesehatan terutama PTM dan PM yang tidak terkontrol diakibatkan karena
kurang aktivitas fisik serta lingkungan sekitar yang kurang sehat menyebabkan terus
terjadi peningkatan
3. Masalah lingkungan dan sampah : sebagian besar kebersihan lingkungan tidak
terawat dimana terdapat sampah berhamburan dan tidak melakukan pemilahan
sampah.

Berdasarkan masalah kesehatan diatas maka, untuk menyelesaikan masalah yang timbul
tersebut, diadakan program REINKARNASI yang didalamnya sebagai pemecah masalah
yaitu :
1. Program PEKA-CS
2. Program Pendekar
3. Program Keliling Sehat
4. Program Pokemons
B. Saran-saran
1. Untuk Puskesmas
Diharapkan bagi Puskesmas untuk meningkatkan promosi kesehatan di desa-desa
agar masyarakat mengetahui pentingnya hidup sehat. Dan melanjutkan program yang
telah kami buat untuk meningkatkan kualitas hidup sehat masyarakat Kombos Barat.
2. Untuk Masyarakat (Desa/Kecamatan)
Setelah diberikan penyuluhan serta demonstrasi oleh mahasiswa, diharapkan bisa
menjadi masukan, motivasi dan menambah ilmu pengetahuan yang kemudian bisa
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga masyarakat bisa hidup dengan sehat
dan bisa bekerja secara totap tanpa terhalang faktor kesehatan.

LAMPIRAN DOKUMENTASI
Program PEKA-CS

Program PENDEKAR
Program POKEMONS

Anda mungkin juga menyukai