Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ENDANG LUSTIANI LAHAGU

NIM : 16010009

MATA KULIAH : KEPERAWATAN MENJELANG AJAL

GAMBARAN PENGGUNAAN PENGOBATAN TRADISIONAL,


KOMPLEMENTER DAN ALTERNATIF PADA PASIEN KANKER YANG
MENJALANI RADIOTERAPI

Kanker merupakan penyakit penyebab kematian nomor 2 setelah penyakit


kardiovaskular. Penyakit ini merupakan penyakit yang tidak menular, namun sangat
mematikan. Walaupun penyakit kanker adalah penyebab terbesar kematian, tapi penyakit ini
juga dapat disebuhkan dengan berbagai cara. Biasanya kanker yang dapat disembuhkan adalah
penyakit kanker yang masih stadium awal dan langsung di lakukan pengobatan dini.
Pengobatan dini yang dimaksudkan adalah untuk mencegah perkembangan sel kanker ke
daerah daerah lain. Karna sifat penyakit kanker adalah menyebar maka saat diketahui
bahwasannya seseorang yang sudah di nyatakan mengidap penyakit kanker langsung di
lakukan pengobatan dini sehingga dapat menolong dengan cepat dan dapat teratasi. Pengobatan
yang biasa di lakukan untuk penyakit kanker yaitu pembedahan, radioterapi dan kemoterapi
atau sering disebuut dengan sebutan pengobatan konvesional.

Dimasyarakat awam cenderung pula melakukan pengobbatan pengobatan yang


dianggap mampu mengobati penyakitnya, salah satu nya adalah mengbati penyakit kanker ini.
Masyarakat akan melakukan pengobatan yang bersifat tadisional, alternate dan komplementer.
Hal ini dilakukan untuk mengobati penyakit kanker itu sendiri dan mengatasi efek samping
yang di akibatkan oleh kanker ini. Namun perlu pula kita ketahui bahwa tidak semua
pengobatan yang dilakukan di masyarakat sudah terjamin kesembuhannya. Karna beberapa
pengobatan tradisional yang tidak di konsulkan dengan pihak layanan masyarakat akan
mengalami kegagalan dalam masa pengobatan dan bahkan memerparah penyakit. Salah
satunya adalah pengobatan herbal. Produk herbal dapat berinteraksi dengan obat kemoterapi,
menyebabkan sensitisasi kulit terhadap radioterapi, gangguan tekanan darah, serta potensi
interaksi lain dengan obat anestesi selama prosedur pembedahan.
Saat ini telah ada beberapa terapi komplementer yang teruji manfaat dan keamanannya.
Terapi komplementer seperti terapi hipnosis dan relaksasi serta akupuntur dapat membantu
pasien mengatasi rasa nyeri. Pada konferensi konsensus National Institute of Health, 1997,
akupuntur diketahui bermanfaat dalam tatalaksana mual dan muntah yang diinduksi
kemoterapi serta dalam penanganan nyeri pasca operasi. Dalam uji klinik terapi pijat membantu
mengurangi rasa nyeri dan memperbaiki kualitas hidup pada 380 pasien kanker stadium lanjut
yang mengalami keluhan nyeri sedang-berat.

Ada sebagian pengguna terapi baik itu tradisional. Alternative dan komplementer yang
tidak mendiskusikan tentang penggunaan terapi ini kepada dokter yang merawatnya sehingga
inilah yang menyebab kegagalan dalm proses pengobatan lanjutnya nanti.

Sehingga pada dasarnya terapi komplementer merupakan terapi yang dapat membantu
pasien dalam mengobati penyakitnya dan bahkan dapat pula mengatasi efek samping yang
diakibatkan oleh pengobatan konvesional yang dilakukan kepada penderita kanker.
Kesusksesan pengobatan maupun terapi yang dilakukan adalah kepatuhan penderita kanker dan
keluuarga serta masyarakat sekitar dalam mengikuti alur prosedur pengobatan itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai