Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“MODEL KONSEPTUAL SISTEM MODEL IMOGENE KING :


PENDEKATAN SISTEM TERBUKA DALAM HUBUNGAN
INTERAKSI”

OLEH KELOMPOK 1 :

DWI NOVI LESTARI

ENDANG LUSTIANI LAHAGU

SEPTIA ANISA

SESI PALUPY RAMADHANI

VITRI FEBRIANTI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PEKANBARU MEDICAL CENTER

ILMU KEPERAWATAN

2019
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul MODEL INTERAKSI IMOGENE
KING Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
KEPERAWATAN KOMUNITAS, Program Studi Keperawatan.

Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari


berbagai pihak. Oleh karena itu, Penulis menyadari bahwa dalam menyusun
makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya maupun untuk
semuanya.

Pekanbaru, April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar belakang ........................................................................................... 1
B. Perumusan masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
A. Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene King....... 3
B. Asumsi Model Konsep dan Teori Imogene M. King ................................ 3
C. Kerangka Konsep Sistem Terbuka ............................................................ 4
D. Model Konsep Imogene King ................................................................... 5
E. Konsep Utama Paradigma Keperawatan Menurut Imogene M. King ...... 10
F. Teori Imogene M. King dalam Proses Keperawatan ................................ 12
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 14
A. Kesimpulan ............................................................................................... 14
B. Saran .......................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan


suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan.
Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan
ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu
berubah mengikuti perkembangan zaman. Demikian juga dengan pelayanan
keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan harus mampu memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan tuntutan
kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang kesehatan yang senantiasa
berkembang.

Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit


Indonesia umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses
keperawatan. Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan
kompleks. Dalam melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada
model konsep dan teori keperawatan yang sudah dimunculkan.Konsep adalah
suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat di organisir
dengan smbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan
ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.

Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang


nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau
kejadian yang didasari fakta-fakta yang telah di observasi tetapi kurang absolut
atau bukti secara langsung.Yang dimaksud teori keperawatan adalah usaha-
usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan.
Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model
konsep dalam keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan dalam
menentukan model praktek keperawatan.

Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of


Goal Attainment yang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971.
Teori yang bersifat terbuka dan dinamis, dengan sembilan konsep utama yang
meliputi interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh
kembang waktu dan ruang (Marriner, A. 1986).
B. Perumusan Masalah
Adapun beberapa masalah yang akan di rumuskan dalam memecahkan
masalah konsep keperawatan antara lain :
1. Bagaimana gambaran model konseptual keperawatan menurut Imogene
King ?
2. Apa saja asumsi model konsep keperawatan Imogene King?
3. Apa saja model konsep dan teori keperawatan Imogene King?
4. Apa saja konsep paradigma keperawatan Imogene King?
5. Apa saja proses keperawatan menurut Imogene King?

C. Tujuan
Tujuan di buatnya makalah ini adalah :
1. Memberikan informasi tentang teori keperawatan menurut Imogene King.
2. Mengetahui asumsi model keperawtan Imogene King.
3. Mengetahui model konsep dan teori keperawatan Imogene King.
4. Mengetahui konsep paradigma Imogene King.
5. Mengetahui proses Keperawatan menurut Imogene King
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene King


King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan,
ilmu-ilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa teman sejawat dan
menghadiri beberapa konferensi serta alasan-alasan induktif dan deduktif dari
beberapa pemikiran-pemikiran kritis. Dari informasi yang terkumpul tersebut,
kemudian King memformulasikan kedalam suatu kerangka kerja konseptual
(Conceptual Framework) pada tahun 1971. King mengidentifikasi kerangka
kerja konseptual (Conceptual Framework) sebagai sebuah kerangka kerja
sistem terbuka, dan teori ini sebagai suatu pencapaian tujuan.
King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya,
bahwa manusia seutuhnya (Human Being) sebagai sistem terbuka yang secara
konsisten berinteraksi dengan lingkungannya. Asumsi yang lain bahwa
keperawatan berfokus pada interaksi manusia dengan lingkungannya dan
tujuan keperawatan adalah untuk membantu individu dan kelompok dalam
memelihara kesehatannya.
Kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) terdiri dari tiga
sistem interaksi yang dikenal dengan Dynamic Interacting Systems, meliputi:
Personal systems (individuals), interpersonal systems (groups) dan social
systems (keluarga, sekolah, industri, organisasi sosial, sistem pelayanan
kesehatan, dll).

B. Asumsi Model Konsep dan Teori Imogene M. King


King mengasumsikan model konsep dan teori keperawatan secara
eksplisit maupun implisit.
1. Asumsi eksplisit
a. Fokus sentral dari keperawatan adalah interaksi dari manusia dan
lingkunganya, dengan tujuan untuk kesehatan manusia.
b. Individu adalah sosial, rasional, reaksi, penerimaan, kontrol, berorientasi
pada kegiatan waktu.
c. Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai
klien serta perawat.
d. Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi,
berpartisipasi dalam membuat keputusan yang mempengaruhi
kehidupannya, kesehatan, dan pelayanan komunitas dan menerima atau
menolak keperawatan.
e. Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah memberikan
informasi kepada individu tentang semua aspek kesehatan untuk
membantu mereka membuat atau mengambil keputusan.
f. Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan
mungkin tidak sama.
2. Asumsi implisit
a. Pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan.
b. Pasien sadar, aktif, dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam
pembuatan atau pengambilan keputusan.
c. Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
d. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan
kesehatan.

C. Kerangka Konsep Sistem Terbuka


King memperkenalkan beberapa asumsi sebagai dasar konseptualnya.
1. Keperawatan
Keperawatan merupakan perilaku yang dapat diobservasi yang
ditemukan dalam system perawatan kesehatan masyarakat. Tujuan
keperawatan adalah menolong individu mempertahankam kesehatannya
sehingga mereka dapat berfungsi dalam peran-peran mereka. Keperawatan
dipandang sebagai proses interpersonal aksi, reaksi, interaksi dan transaksi
sehingga model keperawatan King dikenal sebagai “ An Interaction Model”.
2. Individu
Asumsi spesifik King mengenai individu adalah individu sebagai
makhluk sosial, individu sebagai makhluk berakal, individu sebagai
makhluk rasional, individu sebagai makhluk perasa, individu sebagai
makhluk pengontrol, individu sebagai makhluk yang bertujuan, individu
sebagai makhluk berorientasi tindakan, dan individu sebagai makhluk
berorientasi waktu. Menurut King, individu mempunyai hak untuk
mengetahui berbagai hal menyangkut dirinya, hak untuk berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan dan
kesehatan mereka, serta hak untuk menerima atau menolak perawatan
kesehatan.

3. Kesehatan
Kesehatan dipandang sebagai bagian dinamis dalam lingkaran
kehidupan, sedangkan penyakit merupakan bagian dalam lingkaran
kehidupan tersebut. Kesehatan memengaruhi upaya adaptasi yang terus-
menerus terhadap kondisi stress, baik internal maupun eksternal, melalui
pemanfaatan optimum sumber daya manusia guna meraih potensi maksimal
bagi kehidupan keseharian.

4. Lingkungan
King menyatakan, “Pemahaman mengenai tata cara manusia
berinteraksi dengan lingkungannya guna mempertahankan kesehatan
merupakan inti bagi perawat”. Sistem terbuka berimplikasi pada terciptanya
interaksi antara system dan lingkungan yang memengaruhi perubahan
lingkungan secara konstan.

D. Model Konsep Imogene King


King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan
menggunakan pendekatan system terbuka dalam hubungan interaksi yang
konstan dengan lingkungan, sehingga King mengemukakan dalam model
konsep interaksi. Dalam mencapai hubungan interaksi, King mengemukakan
konsep kerjanya yang meliputi :
1. Sistem Personal
Menurut King setiap individu adalah sistem personal (sistem terbuka).
Untuk sistem personal konsep yang relevan adalah persepsi (perception),
diri (self), pertumbuhan dan perkembangan (growth and development),
citra diri (body image), ruang (space), dan waktu (time).
a. Persepsi (perception)
Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan
kejadian-kejadian. Persepsi berbeda dari satu orang ke orang lain dan hal
ini tergantung dengan pengalaman masa lalu, latar belakang,
pengetauhan dan status emosi. Karakteristik persepsi adalah universal
atau dialami oleh semua, elektif untuk semua orang, dansu bjektif atau
personal.
b. Diri (self)
Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda
dan orang lain. Diri adalah individu atau bila seseorang berkata “AKU”.
Karakteristik diri adalah individu yang dinamis, sistem terbuka dan
orientasi pada tujuan.
c. Pertumbuhan dan perkembangan (growth and development)
Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku
manusia. Perubahanini biasanya terjadi dengan cara yang tertib, dan
dapat diprediksiakan walaupun individu itu bervariasi, dan sumbangan
fungsi genetik, pengalaman yang berarti dan memuaskan. Tumbuh
kembang dapat didefinisikan sebagai proses diseluruh kehidupan
seseorang dimana dia bergerak dari potensial untuk mencapai aktualisasi
diri.
d. Citra diri (body image)
King mendefinisikan citra diri sebagai cara bagaimana orang
merasakan tubuhnya dan reaksi-reaksi lain untuk penampilanya.
e. Ruang (space)
Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang,
personal atau subjektif, individual, situasional, dan tergantung dengan
hubunganya dengan situasi, jarak dan waktu, transaksional, atau
berdasarkan pada persepsi individu terhadap situasi. Definisi secara
operasioanal, ruang meliputi ruang yang ada untuk semua arah,
didefinisikan sebagai area fisik yang disebut territory dan
perilaku orang yang menempatinya.
f. Waktu (time)
`King mendefinisikan waktu sebagai lama antara satu kejadian
dengan kejadian yang lain, merupakan pengalaman unik setiap orang

2. Sistem Interpersonal
King mengemukakan sistem interpersonal terbentuk oleh interaksi
antar manusia. Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut
TRIAD, dan empat orang disebut GROUP. Konsep yang relevan dengan
sistem interpersonal adalah interaksi, komunikasi, transaksi, peran dan
stress.
a. Interaksi
Interaksi didefinisikan sebagai tingkah laku yang dapat
diobservasi oleh dua orang atau lebih didalam hubungan timbal balik.
b. Komunikasi
King mendefinisikan komunikasi sebagai proses
dimana informasi yang diberikan dari satu orang ke orang lain baik
langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui telepon, televisi atau
tulisan. Ciri-ciri komunikasi adalah verbal, non verbal, situasional,
perceptual, transaksional, tidak dapat diubah, bergerak maju dalam
waktu, personal, dan dinamis. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan
maupun tertulis dalam menyampaikan ide-ide satu orang ke orang lain.
Aspek perilaku nonverbal yang sangat penting adalah sentuhan. Aspek
lain dari perilaku adalah jarak, postur, ekspresi wajah, penampilan fisik
dan gerakan tubuh.
c. Transaksi
Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai
realitas personal berdasarkan persepsi mereka. Dimensi temporal-spatial,
mereka mempunyai pengalaman atau rangkaian-rangkaian kejadian
dalam waktu.
d. Peran
Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang
pada suatu saat sebagai pemberi dan disaat yang lain sebagai penerima.
Ada 3 elemen utama peran yaitu, peran berisi perilaku yang di harapkan
pada orang yang menduduki posisi di sistem sosial, prosedur atau aturan
yang ditentukan oleh hak dan kewajiban yang berhubungan dengan
prosedur atau organisasi, dan hubungan antara 2 orang atau lebih
berinteraksi untuk tujuan pada situasi khusus.
e. Stress
Definisi stress menurut King adalah suatu keadaan yang dinamis
dimanapun manusia berinteraksi dengan lingkungannya untuk
memelihara keseimbangan pertumbuhan, perkembangan dan perbuatan
yang melibatkan pertukaran energi dan informsi antara seseorang dengan
lingkungannya untuk mengatur stressor. Stress adalah suatu yang dinamis
sehubungan dengan sistem terbuka yang terus-menerus terjadi pertukaran
dengan lingkunagn, intensitasnya bervariasi, ada dimensi yang temporal-
spatial yang dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, individual,
personal, dan subjektif.

3. Sistem Sosial
King mendefinisikan sistem sosial sebagai sistem pembatas peran
organisasi sosisal, perilaku, dan praktik yang dikembangkan untuk
memelihara nilai-nilai dan mekanisme pengaturan antara praktik-praktik dan
aturan (George, 1995). Konsep yang relevan dengan sistem sosial adalah
organisasi, otoritas, kekuasaan, status dan pengambilan keputusan.
a. Organisasi
Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas
yang berhubungan dengan pengaturan formal dan informal seseorang dan
kelompok untuk mencapai tujuan personal atau organisasi.
b. Otoritas
King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang
itu aktif, proses transaksi yang timbal balik dimana latar belakang,
persepsi, nilai-nilai dari pemegang mempengaruhi definisi, validasi dan
penerimaan posisi di dalam organisasi sertaberhubungan dengan
wewenang.
c. Kekuasaan
Kekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan
personal, esensial dalam organisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam
suatu situasi, dinamis dan orientasi pada tujuan.
d. Pembuatan Keputusan
Pembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk
mengatur setiap kehidupan dan pekerjaan, orang, universal, individual,
personal, subjektif, situasional, proses yang terus menerus, dan
berorientasi pada tujuan
e. Status
Status bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dan dapat
diubah. King mendefinisikan status sebagai posisi seseorang didalam
kelompok atau kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain di
dalam organisasi dan mengenali bahwa status berhubungan dengan hak-
hak istimewa, tugas-tugas, dan kewajiban.

Ketiga sistem tersebut membentuk hubungan personal antara perawat


dan pasien/klien. Hubungan perawat dan pasien/klien merupakan sarana dalam
pemberian asuhan keperawatan, di mana proses interpersonal dinamis yang
ditampilkan oleh perawat dan pasien/klien dipengaruhi oleh perilaku satu
dengan yang lain, demikian juga oleh sistem asuhan kesehatan yang berlaku.
Tujuan perawat adalah memanfaatkan komunikasi untuk membantu
pasien/klien dalam menciptakan dan mempertahankan adaptasi positif terhadap
lingkungan.

E. Konsep Utama Paradigma Keperawatan Menurut Imogene M. King


1. Konsep Manusia
King memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka yang
berinteraksi dengan lingkungan, sehingga memungkinkan benda, energi,
dan informasi dengan leluasa mempengaruhinya. Dalam kerangka
konsepnya meliputi tiga sistem interaksi yang dinamis sebagai individu
disebut sebagai sistem personal, ketika hndividu ini bersatu dalam
kelompok disebut sistem interpersonal. Sistem sosial tercipta ketika
kelompok mempunyai ketertarikan dan tujuan yang sama dalam satu
komunitas atau masyarakat.
Menurut Imogene M. King, manusia memiliki tiga kebutuhan pokok :
a. kebutuhan informasi kesehatan yang tidak mampu pada saat diperlukan
dan dapat digunakan.
b. Kebutuhan untuk perawatan yang bertujuan untuk mencegah penyakit.
c. Kebutuhan untuk perawatan ketika manusia tidak dapat
membantu/merawat diri mereka sendiri.
2. Konsep Sehat
King mendefinisikan sehat sebagai pengalaman hidup manusia yang
dinamis, yang secara berkelanjutan melakukan penyesuaian terhadap
stressor internal dan eksternal melewati rentang sehat sakit, dengan
menggunakan sumber,sumber yang dimiliki oleh seseorang atau individu
untuk mencapai kehidupan sehari-hari yang maksimal.
3. Konsep Lingkungan
Menurut King lingkungan adalah sistem sosial yang ada dalam
masyarakat yang saling berinteraksi dengan sistem lainnya secara
terbuka. Merupakan kekuatan dinamis yang mempengaruhi perilaku sosial,
interaksi, persepsi, dan kesehatan. Lingkungan merupakan suatu sistem
terbuka yang menunjukkan penukaran masalah, energi, informasi dengan
keberadaan manusia. Manusia tersebut akan berinteraksi dengan lingkungan
internal dengan penukaran energi yang diatur secara terus menerus terhadap
perubahan lingkungan eksternal.
Lingkungan adalah latar belakang untuk interaksi manusia, dan
melibatkan :
a. Lingkungan internal: mengubah energi untuk memungkinkan orang
untuk menyesuaikan diri dengan terus menerus perubahan lingkungan
eksternal.
b. Lingkungan eksternal: melibatkan organisasi formal dan
informal. Perawat adalah bagian dari lingkungan pasien.
4. Konsep Keperawatan
Keperawatan didefinisikan sebagai suatu proses tindakan, reaksi dan
interaksi perawat dan klien dalam berbagi informasi tentang persepsi
mereka dalam situasi keperawatan. King menyampaikan pola intervensi
keperawatanya adalah proses interaksi klien dan perawat meliputi
komunikasi dan persepsi yang menimbulkan aksi, reaksi, dan jika ada
gangguan, menetapkan tujuan dengan maksud tercapainya suatu persetujuan
dan membuat transaksi.
Transaksi:
 Jika persepsi tepat dan akurat maka transaksi akan terjadi.
 Jika perawat dan pasien/klien membuat transaksi yang harmonis maka
tujuan tercapai.
 Jika tujuan tercapai maka efisiensi dan keefisienan keperawatan tercapai.
 Jika interaksi perawat dan pasien/klien berjalan baik maka
tumbuh kembang dapat ditingkatkan .
 Jika peran,harapan, dan pembuatan keputusan dirasakan sama maka
transaksi terjadi.
 Jika ada konflik peran maka terjadi stressor.
 Jika perawat mempunyai komunikasi yang tepat maka pencapaian tujuan
terjadi.
Selain itu King juga membahas tujuan, domain, dan fungsi perawat
professional
1. Tujuan perawat
Untuk membantu individu untuk menjaga kesehatan mereka, sehingga
mereka dapat berfungsi dalam peran mereka.
2. Domain perawat
Termasuk mempromosikan, memelihara, dan memulihkan kesehatan, dan
merawat orang sakit, terluka dan sekarat.
3. Fungsi perawat professional
Untuk menginterpretasikan informasi dalam proses keperawatan untuk
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi asuhan keperawatan. King
berkata dalam teori nya, seorang perawat profesional, dengan pengetahuan
khusus dan keterampilan, dan klien yang membutuhkan perawatan, dengan
pengetahuan tentang diri dan persepsi masalah pribadi, bertemu sebagai
orang asing di lingkungan alam. Mereka saling berinteraksi,
mengidentifikasi masalah, menetapkan dan mencapai tujuan.

