STASE
KOMUNITAS, KELUARGA, DAN GERONTIK
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. atas limpahan Rahmat dan Hidayah-
Nya bahwa laporan kegiatan komunitas “REINKARNASI” di Kelurahan Kombos Barat
Kecamatan Singkil Kota Manado dapat terselesaikan.
Laporan ini merupakan laporan hasil dari kegiatan yang telah dilakukan oleh
mahasiswa STIKES Muhammadiyah Manado Program Studi Profesi Ners di Kelurahan
Kombos Barat Kecamatan Singkil Kota Manado. Laporan ini sebagai bentuk apliasi ilmu
yang telah diperoleh dari bangku kuliah khususnya Ilmu Keperawatan Komunitas dan
berbagai Ilmu Kesehatan lainnya.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi dan untuk
masyarakat sebagai tolak ukur dalam merubah perilaku hidup sehat.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR……………………………………………
DAFTAR ISI...................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................
A. Latar belakang ..............................................................
B. Rumusan masalah .........................................................
C. Tujuan penelitian ..........................................................
BAB II ANALISIS SITUASI........................................................
A. Metode Pengkajian……………..………...……..…….
B. Analisis Situasi………..…….............................................
C. Masalah Kesehatan….………………………………...
D. Hasil Pengkajian Komunitas Community As Partner …
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN............................................
A. Analisa Data....................................................................
B. Diagnosa Keperawatan……………………...................
C. Rencana Keperawatan…………………………………
D. Rencana Kegiatan……………………………………..
E. Faktor Penghambat…………………………………….
F. Faktor Penunjang……………………………………….
G. Evaluasi…………………………………………………
BAB IV PENUTUP………………………………..………………..
A. Kesimpulan…………………………………………….
B. Saran…………………………………………………….
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan praktek komunitas di masyarakat merupakan bentuk pembelajaran bagi
mahasiswa untuk menerapkan ilmu komunitas secara komprehensif yang merupakan cermin
kegiatan pengabdian pada masyarakat. Komunitas merupakan suatu sistem yang terdiri dari
sub sistem keluarga dan sistem sosial yang saling berinteraksi. Keluarga sebagai sub sistem
komunitas merupakan sistem terbuka dimana terjadi hubungan timbal balik sekaligus umpan
balik dimana keluarga merupakan unit pelayanan dasar di masyarakat atau komunitas.
Dalam mengaplikasikan praktek kesehatan masyarakat diperlukan pengetahuan serta
penelitian-penelitian yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan masyarakat dalam
menemukan suatu masalah kesehatan. Komunitas atau masyarakat sebagai penerima
pelayanan kesehatan dan aktif dalam seluruh proses perubahan, sejak pengenalan masalah
kesehatan sampai penanggulangan masalah, yang melibatkan individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat sebagai target pelayanan komunitas dengan fokus masyarakat berupa
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, hendaknya perlu dilibatkan secara lebih
aktif dalam seluruh akitfitas kegiatan komunitas. Peningkatan taraf hidup masyarakat di
dalam berbagai bidang kehidupan mengakibatkan terjadi juga pergeseran pada pola
kehidupan masyarakat, salah satunya adalah dalam bidang kesehatan.
Dimana dengan berkembangnya paradigma “Sehat” saat ini, telah terjadi pergeseran
upaya-upaya dalam hidup kesehatan antara lain: berubahnya upaya pengobatan kepada
upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan, dari segi kegiatan yang bersifat pasif
menunggu klien berobat di unit-unit pelayanan kesehatan bergeser kepada penemuan kasus
secara aktif. Perubahan ini tentunya akan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya
kepada masyarakat untuk berperan secara aktif dalam upaya peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit. Oleh karenanya peran serta masyarakat perlu terus
dikembangkan agar tercapai pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang optimal
secara mandiri.
Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan
hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.Masyarakat diharapkan mampu berperan sebagai pelaku pembangunan kesehatan
dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri serta berperan
aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.Harapan tersebut dapat terwujud apabila
masyarakat diberdayakan sepenuhnya dengan sumber daya dimilikinya untuk dapat
menerapkan PHBS dalam kehidupannya sehari-hari, baik di rumah, di sekolah, di tempat
kerja. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang harus dilakukan oleh setiap
individu/keluarga/kelompok sangat banyak, dimulai dari bangun tidur sampai dengan tidur
kembali.Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas
dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan individu/keluarga/kelompok
dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat.Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan salah
satu pilar kesehatan yang menjadi salah satu program deri puskesmas.
Kelurahan Kombos Barat dipimpin oleh Kepala Lurah yang disebut Pak Lurah, memiliki
5 Lingkungan dengan total total jumlah penduduk 6.074 jiwa dan 1.717 KK. Dalam
pelaksanaan praktek komunitas mahasiswa menggunakan pendekatan proses komunitas
yang diawali dari pengkajian dengan cara pengumpulan data, kemudian menyusun
rencana sesuai dengan permasalahan yang ditemukan sampai pelaksanaan dan terakhir
evaluasi. Pengumpulan data dimulai selama 5 hari mulai tanggal 24-28 Oktober 2019 dengan
jumlah KK yang berhasil di data sebanyak 868 KK. Pengkajian dilakukan dengan
menggunakan tekhnik wawancara langsung, penyebaran kuesioner, dan Survey Mawas
Diri yaitu survey yang dilakukan dengan berjalan mengelilingi Wilayah
Kelurahan Kombos Barat. Data yang diperoleh dari masyarakat ditabulasi untuk mengetahui
masalah-masalah kesehatan yang mayoritas terjadi di masyarakat Kelurahan Kombos Barat
Kecamatan Singkil . Selain itu data juga diperoleh dari Kepala Desa dan Puskesmas Wilayah
Kerja Kelurahan Kombos Barat.
B. Tujuan
1) Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengenali dan mengamati keadaan kesehatan masyarakat di
wilayah binaan serta mampu menanggulangi masalah kesehatan tersebut bersama
masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi yang terdapat
di masyarakat.
2) Tujuan khusus
Setelah melaksanakan Kegiatan Program REINKARNASI Mahasiswa mampu :
a) Menyelesaikan masalah yang menjadi prioritas bersama-sama dengan warga.
b) Upaya Meningkatkan kemandirian keluarga untuk mencapai masyarakat hidup
sehat
c) Bersama masyarakat melakukan Perencanaankegiatan dalam menanggulangi
masalah kesehatan yeng terdapat pada masyarakat.
d) Membangun kerja sama antara mahasiswa dan masyarakat untuk mencegah
masalah yang akan terjadi dalam masyarakat.
e) Mengajak masyarakan mengetahui hidup bersih dan sehat dalam memelihara
lingkungan.
C. Manfaat
1. Masyarakat mampu memahami penyebab dari masalah pada lingkungan
2. Masyarakat mampu mengatasi masalah yang ada di lingkungan
3. Masyarakat mampu menjaga lingkungan rumah dan lingkungan di Kelurahan
Kombos Barat
4. Masyarakan mampu memahami Kemandiria dalam memelihara kesehatan untuk
mencapai hidup sehat
BAB II
ANALISIS SITUASI
A. Metode Pengkajian
Populasi dalam pengkajian komunitas ini adalah masyarakat Kombos Barat. Teknik atau
cara pengumpulan data yang digunakan yaitu data primer. Data primer adalah data yang
diperoleh secara langsung. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan pada Praktek
Komunitas adalah teknik data angket/kuesioner.
Angket/kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan
responden untuk dijawabnya. Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui
kuesioner cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar diberbagai
wilayah.
Data primer diperoleh langsung dari masyarakat Kombos Barat. Data sekunder diperoleh
dari puskesmas. Selanjutnya dibuat simpulan hasil analisis data sekunder tersebut. Sampel
dipilih dengan menggunakan teknik total sampling, dimana sampel di ambil dari lingkungan
1 sampai dengan lingkungan 5. Hasil tahap pengkajian ini adalah teridentifikasinya inti
komunitas (data demografi, vital statistic, dan nilai keyakinan), data lingkungan, data
pendidikan, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan, pelayanan sosial dan
pemerintahan, komunikasi, ekonomi dan rekreasi, mengajar dan belajar, kebijakan sekolah
sehat, kemitraan layanan.
B. Analisis Situasi
Berdasarkan hasil pengkajian yang terdapat dalam lampiran makalah ini, setelah
dilakukan analisis situasi diperoleh data tentang banyaknya keluarga dengan penyakit tidak
menular (HPT dan DM) dan penyakit menular (TBC) seperti yang diuraikan di berikut ini.
Hasil wawancara yang telah dilakukan diperoleh data penderita HPT : berdasarkan gejala
berjumlah 118 orang, berdasarkan diagnosa berjumlah 132 orang, untuk penderita DM
berdasarkan gejala berjumlah 32 orang, berdasarkan diagnosa berjumlah 51 orang,
sedangkan penderita TBC berdasarkan gejala berjumlah 24 orang dan berdasarkan diagnosa
berjumlah 28 orang.
Selanjutnya, dari hasil analisis juga didapati banyak masyarakat yang belum paham
mengenai kesehatan secara luas, diantaranya kesehatan lingkungan, jamban, serta kesehatan
per individu. Berdasarkan data yang didapatkan ada 53 KK yang tidak memiliki jamban,
yang tidak memiliki tempat sampah 175 KK, dan resiko stunting 5 orang. Padahal salah satu
penyebab stunting adalah pola hidup dan lingkungan yang tidak bersih.
Data tersebut diata merupakan alasan dalam pengembangan rancangan perencanaan
program keperawatan komunitas melalui pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan
model Community As Partner. Dimana model ini harus melibatkan masyarakat, kader,
puskesmas, dan kelurahan. Dimana perawat komunitas sebagai penanggungjawab program
untuk mengelola seluruh proses dari awal sampai akhir, diikuti dengan pengelolaan
implementasi dan melakukan evaluasi program secara terus menerus (Ervin, 2000).
C. Masalah Kesehatan
Menurut analisa dari kelompok didapatkan beberapa masalah yang ada di dalam
komunitas lingkungan sekitar Kelurahan Kombos Barat dari Lingkungan 1 sampai
Lingkungan 5. Melihat kondisi yang ada dilingkungan terdapat penyakit hipertensi yang
paling tertinggi diakibatkan pola hidup yang tidak sehat, dan juga jarang melakukan
olahraga. Dan masalah yang lain adalah Diabetes Melitus Akibat kurangnya pengetahuan
tentang penyakit yang diderita dan tidak kontrol dengan baik terhadap panyakitnya. Serta
Kebersihan lingkungan dan sekitarnya yang dapat berakibat pada bayi dan balita terkena
stunting.
A. ANALISA DATA
Hasil Observasi:
Saat dilakukan survei, ditemukan banyak anak-
anak yang mengalami gigi hitam dan berlubang
dan jarang mencuci tangan serta menyikat gigi
2x/ hari
2 Hasil angket: Tingginya angka kejadian
Penderita HPT : PTM dan PM di Kelurahan
- Berdasarkan Gejala = 118 Kombos Barat berhubungan
- Berdasarkan Diagnosa = 132 dengan kurangnya
Penderita DM pengetahuan keluarga untuk
- Berdasarkan Gejala = 32 mendeteksi PTM dan PM.
