Kelompok 5
TAHUN 2020
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tindakan pembedahan atau operasi adalah penanganan medis yang dilakukan
dengan cara invasif untuk mendiagnosa atau mengobati injuri, penyakit, serta
deformitas tubuh (Nainggolan 2013). Menurut Puruhito dalam Sjamjuhidajat &
Wim (2004), anestesi biasanya dilakukan dalam prosedur pembedahan dengan
tujuan untuk pengelolaan tanda vital, mengurangi nyeri, dan penanganan
perioperatif dalam mencapai keberhasilan pembedahan. Kiik (2013) menjelaskan
bahwa tindakan pembedahan dapat berujung pada cidera jaringan sehingga
berdampak langsung pada perubahan fisiologis tubuh. Pembedahan dapat dilakukan
karena beberapa alasan, diantaranya yaitu diagnostik seperti biopsi dan laparotomi
eksplorasi, lalu kuratif contohnya yaitu pengangkatan apendiks yang terjadi
inflamasi dan eksisi tumor, dan juga tindakan reparatif seperti memperbaiki luka
multipel, serta tindakan rekonstruksi dan paliatif (Smeltzer & Bare 2009).
B. Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui hasil analisis jurnal "Efektifitas Relaksasi Genggam
Jari Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasian Post Op Appendiktomi di Ruang Bedah
(Al-Muizz) RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2019"
BAB II REVIEW JURNAL
A. Identitas Jurnal
1. Judul Jurnal : Efektifitas Relaksasi Genggam Jari Terhadap
Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Op Appendiktomi di Ruang Bedah (Al-
Muizz) RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2019
2. Nama Jurnal : Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan
Keperawatan
3. Volume : Volume 10 Nomer 1
4. Penulis : Asni Hasaini
B. Metodologi Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh klien yang terdiagnosa
Post Op Appendictomy di Ruang Bedah (Al-Muizz) RSUD Ratu Zalecha
Martapura sebanyak 43 responden, dan sampel dalam penelitian ini
berjumlah 15 orang responden.
2. Sampel
Teknik pengumpulan sampel menggunakan simple random sampling.
Kriteria inklusi adalah: 1) Pasien di Ruang Bedah (Al-Muizz) RSUD Ratu
Zalecha Martapura, Pasien post op appendiktomy yang mengalami nyeri
sedang dan ringan, 3) 7-8 jam setelah pemberian analgetik, 4) Pasien yang
sadar penuh (compos mentis). 5) Pasien yang bersedia menjadi responden.
terapi relaksasi genggam jari tangan dilakukan dengan cara memegang
masing-masing dari lima jari satu per satu, sekitar 3 hingga 5 menit.
3. Instrumen Penelitian
Data dikumpulkan dengan lembar observasi, dan analisis data secara
bivariat menggunakan uji Wilcoxon.
4. Hasil Penelitian
Hasil menunjukan tingkat nyeri sebelum diberikan relaksasi genggam
jari pada 15 responden di dapatkan tingkat nyeri rerata 4 dikategori nyeri
sedang, nilai tertinggi nyeri adalah 5, dan nilai terendah nyeri adalah 3,
dengan standar deviasi sebesar 0,535. Tingkat nyeri sesudah diberikan
relaksasi genggam jari pada 15 responden didapatkan tingkat nyeri rerata
(1.73) dikategori nyeri ringan, nilai tertinggi nyeri adalah 2, nilai terendah
nyeri adalah 1 dengan standar deviasi sebesar 0,438. Perbedaan nyeri tingkat
post op appendiktomy sebelum dan sesudah diberikan relaksasi genggam jari
pada 15 responden di dapatkan rerata perubahan 2,27 tingkat ringan.
Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan Wilcoxon
diperoleh nilai p= 0,000. Dengan nila p < 0,05, maka Ha diterima yang artinya
ada efek antara pemberian relaksasi genggam jari terhadap penurunan tingkat
nyeri pada pasien Post Op Appendiktomy Di Ruang Bedah RSUD Ratu
Zalecha Martapura Tahun 2019. Pengurangan intensitas rasa sakit pada
pasien dengan Post-Appendectomy karena terapi relaksasi jari tangan
membantu responden untuk rileks dengan memegang masing-masing dari
lima jari satu per satu, sekitar 3 hingga 5 menit dari emosi lama yang paling
sederhana dan mudah untuk melepaskan emosi dan membantu orang
bersantai. Teknik ini memberikan sentuhan tangan dan pernapasan yang
mudah untuk keseimbangan energi dalam tubuh (Liana 2008 dalam Pinandita,
Purwanti & Utoyo 2012).
BAB III PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Pasien post-appendictomy akan mengalami nyeri akibat bedah luka operasi.
Nyeri yang dirasakan tersebut dapat berdampak pada aktivitas sehari-hari seperti
istirahat, pemenuhan individu, juga aspek interaksi sosial (menghindari percakapan,
menarik diri dan menghindari kontak), dan apabila tidak ditangani dapat
mengakibatkan syok neurogenic. Penanganan pasien dengan nyeri lebih banyak
dilakukan dengan pemberian analgetik, namun penggunaan analgetik yang
berlebihan dapat membahayakan pasien sehingga diperlukan penanganan
menggunakan terapi nonfarmakologis. Terapi genggam jari telah terbukti efektif
mengurangi tingkat nyeri pasien karena dapat mengurangi ketegangan fisik dan
emosi dengan prosedur yang sangat mudah.
B. Saran
1. Tidak memberikan obat analgetik yang berlebihan pada pasien dengan keluhan
nyeri.
2. Perawat dapat menggunakan terapi genggam jari sebagai salah satu terapi
nonfarmakologis untuk menurunkan nyeri pasien.
3. Pasien dapat melakukan terapi genggam jari secara mandiri untuk menurunkan
nyeri.
DAFRAR PUSTAKA
Asni Hasaini
Akper Intan Martapura
Martapura, Kalimantan Selatan Indonesia
Korespondensi Email : asnihasaini87@gmail.com
DOI: https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1.394
Abstrak
Latar Belakang: Prevalensi apendesitis akut yang menjalani appendiktomy sebanyak 75,2% dan
keluhan yang sering dirasakan adalah nyeri yang sangat hebat, sedang sampai ringan. Nyeri akan
berdampak pada aktivitas sehari-hari, dan apabila tidak ditangani dapat mengakibatkan syok
neurogenik. Sehingga diperlukan tindakan keperawatan mandiri dengan melakukan manajemen
nyeri yang sederhana dan mudah untuk dilakukan yaitu relaksasi genggam jari.
Tujuan: Untuk menganalisis efektifitas relaksasi genggam jari terhadap penurunan nyeri pada pasien
post op appendiktomy di Ruang Bedah (Al-Muizz) RSUD Ratu Zalecha Martapura.
Metode: Jenis desain penelitian adalah metode eksperimental dengan rancangan one-group pre-post
test design. Populasi adalah seluruh klien yang terdiagnosa Post Op Appendictomy dan sampel
sebanyak 15 orang responden dengan simple random sampling. Instrument menggunakan lembar
observasi dan dianalisis bivariat dengan Wilcoxon.
Hasil: Ada efek relaksasi genggam jari terhadap penurunan nyeri pada pasien post op appendiktomy
di Ruang Bedah (Al-Muizz) RSUD Ratu Zalecha Martapura p=0,000 (p< 0,05).
Kesimpulan: Tingkat nyeri sebelum diberikan relaksasi genggam jari didapatkan dikategori nyeri
sedang, dan sesudah diberikan dikategorikan nyeri ringan. Hasil analisis sebelum dan sesudah
dilakukan relaksasi genggam jari didapatkan p=0,000 (p< 0,05) maka H0 ditolak yang artinya ada
pengaruh (signifikan) Ada efek relaksasi genggam jari terhadap penurunan nyeri pada pasien post op
appendiktomy di Ruang Bedah (Al-Muizz) RSUD Ratu Zalecha Martapura.
Kata kunci: Relaksasi Genggam Jari, Nyeri, Post Op Appendiktomy
76
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Efektifitas Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Op Appendiktomi
di Ruang Bedah (Al-Muizz) RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2019
The Effectiveness of Finger Grip Relaxation Against the Pain Reduction of Post Op
Appendictomy Patients in the Surgical Room (Al-Muizz)
RSUD Ratu Zalecha Martapura 2019
Abstract
77
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Efektifitas Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Op Appendiktomi
di Ruang Bedah (Al-Muizz) RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2019
78
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Efektifitas Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Op Appendiktomi
di Ruang Bedah (Al-Muizz) RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2019
karena pada tahun 2016 jumlah penderita sosial (menghindari percakapan, menarik diri
apendisitis 101 penderita dan mengalami dan menghindari kontak), dan apabila tidak
Rekam Medik RSUD Ratu Zalecha Martapura keperawatan penanganan nyeri yang
Tahun 2018, dari bulan April sampai Oktober menggunakan manajemen nyeri yang
terhitung 34 pasien. Pada studi pendahuluan, mempunyai beberepa tindakan atau prosedur
melalui wawancara dengan pasien post op baik secara farmakologis maupun non
RSUD Ratu Zalecha Martapura pada tanggal dilakukan dengan memberikan analgesik,
didapatkan 8 orang (80%) mengalami nyeri rasa nyeri. Sedangkan tindakan secara non
dengan skala 4 (nyeri sedang), dan 2 orang farmakologis dapat dilakukan dengan cara
(20%) mengalami nyeri dengan skala 2 (nyeri relaksasi, tekhnik nafas dalam, perubahan
ringan). 100% dari responden mengatakan posisi, massage, terapi panas dingin.
meminum obat yang diberikan dari dokter. Menurut Chanif, Petpichetchin &
Menurut Gannong, (2008) pada Chongchaeron (2013) Salah satu dari tindakan
mengalami nyeri akibat bedah luka operasi. dilakukan adalah teknik relaksasi genggam
Seseorang yang mengalami nyeri akan jari, yang dimana teknik ini mudah digunakan
berdampak pada aktivitas sehari-hari seperti oleh siapapun yang berhubungan dengan jari
pemenuhan kebutuhan istirahat tidur, tangan dan aliran energi didalam tubuh,
pemenuhan individu, juga aspek interaksi terdapat kombinasi yaitu relaksasi nafas
79
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Efektifitas Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Op Appendiktomi
di Ruang Bedah (Al-Muizz) RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2019
80
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Efektifitas Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Op Appendiktomi
di Ruang Bedah (Al-Muizz) RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2019
Genggam Jari yang dilakukan sekitar 30-40 Tabel 2. Skala nyeri sebelum dilakukan Relaksasi
Genggam Jari pada Pasien Post Op
Appendiktomy, N=15 di Ruang Bedah RSUD
menit. Variabel dependen adalah penurunan Ratu Zalecha Martapura Tahun 2019 (n=15)
Mean Median Max Min Standar
nyeri yang diukur menggunakan Skala Deviasi
4 4 5 3 0,535
intensitas nyeri deskriptif sederhana.
Berdasarkan data tabel 2. Tingkat
HASIL
1. Karasteristik Responden nyeri sebelum diberikan relaksasi
a. Jenis Kelamin genggam jari pada 15 responden di
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Jenis Kelamin Pasien Post Op dapatkan tingkat nyeri rerata 4 dikategori
Appendictomy di Ruang Bedah (Al-
Muizz) RSUD Ratu Zalecha nyeri sedang, nilai tertinggi nyeri adalah 5,
Martapura Tahun 2019 (n=15)
didapatkan jenis kelamin terbanyak pada di Ruang Bedah RSUD Ratu Zalecha
Bedah (Al-Muizz) RSUD Ratu Zalecha Tabel 3. Skala Nyeri sesudah dilakukan Relaksasi
Genggam Jari pada Pasien Post Op
Appendiktomy, N=15 di Ruang Bedah
adalah laki-laki sebanyak 9 orang (60%). RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun
2019 (n=15)
2. Data Khusus Responden Mean Median Max Min Standar
Deviasi
a. Nyeri pada pasien post op Appendiktomy 1.73 2 2 1 0,458
81
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Efektifitas Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Op Appendiktomi
di Ruang Bedah (Al-Muizz) RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2019
terendah nyeri adalah 1 dengan standar Appendiktomy Di Ruang Bedah RSUD Ratu
b. Analisa Bivariat
Tingkat Nyeri Pada Pasien Post Op relaksasi genggam jari di Ruang Bedah
sesudah diberikan relaksasi genggam jari pada dipengaruhi beberapa faktor salah satunya
Berdasarkan hasil uji statistik dengan nyeri yang dirasakan pada pasien dengan
0,000. Dengan nila p < 0,05, maka Ha nyeri akut, pasien menjadi cemas dan
diterima yang artinya ada efek antara tidak mampu mengendalikan rasa sakit.
pemberian relaksasi genggam jari terhadap Wanita yang lebih cenderung mengalami
penurunan tingkat nyeri pada pasien Post Op kecemasan dapat meningkatkan rasa sakit
82
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Efektifitas Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Op Appendiktomi
di Ruang Bedah (Al-Muizz) RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2019
responden dominan laki-laki sebesar 60%. Dari distribusi tabel 1 dapat dilihat
Ini karena wanita merasa lebih peka bahwa nyeri berada pada kisaran tingkat 3
terhadap masalah, sehingga lebih banyak sampai tingkat 5 yaitu berada pada
mekanisme koping wanita kurang baik kategori mulai dari ringan sampai sedang.
daripada pria (Smeltzer & Bare, 2002). Hal ini seperti pendapat Molyono (2008)
cedera pasien dan perawatan siang hari merasakan nyeri sedang hingga hebat
yang panjang di rumah sakit sehingga setelah operasi karena pengaruh obat
perawat harus menjelaskan penyebab rasa anastesi sudah hilang, dan penelitian yang
sakit dan cara menguranginya. Namun dilakukan oleh Andika & Musthafa (2016)
dalam penelitian ini tidak dapat lebih dari setengah (60,0%) tingkat nyeri
disimpulkan bahwa intensitas nyeri pada sebelum dilakukan relaksasi genggam jari
pria lebih rendah daripada wanita karena pada pasien post op appendiktomy berada
Nyeri yang dirasakan oleh pasien post responden setelah diajarkan teknik
dari hasil penelitian dilihat nyeri dengan penurunan tingkat nyeri pada 15 orang
skala 5 di alami 2 orang dan nyeri dengan didapatkan hasil nyeri insisi post op
skala 4 di alami 11 orang dan nyeri dengan appendiktomy rerata (1,73) dikategori
83
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Efektifitas Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Op Appendiktomi
di Ruang Bedah (Al-Muizz) RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2019
Pengurangan intensitas rasa sakit yang dikirim melalui serabut saraf aferen
karena terapi relaksasi jari tangan "gerbang" yang ditutup sebagai akibat dari
membantu responden untuk rileks dengan input dominan dari serat A-beta yang
satu per satu, sekitar 3 hingga 5 menit dari yang menghambat dan mengurangi
emosi lama yang paling sederhana dan stimulus nyeri. Gerbang dapat ditemukan
membantu orang bersantai. Teknik ini tulang belakang, thalamus dan otak kecil.
keseimbangan energi dalam tubuh (Liana, yang berguna untuk pengelolaan nyeri.
2008). Secara fisiologis, teknik relaksasi Teori ini menyatakan bahwa stimulus
jari tangan dapat mengurangi rasa sakit. akan terhambat ketika pintu ditutup.
Stimulasi nyeri menyebabkan pelepasan Penutupan pintu adalah dasar untuk terapi
mediator responden, rasa sakit yang pereda nyeri (Potter & Perry, 2005).
impuls sepanjang serabut saraf yang mengatakan bahwa rasa sakit adalah
aferen (gerbang) di sumsum tulang terjadi ketika jaringan sedang rusak dan
rasa sakit. Perawatan relaksasi genggam Pinandita. et al, intensitas nyeri pada
84
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Efektifitas Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Op Appendiktomi
di Ruang Bedah (Al-Muizz) RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2019
teknik pegangan jari / genggam akan relaksasi genggam jari yang terlebih
berubah atau mengalami modulasi akibat dahulu dan lebih banyak mencapai otak.
pertama dan lebih mencapai otak sehingga Dikuatkan dalam jurnal sari & maliya
Menurut Pinandita (2012) Teknik jari sambil menarik nafas dalam dapat
relaksasi genggam jari merupakan salah mengurangi ketegangan fisik karena dapat
jari tangan yang membuat responden keluarnya energy pada meridian yang
relaksasi genggam jari karena teknik ini tubuh yang terletak pada jari tangan. Titik-
membebaskan mental dan fisik dari rangsangan secara refleks pada saat
Hal ini sesuai dengan teori yang dikatan menuju otak kemudian diproses dengan
pinandita bahwa Relaksasi genggam jari cepat kemudian diteruskan menuju saraf
85
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Efektifitas Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Op Appendiktomi
di Ruang Bedah (Al-Muizz) RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2019
Ruang Bedah RSUD Ratu Zalecha ini, responden diberikan perlakuan teknik
sebelum dan sesudah dilakukan relaksasi penelitian secara umum tentang efek
genggam jari terhadap penurunan tingkat teknik relaksasi ini pada pasien Pasca-
2,27 dikategorikan nyeri ringan. Hasil uji intensitas nyeri, ini berarti bahwa
diperoleh nilai p = 0,000. Dengan nilai p< untuk teknik relaksasi dapat merasakan
0,05, maka Ha diterima yang artinya ada kegembiraan ketika disentuh. Stimulus ini
efek antara pemberian teknik relaksasi membuat responden merasa nyaman dan
Teknik relaksasi jari genggam adalah terjadi pada responden setelah perawatan
strategi manajemen nyeri yang efektif untuk teknik relaksasi jari memegang efek
pada hari pertama pasien pasca- positif dari unsur-unsur yang dapat
penurunan intensitas nyeri, perawat juga responden mampu merespon sentuhan jari
86
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Efektifitas Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Op Appendiktomi
di Ruang Bedah (Al-Muizz) RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2019
rasa sakit (Liana, 2008). Efek Relaksasi farmakologis pada pasien dengan keluhan
touchfelt dan diberikan kepada mereka. dalam (relaksasi) dapat mengurangi dan
Ketika jaringan otot rileks, itu dapat menyembuhkan ketegangan fisik dan
menghilangkan asam laktat dalam serat keluar dan masuknya energi meridian
otot dan mengurangi kelelahan dan stres. (saluran energi) yang terletak di jari-jari
Ketika pasien rileks dan tidak stres kita. Titik refleks pada tangan akan
yang bisa diblokir adalah memberikan gelombang listrik atau kejut ke otak.