F. Teori Imogene M. King dalam Proses Keperawatan


1. Pengkajian
a. Terjadi selama interaksi antara perawat dan pasien/klien. Perawat
membawa pengetahuan khusus dan ketrampilan sedangkan klien
membawa pengetahuan tentang diri dan persepsi masalah yang menjadi
perhatian, untuk interaksi ini.
b. Selama pengkajian perawat mengumpulkan data tentang klien,
diantaranya adalah :
 Tingkat tumbuh kembang.
 Pandangan tentang diri sendiri.
 Persepsi yang merupakan dasar pengumpulan dan interpretasi data
terhadap status kesehatan.
 Pola komunikasi diperlukan untuk memferivikasi keakuratan persepsi,
untuk interaksi dan transaksi.
 Sosialisasi
2. Diagnosa Keperawatan
a. Dibuat setelah melakukan pengkajian.
b. Dibuat sebagai hasil interaksi antara perawat dengan pasien/klien.
c. Stress merupakan konsep yang penting dalam hubungannya dengan
diagnosa keperawatan.
3. Perencanaan
a. Dibuat berdasarkan dengan keperawatan.
b. Setelah diagnosis, perencanaan intervensi untuk memecahkan masalah
tersebut dilakukan.
c. Dalam perencanaan pencapaian tujuan diawali dengan menetapkan
tujuan dan membuat keputusan.
d. Merupakan bagian dari transaksi dan partisipasi pasien/klien yang
dianjurkan ikut serta dalam pengambilan keputusan tapi tidak harus
bertanggung jawab.
4. Implementasi
a. Dalam keperawatan melibatkan proses implementasi kegiatan aktual
untuk mencapai tujuan.
b. Dalam pencapaian tujuan itu adalah kelanjutan dari transaksi.
5. Evaluasi
a. Merupakan gambaran bagaimana mengenal hasil tujuan yang dicapai.
b. Dalam evaluasi membahas tentang pencapaian tujuan dan keefektifan
proses keperawatan tersebut.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan bantuan pada
individu dan kelompok untuk mencapai, memelihara dan mempertahankan
derajat kesehatan dengan memperhatikan, memikirkan, menghubungkan,
menentukan dan melakukan tindakan perawatan sehingga individu atau
kelompok berprilaku yang sesuai dengan kondisi keperawatan. Keperawatan
berhubungan langsung dengan lingkungan, tempat atau ruang dan waktu untuk
membentuk suatu hubungan menanggulangi status kesehatan dalam proses
interpersonal reaksi interaksi dan transaksi dimana perawat dank lien berbagi
informasi mengenai persepsinya dalam keperawatan

B. Saran
Pemakalah menyadari masih banyak kekurangan dalam membuat
makalah ini, maka dari itu kami sangat mengharapkan adanya kritik dan sara
yang dapat membangun untuk pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Murwani, Arnita, S.Kep. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Penerbit


Fitramaya: Yogyakarta.
Hidayat, Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Penerbit
Salemba Medika: Jakarta.
Perry, Potter. 2005. Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, & Praktik: Edisi
4,Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
Taylor, Carol, dkk. 1993. Fundamentals of Nursing The Art and Science of
Nursing Care: 2nd Edition, J.B. Lippincott Co: Philadelphia.
Perry, Potter. 1992. Fundamentals of Nursing –Concepts Process & Practice: 3rd
Edition, Mosby Year Book: London.

Anda mungkin juga menyukai