- Berdasarkan Diagnosa = 51
Penderita TBC
- Berdasarkan Gejala = 24
- Berdasarkan Diagnosa = 28
Hasil Observasi:
Saat dilakukan survei, ditemukan banyak
keluarga yang tidak sadar bahwa dirinya
memiliki penyakit dan mereka sendiri terkejut
dengan hasil pemeriksaan fisik yang kami
lakukan.
3 Hasil angket: Tingginya angka kejadian
Penderita HPT :12 Orang PTM dan PM di Kelurahan
Penderita DM : 4 Orang Kombos Barat berhubungan
Saat dilakukan survei, ditemukan banyak Lansia mendeteksi PTM dan PM.
yang tidak sadar bahwa dirinya memiliki
penyakit dan mereka sendiri terkejut dengan
hasil pemeriksaan fisik yang lakukan Terutama
penyakit HPT dan DM.
4 Hasil Angket : Resiko Timbulnya penyakit
Kebersihan di setiap Lingkungan kurang Stunting di Kelurahan
bersih Kombos barat berhubungan
Banyak sampah yang berserakan di dengan kurangnya kesadaran
selokan/saluran pembuangan air dalam pemeliharaan
Tidak dilakukan pemilahan sampah kesehatan di lingkungan
Hasil Observasi
Ditemukan masih banyak masyarakat yang
kurang peduli dengan kesehatan lingkungan,
masyarakat tidak mengetahui penyakit yang
berkaitan dengan lingkungan yang kurang sehat.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko terjadinya gangguan tumbuh kembang anak (Stunting) berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan keluarga untuk mendeteksi resiko terjadinya gangguan
tumbuh kembang pada anak (Stunting)
2. Tingginya angka kejadian PTM dan PM di Kelurahan Kombos Barat berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan keluarga untuk mendeteksi PTM dan PM.
3. Resiko Timbulnya penyakit Stunting di Kelurahan Kombos barat berhubungan
dengan kurangnya kesadaran dalam pemeliharaan kesehatan di lingkungan rumah.
C. RENCANA KEPERAWATAN
Sumber Daya
No Kegiatan Tujuan Penanggung Waktu Tempat Alokasi Kelanjutan
Jawab Dana
PROGRAM “PEKA-CS”
1 Skrinning resiko Dapat mendeteksi adanya Mahasiswa Senin, 11 November Puskesmas Mahasiswa Setiap
Stunting pada anak keluarga yang mempunyai 2019 Pembantu Kegiatan
anak dengan resiko stunting Pukul 13.00 - Selesai Kombos Barat Posyandu
2 Penyuluhan tentang Keluarga khususnya ibu yang Mahasiswa Senin, 11 November Puskesmas Mahasiswa
Stunting mempunyai anak dapat 2019 Pembantu
mengetahui informasi seputar Kombos Barat
Pukul 13.00 – Selesai
stunting
3 Penyuluhan tentang Keluarga khususnya ibu yang Mahasiswa Senin, 11 November Puskesmas Mahasiswa
pencegahan mempunyai anak dapat 2019 Pembantu
stunting dengan mengetahui pencegahan Pukul 13.00 – Selesai Kombos Barat
PHBS Mencuci terhadap stunting dengan
Tangan yang baik mengetahui
dan benar
4 Demontrasi cara Keluarga dapat Mahasiswa Senin, 11 November Puskesmas Mahasiswa
mencuci tangan mempraktekkan cara mencuci 2019 Pembantu
yang baik dan tangan yang baik dan benar Pukul 13.00 – Selesai Kombos Barat
benar
5 Penyuluhan tentang Ibu dapat mengetahui tentang Mahasiswa Senin, 11 November Puskesmas Mahasiswa
ASI Eksklusif pemberian ASI Ekslusif 2019 Pembantu