rangsangan pada saraf berdiameter besar Gelombang diterima oleh otak dan
yang menyebabkan gerbang kontrol akan diproses dengan cepat, lalu diteruskan ke
ditutup dan tidak ada rangsangan nyeri saraf di organ tubuh yang terganggu,
dan kemudian nyeri akan berkurang menjadi lancar. Aliran energi ini akan
dengan pendapat Liana (2008) bahwa melalui serabut saraf aferen yang
87
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Efektifitas Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Op Appendiktomi
di Ruang Bedah (Al-Muizz) RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2019
ditutup akibat input dominan dari serat A- depresi dan kecemasan, sehingga nyeri
beta yang mensekresikan inhibitor dapat terkontrol dan fungsi tubuh semakin
Penurunan rasa nyeri dapat terjadi 1. Sebelum dilakukan relaksasi genggam jari
parasimpatik secara stimulan, maka ini terhadap penurunan tingkat nyeri post op
mempengaruhi tingkat stress sehingga 3. Ada efek dari pemberian teknik relaksasi
oksigen didalam darah memberikan rasa <0,05), yang berarti Ha diterima, yang
tenang yang mampu mengatasi nyeri. artinya ada efek peberian teknik relaksasi
atau emosi pada nyeri. Relaksasi juga Hasil penelitian teknik relaksasi genggam
88
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Efektifitas Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Op Appendiktomi
di Ruang Bedah (Al-Muizz) RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2019
mengurangi nyeri pada pasien post op relaksasi genggam jari dengan musik.
appendiktomy.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan Afroh, F., Mohamad Judha, Sudarti
(2012). Teori Pengukuran Nyeri
sebagai sumber informasi dan referensi & Nyeri Persalinan, Yogyakarta:
Nuha Medika.
dalam melakukan tindakan komplementer
Anas T (2014). Konsep Dan
untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta:
EGC.
post op Appendiktomy secara non
Andarmoyo (2013). Konsep dan Proses
farmakologi yaitu dengan pemberian Keperawatan Nyeri. Editor Rose
KR. Yogyakarta: Ar-Ruzz media.
teknik relaksasi genggam jari. Di akses
dari:http://repository.usu.ac.id/bit
3. Bagi institusi pendidikan stream/123456789/44327/4/Chap
terII.pdf. Pada Tanggal 23
Hasil penelitian ini diharapkan dapat Oktober 2018.
89
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Efektifitas Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Op Appendiktomi
di Ruang Bedah (Al-Muizz) RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2019
Kunz dan Barbara. (2010). Pijat Refleksi. Virgianti N.F. (2015). Penurunan tingkat
Jakarta: PT Grifa Multi Warna nyeri pasien post op apendisitis
dengan tehnik distraksi nafas
Liana. (2008) Teknik Relaksasi Finger dalam, Vol.07(02). P.68-74.
Hold.
www.jarijaritangan.wordpress Sulung N, Dian Rani S. (2017). Teknik
Rileksasi terhadap intensitas
Notoamodjo. S. (2014). Metodologi nyeri pada pasien post
Penelitian Kesehatan. Jakarta: appendiktomi. Vol.2. p.397.
PT Rineka Cipta.
90