Pukul 13.00 – Selesai Kombos Barat
6 Demonstrasi Mahasiswa Senin, 11 November Puskesmas Mahasiswa
tekhnik pemberian 2019 Pembantu
ASI eksklusif Pukul 13.00 – Selesai Kombos Barat
7 Penyuluhan Ibu dapat mengetahui tentang Mahasiswa Senin, 11 November Puskesmas Mahasiswa
makanan bergizi bahan makanan yang baik dan 2019 Pembantu
sesuai umur sehat untuk anak sesuai dengan Pukul 13.00 – Selesai Kombos Barat
(MPASI) usia
8 Demonstrasi Ibu dapat mengetahui cara Mahasiswa Senin, 11 November Puskesmas Mahasiswa
pembuatan MPASI pengolahan MPASI yang baik 2019 Pembantu
dan sehat Pukul 13.00 – Selesai Kombos Barat
9 Pelatihan self Dapat terjadi peningkatan Mahasiswa Senin, 11 November Puskesmas Mahasiswa
management pengetahuan masyarakat 2019 Pembantu
pencegahan tentang pencegahan stunting Pukul 13.00 – Selesai Kombos Barat
Stunting
10 Penyuluhan Cara Anak – anak dapat mengetahui Mahasiswa Jum’at, 15 November SD Mahasiswa
menyikat gigi yang cara menyikat gigi yang baik 2019 Muhammadiyah
baik dan benar dan benar
Pukul 10.00- Selesai
11 Demonstrasi cara Anak- anak dapat Mahasiswa Jum’at, 15 November SD Mahasiswa
menyikat gigi yang mempraktekkan cara menyikat 2019 Muhammadiyah
baik dan benar gigi yang baik dan benar Pukul 10.00- Selesai
PROGRAM “PENDEKAR”
12 Skrining TBC Dapat terdeteksi keluarga Mahasiswa Selasa, 12 Nov 2019 Setiap rumah Mahasiswa
beresiko terkena TBC Jam 09.00 WITA penderita TBC
13 Pelatihan self Peningkatan pengetahuan Mahasiswa Rabu, 13 Nov 2019 Aula Gereja Mahasiswa
management masyarakat tentang PTM dan Jam 07.00-12.00 Pniel Kombos
berbasis GERMAS PM serta cara mencegah dan WITA Barat
merawat anggota keluarga yang
sakit
14 Senam HPT dan Mengajak masyarakat untuk Mahasiswa Kamis, 14 Nov 2019 Depan Kantor Mahasiswa Setiap
DM rutin olahraga Jam 07.00-08.00 Kelurahan Minggu
WITA Kombos Barat
15 Penyuluhan tentang Masyarakat mampu Mahasiswa Jumat, 15 Nov 2019 Masjid An- Mahasiswa
pemanfaat TOGA memanfaatkan tanaman obat Jam 18.30-19.00 Ni’mah
dan demonstrasi keluarga atau TOGA WITA
PROGRAM “POKEMONS”
16 Senam Lansia Mengajak lansia untuk rutin Mahasiswa Sabtu, 16 Nov 2019 Lapangan Bola Mahasiswa Setiap
olahraga Jam 07.00 WITA Ling. 2 Minggu
17 Penyuluhan Peningkatan pengetahuan Mahasiswa Sabtu, 16 Nov 2019 Aula GPDI Mahasiswa Setiap
Lansia tentang PTM serta cara Jam 08.30-09.00 Tiranus Kombos Minggu
mencegah dan merawat WITA Barat Ling 2
anggota keluarga yang sakit
18 Posyandu Lansia Lansia dapat mengetahui Mahasiswa Sabtu, 16 Nov 2019 Aula GPDI Mahasiswa Setiap
masalah pada lansia. Jam 09.00-11.00 Tiranus Kombos Minggu
WITA Barat Ling 2
PROGRAM “KELILING SEHAT”
19 Jumpa Berlian Lingkungan menjadi bersih Mahasiswa Jumat, 08 November Lingkungan III Swadaya Setiap hari
dan sehat 2019 kombos Barat Mahasiswa Jumat
20 Penyuluhan jamban Menambah Pengetahuan Mahasiswa Puskesmas Swadaya Program
Kamis 14 November
sehat Masyarakat tentang jamban pembantu Mahasiswa puskesmas
2019
sehat kombos barat kombos
21 Penyuluhan Air Menambah Pengetahuan Mahasiswa Puskesmas Swadaya Program
Kamis 14 November
Bersih Masyarakat tentang Air bersih pembantu Mahasiswa puskesmas
2019
kombos barat kombos
22 Penyuluhan cuci Menambah Pengetahuan Mahasiswa Puskesmas Swadaya Program
Kamis 14 November
tangan tentang Personal hygiene pembantu Mahasiswa puskesmas
2019
kombos barat kombos
23 Penyuluhan Menanmbah pengetahuan Mahasiswa Jumat 15 November SD Swadaya Program
Pemilahan Sampah siswa tentang sampah dan 2019 Muhammadiyah Mahasiswa puskesmas
pemanfaatan sampah kombos
24 Penanaman Toga Pemanfaatan toga Mahasiswa Jumat 15 November Lingkungan II Swadaya Program
2019 Kombos Barat Mahasiswa PKK
E. FAKTOR PENGHAMBAT KEGIATAN
1 Skrinning resiko Stunting pada Beberapa ibu dan anak sedang tidak berada di
anak rumah saat dilakukan skrinning
2 Penyuluhan tentang Stunting Beberapa ibu tidak dapat datang karena sedang
bekerja
3 Penyuluhan tentang pencegahan
Kondisi tempat yang sempit dan panas
stunting dengan PHBS Mencuci
Waktu tidur siang anak
Tangan yang baik dan benar
Anak rewel
4 Demontrasi cara mencuci tangan
Hari kerja
yang baik dan benar
5 Penyuluhan tentang ASI Eksklusif
5 Penyuluhan tentang ASI Eksklusif Materi sesuai dengan masalah yang ada
Masyarakat sangat antusias
H1 7 28 9 7 51
H2 3 31 11 6 51
H3 1 27 15 8 51
H4 0 24 17 10 51
H5 0 20 20 11 51
Jumpa Berlian
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil survey yang telah dilakukan, ditemukan masalah kesehatan sebagai berikut :
1. Masalah Stunting pada bayi dan balita, didapati 5 bayi dan balita yang beresiko
stunting
2. Masalah Kesehatan terutama PTM dan PM yang tidak terkontrol diakibatkan karena
kurang aktivitas fisik serta lingkungan sekitar yang kurang sehat menyebabkan terus
terjadi peningkatan
3. Masalah lingkungan dan sampah : sebagian besar kebersihan lingkungan tidak
terawat dimana terdapat sampah berhamburan dan tidak melakukan pemilahan
sampah.
Berdasarkan masalah kesehatan diatas maka, untuk menyelesaikan masalah yang timbul
tersebut, diadakan program REINKARNASI yang didalamnya sebagai pemecah masalah
yaitu :
1. Program PEKA-CS
2. Program Pendekar
3. Program Keliling Sehat
4. Program Pokemons
B. Saran-saran
1. Untuk Puskesmas
Diharapkan bagi Puskesmas untuk meningkatkan promosi kesehatan di desa-desa
agar masyarakat mengetahui pentingnya hidup sehat. Dan melanjutkan program yang
telah kami buat untuk meningkatkan kualitas hidup sehat masyarakat Kombos Barat.
2. Untuk Masyarakat (Desa/Kecamatan)
Setelah diberikan penyuluhan serta demonstrasi oleh mahasiswa, diharapkan bisa
menjadi masukan, motivasi dan menambah ilmu pengetahuan yang kemudian bisa
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga masyarakat bisa hidup dengan sehat
dan bisa bekerja secara totap tanpa terhalang faktor kesehatan.
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Program PEKA-CS
Program PENDEKAR
Program POKEMONS